Anda di halaman 1dari 11

DAMPAK COVID - 19 TERHADAP

PERDAGANGAN INTERNASIONAL
DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

Disusun oleh kelompok 3 :


Anggota:1. Rohimah Novia Ulfah (2002-029004)
2. Fadillah Nur Zhahro (1902025071)
3. Yulius Zebua (1902025389)
4. Zuyyina (1902025076)
5. Apriliandi Windi (1902025055)
6. Nanda Bangun (1902025314)
Perdangan internasional merupakan perdagangan yang dilakukan penduduk di
suatu Negara dengan penduduk Negara lain atas dasar kesepakatan bersama.
Tujuan dari perdagangan internasional adalah untuk menuhuhi kebutuhan yang
tidak ada di Negara tersebut. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh perdagaan internasianal terhadap pertumbuhan ekonomi dan dilihat
dari pandangan ekonomi islam . sehingga nantinya, diharapkan hasil resume
dapat dijadikan konsep atau modal kerja bagi para pelaku perdagangan.
Penelitian yang dilakukan berupa deskriptif menggunakan studi pustaka dan
meresume dari hasil riset yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam melakukan
perdagangan dan kegiatan, para pelaku usaha telah memahami dan
mempraktekkan berdasarkan prinsip atau nilai dasar Islam dengan
berlandaskan pada Al Qur’an dan Hadits.
Islam menjadikan pedagang sebagai asas yang akan dijadikan titik perhatian
dalam kajian maupun hukum-hukum perdagangannya. Status hukum komoditi
yang diperdagangkan akan mengikuti status hukum pedagangnya. Hukum
dagang/jual-beli adalah hukum terhadap kepemilikan harta, bukan hukum
terhadap harta yang dimilikinya(Rusydiana, n.d.)

Di dalam Islam perdangan internasional di perbolehkan karena tidak ada dalil


yang mengharamkan aktivitas perdagangan ini , selanjutnya hal ini di perkuat
dengan salah satu sejarah dalam peradaban islam, yaitu perdagangan qurais, al-
quran mengabadikan aktivitas mereka dalam surat qurais (Qomariyah, 2014),
arti dari ayat tersebut : Karena kebiasaan orang qurais, (yaitu) kebiasaan
mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas, maka mereka
menyembah Tuhan (Pemilik) rumah ini (Ka’bah) yang telah memberi makanan
kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari
rasa ketakutan
1-2) Dalam ayat-ayat berikut ini, menjelaskan bahwa Allah
menerangkan profesi suku Quraisy sebagai kaum pedagang di
negara yang tandus dan mempunyai dua jurusan perdagangan. Pada
musim dingin ke arah Yaman untuk membeli rempah-rempah yang
datang dari Timur Jauh melalui Teluk Persia dan yang kedua ke arah
Syam pada musim panas untuk membeli hasil pertanian yang akan
dibawa pulang ke negeri mereka yang tandus lagi kering itu.
Orang-orang penghuni padang pasir (Badui) menghormati suku
Quraisy karena mereka dipandang sebagai jiran (tetangga) Baitullah,
penduduk tanah suci dan berkhidmat untuk memelihara Ka'bah, dan
penjaga-penjaga Ka'bah. Oleh karena itu, suku Quraisy berada dalam
aman dan Sentosa , baik ketika mereka pergi maupun ketika mereka
pulang walaupun banyak terjadi perampokan dalam perjalanan.
Karena rasa hormat kepada Baitullah itu merupakan suatu kekuatan
jiwa dan berwibawa untuk memelihara keselamatan mereka dalam
misi-misi perdagangannya ke utara atau ke selatan; sehingga
timbullah suatu kebiasaan dan kegemaran untuk berniaga yang
menghasilkan banyak rezeki.
Rasa hormat terhadap Baitullah yang memenuhi jiwa orang Arab
itu adalah kehendak Allah semata, lebih-lebih lagi ketika mereka
melihat bagaimana Allah menghancurkan tentara gajah yang ingin
meruntuhkan Ka'bah, sebelum mereka sampai mendekatinya.
Sekiranya penghormatan terhadap Baitullah kurang
mempengaruhi jiwa orangorang Arab atau tidak ada sama sekali
pengaruhnya niscaya orang-orang Quraisy tentu tidak mau
mengadakan perjalanan-perjalanan perdagangan tersebut. Maka
dengan demikian akan berkuranglah sumber-sumber rezeki
mereka sebab negeri mereka bukanlah tanah yang subur.
.

Kegiatan perdagangan internasional yang melibatkan dua negara atau lebih


itu ternyata di dalamnya menimbulkan berbagai macam permasalahan. Hal
ini merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindarkan, karena setiap negara
pasti mempunyai konsep hukum, budaya dan etika yang melandasi aturan-
aturan perdagangannya. Masing-masing negara pasti berpihak dan harus
tunduk kepada sistem hukum yang ditetapkan oleh negaranya sendiri.
Perbedaan sistem aturan hukum inilah yang menghambat dan menimbulkan
masalah dalam perdagangan internasional
Negara-negara di dunia telah berupaya membuat suatu lembaga keuangan
dunia dan organisasi perdagangan internasional untuk menyatukan perbedaan
prinsip perdagangannya dalam sebuah bingkai aturan yang luas yang dapat
berlaku bagi semua negara yang terlibat dalam perdagangan dunia.
Terbentuknya organisasi Bank Dunia (The World Bank),5 Dana Moneter
Internasional (The International Monetery Fund/ IMF),6 Organisasi Perdagangan
Internasional (International Trade Organization/ ITO), Perjanjian Umum
mengenai Perdagangan dan Tarif (General Agreement Trade and Tariff/ GATT),
dan Organisasi Perdagangan Dunia (The World Trade Organization/ WTO), 8
merupakan usaha-usaha negara di dunia untuk menjembatani perbedaan prinsip
perdagangannya.
Sejak pendiriannya, banyak negara-negara di dunia yang berhasil dalam permufakatan perdagangan
internasionalnya.Namun walaupun demikian, organisasi-organisasi dunia tersebut tetap saja belum dapat
menghambat terjadinya sengketa dan konflik perdagangan. Dengan dunia yang telah berevolusi menjadi desa
global, itu adalah aturan bagi sebuah negara untuk bersekutudengan bangsa lain.

Salah satu cara yang koheren untuk menciptakan aliansi antara atau di antara negara melalui
perdagangan internasional. Perdagangan internasional memungkinkan terjadinya pertukaran
barang dan layanan cum membina hubungan yang sehat antar negara terlepas dari tingkat
ekonomi mereka perkembangkan.
negara yang terlibat dalam perdagangan internasional tidak perlu takut akan hegemoni atau
kerugian kedaulatannya karena merupakan kesepakatan bersama untuk melakukan perdagangan
lintas batas. Antar negara yang tidak berpartisipasi dalam perdagangan internasional berada
pada risiko lambatnya perkembangan ekonomi karena fakta yang meyakinkan bahwa suatu
negara tidak dapat sepenuhnya diberkahi dengan semua sumber daya yang penting
untukdimanfaatkan untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan Pentingnya perdagangan
internasional berasal dari kenyataan bahwa tidak ada negara yang dapat memproduksi semua
barang dan jasa yangorang membutuhkan untuk konsumsi mereka sebagian besar karena
perbedaan sumber daya dan kendala.
Akibatnya, perdagangan ini hubungan menunjukkan bahwa ekonomi
perlu mengekspor barang dan jasa untuk menghasilkan pendapatan
untuk membiayai barang dan jasa impor yang tidak dapat
diproduksi di dalam negeri. Hubungan antara pertumbuhan ekonomi
dan ekspor yang merupakan komponen penting dari perdagangan
internasional telah menarik perhatian banyak sarjana. Sebagian
besar penelitian menunjukkan bahwa ekspor berdampak positif
terhadap perekonomian pertumbuhan. Meskipun ekspor yang
dipimpin pertumbuhan secara empiris telah diselidiki secara
intensif,
Perdagangan internasional merupakan kegiatan ekonomi yang tidak dapat

terelakan di dalam peningkatan perekonomian suatu negara. Tidak sedikit

negara. Tidak sedikit negara yang mengandalkan sektor ekspor impor baik

berupa barang ataupun jasa dengan tujuan menumbuhkan perekonomian

negara. Semua negara di dunia tidak ada yang mampu memenuhi kebutuhan

penduduknya sendiri, karena penduduk yang bervariasi, mulai dari bahan-

bahan pakaian, bahan-bahan makanan, alat transfortasi, alat telekomunikasi

dan lain sebagainya, Seperti hal nya di dalam Islam perdagangan internasional

sudah ada sejak zaman nabi, dengan konsep Al-Qur’an.


Perdagangan internasional dalam konsep Al-Qur’an menampikkan konsep:
a.Aktualisasi kecerdasan spiritual keagamaan dengan cara meluruskan niat, kuat
cerdas, cekatan, keseimbangan hati dan pikiran, kejujuran dan tanggungjawab
b.Komoditas ekspor-impor produk halal
c. Pencegahan suap menyuap dan korupsi dalam perdagangan internasional
d.Pencegahan praktik riba dalam perdagangan internasional
e.Penyempurnaan timbangan dan takaran dalam perdagangan internasional
f. Pencegahan penimbunan barang dalam perdagangan internasional
g.Penerapan akuntansi syari’ah dalam perdagangan internasional
h.Pencegahan praktik perdagangan komoditas terlarang.
i. Al-Qur’an sebagai pedoman, menurut pakar Islam Fazlurrahman, maupun non
Islam seperti W.Montgomery mengakui bahwa salah satu gagasan terbesar Al-
Qur’an adalah menawarkan konsep etika perdagangan,
Islam melalui isyarat Al-Qur’an menuntun manusia kepada konsep etika
perdagangan internasional, berupa visi perdagangan yang sudah jelas,
perdagangan bukan semata-mata mencari keuntungan material sesaat melainkan
mencari keuntungan immaterial yang secara hakikat berakibat baik tidak hanya
kepada pedagang tetapi juga kepada konsumen, dengan berlandaskan iman, islam
dan taqwa akan memperlihatkan makna yang identik
sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai