Anda di halaman 1dari 2

Perjuangan Nabi Muhammad SAW di Madinah

 
Sejak hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat selalu
berdakwah kepada penduduk Madinah tanpa mengenal lelah dan putus asa.
Dakwah Rasulullah SAW  ditujukan kepada orang-orang yang sudah masuk
Islam (umat Islam) dan orang-orang yang belum masuk Islam. Dakwah
kepada umat Islam bertujuan agar mereka mengetahui seluruh ajaran Islam
baik yang diturunkan di Mekah ataupun yang diturunkan di Madinah,
kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka
betul-betul menjadi umat yang bertakwa.
Selain itu, Rasulullah SAW dibantu oleh para sahabatnya melakukan usaha-usaha
nyata agar terwujud persaudaraan sesama umat Islam dan terbentuk masyarakat
madani di Madinah. Sedangkan  dakwah yang ditujukan kepada orang-orang yang
belum masuk Islam bertujuan agar mereka bersedia menerima Islam sebagai
agamanya, mempelajari ajaran-ajarannya dan mengamalkannya, sehingga mereka
menjadi umat Islam yang senantiasa beriman dan beramal saleh, yang berbahagia
di dunia serta sejahtera di akhirat.
Strategi yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat dalam dakwah
menyebarkan agama Islam antara lain:

1. Membangun masjid sebagai pusat ibadah dan dakwah


 
Membangun masjid ini merupakan usaha pertama Nabi Muhammad SAW 
dalam membentuk masyarakat Islam Madinah. Masjid yang pertama
dibangun Nabi di Madinah adalah masjid Nabawi yang dibangun pada bulan
Rabiulawal 1 Hijriah (September 622 SM).

2. Membangun ekonomi rakyat dengan membangun pasar yang tidak


jauh dari masjid.
 
Untuk membangun perekonomian rakyat sekaligus sebagai sarana dalam
menyebarkan ajaran Islam, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat
mendirikan pasar yang lokasinya tidak jauh dari masjid Nabawi. Pasar yang
dibangun dimaksudkan sebagai langkah untuk mendidik umat bagaimana
ajaran Islam mengatur roda perekonomian dengan begitu adilnya. Pasar
tersebut telah merubah sistem pasar Yahudi yang ada pada saat itu. Dengan
kehadiran pasar yang menganut sistem perekonomian Islam disambut
hangat oleh masyarakat Madinah karena mampu menyuguhkan sistem
perekonomian yang menguntungkan semua pihak, jauh dari riba dan
keserakahan.  Pasar Madinah inilah yang kemudian menjadi urat nadi
perekonomian negara Islam yang pertama, yang berpusat di Madinah.

3.Mempersaudarakan Kaum Muhajirin dan Anshar


 
Nabi Muhammad SAW dalam hijrahnya ke Madinah mempersaudarakan
kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Kaum Muhajirin adalah orang-orang
Islam dari kota Mekkah yang juga ikut berhijrah ke Madinah bersama
dengan Nabi  Muhammad SAW , sedangkan kaum Anshar adalah kaum yang
menerima kedatangan umat Islam di Madinah. Beliau mempersaudarakan
kaum Muhajirin dan kaum Anshar agar mereka dapat saling membantu dan
mengasihi satu sama lain.

Kaum Muhajirin meninggalkan semua harta benda di kota Mekkah untuk


hijrah bersama nabi ke Madinah sehingga sangat membutuhkan bantuan
dari kaum Anshar untuk memulai hidup baru. Persaudaraan ini juga akan
membentuk suatu solidaritas antara kedua kaum tersebut yang nantinya
sangat penting bagi perjuangan umat Islam.

4. Piagam Madinah

Piagam Madinah ini merupakan produk Undang-undang hasil kompromi


antara umat Islam dengan non-Muslim di Madinah, yang digunakan sebagai
dasar hidup dan aturan yang harus dipatuhi bersama antar pihak yang
terkait. Atas kesuksesan ini, Piagam Madinah dijadikan sebagai Dasar
Toleransi Beragama. Inilah yang menginsipirasi umat Islam hari ini untuk
tetap menjaga toleransi umat Beragama.

Anda mungkin juga menyukai