Anda di halaman 1dari 4

Nama : Siti Sholihah

NIM : 190154603297

Off : A9

UAS

Pendidikan Anak Berbakat

1. Dalam memberikan pelayanan pendidikan untuk anak berbakat harus lebih dulu
melalui indentifikasi dan juga Assessmen.
Identifikasi dapat diartikan proses mengenali anak yang memiliki potensi kecerdasan
dan bakat istimiwa sehingga diperlukan layanan berdiferensiasi agar mereka dapat
berkembang secara penuh seperti potensi yang dimilikinya.Indentifikasi mencakup 2
proses yaitu :
 Proses penyaringan ( Screening )
Proses pemisahan antara anak yang berbakat dan tidak
 Proses indentifikasi Aktual
Penelitian lebih dalam mendalami karakteristik untuk mendapatakn kandidat
yang tepat.
Renzulli berpendapat bahwa yang dapat dinominasikan sebagai kandidat, yang
termasuk kelompok 15-20 % teratas dari seluruh jumlah anak di sekolah dalam
kemampuan umum dan khusus.
Berbeda dengan Indentifikasi,Proses Assessmen bukan mencari label atau mencari
sebab tetapi mencari defisit ( kekurangan ), kebutuhan khususnya, serta program
layanan khusus yang dibutuhkan.
Pelaksanaan asasmen bisa berupa:
 Tes
 Observasi
 Wawancara.
2. Indentifikasi adalah upaya yang di lakukan guru untuk mengetahui langkah apa yang
harus di lakukan selanjutnya,sebelum melakukan indentifikasi guru juga harus
memiliki strategi dalam mengendintifikasi potensi yang di miliki peserta didik
termasuk potensi kecerdasan dalam hal linguistik.
Dalam melakukan tes indentifikasi guru bisa melakukan penjaringan dengan tiga
acuan ( 1.kelompok yang tidak di terima,2.kelompok yang belum tentu di terima dan
di tolak,3.kelompok yang pasti di terima ) dan dalam proses indentifikasi guru juga
bisa menggunakan alat indentifikasi.
Nah dalam proses indentifikasi anak dengan kecerdasan linguistik guru bisa
menggunakan tes mengenali kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan
termasuk di dalamnya kemampuan mengingat informasi dan membicarakan tentang
bahasa itu sendiri.Karena Anak yang mempunyai inteligensi ini juga sangat maju
keterampilan pendengarannya, dan mereka belajar dengan mendengar.Mereka juga
senang membaca dan menulis serta berbicara, dan senang bermain dengan kata-kata.
3. Berbeda dengan aspek keberbakatan yang lain, misalnya kemampuan intelektual
umum, atau bakat akademik khusus serta berpikir kreatif dan produktif telah
memperoleh banyak kemajuan dalam instrument identifikasi, maupun konsep atau
teorinya. Konsep dan teori keberbakatan dalam kepemimpinan belum begitu
berkembang seperti aspek keberbakatan lainnya (Semiawan, 1994).
Dalam mengembangkan instrumen indentifikasi tentang kemimpinan saya akan
membuat acuan yang ada di kegiatan ekstrakulikuler yang sudah di tandai dengan ciri
kemimpinan dengan beberapa ciri strategi pengembangan Instrumen indentifikasi yaitu
antisipasi kejadian masa yang akan datang; perencanaan yang baik; pengambilan
keputusan yang baik; komunikatif; kerjasama dan pengembangan diri; implementasi
ide kreatif serta mengenal dan mencari peluang (Kitano & Kirby; dalam Conny
Semiawan, 1994).

4. Layanan pendidikan

Nama : LK
Kelas : 2 SD
IQ : 140

Deskripsi Pengembangan Secara Umum


Secara Emosi :
 Mudah bergaul tetapi sulit beradaptasi dengan lingkungan
 Peduli terhadap lingkungan dan juga teman
 Mudah marah jika keinginannya tidak terpenuhi
Bina diri dan Motorik :
 Bina diri sangat mandiri
 Suka olah raga ekstrem
5. Kognitif :
 Mampu mengoperasikan komputer dengan sangat baik
 Perhatian terhadap pelajaran mudah hilang
 Dalam mengerjakan tugas cepat selesai kadang benar kadang salah.
 Cepat bosan

Dalam hal ini anak membutuhkan

 Layanan Perencanaan Individual


layanan perencanaan individual merupakan kegiatan yang sistematis yang
dirancang untuk membantu peserta didik memahami dan mengambil tindakan
untuk mengembangkan rencana masa depan. Adapun kegiatan yang dilakukan
meliputi mengenal karakter pribadi,mengukur tingkat pencapaian tujuan
dirinya, dan mengambil keputusan yang merefleksikan perencanaan dirinya.
Perencanaan individual bertujuan untuk membantu anak agar (1) memiliki
pemahaman tentang diri dan lingkungannya, (2) mampu merumuskan tujuan,
perencanaan atau pengelolaan terhadap pengembangan dirinya, baik
menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar maupun karir, dan (3) dapat
melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana yang telah
dirumuskannya
Tujuan perencanaan individual ini dapat juga dirumuskan sebagai upaya
memfasilitasi anak untuk merencanakan,memonitor, dan mengelola rencana
pendidikan, karir dan pengembangan sosial pribadi oleh dirinya sendiri dengan
bimbingan sekolah.

Anda mungkin juga menyukai