Anda di halaman 1dari 12

Nama: Nurul Tri Afriliyani (231220007)

: Akhlan Dwi Pramana (23120006)


Tugas 1: Agama

Kondisi Masyarakat Sebelum Masuknya Islam dan Proses


Islamisasi di Nusantara
A. Agama Pra Islam di Nusantara
1. Hindu – Budha,
1.1Sistem Pendidikan
Perkembangan pendidikan Islam pada masa pra Islam terkait
denganprosesmasuknyaIslamdiIndonesia.PenyebaranIslamdiIndone
siadiperkenalkanolehparamuballigpedagangyangmelakukankontakd
agangdenganpendudukpribumiNusantarasehinggaperdaganganmem
bantuprosesIslamisasi.PendidikanIslampadamasaawalberlangsung
tidak terbatas pada satu tempat dan waktu tertentu, tetapidimana
dan kapan saja terjadi kontak antara muballig pedagang
denganpendudukpribumi,makapadasaatitupulaberlangsungpendidik
anIslam.Sistempendidikanpadamulanyaberlangsungdilingkungankel
uarga, kemudian bertempat di surau atau langgar, mesjid, dan
rumahpara bangsawan dan hartawan.
a. SistemPendidikan Islam PadaMasa Awal
Corak pendidikan pada masa pra Islam dipengaruhi oleh agamayang
telah ada pada masa tersebut. Pada masa pra Islam di Indonesia telahada
kerajaan-kerajaan yang masyarakatnya mayoritas menganut agamaHindu.
Seperti kerajaan Kutai dan kerajaan Majapahit. Corak
pendidikanberbentukwetonanatauhalaqah,dansoronganadakemiripandengansist
emyang berlangsung di lingkungan kerajaan tersebut.
PadahakekatnyapendidikanIslammulaiberkembangsejakterjadinyakontakdagan
gantarapedagang-pedagangmuslimdenganpenduduk pribumi, nilai dan hukum
dagang yang dianut dalam sistemperdagangan internasional pada saat itu
adalah nilai-nilai Islam,
sehinggayangdapatmembinahubungandagangadalahmerekayangtelahmenerima
dan mengamalkan hukumdagang Islam tersebut.

Selainitu,sebagiandarimerekatermotivasiuntukmemasukiagama
Islam karena ingin membaca al-Qur'an. Para muballig
pedagangmensyaratkanharuslebihdahulumengakuiAllahsebagaiTuh
andanMuhammadsebagaiNabidanRasulAllah.17Adapulayangmemel
ukagama Islam melalui perkawinan, yang mensyaratkan calon istri
haruslebihdahulumasukIslam,kemudiandisusulolehparapembantuda
nanggotakeluarga lainnya.18
GambarandiatasmenunjukkanbahwapendidikanIslamberlangsu
ng tidak terbatas pada satu tempat dan waktu tertentu,
namundimanadankapansajaberlangsungkontakantarapedagangmuba
lligdenganpendudukpribumi,padasaatitupulaterjadidanberlangsungp
endidikanIslam.Adapunmateripendidikanmengenaisyahadat,memba
ca al-Qur'an, nilai-nilai moral dan akhlak yang baik,
kemudiandiajarkancara-carashalatlengkapdengansyarat-
syaratnyadanseterusnya.19
Demikian pula yang terjadi di Sulawesi Selatan, pendidikan
Islammulai seiring dengan masuknya agama Islam di daerah
tersebut, secararesmi dimulai pada tahun 1635 M. Para pedagang
dan muballig yangdatangdarikawasanMelayumayoritasorang-
orangyangmudahbermasyarakat.MerekamenyebarkanajaranIslamme
laluiaktivitaskesehariandalamkehidupansecaradamaitanpapaksaaan.2
0
Prosespenyebaran ajaran Islam berlangsung bebas dan alami,
namun tetap sesuaidengannilai-
nilaiajaranyangsubstansinyamerupakanbagiandaripendidikanIslam.
Pendidikanagamapadaperiodeawaltersebutberlangsungdilingku
ngankeluarga.Paramuballigmeluangkanwaktunyauntukmengajarkan
agamakepadapemilikrumahyangmerekatempatimenginap. Bagi
orang dewasa diajarkan pengetahuan agama yang terkaitdengan
pelaksanaan ibadah, terutama tata cara shalat lima waktu. Bagianak-
anak remaja diajarkan mengaji.21 Hal ini menegaskan posisi
parapedagangyangmenjalankanaktivitasganda,selainsebagaipendata
ngdengantujuanmemasarkanbarangdaganganjugasebagaimuballig(p
enyebarajaran Islam).
Namunsecaraumumperkembanganselanjutnya,terbentuklahkom
unitas-komunitasIslamdikota-kotapelabuhandimanapedagang
muballigIslammembangunmesjid.Ulamadanguru-
gurumulaiberdatangan,pengajian-
pengajiandiselenggarakandenganmengambiltempatdi masjid-masjid,langgar
atau rumahulama dan paraguru.
Tempat-
tempatpengajianinikemudianadayangberkembangmenjadisistempendidikan
sebagai berikut22 :
1. Sistem pendidikan Surau
Pada awal perkembangan Islam di Indonesia, pendidikan
Islamdilaksanakan secara informal, para muballig melaksanakan
penyiaranagama Islam kapan dan dimana saja pada setiap kesempatan
dengancara yang mudah diterima oleh masyarakat. Mereka mendirikan
masjidsebagai tempat beribadah dan mengerjakan shalat Jum'at di setiap
desayangdominanpenduduknyamuslim,merekamendirikansurau(diSumat
era Barat) atau langgar untuk mengaji, membaca al-Qur'an
dansebagaitempatuntukmendirikanshalatlimawaktu.
PendidikanIslamyangberlangsungdisurauataulanggarbersifateleme
nter,dimulaidenganmempelajarihurufabjadArab(hijaiyyah)ataukadang-
kadanglangsungmengikutigurudenganmenirukan apa yang telah dibaca
dari kitab suci al-Qur'an. Pendidikanseperti ini dikelola oleh seorang
petugas yang disebut 'amil, modinatau lebai yang memiliki tugas ganda,
yaitu selain memberikan do'apada waktu upacara keluarga atau desa,
juga berfungsi sebagai guru.Pelajaran biasanya diberikan setiap pagi dan
petang hari, selama satusampai dua jam yang memakan waktu selama
beberapa bulan bahkansampaisekitarsatutahun.
Kegiatanbelajarberlangsungdalambentuksorogan23danhalaqah24.
Materi pelajaran awal adalah membaca al-Qur'an, setelah itudiajarkan
tentang tata cara shalat, dan masalah keimanan yang lebihdikenal
dengan sifat dua puluh Tuhan, serta pelajaran akhlak yangdisajikan
melalui cerita-cerita para Nabi, orang-orang Saleh sehinggamurid-
muriddiharapkanmampumeneladaninya denganbaik.25
Pengajianal-
Qur'anpadapendidikanlanggarinidapatdibedakanatasduatingkatan,yaitu;
(a)tingkatanrendah,yangmerupakan tingkatan pemula, yaitu dimulai
dengan pengenalan
hurufhijaiyahsampaibisamembacanyayangdiadakanpadatiap-
tiapkampung,(2)tingkatanatas;pelajarannyaselaintersebutdiatas,juga
ditambahdenganpelajaranlagu,qasidahdanbarazanji,tajwidda
nmengajikitab perukunan.26
Tujuan utama dari pendidikan surau atau langgar
adalah agarmurid dapat membaca al-Qur'an dengan baik dan
benar, dan belum
adakajianyangterlalumendalamuntukmemahamiisinya.Penye
lenggaraanpendidikaninitidakmemungutbiaya,tergantungpad
akerelaanpadaorangtuamuridyangbolehsajamemberikansesu
atusebagaiwujudrasaterimakasihorangtuakepadaguruanakny
ayangmungkinsekaliiaadalahgurunyajuga,apakahituberupa
benda atau uang sesuai dengan kemampuan masing-
masing.Dan salah satu dari karakteristik penting dalam
pendidikan surau ataulanggar ini adalah hubungan antara
guru dan murid yang
berlangsungterusmeneruswalaupunmuridtelahmelanjutkanpe
lajarannyakelembagapendidikanyanglebihtinggi.
Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa
pendidikan
Islamyangberlangsungdilanggar,masihsangatsederhanajikadi
bandingkan dengan penyelenggaraan pendidikan dewasa ini.
Namundemikian semangat untuk menyampaikan ilmu
agama dari para
gurutanpamemperhitungkankeuntungandarisegi-
segimaterial,dansemangatmenuntutilmumurid-murid tanpa
ditunjang oleh
fasilitasbelajaryangmemadaiitulahyangmenjaditulangpunggu
ngpenyebaran Islam pada masa-masa selanjutnya, dan dapat
berkembangsecara meluas seiring dengan perkembangan
Islam yang hampir meratadiseluruhNusantara.
2. Sistempendidikan pesantren.
SejarahtelahmembuktikanbahwakehadirankerajaanBa
niUmayyahmenjadikanpesatnyaperkembanganilmupengetah
uan,sehingga masyarakat Islam tidak hanya belajar di masjid
tetapi jugapada lembaga pendidikan lainnya seperti Kuttab.
Kuttab inilah yangkemudian lebih dikenal di Indonesia
dengan istilah pondok
pesantrendengankarakternyasendiriyaituadanyakyai,santri,m
asjiddanpondok.2
Sistem pendidikan pesantren yang ingin dikemukakan
di
siniterbataspadasistempendidikansebelummasapembaharuan
pendidikan Islam di Indonesia. Secara historis dapat
dikatakan
bahwakelahiransistempendidikanpesantrensudahadasebelum
masapembaharuan,hanyasajasistemyangdigunakanmasihterg
olongtradisionaldan sangatsederhana.
Isi kurikulum pesantren terfokus pada ilmu-ilmu agama,
sepertibahasaArab,fiqhi,hadits,tafsir,ilmukalam,tarikh(sejarah)dansebaga
inya.Literaturilmu-ilmutersebutsebagaimanadikemukakansebelumnya
adalah kitab-kitab klasik yang disebut kitab kuning denganciri-
cirinyaantaralain:
a. Kitab-kitabnyaberbahasaArab.
b. Padaumumnyatidakmenggunakansyakal,bahkanadayangta
npatitikatau koma.
c. Berisikeilmuan yangcukup berbobot.
d. Metodepenulisannyadianggapkunodan relevansinya
dengan ilmu-ilmukontemporerkerapkalitampak relatif
tidakada.
e. Lazimnyadikajidandipelajaridipondokpesantren.
f. Kertasnyaberwarnakuning.31
Kedudukanpesantrendalamhalinimerupakankelanjutandaripendidikanele
menteryangberlangsung di langgardengan
mempelajari berbagai cabang ilmu agama yang bersumber
dari kitab-kitab kuning. Kegiatan belajar berlangsung pada
waktu-waktu
tertentu,yaitusetelahshalatsubuh.Biasanyapadapagihari,paras
antrimengerjakanpekerjaanrumahtangga,membersihkanhala
man,mengolah sawah bersama dengan kyainya, setelah itu
baru diberikanpelajaran lagi. Pada siang hari, santri
beristirahat dan pada sore hari,mereka kembali belajar.
Dalam melaksanakan semua kegiatan
tersebut,waktushalatberjamaah selaludiperhatikan. 32

Berdasarkansistempengajaranpesantrenini,AminRais
mengemukakanbahwasistem
yangditerapkandipondokpesantrenmempunyai beberapa
keunikan, sesuai dengan ciri dan karakter
pondokpesantrenitu sendiri,antaralain:
a. Melaluisistemtradisionalyangmempunyaikebebasanpenuh
dibandingkan dengan sekolah modern, sehingga terjadi
hubunganduaarah antara santridankyai.
b. Kehidupan di pesantren menampakkan semangat
demokrasi karenamereka telah terbiasa bekerjasama
dalam mengatasi problema
yangdihadapi,termasukyangbersifatnonkurikuler.
c. Parasantritidakmengidappenyakit"simbolis"yaituperoleha
ngelardanijazah,karenasebagianbesarpesantrentidakmenge
luarkanijazah,sedangkansantridenganketulusanhatinyamas
ukdipesantrentanpamengharapkanijazah.
d. Sistempondokpesantrenmengutamakankesederhanaan,per
saudaraan,persamaan, rasa percaya diri dan
keberanianhidup.
e. Alumnipondokpesantrentidakinginmendudukijabatanpem
erintahansehinggamerekahampirtidakdapatdikuasaiolehpe
merintah.33
Bentukdansistempendidikanpesantrensebagaimanadis
ebutkandiatasmampubertahansampaipemerintahkolonialBela
nda mengeluarkan kebijaksanaan untuk memberikan
pengajarankepadakalanganbawahdenganmendirikanvolkscho
olen,sekolahrakyat atau sekolah dasar negeri dengan
menggunakan sistem
yangberbedadengansistempendidikanditerapkandipesantren.
Dalam menyikapisistem
pendidikankolonialBelandaketikaitu, para aktivis pendidikan
khususnya umat Islam berbeda
pandangan.Sebagiandarimerekamenutupdiridaripengaruhmo
dernisasiBarat
dengancarayangsangatselektif.34Disampingitu,terdapat
pulakelompokmodernisyangsebelumnyatelahmemperolehnil
ai-
nilaipembaruandariTimurTengah,sehinggadenganmudahmen
erimasistempendidikankolonial.
Haliniterbuktidenganadanyasekolahyangdidirikanoleh
K.H. Ahmad Dahlan dengan mengkombinasikan antara mata
pelajaranagamadenganmatapelajaranumum.35Dahlanmengintegrasikansis
tempendidikanpesantrendangnsistempendidikangubernamen(Barat)mem
berikankontribusiterhadapkehidupanumatIslamdiIndonesia.36
SistempendidikanyangditerapkanolehKolonialBelandasebagai
penguasa pada saat itu sangat mempengaruhi sistem tradisionalyang
berlangsung di pesantren. Dengan dukungan kekuasaan, sistemtersebut
teradopsi dan diikuti oleh tokoh pembaruan dalam pendidikanIslam.
Sekiranya kekuasaan kolonial Belanda tidak sempat
menjajahmakasistempendidikansampaisekaranginiakandidominasiolehc
orakpendidikanpesantrentradisional.
Dengan sikap semacam ini, akhirnya perkembangan
pesantrendariwaktukewaktuterusmenerusmengalamiperubahandanpenye
suaianseiringdenganperubahanzaman,sehinggasampaisekarang masih
terlihat lembaga pendidikan pesantren yang tetap eksisdi tengah-tengah
masyarakat, dan sistem pendidikannya sangat
jauhberbedadengansistempendidikanpesantrensebelumnya.Halinisangat
dipengaruhi oleh perkembangan pendidikan di tanah air
sertatuntutandarimasyarakatdilingkunganpondokpesantrenitusendiri.
Dalam realitasnya, sistem pendidikan dan pengajaran di
pondokpesantren dewasa ini dapat digolongkan dalamtiga bentuk, yaitu:
a. Pondokpesantrenyangsistempengajarannyaditerapkandeng
ancara non klasikal (sorogan atau bandungan) dengan
santrinya tinggaldalampondok atau asrama yang telah
disediakan.
b. Pondok pesantren yang sistem pengajarannya sama
dengan di atas,namunsantrinya tidakdisediakan
pondokandi komplekspesantren.
c. Pondok pesantren yang menyelenggarakan pendidikan
non
formaldanformalsekaligusdalambentukmadrasahdanbahka
nsekolah

umumdalamberbagaitingkatdankejuruansesuaidengankebu
tuhanmasyarakat.37
TerjadinyaperubahansistempendidikanIslamsemacami
nitidakterlepasdariadanyamotivasiyangmunculuntukselalum
engadakan pembaharuan dalam sistem pendidikan Islam
yang masihsaratdengankekurangan-
kekurangan.Berbagaikekuranganitukemudian diupayakan
kelengkapannya dengan mencoba
mengadopsibeberapasistempendidikankolonial.Upayatersebu
tterutamadilakukan sebagai respon terhadap pengharaman
yang dikakukan olehkelompoktradisionalis atas
sistempendidikan Barat.
Suatuhalyangtidakdapatdipungkiribahwabanyaksistem
pendidikanIslammodernyangdidalamnyabanyakunsuryangsu
mbernyadariBarat,misalnyapenggunaanbangkusekolah,peny
usunan materi pelajaran, metodologi dan masih banyak lagi
yanglain. Hal semacam itu semuanya masih bersumber dari
pengaruh sistempendidikankolonialBelanda.
Kaum tradisionalis -mau tidak mau- harus merelakan
sistempendidikankolonialitudiaplikasikan,karenamelihatkebe
rhasilanyang telah dicapai. Sebuah contoh yang dapat
dikemukakan
berkaitandenganhaliniadalahsistempendidikansekolahnegeri
diMinangkabau,yangwalaupunpadaawalnyamenggunakansis
tempendidikansurau,tetapisetelahbeberapalamamengadopsisi
stempendidikan Barat, hasilnya mampu menempatkan anak-
anak Minangpada posisi strategis dalam wacana intelektual
dan politik pada masakebangkitannasional dan pada
masakemerdekaan.38
2. SistemPendidikanMadrasah
Bentuk madrasah yang dikenal dari sistem pendidikan
Islam diTimur Tengah sebagai lembaga pendidikan setelah
Kuttab dan
halaqahdimasjidagaknyaberbedadenganmadrasahyangdikena
ldalamkonteks keindonesiaan, mengingat bahwa madrasah
itu belum dikenalpada awal-awal penyebaran Islam di
Indonesia,39 tapi istilah itupunkemudian muncul setelah
adanya pembaharuan yang dilakukan
olehkalanganmodernisdiIndonesiadenganmemasukkansistem
pendidikan modern pada madrasah itu sendiri. Hal ini
dibahas sebagaibahantambahan informasitentang
sistempendidikan padamasaawal.
A. Sosial Budaya
Bila ditinjau dari segi arkeologi setelah zaman prasejarah berakhir di
Indonesia lahirlah kebdayaan baru. Kebudayaan tersebut ditandai dengan
datangnya orang-orang India sebagai pembawa kebudayaan Hindu, yaitu
pengaruh alam pikiran dan tingkah laku orang-orang India yang datang ke
Indonesia. Pengaruh ini menyebabakan perubahan cara hidup manusia
Indonesia baik dalam tata cara hidup kemasyarakatan, perekonomian dan
keagamaan. Sudah jaman prasejarah telah terdapat hubungan maritime
antara India dan Indonesia. Diantara kedua bangsa tersebut terdapat
kesamaan kebudayaan sehingga kedatangan mereka tidak dirasakan
sebagai bangsa yang akan menguasai Indonesia. Kedatangan orang-orang
India tidak dapat ditetapkan secara pasti, akan tetapi dapt diperkirakan
pada permulaan abad pertama sesudah masehi mereka telah mengunjungi
kepulauan Indonesia.
1. Mengunjungi pulau Indonesia pada abad ke IV sampai abad ke
XV sesudah masehi pengaruhnya terhadap penduduk telah
menemukan corak kehidupan tersendiri, lebih-lebih dalam
lapangan keagamaan dan kebudayaan. Pada masa tersebut diatas,
Indonesia terdiri dari krajaan-kerajaan besar kecil berdiri sendiri
atau dalam kesatuan kerajaan. Bangunan candi-candi yang
terdapat di Indonesia merupakan bukti adanya pengaruh Hindu.
Fungsi candi -candi Indonesia-Hindu adalah sebagai tempat
penguburan abu jenazah raja-raja. Raja-raja yang meninggal
dibuatkan patung dan perwujudannya melambangkan dewa-
dewa yang mereka puja semasa hidupnya. Masyarakat ondonesia
menganggap rajanya sebagai dewa yang memerintah di dunia.
2. Gelar-gelar kedewaan diberikan kepada raja-raja terutama
setelah mereka meninggal dunia. Kepercayaan demikian
menunjukan adanya hubungan dengan tradisi dengan
kepercayaan pada masa pra Hindu. Ketika mereka memuja Roh-
roh nenek moyang yang biasanya diwujudkan dalam patung-
patung dan menhir-menhir diatas punden-punden berundak.
1.3Kapitayan
Sebuah kepercayaan yang memuja sesembaham utama yang
disebut, “Sanghyang Taya”yang bermakna hampa ataumkosong. Orang
Jawa atau Sunda wiwitan mendefinisikan Sanghyang Taya dalam satu
kalimat, “tan keno kinaya ngapa” alias tidak bisa di apa-apakan
keberadaannya. Dalam sisitem ajaran kapitayan yang begitu sederhana
waktu itu, sanghyang taya tidak bisa dikenali kecuali ketika muncul
dalam bentuk kekuatan gsib ysng di debut “Tu” dalam bahasakuno yang
artinya benang atu tali yng menjalur. “Tu inilah yang di anggapebagai
kemungkinan priadi Sanghyang Taya. Kapitayan diadopsi oleh Wai
Songo untuk penyebaran Islam, dalam ajaran Kapitayan tidak mengenal
ajaran Hindu-Budha. Pada ajaran Wali Songo prinsip dasar kapitayan
dijadikan sarana untuk berdakwah dengan menjelaskan kepada
masyarakat bahwa Snghyang taya merupakan laisa kamitslihi
syai’un.berdasarka Alqur’an dan Hadist yang artinya sam dengan tan
kena kinaya ngapa, sesuatu yang tidak bisa dilihat, juga tidak bisa
diangan-angan seperti apapun.
A. Teori dan saluran Islamisasi mdi Indonesia
Situasi dan kondisi seperti ini memaksa para pakar untuk memunculkan
teori-teori dalam kaitannya dengan proses Islamisasi dan Perkembangan
Islam di Indonesia. Paling tidak ada empat teori yang dimunculkan, yaitu :
1. Teori India, Penggagas dan pencetus utama teori India adalah
Pijnappel, seorang Profesor Bahasa Melayu di Universitas Leiden,
Belanda. Dia mengatakan bahwa Islam dating ke Indonesia
(nusantara) bukan berasal dari Arab, teapi berasal dari India,
terutama dari pantai Barat, yaitu daerah Gujarat dan Malabar.
Sebelum Islam sampai ke Indonesia, banyak orang Arab bermazhzb
Syafi’I yang bermigrasi dan menetap di wilayah India. Dari sana,
selanjutnya Islam menyebar ke Indonesia (Nuantara)
2. Teori Arab, penting diketahui bshwa Coromandel dan Malabar,
menurut Arnold bukanlah satu-satunya tempat Islam dibwa ke
Nusantara. Islam di Indonesia juga dibawa oleh para pedagang dari
Arabia. Paa pedagang Arab ini trlihat aktif dalam penebaran Islam
ketika meraka dominan dalam perdagangan Brat-Timur sejak awal
abad ke-7 dan ke-8 Masehi. Asumsi ini didasarkan pada sumber-
sumber China yang menyebutkan bahwa menjelang perempatan
ketiga abad ke-7, seorang pedagang Arabpemimpin pemukiman
ArabMuslim di pesisir BaratSumatera. Bahkan, beberapa orang Arab
ini telah melakukan perkawinan campur dengan penduduk pribumi
yang kemudian membentukinti sebuah komunits Muslim yang para
Anggotanya telah memeluk Agama Islam. Ini merupakan alasan
pertama dari teori ini. Teori kedua, penggunaan istilah bahasa Persia
dalam system mengeja huruf arab, terutama untuk tanda-tanda bunyi
harakatdalam pengajaran Al-Qur’an. Alas an ketiga peringatan
Asyura ata 10 Muharram sebagai salah satu hari yang diperingati
oleh kaum Syi’ah, yakni hari wafatnya Husain bin Abi Thalib di
Padang Karbala.
3. Teori Persia, teori Persia menyatakan bahwa Islam yang datang ke
Nusantara ini berasal dari Persia, bukan dari India dan Arab. Teori
ini didasarkan pada beberapaunsur kebudayaanPersia, khususnya
Syi’ah yang ada dalam kebudayaan Islam di Nusantara. Di antara
pendukung teori pendukung ini adalah P.A HoeseinDjajadiningrat.
Dia mendasarkan analisisnya pada pengaruh Sufisme Persiaterhadap
beberapa ajaran mistik Islam (sufisme) Indonesia. Ajaran
manunggaling kawula Gusti Syeikh Siti Jenar merupakan pengaruh
dari ajaran wahdat al-wujud al-Hallaj dari Persia.Ini merupakan
alasan pertama dari teori ini. Teori kedua, penggunaan istilah bahasa
Persia dalam system mengeja huruf arab, terutama untuk tanda-tanda
bunyi harakatdalam pengajaran Al-Qur’an. Alas an ketiga peringatan
Asyura ata 10 Muharram sebagai salah satu hari yang diperingati
oleh kaum Syi’ah, yakni hari wafatnya Husain bin Abi Thalib di
Padang Karbala.
4. Teori China, banyaknya pengaruh budaya China dalam beberapa
unsur kebudayaan Islam di Indonesia perlu mem[ertimbangkan
peran orang-orang China dalam Islamisasi di Nusantara, karenanya “
teori China”dalam Islamisasi tidak bisa diabaikan H.J.de Graaf,
mislnya sudah menyunting beberapa literaturJawa Klasik yang
memperlihatkan peranan orang-orang China dalam pengembangan
Islam di Indonesia
B. Bukti / situs masuknya Islam di Indonesia
Pengaruh Islam dalam masyarakat di pesisir muara pulau Jawa lebih
menonjol di bndingkan dengan penduduk Jawa di pesisir selatan. Hal ini
menunjukkan hubungan perdagangan di pulau Jawa saat itu cukup ramai.
Hal ini di buktikan dengn Kraton Yogyakarta dan Solo terletak di bagian
selatanpulau Jawa yang masih bertahan dengan kebudayaan Jawa
membuktikan bahwakontak budaya membrtikan peluang besar bagi
pengaruh budaya. Dan di sisi lain di pesisir utara sudah banyak di
pengaruhi oleh Wali Songo.di anggap bukti tertua Islamisasi terdapat
dipulau Jawa, yaitu Nisan Fatimah binti Maimun di Leran, Gresik dari
tahun 475 H(1082M).
PETA KONSEP

Perkembangan Islam pada Islam di Indonesia

Awal Penyebaran Islam

PerkembanganPengaruhIslamdi Indonesia

Pusat-Pusat Pedagang Ulama


Perkembangan Islam
Kerajaan Islam di
Perkembangan Indonesia
Wali Songo masyarakat,
Hubungan dengan Pemerintahan,
Indonesia dalam bidang Pedagang China, dan Sosial Budaya Peninggalan Sejarah
Ekonomi, Sosial dan India, Arab, Persia, di setiap daerah
Islam
Politik Turki dan Mesir

Masjid, Keraton, Betu nisan, Kaligrafi, Seni


Sastra, Seni Pertunjukkan

Anda mungkin juga menyukai