Anda di halaman 1dari 74

Jakarta, 09 Januari 2023

No : 010/Pdt.G.LB/I/2023
Hal : Gugatan Perbuatan Melawan Hukum
Lamp : 1 (satu) lampiran

Kepada Yang terhormat,


Bapak Ketua Pengadilan Negeri Serang Pada Pengadilan Negeri Serang
Di_
SERANG

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Natado Putrawan, S.H., Bimo Suryo Hardjanto, S.H., dan Joshua Alexander
Mondong, S.H., para advokat dan advokat magang yang tergabung pada Kantor
Hukum Lex Bellator Counselors at Law, berkedudukan di Office Room Nomor 2
Cilandak Apartement – Cilandak Town Square, Jalan Let. Jend. TB. Simatupang,
Cilandak Barat, Jakarta Selatan 12430, selanjutnya disebut “PENERIMA KUASA”,
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama serta mewakili kepentingan hukum klien
kami, yaitu:
Nama : IRA DEWI DHARMA
Umur : 36 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga
Alamat : Kampung Babakan Kalapa RT.004/RW.002, Kelurahan Aweh,
Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak, Provinsi Banten,

1 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


Pemegang KTP No. : 3604255104860003
Berdasarkan surat kuasa khusus Nomor: 117/LB-SK/XII/2022 tanggal 12 Desember
2022 selanjutnya disebut sebagai ....................................................... PENGGUGAT;
MELAWAN:
1. SUKAMTO MARSUDIDJAJA, Berkewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Swasta
bertempat tinggal di Jalan Raya Rangkasbitung – Cikande Komplek Pergudangan
Kampung Cibodas Timur, Rukun Tetangga 014, Rukun Warga 003, Desa Cemplang
Kecamatan Kopo Kabupaten Serang Propinsi Banten, dalam kedudukannya
sebagai ahli waris dari SANTONO MARSUDIDJAJA ALIAS OEI GOEAN SOEN
selanjutnya disebut ....................................................................... TERGUGAT I
2. SUKANTO MARSUDIDJAJA alias OEI HONG DJIN, Berkewarganegaraan
Indonesia, Pekerjaan Swasta bertempat tinggal di Jalan Raya Rangkasbitung –
Cikande Komplek Pergudangan Kampung Cibodas Timur, Rukun Tetangga 014,
Rukun Warga 003, Desa Cemplang Kecamatan Kopo Kabupaten Serang Propinsi
Banten, dalam kedudukannya sebagai ahli waris dari SANTONO MARSUDIDJAJA
ALIAS OEI GOEAN SOEN selanjutnya disebut .......................... TERGUGAT II;
3. TIANA MARSUDIDJAJA, Berkewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Swasta
bertempat tinggal di Jalan Raya Rangkasbitung – Cikande Komplek Pergudangan
Kampung Cibodas Timur, Rukun Tetangga 014, Rukun Warga 003, Desa Cemplang
Kecamatan Kopo Kabupaten Serang Propinsi Banten, dalam kedudukannya
sebagai ahli waris dari SANTONO MARSUDIDJAJA ALIAS OEI GOEAN SOEN
selanjutnya disebut ....................................................................... TERGUGAT III;
4. CAMAT/Pejabat Pembuat Akta Tanah Sementara (PPATS) Wilayah Kecamatan
Kopo Kabupaten Serang Propinsi Banten Jl. Kopo Maja Nomor 10 Desa Kopo
Kecamatan Kopo Kabupaten Serang Propinsi Banten.....TURUT TERGUGAT I.
5. BADAN PERTANAHAN NASIONAL (BPN) KABUPATEN SERANG, Jalan Letnan
Jidun Nomor 5 Lontar Baru Kelurahan Kagungan Kecamatan Serang Kota Serang
Propinsi Banten selanjutnya disebut ................................TURUT TERGUGAT II.

2 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


A. DUDUK PERKARA (POSITA)
Adapun gugatan ini kami ajukan berdasarkan alasan-alasan hukum sebagai
berikut:
1. Bahwa PENGGUGAT mengemukakan terlebih dahulu bahwa PENGGUGAT adalah
ahli waris dari (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK dahulu beralamat di Kampung
Calincing RT 003 RWfvd 005 Desa Kopo, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang
Propinsi Banten berdasarkan surat keterangan waris yang ditandatangani oleh Pjs.
Desa Kopo dan diketahui oleh Camat Kecamatan Kopo tertanggal 11 Oktober 2021;
2. Bahwa PENGGUGAT mengetahui riwayat tanah yang terletak di Blok Batu Numpuk
atau blok 015 persil 81/S.III Desa Nanggung Kecamatan Kopo Kabupaten Serang
sebelum tahun 1964 merupakan Tanah Negara (TN) atau Government Ground
(GG) dengan luas total: ± 50 hektar yang kemudian melalui program landreform
(Reformasi Agraria) diredistribusikan dan/atau diberikan haknya oleh negara
kepada masyarakat penggarap setempat;
3. Bahwa PENGGUGAT mengetahui jika tanah yang terletak di Blok Batu Numpuk
atau Blok 015 Persil D.81 hanya terdiri dari 31 (Tiga puluh satu) bidang tanah
dengan pembagian kepemilikan sebagian besar sudah tidak atas nama masyarakat
penerima redistribusi tanah negara lagi, akan tetapi sebagian besar sudah dikuasai
oleh keluarga besar (Almarhum) SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN
SOEN dan sisanya sebanyak 8 (Delapan) bidang dikuasai oleh (Almarhum) AYI
INTAN DARMA WK;
4. Bahwa peta lokasi persil D.81 Desa Nanggung Kecamatan Kopo Kabupaten Serang
adalah sesuai dengan peta yang dibuat oleh pelaksana Proyek Pendataan Objek
dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan DATI II Serang tahun 1991/1992 dengan
pelaksana PT Citra Lahan Utama Bandung;
5. Bahwa tanah-tanah yang dibagikan oleh negara kepada masyarakat penggarap di
Persil D.81 tidak dikenal adanya kode Kohir C (Letter C) karena bukan tanah
hak/milik adat akan tetapi bidang-bidang tersebut sesuai dengan peralihan haknya
3 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


dari negara kepada masyarakat maka diberi Kode “TN/Tanah Negara” kemudian
beralih menjadi kode Kohir “M/Milik”, dan diberi nomor secara berurut sesuai
dengan bidang tanah yang diterimanya dari negara. Umumnya masyarakat
menyebut peralihan Tanah Negara dengan Kode “TN” berubah menjadi “M” dikenal
dengan sebutan tanah negara yang di “M-Kan” dan/atau di “MK-Kan”;
6. Bahwa merujuk kepada surat perjanjian jual beli tertanggal 5 Mei 1988 (Almarhum)
antara (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK dengan beberapa masyarakat yang
telah memegang hak peralihan atas tanah dari negara yang terletak di Blok Batu
Numpuk atau Blok 015 Persil D.81 Desa Nanggung, Kecamatan Kopo Kabupaten
Serang telah terjadi jual beli tanah seluas ± 109.184 m2 (Seratus Sembilan ribu
seratus delapan puluh empat meter persegi) antara (Almarhum) AYI INTAN
DARMA WK, dengan pihak-pihak penjualnya yang terdiri atas nama H. ENCEP bin
ANTRAWIJA (Luas Tanah = ± 20.000 m2, JAPAN (Luas Tanah = ± 8.114 m2),
JARTA/ARJO (Luas Tanah = ±20.750 m2), H. KASWAN (Luas Tanah = ±6.650
m2), SACA/UMAR (Luas Tanah = ±8.435 m2), SUHANDA (Luas Tanah = ±7.730
m2), UNDANA (Luas Tanah = ±22.300 m2) dan PULUNG (Luas Tanah = ±15.185
m2) yang kesemua pemiliknya memiliki bidang objek tanah terdiri dari 1 (satu)
hamparan yang saling berdekatan;
7. Peralihan hak atas tanah berdasarkan perjanjian dan kwitansi pembayaran ini yaitu
perjanjian jual beli antara (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK dengan 8 (delapan)
pemilik tanah sebagaimana perjanjian tanggal 5 Mei 1988 telah sesuai dengan
Ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah yaitu bidang tanah yang diperoleh sebelum tanggal 24 Oktober 1997
diproses melalui pengakuan dan penegasan hak, sehingga tidak perlu dibuatkan
akta Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan dibebaskan dari pajak Bea
Perolehan Ha katas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan SSB Pajak Penghasilan.
8. Bahwa atas tanah-tanah yang telah diperjualbelikan oleh pemilik tanah a quo
kepada (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK sejak terjadinya transaksi jual beli
tanah sampai dengan saat ini tidak pernah diperjualbelikan kembali oleh pemiliknya
4 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


kepada siapapun termasuk kepada (Almarhum) SANTONO MARSUDIDJAJA. Hal
ini berarti (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK-lah yang pemilik satu-satunya atas
tanah-tanah a quo tiada lain dan tiada bukan selain dirinya dan atau dalam hal ini
adalah para ahli warisnya dan para pemilik tanah sebelumnya tidak pernah
mengenal SANTONO MARSUDIDJAJA sebagaimana keterangan H. ENCEP bin
ANTRAWIJA di dalam persidangan perkara Tata Usaha Negara Nomor:
34/G/2013/PTUN-SRG;
9. Bahwa sejak tanah negara tersebut dikuasai oleh 8 (delapan) pemilik tanah yang
menjual tanahnya kepada (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK pada tanggal 5 Mei
1988, mereka belum pernah mendaftarkan tanahnya untuk pertama kali
ditingkatkan haknya menjadi sertifikat hak milik (SHM) kepada Kantor Badan
Pertanahan Nasional (BPN);
10. Bahwa untuk menguatkan perjanjian jual beli antara (Almarhum) AYI INTAN
DARMA WK dengan pemilik-pemilik tanah a quo kemudian dibuatlah surat
pernyataan jual beli di bawah tangan oleh masing-masing pihak pemilik tanah yang
merupakan tanda persetujuan pihak penjual dan pihak pembeli tentang adanya
transaksi jual beli di antara mereka dan menjadikan surat pernyataan tersebut
sebagai persyaratan akta jual beli yang tidak mengurangi cacatnya jual beli oleh
sebab telah terjadinya peristiwa jual beli diantara keduanya yang sudah sah secara
hukum, diketahui oleh kepala Desa Nanggung SUKARNI pada tanggal 19 Juni
2003;
11. Bahwa di dalam surat perjanjian jual beli yang ditandatangani oleh 8 (Delapan)
orang pemilik tanah kepada (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK pada tanggal 5
Mei 1988 terdiri atas pemilik-pemilik tanah sebagai berikut:
1) (Almarhum) H. ENCEP bin ANTRAWIJA selaku pemilik tanah seluas ±
20.000 m2
2) (Almarhum) JAPAN selaku pemilik tanah seluas ± 8.114 m2;
3) (Almarhum) SACA/UMAR selaku pemilik tanah seluas ± 8.435 m2;
4) (Almarhum) JARTA alias ARJO selaku pemilik tanah seluas ± 20.750 m2;
5 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


5) (Almarhum) H. KASWAN selaku pemilik tanah seluas ± 6.650m2;
6) (Almarhum) SUHANDA selaku pemilik tanah seluas ± 7.750 m2;
7) (Almarhum) UNDANA selaku pemilik tanah seluas ± 22.300 m2; dan
8) (Almarhum) PULUNG selaku pemilik tanah seluas ± 15.185 m2
12. Bahwa isi dari surat perjanjian dimaksud berisikan ketentuan-ketentuan
sebagaimana berikut:
1) Bahwa tanah milik kami masing-masing nama dan luasnya tercantum di atas
dalam keadaan tidak sengketa dan belum pernah diperjualbelikan/diborahkan
kepada siapapun;
2) Berdasarkan kesepakatan bersama dan setuju pada tanggal 5 Mei 1988 tanah
kami masing-masing ditransaksikan dijual atau diganti rugi kepada AYI INTAN
DARMA umur 36 tahun alamat Kampung Calincing Desa Kopo Kabupaten
Serang, melalui yang mengkoordinir H. ENCEP sebagai pemilik tanah Nomor
1;
3) Kami berjanji setelah jual beli tanah tersebut secara sah, beli per blok, istri dan
anak kami atau ahli waris tidak berhak untuk mengganggu gugat apapun atau
kami sendiri, apabila terjadi sesuatu hal dikemudian hari yang tidak diinginkan
maka pihak AYI DARMA dapat mengajukannya kepada pihak yang berwajib
atau Pengadilan Negeri Serang;
4) Atas dasar pembayaran tanah atau ganti rugi oleh AYI DARMA berbentuk
kwitansi dan cap jempol masing-masing terlampir delapan helai beserta peta
disaksikan para saksi-saksi;
5) Kami berjanji dan bersumpah bersama kedelapan orang menunjuk salah satu
pemilik tanah yaitu H. ENCEP diberi wewenang atau kuasa sepenuhnya
apabila kami tidak ada umur, maka sdr. H. ENCEP dapat melakukan
pengukuran surat-surat tanah dan berhak tandatangan di akta jual beli berikut
persyaratan yang diperlukan atau dibutuhkan oleh saudara AYI DARMA
sebagai pembeli tanah tersebut;

6 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


6) Berdasarkan surat perjanjian kami di atas meterai yang ditandatangani oleh
Sdr. H. ENCEP dianggap sah secara hukum.
13. Bahwa sebagai bentuk ketaatan(Almarhum) AYI INTAN DARMA WK terhadap
negara atas penguasaan tanah-tanahnya, maka telah terbit dan dibayarkan Pajak
Bumi dan Bangunan atas tanah-tanah a quo dengan nomor-nomor objek pajak
sebagai berikut:
1) SPPT/PBB Nomor: 34.04.110.001.015-0024.0 atas nama AYI INTAN DARMA
WK luas tanah: 15.185 m2 dahulu tanah milik PULUNG;
2) SPPT/PBB Nomor: 34.04.110.001.015-0025.0 atas nama AYI INTAN DARMA
WK luas tanah: 6.650 m2 dahulu tanah milik H KASWAN;
3) SPPT/PBB Nomor: 34.04.110.001.015-0026.0 atas nama AYI INTAN DARMA
WK luas tanah: 23.300 m2 dahulu tanah milik UNDANA;
4) SPPT/PBB Nomor: 34.04.110.001.015-0027.0 atas nama AYI INTAN DARMA
WK luas tanah: 7.730 m2 dahulu tanah milik SUHANDA;
5) SPPT/PBB Nomor: 34.04.110.001.015-0028.0 atas nama AYI INTAN DARMA
WK luas tanah: 13.000 m2 dahulu tanah milik H. ENCEP bin ANTRAWIJA;
6) SPPT/PBB Nomor: 34.04.110.001.015-0029.0 atas nama AYI INTAN DARMA
WK luas tanah: 8.435 m2 dahulu tanah milik SACA/UMAR;
7) SPPT/PBB Nomor: 34.04.110.001.015-0030.0 atas nama AYI INTAN DARMA
WK luas tanah: 8.114 m2 dahulu tanah milik JAPAN; dan
8) SPPT/PBB Nomor: 34.04.110.001.015-0031.0 atas nama AYI INTAN DARMA
WK luas tanah: 20.250 m2 dahulu tanah milik JARTA/AJO;
14. Bahwa sebagai bentuk pengakuan atas penguasaan tanah selama bertahun-tahun
maka telah dibuatlah surat pernyataan tanah secara sporadik oleh (Almarhum) AYI
INTAN DARMA WK pada tanggal 30 Juni 2011 diketahui oleh Kepala Desa
Nanggung Syarif Hidayat, yang isinya menyebutkan:
1) Tanah tidak dalam sengketa;
2) Bukan merupakan tanah negara;
3) Belum pernah dialihkan dengan cara apapun;
7 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


4) Tidak dalam jaminan piutang;
5) Belum bersertifikat;
6) Dikuasai sejak tahun 1998;
7) Apabila ternyata dikemudian hari terdapat data-data lain selain yang saya miliki
(SPPT dan Letter C) dan timbul gugatan atau tuntutan dari pihak manapun juga
sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya serta pihak yang terkait khususnya
para petugas yang berkaitan dengan kegiatan pendaftaran tanah terlepas dari
segala tuntutan dan gugatan.
15. Bahwa untuk mengukuhkan status hak milik atas tanah a quo (Almarhum) AYI
INTAN DARMA WK telah mendaftarkan objek-objek tanahnya untuk pertama kali di
kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Serang pada tanggal 24 April
2013 dengan tanda terima pendaftaran tanah setiap bidang 1 (satu) nomor berkas
permohonan di antaranya:
1) Nomor berkas permohonan 12481/2013 atas nama pemohon AYI INTAN
DARMA WK dengan bukti SPPT/PBB Nomor: 34.04.110.001.015-0024.0;
2) Nomor berkas permohonan 12485/2013 atas nama pemohon AYI INTAN
DARMA WK dengan bukti SPPT/PBB Nomor: 34.04.110.001.015-0027.0;
3) Nomor berkas permohonan 12489/2013 atas nama pemohon AYI INTAN
DARMA WK dengan bukti SPPT/PBB Nomor: 34.04.110.001.015-0031.0;
4) Nomor berkas permohonan 12492/2013 atas nama pemohon AYI INTAN
DARMA WK dengan bukti SPPT/PBB Nomor: 34.04.110.001.015-0025.0;
5) Nomor berkas permohonan 12494/2013 atas nama pemohon AYI INTAN
DARMA WK dengan bukti SPPT/PBB Nomor: 34.04.110.001.015-0030.0;
6) Nomor berkas permohonan 12496/2013 atas nama pemohon AYI INTAN
DARMA WK dengan bukti SPPT/PBB Nomor: 34.04.110.001.015-0029.0;
7) Nomor berkas permohonan 12499/2013 atas nama pemohon AYI INTAN
DARMA WK dengan bukti SPPT/PBB Nomor: 34.04.110.001.015-0026.0;
8) Nomor berkas permohonan 12501/2013 atas nama pemohon AYI INTAN
DARMA WK dengan bukti SPPT/PBB Nomor: 34.04.110.001.015-0028.0;
8 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


16. Bahwa sesuai dengan berkas pendaftaran tertanggal 24 April 2013 masing-masing
objek tanah yang didaftarkan untuk pertama kali dengan keterangan kegiatan
“Pendaftaran tanah untuk pertama kali dan penegasan hak – sporadik”, secara
umum dilampirkan alas-alas hak atas tanah-tanah tersebut oleh (Almarhum) AYI
INTAN DARMA WK sebagai berikut:
1) Formulir Pendaftaran; (Lampiran 13)
2) Surat penguasaan fisik bidang tanah (Sporadik);
3) Kwitansi pembelian tanah dari Jarta Arjo tanggal 5 Mei 1988;
4) SPPT tahun 2011 atas nama Ayi Intan Darma;
5) Foto copy KTP atas nama Ayi Intan Darma;
6) Surat pernyataan tanggal 19 Juni 2003;
7) Surat perjanjian tanggal 5 Mei 1988;
8) Surat pernyataan tanggal 30 Juni 2011 atas nama Ayi Intan Darma diketahui
oleh Kepala Desa Nanggung;
9) Surat keterangan riwayat tanah dari Kepala Desa Nanggung tanggal 10
Oktober 2012Nomor 136-Ds/X/2012;
10) Foto copy KTP Saksi Sdr. Dony dan Sdr. Ahmad Hamami;
11) Berita acara kesaksian kepemilikan tanah tanggal 10 Oktober 2012;
12) Surat pernyataan tidak mempunyai bukti kepemilikan tanggal 10 Oktober 2012;
13) Surat keterangan pembeli;
14) Surat pernyataan jual beli; dan
15) Surat pernyataan terima luas.
17. Bahwa berdasarkan pendaftaran objek tanah untuk pertama kalinya, Kantor Badan
Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Serang telah mengumumkan hasil
pengumuman data fisik dan data yuridis berdasarkan 3 (tiga) pengumuman, yaitu:
1) Pengumuman Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Serang
Nomor: 630.1/1282/Kp/Peng/2013 tertanggal 01 Agustus 2013 untuk berkas
pendaftaran Nomor: 12501/2013 dahulu tanah milik (Almarhum) H. ENCEP
bin ANTRAWIJA, yaitu:
9 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


Daftar hak : AYI INTAN DARMA WK
NIB : 28.01.25.03.00137
Peta bidang tanah : 1768
Luas ukur : 18.614 m2
Batas-batas fisik tanah :
 Utara : M.46 dan M. 49
 Selatan : Tanah Santono
 Timur : Jamal
 Barat : M.152
2) Pengumuman Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Serang
Nomor: 630.1/1283/Kp/Peng/2013 tertanggal 01 Agustus 2013 untuk berkas
pendaftaran Nomor: 12489/2013 dahulu tanah milik (Almarhum) JARTA/AJO,
yaitu:
Daftar hak : AYI INTAN DARMA WK
NIB : 28.01.25.03.00135
Peta bidang tanah : 1766
Luas ukur : 34.494 m2
Batas-batas fisik bidang tanah :
 Utara : M.50
 Selatan : M.46
 Timur : M.51
 Barat : Tanah Encom
3) Pengumuman Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Serang
Nomor: 630.1/1281/Kp/Peng/2013 tertanggal 01 Agustus 2013 untuk berkas
pendaftaran Nomor: 12499/2013 dahulu tanah milik (Almarhum) UNDANA,
yaitu:
Daftar hak : AYI INTAN DARMA WK
NIB : 28.01.25.03.00136

10 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


Peta bidang tanah : 1767
Luas ukur : 24.802 m2
Batas-batas fisik bidang tanah :
 Utara : Tanu
 Selatan :-
 Timur : Santono
 Barat : M.47
18. Bahwa objek-objek tanah lainnya yang secara bersamaan didaftarkan di Badan
Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Serang yaitu sebanyak 5 (lima) bidang
tanah belum diumumkan pengumuman data fisik dan data yuridisnya sampai
dengan saat ini akibat dijadikan objek sengketa di Pengadilan Tata Usaha Negara
(PTUN) Serang oleh pihak TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III
dengan nomor berkas perkara Nomor: 34/G/2013/PTUN-SRG, yang mana bidang-
bidang tanah tersebut sesungguhnya sudah secara sah dengan itikad baik adalah
milik (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK dan/atau para ahli warisnya sampai
dengan saat ini;
19. Bahwa pada pokoknya di dalam objek sengketa gugatan Tata Usaha Negara
Nomor: 34/G/2013/PTUN-SRG pihak TERGUGAT I, TERGUGAT II dan
TERGUGAT III menggugat Keputusan Tata Usaha Negara berupa Surat Kepala
Kantor Badan Pertanahan Kabupaten Serang tanggal 23 Juli 2013 Nomor:
420/300.3.36.04/VII/2013 perihal Permohonan Pembuatan Sertifikat yang mana di
dalam gugatannya pihak TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III
mengajukan permohonan pembuatan sertifikat hak atas tanah seluas ± 199.940 m2
(Seratus Sembilan puluh Sembilan ribu Sembilan ratus sempat puluh meter persegi)
yang terletak di Desa Nanggung Kecamatan Kopo Kabupaten Serang yang
diperoleh berdasarkan 16 (enam belas) akta jual beli (AJB) namun belum dapat
diterima oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Serang;
20. Bahwa daftar ke 16 (enam belas) akta jual beli dimaksud antara lain:
1) Akta jual beli nomor. 326/JB/AKTA/1987 tanggal 30 Desember 1987;
11 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


2) Akta jual beli nomor. 327/JB/AKTA/1987 tanggal 30 Desember 1987;
3) Akta jual beli nomor. 328/JB/AKTA/1987 tanggal 30 Desember 1987;
4) Akta jual beli nomor. 329/JB/AKTA/1987 tanggal 30 Desember 1987;
5) Akta jual beli nomor. 330/JB/AKTA/1987 tanggal 30 Desember 1987;
6) Akta jual beli nomor. 132.b.50/Kopo/V/AKTA/1994 tanggal 5 Mei 1994;
7) Akta jual beli nomor. 151.b.50/Kopo/V/AKTA/1994 tanggal 5 Mei 1994;
8) Akta jual beli nomor. 133.50/Kopo/V/AKTA/1994 tanggal 5 Mei 1994;
9) Akta jual beli nomor. 270/2001 tanggal 13 Juli 2001;
10) Akta jual beli nomor. 271/2001 tanggal 13 Juli 2001;
11) Akta jual beli nomor. 275/2001 tanggal 13 Juli 2001;
12) Akta jual beli nomor. 276/2001 tanggal 13 Juli 2001;
13) Akta jual beli nomor. 277/2001 tanggal 13 Juli 2001;
14) Akta jual beli nomor. 278/2001 tanggal 13 Juli 2001;
15) Akta jual beli nomor. 279/2001 tanggal 13 Juli 2001;
16) Akta jual beli nomor. 341/2001 tanggal 13 Juli 2001;
21. Bahwa di dalam posita angka 1 gugatan Perkara Tata Usaha Negara Nomor:
34/G/2013/PTUN-SRG pihak TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III
mendalilkan di dalam gugatannya telah membeli tanah-tanah tersebut sebagaimana
tertuang di dalam 16 (Enam belas) Akta Jual Beli adalah membeli dari:
1) Ismail bin M. Syukur
2) Karisman bin Satri
3) Karji bin Sata
4) Sukmara bin Sardaya
5) Sadani bin Ender
6) Sukra
7) Arsad bin Jarta
8) Sakirin bin Salinata
9) Dul Karim
10) Een Rohaeni
12 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


11) Sukari
12) Sapri
13) Amat bin Ardat
14) Sainta bin Jarta
22. Bahwa kemudian dalil posita angka 1 tersebut dihubungkan dengan dalil
sebagaimana tertuang di dalam posita angka 4 gugatan Perkara Tata Usaha
Negara Nomor: 34/G/2013/PTUN-SRG pihak TERGUGAT I, TERGUGAT II dan
TERGUGAT III, mendalilkan sebagai berikut:
- “Bahwa yang menjadi alasan dan pertimbangan Tergugat dalam objek
sengketa tersebut antara lain: “Ternyata di lokasi tanah yang terletak di
Desa Nanggung, Kecamatan Kopo Kabupaten Serang yang
dimohonkan pensertifikatan oleh para Penggugat dengan dasar 16
(Enam belas) Akta Jual Beli ada pihak lain yaitu: Sdr. AYI INTAN
DARMA WK yang telah mengajukan sertifikat hak atas tanah, tercatat
dalam register 03 Mei 1013 dengan dasar sebagai beriku: Foto copy
SPPT/PBB tahun 2012, Surat Perjanjian H Ancep bin Antrawija dkk 8
orang dengan Ayi Intan Darma WK tanggal 5 Mei 1988.
- Apabila penggugat keberatan terhadap permohonan yang didaftarkan
oleh saudara Ayi Intan Darma WK, agar para Penggugat mengajukan
Permohonan tersebut kepada Lembaga peradilan”;
23. Bahwa nampak terang berderang di dalam dasar dan alasan gugatan TERGUGAT
I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III di dalam gugatan Perkara Tata Usaha Negara
Nomor: 34/G/2013/PTUN-SRG adalah salah alamat dan penuh tipu muslihat,
karena dari 16 (enam belas) Akta Jual Beli (AJB) yang dimohonkan pendaftaran
haknya oleh pihak TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III kepada
Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Serang tidak ada 1 (satu) pun
pihak pemilik tanah yang sudah menjual tanahnya kepada (Almarhum) AYI INTAN
DARMA kemudian menjual kembali objek tanahnya kepada pihak (Almarhum)
SANTONO MARSUDIDJAJA dan atau kepada pihak TERGUGAT I, TERGUGAT II
13 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


dan TERGUGAT III. Begitupun sebaliknya bidang tanah yang telah dijual kepada
(Almarhum) SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI SOEAN SOEN tidak ada yang
dijual kembali kepada pihak (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK. Ini artinya bidang
tanah yang didaftarkan sebagaimana tertuang di dalam 16 (enam belas) akta jual
beli tersebut adalah mengada-ada, karena baik secara fisik maupun yuridis tidak
ada satupun yang berkesesuaian dengan bidang tanah milik (Almarhum) AYI
INTAN DARMA WK dan tumpang tindik dengan tanah TERGUGAT I, TERGUGAT
II dan TERGUGAT III. Sehingga menjadi pertanyaan yaitu apa maksud sebenarnya
dilakukan gugatan perkara Tata Usaha Negara Nomor: 34/G/2013/PTUN-SRG
tersebut?;
24. Bahwa kemudian ada kekhawatiran Gugatan Tata Usaha Negara Nomor:
34/G/2013/PTUN-SRG yang dilakukan oleh TERGUGAT I, TERGUGAT II dan
TERGUGAT III kepada Badan Pertanahan Nasional kabupaten Serang sebagai
TERGUGAT akan merugikan, maka (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK
kemudian masuk sebagai TERGUGAT II INTERVENSI karena sebelumnya tidak
dituntut menjadi pihak TERGUGAT sebagaimana Putusan Sela Nomor:
34/G/2013/PTUN-SRG tanggal 24 Oktober 2013 tentang dikabulkannya
permohonan intervensi pihak ketika atas nama AYI INTAN DARMA WK dan
ditetapkan kedudukannya sebagai pihak TERGUGAT II INTERVENSI dalam
perkara Nomor: 34/G/PTUN/PTUN-SRG;
25. Bahwa hal yang dikhawatirkan oleh pihak (almarhum) AYI INTAN DARMA WK
ternyata benar-benar terjadi saat TERGUGAT I, TERGUGAT II, dan TERGUGAT III
kemudian menyelundupkan 6 (enam) buah sertifikat di dalam perkara Tata Usaha
Negara Nomor: 34/G/PTUN/PTUN-SRG untuk ikut dilegalisasi oleh Pengadilan Tata
Usaha Negara Serang sebagai alat bukti kepemilikan hak atas tanah yang sah
padahal diketahui dalam proses penerbitan 6 (enam) buah sertifikat hak milik
tersebut penuh kebohongan dan tipu muslihat dan menghilangkan hak
PENGGUGAT;

14 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


26. Bahwa ke-6 (enam) buah sertifikat hak milik dimaksud tidak ada hubungannya
dengan pokok perkara yang menjadi pokok gugatan yaitu Surat Kepala Kantor
Badan Pertanahan Kabupaten Serang tanggal 23 Juli 2013 Nomor:
420/300.3.36.04/VII/2013 perihal Permohonan Pembuatan Sertifikat, antara lain:
1) Pada objek tanah yang dahulu milik (Almarhum) H. ENCEP bin ANTRAWIJA
telah terbit sertifikat hak milik (SHM) Nomor: 00049/Desa Nanggung dengan
luas 11.005m2 yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional Kabupaten
Serang tanggal 27 Oktober 1994 berdasarkan akta jual beli Nomor:
19/JB/AKT/1990 tertanggal 29 Januari 1990 dibuat dihadapan Camat
Fachrurozi, T, Pejabat Pembuat Akta Tanah wilayah Kecamatan Kopo dan
beralih kepemilikan kepada SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN
SOEN adalah sebuah tindakan tidak beritikad baik, tipu muslihat, penuh
kebohongan dan menghilangkan asal usul tanah, karena hal-hal sebagai
berikut:
a. Judex facti di dalam perkara Tata Usaha Negara Nomor:
34/G/PTUN/PTUN-SRG, menjelaskan bahwa berdasarkan pernyataan dan
Kesaksian dibawah Sumpah (Almarhum) H. ENCEP BIN ANTRAWIJA
sendiri sebagai saksi pada proses Judex Facti di Perkara Tata Usaha
Negara (TUN) Nomor: 34/G/2013/PTUN-SRG diketahui fakta hukumnya
“bahwa H. ENCEP BIN ANTRAWIJA bersaksi tidak mengenal dengan
SANTONO yang berkedudukan sebagai Pembeli”, padahal keduanya di
dalam proses pembuatan Akta Jual Beli (AJB) dihadapkan dihadapan
Pejabat Pembuat Akta Tanah;
b. (Almarhum) H. .ENCEP BIN ANTRAWIJA telah membuat surat pernyataan
jual beli dengan pihak (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK pada tanggal 5
Mei 1988, maka atas dasar pernyataan ini patut diduga Akta Jual Beli (AJB)
Nomor: 19/JB/AKT/1990 yang mendasari beralihnya kepemilikan Sertfikat
Hak Milik (SHM) Nomor 00049/Desa Nanggung atas nama H. ENCEP
Kepada SANTONO MARSUDIJAJA alias OEI GOEAN SOEN
15 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


mengandung cacat formil dan cacat materil sebagaimana dimaksud di
dalam pasal 1320 KUHperdata;
c. Akta Jual Beli Nomor 19/JB/AKT/1990 tertanggal 29 Januari 1990 yang
dibuat di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Wilayah
Kecamatan Kopo Fachruroji T, menerangkan bahwa transaksi jual beli
tanah dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 1990 akan tetapi kemudian H.
ENCEP mendaftarkan objek tanahnya ke Badan Pertanahan Nasional
(BPN) Kabupaten Serang pada tahun 1994 dan terbit Serttifikat Hak Milik
(SHM) Nomor: 00049/Desa Nanggung atas nama H. ENCEP tanggal 27
Oktober 1994. Sehingga bagaimana mungkin peralihan hak atas tanah
akibat jual beli dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 1990 kemudian
penjualnya mendaftarkan tanah tersebut pada tanggal 27 Oktober 1994.
Padahal objek perjanjian jual belinya telah beralih hak kepemilikan kepada
pembeli dan seharusnya menjadi tanggung jawab pihak pembeli untuk
mendaftarkan tanahnya tersebut kepada Badan Pertanahan Nasional
(BPN) Kabupaten Serang;
d. Pada hari yang sama dengan terbitnya sertifikat hak milik Nomor:
00049/Desa Nanggung atas nama H. ENCEP yaitu pada tanggal 27
Oktober 1994 dan pada saat itu juga pada tanggal 27 Oktober 1994 beralih
status kepemilikannya dari H. ENCEP selaku pihak yang mendaftarkan
sertiffikat hak milik (SHM) beralih kepada pihak SANTONO
MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN;
e. Terdapat itikad tidak baik dalam penguasaan tanah dari pihak SANTONO
MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN dan atau dalam hal ini adalah
TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III yang mana terdapat
perbedaan mencolok antara data fisik dengan data yuridis yang terdapat di
dalam Buku Tanah Nomor: 00049/Desa Nanggung di sana tertulis data
yuridisnya terletak di BLOK CIMANGGU padahal letak fisik objek tanah
adalah di BLOK BATU NUMPUK dan atau saat ini dinamakan Blok 015;
16 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


f. Objek tanah milik (Almarhum) H. ENCEP bin ANTRAWIJA yang dikuasai
oleh (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK adalah > 20.000 m2 sedangkan
berdasarkan sertifikat hak milik Nomor 00049/Desa Nanggung yang
dikuasai oleh TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III adalah
11.005 m2. Untuk itu sesungguhnya dimanakan letak objek tanah ini,
karena jika memang demikian adanya maka seharusnya akan terdapat sisa
tanah yang dikuasai oleh pihak (Almarhum) H. ENCEP bin ANTRAWIJA
dan/atau pihak lain atau bahkan pihak SANTONO MARSUDIDJAJA
sendiri karena (H. ENCEP) mendapatkan tanah tersebut dari negara dalam
kondisi blok tanah seluas > 20.000 m2 yang ditandai dengan patok-patok
batas tanah yang jika diukur luasnya lebih dari 20.000 m2 . Jadi jelas jika
objek tanah tersebut sampai saat ini masih dikuasai oleh (Almarhum) AYI
INTAN DARMA WK;
g. Penyelundupan nomor kohir C.752 adalah hal nyata dan terang berderang
memperlihatkan adanya fakta kebohongan dan tipu muslihat yang
dilakukan oleh para TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III,
karena tanah tersebut sebelumnya adalah objek tanah negara
(Government Ground) atau di dalam Kode Kohirnya seharusnya tercatat
Kohir; “TN” beserta nomor bidangnya bukan tanah adat yang berkode Kohir
“C”, sehingga milik siapakah Kohir C.752 tersebut yang seolah-olah
bidangnya adalah objek tanah milik (Almarhum) H. ENCEP bin
ANTRAWIJA;
h. Gambar situasi objek tanah Nomor 1370/1994 pada buku tanah sertifikat
hak milik Nomor 00049/Desa Nanggung digambarkan melalui koreksi paraf.
Hal ini Nampak terlihat pada Daftar Isian 207 menunjukkan peta tanah
hasil Citra Digital, Lembar : 09 – 3, Kotak: E-Y 2 dengan Nomor
Pendaftaran yang sama untuk 6 (enam) sertifikat yaitu 48-2-26.087 padahal
setiap pendaftaran tanah berlaku 1 (satu) bidang 1 (satu) Nomor
pendaftaran. Ini artinya Gambar situasi ini bukan gambar sesungguhnya
17 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


pada waktu itu, akan tetapi dicocok-cocokkan sesuai dengan kehendaknya
sendiri saat dimana Citra Digital mulai dikenal. Bukan rahasia umum lagi
penggunaan media digital (internet) mulai massif digunakan oleh
masyarakat umum mulai tahun 2004-an atau saat alat telekomunikasi
beralih dari system analog ke system digital dan atau saat atau saat
telepon gengam biasa beralih ke smartphone yang dikenal pada waktu itu
HP Blackberry yaitu saat mulai diperkenalkannya sinyal 3G yang mampu
menangkap sinyal suara dan gambar secara bersamaan;
i. Nomor Identifikasi Bidang (NIB) yang terdapat di dalam buku tanah
Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor: 00049/Desa Nanggung terdaftar dengan
Nomor Identifikasi Bidang (NIB) Nomor: 28.01.25.03.00062. akan tetapi
saat dicek di dalam peta aplikasi resmi Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia www.bhumi.atr.bpn.go.id Nomor Identifikasi Bidang
(NIB) tersebut tidak Nampak, akan tetapi muncul identitas null, sehingga
patut dipertanyakan dan ditelusuri kembali Nomor identifikasi Bidang (NIB)
Nomor: 28.01.25.03.00062 sesungguhnya milik siapa dan dimana letak
objek bidang tersebut, karena pada kolom Nomor Identifikasi Bidang (NIB)
Nomor: 28.01.25.03.00062 terdapat tanda paraf yang dapat ditafsirkan
telah dikoreksi atau memang sebelumnya kosong tidak terdapat Nomor
Identifikasi Bidang (NIB) atau bahkan Nomor Identifikasi Bidang (NIB)
Nomor : 28.01.25.03.00062 adalah milik orang lain yang sengaja
digelapkan dan diselundupkan seolah-olah milik TERGUGAT I,
TERGUGAT II dan TERGUGAT III;
j. Gambar Situasi objek tanah ditandatangani oleh Kepala Seksi pengukuran
dan Pendaftaran Tanah pada hari yang sama yaitu sama-sama tanggal 27
Oktober 1994, padahal berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia sendiri seharusnya
terdapat jeda waktu antara pengumuman data fisik dan data yuridis dengan
proses penerbitan sertifikat itu sendiri yang ditandatangani langsung oleh
18 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN). Saat kapan dilaksanakannya
pengumuman oleh Panitia ajudikasi menggunakan Form C.201 yang batas
minimal pengumumannya adalah 60 (Enam Puluh) hari sebagaimana
bidang tanah yang didaftarkan oleh (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK
yang salah satunya diumumkan melalui pengumuman Nomor:
630.1/1283/Kp/Peng/2013 merupakan kewajiban BPN sebagaimana diatur
di dalam Peraturan Menteri Agraria Nomor 8 Tahun 1961 yang telah diubah
menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah;
k. Surat Pemberitahuan Pajak Tanah/Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT/PBB)
Nomor: 36.04.110.001.015-0028.0 sampai dengan didaftarkannya objek
tanah untuk pertama kali oleh (almarhum) AYI INTAN DARMA WK yaitu
tahun 2013 masih terdaftar atas nama AYI INTAN DARMA WK, sehingga
jika terhitung sejak objek tanah tersebut beralih kepemilikan dengan itikad
baik kepada SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN pada
tanggal 29 Januari 1990, maka seharusnya pada tahun 1991 sudah beralih
nama wajib pajaknya di dalam SPPT/PBB kepada SANTONO
MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN bukan kepada AYI INTAN
DARMA WK, sehingga peralihan hak atas tanah tersebut dari H. ENCEP
kepada pihak SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN
nyata dan terang berderang adalah tidak dengan itikad baik, mengada-ada,
tidak terang berderang, penuh tipu muslihat dan menghilangkan hak
PENGGUGAT;
l. Melihat data-data Yuridis objek tanah sertifikat hak milik Nomor:
00049/Desa Nanggung berdasarkan buku tanahnya, dapat rinci sebagai
berikut:
 Nomor Hak Milik = M.49
 Nomor Sertifikat Hak Milik = 10.01.14.05.1.00049
 Nomor Identifikasi BIdang (NIB) = 28.01.25.03.00062
19 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


 Luas tanah = 11.005 m2
 Letak Objek Tanah = Blok Cimanggu
 Asal Persil di Dalam Buku Tanah = Konversi Milik Adat C.752
P.81/S.III
 Asal Persil di dalam Gambar Situasi = Konversi Milik Adat C.752
P.81/D.III
 Nama Pemegang Hak = HAJI ENCEP
 Penerbitan Sertifikat = 27 Oktober 1994
 Penerbitan Gambar Situasi = 27 Oktober 1994
 Peralihan Hak Sertifikat = 27 Oktober 1994
 Peralihan Pemegang Hak = SANTONO MARSUDIDJAJA
Alias OEI GOEAN SOEN
 SPPT/PBB = 36.04.110.001.015-0028.0
m. Berdasarkan data-data di atas akhirnya terungkap fakta itikad tidak baik
dan manipulasi data di dalam Akta Jual Beli Nomor: 19/JB/AKT/1990
tertanggal 29 Januari 1990 antara SANTONO MARSUDIDJA alias OEI
GOEAN SOEN dengan H. ENCEP bin ANTRAWIJA dimana H. ENCEP
bin ANTRAWIJA tiba-tiba mendaftarkan tanahnya untuk pertama kali pada
tahun 1994 kemudian pada hari dan tanggal yang sama dengan penerbitan
sertifikat hak milik tersebut terbit dan Gambar Situasi Terbit yaitu tanggal
27 Oktober 1994 lantas kepemilikannya langsung beralih kepada
SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN saat itu juga.
Bagaimana mungkin fakta kejadian ini dapat terjadi sedemikian cepatnya,
jika tidak ada manipulasi data yang ada. Padahal dengan sudah terjadinya
transaksi jual beli tanah sehingga seharusnya SANTONO MARSUDIDJA
alias OEI GOEAN SOEN sudah dapat langsung mendaftarkan tanahnya
atas nama kepemilikan sendiri bukan atas nama H. ENCEP lagi kemudian
baru di alihkan status kepemilikannya. Apalagi jika dikaitkan dengan

20 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


Standar Operasional Prosedur (SOP) Kantor Badan Pertanahan Nasional
akan terlihat keganjilannya, karena sejak tanah tersebut didaftarkan,
memasukkan permohonan pekerjaan pengukuran, terbitnya surat
pengukuran, pencocokkan data fisik dan data yuridis tanah, pengumuman
akan adanya penerbitan sertifikat hak milik atas tanah memiliki jeda waktu
masing-masing dan bukan selesai semuanya dalam 1 (satu) hari yang
sama;
n. Peralihan hak atas tanah dengan itikad baik wajib dilaksanakan secara
tunai dan terang berderang. Ini artinya jika H. ENCEP bin ANTRAWIJA
tidak pernah mengenal SANTONO MARSUDIDJAJA maka bagaimana
mungkin dapat dilaksanakan transaksi jual beli di antara keduanya karena
kedua-duanya harus dihadap-hadapkan satu dengan yang lainnya di
hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) pada saat dilaksanakannya
transaksi jual beli tanah. Kedua-duanya harus saling mengenal satu sama
lain dan tidak dapat diwakilkan oleh pihak manapun juga;
o. Terbit Akta Jual Beli Nomor 19/JB/AKT/1990 maka menandakan secara
tegas pembayaran sudah dilaksanakan secara penuh atau lunas, sehingga
secara terang berderang telah terjadi peralihan hak. Lantas bagaimana
menjelaskannya jika Pendaftaran Sertifikat Tanah untuk pertama kali baru
dilakukan pada tahun 1994 dan yang mendaftarkan objek tanah tersebut
adalah pemilik pertamanya atau penjual atau H. ENCEP sendiri dan bukan
oleh orang yang telah membeli tanah tersebut yaitu pihak SANTONO
MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN;
p. Bagaimana dengan pajak-pajak peralihan hak atas tanah yang harus
dibayarkan oleh pihak SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN
SOEN dan atau para ahli warisnya TERGUGAT I, TERGUGAT II dan
TERGUGAT III seperti Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB), Pajak Penghasilan (PPh.), Biaya Pejabat Pembuat Akta Tanah

21 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


(PPAT), dan lain sebagainya. Apakah sudah dibayarkan atau seolah-olah
sudah pernah dibayarkan;
q. Dalam permasalahan ini jelaslah sudah bahwa objek tanah (Almarhum) H.
ENCEP bin ANTRAWIJA beralih kepemilikannya kepada (Almarhum)
SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN dan atau para ahli
warisnya TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III sejatinya
dilaksanakan dengan itikad tidak baik.
r. (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK setidaknya dalam satu waktu pada
tahun 1989 pernah menawarkan tanah tersebut kepada pihak SANTONO
MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN dan atau para ahli warisnya
TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III namun tidak pernah
ditindaklanjuti menjadi transaksi jual beli. Kegiatan-kegiatan penyerahan
data-data objek tanah dan penunjukkan batas-batas tanah -yang
sebelumnya milik H. ENCEP bin ANTRAWIJA dan yang sudah dibeli oleh
AYI INTAN DARMA WK dari H. ENCEP- oleh (Almarhum) AYI INTAN
DARMA WK agar tanah tersebut dibeli oleh SANTONO MARSUDIDJAJA
alias OEI GOEAN SOEN dan atau para ahli warisnya TERGUGAT I,
TERGUGAT II dan TERGUGAT III adalah tindakan sia-sia dan mulai saat
itu tidak terjadi kerjasama pengadaan tanah lagi antara (Almarhum) AYI
INTAN DARMA WK dengan pihak SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI
GOEAN SOEN dan atau para ahli warisnya TERGUGAT I, TERGUGAT II
dan TERGUGAT III dengan (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK;
s. Pihak Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Serang harus
turut bertanggung jawab atas ketidaksesuaian penyajian antara data fisik
dan data yuridis yang dilakukan oleh pihak (Almarhum) SANTONO
MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN dan atau para ahli warisnya
TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III dalam hal penggunaan
Akta Jual Beli (AJB) yang mengandung cacat formil dan cacat materiil
sehingga diterbitkannya sertifikat hak milik Nomor: 00049/Desa Nanggung
22 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


atas nama H. ENCEP yang kemudian dibalik nama menjadi SANTONO
MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN sebagai perbuatan melawan
hukum karena telah menimbulkan hak bagi TERGUGAT I, TERGUGAT II
dan TERGUGAT III;
2) Pada objek tanah yang dahulu milik (Almarhum) UMAR alias SACA telah terbit
sertifikat hak milik (SHM) Nomor: 00047/Desa Nanggung dengan luas 12.415
m2 yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Serang
tanggal 27 Oktober 1994 berdasarkan akta jual beli Nomor: 21/JB/AKT/1990
tertanggal 29 Januari 1990 dibuat dihadapan Camat Fachrurozi, T, Pejabat
Pembuat Akta Tanah wilayah Kecamatan Kopo dan beralih kepemilikan kepada
SUKANTO MARSUDIDJAJA alias OEI HONG DJIN adalah sebuah tindakan
beritikad tidak baik, tipu muslihat, penuh kebohongan dan menghilangkan asal
usul tanah, karena hal-hal sebagai berikut:
a. Pihak (Almarhum) SACA alias UMAR telah membuat pernyataan jual beli
dengan pihak (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK pada tanggal 5 Mei
1988 dan menguasakan proses jual beli tanah miliknya kepada H. ENCEP
bin ANTRAWIJA sebagaimana tertuang di dalam surat pernyataan;
b. (Almarhum) SACA/UMAR telah membuat surat pernyataan jual beli
dengan pihak (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK pada tanggal 5 Mei
1988, maka atas dasar pernyataan ini patut diduga Akta Jual Beli (AJB)
Nomor: 19/JB/AKT/1990 yang mendasari beralihnya kepemilikan Sertfikat
Hak Milik (SHM) Nomor 00047/Desa Nanggung atas nama UMAR
Kepada SUKANTO MARSUDIJAJA alias OEI HONG DJIN mengandung
cacat formil dan cacat materil sebagaimana dimaksud di dalam pasal 1320
KUHperdata;
c. Akta Jual Beli Nomor 21/JB/AKT/1990 tertanggal 29 Januari 1990 yang
dibuat di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Wilayah
Kecamatan Kopo Fachruroji T, menerangkan bahwa transaksi jual beli
tanah dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 1990 akan tetapi kemudian
23 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


UMAR mendaftarkan objek tanahnya yang telah ditransaksikan ke Badan
Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Serang pada tahun 1994 dan terbit
Serttifikat Hak Milik (SHM) Nomor: 00047/Desa Nanggung tanggal 27
Oktober 1994. Sehingga bagaimana mungkin peralihan hak atas tanah
akibat jual beli dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 1990 kemudian
didaftarkan haknya oleh penjualnya sendiri pada tanggal 27 Oktober 1994.
Padahal objek perjanjian jual belinya telah beralih hak kepemilikan kepada
pembeli dan menjadi tanggung jawab pihak pembeli untuk mendaftarkan
tanahnya tersebut kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten
Serang;
d. Pada hari yang sama dengan terbitnya sertifikat hak milik Nomor:
00047/Desa Nanggung atas nama UMAR yaitu pada tanggal 27 Oktober
1994 dan pada saat itu juga pada tanggal 27 Oktober 1994 beralih status
kepemilikannya dari UMAR selaku pihak yang mendaftarkan sertiffikat hak
milik (SHM) beralih kepada pihak SUKANTO MARSUDIDJAJA alias OEI
HONG DJIN;
e. Terdapat itikad tidak baik dalam penguasaan tanah dari pihak SUKANTO
MARSUDIDJAJA alias OEI HONG DJIN dan atau dalam hal ini termasuk
di dalamnya penguasaan tanah oleh TERGUGAT I dan TERGUGAT III
yang mana terdapat perbedaan mencolok antara data fisik dengan data
yuridis yang terdapat di dalam Buku Tanah Nomor: 00047/Desa Nanggung
di sana tertulis data yuridisnya terletak di BLOK CIMANGGU padahal letak
sesungguhnya fisik objek tanah adalah di BLOK BATU NUMPUK dan atau
saat ini dinamakan Blok 015;
f. Penyelundupan nomor kohir C.744 adalah hal nyata dan terang berderang
memperlihatkan adanya fakta kebohongan dan tipu muslihat yang
dilakukan oleh para TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III,
karena tanah tersebut sebelumnya adalah objek tanah negara
(Government Ground) atau di dalam Kode Kohirnya seharusnya tercatat
24 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


Kohir; “TN” beserta nomor bidangnya bukan tanah adat yang berkode Kohir
“C”, sehingga milik siapakah Kohir C.744 tersebut yang seolah-olah
bidangnya adalah objek tanah milik (Almarhum) UMAR;
g. Gambar situasi objek tanah Nomor 1367/1994 pada buku tanah sertifikat
hak milik Nomor 00047/Desa Nanggung digambarkan melalui koreksi paraf.
Hal ini nampak terlihat pada Daftar Isian 207 menunjukkan peta tanah
hasil Citra Digital, Lembar : 10 – 1/4, Kotak: C – R/1 dengan Nomor
Pendaftaran yang sama untuk 6 (enam) sertifikat yaitu 48-2-26.087 padahal
setiap pendaftaran tanah berlaku 1 (satu) bidang 1 (satu) Nomor
pendaftaran. Ini artinya Gambar situasi ini bukan gambar sesungguhnya
pada waktu itu, akan tetapi dicocok-cocokkan sesuai dengan kehendaknya
sendiri saat dimana Citra Digital mulai dikenal. Bukan rahasia umum lagi
penggunaan media digital (internet) mulai massif digunakan oleh
masyarakat umum mulai tahun 2004-an atau saat alat telekomunikasi
beralih dari system analog ke system digital dan atau saat atau saat
telepon gengam biasa beralih ke smartphone yang dikenal pada waktu itu
HP Blackberry yaitu saat mulai diperkenalkannya sinyal 3G yang mampu
menangkap sinyal suara dan gambar secara bersamaan;;
h. Nomor Identifikasi Bidang (NIB) yang terdapat di dalam buku tanah
Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor: 00047/Desa Nanggung terdaftar dengan
Nomor Identifikasi Bidang Nomor: 28.01.25.03.00061. akan tetapi saat
dicek di dalam peta aplikasi resmi Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia www.bhumi.atr.bpn.go.id Nomor Identifikasi Bidang (NIB)
tersebut tidak nampak, akan tetapi muncul identitas null, sehingga patut
dipertanyakan dan ditelusuri kembali Nomor identifikasi Bidang (NIB)
Nomor: 28.01.25.03.00061 sesungguhnya milik siapa dan dimana letak
objek bidang tersebut, karena pada kolom Nomor Identifikasi Bidang (NIB)
Nomor: 28.01.25.03.00061 terdapat tanda paraf yang dapat ditafsirkan
telah dikoreksi atau memang sebelumnya kosong tidak terdapat Nomor
25 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


Identifikasi Bidang (NIB) atau bahkan Nomor Identifikasi Bidang (NIB)
Nomor:28.01.25.03.00061 adalah milik orang lain yang sengaja digelapkan
dan diselundupkan seolah-olah milik TERGUGAT I, TERGUGAT II dan
TERGUGAT III;
i. Gambar Situasi objek tanah ditandatangani oleh Kepala Seksi pengukuran
dan Pendaftaran Tanah pada hari yang sama yaitu sama-sama tanggal 27
Oktober 1994, padahal berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia sendiri seharusnya
terdapat jeda waktu antara pengumuman data fisik dan data yuridis dengan
proses penerbitan sertifikat itu sendiri yang ditandatangani langsung oleh
Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN). Saat kapan dilaksanakannya
pengumuman oleh Panitia ajudikasi menggunakan Form C.201 yang batas
minimal pengumumannya adalah 60 (Enam Puluh) hari sebagaimana
bidang tanah yang didaftarkan oleh (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK
yang salah satunya diumumkan melalui pengumuman Nomor:
630.1/1283/Kp/Peng/2013 merupakan kewajiban BPN sebagaimana diatur
di dalam Peraturan Menteri Agraria Nomor 8 Tahun 1961 yang telah diubah
menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah;
j. Surat Pemberitahuan Pajak Tanah/Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT/PBB)
Nomor: 36.04.110.001.015-0029.0 sampai dengan didaftarkannya objek
tanah untuk pertama kali oleh (almarhum) AYI INTAN DARMA WK yaitu
tahun 2013 masih terdaftar atas nama AYI INTAN DARMA WK, sehingga
jika terhitung sejak objek tanah tersebut beralih kepemilikan dengan itikad
baik kepada SUKANTO MARSUDIDJAJA alias OEI HONG DJIN pada
tanggal 29 Januari 1990, maka seharusnya pada tahun 1991 sudah beralih
nama wajib pajaknya di dalam SPPT/PBB kepada SUKANTO
MARSUDIDJAJA alias OEI HONG DJIN bukan kepada AYI INTAN
DARMA WK, sehingga peralihan hak atas tanah tersebut dari UMAR
26 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


kepada pihak SUKANTO MARSUDIDJAJA alias OEI HONG DJIN nyata
dan terang berderang adalah tidak dengan itikad baik, mengada-ada, tidak
terang berderang, penuh tipu muslihat dan menghilangkan hak
PENGGUGAT;
k. Melihat data-data Yuridis objek tanah sertifikat hak milik Nomor:
00047/Desa Nanggung berdasarkan buku tanahnya, dapat rinci sebagai
berikut:
 Nomor Hak Milik = M.47
 Nomor Sertifikat Hak Milik = 10.01.14.05.1.00047
 Nomor Identifikasi BIdang (NIB) = 28.01.25.03.00061
 Luas tanah = 12.415 m2
 Letak Objek Tanah = Blok Cimanggu
 Asal Persil di Dalam Buku Tanah = Konversi Milik Adat C.744
P.81/D.III
 Asal Persil di dalam Gambar Situasi = Konversi Milik Adat C.744
P.81/D.III
 Nama Pemegang Hak = UMAR
 Penerbitan Sertifikat = 27 Oktober 1994
 Penerbitan Gambar Situasi = 27 Oktober 1994
 Peralihan Hak Sertifikat = 27 Oktober 1994
 Peralihan Pemegang Hak = SUKANTO MARSUDIDJAJA
Alias OEI HONG DJIN
 SPPT/PBB = 36.04.110.001.015-0029.0
l. Berdasarkan data-data di atas akhirnya terungkap fakta itikad tidak baik
dan manipulasi data di dalam Akta Jual Beli Nomor: 21/JB/AKT/1990
tertanggal 29 Januari 1990 antara UMAR dengan SUKANTO
MARSUDIDJA alias OEI HONG DJIN dimana pihak UMAR tiba-tiba
mendaftarkan tanahnya untuk pertama kali pada tahun 1994 kemudian

27 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


pada hari dan tanggal yang sama dengan penerbitan sertifikat hak milik
tersebut terbit dan Gambar Situasi Terbit yaitu tanggal 27 Oktober 1994
lantas kepemilikannya langsung beralih kepada SUKANTO
MARSUDIDJAJA alias OEI HONG DJIN saat itu juga. Bagaimana mungkin
fakta kejadian ini dapat terjadi sedemikian cepatnya, jika tidak ada
manipulasi data yang ada. Padahal dengan sudah terjadinya transaksi jual
beli tanah sehingga seharusnya pihak SUKANTO MARSUDIDJA alias OEI
HONG DJIN sudah dapat langsung mendaftarkan tanahnya atas nama
kepemilikan sendiri bukan atas nama UMAR lagi kemudian baru di alihkan
status kepemilikannya. Apalagi jika dikaitkan dengan Standar Operasional
Prosedur (SOP) Kantor Badan Pertanahan Nasional akan terlihat
keganjilannya, karena sejak tanah tersebut didaftarkan, memasukkan
permohonan pekerjaan pengukuran, terbitnya surat pengukuran,
pencocokkan data fisik dan data yuridis tanah, pengumuman akan adanya
penerbitan sertifikat hak milik atas tanah memiliki jeda waktu masing-
masing dan bukan selesai semuanya dalam 1 (satu) hari yang sama;
m. Peralihan hak atas tanah dengan itikad baik wajib dilaksanakan secara
tunai dan terang berderang. Ini artinya jika UMAR tidak pernah mengenal
SUKANTO MARSUDIDJAJA alias OEI HONG DJIN maka bagaimana
mungkin dapat dilaksanakan transaksi jual beli di antara keduanya karena
kedua-duanya harus dihadap-hadapkan satu dengan yang lainnya di
hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) pada saat dilaksanakannya
transaksi jual beli tanah. Kedua-duanya harus saling mengenal satu sama
lain dan tidak dapat diwakilkan oleh pihak manapun juga;
n. Terbit Akta Jual Beli Nomor 21/JB/AKT/1990 maka menandakan secara
tegas pembayaran sudah dilaksanakan secara penuh atau lunas, sehingga
secara terang berderang telah terjadi peralihan hak. Lantas bagaimana
menjelaskannya jika Pendaftaran Sertifikat Tanah untuk pertama kali baru
dilakukan pada tahun 1994 dan yang mendaftarkan objek tanah tersebut
28 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


adalah pemilik pertamanya atau penjual atau UMAR sendiri dan bukan oleh
orang yang telah membeli tanah tersebut yaitu pIhak SUKANTO
MARSUDIDJAJA alias OEI HONG DJIN;
o. Bagaimana dengan pajak-pajak peralihan hak atas tanah yang harus
dibayarkan oleh pIhak SUKANTO MARSUDIDJAJA alias OEI HONG
DJIN seperti Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),
Pajak Penghasilan (PPh.), Biaya Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT),
dan lain sebagainya. Apakah sudah dibayarkan atau seolah-olah sudah
pernah dibayarkan;
p. Dalam permasalahan ini jelaslah sudah bahwa objek tanah (Almarhum)
UMAR beralih kepemilikannya kepada (Almarhum) SANTONO
MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN dan atau para ahli warisnya
TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III sejatinya dilaksanakan
dengan itikad tidak baik;
q. (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK setidaknya pada satu waktu pada
tahun 1989 pernah menawarkan tanah tersebut kepada pihak SANTONO
MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN dan atau para ahli warisnya
TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III namun tidak pernah
ditindaklanjuti menjadi transaksi jual beli. Kegiatan-kegiatan penyerahan
data-data objek tanah dan penunjukkan batas-batas tanah -yang
sebelumnya milik UMAR dan yang sudah dibeli oleh AYI INTAN DARMA
WK dari UMAR- oleh (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK agar tanah
tersebut dibeli oleh SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN
dan atau para ahli warisnya TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT
III adalah tindakan sia-sia dan mulai saat itu tidak terjadi kerjasama
pengadaan tanah lagi antara (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK dengan
pihak SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN dan atau
para ahli warisnya TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III
dengan (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK;
29 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


r. Pihak Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Serang harus
turut bertanggung jawab atas ketidaksesuaian penyajian antara data fisik
dan data yuridis yang dilakukan oleh pihak SUKANTO MARSUDIDJAJA
alias OEI HONG DJIN dan atau TERGUGAT I dan TERGUGAT III dalam
hal penggunaan Akta Jual Beli (AJB) yang mengandung cacat formil dan
cacat materiil sehingga diterbitkannya sertifikat hak milik Nomor:
00049/Desa Nanggung atas nama UMAR yang kemudian dibalik nama
menjadi SUKANTO MARSUDIDJAJA alias OEI HONG DJIN sebagai
perbuatan melawan hukum karena telah menimbulkan hak bagi
TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III;
3) Pada objek tanah yang dahulu milik (Almarhum) SUHANDA bukan SUANDA
telah terbit sertifikat hak milik (SHM) Nomor: 00051/Desa Nanggung dengan
luas 12.105 m2 yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional Kabupaten
Serang tanggal 27 Oktober 1994 berdasarkan akta jual beli Nomor:
18/JB/AKT/1990 tertanggal 29 Januari 1990 dibuat dihadapan Camat
Fachrurozi, T, Pejabat Pembuat Akta Tanah wilayah Kecamatan Kopo dan
beralih kepemilikan kepada SUKANTO MARSUDIDJAJA alias OEI HONG
DJIN adalah sebuah tindakan tidak beritikad baik, tipu muslihat, penuh
kebohongan dan menghilangkan asal usul tanah, karena hal-hal sebagai
berikut:
a. Pihak (Almarhum) SUHANDA telah membuat pernyataan jual beli dengan
pihak (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK pada tanggal 5 Mei 1988 dan
menguasakan proses jual beli tanah miliknya kepada (Almarhum) H.
ENCEP bin ANTRAWIJA sebagaimana tertuang di dalam surat
pernyataan;
b. (Almarhum) SUHANDA telah membuat surat pernyataan jual beli dengan
pihak (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK pada tanggal 5 Mei 1988, maka
atas dasar pernyataan ini patut diduga Akta Jual Beli (AJB) Nomor:
18/JB/AKT/1990 yang mendasari beralihnya kepemilikan Sertfikat Hak Milik
30 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


(SHM) Nomor 00051/Desa Nanggung atas nama SUHANDA Kepada
SUKANTO MARSUDIJAJA alias OEI HONG DJIN mengandung cacat
formil dan materil sebagaimana dimaksud di dalam pasal 1320
KUHperdata;
c. Akta Jual Beli Nomor 18/JB/AKT/1990 tertanggal 29 Januari 1990 yang
dibuat di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Wilayah
Kecamatan Kopo Fachruroji T, menerangkan bahwa transaksi jual beli
tanah dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 1990 akan tetapi kemudian
SUHANDA mendaftarkan objek tanahnya yang telah ditransaksikan ke
Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Serang pada tahun 1994
dan terbit Serttifikat Hak Milik (SHM) Nomor: 00051/Desa Nanggung
tanggal 27 Oktober 1994. Sehingga bagaimana mungkin peralihan hak atas
tanah akibat jual beli dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 1990 kemudian
didaftarkan haknya oleh penjualnya sendiri pada tanggal 27 Oktober 1994.
Padahal objek perjanjian jual belinya telah beralih hak kepemilikan kepada
pembeli dan menjadi tanggung jawab pihak pembeli untuk mendaftarkan
tanahnya tersebut kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten
Serang;
d. Pada hari yang sama dengan terbitnya sertifikat hak milik Nomor:
00047/Desa Nanggung atas nama SUHANDA yaitu pada tanggal 27
Oktober 1994 dan pada saat itu juga pada tanggal 27 Oktober 1994 beralih
status kepemilikannya dari SUHANDA selaku pihak yang mendaftarkan
sertiffikat hak milik (SHM) beralih kepada pihak SUKANTO
MARSUDIDJAJA alias OEI HONG DJIN;
e. Terdapat itikad tidak baik dalam penguasaan tanah dari pihak SUKANTO
MARSUDIDJAJA alias OEI HONG DJIN dan atau dalam hal ini termasuk
di dalamnya penguasaan tanah oleh TERGUGAT I dan TERGUGAT III
yang mana terdapat perbedaan mencolok antara data fisik dengan data
yuridis yang terdapat di dalam Buku Tanah Nomor: 00051/Desa Nanggung
31 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


di sana tertulis data yuridisnya terletak di BLOK CIMANGGU padahal letak
sesungguhnya objek tanah atau secara fisik adalah di BLOK BATU
NUMPUK dan atau saat ini dinamakan Blok 015;
f. Penyelundupan nomor kohir C.745 adalah hal nyata dan terang berderang
memperlihatkan adanya fakta kebohongan dan tipu muslihat yang
dilakukan oleh para TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III,
karena tanah tersebut sebelumnya adalah objek Tanah Negara
(Government Ground) atau di dalam Kode Kohirnya seharusnya tercatat
Kohir; “TN” beserta nomor bidangnya bukan tanah adat yang berkode Kohir
“C”, sehingga milik siapakah Kohir C.745 tersebut yang seolah-olah
bidangnya adalah objek tanah milik (Almarhum) SUHANDA;
g. Gambar situasi objek tanah Nomor 1368/1994 pada buku tanah sertifikat
hak milik Nomor 00051/Desa Nanggung digambarkan melalui koreksi paraf.
Hal ini nampak terlihat pada Daftar Isian 207 menunjukkan peta tanah
hasil Citra Digital, Lembar : 10 – 1/4, Kotak: C – 5/1 dengan Nomor
Pendaftaran yang sama untuk 6 (enam) sertifikat yaitu 48-2-26.087 padahal
setiap pendaftaran tanah berlaku 1 (satu) bidang 1 (satu) Nomor
pendaftaran. Ini artinya Gambar situasi ini bukan gambar sesungguhnya
pada waktu itu, akan tetapi dicocok-cocokkan sesuai dengan kehendaknya
sendiri saat dimana Citra Digital mulai dikenal. Bukan rahasia umum lagi
penggunaan media digital (internet) mulai massif digunakan oleh
masyarakat umum mulai tahun 2004-an atau saat alat telekomunikasi
beralih dari system analog ke system digital dan atau saat atau saat
telepon gengam biasa beralih ke smartphone yang dikenal pada waktu itu
HP Blackberry yaitu saat mulai diperkenalkannya sinyal 3G yang mampu
menangkap sinyal suara dan gambar secara bersamaan;
h. Nomor Identifikasi Bidang (NIB) yang terdapat di dalam buku tanah
Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor: 00051/Desa Nanggung terdaftar dengan
Nomor Identifikasi Bidang Nomor: 28.01.25.03.00064. akan tetapi saat
32 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


dicek di dalam peta aplikasi resmi Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia www.bhumi.atr.bpn.go.id Nomor Identifikasi Bidang (NIB)
tersebut tidak nampak, akan tetapi muncul identitas null, sehingga patut
dipertanyakan dan ditelusuri kembali Nomor identifikasi Bidang (NIB)
Nomor: 28.01.25.03.00064 sesungguhnya milik siapa dan dimana letak
objek bidang tersebut, karena pada kolom Nomor Identifikasi Bidang (NIB)
Nomor: 28.01.25.03.00064 terdapat tanda paraf yang dapat ditafsirkan
telah dikoreksi atau memang sebelumnya kosong tidak terdapat Nomor
Identifikasi Bidang (NIB) atau bahkan Nomor Identifikasi Bidang (NIB)
Nomor:28.01.25.03.00064 adalah milik orang lain yang sengaja digelapkan
dan diselundupkan seolah-olah milik TERGUGAT I, TERGUGAT II dan
TERGUGAT III;
i. Gambar Situasi objek tanah ditandatangani oleh Kepala Seksi pengukuran
dan Pendaftaran Tanah pada hari yang sama yaitu sama-sama tanggal 27
Oktober 1994, padahal berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia sendiri seharusnya
terdapat jeda waktu antara pengumuman data fisik dan data yuridis dengan
proses penerbitan sertifikat itu sendiri yang ditandatangani langsung oleh
Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN). Saat kapan dilaksanakannya
pengumuman oleh Panitia ajudikasi menggunakan Form C.201 yang batas
minimal pengumumannya adalah 60 (Enam Puluh) hari sebagaimana
bidang tanah yang didaftarkan oleh (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK
yang salah satunya diumumkan melalui pengumuman Nomor:
630.1/1283/Kp/Peng/2013 merupakan kewajiban BPN sebagaimana diatur
di dalam Peraturan Menteri Agraria Nomor 8 Tahun 1961 yang telah diubah
menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah;
j. Surat Pemberitahuan Pajak Tanah/Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT/PBB)
Nomor: 36.04.110.001.015-0027.0 sampai dengan didaftarkannya objek
33 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


tanah untuk pertama kali oleh (almarhum) AYI INTAN DARMA WK yaitu
tahun 2013 masih terdaftar atas nama AYI INTAN DARMA WK, sehingga
jika terhitung sejak objek tanah tersebut beralih kepemilikan dengan itikad
baik kepada SUKANTO MARSUDIDJAJA alias OEI HONG DJIN pada
tanggal 29 Januari 1990, maka seharusnya pada tahun 1991 sudah beralih
nama wajib pajaknya di dalam SPPT/PBB kepada SUKANTO
MARSUDIDJAJA alias OEI HONG DJIN bukan kepada AYI INTAN
DARMA WK, sehingga peralihan hak atas tanah tersebut dari SUHANDA
kepada pihak SUKANTO MARSUDIDJAJA alias OEI HONG DJIN nyata
dan terang berderang adalah tidak dengan itikad baik, mengada-ada, tidak
terang berderang, penuh tipu muslihat dan menghilangkan hak
PENGGUGAT;
k. Melihat data-data Yuridis objek tanah sertifikat hak milik Nomor:
00047/Desa Nanggung berdasarkan buku tanahnya, dapat rinci sebagai
berikut:
 Nomor Hak Milik = M.51
 Nomor Sertifikat Hak Milik = 10.01.14.05.1.00051
 Nomor Identifikasi BIdang (NIB) = 28.01.25.03.00064
 Luas tanah = 12.105 m2
 Letak Objek Tanah = Blok Cimanggu
 Asal Persil di Dalam Buku Tanah = Konversi Milik Adat C.745
P.81/D.III
 Asal Persil di dalam Gambar Situasi = Konversi Milik Adat C.745
P.81/D.III
 Nama Pemegang Hak = SUANDA bukan SUHANDA
 Penerbitan Sertifikat = 27 Oktober 1994
 Penerbitan Gambar Situasi = 27 Oktober 1994
 Peralihan Hak Sertifikat = 27 Oktober 1994

34 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


 Peralihan Pemegang Hak = SUKANTO MARSUDIDJAJA
Alias OEI HONG DJIN
 SPPT/PBB = 36.04.110.001.015-0027.0
m. Berdasarkan data-data di atas akhirnya terungkap fakta itikad tidak baik
dan manipulasi data di dalam Akta Jual Beli Nomor: 21/JB/AKT/1990
tertanggal 29 Januari 1990 antara SUHANDA dengan SUKANTO
MARSUDIDJA alias OEI HONG DJIN dimana pihak SUHANDA tiba-tiba
mendaftarkan tanahnya untuk pertama kali pada tahun 1994 kemudian
pada hari dan tanggal yang sama dengan penerbitan sertifikat hak milik
tersebut terbit dan Gambar Situasi Terbit yaitu tanggal 27 Oktober 1994
lantas kepemilikannya langsung beralih kepada SUKANTO
MARSUDIDJAJA alias OEI HONG DJIN saat itu juga. Bagaimana mungkin
fakta kejadian ini dapat terjadi sedemikian cepatnya, jika tidak ada
manipulasi data yang ada. Padahal dengan sudah terjadinya transaksi jual
beli tanah sehingga seharusnya pihak SUKANTO MARSUDIDJA alias OEI
HONG DJIN sudah dapat langsung mendaftarkan tanahnya atas nama
kepemilikan sendiri bukan atas nama SUHANDA kemudian baru dialihkan
status kepemilikannya. Apalagi jika dikaitkan dengan Standar Operasional
Prosedur (SOP) Kantor Badan Pertanahan Nasional akan terlihat
keganjilannya, karena sejak tanah tersebut didaftarkan, memasukkan
permohonan pekerjaan pengukuran, terbitnya surat pengukuran,
pencocokkan data fisik dan data yuridis tanah, pengumuman akan adanya
penerbitan sertifikat hak milik atas tanah memiliki jeda waktu masing-
masing dan bukan selesai semuanya dalam 1 (satu) hari yang sama;
n. Peralihan hak atas tanah dengan itikad baik wajib dilaksanakan secara
tunai dan terang berderang. Ini artinya jika SUHANDA tidak pernah
mengenal SUKANTO MARSUDIDJAJA alias OEI HONG DJIN maka
bagaimana mungkin dapat dilaksanakan transaksi jual beli di antara
keduanya karena kedua-duanya harus dihadap-hadapkan satu dengan
35 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


yang lainnya di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) pada saat
dilaksanakannya transaksi jual beli tanah. Kedua-duanya harus saling
mengenal satu sama lain dan tidak dapat diwakilkan oleh pihak manapun
juga;
o. Terbitnya Akta Jual Beli Nomor 21/JB/AKT/1990 maka menandakan secara
tegas pembayaran sudah dilaksanakan secara penuh atau lunas, sehingga
secara terang berderang telah terjadi peralihan hak. Lantas bagaimana
menjelaskannya jika Pendaftaran Sertifikat Tanah untuk pertama kali baru
dilakukan pada tahun 1994 dan yang mendaftarkan objek tanah tersebut
adalah pemilik pertamanya atau penjual atau SUHANDA sendiri dan bukan
oleh orang yang telah membeli tanah tersebut yaitu pIhak SUKANTO
MARSUDIDJAJA alias OEI HONG DJIN;
p. Bagaimana dengan pajak-pajak peralihan hak atas tanah yang harus
dibayarkan oleh pIhak SUKANTO MARSUDIDJAJA alias OEI HONG
DJIN seperti Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),
Pajak Penghasilan (PPh.), Biaya Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT),
dan lain sebagainya. Apakah sudah dibayarkan atau seolah-olah sudah
pernah dibayarkan;
q. Dalam permasalahan ini jelaslah sudah bahwa objek tanah (Almarhum)
SUHANDA beralih kepemilikannya kepada (Almarhum) SANTONO
MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN dan atau para ahli warisnya
TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III dilaksanakan dengan
itikad tidak baik.
r. (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK setidaknya pada satu waktu ditahun
1989 pernah menawarkan tanah tersebut kepada pihak SANTONO
MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN dan atau para ahli warisnya
TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III namun tidak pernah
ditindaklanjuti menjadi transaksi jual beli. Kegiatan-kegiatan penyerahan
data-data objek tanah dan penunjukkan batas-batas tanah -yang
36 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


sebelumnya milik SUHANDA dan yang sudah dibeli oleh AYI INTAN
DARMA WK dari SUHANDA- oleh (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK
agar tanah tersebut dibeli oleh SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI
GOEAN SOEN dan atau para ahli warisnya TERGUGAT I, TERGUGAT II
dan TERGUGAT III adalah tindakan sia-sia dan mulai saat itu tidak terjadi
kerjasama pengadaan tanah lagi antara (Almarhum) AYI INTAN DARMA
WK dengan pihak SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN
dan atau para ahli warisnya TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT
III dengan (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK;
s. Pihak Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Serang harus
turut bertanggung jawab atas ketidaksesuaian penyajian antara data fisik
dan data yuridis yang dilakukan oleh pihak SUKANTO MARSUDIDJAJA
alias OEI HONG DJIN dan atau TERGUGAT I dan TERGUGAT III dalam
hal penggunaan Akta Jual Beli (AJB) yang mengandung cacat formil dan
cacat materiil sehingga diterbitkannya sertifikat hak milik Nomor:
00051/Desa Nanggung atas nama SUHANDA yang kemudian dibalik nama
menjadi SUKANTO MARSUDIDJAJA alias OEI HONG DJIN sebagai
perbuatan melawan hukum karena telah menimbulkan hak bagi
TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III;
4) Pada objek tanah yang dahulu milik (Almarhum) PULUNG telah terbit sertifikat
hak milik (SHM) Nomor: 00048/Desa Nanggung dengan luas 15.252m2 yang
diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Serang tanggal 27
Oktober 1994 berdasarkan akta jual beli Nomor: 17/JB/AKT/1990 tertanggal 29
Januari 1990 dibuat dihadapan Camat Fachrurozi, T, Pejabat Pembuat Akta
Tanah wilayah Kecamatan Kopo dan beralih kepemilikan kepada SANTONO
MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN adalah sebuah tindakan tidak
beritikad baik, tipu muslihat, penuh kebohongan dan menghilangkan asal usul
tanah, karena hal-hal sebagai berikut:

37 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


a. (Almarhum) PULUNG telah membuat surat pernyataan jual beli dengan
pihak (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK pada tanggal 5 Mei 1988, maka
atas dasar pernyataan ini patut diduga Akta Jual Beli (AJB) Nomor:
17/JB/AKT/1990 yang mendasari beralihnya kepemilikan Sertfikat Hak Milik
(SHM) Nomor 00047/Desa Nanggung atas nama PULUNG Kepada
SANTONO MARSUDIJAJA alias OEI GOEAN SOEN mengandung cacat
formil dan materil sebagaimana dimaksud di dalam pasal 1320
KUHperdata;
b. Akta Jual Beli Nomor 17/JB/AKT/1990 tertanggal 29 Januari 1990 yang
dibuat di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Wilayah
Kecamatan Kopo Fachruroji T, menerangkan bahwa transaksi jual beli
tanah dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 1990 akan tetapi kemudian
(Almarhum) PULUNG mendaftarkan objek tanahnya ke Badan Pertanahan
Nasional (BPN) Kabupaten Serang pada tahun 1994 dan terbit Serttifikat
Hak Milik (SHM) Nomor: 00047/Desa Nanggung tanggal 27 Oktober 1994.
Sehingga bagaimana mungkin peralihan hak atas tanah akibat jual beli
dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 1990 kemudian didaftarkan haknya
oleh penjualnya sendiri pada tanggal 27 Oktober 1994. Padahal objek
perjanjian jual belinya telah beralih hak kepemilikan kepada pembeli dan
menjadi tanggung jawab pihak pembeli untuk mendaftarkan tanahnya
tersebut kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Serang;.
c. Pada hari yang sama dengan terbitnya sertifikat hak milik Nomor:
00049/Desa Nanggung atas nama PULUNG yaitu pada tanggal 27 Oktober
1994 dan pada saat itu juga pada tanggal 27 Oktober 1994 beralih status
kepemilikannya dari atas nama PULUNG selaku pihak yang mendaftarkan
sertiffikat hak milik (SHM) beralih kepada pihak SANTONO
MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN;
d. Terdapat itikad tidak baik dalam penguasaan tanah dari pihak SANTONO
MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN dan atau dalam hal ini adalah
38 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III yang mana terdapat
perbedaan mencolok antara data fisik dengan data yuridis yang terdapat di
dalam Buku Tanah Nomor: 00047/Desa Nanggung di sana tertulis data
fisiknya terletak di BLOK CIMANGGU padahal letak sesungguhnya objek
tanah adalah di BLOK BATU NUMPUK dan atau saat ini dinamakan Blok
015;
e. Penyelundupan nomor kohir C.743 adalah hal nyata dan terang berderang
memperlihatkan adanya fakta kebohongan dan tipu muslihat yang
dilakukan oleh para TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III,
karena tanah tersebut sebelumnya adalah objek tanah negara
(Government Ground) atau di dalam Kode Kohirnya seharusnya tercatat
Kohir; “TN” beserta nomor bidangnya bukan tanah adat yang berkode Kohir
“C”, sehingga milik siapakah Kohir C.743 tersebut yang seolah-olah
bidangnya adalah objek tanah milik (Almarhum) PULUNG;
f. Gambar situasi objek tanah Nomor 1366/1994 pada buku tanah sertifikat
hak milik Nomor 00048/Desa Nanggung digambarkan melalui koreksi paraf.
Hal ini Nampak terlihat pada Daftar Isian 207 menunjukkan peta tanah
hasil Citra Digital, Lembar : 10 – 4, Kotak: D - 2 dengan Nomor
Pendaftaran yang sama untuk 6 (enam) sertifikat yaitu 48-2-26.087 padahal
setiap pendaftaran tanah berlaku 1 (satu) bidang 1 (satu) Nomor
pendaftaran. Ini artinya Gambar situasi ini bukan gambar sesungguhnya
pada waktu itu, akan tetapi dicocok-cocokkan sesuai dengan kehendaknya
sendiri saat dimana Citra Digital mulai dikenal. Bukan rahasia umum lagi
penggunaan media digital (internet) mulai massif digunakan oleh
masyarakat umum mulai tahun 2004-an atau saat alat telekomunikasi
beralih dari system analog ke system digital dan atau saat atau saat
telepon gengam biasa beralih ke smartphone yang dikenal pada waktu itu
HP Blackberry yaitu saat mulai diperkenalkannya sinyal 3G yang mampu
menangkap sinyal suara dan gambar secara bersamaan;;
39 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


g. Nomor Identifikasi Bidang (NIB) yang terdapat di dalam buku tanah
Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor: 00048/Desa Nanggung terdaftar dengan
Nomor Identifikasi Bidang Nomor: 28.01.25.03.00060. akan tetapi saat
dicek di dalam peta aplikasi resmi Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia www.bhumi.atr.bpn.go.id Nomor Identifikasi Bidang (NIB)
tersebut tidak Nampak, akan tetapi muncul identitas null, sehingga patut
dipertanyakan dan ditelusuri kembali Nomor identifikasi Bidang (NIB)
Nomor: 28.01.25.03.00060 sesungguhnya milik siapa dan dimana letak
objek bidang tersebut, karena pada kolom Nomor Identifikasi Bidang (NIB)
Nomor: 28.01.25.03.00060 terdapat tanda paraf yang dapat ditafsirkan
telah dikoreksi atau memang sebelumnya kosong tidak terdapat Nomor
Identifikasi Bidang (NIB) atau bahkan Nomor Identifikasi Bidang (NIB)
Nomor : 28.01.25.03.00060 adalah milik orang lain yang sengaja
digelapkan dan diselundupkan seolah-olah milik TERGUGAT I,
TERGUGAT II dan TERGUGAT III;
h. Gambar Situasi objek tanah ditandatangani oleh Kepala Seksi pengukuran
dan Pendaftaran Tanah pada hari yang sama yaitu sama-sama tanggal 27
Oktober 1994, padahal berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia sendiri seharusnya
terdapat jeda waktu antara pengumuman data fisik dan data yuridis dengan
proses penerbitan sertifikat itu sendiri yang ditandatangani langsung oleh
Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN). Saat kapan dilaksanakannya
pengumuman oleh Panitia ajudikasi menggunakan Form C.201 yang batas
minimal pengumumannya adalah 60 (Enam Puluh) hari sebagaimana
bidang tanah yang didaftarkan oleh (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK
yang salah satunya diumumkan melalui pengumuman Nomor:
630.1/1283/Kp/Peng/2013 merupakan kewajiban BPN sebagaimana diatur
di dalam Peraturan Menteri Agraria Nomor 8 Tahun 1961 yang telah diubah

40 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah;
i. Surat Pemberitahuan Pajak Tanah/Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT/PBB)
Nomor: 36.04.110.001.015-0024.0 sampai dengan didaftarkannya objek
tanah untuk pertama kali oleh (almarhum) AYI INTAN DARMA WK yaitu
tahun 2013 masih terdaftar atas nama AYI INTAN DARMA WK, sehingga
jika terhitung sejak objek tanah tersebut beralih kepemilikan dengan itikad
baik kepada SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN pada
tanggal 29 Januari 1990, maka seharusnya pada tahun 1991 sudah beralih
nama wajib pajaknya di dalam SPPT/PBB kepada SANTONO
MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN bukan kepada AYI INTAN
DARMA WK, sehingga peralihan hak atas tanah tersebut dari (Almarhum)
PULUH kepada pihak SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN
SOEN nyata dan terang berderang adalah tidak dengan itikad baik,
mengada-ada, tidak terang berderang, penuh tipu muslihat dan
menghilangkan hak PENGGUGAT;
j. Melihat data-data Yuridis objek tanah sertifikat hak milik Nomor:
00048/Desa Nanggung berdasarkan buku tanahnya, dapat rinci yaitu:
 Nomor Hak Milik = M.48
 Nomor Sertifikat Hak Milik = 10.01.14.05.1.00048
 Nomor Identifikasi BIdang (NIB) = 28.01.25.03.00060
 Luas tanah = 15.235 m2
 Letak Objek Tanah = Blok Cimanggu
 Asal Persil di Dalam Buku Tanah = Konversi Milik Adat C.745
P.81/D.II
 Asal Persil di dalam Gambar Situasi = Konversi Milik Adat C.745
P.81/D.III
 Nama Pemegang Hak = PULUNG

41 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


 Penerbitan Sertifikat = 27 Oktober 1994
 Penerbitan Gambar Situasi = 27 Oktober 1994
 Peralihan Hak Sertifikat = 27 Oktober 1994
 Peralihan Pemegang Hak = SANTONO MARSUDIDJAJA
Alias OEI GOEAN SOEN
 SPPT/PBB = 36.04.110.001.015-0024.0
l. Berdasarkan data-data di atas akhirnya terungkap fakta itikad tidak baik dan
manipulasi data di dalam Akta Jual Beli Nomor: 17/JB/AKT/1990 tertanggal 29
Januari 1990 antara PULUNG dengan SANTONO MARSUDIDJA alias OEI
GOEAN SOEN dimana PULUNG tiba-tiba mendaftarkan tanahnya untuk pertama
kali pada tahun 1994 kemudian pada hari dan tanggal yang sama dengan
penerbitan sertifikat hak milik tersebut terbit dan Gambar Situasi Terbit yaitu
tanggal 27 Oktober 1994 lantas kepemilikannya langsung beralih kepada
SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN saat itu juga. Bagaimana
mungkin fakta kejadian ini dapat terjadi sedemikian cepatnya, jika tidak ada
manipulasi data yang ada. Padahal dengan sudah terjadinya transaksi jual beli
tanah sehingga seharusnya SANTONO MARSUDIDJA alias OEI GOEAN SOEN
sudah dapat langsung mendaftarkan tanahnya atas nama kepemilikan sendiri
bukan atas nama PULUNG lagi kemudian baru di alihkan status kepemilikannya.
Apalagi jika dikaitkan dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Kantor Badan
Pertanahan Nasional akan terlihat keganjilannya, karena sejak tanah tersebut
didaftarkan, memasukkan permohonan pekerjaan pengukuran, terbitnya surat
pengukuran, pencocokkan data fisik dan data yuridis tanah, pengumuman akan
adanya penerbitan sertifikat hak milik atas tanah memiliki jeda waktu masing-
masing dan bukan selesai semuanya dalam 1 (satu) hari yang sama;
m. Peralihan hak atas tanah dengan itikad baik wajib dilaksanakan secara tunai dan
terang berderang. Ini artinya jika PULUNG tidak pernah mengenal SANTONO
MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN maka bagaimana mungkin dapat
dilaksanakan transaksi jual beli di antara keduanya karena kedua-duanya harus
42 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


dihadap-hadapkan satu dengan yang lainnya di hadapan Pejabat Pembuat Akta
Tanah (PPAT) pada saat dilaksanakannya transaksi jual beli tanah. Kedua-
duanya harus saling mengenal satu sama lain dan tidak dapat diwakilkan oleh
pihak manapun juga;

n. Terbit Akta Jual Beli Nomor 17/JB/AKT/1990 maka menandakan secara tegas
pembayaran sudah dilaksanakan secara penuh atau lunas, sehingga secara
terang berderang telah terjadi peralihan hak. Lantas bagaimana menjelaskannya
jika Pendaftaran Sertifikat Tanah untuk pertama kali baru dilakukan pada tahun
1994 dan yang mendaftarkan objek tanah tersebut adalah pemilik pertamanya
atau penjual atau PULUNG sendiri dan bukan oleh orang yang telah membeli
tanah tersebut yaitu pIhak SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN
SOEN;
o. Bagaimana dengan pajak-pajak peralihan hak atas tanah yang harus dibayarkan
oleh pIhak SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN dan atau
para ahli warisnya TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III seperti Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Pajak Penghasilan (PPh.),
Biaya Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), dan lain sebagainya. Apakah sudah
dibayarkan atau seolah-olah sudah pernah dibayarkan;
p. Dalam permasalahan ini jelaslah sudah bahwa objek tanah (Almarhum) PULUNG
beralih kepemilikannya kepada (Almarhum) SANTONO MARSUDIDJAJA alias
OEI GOEAN SOEN dan atau para ahli warisnya TERGUGAT I, TERGUGAT II
dan TERGUGAT III sejatinya dilaksanakan dengan itikad tidak baik.
q. (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK setidaknya pada satu waktu pada tahun
1989 pernah menawarkan tanah tersebut kepada pihak SANTONO
MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN dan atau para ahli warisnya
TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III namun tidak pernah
ditindaklanjuti menjadi transaksi jual beli. Kegiatan-kegiatan penyerahan data-
data objek tanah dan penunjukkan batas-batas tanah -yang sebelumnya milik
43 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


PULUNG dan yang sudah dibeli oleh AYI INTAN DARMA WK dari PULUNG-
oleh (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK agar tanah tersebut dibeli oleh
SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN dan atau para ahli
warisnya TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III adalah tindakan sia-
sia dan mulai saat itu tidak terjadi kerjasama pengadaan tanah lagi antara
(Almarhum) AYI INTAN DARMA WK dengan pihak SANTONO
MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN dan atau para ahli warisnya
TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III dengan (Almarhum) AYI
INTAN DARMA WK;
r. Pihak Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Serang harus turut
bertanggung jawab atas ketidaksesuaian penyajian antara data fisik dan data
yuridis yang dilakukan oleh pihak (Almarhum) SANTONO MARSUDIDJAJA alias
OEI GOEAN SOEN dan atau para ahli warisnya TERGUGAT I, TERGUGAT II
dan TERGUGAT III dalam hal penggunaan Akta Jual Beli (AJB) yang
mengandung cacat formil dan cacat materiil sehingga diterbitkannya sertifikat hak
milik Nomor: 00049/Desa Nanggung atas nama PULUNG yang kemudian dibalik
nama menjadi SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN sebagai
perbuatan melawan hukum karena telah menimbulkan hak bagi TERGUGAT I,
TERGUGAT II dan TERGUGAT III;
5) Pada objek tanah yang dahulu milik (Almarhum) JAPAN telah terbit sertifikat
hak milik (SHM) Nomor: 00046/Desa Nanggung dengan luas 8.795 m2 yang
diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Serang tanggal 27
Oktober 1994 berdasarkan akta jual beli Nomor: 23/JB/AKT/1990 tertanggal 29
Januari 1990 dibuat dihadapan Camat Fachrurozi, T, Pejabat Pembuat Akta
Tanah wilayah Kecamatan Kopo dan beralih kepemilikan kepada SUKANTO
MARSUDIDJAJA alias OEI HONG DJIN adalah sebuah tindakan tidak
beritikad baik, tipu muslihat, penuh kebohongan dan menghilangkan asal usul
tanah, karena hal-hal sebagai berikut:

44 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


a. Pihak (Almarhum) JAPAN telah membuat pernyataan jual beli dengan
pihak (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK pada tanggal 5 Mei 1988 dan
menguasakan proses jual beli tanah miliknya kepada (Almarhum) H.
ENCEP bin ANTRAWIJA sebagaimana tertuang di dalam surat
pernyataan;
b. (Almarhum) JAPAN telah membuat surat pernyataan jual beli dengan pihak
(Almarhum) AYI INTAN DARMA WK pada tanggal 5 Mei 1988, maka atas
dasar pernyataan ini patut diduga Akta Jual Beli (AJB) Nomor:
23/JB/AKT/1990 yang mendasari beralihnya kepemilikan Sertfikat Hak Milik
(SHM) Nomor 00051/Desa Nanggung atas nama JAPAN Kepada
SUKANTO MARSUDIJAJA alias OEI HONG DJIN mengandung cacat
formil dan materil sebagaimana dimaksud di dalam pasal 1320
KUHperdata;
c. Akta Jual Beli Nomor 23/JB/AKT/1990 tertanggal 29 Januari 1990 yang
dibuat di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Wilayah
Kecamatan Kopo Fachruroji T, menerangkan bahwa transaksi jual beli
tanah dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 1990 akan tetapi kemudian
JAPAN mendaftarkan objek tanahnya yang telah ditransaksikan ke Badan
Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Serang pada tahun 1994 dan terbit
Serttifikat Hak Milik (SHM) Nomor: 00046/Desa Nanggung tanggal 27
Oktober 1994. Sehingga bagaimana mungkin peralihan hak atas tanah
akibat jual beli dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 1990 kemudian
didaftarkan haknya oleh penjualnya sendiri pada tanggal 27 Oktober 1994.
Padahal objek perjanjian jual belinya telah beralih hak kepemilikan kepada
pembeli dan menjadi tanggung jawab pihak pembeli untuk mendaftarkan
tanahnya tersebut kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten
Serang;
d. Pada hari yang sama dengan terbitnya sertifikat hak milik Nomor:
00047/Desa Nanggung atas nama JAPAN yaitu pada tanggal 27 Oktober
45 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


1994 dan pada saat itu juga pada tanggal 27 Oktober 1994 beralih status
kepemilikannya dari JAPAN selaku pihak yang mendaftarkan sertiffikat hak
milik (SHM) beralih kepada pihak SUKANTO MARSUDIDJAJA alias OEI
HONG DJIN;
e. Terdapat itikad tidak baik dalam penguasaan tanah dari pihak SUKANTO
MARSUDIDJAJA alias OEI HONG DJIN dan atau dalam hal ini termasuk
di dalamnya penguasaan tanah oleh TERGUGAT I dan TERGUGAT III
yang mana terdapat perbedaan mencolok antara data fisik dengan data
yuridis yang terdapat di dalam Buku Tanah Nomor: 00046/Desa Nanggung
di sana tertulis data yuridisnya terletak di BLOK CIMANGGU padahal letak
fisik sesungguhnya objek tanah adalah di BLOK BATU NUMPUK dan atau
saat ini dinamakan Blok 015;
f. Penyelundupan nomor kohir C.754 adalah hal nyata dan terang berderang
memperlihatkan adanya fakta kebohongan dan tipu muslihat yang
dilakukan oleh para TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III,
karena tanah tersebut sebelumnya adalah objek Tanah Negara
(Government Ground) atau di dalam Kode Kohirnya seharusnya tercatat
Kohir; “TN” beserta nomor bidangnya bukan tanah adat yang berkode Kohir
“C”, sehingga milik siapakah Kohir C.754 tersebut yang seolah-olah
bidangnya adalah objek tanah milik (Almarhum) JAPAN;
g. Gambar situasi objek tanah Nomor 1368/1994 pada buku tanah sertifikat
hak milik Nomor 00046/Desa Nanggung digambarkan melalui koreksi paraf.
Hal ini nampak terlihat pada Daftar Isian 207 menunjukkan peta tanah
hasil Citra Digital, Lembar : 10 – 1, Kotak: A – 4 dengan Nomor
Pendaftaran yang sama untuk 6 (enam) sertifikat yaitu 48-2-26.087 padahal
setiap pendaftaran tanah berlaku 1 (satu) bidang 1 (satu) Nomor
pendaftaran. Ini artinya Gambar situasi ini bukan gambar sesungguhnya
pada waktu itu, akan tetapi dicocok-cocokkan sesuai dengan kehendaknya
sendiri saat dimana Citra Digital mulai dikenal. Bukan rahasia umum lagi
46 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


penggunaan media digital (internet) mulai massif digunakan oleh
masyarakat umum mulai tahun 2004-an atau saat alat telekomunikasi
beralih dari system analog ke system digital dan atau saat atau saat
telepon gengam biasa beralih ke smartphone yang dikenal pada waktu itu
HP Blackberry yaitu saat mulai diperkenalkannya sinyal 3G yang mampu
menangkap sinyal suara dan gambar secara bersamaan;
h. Nomor Identifikasi Bidang (NIB) yang terdapat di dalam buku tanah
Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor: 00046/Desa Nanggung terdaftar dengan
Nomor Identifikasi Bidang Nomor: 28.01.25.03.0059. akan tetapi saat dicek
di dalam peta aplikasi resmi Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia www.bhumi.atr.bpn.go.id Nomor Identifikasi Bidang (NIB)
tersebut tidak nampak, akan tetapi muncul identitas null, sehingga patut
dipertanyakan dan ditelusuri kembali Nomor identifikasi Bidang (NIB)
Nomor: 28.01.25.03.00059 sesungguhnya milik siapa dan dimana letak
objek bidang tersebut, karena pada kolom Nomor Identifikasi Bidang (NIB)
Nomor: 28.01.25.03.00059 terdapat tanda paraf yang dapat ditafsirkan
telah dikoreksi atau memang sebelumnya kosong tidak terdapat Nomor
Identifikasi Bidang (NIB) atau bahkan Nomor Identifikasi Bidang (NIB)
Nomor:28.01.25.03.00059 adalah milik orang lain yang sengaja digelapkan
dan diselundupkan seolah-olah milik TERGUGAT I, TERGUGAT II dan
TERGUGAT III;
i. Gambar Situasi objek tanah ditandatangani oleh Kepala Seksi pengukuran
dan Pendaftaran Tanah pada hari yang sama yaitu sama-sama tanggal 27
Oktober 1994, padahal berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia sendiri seharusnya
terdapat jeda waktu antara pengumuman data fisik dan data yuridis dengan
proses penerbitan sertifikat itu sendiri yang ditandatangani langsung oleh
Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN). Saat kapan dilaksanakannya
pengumuman oleh Panitia ajudikasi menggunakan Form C.201 yang batas
47 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


minimal pengumumannya adalah 60 (Enam Puluh) hari sebagaimana
bidang tanah yang didaftarkan oleh (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK
yang salah satunya diumumkan melalui pengumuman Nomor:
630.1/1283/Kp/Peng/2013 merupakan kewajiban BPN sebagaimana diatur
di dalam Peraturan Menteri Agraria Nomor 8 Tahun 1961 yang telah diubah
menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah;
j. Surat Pemberitahuan Pajak Tanah/Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT/PBB)
Nomor: 36.04.110.001.015-0030.0 sampai dengan didaftarkannya objek
tanah untuk pertama kali oleh (almarhum) AYI INTAN DARMA WK yaitu
tahun 2013 masih terdaftar atas nama AYI INTAN DARMA WK, sehingga
jika terhitung sejak objek tanah tersebut beralih kepemilikan dengan itikad
baik kepada SUKANTO MARSUDIDJAJA alias OEI HONG DJIN pada
tanggal 29 Januari 1990, maka seharusnya pada tahun 1991 sudah beralih
nama wajib pajaknya di dalam SPPT/PBB kepada SUKANTO
MARSUDIDJAJA alias OEI HONG DJIN bukan kepada AYI INTAN
DARMA WK, sehingga peralihan hak atas tanah tersebut dari JAPAN
kepada pihak SUKANTO MARSUDIDJAJA alias OEI HONG DJIN nyata
dan terang berderang adalah tidak dengan itikad baik, mengada-ada, tidak
terang berderang, penuh tipu muslihat dan menghilangkan hak
PENGGUGAT;
k. Melihat data-data Yuridis objek tanah sertifikat hak milik Nomor:
00046/Desa Nanggung berdasarkan buku tanahnya, dapat rinci sebagai
berikut:
 Nomor Hak Milik = M.46
 Nomor Sertifikat Hak Milik = 10.01.14.05.1.00046
 Nomor Identifikasi BIdang (NIB) = 28.01.25.03.00059
 Luas tanah = 8.795 m2
 Letak Objek Tanah = Blok Cimanggu
48 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


 Asal Persil di Dalam Buku Tanah = Konversi Milik Adat C.754
P.81/D.III
 Asal Persil di dalam Gambar Situasi = Konversi Milik Adat C.754
P.81/D.III
 Nama Pemegang Hak = JAPAN
 Penerbitan Sertifikat = 27 Oktober 1994
 Penerbitan Gambar Situasi = 27 Oktober 1994
 Peralihan Hak Sertifikat = 27 Oktober 1994
 Peralihan Pemegang Hak = SUKANTO MARSUDIDJAJA
Alias OEI HONG DJIN
 SPPT/PBB = 36.04.110.001.015-0030.0
l. Berdasarkan data-data di atas akhirnya terungkap fakta itikad tidak baik dan
manipulasi data di dalam Akta Jual Beli Nomor: 23/JB/AKT/1990 tertanggal
29 Januari 1990 antara JAPAN dengan SUKANTO MARSUDIDJA alias
OEI HONG DJIN dimana pihak JAPAN tiba-tiba mendaftarkan tanahnya
untuk pertama kali pada tahun 1994 kemudian pada hari dan tanggal yang
sama dengan penerbitan sertifikat hak milik tersebut terbit dan Gambar
Situasi Terbit yaitu tanggal 27 Oktober 1994 lantas kepemilikannya
langsung beralih kepada SUKANTO MARSUDIDJAJA alias OEI HONG
DJIN saat itu juga. Bagaimana mungkin fakta kejadian ini dapat terjadi
sedemikian cepatnya, jika tidak ada manipulasi data yang ada. Padahal
dengan sudah terjadinya transaksi jual beli tanah sehingga seharusnya
pihak SUKANTO MARSUDIDJA alias OEI HONG DJIN sudah dapat
langsung mendaftarkan tanahnya atas nama kepemilikan sendiri bukan atas
nama JAPAN kemudian baru dialihkan status kepemilikannya. Apalagi jika
dikaitkan dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Kantor Badan
Pertanahan Nasional akan terlihat keganjilannya, karena sejak tanah
tersebut didaftarkan, memasukkan permohonan pekerjaan pengukuran,

49 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


terbitnya surat pengukuran, pencocokkan data fisik dan data yuridis tanah,
pengumuman akan adanya penerbitan sertifikat hak milik atas tanah
memiliki jeda waktu masing-masing dan bukan selesai semuanya dalam 1
(satu) hari yang sama;
m. Peralihan hak atas tanah dengan itikad baik wajib dilaksanakan secara tunai
dan terang berderang. Ini artinya jika JAPAN tidak pernah mengenal
SUKANTO MARSUDIDJAJA alias OEI HONG DJIN maka bagaimana
mungkin dapat dilaksanakan transaksi jual beli di antara keduanya karena
kedua-duanya harus dihadap-hadapkan satu dengan yang lainnya di
hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) pada saat dilaksanakannya
transaksi jual beli tanah. Kedua-duanya harus saling mengenal satu sama
lain dan tidak dapat diwakilkan oleh pihak manapun juga;
n. Terbitnya Akta Jual Beli Nomor 21/JB/AKT/1990 maka menandakan secara
tegas pembayaran sudah dilaksanakan secara penuh atau lunas, sehingga
secara terang berderang telah terjadi peralihan hak. Lantas bagaimana
menjelaskannya jika Pendaftaran Sertifikat Tanah untuk pertama kali baru
dilakukan pada tahun 1994 dan yang mendaftarkan objek tanah tersebut
adalah pemilik pertamanya atau penjual atau JAPAN sendiri dan bukan oleh
orang yang telah membeli tanah tersebut yaitu pIhak SUKANTO
MARSUDIDJAJA alias OEI HONG DJIN;
o. Bagaimana dengan pajak-pajak peralihan hak atas tanah yang harus
dibayarkan oleh pIhak SUKANTO MARSUDIDJAJA alias OEI HONG DJIN
seperti Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Pajak
Penghasilan (PPh.), Biaya Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), dan lain
sebagainya. Apakah sudah dibayarkan atau seolah-olah sudah pernah
dibayarkan;
p. Dalam permasalahan ini jelaslah sudah bahwa objek tanah (Almarhum)
JAPAN beralih kepemilikannya kepada (Almarhum) SANTONO
MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN dan atau para ahli warisnya
50 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III sejatinya dilaksanakan
dengan itikad tidak baik.
q. (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK setidaknya pada satu waktu pada
tahun 1989 pernah menawarkan tanah tersebut kepada pihak SANTONO
MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN dan atau para ahli warisnya
TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III namun tidak pernah
ditindaklanjuti menjadi transaksi jual beli. Kegiatan-kegiatan penyerahan
data-data objek tanah dan penunjukkan batas-batas tanah -yang
sebelumnya milik JAPAN dan yang sudah dibeli oleh AYI INTAN DARMA
WK dari JAPAN- oleh (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK agar tanah
tersebut dibeli oleh SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN
dan atau para ahli warisnya TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT
III adalah tindakan sia-sia dan mulai saat itu tidak terjadi kerjasama
pengadaan tanah lagi antara (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK dengan
pihak SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN dan atau
para ahli warisnya TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III
dengan (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK;
r. Pihak Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Serang harus
turut bertanggung jawab atas ketidaksesuaian penyajian antara data fisik
dan data yuridis yang dilakukan oleh pihak SUKANTO MARSUDIDJAJA
alias OEI HONG DJIN dan atau TERGUGAT I dan TERGUGAT III dalam
hal penggunaan Akta Jual Beli (AJB) yang mengandung cacat formil dan
cacat materiil sehingga diterbitkannya sertifikat hak milik Nomor:
00046/Desa Nanggung atas nama JAPAN yang kemudian dibalik nama
menjadi SUKANTO MARSUDIDJAJA alias OEI HONG DJIN sebagai
perbuatan melawan hukum karena telah menimbulkan hak bagi
TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III;
6) Pada objek tanah yang dahulu milik (Almarhum) H. KASWAN telah terbit
sertifikat hak milik (SHM) Nomor: 00050/Desa Nanggung dengan luas 12.655
51 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


m2 yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Serang
tanggal 27 Oktober 1994 berdasarkan akta jual beli Nomor: 16/JB/AKT/1990
tertanggal 29 Januari 1990 dibuat dihadapan Camat Fachrurozi, T, Pejabat
Pembuat Akta Tanah wilayah Kecamatan Kopo dan beralih kepemilikan kepada
SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN adalah sebuah
tindakan tidak beritikad baik, tipu muslihat, penuh kebohongan dan
menghilangkan asal usul tanah, karena hal-hal sebagai berikut:
a. (Almarhum) H. KASWAN telah membuat surat pernyataan jual beli dengan
pihak (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK pada tanggal 5 Mei 1988, maka
atas dasar pernyataan ini patut diduga Akta Jual Beli (AJB) Nomor:
16/JB/AKT/1990 yang mendasari beralihnya kepemilikan Sertfikat Hak Milik
(SHM) Nomor 00047/Desa Nanggung atas nama H. KASWAN Kepada
SANTONO MARSUDIJAJA alias OEI GOEAN SOEN mengandung cacat
formil dan materil sebagaimana dimaksud di dalam pasal 1320
KUHperdata;
b. Akta Jual Beli Nomor 16/JB/AKT/1990 tertanggal 29 Januari 1990 yang
dibuat di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Wilayah
Kecamatan Kopo Fachruroji T, menerangkan bahwa transaksi jual beli
tanah dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 1990 akan tetapi kemudian
(Almarhum) H. KASWAN mendaftarkan objek tanahnya ke Badan
Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Serang pada tahun 1994 dan terbit
Serttifikat Hak Milik (SHM) Nomor: 00050/Desa Nanggung tanggal 27
Oktober 1994. Sehingga bagaimana mungkin peralihan hak atas tanah
akibat jual beli dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 1990 kemudian
didaftarkan haknya oleh penjualnya sendiri pada tanggal 27 Oktober 1994.
Padahal objek perjanjian jual belinya telah beralih hak kepemilikan kepada
pembeli dan menjadi tanggung jawab pihak pembeli untuk mendaftarkan
tanahnya tersebut kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten
Serang;.
52 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


c. Pada hari yang sama dengan terbitnya sertifikat hak milik Nomor:
00049/Desa Nanggung atas nama H. KASWAN yaitu pada tanggal 27
Oktober 1994 dan pada saat itu juga pada tanggal 27 Oktober 1994 beralih
status kepemilikannya dari atas nama PULUNG selaku pihak yang
mendaftarkan sertiffikat hak milik (SHM) beralih kepada pihak SANTONO
MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN;
d. Terdapat itikad tidak baik dalam penguasaan tanah dari pihak SANTONO
MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN dan atau dalam hal ini adalah
TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III yang mana terdapat
perbedaan mencolok antara data fisik dengan data yuridis yang terdapat di
dalam Buku Tanah Nomor: 00050/Desa Nanggung di sana tertulis data
yuridisnya terletak di BLOK CIBULUH padahal letak sesungguhnya objek
fisik tanah adalah di BLOK BATU NUMPUK dan atau saat ini dinamakan
Blok 015;
e. Penyelundupan nomor kohir C.625 adalah hal nyata dan terang berderang
memperlihatkan adanya fakta kebohongan dan tipu muslihat yang
dilakukan oleh para TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III,
karena tanah tersebut sebelumnya adalah objek tanah negara
(Government Ground) atau di dalam Kode Kohirnya seharusnya tercatat
Kohir; “TN” beserta nomor bidangnya bukan tanah adat yang berkode Kohir
“C”, sehingga milik siapakah Kohir C.625 tersebut yang seolah-olah
bidangnya adalah objek tanah milik (Almarhum) H. KASWAN;
f. Gambar situasi objek tanah Nomor 1365/1994 pada buku tanah sertifikat
hak milik Nomor 00050/Desa Nanggung digambarkan melalui koreksi paraf.
Hal ini Nampak terlihat pada Daftar Isian 207 menunjukkan peta tanah
hasil Citra Digital, Lembar : 10 – 4, Kotak: C - 1 dengan Nomor
Pendaftaran yang sama untuk 6 (enam) sertifikat yaitu 48-2-26.087 padahal
setiap pendaftaran tanah berlaku 1 (satu) bidang 1 (satu) Nomor
pendaftaran. Ini artinya Gambar situasi ini bukan gambar sesungguhnya
53 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


pada waktu itu, akan tetapi dicocok-cocokkan sesuai dengan kehendaknya
sendiri saat dimana Citra Digital mulai dikenal. Bukan rahasia umum lagi
penggunaan media digital (internet) mulai massif digunakan oleh
masyarakat umum mulai tahun 2004-an atau saat alat telekomunikasi
beralih dari system analog ke system digital dan atau saat atau saat
telepon gengam biasa beralih ke smartphone yang dikenal pada waktu itu
HP Blackberry yaitu saat mulai diperkenalkannya sinyal 3G yang mampu
menangkap sinyal suara dan gambar secara bersamaan;;
g. Nomor Identifikasi Bidang (NIB) yang terdapat di dalam buku tanah
Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor: 00050/Desa Nanggung terdaftar dengan
Nomor Identifikasi Bidang Nomor: 28.01.25.03.00063. akan tetapi saat
dicek di dalam peta aplikasi resmi Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia www.bhumi.atr.bpn.go.id Nomor Identifikasi Bidang (NIB)
tersebut tidak Nampak, akan tetapi muncul identitas null, sehingga patut
dipertanyakan dan ditelusuri kembali Nomor identifikasi Bidang (NIB)
Nomor: 28.01.25.03.00063 sesungguhnya milik siapa dan dimana letak
objek bidang tersebut, karena pada kolom Nomor Identifikasi Bidang (NIB)
Nomor: 28.01.25.03.00063 terdapat tanda paraf yang dapat ditafsirkan
telah dikoreksi atau memang sebelumnya kosong tidak terdapat Nomor
Identifikasi Bidang (NIB) atau bahkan Nomor Identifikasi Bidang (NIB)
Nomor : 28.01.25.03.00063 adalah milik orang lain yang sengaja
digelapkan dan diselundupkan seolah-olah milik TERGUGAT I,
TERGUGAT II dan TERGUGAT III;
h. Gambar Situasi objek tanah ditandatangani oleh Kepala Seksi pengukuran
dan Pendaftaran Tanah pada hari yang sama yaitu sama-sama tanggal 27
Oktober 1994, padahal berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia sendiri seharusnya
terdapat jeda waktu antara pengumuman data fisik dan data yuridis dengan
proses penerbitan sertifikat itu sendiri yang ditandatangani langsung oleh
54 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN). Saat kapan dilaksanakannya
pengumuman oleh Panitia ajudikasi menggunakan Form C.201 yang batas
minimal pengumumannya adalah 60 (Enam Puluh) hari sebagaimana
bidang tanah yang didaftarkan oleh (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK
yang salah satunya diumumkan melalui pengumuman Nomor:
630.1/1283/Kp/Peng/2013 merupakan kewajiban BPN sebagaimana diatur
di dalam Peraturan Menteri Agraria Nomor 8 Tahun 1961 yang telah diubah
menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah;
i. Surat Pemberitahuan Pajak Tanah/Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT/PBB)
Nomor: 36.04.110.001.015-0025.0 sampai dengan didaftarkannya objek
tanah untuk pertama kali oleh (almarhum) AYI INTAN DARMA WK yaitu
tahun 2013 masih terdaftar atas nama AYI INTAN DARMA WK, sehingga
jika terhitung sejak objek tanah tersebut beralih kepemilikan dengan itikad
baik kepada SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN pada
tanggal 29 Januari 1990, maka seharusnya pada tahun 1991 sudah beralih
nama wajib pajaknya di dalam SPPT/PBB kepada SANTONO
MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN bukan kepada AYI INTAN
DARMA WK, sehingga peralihan hak atas tanah tersebut dari (Almarhum)
H. KASWAN kepada pihak SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI
GOEAN SOEN nyata dan terang berderang adalah tidak dengan itikad
baik, mengada-ada, tidak terang berderang, penuh tipu muslihat dan
menghilangkan hak PENGGUGAT;
j. Melihat data-data Yuridis objek tanah sertifikat hak milik Nomor:
00050/Desa Nanggung berdasarkan buku tanahnya, dapat rinci sebagai
berikut:
 Nomor Hak Milik = M.50
 Nomor Sertifikat Hak Milik = 10.01.14.05.1.00050
 Nomor Identifikasi BIdang (NIB) = 28.01.25.03.00063
55 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


 Luas tanah = 12.655 m2
 Letak Objek Tanah = Blok Cibuluh
 Asal Persil di Dalam Buku Tanah = Konversi Milik Adat C.625
P.81/D.III
 Asal Persil di dalam Gambar Situasi = Konversi Milik Adat C.745
P.81/D.III
 Nama Pemegang Hak = H. KASWAN
 Penerbitan Sertifikat = 27 Oktober 1994
 Penerbitan Gambar Situasi = 27 Oktober 1994
 Peralihan Hak Sertifikat = 27 Oktober 1994
 Peralihan Pemegang Hak = SANTONO MARSUDIDJAJA
Alias OEI GOEAN SOEN
 SPPT/PBB = 36.04.110.001.015-0025.0
l. Berdasarkan data-data di atas akhirnya terungkap fakta itikad tidak baik dan
manipulasi data di dalam Akta Jual Beli Nomor: 16/JB/AKT/1990 tertanggal 29
Januari 1990 antara H. KASWAN dengan SANTONO MARSUDIDJA alias OEI
GOEAN SOEN dimana H. KASWAN tiba-tiba mendaftarkan tanahnya untuk
pertama kali pada tahun 1994 kemudian pada hari dan tanggal yang sama
dengan penerbitan sertifikat hak milik tersebut terbit dan Gambar Situasi Terbit
yaitu tanggal 27 Oktober 1994 lantas kepemilikannya langsung beralih kepada
SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN saat itu juga. Bagaimana
mungkin fakta kejadian ini dapat terjadi sedemikian cepatnya, jika tidak ada
manipulasi data yang ada. Padahal dengan sudah terjadinya transaksi jual beli
tanah sehingga seharusnya SANTONO MARSUDIDJA alias OEI GOEAN SOEN
sudah dapat langsung mendaftarkan tanahnya atas nama kepemilikan sendiri
bukan atas nama H. KASWAN lagi kemudian baru di alihkan status
kepemilikannya. Apalagi jika dikaitkan dengan Standar Operasional Prosedur
(SOP) Kantor Badan Pertanahan Nasional akan terlihat keganjilannya, karena

56 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


sejak tanah tersebut didaftarkan, memasukkan permohonan pekerjaan
pengukuran, terbitnya surat pengukuran, pencocokkan data fisik dan data yuridis
tanah, pengumuman akan adanya penerbitan sertifikat hak milik atas tanah
memiliki jeda waktu masing-masing dan bukan selesai semuanya dalam 1 (satu)
hari yang sama;
m. Peralihan hak atas tanah dengan itikad baik wajib dilaksanakan secara tunai dan
terang berderang. Ini artinya jika H. KASWAN tidak pernah mengenal SANTONO
MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN maka bagaimana mungkin dapat
dilaksanakan transaksi jual beli di antara keduanya karena kedua-duanya harus
dihadap-hadapkan satu dengan yang lainnya di hadapan Pejabat Pembuat Akta
Tanah (PPAT) pada saat dilaksanakannya transaksi jual beli tanah. Kedua-
duanya harus saling mengenal satu sama lain dan tidak dapat diwakilkan oleh
pihak manapun juga;
n. Terbit Akta Jual Beli Nomor 16/JB/AKT/1990 maka menandakan secara tegas
pembayaran sudah dilaksanakan secara penuh atau lunas, sehingga secara
terang berderang telah terjadi peralihan hak. Lantas bagaimana menjelaskannya
jika Pendaftaran Sertifikat Tanah untuk pertama kali baru dilakukan pada tahun
1994 dan yang mendaftarkan objek tanah tersebut adalah pemilik pertamanya
atau penjual atau H. KASWAN sendiri dan bukan oleh orang yang telah membeli
tanah tersebut yaitu pIhak SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN
SOEN;
o. Bagaimana dengan pajak-pajak peralihan hak atas tanah yang harus dibayarkan
oleh pIhak SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN dan atau
para ahli warisnya TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III seperti Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Pajak Penghasilan (PPh.),
Biaya Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), dan lain sebagainya. Apakah sudah
dibayarkan atau seolah-olah sudah pernah dibayarkan;
p. Dalam permasalahan ini jelaslah sudah bahwa objek tanah (Almarhum) H.
KASWAN beralih kepemilikannya kepada (Almarhum) SANTONO
57 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN dan atau para ahli warisnya
TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III sejatinya dilaksanakan
dengan itikad tidak baik.
q. (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK setidaknya pada satu waktu pada tahun
1989 pernah menawarkan tanah tersebut kepada pihak SANTONO
MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN dan atau para ahli warisnya
TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III namun tidak pernah
ditindaklanjuti menjadi transaksi jual beli. Kegiatan-kegiatan penyerahan data-
data objek tanah dan penunjukkan batas-batas tanah -yang sebelumnya milik H.
KASWAN dan yang sudah dibeli oleh AYI INTAN DARMA WK dari H.
KASWAN- oleh (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK agar tanah tersebut dibeli
oleh SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN dan atau para ahli
warisnya TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III adalah tindakan sia-
sia dan mulai saat itu tidak terjadi kerjasama pengadaan tanah lagi antara
(Almarhum) AYI INTAN DARMA WK dengan pihak SANTONO
MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN dan atau para ahli warisnya
TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III dengan (Almarhum) AYI
INTAN DARMA WK;
r. Pihak Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Serang harus turut
bertanggung jawab atas ketidaksesuaian penyajian antara data fisik dan data
yuridis yang dilakukan oleh pihak (Almarhum) SANTONO MARSUDIDJAJA alias
OEI GOEAN SOEN dan atau para ahli warisnya TERGUGAT I, TERGUGAT II
dan TERGUGAT III dalam hal penggunaan Akta Jual Beli (AJB) yang
mengandung cacat formil dan cacat materiil sehingga diterbitkannya sertifikat hak
milik Nomor: 00049/Desa Nanggung atas nama H. KASWAN yang kemudian
dibalik nama menjadi SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN
sebagai perbuatan melawan hukum karena telah menimbulkan hak bagi
TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III;

58 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


27. Bahwa tindakan TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III dalam
upayanya menyelundupkan data-data fisik dan data yuridis palsu yang `terdapat
di dalam penerbitan sertifikat hak milik Nomor: 00046/Desa Nanggung, Nomor:
00047/Desa Nanggung, Nomor: 00048/Desa Nanggung, Nomor: 00049/Desa
Nanggung, Nomor: 00050/Desa Nanggung, dan Nomor: 00051/Desa Nanggung,
yang didasari oleh tipu muslihat di dalam pembuatan Akta Jual Beli Nomor:
16/JB/AKT/1990, Akta Jual Beli Nomor: 17/JB/AKT/1990, Akta Jual Beli Nomor:
18/JB/AKT/1990, Akta Jual Beli Nomor: 19/JB/AKT/1990, Akta Jual Beli Nomor:
21/JB/AKT/1990, dan Akta Jual Beli Nomor: 23/JB/AKT/1990 tertanggal 29
Januari 1990 di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), Hakim memutuskan
Putusan Nomor: 34/G/PTUN/PTUN-SRG, Hakim memutuskan sebagai berikut:
MENGADILI:
I. DALAM EKSEPSI:
Menyatakan eksepsi-eksepsi dari Tergugat dan Tergugat II Intervensi tidak
diterima untuk seluruhnya;
II. DALAM PENUNDAAN
Menyataan Menolak Permohonan Penundaan Pelaksanaan surat kepala
Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Serang Nomor:
420/300.3.36.04/VII/2013 hal: Permohonan Pembuatan Sertifikat;
III. DALAM POKOK SENGKETA
1) Mengabulkan gugatan Para Penggugat seluruhnya;
2) Menyatakan batal Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan
yang dikeluarkan oleh Tergugat yaitu: surat kepala Kantor Badan
Pertanahan Nasional Kabupaten Serang Nomor:
420/300.3.36.04/VII/2013 tanggal 23 JUli 2013, hal: Permohonan
Pembuatan Sertifikat;
3) Mewajibkan TERGUGAT untuk mencabut Keputusan Tata Usaha Negara
yang disengketakan yaitu surat kepala Kantor Badan Pertanahan

59 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


Nasional Kabupaten Serang Nomor: 420/300.3.36.04/VII/2013 tanggal 23
JUli 2013, hal: Permohonan Pembuatan Sertifikat;
4) Memerintahkan TERGUGAT untuk memproses Permohonan Penerbitan
Sertifikat atas 16 (enam belas) Akta Jual Beli yang dimohonkan para
Penggugat;
5) Menghukum TERGUGAT dan TERGUGAT II INTERVENSI untuk
membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.665.000,- (Dua jua enam ratus
enam puluh lima ribu rupiah).
28. Bahwa kemudian atas putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Nomor:
34/G/2013/PTUN.SRG, selanjutnya Badan Pertanahan Nasional (BPN) selaku
TERGUGAT mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
(PTUN) di Jakarta dengan nomor perkara Nomor: 123/B/2014/PT.TUN.JKT
dengan keputusan sebagai berikut:
M E N G A D I L I:
1) Menerima permohonan banding dari TERGUGAT/PEMBANDING;
2) Membatalkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Serang Nomor:
34/G/2013/PTUN.SRG;

M E N G A D I L I S E N D I R I:
DALAM PENUNDAAN

 Menolak permohonan penundaan surat TERGUGAT/PEMBANDING Kepala


kantor Pertanahan Kabupaten Serang tertanggal 23 Juli 2013 Nomor:
420/300.3.36.04/VII/2013, hal permohonan pembuatan sertifikat yang
ditunjukan kepada Sukanto Marsudidjaja (PENGHUBUNG/TERBANDING);

DALAM EKSEPSI
 Menolak Eksepsi TERGUGAT/PEMBANDING dan TERGUGAT II
INTERVENSI/TERBANDING seluruhnya;

60 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


DALAM POKOK PERKARA
1) Menolak gugatan PARA PENGGUGAT/TERBANDING seluruhnya;
2) Menghukum PARA PENGGUGAT/TERBANDING untuk membayar biata
perkara pada kedua tingkat peradilan yang untuk tingkat banding ditetapkan
sebesar Rp. 250.000,- (Dua ratus lima puluh ribu rupiah).
29. Bahwa perkara kemudian keputusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
tersebut diajukan Kasasi oleh TERGUGAT I, TERGUGAT II, dan TERGUGAT III
dengan Nomor Register Perkara: 560.K/TUN/2014 jo. 123/B/2014/PT.TUN.JKT jo.
34/G/2013/PTUN.SRG dengan amar Putusan sebagai berikut:
M E N G A D I L I:
1) Menolak permohonan kasasi dan permohonan kasasi SUKAMTO
MARSUDIDJAJA, SUKANTO MARSUDIDJAJA, dan TIANA
MARSUDIDJAJA tersebut;
2) Menghukum para pemohon kasasi untuk membayar biaya perkara dalam
tingkat kasasi sebesar Rp. 500.000,- (Lima ratus ribu rupiah).
30. Bahwa akhirnya semua pihak menemukan fakta di dalam keputusan pengadilan
Tata Usaha Negara Nomor perkara: 560.K/TUN/2014 jo. 123/B/2014/PT.TUN.JKT
jo. 34/G/2013/PTUN.SRG bahwa terkait dengan surat Kepala kantor Pertanahan
Kabupaten Serang tertanggal 23 Juli 2013 Nomor: 420/300.3.36.04/VII/2013, hal
permohonan pembuatan sertifikat tidak ada hubungannya dengan pengajuan
kepemilikan tanah milik (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK karena 16 (enam
belas) Akta Jual Beli yang didaftarkan haknya di Kantor Badan Pertanahan Nasional
Kabupaten Serang bukanlah Akta Jual Beli (AJB) antara (Almarhum) INTAN AYI
DARMA WK dengan nama-nama penjual yang tersebut di dalam 16 (enam belas)
Akta Jual Beli milik TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III;
31. Bahwa dengan berdasarkan kepada keputusan Mahkamah Agung Nomor Perkara:
560.K/TUN/2014 jo. 123/B/2014/PT.TUN.JKT jo. 34/G/2013/PTUN.SRG ini berarti
TERGUGAT I, TERGUGAT II, dan TERGUGAT III telah memperlihatkan itikad
tidak baik di mata Majelis Hakim Tata Usaha Negara atas penguasaan tanah
61 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


berupa 16 (Enam Belas) akta jual beli dan penguasaan tanah berupa sertifikat hak
milik sebanyak 6 (enam) buah buku sertifikat hak milik yang proses penerbitannya
dilandasi oleh penerbitan akta jual beli pura-pura (proforma) dimana tidak ada
kesesuaian antara data fisik dan data yuridis yang ada termasuk di dalamnya
adalah tidak memenuhi unsur syarat sahnya perjanjian sebagaimana pasal 1320
KUHPerdata karena mengandung cacat formil dan cacat materiil;
32. Bahwa berdasarkan keputusan tersebut, akhirnya Kantor Badan Pertanahan
Nasional (BPN) Kabupaten Serang mengeluarkan Nota Dinas Nomor:
04/ND-SKP/II/2017 pada Februari 2017 perihal: Permohonan Pendaftaran Tanah
Pertama Kali/Pengakuan Hak atas nama AYI INTAN DARMA WK dari Kepala
Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah Kepada Kepala Seksi Sengketa Konflik
dan Perkara Pertanahan agar dilanjutkan sebagaimana angka 5 Nota Dinas
tersebut yang berbunyi:
“5. Sesuai surat di atas, maka proses permohonan pendaftaran pertama
kali/Pengakuan hak atas nama AYI INTAN DARMA WK dapat dilanjutkan”;
33. Bahwa berdasarkan surat Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten
Serang Nomor 179/300.7.36.04/III/2017 tertanggal 17 Maret 2017 perihal:
“Pemberitahuan agar saudara AYI INTAN DARMA WK melampirkan bukti-bukti
permohonan sertifikat yang telah disita oleh Polres Serang”. Surat
pemberitahuan tersebut menandakan bahwa tidak terdapat permasalahan tentang
proses pendaftaran tanah milik (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK dan justru
permohonan pendaftaran tanah (Almarhum) SANTONO MARSUDIDJAJA alias
OEI GOEAN SOEN dan atau para ahliwarisnya yaitu TERGUGAT I, TERGUGAT II
dan TERGUGAT III tetap dalam keadaan belum dapat diterima oleh Kantor Badan
Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Serang;
34. Bahwa bukti sertifikat hak milik (SHM) Nomor 00046/Desa Nanggung, sertifikat hak
milik (SHM) Nomor 00047/Desa Nanggung, sertifikat hak milik (SHM) Nomor
00048/Desa Nanggung, sertifikat hak milik (SHM) Nomor 00049/Desa Nanggung,
sertifikat hak milik (SHM) Nomor 00050/Desa Nanggung dan sertifikat hak milik
62 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


(SHM) Nomor 00051/Desa Nanggung faktanya berdiri di atas tanah milik
(Almarhum) AYI INTAN DARMA WK namun keberadaan data yuridisnya
menunjukkan terdapat di BLOK CIMANGGU dan BLOK CIBULUH dengan nomor
kohir yang berbeda-beda atas dasar tanah adat Kohir C bukan Kohir “TN” atau
tanah eks. tanah negara bukan di Blok Batu Numpuk;
35. Bahwa jika tanah itu adalah eks tanah negara maka seharusnya tidak ada nomor
dengan kode Kohir “C”. akan tetapi seharuanya menjadi bidang yang di “M-Kan”
dengan kode Kohir “TN” untuk mengidentifikasikan bidangnya, sehingga di sini jelas
Nampak kebohongan yang ada dalam data yuridis sertifikat hak milik (SHM) Nomor
00046/Desa Nanggung, sertifikat hak milik (SHM) Nomor 00047/Desa Nanggung,
sertifikat hak milik (SHM) Nomor 00048/Desa Nanggung, sertifikat hak milik (SHM)
Nomor 00049/Desa Nanggung, sertifikat hak milik (SHM) Nomor 00050/Desa
Nanggung dan sertifikat hak milik (SHM) Nomor 00051/Desa Nanggung yang
peralihannya menggunakan data Kohir “C” bukan kohir “TN” dari orang-orang
yang sesungguhnya telah menjual tanahnya kepada (Almarhum) AYI INTAN
DARMA WK sebagaimana perjanjian dan kwitansi jual beli tertanggal 5 Mei 1988;
36. Bahwa dengan demikian sudah sepatutnya sertifikat hak milik (SHM) Nomor
00046/Desa Nanggung, sertifikat hak milik (SHM) Nomor 00047/Desa Nanggung,
sertifikat hak milik (SHM) Nomor 00048/Desa Nanggung, sertifikat hak milik (SHM)
Nomor 00049/Desa Nanggung, sertifikat hak milik (SHM) Nomor 00050/Desa
Nanggung dan sertifikat hak milik (SHM) Nomor 00051/Desa Nanggung yang
tercatat atas nama SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN dan
SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI HONG DJIN, memasukkan data tidak
benar yang merupakan Perbuatan Melawan Hukum karena telah beritikad tidak baik
dalam menguasai tanah sehingga harus turut diperiksa keabsahan dan kesesuaian
antara data fisik dan data yuridisnya oleh pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN)
Kabupaten Serang karena dasar peralihan yang kabur dan tidak jelas serta petunjuk
peta bidang yang tidak sama dan tumpang tindih dan/atau beririsan dengan bidang

63 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


tanah milik (Almarhum) INTAN AYI DARMA WK yang telah membeli objek tanah
tersebut dengan itikad baik;

37. Bahwa Sertifikat Hak Milik (SHM) merupakan alat bukti kepemilikan yang kuat
namun demikian sebagaimana asas kepemilikan tanah di Indonesia yang menganut
asas itikad baik dan asas Nemo Plus Yuris dimana negara tidak menjamin
kepemilikan hak atas tanah seseorang dan seseorang tidak dapat mengalihkan
suatu hak atas tanah melebihi apa yang dihakinya, oleh karena itu negara memberi
peluang kepada yang lebih berhak untuk mengajukan keberatan-keberatan melalui
instansi yang berwenang dalam hal ini pengadilan jika tanahnya telah dihaki oleh
pihak lain kepada instansi yang berwenang.
38. Untuk itu kami menduga ada perbuatan melawan hukum yang sengaja dilakukan
oleh (Almarhum) SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN dan atau
para ahli warisnya yaitu TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III, di
antaranya:
a. Kekaburan fakta dan data yuridis yang terdapat di dalam Akta Jual Beli Nomor:
16/JB/AKT/1990, Akta Jual Beli Nomor: 17/JB/AKT/1990, Akta Jual Beli Nomor:
18/JB/AKT/1990, Akta Jual Beli Nomor: 19/JB/AKT/1990, Akta Jual Beli Nomor:
21/JB/AKT/1990, dan Akta Jual Beli Nomor: 23/JB/AKT/1990 tertanggal 29
Januari 1990 yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah Sementara
(PPATS) Camat Kecamatan Kopo Fahrurozi T. mengakibatkan akta jual beli
tersebut cacat formil dan cacat materil;
b. Belum dilakukannya validasi atas keabsahan sertifikat hak milik (SHM) Nomor
00046/Desa Nanggung, sertifikat hak milik (SHM) Nomor 00047/Desa
Nanggung, sertifikat hak milik (SHM) Nomor 00048/Desa Nanggung, sertifikat
hak milik (SHM) Nomor 00049/Desa Nanggung, sertifikat hak milik (SHM) Nomor
00050/Desa Nanggung dan sertifikat hak milik (SHM) Nomor 00051/Desa
Nanggung dengan buku tanah asli di Kantor Badan Pertanahan Nasional
Kabupaten Serang menyangkut kesesuaian antara sertifikat dan buku tanah;
64 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


c. Keberadaaan Data Fisik dan Data Yuridis atas objek tanah sesuai dengan
formulir C 201 yang tidak dapat dihadirkan oleh pemegang sertifikat hak milik
(SHM) Nomor 00046/Desa Nanggung, sertifikat hak milik (SHM) Nomor
00047/Desa Nanggung, sertifikat hak milik (SHM) Nomor 00048/Desa
Nanggung, sertifikat hak milik (SHM) Nomor 00049/Desa Nanggung, sertifikat
hak milik (SHM) Nomor 00050/Desa Nanggung dan sertifikat hak milik (SHM)
Nomor 00051/Desa Nanggung;
d. Kekaburan terhadap terbitnya SPPT/PBB atas nama SANTONO
MARSUDIDJAJA dengan nomor yang sama dengan milik (Almarhum) AYI
INTAN DARMA pada tahun 2017 sedangkan kepemilikan tanah tersebut diakui
peralihannya oleh SANTONO MARSUDIDJAJA dari para pemilik tanah telah
dilakukan sejak tahun 1990. Jadi kenapa baru saat tahun 2017 diterbitkan
Nomor Objek Pajak (NOP) pada pada tahun 1991/1992 dilaksanakan
pendataan Objek dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan DATI II Serang tahun
1991/1992 dengan pelaksana PT Citra Lahan Utama Bandung ini berarti bidang
tanah di Persil D.81 atau saat ini blok Batu Numpuk.
39. Bahwa PENGGUGAT meyakini objek tanah sengketa adalah milik (Almarhum) AYI
INTAN DARMA WK bersama para ahli warisnya dan sampai dengan saat ini
berdasarkan keterangan sporadik penguasaan lahan dari kepala desa Nanggung
Kecamatan Kopo Kabupaten Serang masih dikuasai oleh ahli waris (Almarhum) AYI
INTAN DARMA WK dan belum dipindahtangankan kepada pihak manapun;
40. Bahwa terdapat hubungan hukum yang sama dalam sengketa ini atas terbitnya
sertifikat hak milik (SHM) Nomor 00046/Desa Nanggung, sertifikat hak milik (SHM)
Nomor 00047/Desa Nanggung, sertifikat hak milik (SHM) Nomor 00048/Desa
Nanggung, sertifikat hak milik (SHM) Nomor 00049/Desa Nanggung, sertifikat hak
milik (SHM) Nomor 00050/Desa Nanggung dan sertifikat hak milik (SHM) Nomor
00051/Desa Nanggung, yang secara keseluruhan data yuridis objek tanahnya tidak
memiliki kesesuaian antara data fisik dan data yuridis yang menggelapkan asal-usul
tanah tersebut, yaitu:
65 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


1) Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor: 00048/Desa Nanggung asal Kohir C. 743
padahal seharusnya Kohir TN;
2) Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor: 00047/Desa Nanggung asal Kohir C. 744,
padahal seharusnya Kohir TN;
3) Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor: 00050/Desa Nanggung asal Kohir C. 625,
padahal seharusnya Kohir TN;
4) Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor: 00051/Desa Nanggung asal Kohir C. 745,
padahal seharusnya Kohir TN;
5) Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor: 00046/Desa Nanggung asal Kohir C. 754,
padahal seharusnya Kohir TN.
6) Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor: 00049/Desa Nanggung, asal Kohir C. 752,
padahal seharusnya Kohir TN.
41. Bahwa atas Akta Jual Beli-Akta Jual Beli yang menjadi alas hak terbitnya sertifikat
hak milik (SHM) Nomor 00046/Desa Nanggung, sertifikat hak milik (SHM) Nomor
00047/Desa Nanggung, sertifikat hak milik (SHM) Nomor 00048/Desa Nanggung,
sertifikat hak milik (SHM) Nomor 00049/Desa Nanggung, sertifikat hak milik (SHM)
Nomor 00050/Desa Nanggung dan sertifikat hak milik (SHM) Nomor 00051/Desa
Nanggung, harus dibatalkan karena sudah menimbulkan sesuatu hak milik tanpa
hak yang memiliki hubungannya dengan kepemilikan tanah (Almarhum) AYI INTAN
DARMA WK.

B. SYARAT FORMIL DAN MATERIIL


42. Bahwa semua Akta Jual Beli Nomor: 16/JB/AKT/1990, Akta Jual Beli Nomor:
17/JB/AKT/1990, Akta Jual Beli Nomor: 18/JB/AKT/1990, Akta Jual Beli Nomor:
19/JB/AKT/1990, Akta Jual Beli Nomor: 21/JB/AKT/1990, dan Akta Jual Beli
Nomor: 23/JB/AKT/1990 tertanggal 29 Januari 1990 yang dibuat oleh Pejabat
Pembuat Akta Tanah Sementara (PPATS) Camat Kecamatan Kopo Fahrurozi T.
sudah mengandung cacat formil dan cacat materil sebagaimana ketentuan Pasal
1320 KUHPerdata syarat sahnya perjanjian di antaranya adalah:
66 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


- Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya ;
- Kecakapan untuk membuat suatu perikatan;
- Suatu hal tertentu; dan
- Suatu sebab yang halal
43. Bahwa Akta Jual Beli Nomor: 16/JB/AKT/1990, Akta Jual Beli Nomor:
17/JB/AKT/1990, Akta Jual Beli Nomor: 18/JB/AKT/1990, Akta Jual Beli Nomor:
19/JB/AKT/1990, Akta Jual Beli Nomor: 21/JB/AKT/1990, dan Akta Jual Beli
Nomor: 23/JB/AKT/1990 tertanggal 29 Januari 1990 yang dibuat oleh Pejabat
Pembuat Akta Tanah Sementara (PPATS) Camat Kecamatan Kopo Fahrurozi T.
adalah mengada-ada karena dilakukan secara tanpa hak dan menghilangkan asal
usul objek tanah milik yang telah dibeli oleh (Almarhum) AYI INTAN DARMA WK
sehingga dapat dipastikan Akta Jual Beli tersebut mengandung cacat formil dan
cacat materiil sehingga tidak memenuhi syarat formil dan syarat materiil sehingga
menjadi tidak sah dan batal demi hukum, sebagai alat bukti dalam proses balik
nama di dalam serifikat hak milik (SHM);
44. Bahwa pemindahan atau Pembelian tanah terperkara yang diperoleh
TERGUGAT–I, TERGUGAT-II, dan TERGUGAT-III, sebagai ahli waris dari
(Almarhum) SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI GOEAN SOEN berdasarkan
Akta Jual Beli Nomor: 16/JB/AKT/1990, Akta Jual Beli Nomor: 17/JB/AKT/1990,
Akta Jual Beli Nomor: 18/JB/AKT/1990, Akta Jual Beli Nomor: 19/JB/AKT/1990,
Akta Jual Beli Nomor: 21/JB/AKT/1990, dan Akta Jual Beli Nomor:
23/JB/AKT/1990 tertanggal 29 Januari 1990 yang dibuat oleh Pejabat Pembuat
Akta Tanah Sementara (PPATS) Camat Kecamatan Kopo Fahrurozi T. adalah
cacat hukum atau tidak sah sesuai asas perlindungan hukum maka perolehan hak
yang didasarkan pada perbuatan Melawan hukum dan perbuatan pidana tidak
dapat dilindungi oleh hukum, oleh karena itu akta-akta tersebut tidak sah cacat
formil dan materiil sehingga Akta Jual Beli Nomor: 16/JB/AKT/1990, Akta Jual Beli
Nomor: 17/JB/AKT/1990, Akta Jual Beli Nomor: 18/JB/AKT/1990, Akta Jual Beli
Nomor: 19/JB/AKT/1990, Akta Jual Beli Nomor: 21/JB/AKT/1990, dan Akta Jual
67 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


Beli Nomor: 23/JB/AKT/1990 tertanggal 29 Januari 1990 yang dibuat oleh Pejabat
Pembuat Akta Tanah Sementara (PPATS) Camat Kecamatan Kopo Fahrurozi T.
harus dibatalkan;.
45. Bahwa dengan demikian surat-surat yang timbul akibat terbitnya Akta Jual Beli
Nomor: 16/JB/AKT/1990, Akta Jual Beli Nomor: 17/JB/AKT/1990, Akta Jual Beli
Nomor: 18/JB/AKT/1990, Akta Jual Beli Nomor: 19/JB/AKT/1990, Akta Jual Beli
Nomor: 21/JB/AKT/1990, dan Akta Jual Beli Nomor: 23/JB/AKT/1990 tertanggal
29 Januari 1990 yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah Sementara
(PPATS) Camat Kecamatan Kopo Fahrurozi T. dan surat lainya dan dokumen
otentik yang timbul/terbit menjadi secara tidak sah dan meyakinkan menimbulkan
sesuatu hak dan tindakan Para TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III
adalah Perbuatan melawan Hukum secara bersama-sama membuat surat tidak
benar dan atau penggelapan asal usul kepemilikan atas tanah A quo., melanggar
hak PENGGUGAT dan harus turut serta dibatalkan;
46. Bahwa dengan demikian, maka dapat disimpulkan pembelian/pembebasan atas
tanah obyek sengketa oleh (Almarhum) SANTONO MARSUDIDJAJA alias OEI
GOEAN SOEN dilakukan tidak melalui prosedur hukum yang berlaku, penuh
dengan rekayasa dan kebohongan menyelundupkan data-data palsu, karena pada
kenyataannya pembelian atau pembebasan yang dilakukan atas tanah objek
sengketa adalah tidak sah dan melawan hak, merupakan perbuatan melawan
hukum, melanggar hak PENGGUGAT;
47. Bahwa PENGGUGAT merasa hak-haknya telah dirugikan sehingga
mengakibatkan kerugian moril dan materil akibat perbuatan TERGUGAT I,
TERGUGAT II, dan TERGUGAT III untuk itu mengajukan gugatan ke Pengadilan
Negeri Serang melalui mekanisme pertanggung jawaban perdata berdasarkan
Pasal 1365 Kitab undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata) yaitu “Setiap
perbuatan Melanggar Hukum yang membawa kerugian Kepada orang lain
mewajibkan orang yang karenanya salahnya menerbitkan kerugian itu
mengganti kerugian tersebut”;
68 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


48. Bahwa PENGGUGAT merasa hak-haknya telah dirugikan sehingga
mengakibatkan kerugian moril dan materil akibat perbuatan TURUT TERGUGAT II
yang telah menerbitkan suatu hak milik kepada TERGUGAT I, TERGUGAT II, dan
TERGUGAT III berupa Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor: 00046, Sertifikat Hak
Milik (SHM) Nomor: 00047, Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor: 00048, Sertifikat
Hak Milik (SHM) Nomor: 00049, Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor: 00050, dan
Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor: 00051 dengan mekanisme yang sama telah
melakukan perbuatan melawan hukum untuk itu mengajukan gugatan ke
Pengadilan Negeri Serang melalui mekanisme pertanggung jawaban perdata
berdasarkan Pasal 1365 Kitab undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata)
yaitu “Setiap perbuatan Melanggar Hukum yang membawa kerugian Kepada
orang lain mewajibkan orang yang karenanya salahnya menerbitkan
kerugian itu mengganti kerugian tersebut”;
49. Bahwa dari uraian posita (alasan-alasan) tersebut di atas, maka sangat jelas
terbukti adanya PERBUATAN MELAWAN HUKUM (PMH) Yang dilakukan oleh
TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III serta TURUT TERGUGAT II
terhadap PENGGUGAT sehingga menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi
PENGGUGAT, baik kerugian Materiil maupun kerugian imateriil (moril) yang dapat
diperinci sebagai berikut:

C. TUNTUTAN PENGGUGAT:
KERUGIAN MATERIIL:
50. Adapun kerugian Materiil ini dapat diperhitungkan sebagai berikut:
1) Bahwa pendapatan usaha yang seharusnya dapat dilhasilkan dari mengolah dan
mengusahakan tanah a quo seluas 8.7 Ha dalam bentuk penanaman tumbuhan
umbi-umbian adalah setidaknya mendapatkan keuntungan sebesar Rp
15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) tiap 1 (satu) Ha setiap tahunnya oleh
PENGGUGAT terhitung dari tahun 2013 s/d tahun 2022 adalah sebesar Rp.

69 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


1.305.000.000,00 (satu miliar tiga ratus lima juta rupiah), dan terus bertambah
sampai Perkara ini memperoleh Putusan yang telah berkekuatan hukum tetap;
2) Bahwa akibat terbitnya Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor: 00046/Desa
Nanggung, Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor: 00047/Desa Nanggung, Sertifikat
Hak Milik (SHM) Nomor: 00048/Desa Nanggung, Sertifikat Hak Milik (SHM)
Nomor: 00049/Desa Nanggung, Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor: 00050/Desa
Nanggung, dan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor: 00051/Desa Nanggung
dengan luas total = 15.235 m2 + 12.415 m2 + 8.435 m2 + 12.655 m2 + 6.650
m2 + 12.105 m2 + 8.795 m2 + 11.005 m2 = 87.295 M2 telah mengakibatkan
potensi hilangnya hak kepemilikan dari PENGGUGAT senilai: 87.295 m2 x @
Rp. 500.000,-/m2 = Rp. 43.647.500.000,- (Empat puluh tiga milyar enam ratus
empat puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah)

KERUGIAN IMMATERIL (MORIL)


1) Hilangnya kesempatan bagi PENGGUGAT untuk mengupayakan dan
menikmati barang miliknya atau kepunyaan sendiri (a quo Obyek sengketa);
2) Akibat adanya Perbuatan melawan hukum dari TERGUGAT I, TERGUGAT II
dan TERGUGAT III hingga kini telah menyebabkan tersia-sianya waktu, tenaga
dan pikiran dalam memperjuangkan Hak Milik atau kepunyaan pihak
PENGGUGAT atas obyek sengketa;
3) Hilangnya kesempatan PENGGUGAT untuk mengembangkan peluang bisnis
lain dan atas obyek Sengketa dalam era globalisasi saat ini dan bila dihitung
sejak tahun 2013 hingga kini peluang tersebut bisa mendatangkan
pendapatan bagi PENGGUGAT;
4) Bahwa untuk melindungi PENGGUGAT dari kerugian yang lebih besar, maka
sepatutnya TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III dihukum untuk
membayar dwangsom (uang paksa) sebesar Rp. 5.000.000,00 (Lima Juta
rupiah) per Hari setiap keterlambatan penyerahan tanah sengketa ke dalam
Penguasaan Para Penggugat;
70 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


5) Bahwa gugatan ini diajukan berdasarkan bukti surat-surat lengkap dan kuat,
dengan demikian untuk memenuhi adanya kepastian hukum bagi
PENGGUGAT, maka alasan-alasan dan syarat-syarat seperti yang
diamanatkan dalam Surat Edaran Mahkamah Agung No. 6 Tahun 1975 telah
terpenuhi dalam pasal 180 ayat (1) HIR, Pasal 191 RBg, menurut mana di
dalam hal- hal yang tersebut sesuai ketentuan yurisprudensi tetap sudah
sepatutnya, mendasari Putusan dalam perkara ini dapat dijalankan lebih
dahulu (uitvoerbaar bijvoorraad), meskipun TERGUGAT I, TERGUGAT II dan
TERGUGAT III membantah keputusan itu, ada Upaya Hukum Verset,
Banding, maupun Kasasi baik dari TERGUGAT I, TERGUGAT II dan
TERGUGAT III maupun terhadap pihak lainnya;
6) Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas PENGGUGAT mohon Kepada
Ketua Pengadilan Negeri Serang agar memberikan putusan sebagai berikut:

DALAM PROVISI:
1. Menghentikan tindakan untuk menyewakan, memperjualbelikan dan atau
memindahan hak oleh TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III baik
atas seluruh maupun sebagian obyek sengketa sampai dengan putusan dalam
perkara ini mempunyai berkekuatan hukum tetap bidang-bidang perdata dan
perdata khusus (in krach van gewijsde);
2. Memblokir Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor: 00046/Desa Nanggung, Sertifikat
Hak Milik (SHM) Nomor: 00047/Desa Nanggung, Sertifikat Hak Milik (SHM)
Nomor: 00048/Desa Nanggung, Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor: 00049/Desa
Nanggung, Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor: 00050/Desa Nanggung, dan
Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor: 00051/Desa Nanggung oleh TURUT
TERGUGAT II sampai dengan putusan dalam perkara ini mempunyai
berkekuatan hukum tetap bidang-bidang perdata dan perdata khusus (in krach
van gewijsde).

71 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


DALAM POKOK PERKARA:
PRIMER
1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan TERGUGAT-I, TERGUGAT-II, dan TERGUGAT-III, serta TURUT
TERGUGAT II telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum;
3. Menyatakan bahwa PENGGUGAT adalah pemegang hak atau pemilik yang
sah dan satu-satunya atas tanah yang telah dibeli dari (Almarhum) H. ENCEP
bin ANTRAWIJA selaku pemilik tanah seluas ± 20.000 m2, (Almarhum)
JAPAN selaku pemilik tanah seluas ± 8.114 m2, (Almarhum) SACA/UMAR
selaku pemilik tanah seluas ± 8.435 m2, (Almarhum) H. KASWAN selaku
pemilik tanah seluas ± 6.650m2, (Almarhum) SUHANDA selaku pemilik tanah
seluas ± 7.750 m2, dan (Almarhum) PULUNG selaku pemilik tanah seluas ±
15.185 m2 yang terletak di Blok Batu Numpuk atau blok 15 persil 81 S.III Desa
Nanggung Kecamatan Kopo Kabupaten Serang Propinsi Banten;
4. Menyatakan Akta Jual Beli Nomor: 16/JB/AKT/1990, Akta Jual Beli Nomor:
17/JB/AKT/1990, Akta Jual Beli Nomor: 18/JB/AKT/1990, Akta Jual Beli
Nomor: 19/JB/AKT/1990, Akta Jual Beli Nomor: 21/JB/AKT/1990, dan Akta
Jual Beli Nomor: 23/JB/AKT/1990 tertanggal 29 Januari 1990 yang dibuat oleh
Pejabat Pembuat Akta Tanah Sementara (PPATS) Camat Kecamatan Kopo
Fahrurozi T. dibatalkan;
5. Menyatakan TURUT TERGUGAT II melakukan Perbuatan Melawan Hukum
telah menerbitkan sertifikat hak milik (SHM) Nomor 00046/Desa Nanggung,
sertifikat hak milik (SHM) Nomor 00047/Desa Nanggung, sertifikat hak milik
(SHM) Nomor 00048/Desa Nanggung, sertifikat hak milik (SHM) Nomor
00049/Desa Nanggung, sertifikat hak milik (SHM) Nomor 00050/Desa
Nanggung dan sertifikat hak milik (SHM) Nomor 00051/Desa Nanggung yang
telah menimbulkan hak kepada TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT

72 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


III sehubungan adanya ketidaksesuaian antara data fisik dengan data yuridis
pada sertifikat a quo;
6. Menyatakan segala perbuatan-perbuatan hukum yang dilakukan oleh
TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III di atas tanah a quo adalah
batal demi hukum sehingga tidak mempunyai kekuatan hukum;
7. Menghukum TERGUGAT I, TERGUGAT II, dan TERGUGAT III, untuk
membayar kerugian moril dan materil kepada PENGGUGAT sebesar Rp.
44.952.500.000,- (Empat puluh empat milyar sembilan ratus lima puluh dua juta
lima ratus ribu rupiah) secara tunai dan seketika terhitung sejak 7 (tujuh) hari
setelah putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap;
8. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang diletakan dalam perkara ini;
9. Menghukum TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III, untuk
membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 5.000.000.00 (Lima juta
rupiah) per Hari setiap kelambatan penyerahan tanah sengketa ke dalam
penguasaan PENGGUGAT;
10. Memerintahkan TURUT TERGUGAT I dan TURUT TERGUGAT II untuk
tunduk dan taat pada putusan ini;
11. Menyatakan Putusan serta merta, pasal 180 ayat (1) HIR /Pasal 191 RBg dapat
dijalankan terlebih dahulu meskipun ada perlawanan, Banding Kasasi dalam
perkara ini, dalam pasal 180 ayat (1) HIR, Pasal 191 RBg;
12. Menghukum TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III secara
tanggung renteng untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini;

73 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA


SUBSIDER:
 Apabila Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini berpendapat lain, mohon
keadilan yang seadil adilnya (ex aequo et bono). Aamiin Yaa Mujiibassailin....
Serang, 09 Januari 2023
Hormat Kami,

Natado Putrawan, SH Bimo Suryo Hardjanto, S.H., Joshua Alexander Mondong, S.H.,

74 | Dari 74 Halaman

OFFICE ROOM NO 2 CILANDAK APARTMENT – CILANDAK TOWN SQUARE

LET JEND TB SIIMATUPANG, rd. NORTH CILANDAK – SOUTH JAKARTA

Anda mungkin juga menyukai