Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aktivitas menulis adalah suatu bentuk manifestasi kemampuan dan keterampilan
berbahasa yang paling akhir dikuasai oleh pembelajaran bahasa setelah kemampuan
mendengarkan, berbicara, dan membaca. Menulis merupakan kemampuan berbahasa yang lebih
sulit dikuasai. Hal ini disebabkan kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur
kebahasaan yang aktif dan produktif sehingga menghasilkan tulisan yang runtut dan padu.
Menulis adalah sarana mengembangkan daya pikir atau nalar dengan mengumpulkan
fakta, menghubungkannya kemudian menarik kesimpulan wicaksono, (2014:10). Menulis juga
dapat memperjelas sesuatu kepada diri penulis karena gagasan yang semulah masih berserakan
dan tidak runtut di dalam pikiran dapat dituangkan secara runtut dan sistematis.
Cerita fantasi adalah salah satu genre cerita yang sangat penting untuk melatih
kreativitas. Berfantasi secara aktif bisa mengasah kreativitas kamu bisa menjadi penulis yang
hebat.
Berdasarkan peneliti masih ada sedikit siswa yang belum mampu menulis cerita fantasi.
Disebabkan antara lain, Minat siswa dalam menulis sangat rendah dan pembelajaran menulis
yang dilakukan oleh guru belum memanfaatkan media secara optimal sehingga siswa kurang
tertarik dalam mengikuti pelajaran menulis.
Penerapan model pembelajaran pair cheks pada materi menulis cerita fantasi siswa kelas
VII SMP Muhammadiyah Pagar Alam tahun pelajaran 2021—2022. Dengan mengunakan
metode Deskriptif dan Kuantitatif. Dengan harapan dengan model tipe kooperatif bisa memberi
wawasan baru bagi siswa dan mampu meningkatkan pembelajaran menulis cerita fantasi.
Penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, motode, dan hal lain untuk
mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan. Penerapan juga
merupakan menyampaikan materi yang kita pahami ke orang lain baik lisan maupun tulisan
seperti guru ke siswanya, sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia penerapan atau
pelaksanaan merupakan kemampuan mengunakan materi yang telah di pelajari kedalam situasi
kongret dan nyata.
Pair cheks adalah model pembelajaran di mana siswa saling berpasangan dan
menyelesaikan persoalan yang diberikan Herdian (dikutip Shoimin 2009:121). Dalam model
pembelajaran kooperatif tipe pair cheks, guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator
aktivitas siswa. Model pembelajaran ini juga untuk melatih rasa sosial siswa, kerja sama, dan
kemampuan memberi penilaian.
Model Pair checks akan diterapkan dalam pembelajaran menulis cerita fantasi sesuai
dengan silabus kelas VII dengan standar kopetensi menulis cerita fantasi dan kopetensi dasar
(KD 4.4) terhadap cerita fantasi.
Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia terdapat dalam K.D. 4.4 menyajikan gagasan
kreatif dalam bentuk cerita fantasi secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur dan
penggunaan bahasa.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia
SMP Mummadiyah Kota Pagar Alam Rini Susanti S.Pd menyatakan, bahwa hasil ulangan harian
yang dilakukan guru. Khususnya pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Kota Pagar Alam
tingkat keterampilan menulis cerita fantasi pada siswa masih rendah. Hal ini ditunjukan dengan
nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa di bawah KKM yang ditetapkan. Faktor
penyebab kurangnya minat siswa dalam menulis cerita fantasi. Selanjutnya wawancara peneliti
dengan guru SMP Muhammadyah Kota Pagar Alam Huspita Riani S.Pd saat ini masih ada siswa
yang belum mampu menulis cerita fantasi. Disebabkan antara lain, minat siswa dalam menulis
masih rendah dan siswa kurang memahami unsur-unsur yang terdapat pada cerita fantasi antara
lain tema, latar dan waktu. Faktor penyebab guru memiliki kemampuan dalam proses
pembelajaran yang dapat memberi keefektifan kepada siswa. dalam memilih model
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Dobi Sanjaya siswa kelas VII SMP
Muhammadiyah Kota Pagar Alam bahwa siswa masih banyak belum mampu menulis cerita
fantasi. Faktor penyebab guru mata pelajaran mengunakan model pembelajaran inquiry dimana
siswa harus menemukan sendiri pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam menulis cerita
fantasi.
Penelitian terdahulu yang sudah dilakukan dengan menggunakan media komik dilakukan
oleh Khoerunnisa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya Palembang
(2016) dengan judul penerapan media komik dalam pembelajaran menulis cerita fantasi. Hasil
penelitian menyatakan bahwa menulis cerita fantasi menggunakan media komik mengalami
perbedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Memberikan hasil yang positif dalan
pembelajaran menulis cerita fantasi. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan
dilaksanakan adalah penelitian terdahulu menggunakan metode Eksperimen, dan penggunaan
model pembelajaranya, dan persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan
dilaksanakan adalah materi menulis cerita fantasi, dan penggunaan model pembelajaran pair
cheks diharapkan dapat mempermudah siswa dalam mengembangkan ide, yaitu dengan
berpasangan atau berkelompok.
Penelitian terdahulu mengunakan model pembelajaran kontekstual dilakukan oleh Soulisa
(2018) dengan judul penerapan kemampuan menulis cerita fantasi melalui pendekatan
kontekstual dengan media gambar berseri pada siswa kelas VII SMP Negeri Model 9 Kota
Sorong. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa penerapan pendekatan kontekstual
memberikan hasil yang positif disetiap siklus selama pembelajaran menulis cerita fantasi.
Persamaan peneliti terdahulu dengan penelitian yang akan dilaksanakan adalah materi cerita
fantasi. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilaksanakan adalah jenis
metode penelitian yang digunakan dan model pembelajaran. peneliti terdahulu mengunakan
metode Eksperimen dan model pembelajaran kontekstual sedangkan penelitian yang akan
dilaksanakan mengunakan metode Deskriptif.
Alasan peneliti memilih judul penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan
menulis cerita fantasi dan berkerja sama dalam kelompok pada SMP Muhammadiyah kota pagar
alam.
Alasan peneliti memilih model Pair cheks untuk mengetahui tanggung jawab sosial, kerja
sama, komunikasi yang baik, dan memberi penilaian dalam pembelajaran yang dilakukan guru.
Model pembelajaran Pair checks memberikan langsung gambaran secara langsung kepada siswa
untuk mencapai tujuan pendidikan yang dapat menambah kemampuan menulis cerita fantasi.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan
judul Penerapan Model Pembelajaran Pair cheks pada materi menulis cerita fantasi siswa
kelas VII SMP Muhammadiyah Kota Pagar Alam Tahun Pelajaran 2021—2022.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan model Pair Cheks dalam pembelajaran menulis cerita fantasi siswa
kelas VII SMP Muhammadiyah Kota Pagar Alam tahun pelajaran 2021—2022 ?
2. Bagaimana hasil penerapan model Pair Cheks dalam pembelajaran menulis cerita fantasi
siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Kota Pagar Alam tahun pelajaraan 2021—2022 ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penelitian ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penerapan model Pair cheks terhadap kemampuan menulis cerita fantasi
siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Kota Pagar Alam.
2. Untuk mengetahui hasil penerapan model Pair Cheks terhadap kemampuan menulis cerita
fantasi siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Kota Pagar Alam.
1.4 Manfaat Penelitian
Ada dua manfaat dari hasil penelitian ini. Yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis
1.4.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis. Penelitian ini dapat memberikan informasi dan menambah wawasan
tentang model Pair Cheks dalam pembelajaran menulis cerita fantasi.
1.4.2 Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini bermanfaat sebagai berikut :
1. Bagi siswa, dapat mengetahui sejauh mana kemampuan yang dimiliki dalam menulis cerita
fantasi dan memberikan siswa pengalaman belajar.
2. Bagi guru, dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi guru mata pembelajaran bahasa
dan sastra Indonesia untuk memantau sejauh mana penerapan kemapuan yang dimiliki siswa
dalam menulis cerita fantasi.
3. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan serta pengalaman dalam mengajar dengan
mengunakan model Pair cheks disekolah menengah pertama.

Anda mungkin juga menyukai