SUNARTO
DIREKTORAT MUTU PELAYANAN KESEHATAN
Disampaikan pada WIA Trainning, 22 Maret 2022
DASAR HUKUM
3
UPAYA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN
02
MUTU PELAYANAN
DIMENSI • Karakter Mutu
• Kondisi Ideal Mutu
MUTU Layanan Kesehatan
• INM
INDIKATOR • Indikator Prioritas RS
MUTU • Indikator Mutu Unit Kerja
INDIKATOR NASIONAL MUTU
Tolok ukur yang digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan mutu pelayanan
kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan
kepentingan
Untuk menilai apakah transparansi publik
upaya yang telah
dilakukan dapat
meningkatkan keluaran
pelayanan kesehatan;
Untuk pembelajaran
menggunakan praktik
terbaik yang diperoleh
melalui proses kaji
Memberikan umpan banding
balik kepada fasyankes
INDIKATOR NASIONAL MUTU RUMAH SAKIT
Tidak ada
Eksklusi
Jumlah tindakan kebersihan tangan yang
dilakukan
x 100 %
Formula Jumlah total peluang kebersihan tangan yang
seharusnya dilakukan dalam periode observasi
PELAPORAN INM FEBRUARI 2022
No Provinsi Jumlah
1 JAWA TIMUR 108
2 JAWA BARAT 97
3 JAWA TENGAH 88
4 DKI JAKARTA 66
5 BANTEN 29
6 LAMPUNG 28
7 BALI 21
8 RIAU 21
9 SULAWESI SELATAN 21
10 SUMATERA UTARA 21
11 D I YOGYAKARTA 18
12 SUMATERA SELATAN 17
13 SUMATERA BARAT 16
14 KALIMANTAN SELATAN 13
15 NUSA TENGGARA TIMUR 11
16 JAMBI 10
17 KALIMANTAN TIMUR 10
18 PAPUA 9
19 ACEH 8
20 BENGKULU 8
21 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 8
22 KALIMANTAN BARAT 7
23 SULAWESI UTARA 7
24 SULAWESI TENGGARA 6
25 NUSA TENGGARA BARAT 5
26 GORONTALO 4
27 KALIMANTAN TENGAH 4
28 KEPULAUAN RIAU 4
29 MALUKU 3
30 MALUKU UTARA 3
31 SULAWESI TENGAH 3
32 KALIMANTAN UTARA 1
Jumlah RS yang melapor : 676 33 SULAWESI BARAT
Grand Total
1
676
1. Kepatuhan Kebersihan Tangan
observasi
Pengumpulan TARGET
≥85%
Data
2. Kepatuhan Penggunaan APD
Tidak ada
Eksklusi
Formula
2. Kepatuhan Penggunaan APD
observasi
Tidak ada
Eksklusi
Formula
3. Kepatuhan Identifikasi Pasien
observasi
Formula
4. Waktu Tanggap Operasi Seksio Sesarea Emergensi
total sampel
Data dikumpulkan
secara retrospektif
Pengumpulan ≥ 80%
Data TARGET
Formula
5. Waktu Tunggu Rawat Jalan
▪ total sampel jika jumlah populasi ≤ 30
▪ Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30
• Probability Sampling – Simple Random
Sampling/Stratified Random sampling
Data sekunder
• Catatan Pendaftaran Pasien rawat jalan ▪ Pelaporan dilakukan setiap
Besar sampel
• Rekam medik Pasien rawat jalan Teknik bulan/triwulan/tahunan
• Formulir waktu tunggu rawat jalan sampling ▪ Analisis dilakukan setiap
bulan, triwulan/tahunan
Sumber data
Data dikumpulkan
secara retrospektif
Pengumpulan ≥ 80%
Data TARGET
Waktu tunggu rawat jalan dihitung sejak pasien kontak dengan petugas pendaftaran (saat petugas
pendaftaran menanyakan dan mencatat data pasien atau saat pasien melakukan konfirmasi
kehadiran untuk pendaftaran online) sampai mendapat pelayanan dokter/dokter spesialis
6. Penundaan Operasi Elektif
Formula
6.Penundaan Operasi Elektif
▪ total sampel jika jumlah populasi ≤ 30
▪ Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30
▪ Probability Sampling – Simple Random
Sampling
Data sekunder dari laporan ▪ Pelaporan dilakukan setiap
operasi maupun rekam medis bulan/triwulan/tahunan
Besar sampel
Teknik ▪ Analisis dilakukan setiap
sampling bulan,triwulan/tahunan
Sumber data
Data dikumpulkan
secara retrospektif
Pengumpulan < 5%
Data TARGET
Waktu Penundaan 60 menit dihitung sejak waktu operasi yang dijadwalkan sampai dengan
pelaksanaan operasi.
7. Ketepatan Waktu Visite Dokter
Numerator Jumlah pasien yang di-visite Dokter pada pukul 06.00 – 14.00
Formula
7. Ketepatan Waktu Visit Dokter
▪ total sampel jika jumlah populasi ≤ 30
▪ Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30
▪ Probability Sampling – Stratified Random
Sampling (berdasarkan unit pelayanan)
Data sekunder dari laporan ▪ Pelaporan dilakukan setiap
visit dalam rekam medis bulan/triwulan/tahunan
Besar sampel
Teknik ▪ Analisis dilakukan setiap
sampling bulan, triwulan/tahunan
Sumber data
Data dikumpulkan
secara retrospektif
Pengumpulan ≥ 80%
Data TARGET
8. Pelaporan Hasil Kritis Laboratorium
Tidak ada
Eksklusi
Formula
8. Pelaporan Hasil Kritis Laboratorium
Sumber data
Data dikumpulkan
secara retrospektif
Pengumpulan 100%
Data TARGET
Waktu lapor hasil kritis laboratorium dihitung sejak hasil pemeriksaan keluar dan telah
dibaca oleh dokter/analis yang diberi kewenangan sampai dilaporkan hasilnya kepada
dokter yang meminta pemeriksaan
9. Kepatuhan penggunaan formularium nasional
Formula
9. Kepatuhan penggunaan formularium nasional
Sumber data
Data dikumpulkan
secara retrospektif
Pengumpulan ≥ 80%
Data TARGET
10. Kepatuhan Terhadap Alur klinis (Clinical Pathway)
Numerator Jumlah pelayanan oleh PPA yang sesuai dengan clinical pathway
Denumerator Jumlah seluruh pelayanan oleh PPA pada clinical pathway yang
diobservasi
Formula
10. Kepatuhan Terhadap Alur klinis (Clinical Pathway)
▪ total sampel jika jumlah populasi ≤ 30
▪ Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30
▪ Probability Sampling – Stratified Random
Sampling (berdasarkan masing-masing
Clinical Pathway)
Data sekunder dari rekam medis
▪ Pelaporan dilakukan setiap
Besar sampel bulan/triwulan/tahunan
Teknik
▪ Analisis dilakukan setiap
sampling
bulan,triwulan/tahunan
Sumber data
Data dikumpulkan
secara retrospektif
Pengumpulan ≥ 80%
Data TARGET
Denumerator Jumlah pasien rawat inap berisiko tinggi jatuh yang diobservasi
Formula
11. Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Pasien Jatuh
▪ total sampel jika jumlah populasi ≤ 30
▪ Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30
• Probability Sampling – Stratified Random
Sampling (berdasarkan Unit Pelayanan)
Data sekunder dari rekam medik ▪ Pelaporan dilakukan setiap
Besar sampel bulan/triwulan/tahunan
Teknik ▪ Analisis dilakukan setiap
sampling bulan, triwulan/tahunan
Sumber data
Data dikumpulkan
secara retrospektif
Pengumpulan 100%
Data TARGET
Kepatuhan upaya pencegahan resiko jatuh dinilai dari dilakukannya asesmen awal, asesmen
ulang dan monitoring intervensi
12. Kecepatan Waktu Tanggap Komplain
Tidak ada
Eksklusi
Formula
12. Ketepatan Waktu Tanggap Komplain
Data dikumpulkan
secara retrospektif
Pengumpulan ≥ 80%
Data TARGET
Formula
13. Kepuasan Pasien
Survei
KODE
REGISTRASI
RS
1234
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
1. TUJUAN
a. Meningkatkan kepatuhan pengukuran
http://mutufasyankes.kemkes.go.id/simar
INM
b. Meningkatkan pencapaian target INM
→ continuous quality improvement
2. PELAKSANA
a. Menteri
b. Gubernur
c. Bupati/Walikota
Dapat melibatkan asosiasi dan/atau
KODE PROV/
organisasi profesi
KAB/KOTA
3. UPAYA BINWAS
a. Advokasi dan sosialisasi 1234
b. Bimbingan teknis
c. Monitoring dan evaluasi
PENUTUP