1.Imaniah
Iman adalah persaksian kita dengan hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan
dengan anggota badan. Iman di hati akan terungkap melalui amalan jasmani. Iman yg
belum masuk ke hati, tidak akan memberi pengaruh kebaikan pada tubuh. Firman
Allah,"Kamu belum beriman, tetapi katakanlah kamu telah Islam, karena iman itu belum
masuk ke dalam hatimu." (Al-Hujurat:14). Karena iman berifat yakin, bukan angan-
angan. Sabda Nabi saw., "Iman itu bukan angan-angan dan khayal, tetapi iman adalah
apa yg tersirat dalam hati dan dilaksanakan dengan amalan." (Ibnu Najjar).
Rukun iman itu ada 6, yaitu: 1.Beriman kepada Allah 2.Kepada para malaikat-Nya
3.Kepada kitab-kitab-Nya 4.Kepada Rasul-Nya 5.Kepada ketentuan takdir baik dan
buruk datangnya dari Allah semata 6.Kepada hari akhirat.
e. Mendapat Ampunan dan Rezeki yg Mulia. Firman Allah," Maka orang-orang beriman
dan beramal shalih, bagi mereka ampunan dan rezeki yg mulia." (Al-Hajj: 50). Firman
lainnya,"...benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka." (Al-
Ankabut: 7).
Hubungan keduanya sangat erat dan saling mendukung. Sabda Rasulullah saw,"
Iman dan amal adalah dua bersaudara, bersatu dalam satu tempat. Allah tidak
menerima salah satunya kecuali dengan yg lainnya." (Ibnu Syahin). Sabda lainnya ,"
Tidak beriman seseorang, sehingga sesuai antara lisan dan hatinya." (Ibnu Najjar).
Diantara sifat iman ialah, mudah terpengaruh dan berubah-ubah. Sabda Rasulullah
saw," Iman itu, ucapan dan amalan yg bertambah dan berkurang." (Ibnu Najjar). Sabda
lainnya," Sesungguhnya iman itu akan usang pada diri seseorang diantara kalian
sebagaimana usangnya pakaian, maka mintalah kepada Allah agar memperbaharui
iman dalam hati-hati kalian." (Thabrani, Hakim).
a. Meridhai atas Allah dan agama-Nya. Sabda Rasulullah saw.,"Terasa nikmatnya iman,
siapa yg ridha Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, Muhammad sebagai rasul."
(Muslim,Ahmad,Tirmidzi).
d. Bertambah Baik Akhlaknya. "Sabda Rasulullah saw.," Mukmin yg paling utama adalah
yg paling baik akhlaknya," (Ibnu Majah).
2.Ibadah
Rasuullah saw. bersabda," Allah swt berfirman," Hai anak Adam, luangkanlah
waktumu untuk beribadah kepada-Ku, Aku akan lapangkan dadamu, dan Aku akan
hapuskan kemiskinan darimu. Jika tidak, Aku akan memberimu kesibukan, dan Aku tidak
akan menghapuskan kemiskinanmu," (Tirmidzi, Hakim, Ahmad).
Kebenaran hadist ini banyak terbukti dalam kehidupan kita. Banyak para shalihin yg
hanya sibuk beribadah kepada Allah, tanpa ada pekerjaan
tetap, tetapi keperluan mereka tercukupi dengan mudah dan damai. Sebaliknya, banyak
orang yg membanting tulang dalam keduniawian, dengan mengesampingkan ibadah,
akhirnya mereka hidup dalam ketidakberkahan dan kegelisahan.
Bagaimana kita beribadah kepada Allah?
Kita tidak dapat mengetahui cara apa yg disukai oleh Allah, melainkan dengan
kabardari Allah dan Rasul-Nya. Allah berfirman," Barangsiapa mengkuti petunjuk-Ku, ia
tidak akan sesat dan tidak akan celaka." (Thaha: 123). Oleh sebab itu, wajb beribadah
menurut kitab Allah dan sunah Rasul-Nya. Tidak boleh dengan cara kita sendiri. Kaum-
kaum dahulu menjadi sesat karena mengatur ibadah menurut pikiran ketua agama
mereka. Firman Allah," Mereka tidak menyembah kecuali sebagaimana nenek moyang
mereka menyembah dahulu." (Huud: 109).
2. Ghairu Mahdhah adalah segala ucapan, amal perbuatan, dan niat yg disenangi Allah
dan Rasul-Nya. Seperti tidur, makan, dan sebagaiya.
Perbuatan manusia berakibat kepada alam lingkungan sekitarnya. Firman Allah swt.,"
Apa saja nikmat yg kamu peroleh adalah Allah, apa saja bencana yg menimpamu, maka
itu dari kesalahan dirimu sendiri." (An-Nisaa': 79). Firman Allah yg lainnya,"( Telah
nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, agar
Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka
kembali ke jalan yg benar)." (Ar-Rum: 41).
Allah berfirman," Dan bersegeralah kamu meminta ampun dari Tuhanmu dan segera
meminta surga." (Ali Imran: 133). Firman-Nya," Maka berlomba-lombalah kamu dalam
kebaikan." (Al-Baqaroh: 148).
b. Berahala sepulu
[22.34, 5/2/2019] +62 853-4413-1608: b. Berpahala Sepuluh Kali Lipat. Firman Allah,"
Barangsiapa membawa amal kebaikan, maka baginya pahala sepuluh kali lipat
amalnya. Dan barangsiapa membawa perbuatan jahat, maka dia tidak diberi
pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya." (Al-An'am: 160).
c. Tidak Merugi. Firman Allah." Sesugguhnya manusia dalam kerugian, kecuali orang-
beriman dan beramal shalih." (Al-Ashr: 2-3).
3.Mu'amalah
Apa maksud Mu'amalah?
Mu'amalah adalah tukar menukar barang atau sesuatu yg memberi mamfaat dengan
cara yg ditentukan, seperti jual beli, sewa menyewa, upah mengupah, pinjam
meminjam, bercocok tanam, bersyarikat dan lain-lainnya.
Bermu'amalah yg baik sangat dianjurkan oleh Allah swt., firman-Nya," Hai manusia,
makanlah yg halal lagi baik dari apa yg terdapat di bumi." (Al-Baqaroh: 168). Dan
sebaliknya yg rusak, sangat dilarang keras. Firman Allah," Hai orang-orang beriman,
jangan kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yg batil." (An-Nisaa': 29).
1.Sah
2.Baik
3.Mementingkan agama
Sah menurut agama. Tidak jatuh pada perkara batil, haram ataupun syubhat. Sabda
Nabi saw." Barangsiapa tidak mempedulikan darimana ia usahakan hartanya, maka
Allah tidak mempedulikan darimana Dia memasukkannya dalam neraka." (Bukhari).
Sabda lainnya ," Tinggalkanlah meragukanmu kepada yg tidak meragukanmu."
(Tirmidzi, Nasa'i).
Sahabat Shal ra," Kamu tidak akan mendapatkan rasa takut kepada Allah, sebelum
kamu memakan makanan yg halal.
Umar ra. berpesan," Ketahuilah ada tirai yg menghadang antara seseorang dengan
rezekinya. Jika ia bersabar, rezeki akan datang kepadanya. Tetapi jika ia tidak bersabar,
maka ia akan merobek tirai tersebut, dan ia tidak akan mencapai rezekinya.
Diantara berbuat baik ialah tenggang rasa dalam jual beli, wajar dalam laba, dan
berakhlak mulia dalam kerja. Sabda Nabi saw.," Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak." Sabda lainnya," Allah merahmati orang yg ringan jika berjual
beli dan jika menagih utang." (Bukhari).
Abdullah Nashih Ulwan menulis," Jika para pedagang tidak berakhlak mulia dan tidak
memberikan contoh yg baik dihadapan masyarakat secara jujur dan amanah, juga
berprilaku tidak lembut dan menyenangkan hati, maka khalayak tidak akan memeluk
agama yg mereka bawa. Tidak akan ada jutaan bahkan ratusan juta orang yg mau
mengikuti petunjuk mereka!".
Yaitu tidak merugikan dan memudharatkan orang lain, dan juga tidak bertentangan
dengan aturan umum. Sabda Nabi saw.," Muslim itu saudara dengan muslim lainnya.
Tidak megkhianatinya, membohonginya, dan menipunya." (Tirmidzi). Islam
mengharamkan segala perniagaan yg merugikan orang lain atau melanggar aturan
umum. Allah memperingatkan," Dan sesungguhnya kebanyakan orang-orang yg
berserikat itu sebagian mereka berbuat zhalim kepada sebagian lainnya, kecuali orang-
orang beriman dan beramal shalih. Dan amat seikitlah mereka ini." (Shaad: 24).
Selain siksa yg pasti akan diterima di akhirat, di dunia pun orang yg menipu, tidak
jujur, berbohong dalam bermu'amalah, akan dicabut keberkahan usahanya.
Keuntungannya tidak bermamfaat, bahkan akan menarik bencana dan kerugian. Sabda
Nabi saw.," Penjual dan pembeli keduanya bebas belum terikat, selama belum berpisah.
Jika keduanya jujur dan jelas, maka diberkahi jual beli itu, tapi jika keduanya
menyembunyikan dan berdusta, maka terhapuslah berkah jual beli iti." (Bukhari).
Apa maksud dengan mementingkan agama?
a. Niat yg Baik
Nabi saw. bersabda," Barangsiapa mencari dunia dengan halal, menjaga diri dari
meminta-minta, berusaha untuk keluarganya dan belas kasih kepada tetangganya,
maka ia bertemu Allah sedangkan wajahnya seperti bulan pada malam purnama."
(Bukhari).
Firman Allah," Laki-laki yg tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak pula oleh jual beli
dari mengingat Allah dan mendirikan shalat dan menunaikan zakat." (An-Nur: 37). Alla
memuji lelaki yg tetap mengingat Allah da mendirikan shalat walaupun mereka sibuk
dengan pekerjaan. Dan Allah sangat mencelah lelaki yg melalaika dzikrullah, shalat dan
zakat karena takut rugi dalam usaha mereka. Para shalihin dahulu menyibukkan diri
pada waktu pagi dan sore hari dengan wirid urusan akhirat. Lalu diantara keduanya
digunakan untuk berdagang. Jika terdengar adzan shalat, maka kesibukan apapun akan
ditinggalkan, bersegera ke masjid melaksanakan shalat fardhu.
c. Menunaikan Zakat
Firman Allah," Dan dari sebagian apa yg Kami berikan rezeki kepada mereka, mereka
menyedekahkanya." (Al-
baqarah: 3).
Nabi saw. bersabda," Allah tidak menerima shalat seseorang yg tidak membayar zakat,
karena Dia telah meletakkan dalam Al-quran perintah untuk membayar zakat bersamaan
perintah shalat, maka janganlah membedakan diantara keduanya." (Kanzul Ummal).
Nabi saw.bersabda," Yg halal itu jelas an yg haram pun jelas, dan diantara keduanya
adalah perkara-perkara musytabihat." (Bukhari,Muslim).
Al-Ghazali menganjurkan agar jangan tamak terhadap pasar dan perdagangan. Salah
satu ciri ketamakan dalam pasar dan dagang adalah; Pertama masuk dan terakhir
keluar dari pasar. Sabda Nabi saw. " Janganlah kamu menjadi orang yg pertama masuk
pasar dan jangan menjadi orang terakhir keluar darinya. Karena padanya, syaitan
bertelur dan beranak ." (Muslim). Dalam riwayat lain," Karena pasar itu tempat
perjuangan syaitan dan di sana ia memasang benderanya." (Muslim).
Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. bahwa iblis berkata kepada anaknya, Zalambur,"
Pergilah dengan pasukanmu, datangilah pedagang pasar, hiasilah mereka dengan
dusta, sumpah,menipu dan khianat. Dan sertailah orang yg pertama masuk pasar dan
orang yg terakhir keluar darinya.
4.Mu'asyarah
Allah selalu mengingatkan akan pentingnya bemu'asyarah. Allah berfirman " Dan
berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak yatim. orang miskin, tetangga
dekat dan jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yg sombong dan membangga-banggakan diri." (An-Nisaa':
36). Firman lainnya," Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakanmu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kamu saling kenal mengenal. Sesunggunya orang yg paling mulia
diantaramu di sisi Allah ialah orang yg paling bertaqwa diantaramu..." (Al-Hujurat: 13).
Dan sabda Nabi saw," Madinah itu menghilangkan kotorannya sebagaimana tiupan
tukang besi itu membersihkan besi." (Muttafaqun 'Alaih). Dengan demikian, suasana
pun akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan kita di akhirat. Firman Allah swt. "
Teman-teman akrab pada hari itu sebagian menjadi musuh sebagian yg lain, kecuali
orang-orang bertaqwa." (Az-zukhruf: 67).
Ada beberapa hal yg mesti dimiliki dalam masalah bergaul dalam suatu lingkungan,
yaitu:
Nwbi saw. bersabda," Janganlah salah seorang kalian tidak berpendirian, dan
berkata," Aku ini bersama lainnya. Jika mereka baik, maka aku pun baik. Jika mereka
buruk, aku pun buruk." Tetapi tetaplah dalam pendirianmu. Apabila mereka baik, maka
baiklah. Dan jika mereka buruk, maka jauhilah keburukan mereka itu." (Tirmidzi).
Sabda Nabi saw.," Jangan bersahabat kecuali dengan orang-orang Mukmin. Dan
jangan makan makananmu kecuali oleh orang yg bertaqwa." (Abu Daud, Tirmidzi).
Firman Allah," Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olok ayat-ayat Kami,
maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yg lain. Dan
jika syaitan menjadikan kamu lupa dalam shalat akan larangan ini, maka janganlah
kamu duduk bersama orang-orang yg zalim itu sesudah teringat akan larangan itu." (Al-
An'am: 68).
Umar bin Khattab ra. berkata," Janganlah kamu hadapi apa yg tidak penting bagimu,
jauhilah musuhmu, waspadailah teman karibmu kecuali orang yg bisa dipercaya, dan
tidak dikatakan orang yg bisa dipercaya kecuali orang yg takut kepada Allah. Janganlah
kamu menyertai orang zhalim, lalu kamu belajar dari kezhalimannya, janganlah kamu
perlihatkan kepadanya rahasiamu dan bermusyawarahlah kamu tentang urusanmu
kepada orang-orang yg takut kepada Allah.
Sabda Nabi saw.," Sahabat yg baik adalah seperti penjual minyak kasturi. Walaupun
kita tidak memiliki kksturi, tetapi dengan berdekatan dengannya kita akan mendapatkan
bau wanginya. Sahabat yg buruk adalah seerti pandai besi. Walaupun kita tidak terkena
apinya, tetapi kita akan terkena asapnya. Ini sangat penting untuk diperhatikan.
Seseorang harus memperhatikan siapakah yg sepatutnya menjadi sahabat karibnya,
dan siapakah teman dalam pergaulannya." (Abu Daud).
Oleh sebab itu, Umar ra. meminta agar rekan-rekannya suka menegur keburukan
dirinya. Ia berkata," Semoga Allah swt. memberikan rahmat-Nya kepada seseorang yg
suka menegur cela yg kulakukan."
Nabi saw. ditanya," Siapakah sahabat yg terbaik bagi kami?" Jawabnya," Seseorang
yg jika kamu melihatnya, kamu akan teringat Allah. Jika kamu mendengar ucapannya,
pengetahuan mengenai Islam akan bertambah. Dan jika kamu melihat akhlaknya, kamu
akan teringat akhirat." (At-Targhib). Firman Allah, " Hai orng-orang beriman, bertaqwalah
kamu kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yg benar." (At-Taubah:
119).
Oleh karena itu, Al-Ghazali menganjurkan, sebaiknya teman bergaul ialah yg memiliki
ketentuan yg berikut ini. (1) Berakal (2) Bukan ahli bid'ah (3) Berakhlak baik (4) Bukan
tamak kepada harta (5) Bukan orang fasik
5.Akhlak
Landasan akhlak yaitu Al-qur'an, Al-hadist dan nasehat para shalihin. Aisyah rha.
berkata," Akhlak Rasulullah saw. .Al-Qur'an." (Muslim).
Tentu dapat. Andaikan akhlak itu tidak dapat dirubah, tentu tidak berguna lagi perintah
dan anjuran dahwah, wasiat, pesan, nasehat dan pendidikan. Dan Nabi saw tidak perlu
bersabda," Perbaiki akhlakmu." Untuk apa beliau saw. bersabda demikian, jika memang
akhlak tidak dapat berubah. Mengapa ini diingkari bagi manusia, sedangkan mengubah
tabiat binatang masih dapat dilaksanakan. Bukankah burung Rajawali yg asalnya ganas
dapat dijadikan jinak, dan kuda yg asalnya liar dapat dikendalikan? Nabi saw. juga
bersanda," Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak sehingga
mencapai kemuliaan akhlak."
(1) Lingkungan
(2) Pendidikan
Apabila seseorang tinggal dalam lingkungan baik, maka jiwanya akan terbiasa
dengan hal-hal yg baik. Dan hatinya akan mencintai kebaikan dan membenci
keburukan.
[16.22, 6/2/2019] +62 853-4413-1608: Sehingga akan lahir akhlak yg baik dari dirinya.
Sebaliknya jika seseorang tinggal dalam lingkungan yg buruk, maka timbul dalam dirinya
rasa terbiasa dengan hal-hal buruk. Sehingga ia akan senang dengan perbuatan-
perbuatan buruk dan akan lahir dari dirinya akhlak-akhlak yg buruk.
Demikian pula jika seseorang dididik untuk senang kepada kebaikan dan membenci
sifat-sifat buruk, maka sifat-sifat tersebut menjadi tabiat bagi jiwa, yg melahirkan akhlak-
akhlak yg baik. Demikian halnya, jika jiwa dibiarkan tidak dididik dengan pendidikan yg
baik, sehingga jiwa menyenangi keburukan dan membenci kebaikan, maka jiwa itu akan
berakhlak buruk.
Nabi saw. bersabda," Tidak aa sesuatu yg lebih berat dalam timbangan amal (mizan)
dari akhlak yg baik." (Ahmad, Abu Daud). Sabda Nabi saw. yg lain," Orang Mukmin yg
paling sempurna imannya ialah yg paling baik akhlaknya." (Ahmad, Abu Daud).
Beliau pernah ditanya tentang amal yg paling banyak memasukkan orang ke surga.
Nabi saw. menjawab," Takwa kepada Allah dan akhlak yg baik." (Tirmidzi). Kemudian
sabda Nabi saw," Sesungguhnya seorang hamba yg berakhlak baik akan mencapai
derajat dan kedudukan yg tinggi di akhirat, walaupun ibadahnya sedikit." (Thabrani).
Allah berfirman," Tolaklah kejahatan itu dengan cara yg lebih baik, maka tiba-tiba
orang yg antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah teman yg sangat setia."
(Fushilat: 34). Dicontohkan bahwa ketika kaum Musyrikin memperlakukan Nabi saw.
dalam perang Uhud, dan membunuh serta mencincang mayat Pamannya. Ada
beberapa sahabat memohon agar Nabi berdoa kepada Allah untuk kecelakaan bagi
orang-orang Musyrikin. Tapi Nabi saw. berdoa," Ya Allah ampunilah kaumku, karena
mereka tidak tahu.
Menurut Umar bin Abdul Aziz, takwa adalah menunaikan segala perintah-Nya dan
menjauhi segala segala larangan-Nya. "Muhammad bin Hunaif berkata, "Takwa ialah
menjauhi apa-apa yg memjauhkan dirimu dari Allah."
Apa itu tawakal?
Tawakal adalah menyerahkan segala urusan hanya kepada Allah semata. Bersabda
Nabi saw.," Orang yg hati (jiwa) mereka bagaikan hati burung, berarti ia sungguh
bertawakal, percaya atas jaminan Allah pada dirinya. (Muslim).
Sabar adalah tahan menderita atas sesuatu yg tidak disenangi oleh jiwa atau jasmani
dengan menyerahkan diri kepada Allah. Firman Allah," Dan bersabarlah atas terhadap
apa menimpamu. Sesungguhnya yg demikian itu termasuk hal-hal yg diwajibkan oleh
Allah." (Lukman: 17). Firman Allah lainnya," Dan bersabarlah, sesungguhnya Allah
beserta orang-orang yg sabar," (Al-Anfal: 46).
2.Lidah, yaitu menampakkan syukur itu kepada Allah dengan cara memuj-Nya.
3.Anggota Tubuh, yaitu dengan menggunakan nikmat tersebut untuk mentaati-Nya, dan
tidak menggunakannya untuk mendurhakai-Nya.