TEORI PEMASARAN
A. PENDAHULUAN
Pemasaran merupakan bagian dari manajemen perusahaan dan juga
salah satu faktor yang sangat penting, karena pemasaran akan
mempengaruhi secara langsung terhadap kelancaran maupun
keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya (Noviar, 2012).
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang
dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan untuk mendapatkan laba.
Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung kepada
keahlian pengusaha di bidang pemasaran, produksi, keuangan maupun
bidang lain. Selain itu tergantung pula pada kemampuan pengusaha untuk
mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar usaha perusahaan dapat
berjalan lancar (Kurniawan, 2014). Pada dasarnya tujuan dalam
mendirikan perusahaan adalah mencari laba semaksimal mungkin.
Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan itu sangat
dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memasarkan produknya.
Perusahaan dapat menjual produknya dengan harga yang menguntungkan
pada tingkat kualitas yang diharapkan, akan mampu mengatasi tantangan
dari para pesaing terutama dalam bidang pemasaran (Rangkuti, 2005).
Pemasaran di suatu perusahaan, selain bertindak dinamis juga harus
selalu menerapkan prinsip-prinsip yang unggul dan perusahaan harus
meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama yang sudah tidak berlaku serta
terus-menerus melakukan strategi pemasaran, karena sekarang bukanlah
zaman di mana produsen memaksakan kehendak terhadap konsumen,
2 | Teori Marketing
DAFTAR PUSTAKA
24 | Teori Marketing
DAFTAR PUSTAKA
62 | Teori Marketing
Retno Susanti. 2011. Obsesi Konsumen dan Etika Pemasaran (Era Baru
Pemasaran) Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 11, No. 2.
Veithzal Rivai. 2012. Islamic Marketing, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Etika Pemasaran | 63
TEORI MARKETING
BAB 4: DASAR MANAJEMEN
PEMASARAN
A. PENDAHULUAN
Pemasaran merupakan faktor terpenting dalam menjalakan sebuah
bisnis atau usaha perusahaan untuk mencapai kesuksesannya. Pemasaran
sendiri adalah suatu sistem yang kompleks dalam semua lini bisnis atau
usaha yang bertujuan untuk merencanakan bisnis baik dalam penentuan
harga, promosi dan distribusi dari suatu produk atau jasa agar bisa dikenal
sampai ke khalayak luas yaitu kepada pembeli potensial dari produk
barang atau jasa yang ditawarkan tersebut. Jika tidak ada pemasaran,
perusahaan tidak mungkin bisa menjual satu produk karena tidak ada
konsumen yang tahu tentang produk yang akan dijual.
Sebuah pemasaran memiliki tujuan untuk menghasilkan laba dengan
cara melayani konsumen sebaik mungkin dengan menyediakan produk
barang atau jasa yang mereka butuhkan. Konsep dari pemasaran itu
sendiri dibuat tak luput harus memperhatikan tiga faktor yaitu:
Perencanaan (perencanaan harus berorientasi pada konsumen atau
pelanggan), keuntungan (keuntungan perusahaan harus menjadi fokus
tujuan yaitu dengan meningkatkan volume penjualan), kegiatan (semua
kegiatan dari Pemasaran harus saling terintegrasi dengan semua bidang
yang ada dalam perusahaan).
Konsep pemasaran modern terdiri dari upaya terpadu dari pihak
pemasar untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen serta
memuaskannya melalui produk yang dirancang dengan tepat dan untuk
tugas tersebut menggunakan semua teknik pemasaran yang berkaitan
66 | Teori Marketing
DAFTAR PUSTAKA
80 | Teori Marketing
TEORI MARKETING
BAB 5: DASAR PSIKOLOGI PEMASARAN
A. PENDAHULUAN
Pemasaran sebagai sebuah studi yang terdiri dari beragam disiplin
ilmu, seperti ilmu sosial (mencakup sosiologi, psikologi, antropologi, dan
lainnya), statistik, ekonomi, seni, matematika, bahkan bahasa/linguistik. Di
antara ilmu sosial yang mendasari pemasaran, ilmu psikologi memiliki
peranan sangat penting pada perkembangan konsep pemasaran. Selain itu,
berbagai sebagian besar teori berakar pada hasil kajian ilmu psikologi,
khususnya tentang perilaku konsumen.
Pemasar di era digital bekerja lebih keras untuk menarik perhatian
konsumen baik di media digital maupun konvensional. Pemasar berharap,
pesan yang telah disusun mempengaruhi sisi emosi dan kognisi audiens.
Harapan utamanya adalah konsumen bersedia untuk melakukan tindakan
positif seperti; melakukan pembelian, mengunjungi toko, mencoba produk,
dan lain sebagainya. Banyak cara yang dapat digunakan pemasar untuk
membantu menyukseskan program pemasarannya. Salah satu cara paling
tepat adalah menerapkan dasar-dasar psikologi dalam proses
perencanaan, strategi, dan eksekusi pemasaran.
Dalam book chapter ini, anda akan mempelajari pengetahuan baru
tentang dasar-dasar psikologi pada aplikasi pemasaran. Di awal bagian,
anda akan mempelajari tentang teori memori dan belajar. Pemahaman
tentang memori dan belajar dapat digunakan untuk menyusun kegiatan
periklanan supaya konsumen mudah mengingat dan mempelajari pesan
iklan. Di bagian selanjutnya, anda akan mempelajari teori persepsi dan
sensasi, kedua teori ini membantu proses pemasaran dan branding.
82 | Teori Marketing
DAFTAR PUSTAKA
A. SOSIOLOGIS
Sosiologi adalah ilmu yang membahas tentang berbagai aspek dalam
masyarakat serta pengaruhnya bagi kehidupan manusia. Istilah sosiologi
pertama kali digunakan oleh Auguste Comte dan kemudian diperluas
menjadi suatu disiplin ilmiah oleh Emile Durkheim (Murdiyanto, 2008)
Perkembangan sosiologi sebagai ilmu dibagi menjadi empat tahap, yaitu
masa abad pertengahan, masa abad renaisans, masa sosiologi sebagai
ilmu tentang masyarakat dengan menggunakan metode ilmiah dari
keilmuan lain (abad ke-18 M), dan masa sosiologi sebagai ilmu dengan
metode ilmiah yang mandiri (abad ke-19 M) (Elisanti dan Rostini, 2009).
Sosiologi memiliki objek kajian yang jelas dan dapat diselidiki melalui
metode-metode ilmiah serta dapat disusun menjadi suatu sistem yang
masuk akal dan saling berhubungan. Objek kajian utama dalam sosiologi
ialah struktur masyarakat, unsur sosial, sosialisasi dan perubahan sosial.
Cabang-cabang ilmu sosiologi bersifat gabungan antara ilmu tentang
gejala sosial yang terjadi dalam masyarakat dengan ilmu-ilmu lainnya
(Sukardi dan Rohman 2009).
Sosiologi tidak memiliki fokus kajian pada bidang-bidang yang
memiliki spesialisasi tertentu, melainkan mengkaji fenomena sosial secara
umum (Widianti 2009). Objek kajian utama dalam sosiologi ialah
masyarakat Zaitun, 2016). Masyarakat adalah sekelompok individu yang
hidup secara bersama-sama dalam suatu wilayah dan mempunyai
hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya.
Penyelidikan terhadap masyarakat dilakukan melalui sudut pandang
A. PENDAHULUAN
Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan kondisi pasar dan
kebutuhan pelanggan diperlukan setiap badan usaha untuk
mempertahankan serta memperkuat posisinya. Karena pada saat ini di era
globalisasi di mana ekonomi berkembang dan berintegrasi dengan
ekonomi lain dan terkena bauran pemasaran universal, ada kebutuhan
untuk memahami fakta bahwa promosi suatu produk sangat dipengaruhi
oleh pola budaya dari berbagai negara sehingga dikenal adanya istilah
budaya menjadi silent language dalam bisnis luar negeri.
Budaya menjadi penting dalam kegiatan pemasaran, dikarenakan
dalam penyampaian pelayanan (service) melibatkan interaksi antara
perusahaan dan pelanggannya dan dapat mengarah kepada kepuasan
pelanggan. Dari perspektif pemasaran, budaya mewakili pola nilai dan
keyakinan bersama yang memungkinkan karyawan untuk menghargai dan
'merasakan' fungsi pemasaran. Budaya pemasaran mengacu pada
kebijakan dan pedoman tidak tertulis yang memberikan norma perilaku
kepada karyawan, pentingnya organisasi secara keseluruhan
menempatkan fungsi pemasaran, dan cara di mana kegiatan pemasaran
dijalankan.
Pembahasan budaya marketing tidak dapat dilepaskan dari mengenal
budaya itu sendiri dan kaitannya dengan pemasaran, kemudian baru
dilanjutkan dengan membahas budaya organisasi karena budaya
marketing merupakan bagian dari budaya organisasi. Sampai akhirnya
pembahasan ditutup dengan aspek atau dimensi dari budaya pemasaran.
A. PENDAHULUAN
Konsep bauran pemasaran merupakan hal mendasar dalam ilmu
pemasaran. Konsep ini melekat pada situasi pemasaran apa pun tanpa
kecuali, terlepas dari keunikannya. Dengan istilah lain, konsep bauran
sangat krusial buat pemasaran (van Waterschoot & De Haes, 2008).
Logikanya, oleh karena itu, asal dan jejak dari konsep yang terkait dengan
orang-orang dari disiplin pemasaran. Anteseden praktik pemasaran dapat
dilihat dari sejarah ekonomi dan bisnis, bahkan jika sejarah masing-masing
menunjukkan pola waktu yang berbeda (Fullerton, 1988). Studi sejarah
mengungkapkan bahwa praktik pemasaran manajerial dan pemikiran
konseptual yang sesuai sebagai disiplin yang berbeda (Bartels, 1962)
dihasilkan dari keadaan pasar yang berubah secara dramatis di dunia Barat,
terutama terjadi sekitar akhir abad kesembilan belas dan selama paruh
pertama abad kedua puluh.
Neil Borden pada tahun 1950-an mempopulerkan gagasan bauran
pemasaran dan konsep yang kemudian dikenal terutama sebagai 4P
(Product, Price, Place dan Promotion). Borden adalah seorang profesor
periklanan di Universitas Harvard. Artikelnya tahun 1964 berjudul "Konsep
Bauran Pemasaran" menunjukkan cara-cara perusahaan dapat
menggunakan taktik periklanan untuk melibatkan konsumen mereka.
Beberapa dekade kemudian, konsep yang dipopulerkan Borden masih
digunakan oleh perusahaan untuk mengiklankan barang dan jasa mereka.
A. PENDAHULUAN
Pemasaran merupakan sarana penting bagi produsen dalam
menyampaikan produknya kepada konsumen. Produk-produk tersebut
diharapkan dapat memberikan nilai guna bagi para konsumen. Kegunaan
produk akan terlihat jika beriringan dengan pemasaran yang baik.
Tersampaikannya produk ke pihak konsumen menjadi kegiatan pemasaran
yang harus dilalui oleh produsen.
Kotler (Ginting, 2015 :15) mengemukakan pemasaran merupakan
suatu proses sosial dan manajerial pada tiap individu maupun sekelompok
individu dalam mendapatkan suatu yang diinginkan dan dibutuhkan dalam
bentuk penciptaan, penawaran maupun menukarkan produk yang bernilai
dengan pihak lain. Penciptaan produk merupakan kegiatan produsen
dalam mewujudkan produk yang diharapkan dapat sesuai dengan harapan
konsumen, selanjutnya produk tersebut ditawarkan kepada konsumen.
Melalui pemasaran diharapkan produk yang ditawarkan dapat diminati
oleh konsumen.
Dalam pemasaran dibutuhkan strategi pemasaran yang dapat diiringi
dengan merek dan promosi yang tepat. Hal tersebut diharapkan dapat
menjadi senjata terbaik bagi produsen dalam meraih pangsa pasar serta
produk-produk yang dihasilkan diminati oleh para konsumen. Keuntungan
lain dari keberhasilan strategi pemasaran selain laba yang diterima
perusahaan karena adanya pembelian ulang oleh konsumen juga
rekomendasi positif para konsumen kepada pihak lain. Hal tersebut
tercipta dari kepuasan pelanggan yang terbentuk berdasarkan strategi
A. PENDAHULUAN
Dunia pemasaran diibaratkan sebagai suatu medan tempur bagi para
produsen dan pedagang yang bergerak dalam komoditi yang sama maka
perlu sekali diciptakan suatu strategi pemasaran agar dapat
memenangkan persaingan di pasar (Kotler dan Susanto 98:1994).
Perusahaan perlu menetapkan road map, grand strategy dan activity
program maka diharapkan perusahaan akan berhasil mencapai sasaran
tersebut di antaranya melalui penetapan segmentasi pasar dan strategi
segmen.
Sebuah bisnis yang sukses pasti bisa menentukan target pasar yang
tepat, bila targetnya jauh pastinya membutuhkan operasional yang besar
begitu pun sebaliknya. Untuk itulah diperlukan segmentasi pasar sesuai
target, sayangnya di Indonesia ini masih banyak para pebisnis yang belum
mengetahui secara pasti segmentasi pasar dari produknya. Semua produk
yang dimiliki dianggap sama, bisa untuk semua kalangan. Akibatnya, bisnis
berjalan kurang fokus dan tidak memiliki target utama yang dituju,
sehingga sumber daya yang dimiliki malah terbuang sia-sia. Secara umum
pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan
oleh perusahaan baik itu perusahaan barang ataupun jasa dalam upaya
untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya (Taufiq Amir
2005:18).
A. PENDAHULUAN
Teknologi informasi yang berkembang sangat pesat dan terjadinya
perubahan pola pikir dunia yang dengan pesat berubah mengharuskan
seorang pengusaha untuk meningkatkan dan memberikan perubahan di
berbagai aspek pemasaran. Pemasaran tradisional yang sudah
dilaksanakan selama ini perlu diperbaharui menjadi sistem pemasaran
digital. Hal ini dinilai sangat efektif bagi perusahaan dalam
mempromosikan produk dan jasa. Teknologi yang semakin maju
mendukung pengusaha, pemilik bisnis maupun konsumen untuk dapat
merasakan kemudahan dan keefektifan pada digital marketing. Sistem
digital marketing menjadi sarana yang efektif bagi pengusaha dan pebisnis
yang memberikan kemudahan bagi konsumen.
Sejarah digital marketing yaitu pertama kali diciptakan pada tahun
1990an, akan tetapi digital marketing beberapa kali pernah digunakan
pada tahun 1980an. Pada tahun 2000-saat ini digital marketing menjadi
sistem pemasaran yang paling digemari karena fleksibel untuk dijalankan
(Mudaliar & Chava, 2018).
Menurut Saragih (2020) dalam bukunya yang berjudul Marketing Era
Digital dijelaskan bahwa pada saat ini ilmu digital marketing penting untuk
dipahami, mengingat ilmu ini menjelaskan mengenai cara melakukan
pemasaran digital yang menjadi kebutuhan mendasar bagi setiap
perusahaan. Lowongan pekerjaan dibidang keahlian digital marketing
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perubahan teknologi, kebutuhan dan gaya hidup yang disebabkan
perkembangan zaman modern saat ini menuntut perusahaan dan pelaku
usaha untuk terus berinovasi. Tuntutan konsumen dan persaingan pasar
yang mengikuti perkembangan zaman juga menjadi faktor pendorong
perusahaan untuk melakukan inovasi dan pengembangan produk secara
kontinyu. Pada era industri 4.0 banyak faktor yang bisa menjadi faktor
pendorong dari suksesnya sebuah perusahaan atau bisnis. Faktor tersebut
antara lain pengaruh dari produknya unik dan bermanfaat untuk banyak
orang, menciptakan jasa atau layanan yang sangat dibutuhkan masyarakat,
dan berbagai faktor lainnya. Namun di samping keunikan produk ada satu
hal yang memiliki peran penting yakni inovasi.
Inovasi didefinisikan sebagai konsep yang mengacu pada proses yang
dilakukan individu atau perusahaan dalam membuat konsep produk, cara,
dan ide baru. Tujuan dari inovasi adalah mengembangkan atau memberi
warna baru untuk produk, cara, atau ide yang telah ada sebelumnya.
Inovasi dapat juga diartikan sebagai proses membuat atau menciptakan
cara baru untuk melakukan sesuatu. Dalam konteks bisnis, inovasi dapat
berkaitan dengan memodifikasi model bisnis dan beradaptasi dengan
perubahan untuk menciptakan produk atau layanan yang lebih baik.
A. PENDAHULUAN
Konsumen merupakan hal yang penting dalam sebuah bisnis.
Mempertahankan konsumen dapat dijadikan indikator dalam kesuksesan
dalam persaingan dunia perdagangan. Untuk itu, sebaiknya sebuah
perusahaan hendaknya memiliki pandangan yang berorientasi pada
konsumen (customer oriented) (Anggita, Nugroho, & Nurseto, 2014).
Pentingnya sebuah sudut pandang yang berorientasi terhadap konsumen
dikarenakan persaingan yang semakin ketat antar produk dan juga merek
yang ada di pasaran. Saat ini konsumen memiliki banyak pilihan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Sehingga, perusahaan harus
memiliki strategi untuk mewujudkan pelanggan setia untuk dapat
mempertahankan pendapatan perusahaan yang sustain dalam jangka
panjang (Tamtama, 2017). Konsep kemitraan dalam sebuah bisnis
networking menjadi hal yang penting dalam kondisi tersebut (Oktaviani.J,
2018).
Beberapa hasil penelitian mengemukakan, bahwa membangun
relationship dengan pelanggan dapat membuat para konsumen setia
terhadap produk dari perusahaan tersebut (Istiqomawati, 2017; Meutia &
Arkan, 2018; Sastra, Sakti, & Furkon, 2018; Ubaidillah, Rohman, & Rofiaty,
2017). Membangun relationship dan networking marketing dengan
konsumen sehingga mewujudkan konsumen yang loyal penting untuk
dipelajari. Tidak hanya untuk orang-orang dengan background pekerjaan
A. PENDAHULUAN
Pemasaran sosial merupakan strategi yang dilakukan untuk
penyelesaian permasalahan dibidang sosial yang hadir dalam aktivitas
kehidupan masyarakat. Pemasaran sosial ini berkembang dari dua bidang
ilmu penting, yaitu ilmu komunikasi dan ilmu ekonomi khususnya bidang
manajemen pemasaran. Teknik komunikasi kepada masyarakat dan
pemanfaatan prinsip pemasaran dalam penyelesaian masalah sosial
dikawinkan guna memberikan solusi terbaik terhadap masalah yang
berkembang di lingkungan masyarakat. Dalam perkembangannya
pemasaran sosial saat ini berkembang semakin efektif dengan
pemanfaatan media sosial. Pola edukasi dan interaksi tercepat dapat
tersampaikan kepada masyarakat melalui pemanfaatan media sosial yang
diakses setiap hari dengan kurun waktu yang cukup signifikan untuk
membentuk opini masyarakat tentang hal yang diinformasikan. Hal ini
dikenal dengan kampanye sosial melalui strategi pemasaran sosial di era
digital yang membantu penyelesaian masalah sosial dimasyarakat sesuai
eranya.
B. PEMASARAN SOSIAL
Pemasaran sosial (social marketing) memiliki tujuan mengintegrasikan
konsep pemasaran untuk mendorong perubahan perilaku demi manfaat
dan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Pemasaran sosial
adalah suatu upaya atau strategi public relation untuk mengubah sikap dan
perilaku masyarakat sasaran dalam rangka mengatasi berbagai masalah
288 | Teori Marketing
DAFTAR PUSTAKA
B.L. Neiger; R., Van Wagenen; S.A. Hanson; C.L. West, J. H. B. m. D. (2012).
Use of Social Media in Health Promotion: Purpo Key Performance
Indicators, and Evaluation Metrics’, Health Promotion Practise.
Devi Novita Arlianti. (2020). Media Bagai Belati Bermata Dua. In Media
Sosial, Identitas, Transformasi, dan Tantangannya. Prodi Ilmu
Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang bekerjasama
dengan Inteligensia Media (Intrans Publishing Group).
dr.Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes, Prof.Dr.Stefanus Supriyanto, dr., M. .
(2020). Manajemen Rumah Sakit. Zifatama Jawara.
Kusnandar, V. B. (2021). Pengguna Internet Indonesia Peringkat ke-3
Terbanyak di Asia 10 Negara Asia dengan Jumlah Pengguna Internet
Terbanyak (Mar 2021).
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/10/14/pengguna-
internet-indonesia-peringkat-ke-3-terbanyak-di-asia
Philip Kotler, Ned Roberto Nancy Lee, Eduardo L. Roberto, N. R. (2002).
Social Marketing Improving the Quality of Life. SAGE Publications.
Riyanto, A. D. (2021). Hootsuite (We are Social): Indonesian Digital Report
2021. https://andi.link/hootsuite-we-are-social-indonesian-digital-
report-2021/
Sudibyo, S. T. M. (2021). No TitleSTRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN
SOSIAL DALAM MENYOSIALISASIKAN PEMERLU PELAYANAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL (PPKS) DISABILITAS SENSORIK NETRA (Studi
Deskriptif Rehabilitas Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra
Tan Miyat Bekasi). Informatika, VISIONER : Jurnal Penelitian
Komunikasi dan, 3(1).
Wahyuni Pudjiastuti. (2016). Sosial Marketing Strategi Jitu Mengatasi
Masalah Sosial di Indonesia. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
A. PENDAHULUAN
Abzari, M., Safari Shad, F., Abedi Sharbiyani, A. A., & Parvareshi Morad, A.
(2013). Studying the effect of green marketing mix on market share
increase. European Online Journal of Natural and Social Sciences:
Proceedings, 2(3 (s)), pp-641.
Alsmadi, S. (2007). Green marketing and the concern over the
environment: measuring environmental consciousness of Jordanian
consumers. Journal of Promotion Management, 13(3-4), 339-361.
Anderson, M. (2012, August 15). What is sustainable marketing. Retrieved
from http:// www.sustainablemarketing.com/au/what-is-marketing.
Accessed on August 1, 2015.
Baker, W. E., & Sinkula, J. M. (2005). Market orientation and the new
product paradox. Journal of Product Innovation Management, 22(6),
483-502.
Banerjee, S. B. (2002, August). Contesting corporate citizenship,
sustainability and stakeholder theory: holy trinity or praxis of evil.
In Academy of Management Conference. Denver.
Belz, F. M. (2006). Marketing in the age of sustainable
development. Perspectives on Radical Changes to Sustain-able
Consumption and Production (SCP), 20, 299.
Belz, F. M., & Peattie, K. (2009). Sustainability marketing. Glasgow;
Hoboken, NJ: Wiley & Sons.
Chamorro, A., & Bañegil, T. M. (2006). Green marketing philosophy: a
study of Spanish firms with ecolabels. Corporate Social
Responsibility and Environmental Management, 13(1), 11-24.
Chamorro, A., Rubio, S., & Miranda, F. J. (2009). Characteristics of research
on green marketing. Business Strategy and the Environment, 18(4),
223-239.
Charter, M., Peattie, K., Ottman, J., & Polonsky, M. J. (2002). Marketing
and sustainability. Centre for Business Relationships, Accountability,
Sustainability and Society (BRASS) in association with The Centre for
Sustainable Design, April.