Anda di halaman 1dari 7

Segala puji hanya bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya, kami berlindung kepada

Allah dari
kejahatan diri-diri kami dan kejelekan amal perbuatan kami.

Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menye-satkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan,
maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi
dengan benar kecuali Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad adalah hamba
dan Rasul-Nya.

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu
mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.”

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah
menciptakan isterinya, dan dari-pada keduanya Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah
kepada Allah yang dengan (menggunakan) Nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi.
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan menga-wasimu.”

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah
memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-
Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.”

Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah (al-Qur’an) dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad (as-
Sunnah). Seburuk-buruk perkara adalah perkara yang diada-adakan (dalam agama), setiap yang diada-adakan (dalam agama) adalah
bid’ah, setiap bid’ah adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya di Neraka.
Shad 29

Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka
memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.

Al Baqarah 21

Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar
kamu bertakwa,
Ini adalah panggilan dari Allah Ta’ala agar kita menyembah tanpa mensekutui-Nya.
Wahai saudaraku, tidaklah Allah Ta’ala menciptakan kita di dunia ini kecuali untuk tujuan yang besar
Allah berfirman, Adz dzariyat 56-58

Allah Ta’ala tidaklah meninggikan langit, menghamparkan bumi, dan menegakkan gunung-gunung, dan
tidak juga mengutus para rasul serta menurunkan kitab-kitab, kecuali agar kita menyembah kepada-Nya
tanpa mensekutui-Nya.
Allah Ta’ala berfirman, An Nahl 36

Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah
(saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh
Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah
kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-
rasul).
Maka kita memohon kepada Allah agar menjadikan kita orang yang hanya menyembah kepada-Nya
tanpa mensekutui-Nya. Aamiin.
Allah Ta’ala berfirman setelahnya, kita lihat potongan ayat dr surat Al baqarah: 21

Hai manusia, sembahlah Tuhan kalian  Siapakah Tuhan kita itu?

yang telah menciptakanmu  Siapakah yang telah menciptakan kita? Dialah Allah!
‘Masuk ke penjelasan ayat ini:’
Ar rum 40
Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki, kemudian mematikanmu, kemudian
menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat
berbuat sesuatu dari yang demikian itu? Maha Sucilah Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka
persekutukan.

sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu


Siapa yang telah menciptakan kita? Dialah Allah!
Siapa yang telah memberi kita pendengaran dan penglihatan? Dialah Allah!
Siapa yang menggerakan hati kita tiap waktu? Tidak ada selain Allah!
Siapa yang telah mengalirkan darah di urat kita? Dialah Allah Tabaraka wa Ta’ala!

Oleh sebab itu kita harus mengagungkan Allah!!!


Sehingga kita beribadah kepada Allah dengan Haq (sebenar-benarnya)!
Berkata seorang Ulama Salaf (Terdahulu), “jika manusia mengetahui Keagungan Allah, maka ia tidak
akan bermaksiat kepada-Nya”

Siapa yang telah meninggikan langit tanpa tiang? Dialah Allah!

Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya...


(Lukman:10)

Dan Allah Ta’ala berfirman, Allah-lah Yang


meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat… (Ar-Ra’d:2)
Dialah Allah Ta’ala yang telah menciptakan seluruh alam semesta ini.
Allah Ta’ala berfirman, (Lukman: 11)

Inilah ciptaan Allah, maka perlihatkanlah olehmu kepadaku apa yang telah diciptakan oleh sembahan-
sembahan(mu) selain Allah. Sebenarnya orang-orang yang zalim itu berada di dalam kesesatan yang
nyata.
Tidak ada siapapun kecuali Allah Ta’ala yang telah menciptakan kita,
Dan dia yang telah memberi pendengaran dan penglihatan kepada kita,
Dan hanya Allah saja yang berhak kita sembah.
Sehingga berkata Imam Ibnu Katsir, “Sang pencipta seluruh alam ini, Dialah yang berhak untuk
disembah”

Kita ulangi lagi firman Allah Ta’ala,

Hai manusia, sembahlah


Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu,
KENAPA?

agar kamu bertakwa,


Karena agar kita bisa mendapatkan dari ibadah itu, ketakwaan kepada Allah,
Dan karena agar kita bisa mendapatkan dari kekhusyuan itu, ketakwaan kepada Allah,
Dan karena agar kita bisa mendapatkan dari taubat kepada Allah SWT itu, ketakwaan kepada Allah.
Ada suatu kaidah yg menyatakan bahwa, “Ibadah yang tidak menyampaikan engkau bertakwa kepada
Allah, maka engkau butuh memeriksa kembali ibadah tersebut.”
Ibadah yang tidak menyampaikan kita kepada ketakwaan kepada Allah Ta’ala, ibadah yang tidak
menyampaikan kita untuk bertakwa kepada Allah, dan juga rasa takut kepada Allah, dan juga untuk
menegakkan perintah Allah ‘Azza wa Jalla. Maka kita harus periksa kembali ibadah tersebut.
Coba renungkan & perhatikan,
- Membaca Al-Qur’an  Ini merupakan ibadah. Apabila bacaan Al-Qur’an tersebut tidak
menyampaikan kita untuk bertakwa kepada Allah, maka periksa kembali bacaan tersebut
Allah Ta’ala berfirman (Thaha: 113),

Dan demikianlah Kami


menurunkan Al Quran dalam bahasa Arab, dan Kami telah menerangkan dengan berulang kali,
di dalamnya sebahagian dari ancaman...
Kenapa?

agar mereka bertakwa

atau (agar) Al Quran itu menimbulkan pengajaran bagi mereka.


~ Kita ingin agar bacaan Al-Qur’an kita menyampaikan kepada rasa takut kepada Allah, dan juga
menyampaikan kita kepada takwa kepada Allah SWT.
- Puasa  Ini pun ibadah. Apa yang Allah Ta’ala katakan tentang ibadah ini? (Al-Baqarah:183)

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
~Jika kalian berpuasa (Puasa Ramadhan) wahai saudaraku, dengan keimanan dan mengharap
pahala, dan ketika engkau telah keluar dari madrasah agung tersebut (selama bulan ramadhan).
Maka tujuannya agar engkau dpaat bertakwa kepada Allah Ta’ala.
- Haji  Ibadah haji. Allah Ta’ala berfirman (Al-Baqarah:197)

(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya
dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-
bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan,
niscaya Allah mengetahuinya. Maka berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah
takwa dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang berakal.
- Qurban  Ibadah kurban, Allah Azza wa Jalla tidak butuh dagingnya, Allah Al-Ghaniy (Maha
Kaya). Allah tidak pula butuh darahnya. Tidak sama sekali!
Allah Ta’ala berfirman (Al-Hajj:37)

Daging-daging
unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari
kamulah yang dapat mencapainya.
~Wahai saudaraku, kita pasti sangat ingin beribadah kepada Allah, sehingga ibadah tersebut bisa
menyampaikan kita untuk bertakwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla.
Jika ada salah seorang dari kita yang beribdah kepada Allah dan menyampaikan kita untuk
bertakwa kepada Allah, maka apa balasan nya dari Allah?
Yaitu dia akan menjadi kekasih Allah didunia ini. Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, maka
ia akan menjadi kekasih Allah.
Simak firman Allah (Yunus:62-63),

(62)

(63)
Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak
(pula) mereka bersedih hati, (62)
(Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.(63)
Yaa Allah jadikanlah kami termasuk dari mereka. Aamiin.
Dan juga wahai saudaraku, jika ada seorang yang menjadi ahli taqwa di dunia ini, Allah ‘Azza wa
Jalla berfirman (Ath-Thalaq:2-5),

......Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. (2)

Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya...... (3)

.......Dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya
kemudahan dalam urusannya. (4)

Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya kepada kamu, dan barangsiapa yang bertakwa
kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat
gandakan pahala baginya. (5)

Kemudian kita akan simak firman Allah, bahwa Allah ‘Azza wa Jalla telah menyiapkan dan
mendekatkan surga bagi orang yang bertakwa (Qaf:31-32)

Dan didekatkanlah surga itu kepada orang-orang


yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka).

Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada


setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-
Nya)
Yaa Allah jadikanlah kami termasuk dari mereka. Aamiin.

Allah Ta’ala berfirman di surah Ar-Ra’d:35,

Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah (seperti taman);
mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti sedang naungannya (demikian
pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa, sedang tempat kesudahan
bagi orang-orang kafir ialah neraka.
Yaa Allah jadikanlah kami termasuk orang yang bertakwa. Aamiin.

Allah Ta’ala tidaklah mempersiapkan surga, dan juga tidak menjanjikan surga , kecuali untuk
orang yang bertakwa. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman (Maryam:63)

Itulah surga!!
Yang didalamnya ada kenikmatan (istana, bidadari, sungai-sungai, dan juga melihat Allah Ta’ala,
dan itulah kenikmatan terbesar).
Datang seorang laki-laki lalu berkata, “aku sanggat rindu surga. Disana ada Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa Sallam.”

Itulah surga yang akan Kami


wariskan kepada hamba-hamba Kami yang selalu bertakwa.
Yang didalamnya ada kenikmatan (istana, bidadari, sungai-sungai, dan juga melihat Allah Ta’ala,
dan itulah kenikmatan terbesar).
Datang seorang laki-laki lalu berkata, “aku sanggat rindu surga. Disana ada Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa Sallam.”
Yaa Allah jadikanlah kami termasuk orang yang bertakwa. Aamiin.

Saya tutup khutbah jum’at ini dengan sebuah kisah. Ali bin Abi Thalib pernah masuk kedalam
kuburan, lalu berkata: “wahai para penghuni kubur, sesungguhnya rumah kalian di dunia telah
dipakai orang, dan sesungguhnya harta kalian telah dibagikan kepada ahli waris, dan istri kalian
telah menikah kembali. Maka ceritakanlah keadaan kalian di dalam kubur itu?”
Dalam kubur itu tidak bisa berkata, kemudian Ali bin Abi Thalib berkata kepada para sahabatnya,
“Demi Allah jika kubur itu bisa berbicara, maka ia akan berkata:
(Al-Baqarah:197)

Berbekallah,
dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang
yang berakal.

Yaa Allah jadikanlah kami termasuk orang yang bertakwa. Yaa Allah wafatkanlah kami dengan
Laa ilaaha illaa Allah dan hidupkanlah juga kami dengan Laa ilaaha illaa Allah. Dan bangkitkanlah
kami bersama rombongan Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.

Anda mungkin juga menyukai