Reaktualisasi Loyalitas Kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah

Peran Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Dalam Meningkatkan Loyalitas

Kader Sehingga Dapat direaktualisasikan Dalam Kehidupan Sehari-hari

Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah sebuah organisasi yang dibentuk di

Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912, IPM bergerak di lingkup pelajar yang
sekarang tidak hanya ada di Yogyakarta, tapi juga daerah lain yang ada di Indonesia
termasuk di Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan. Seperti namanya Ikatan
Pelajar Muhammadiyah ini bergerak pada bidang kemuhammadiyah-an. Proses
penerimaan untuk menjadi anggota harus melalui Taruna Melati I (TM I) setelah
TM I peserta telah di anggap resmi sebagai anggota. Setelah TM I tahap selanjutnya
yaitu TM II yang biasanya di peruntukkan untuk anggota yang telah mengikuti TM
I kemudian setelah TM II masih ada tahap tahap lain yang memiliki maksud dan
tujuan yang bisa saja sama dan bisa juga berbeda.

Reaktualisasi menurut KKBI adalah sebuah proses atau ara perbuatan

mengaktualisasikan kembali, penyegaran dan pembaruan nilai-nilai kehidupan
masyarakat. Loyalitas adalah kadar kesetiaan dan kepatuhan seseorang apakah itu
terhadap organisasi ataupun pimpinannya, apakah itu negara atau pemerintahnya,
apaka itu terhadap Tuhan ataupun ajaran agamanya.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat memunculkan spekulasi bahwa Ikatan

Pelajar Muhammadiyah (IPM) sejak awal mengajarkan atau membina peserta atau
anggota untuk selalu loyal kepada organisasi khususnya IPM melalui kegiatan-
kegiatan tersebut, tidak hanya sekedar mendapatkan dan menyimpannya dalam
fikiran atau diri saja tapi bagaimana setiap diri anggota dapat mengaktualisasikan
apa yang iya dapatkan dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarganya
maupun dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas.

Dengan loyalitas terhadap organisasi dan pengalaman yang didapatkan yang

kemdian di aktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari hal tersebut dapat
berdampak baik terhadap lingkungan sekitar. Dampak keloyalan terhadap
organisasi tidak hanya dapat dirasakan dalam organisasi itu saja tapi juga pada diri
sendiri karena hal tersebut akan terbentuk secara otomatis dalam diri kita yang
kemudian membiasakan diri untuk senantiasa loyal, ulet dalam melakukan berbagai
hal baik itu di luar organisasi.

Pada implementasinya, bentuk loyalitas pada organisasi dapat ditunjukkan

melalui profesionalitas dari anggota. Biasanya mereka akan senantiasa memupuk
rasa loyalitas meraka terhadap organisasi ketika mereka menemukan kenyamanan,
merasa dihormati, dan dihargai dalam lingkungan organisasi.

Sesuai dengan salah satu alasan dibentuknya Muhammadiyah yaitu untuk

mewujudkan kemurnian islam, organisasi ini menggaungkan gerakan anti TBC
(Tahayul, Bid’ah, Churofat). Yang ada dipandangan saya bentuk loyalitas yang
perlu terus di aktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari yaitu bagaimana kita
harus terus kemurnian islam tersebut sehingg kita dan orang disekitar kita terjangkit
dengan TBC atau mempercayai hal hal yang tidak nyata dan tidak dapat di buktikan
tersebut, serta tidak melakukan perbuatan perbuatan yang tidak pernah di contohkan
oleh Rasulullah SAW dan merupakan hal yang melanggar aturan islam itu sendiri,
dan tidak menyebarkan cerita atau khayalan, ajaran ajaran tentang pantangan atau
larangan, adat-istiadat, ramalan-ramalan, pemujaan atau kepercayaan yang
menyimpang dari ajaran agama islam.

Setelah mengikuti kegiatan-kegiatan IPM ini kita senantiasa mengingat dan

mengamalkan apa apa yang didapatkan pada kegiatan tersebut, sehingga tujuan dari
Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) itu sendiri senantiasa dijalani untuk mencapai
sebuah ujung atau keberhasilan dan kita di lingkungan sekitar kita senantiasa dapat
berpengaruh baik yang pada akhirnya tidak lagi terdapat penyimpangan-
penyimpangan agama yang terjadi pada sekitaran kita. Dengan apa yang kita
dapatkan dan kita aktualisasikan di kehidupan kita dikiranya tidak menimbulkan
konflik atau kesalahpahaman karena cara implementasi atau penyampaian yang
kurang baik.