Anda di halaman 1dari 4

DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM)

BAGIAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

A. Pagu Anggaran Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah sebesar


Rp. 700.000.000 yang dialokasikan untuk kegiatan sebagai berikut:

 (3856.EAM.001) Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Struktural, Pendidikan


Pengembangan Kompetensi SDM, Teknis dan Keterampilan yang meliputi:
A. Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan
B. In House Training
C. Pendidikan Pengembangan Kompetensi SDM, Teknis dan Keterampilan
D. Partisipasi pada Seminar/Workshop/Kursus Singkat di Dalam Negeri dan Luar
Negeri
E. Workshop/Seminar
F. Assessment Test
G. Manajement Talent Pool
H. Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil

 (3856.EAM.002) Penyelenggaraan Kegiatan Dukungan Fasilitasi dan


Pengembangan Jabatan Fungsional:
A. Penilaian Angka Kredit JFT
B. Pengembangan dan Pelatihan Jabatan Fungsional
C. Forum Koordinasi Pembinaan dan Pengembangan Pejabat Fungsional

 (3856.EAM.003) Penyusunan Program Kerjasama Teknik dengan Lembaga Dalam


Negeri dan Luar Negeri dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia:
A. Pengembangan Kerjasama dengan Lembaga Institusi Dalam Negeri
B. Pembahasan Proposal/MoU Kerjasama
C. Penyusunan Program Kerjasama Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya
Manusia

B. Daftar Inventarisasi Masalah Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia antara


lain:
1. Belum adanya Pusdiklat di Lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI
Sekretariat Jenderal DPD RI tidak memiliki Pusat Pendidikan dan Pelatihan sehingga
Kegiatan Diklat seperti Diklat PKA, PKP, Latsar bergantung pada
Kementerian/Lembaga yang memiliki Pusdiklat/Lemdiklat. Sehingga Setjen DPD RI
menunggu kuota kosong untuk penyelenggaraan diklat tersebut.

2. Keterbatasan anggaran
Kebutuhan untuk menyelenggaran diklat untuk meningkatan kapasitas dan keahlian
ASN Sekretariat Jenderal DPD RI sangat tinggi namun anggaran sangat minim untuk
memenuhi seluruh kebutuhan diklat ASN Sekretariat Jenderal DPD RI. Maka belum
dapat memenuhi 20 Jam Pelajaran sesuai dengan PP 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
Adapun kegiatan yang membutuhkan dukungan anggaran antara lain:
a. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan
 Pejabat Eselon I yang belum mengikuti Diklatpim: 3 orang (DIPA LAN)
 Pejabat Eselon II yang belum mengikuti Diklatpim: 4 orang (Rp.
30.260.000/org)
 Pejabat Eselon III yang belum mengikuti Diklatpim: 18 orang (Rp.
22.150.000/org)
 Pejabat Eselon IV yang belum mengikuti Diklatpim: 56 orang (Rp.
20.230.000/org)
 Total Anggaran yang diperlukan: Rp. 1.652.620.000
 Existing anggaran yang dialokasikan tahun 2021: Rp. 89.500.000 (sudah
dialokasikan untuk Diklat PKA 4 orang pejabat eselon 3)

b. Manajemen Talenta atau Talent Pool


Pembentukan Manajemen Talenta atau Talent Pool yang masih belum dapat
terlaksana dikarenakan keterbatasan alokasi anggaran untuk pelaksanaan
assessment test. Hasil assessment test sangat penting sebagai basic data pada
Manajemen Talenta atau Talent Pool yang nantinya bertujuan untuk meningkatkan
manajemen SDM, yang meliputi peningkatan kompetensi pegawai, penempatan pada
jabatan dan unit yang sesuai, sistem pola karir yang jelas dan terukur, pengelolaan
SDM berbasis kompetensi, serta keakuratan dan penyajian informasi SDM sesuai
dengan kebutuhan.

Pejabat/ status
Pegawai Total Sudah Belum assessment
assessment
Eselon 2 8 6 2
Eselon 3 51 30 21
Eselon 4 108 21 87
Staf 321 - -

c. Kegiatan Penerimaan CPNS


Keterbatasan dukungan anggaran untuk proses pelaksanaan seleksi CPNS yang
meliputi biaya test CAT (kerjasama dengan BKN), biaya assessment test, honorarium
panitia pelaksana seleksi CPNS.

d. Penerapan Sistem Merit


Keterbatasan dukungan anggaran terkait penerapan sistem merit di lingkungan
Sekretariat Jenderal DPD RI yang antara lain meliputi honorarium narasumber
untuk kegiatan asistensi dari KASN.

e. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan lanjutan jabatan fungsional guna


pemenuhan syarat angka kredit untuk kenaikan pangkat dan jenjang jabatan.

3. Belum disahkannya Peraturan Sekretaris Jenderal yang mengatur mengenai ijin belajar
dan tugas belajar
Antusiasme Tinggi dari PNS Sekretariat Jenderal DPD RI untuk terus meningkatkan
kemampuan akademik yaitu dengan belajar ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Sarjana,
Pasca Sarjana dan Doktorat namun karena Persesjen Ijin Belajar dan Tugas Belajar
belum disahkan maka hal ini menjadi kendala dan faktor untuk berpikir untuk
melanjutkan atau tidak untuk ijin dan tugas belajar.

4. Belum tersedia sistem yang terintegrasi dengan Bagian AKK terkait histori diklat yang
telah diikuti pegawai
Subbagian Pengembangan Kapasitas SDM belum memiliki sistem untuk melihat
masing-masing data pensiun, daftar riwayat pendidikan serta data kapasitas dan
Keahlian ASN Sekretariat Jenderal DPD RI sehingga diklat yang dilakukan selama ini
adalah berdasarkan permintaaan unit-unit terkait.

5. Belum tersedia portal khusus pelayanan diklat


ASN belum dapat mengakses tawaran diklat, beasiswa, seminar serta informasi terkait
dengan penyelenggaraan diklat di Lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI.

6. Belum terbangun hubungan relasi (networking) dengan K/L selain dengan Sekretariat
Negara Republik Indonesia terkait kerjasama pendidikan dan pelatihan di luar negeri.

7. Belum tersedia portal khusus jabatan fungsional yang mencakup pengelolaan jabatan
fungsional sebagai penunjang dukungan penyelenggaraan DUPAK online.

8.Belum terdapat kebijakan internal yang mengatur dan membina masing-masing


rumpun jabatan fungsional di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI diantaranya
berisi tentang petunjuk teknis pengumpulan DUPAK, dll.

9. Kebutuhan untuk segera dibentuk tim penilai instansi bagi Jabatan Fungsional Analis
Kebijakan, sebagaimana Surat Edaran Lembaga Administrasi Negara Nomor:
18/K.I/HKM.023/2019 tentang Pembentukan Tim Penilai Instansi dan Tim Penilai
Daerah Angka Kredit Jabatan Fungsional Analis Kebijakan.

10. Kebutuhan untuk segera disusun kebijakan internal terkait jabatan fungsional
auditor Sekretariat Jenderal DPD RI telah mengajukan permohonan auditor kepada
BPKP dengan formasi: 1 Auditor Madya,3 Auditor Muda dan 9 Auditor Pertama.

11. Terdapat pegawai yang belum dapat dilantik ke dalam jabatan fungsional Pranata
Laboratorium Kesehatan Pertama atas nama Nurcahya Aswindo, S.KM. karena
ketidaksesuaian dengan Kualifikasi pendidikan yang disyaratkan pada jabatan
fungsional dimaksud.

Anda mungkin juga menyukai