KELOMPOK 2 :
1. LATAR BELAKANG
Pada umumnyadi dunia ini terdapat berbagai macam dasar negara yang menyokong
negara itu sendiri agar tetap berdiri kokoh, teguh, serta agar tidak terombang ambing oleh
persoalan yang muncul pada masa kini. Pada hakikatnya ideologi merupakan hasil refleksi
manusia berkat kemampuannya mrngadakan distansi terhadap dunia kehidupannya. Maka
terdapat sesuatu yang bersifat dialektis antara ideologi dengan masyarakat negara. Di suatu
pihak membuat ideologi semakin realistis dan pihak yang lain mendorong masyarakat
mendekati bentuk yang ideal. Ideologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa
maupun negara, namun juga membentuk masyarakat menuju cita-citanya. Indonesiapun tak
terlepas dari hal itu, dimana Indonesia memiliki dasar negara yang sering kita sebut
Pancasila.
Pancasila sebagai ideologi menguraikan nilai-nilai pancasila sebagai ideologi negara
dan karakterisitik Pancasila sebagai ideologi negara. Sejarah Indonesia menunjukkan bahwa
Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa
Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan yang layak dan lebih baik, untuk
mencapai masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam masig-
masing sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah. Bagi bangsa Indonesia, Pancasila
merupakan pandanngan hidup bangsa dan negara Indonesia. Bahwasanya Pancasila yang
telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang
telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu kekuatan
manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa
IndonIndonesiapelajari Pancasila telah dalam menjadikan kita sadar sebagai bangsa
Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwujudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari
untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih bermartabat dan berbudayaa tinggi. Melalui
makalah ini diharapka dapat membantu kita dalam berpikir kritis mengenai arti Pancasila.
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Penulis juga berharap agar makalah ini bisa dipraktekkan oleh dalam kehidupan
sehari-hari.
Penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman dari penulis sehingga penulis
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN..................................................................................................................2
LATAR BELAKANG............................................................................................................2
KATA PENGANTAR............................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................................5
A. PENGERTIAN FILSAFAT...............................................................................5
PENUTUP.............................................................................................................................21
KESIMPULAN.....................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................22
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN FILSAFAT
Pengertian menurut arti katanya ,kata filsafat dalam bahasa indonesia berasal
dari bahasa Yunani “philosopia” terdiri ari kata Phile artinya Cinta dan Sophia
artinya Kebijaksanaan.Filsafat berarti Cinta Kebijaksanaan ,cinta artinya hasrat yang
besar atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh kebijaksaan artinya
Kebenaran Sejati atau kebeneran yang sesungguhnya.Filsafat berati hasrat atau
keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati
Pengertian Filsafat menurut tokoh-tokoh Filsafat :
1. Socrates (469-399s .M.)
Filsafat adalah suatu bentuk peninjauan diri yang bersifat efektif atau berupa
perenungan terhadap azas-azas dari kehidupan yang adil dan
bahagia .Berdasarkan pemikiran tersebut dapat dikembangkan bahwa manusia
akan menemukan kebahagiaan dan keadilan jika mereka mampu dan mau
melakukan peninjauan diri atau refleksi diri sehingga muncul koreksi terhadap
diri secara obyektif.
2. Plato (472-347s.M.)
Dalam karya tulisnya”Republik” Plato menegaskan bahwa para filsuf adalah
pencinta pandangan tentang kebenaran (visionofruth).Dalam pencarian dan
menangkap pengetahuan mengenai ide yang abadi dan tak berubah.Dalam
konsepsi Plato,filsafat merupakan pencarian yang bersifat spekulatif atau terhadap
pandangan tentang seluruh kebenaran .Filsafat Plato ini kemudian di golongkan
sebagai filsafat spekulatf.
Filsafat secara umum dapat diberi pengertian sebagai suatu ilmu penngetahuan
yang menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran hakiki,karena
filsafat mengalami perkembangan yang cukup lama tentu dipengaruhi oleh berbagai
faktor,misalnya ruang,waktu keadaan dan orangnya.Itulah sebabnya maka timbul
berbagai pendapat mengenai pengertian filsafat yang mempunya kekhususannya
masing-masing ,antara lain :
● Bersifat Rationalisme mengagungkan akal
● Bersifat Materialisme mengagungkan materi
● Bersifat Individualisme mengagungkan individualitas
● Bersifat Hedonisme Mengagungkan Kesenangan
Pengertian “Sistem”
Secara pokok sebenarnya bidang kajian filsafat berkisar pada tiga cabang
besar filsafat ,yaitu (a) teori pengetahuan,(b) teori hakikat,(c) teori nilai.Teori
Pengetahuan membicarakan cara memperoleh pengetahuan yang memiliki cabang
lagi yaitu epistemologi dan logika,Teori Hakikat membicarakan pengetahuan
pengetahuan itu sendiri yang kemudian disebut ontologi,dan teori Nilai
membicarakan guna pengetahuan yang disebut axiologi.Dari tiga cabang besar
tersebut lahirlah cabang-cabang baru yang merupakan anak cabang yang kemudian
melahirkan adanya aliran dalam filsafat.Adapun cabang-cabang filsafat yang pokok
adalah sebagai beriku :
1) Metafiska,yang membahas tentang hal-hal ang bereksistensi di balik
fisis,yang meliputi bidang-bidang ,ontologi,kosmologi dan antropologi
2) Epistemologi,yang berkaitan dengan persoalan hakikat pengetahuan
3) Metodologi,yang berkaitan dengan persoalan hakikat metode dalam ilmu
pengetahuan
4) Logika,yang berkaitan dengan persoalan filsafat berfikir,yaitu rumus-rumus
dan dalil-dalil berfikir ang benar
5) Etika,yang berkaitan dengan moralitas,tingkah laku manusia
6) Estetika,yang berkaitan dengan persoalan hakikat keindahan.
Ini merupakan bukti bahwa sila-sila Pancasila merupakan kesatuan atau sebagai
Sistem Filsafat.
Pancasila sebagai suatu objek pengetahuan pada hakekatnya meliputi masalah sumber
pengetahuan pancasila dan susunan pengetahuan pancasila. Tentang sumber pengetahuan
pancasila, sebagaimana dipahami bersama bahwa sumber pengetahuan pancasila adalah nilai-
nilai yang ada pada bangsa Indonesia sendiri, bukan berasal dari bangsa lain, bukannya hanya
merupakan perenungan serta pemikiran seseorang atau beberapa orang saja namun
dirumuskan oleh wakil-wakil bangsa Indonesia dalam mendirikan negara. Oleh karena
sumber pengetahuan pancasila adalah bagsa indonesia sendiri yang memilik nilai-nilai adat
istiadat serta kebudayaan dan nilai religius maka diantara bangsa Indonesia sebagai
pendukung sila-sila pancasila dengan pancasila sendiri sebagai suatu sistem pengetahuan
memiliki kesesuaian yang bersifat korespondensi. Sedangkan pancasila sebagai sistem
pengetahuan maka pancasila memiliki susunan yang bersifat formal logis baik dalam arti
susunan sila-sila pancasila maupun isi arti sila-sila pancasila.
Dasar-dasar rasional logis pancasila juga menyangkut isi arti sila-sila pancasila.
Susunan isi arti pancasila meliputi 3 hal yaitu :
1. Isi arti pancasila yang umum universal yaitu hakikat sila-sila pancasila
artinya hal itu merupakan esensi atau inti sari pancasila sehingga
merupakan pangkal tolak derivasi baik dalam bidang kenegaraan dan
tertib hukum Indonesia serta dalam realisasi praksis dalam berbagai
bidang kehidupan konkrit.
2. Isi arti pancasila yang umum kolektif artinya yaitu isi arti pancasila
sebagai pedoman kolektif negara dan bangsa Indonesia terutama dalam
tertib hukum Indonesia.
3. Isi arti pancasila yang bersifat khusus dan konkrit yaitu isi arti
pancasila dalam realisasi praksis dalam berbagai bidang kehidupan
sehingga memiliki sifat yang khusus konkrit serta dinamis.
Di dalam Pancasila terdapat manusia yang bersifat monopluralis dan terdiri dari Jiwa
dan raga. Tingkatan di dalam raga manusia terdiri dari : Fisis Anorganis, Vegetatif serta
animal. Dan urutan tingkatan jiwa manusia yang terdiri atas unsur-unsur potensi jiwa
manusia meliputi :
1. Akal yaitu suatu potensi unsur kejiwaan manusia dalam mendapatkan
kebenaran pengetahuan manusia
2. Rasa yaitu suatu potensi jiwa manusia dalam tingkatan kemampuan
estetis (keindahan), dan
3. Kehendak adalah unsur potensi jiwa manusia dalam kaitannya dalam
bidang moral atau etika.
Menurut Max Sacheler berdasar tinggi rendahnya nilai dapat digolongkan ke dalam 4
tingkatan yaitu :
1. Nilai-nilai kenikmatan yaitu nilai yang berkaitan dengan panca indera
manusia yaitu sesuatu yang mengenakkan dan tidak mengenakkan
2. Nilai-nilai kehidupan yaitu nilai-nilai yang penting bagi kehidupan
manusia misal kesegaran jasmani, rokhani serta kesejahteraan hidup
3. Nilai-nilai kejiwaan yaitu terdapat nilai-nilai kejiwaan yang sama
sekali terlepas dari keadaan jasmani atau lingkungan, contohnya
keindahan, kebenaran, serta pengetahuan murni yang didapat di dalam
filsafat, dan
4. Nilai-nilai kerokhanian yaitu dalam tingkatan ini terdapatlah modalitas
nilai dari yang suci, contoh dalam hal ini adalah nilai-nilai pribadi.
5.
Sementara itu menurut Notonegoro pandangan dan tingkatan nilai terbagi atas 3 macam
yaitu:
1. Nilai Material yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia
2. Nilai vital yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk
mengadakan suatu aktivitas atau kegiatan, dan
3. Nilai kerokhanian yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rokhani kita
1. Dasar Filosofis
Pancasila merupakan suatu sistem filsafat maka kelima sila bukan terpisah-
pisah, dan memiliki makna sendiri-sendiri melainkan memiliki esensi makna yang
utuh. Sebagai filsafat bangsa dan Negara Republik Indonesia. Pancasila mengandung
makna bahwa setiap aspek kebangsaan, kemasyarakatan, serta kenegaraan harus
berdasarkan nilai-nilai keTuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Selain itu nilai pancasila bersifat subyektif dan obyektif. Nilai obyektif pancasila
dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Rumusan sila-sila pancasila bersifat umum, universal dan
abstrak
b. Inti nilai-nilai pancasila akan tetap ada sepanjang masa
c. Pancasila yang terkandung didalam pembukaan UUD 1945
telah memenuhi syarat sebagai pokok kaidah yang
fundamental bagi Negara
Nilai-nilai Pancasila tersebut bagi bangsa menjadi landasan, dasar serta motivasi atas
segala perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan kenegaraan.
Dengan kata lain, bahwa nilai-nilai Pancasila merupakan cita-cita tentang kebaikan yang
harus diwujudkan menjadi suatu kenyataan.
Pokok pikiran kedua menyatakan bahwa negara hendak mewujudkan suatu keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam hal ini negara berkewajiban mewujudkan
kesejahteraan umum bagi seluruh rakyat Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Pokok
pikiran ini adalah penjabaran dari sila kelima.
Pokok pikiran ketiga menyatakan bahwa negara berkedaulatan rakyat, berdasarkan
atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan. Pokok pikiran ini menunjukkan bahwa
negara Indonesia demokrasi, yaitu kedaulatan ditangan rakyat. Hal ini sesuai dengan sila
keempat.
Pokok pikiran keempat menyatakan bahwa negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang
Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Pokok pikiran ini sebagai
penjabaran dari sila pertama dan kedua
Secara arti kata pancasila mengandung arti panca yang berarti lima dan sila yang
berarti dasar. Dengan demikian pancasila dapat diartikan sebagai lima dasar. Pancasila
merupakan ideologi dasar negara Indonesia serta falsafah bangsa dan bernegara Republik
Indonesia yang terdiri dari 5 sila, yaitu ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
perwakilan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Setiap sila yang terkandung pada pancasila memiliki perbedaan yang satu dengan
yang lainnya, namun semua itu tidak lain adalah satu kesatuan yang sistematis. Oleh karena
itu, meskipun dalam setiap uraiannya menjelaskan nilai-nilai yang berbeda, namun semuanya
itu tidak dapat dilepaskan karena antara sila yang satu dan yang lain saling keterkaitan.
Berikut ini merupakan inti dari sila-sila dalam pancasila:
a) Adanya kebebasan yang harus disertai dengan tanggung jawab baik terhadap masyarakat
bangsa maupun secara moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b) Menjamin dan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.
c) Menjamin dan memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam hidup bersama.
d) Mengikuti atas perbedaan individu, suku, agama karena perbedaan adalah bawaan kodrat
manusia.
e) Mengakui adanya persamaan hak yang melekat pada setiap individu.
f) Mengarahkan perbedaan dalam suatu kerja sama kemanusiaan yang beradab.
g) Menjunjung tinggi asas musyawarah sebagai moral kemanusiaan yang beradab.
h) Mewujudkan keadilan untuk tujuan bersama.
a. Keadilan distributive
Suatu hubungan keadilan antara Negara dan warganya dalam artian pihak negaralah yang
wajib memenuhi keadilan dalam bentuk keadilan membagi dalam hal kesejahtraan ,bantuan
subsidi, serta keempatan dalam hidup bersama yang didasarkan antara hak dan kewajiban.
b. Keadilan Legal
Keadilan bertaat yaitu suatu hubungan keadilan antara warganegara dengan negara dan dalam
masalah ini pihak wargalah yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk mentaai peraturan
perundang undangan yang berlaku.
c. Keadilan Komunikatif
Keadilan komunikatif yaitu suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan lainnya secara
timbal balik . Nilai nilai keadilan tersebut haruslah merupakan satu dasar yang harus
diwujudkan dalam hidup bersama kenegaraan untuk mewujudkan tujuan Negara yaitu
mewujudkan kesejahteraan seluruh warganya dan melindunginya serta mencerdaskannya.
Demikianpula nilai nilai keadilan tersebut sebagai dasar dalam pergaulan antara Negara
sesama bangsa didunia dan prinsip ingin menciptakan ketertiban hidup bersama dalam suatu
pergaulan antar bangsa didunia dengan berdasarkan suatu prinsip kemerdekaan bagi setiap
bangsa, perdamaian abadi serta keadilan dalam hidup bersama.
PENUTUP
KESIMPULAN
Pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan
negara atau dengan kata lain pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur
penyelenggaraan negara. Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum, pancasila
Oleh karena itu pancasila ditetapkan sebagai dasar filsafat negara Indonesia sebagai
landasan. Pancasila sebagai filsafatnegara Indonesia yaitu hasil pemikiran mendalam dari
bangsa Indonesia, yang dianggap, diyakini sebagai kenyataan nilai dan norma yang paling
benar, dan adil untuk melakukan kegiatan hidup berbangsa dan bernegara di manapun
https://www.academia.edu/24006986/
KESATUAN_PANCASILA_SEBAGAI_SUATU_SISTEM_FILSAFAT
https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/Kesatuan-Sila-sila-pancasila.docx
Laisyo, d.k.k, 2019, Pancasila. Tanggerang Selatan: Penerbit Universitas Terbuka,, 2016,
Pendidikan
Tanireja, T., dkk, 2014, Kedudukan dan Fungsi Pancasila bagi Bangsa dan Negara Indonesia.
Purwokerto: Alfabeta Bandung
Joesoef, Daud, 2004, Pancasila, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan. Yoyakarta: Warta Penelitian
Universitas Gadjah Mada
https://aztaryuan.wordpress.com/2014/10/29/inti-isi-sila-sila-pancasila/