Mahasiswa
Hayyinah
Universitas Islam Indonesia
Abstract
This study examined the relationship between religiousity and academic procrastina-
tion. The proposed hypothesis was that there is a negative correlation between
religiousity and academic procrastination. The data were collected using religiosity
scale and academic procrastination scale. Subjects of this study were 86 college stu-
dents from one private university in Yogyakarta, from various study discipline. The
hypothesis was tested using Pearson product moment correlation. The study result
shows that there is a significant negative correlation between religiousity and aca-
demic procrastination ( r= -.748, p < 0.01). The more religious the student, lhe less
procrastinator he/ she is in regard with his/ her academic activities.
Pendahuluan
semester yang dapat ditempuh dalam waktu tingkat religiusitas yang pada akhimya akan
kurang dari delapan semester atau delapan membenluk sikap dalam kehidupannya
semester. Artinya bahwa pada dasamya setiap termasuk kehidupan aka-demiknya.
mahasiswa mampu menyelesaikan kuliahnya Dari penjelasan di alas dapat dibuat
dalam jangka waktu delapan semester atau pertanyaan penelilian: benarkah terdapat
empat tahun. Ketika mahasiswa S-1 telah hubungan antara tingkat religiusitas ma-
melewati empat tahun masa studinya maka hasiswa dengan perilaku prokrastinasi
dapat dikatakan ada indikasi mahasiswa akademik?
tersebut metakukan prokrastinasi akademik.
Prokrastinasi tidak sesuai terjadi pada
mahasiswa di univetsitas yang mempunyai ba- Dasar Teorl
sis ajaran Islam seperti UII. Karena agama Is-
lam sendiri sangat menganjurkan umatnya Prokrastinasi Akademik. Prokrastinasi
untuk selalu menghargai waktu dalam hal berasal dari gabungan kata pro dan crastinate
apapun termasuk kegiatan-kegiatan aka- yang dalam bahasa latin disebut dengan
demik. Dalam AI-Our'anAllah menjelaskan arti crastinus. Pro berarti memajukan, me4anjutkan
pentingnya waktu bagi kehidupan manusia atau lebih menyukai dan crastinate berarti
yaitu dalam QS. Al-'Ashr. Ayat-ayat di sampal besok .. Jika disambung gabungan
dalamnya menjelaskan pentingnya waktu bagi kata lnl berarti memajukan. melanjutkan atau
kehidupan manusia. Jika manusia hidup tidak lebih menyukal melakukan aktivitas dihari
memperhatikan waktu yang terus berjalan kemudlan. lstilah ini pertama kali digunakan
maka manusla akan mengalaml kerugian secara ilmlah oleh Brown & holzman (1967)
(Sahil & Dahlan, 1999). Anjuran-anjuran untuk menunjuk pada suatu kecenderungan
menghargai waktu juga tercermin dalam menunda-nunda penyelesaian suatu tugas
perintah-perintah ibadah wajib seperti dalam atau pekerjaan (Rizvi, 1997). Solomon dan
sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Rothblum (1984) menemukan bahwa pro-
Mas'ud AI-Anshori menceritakan bahwa Nabi krastinasi secara signiflkan berhubungan
Muhammad menganjurkan umatnya untuk dengan depresi, keyakinan irasional dan
selalu menyegerakan sholat ketika telah tiba harga dili rendah dan kebiasaan belajar yang
waktunya (Zabidi, 1997). Cuplikan ayat dan buruk (Rumiani, 2000). Burka dan Yuen (1983)
hadist diatas secara implislt berisi tentang serta tokoh lain Sabini & Silver (1982) juga
anjuran menghindari tindakan-tindakan me- sependapat bahwa keyakinan yang tidak
nunda atau prokrastlnasi. rasional merupakan faktor yang menghambat
Akan tetapi fakta yang terjadr ber- kinerja dan menimbulkan perl1aku pro-
kebalikan dengan yang seharusnya. Di Uni- krastlnasl. Selain itu menurut dua tokoh
versitas Islam Indonesia yang berbasis pada terakhlr juga menyebutkan bahwa pro-
agama Islam masih banyak mahasiswa yang krastlnasi lebih. dari sekedar sebuah ke-
memperlihat-kan indikasl melakukan pro- cenderungan, melainkan suatu respon
krastinasi bahkan data memperlihatkan mengantisipasi tugas-tugas yang tidak
presentase yang semakin meningkat. Sebuah disukal, atau karena tidak memadainya suatu
ironi karena agama Islam selalu mengajarkan penguatan.
bahwa manusla hendaknya da1am bersikap, Prokrastinasi dldefinisikan secara
berpikir dan berbuat ber-pedoman pada AI- berbeda-beda oleh tiap-tiap tokoh, namun
Quran dan AJ-Hadist. Namun faktor penting demikian dapat diambil kesimpulan bahwa
yang perlu diingat adalah bahwa cara prokrastinasi adalah suatu tindakan menunda
pandang individu terhadap keberadaan untuk memulai atau menyelesaikan suatu
agama mempengaruhi tinggi atau rendahnya tugas dengan mengganti dengan aktivitas lain
Solomon dan Rothblum (dalam Rumiani, 2000) oleh penganut.penganutnya yang berporospada
dapat ditarik kesimpulan bahwa ada dua faktor kekuatan-kekuatan non empiris yang dipercayai
utama yang mempengaruhi pro-krastinasi yaitu dan didayagunakan untuk men-capai
keselamatan bagi din mereka dan masyarakat
1. Faktor internal, yaitu faktor yang datang luas pada umumnya.
dari dalam diri individu yang ikut mem- Dengan demikian dapat disimpulkan
bentuk perilaku prokrastinasi. Faktor Inter- bahwa tingkat religiusitas atau tingkat
nal ini terdiri dari lemahnya fisik maupun keberagamaan adalah kadar atau kualitas
psikis dan tipe kepribadian individu. Faktor seberapa dalam individu mengintegrasikan
tingkat religiusitas berada pada faktor ajaran-ajaran agamanya dalam kehidupannya
lemahnya psik.is individu, yaitu ketika ketika sehari-hari. Sedangkan tingkat religiusitas
prokrastinasi terjadi karena motivasf yang dalam penelitian ini adalah lebih khusus pada
rendah. irasional dan malas, tiga sikap ini seberapa dalam individu mampu meng-
adalah indikasi rendahnya tingkat re- integrasikan ajaran-ajaran agama tentang
ligiusitas yang dimiliki individu. penghargaan terhadap waktu dalam ke-
2. Faktor eksternal, yaitu faktor yang datang hidupanya. Dalam penelilian religiusitas yang
dari luar diri individu seperti tugas yang dimaksud adalah religiusitas Islam.
tertalu banyak dan menuntut penyelesaian Dari beberapa pendapat para tokoh
pad a waktu yang bersamaan (Bruno dalam tentang dimensl agama Islam pada khu-
Rumiani, 2000). Faktor eksternal yang lain susnya, penulis memilih pendapat dari Anshari
adalah faktor lingkungan dan pola asuh or- (1987). Karena pendapat dari tokoh ini dapat
ang tua. mencakup semua pendapat para ahli bahwa
Religiusitas. Tingkat religiusitas rneru- dimensi Islam secara umum terdiri dari akidah,
pakan paduan dua kata tingkat dan re- syari'ah dan akhlak. Dimensi-dimensi tersebut
1igiusitas. Tingkat sendiri biasanya diartikan dapat disimpu1kan sebagai berikut:
sebagai suatu kadar atau kua1itas. Sedangkan
re1igiusitas mempunyai dasar kata religius 1. Akidah.
yang berasal dari bahasa latin yaitu rehgio. Yaitu kepercayaan dan keyakinan yang
Religio memiliki akar kata religare yang berarti mendalam sehingga melahirkan keimanan
mengikat (Driyakara dalam Taufik, 2002). kepada Allah yang maha Esa, kepada
Konsep religiusitas sendiri dalam literatur malaikat, rasul-rasul. kitab-kitab, adanya
psikologi diartikan sebagai hubungan personal hari qiamat, dan kepada Qada' dan Qadar.
yang melibatkan perasaan pasrah dan Akidah pada hakekatnya adalah pe-
tergantung serta pengakuan akan adanya ngaplikasian rukun iman.
kekuatan yang melebihi dirinya sendiri. Fromm 2. Syari'at
(Mutahhari. 1984) menyebutkan bahwa tidak Yaitu suatu aturan-aturan dari Allah yang
seorang pun didunia ini yang tidak mem- menjadi sarana bagl manusia sehingga
butuhkan agama. Glock & Stark (Subandi, menemukan jalan yang lurus kepada Al·
1997) mengatakan bahwa agama ada1ah lah. Syari'at terbagi menjadi dua yaitu
slstem slmbol, sistem keyakinan, sisitem nilai muamalat dan ibadah.
dan sistem perilaku yang ter1embagakan yang a. Muamalat ada1ah peraturan-
semuanya berpusat persoalan-persoalan peraturan Allah tentang hubungan
yang dihayati sebagai sesuatu yang paling sesama manusla yang meliputi aspek
maknawi (ultimate meaning). Hendropuspito kemasyarakatan, keadilan, akhlak.
(Alfisyahr, 2001) mendefinisikan agama politik, ekonomi dan keuangan.
sebagai suatu jenis sistem sosial yang dibuat b. 1badah dalam pengertian khusus
adalah pelaksanaan perintahAJlah dan paling disukai Allah adalah sholat yang tepat
Rosui-Nya seperti Syahadat, sholal, pada waktunya. Hadist lain yang diriwayatkan
zakat, puasa dan haji. Sedangkan oleh Abu Mas'ud AI-Anshori menceritakan
hakekat ibadah adalah ketaatan dan bahwa Nabi Muhammad menganjurkan
ketundukan secara mullak kepada Al- umatnya untuk selalu menyegerakan sholal
lah. Sehingga segala amal perbuatan ketika telah tiba waktunya (Zabidi, 1997).
manusia yang d1lakukan dengan dasar Beberapa cuplikan ayat-ayat Al Qur'an
ketaatan dan ketundukan kepada Al· dan hadist-hadist di atas secara implisil
lah adalah sebuah ibadah. memberikan gambaran bahwa Islam sangat
3. Akhlak menqanjurkan bahwa datam hal apapun
Akhlak merupakan perilaku yang telah manusia harus sela!u menglndahkan ajaran
menjadi pribadi bagi seorang musnm tentang keutamaan waktu termasuk di da-
sehingga munculnya secara spontan. lamnya adalah menghargai waktu-waktu
Akhlak merupakan buah dari iman yang dalam kegiatan akademik. Hal ini dapat
kuat. Akhlak mulia merupakan tanda dari disimpulkan bahwa ajaran Islam pada da-
kesempurnaan iman. sarnya membentuk pribadi Muslim yang
Hubungan Tingkat Religiusitas Dengan menghindari prorastinasi termasuk pro-
ProkrastinasiAkademik. Agama Islam adalah krastinasi akademik Namun demikian tidak
agama yang sangat menganjurkan umatnya semua muslim mampu meng-integrasikan ha!
untuk selalu menghargai waktu dan ber- tersebut dalam kehidupannya. Kemampuan
sungguh·sungguh dalam melakukan segala dan ketidak mampuan mengmtegrasikan ini
sesuatu Salah satu yang mendukung per- yang mempengaruhi tingkat religiusitas dalam
nyataan ini adalah QS. A1·'Ashr, ayat-ayat diri individu. Sehingga tingkat reliqursttas
didalamnya menjelaskan penlingnya waktu mahasiswa dapat mempengaruhi perilakunya
bagi kehidupan manusia yaitu [rka manusia dalam mensikapi wektu-waktu dalam kegiatan
hidup tanpa memperhatihan waktu yang terus akademiknya.
berjalan maka manusia akan rugi (Dahlan &
Sahil, 1999). Salah satu hadist yang diri- Hipotesls
wayatkan Bukhori-Musllm juga menjelaskan
betapa berharganya waktu. Dalam hadist Berdasarkan linjauan pustaka di atas,
tersebut Rasulullah mengingatkan umalnya maka dalam penelilian ini diajukan hlpotesls
untuk selalu memanfaatkan lima waktu yaitu ada korelasl negatif antara tingkat
sebelum datangnya lima waktu sesudahnya re!igiusitas mahasiswa dengan prokrastinasi
yaitu memanfaatkan waktu muda sebelum akademik. Semakln tlnggi tingkat religiusitas
datangnya waktu tua, lapang sebelum sempit, mahasiswa semakin rendah prokrastmasl
sehat sebelum sakit, kaya sebe!um miskin dan akademlknya seba1iknya semakin rendah
hidup sebelum mati. Rasulullah juga mene- tingkat religiusitas mahasiswa maka semakin
gaskan bahwa manusia yang han ini lebih tinggi prokrastinasi akademiknya.
buruk dari pada hari kemarin adalah benar-
benar manusia yang rugi (Asqalani, 1998). Metode Penelitlan
Anjuran Islam kepada umatnya untuk selalu
menghargai dan memanfaatkan waktu sebaik- Sesual dengan hipotesis yang diajukan,
baiknya Juga tercermin dalam perintah- maka dibuat rancangan penelitian sebagai
perintah ibadah yang selalu dikaitkan dengan berikut :
keutamaan waktu. Misalnya perintah tentang 1. Variabel bebas : Tingkat re1iglusitas
sholat hadist riwayat Abdullah bin Mas'ud 2. Variabel tergantung : Prckrastmast
menerangkan bahwasanya pekerjaan yang akademik
kategori sedang yaitu untuk tingkat re!igiusitas mahasiswa. Hal ini sesuai bahwa lingginya
mahasiswa 48,84% atau 42 mahasiswa dari tingkat religiusitas akan membentuk sikap
86 mahasiswa, sedangkan untuk variabel yang positif seperti disiplin waktu, motivasi
prokrasttnasi akademik 44, 19% atau sebanyak kerja yang linggi dan lebih rasional. Sikap-
38 mahasiswa dari keseluruhan jumlah sikap positif ini yang yang menghindarkan
mahasiswa yang menjadi subjek penelitian individu dari tindakan prokrastinasi khususnya
yaitu 86. Hasll pengkategorisasian ini tidak dalam penelitian ini adalah prokrastinasi
sesuai dengan data cbjeknt yang didapatkan, akademik sehingga masa studi yang ditempuh
hal ini dipengaruhi oleh faklor peraturan pun relalif singkat. Sebaliknya rendahnya
akademik yang mengikat mahasiswa yang tingkat rellgiusitas akan membentuk sikap
menjadi salah satu pemicu lamanya masa negatif seperti senang melakukan penundaan,
sludi mahasiswa. motlvasl kerja rendah dan lebih irasional.
Tabel diatas menjelaskan bahwa tidak Sikap-sikap negatif ini yang akhimya mem-
ada perbedaan tingkat re1igiusitas dan bentuk tindakan prokrastinasi termasuk
prokrastinasi akadem,k antar angkatan dan prokrastinasi akademik dan menjadi salah
terdapat perbedaan antar fakultas datam hal satu faktor lamanya masa studi mahasiswa.
tingkat religiusitasnya, namun dalam hal Prokrastinator akademik secara garis
prokrastinasi akademik tiga fakultas tersebut besar mempunyai ciri-ciri antara lain me-
tidak terdapat perbedaan. lakukan penundaan atau meninggalkan
tugas, melibatkan emosi yang tidak me-
Pembahasan nyenangkan seperti perasaan cemas dan
perasaan bersalah, dan adanya pikiran-piran
Uji hipotesis yang telah dt1akukan dengan irasional seperti perfeksionis dan takut gagal,
teknik korelasi Product Moment dari Pearson kelambanan dalam menyelesaikan tugas,
memberikan hasil adanya korelasi negatif kesenjangan waktu antara rencana dan kine�a
yang sangat signifikan antara variabel Tingkat intelektual serta mengerjakan aktivitas lain
Re1igiusitas Mahasiswa dengan variabel yang lebih menyenangkan (Schwounberg,
Prokrasttnaar Akademik. Artinya bahwa dalam Ferrari 1995). Tingginya tingkat
semakin tmggi tingkat religiusitas mahasiswa religiusitas mahasiswa akan memacu
maka semakin rendah prokrastinasi aka- tingginya motivasi, kesungguhan dan pe-
demiknya, sebaliknya semakin rendah tingle.at manfaatan waktu yang efektif bagi mahasiswa.
religiusitas mahasiswa maka semakin tmggi Sikap ini akan memacu mahasiswa untuk
prokrastinasi akademik yang dilakukan. sesegera mungkm dan dengan kesungguhan
Korelasi negatif ini d1tunjukkan oleh ni1ai dan motivasi yang tinggi untuk mengerjakan
koefisien korelasi r, koefisien korelasi yang dan menyelesaikan segala sesuatu yang
diperoleh sebesar r= - 0, 748 yang memberikan harus mereka lakukan, khususnya dalam hal
sumbangan korelasi sebesar 55,95%. Hasil ini adalah pekerjaan-pekenaan atau tugas-
penelitian ini dapat digeneralisasikan pada tugas akademik. Sikap yang seperti ini juga
subjek Jain yang mempunyai karakteristik yang secara signifrkan akan menjauhkan emosi-
sama dengan subjek dalam penelitian ini. emosi yang tidak menyenangkan sepem
Nilai negatif pada angka kore!asi me- k.ecemasan dan perasaan bersalah. Tlngginya
nunjukkan bahwa ada hubungan yang tingkat religiusitas juga ak.an menimbulkan
berbanding terbalik yattu tmgginya tingle.at kepasrahan dan ketkhlasan yang mendalam
reliqiusrtas mahasiswa diikuti dengan yaitu ketika telah berusaha, bersungguh-
rendahnya prokrastinasi akademik dan sungguh dan memanfaatkan waktu sebaik
sebaliknya tingginya angka prokrastinasi mungkin maka selanjulnya adalah hak Allah
akademik diikuti rendanya Ungkat religiusitas 'Azza wa jalla untuk menentukan hasil,
Total 86 100
Total 86 100
Analisis An ova
Fakultas (FE,FTl,FTSP) f=3,326; p(0,041) <0,05 f=2, 135; p(0, 125) >0,05
sehingga mahasiswa tertlindar dari pikiran- hasiswa-mahasiswa angkatan 1998, 1997 dan
pikiran irasional. Hal-hal yang demikian <1996 mempunyai kecenderungan yang sarna
secara umum dapat menjadi prediktor dalam melakukan prokrastinasi akademik dan
ketepatan waktu mahasiswa dalam menye- dalam tingkat religiusitasnya. Sedangkan
lesaikan sega!a sesuatu tennasuk ketepatan antara mahasiswa fakultas Ekonomi, Teknik
waktu dalam menempuh masa studinya. lndustri dan Teknik Sipil dan Perencanaan
Dari kategorisasi yang telah dilakukan terdapat perbedaan dalam hal tingkat
diketahui bahwa tingkat religiusitas ma- religiusitasnya yaitu fakultas Teknik Sipil dan
hasiswa termasuk dalam kategori sedang Perencanaan mempunyai tingkat retiglusitas
dapat dilihat dari jumlah skor subyek yang paling tinggi disusul fakultas Teknik lndustri
berada pada kategori sedang paling banyak dan fakultas Ekonomi. Namun dalam hal
(48,84%) dibandingkan dengan kategori prokrastinasi akademik ketiga faku!las
lainnya. Demikian Juga pada prokrastinasi tersebut tidak didapatkan perbedaan ..
akademik, subjek peneliuan sebaqian besar
(44, 19%) berada dalam kategori sedang. Hasil
tidak sesuai dengan data objektif bahwa Kesimpulan
prokrastinasi akademik mahasiswa tinggi.
Kesenjangan int disebabkan antara lain oleh Hasil uji hipotesis dari data penelitian
faktor sistem dan peraturan yang mengikat menunjukkan bahwa tingkat religiusitas
mahasiswa yang menjadi salah satu pemicu mahasiswa memiliki korelasi negatif yang
lamanya masa studi. Misalnya di FTI sangat signifikan dengan prokrastinasi
pelaksanaan Kerja Praktek (KP) lidak akademik. Pengkategorisasian menunjukkan
diperbolehkan untuk dilaksanakan pada subjek penelitian memiliki tingkat religiusitas
perusahaan-perusahaan yang berada di dan tingkat prokrastinasi akademik dalam
wilayah Yogyakarta sehingga para rnahasiswa kategori sedang. Analisis tambahan meng-
yang melakukan kerja praktek harus dilakukan hasilkan ada perbedaan tingkat religiusitas
diluar kola Yogyakarta, peraturan ini bagi antara mahasiswa Fakultas Ekonomi {FE),
mahasiswa mengganggu dan menunda Teknik lndustri (Tl) dan Teknik Sipil dan
kegiatan akademik yang lain, sehingga Perencanaan (FTSP), di mana FTSP memi!iki
mattasrswa harus menunggu sampai benar- tingkat refigiusitas yang paling tinggi
benar mempunyai waktu luang untuk me- dibandingkan dua fakultas yang lain. Namun
ngerjakan KP. Contoh lain dari sislem dalam hal perilaku prokrastinasi akademik
peraturan yang mendukung lamanya masa mahasiswa ketiga fakultas tersebul memiliki
studi mahasiswa adalah peraturan fakultas kesamaan. Ditinjau dari angkatan tidak
yang menyediakan beberapa mata kuliah terdapat perbedaan antara angkatan <1996,
hanya pada semester-semester tertentu saja 1997 dan 1998 dalam tingkat religiusitas dan
sehingga mahasiswa yang harus mengu1ang prokrastinasi akadermxnya.
mata kuliah tersebut harus menunggu sampai
semester yang menyediakan mata kuliah Saran
tersebut tlba.
Hasil uji hlpotesrs tambahan ada1ah Berdasarkan hasil penelitian yang
bahwa antara mahasiswa angkatan 1998, dipero1eh, rnaka penuhs ingin mengemukakan
1997. dan <1996 Fakultas Ekonomi, Teknik beberapa saran :
lndustri dan Teknik Sipil dan Perencanaan
tidak terdapat perbedaan dalam perilaku a. Bagi Subjek Penelitlan
prokrastinasi akademik maupun tingkat
relig1usitasnya. Artinya bahwa antara ma- Tingkat religiusitas dan tingkat prok-
Hsieh, J. 2002. Procrastinating students Rizvi, A., Prawltasari, J.E & Soetjipto, H.P.
flock to web for papers. http : JI al 1997. Pusat Kendall dan Efikasi Dlrl
I. successcenter. Ohio - state.edu 281 sebagal Prediktor Prokrastinasi
3/03 Akademik Mahaslswa. Jurnaf Psi-
kologlka, Hal. 51-66, No. 3, tahun 11.
Marano, H. 2002. Tomrrow ... Tomorrow: Yogyakarta: Faku1tas Psiko1ogi Uni-
Why We Procrastinate.http:// versitas Islam Indonesia.
all. successcenter. oh/a-state. edu/ 28/
3103 Rumiani. 2000. Prokrastinasi Akademik
Ditinjau dari Motivasi Berprestasi
Milgram, N. 1991. Procrastination dalam dan Stress Pada Mahasiswa. Skrlpsi
Dulbecco, R. Encyclopedy of Human (tldak dlterbitkan). Yogyakarta : Uni-
Biology. http://www.ucalgary.ca/ versitas 1s1am Indonesia
-steel/procrastinus/define.htmf 2813/
03 Subandi. 1997. Tema-tema Pengalaman
Beragama Pengamal Dzikir. Jurnaf
Muttahari, M. 1984. Manusia dan Agama. Psikologika. Hal. 7-18, No. 3 Vol. II
Bandung: Mizan. tahun 1997.