Anda di halaman 1dari 2

ALVIN ARVELA

D4 KEP. ANESTESIOLOGI
121120002

STRATEGI DAN IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN SOFT SKILL DALAM


KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Perbanyak Interaksi dengan Orang Lain


Cara mengembangkan soft skill yang terbilang cukup mudah adalah dengan meningkatkan
komunikasi dan interaksi dengan orang lain. Seiring berjalannya waktu, kita akan mulai dapat
memahami perilaku maupun sikap orang lain. Pada saat yang sama, kita bisa
mendapatkan feedback atas perilaku dan sikap kita – entah secara langsung maupun melalui
kontemplasi diri.

2. Mengikuti Pembelajaran
Karena hard skills sudah diperoleh melalui pendidikan formal, jangan sampai menutup mata
bila membutuhkan bantuan profesional untuk mengembangkan soft skills, . Contoh
kemampuan dan keterampilan yang bisa kita peroleh melalui pembelajaran nonformal yaitu
menulis esai, public speaking, fotografi, bahasa asing, koreografi, coding, vokal,
animasi, painting, desain grafis, manga drawing, dan lain-lain.
Di masa digital seperti sekarang, pembelajaran nonformal dapat dengan mudah kita peroleh
tanpa harus jauh-jauh pergi ke kota lain. Kursus Pintar, misalnya, dapat membantumu
mengembangkan soft skills dan kemampuanmu pada bidang tertentu yang secara spesifik
sudah Sobat incar selama ini. Kursus Pintar menyediakan berbagai pilihan skills yang ingin
Sobat ikuti pada berbagai institusi terpercaya seperti Global Millennial Group, KAHHA
Photography, Aki Noo Sora, Cakap, Schooters, Virtu Education, dan masih banyak lagi.

3. Melalui Kegiatan Pembelajaran Yang Berdiri Sendiri Pembelajaran


softskill dapat dilakukan melalui mata pelajaran yang berdiri sendiri. Jika cara ini yang
dipilih, maka guru harus memastikan bahwa dalam struktur kurikulumnya terdapat mata
pelajaran softskill. Pada bagian ini, proses pembelajaran perlu diarahkan pada 2 aspek
pembelajaran, yaitu: tujuan dan materi yang berbasis softskill. Pada aspek tujuan, dosen harus
memastikan bahwa tujuan perkuliahan yang harus dicapai oleh para mahasiswa adalah
gabungan dari tiga ranah pembelajaran, yaitu: ranah kognitif, ranah psikomotorik, danranah
afektif. Oleh karena sifatnya gabungan, maka tujuan pembelajaran bukan hanya menekankan
pada hafalan dan penguasaan jenis softskill dan bentuk-bentuknya, juga bukan hanya
menekankan pada keterampilan mempraktikkan jenis softskill dan bentuk-bentuknya dalam
kehidupan nyata peserta didik, melainkan juga memfokuskan pada kepribadian para murid,
terutama terkait penumbuhan rasa percaya diri sehingga menjadi manusia utuh yang memiliki
kematangan emosional dan intelektual, yang mengendalikan dirinya dengan konsisten dan
memiliki rasa empati

4. Aktif di Organisasi
Salah satu cara mengasah soft skill yang bisa dikerjakan secara mandiri yaitu manajemen
waktu. Selama belajar dari rumah, Sobat Pintar tentu sudah menguasai beberapa trik mudah
untuk mengatur waktu. Jika ingin meningkatkan lagi keterampilanmu dalam mengatur waktu,
cobalah bergabung dengan organisasi, kegiatan ekstrakurikuler sekolah, atau
kegiatan/himpunan mahasiswa. Selain mengelola waktu antara belajar dan aktif di komunitas
tersebut, Sobat Pintar juga berkesempatan untuk melatih berbagai soft
skill contohnya networking, komunikasi, atau yang lain

5. Perbanyak Interaksi dengan Orang Lain


Cara mengembangkan soft skill yang terbilang cukup mudah adalah dengan meningkatkan
komunikasi dan interaksi dengan orang lain. Seiring berjalannya waktu, kita akan mulai dapat
memahami perilaku maupun sikap orang lain. Pada saat yang sama, kita bisa
mendapatkan feedback atas perilaku dan sikap kita – entah secara langsung maupun melalui
kontemplasi diri.

Anda mungkin juga menyukai