Anda di halaman 1dari 1

Kontak Karier Promo Collaboratio

( '
! " # $ % &

Home » Bisnis »

! Dibaca Normal : 11 Menit

Dibeli Seharga Rp115


Miliar! Cititrans Jadi
Anak barunya Blue
Bird
By Nisrina Mustika, S.I.Kom | 8 Maret
2019

! " # $

% &

Pasti tahu kan Cititrans


angkutan antar jemput
(shuttle)? Kini Cititrans telah
dibeli oleh Blue Bird. Kok bisa?

Kali ini Finansialku akan


membahas berita mengenai
Cititrans yang telah diakuisisi
Blue Bird. Mari simak
pembahasannya berikut ini.
Selamat membaca.

Rubrik Finansialku

Daftar Isi 
Blue Bird Akuisisi Cititrans
Kumpulan Anak Usaha Blue
Bird Sebelum Akuisisi Cititrans
Free Download Ebook
Perencanaan Keuangan
untuk Usia 30 an

Blue Bird Akuisisi


Cititrans

Saat ini perjalanan Bandung


Jakarta dan Sebaliknya dapat
ditempuh dengan berbagai
cara. Salah satunya dengan
menggunakan shuttle.
Penggunaan shuttle ini dapat
dikatakan lebih efektif dan
efisien.

Kelebihan jasa transportasi


yang menggunakan metode
shuttle yaitu jam
pemberangkatan tepat waktu
sesuai dengan jadwal yang
ditentukan.

Dibandingkan dengan jasa


transportasi yang
menggunakan metode travel
yaitu jam pemberangkatan
bisa molor karena harus
menjemput antar alamat
semua penumpang.

Bagi orang yang sering


menggunakan transportasi
berbasis layanan antar jemput
atau biasa disebut dengan
shuttle ini pasti mengetahui
shuttle dengan nama Cititrans.

Travel yang memiliki rute


Bandung-Jakarta, Jakarta-
Bandung, serta ke Bandara
Soekarno Hatta ini telah
memiliki pengalaman lebih
dari 13 tahun di bisnisnya itu
dan memiliki reputasi yang
sangat baik.

Belum lama ini PT Blue Bird


Tbk melalui anak usahanya PT
Trans Antar Nusa bird telah
resmi menandatangani
perjanjian jual beli bisnis
angkutan darat dengan sistem
antar jemput antar kota
provinsi dengan nama
Cititrans. 

Kini Blue Bird memang sangat


gencar dalam
mengembangkan bisnis-
bisnisnya terutama dalam
bidang Shuttle.  Salah satunya
dengan membeli seluruh aset
City Trans.

[Baca Juga: Bagaimana


Prospek GIAA? Setelah GIAA
Ambil Alih Operasional
Sriwijaya]

Cititrans ini sebelumnya


adalah milik PT Citra Tiara
Global. Penandatanganan jual
beli ini dilakukan pada 1 Maret
2019. Adapun nilai transaksi
dari pembelian Cititrans ini
mencapai Rp115 Miliar.

Seperti yang dilansir di


Liputan6.com, Direktur Utama
PT Blue Bird Tbk, Purnomo
Prawiro mengatakan:

“Harga
pembelian bisnis
ini sebesar Rp115
miliar yang
diambil dari
modal usaha
perseroan.”

Pembelian bisnis itu meliputi


aset kendaraan, hak kekayaan
intelektual, perjanjian-
perjanjian dengan pihak
ketiga, karyawan kunci dan
pengemudi serta liabilitas.

Direktur Utama PT Blue Bird


mengatakan bahwa pembelian
ini dilakukan sebagai langkah
penting dalam rencana
strategis Blue Bird Group
untuk diversifikasi usaha.

Menurutnya dengan
pengambilalihan Cititrans ini,
kegiatan operasional
perusahaan Nusa bird dan
Blue Bird Group akan
tertopang dengan baik.

Manajemen PT Blue Bird Tbk


menyatakan bahwa pembelian
ini pun merupakan tonggak
penting dalam rencana
strategis grup Blue Bird untuk
diversifikasi usaha dan untuk
membangun keberadaan yang
lebih kuat dalam pasar upper
mass.

Seperti yang dikatakan oleh


Michael Tene selaku
Sekretaris Perusahaan Blue
Bird, bahwa target pasar
Cititrans dengan Blue Bird
memiliki kesamaan, ia
mengatakan:

“Sesuai dengan
target market
Cititrans saat ini,
yaitu premium
commuters. Ini
sesuai dengan
target market
Blue Bird yang
memang
menyasar upper
mass segmen.”

Selain itu, Michael


mengungkapkan bahwa untuk
tahap awal dari bisnis barunya
ini, pihaknya akan
mengembangkan dari rute
Jakarta Bandung maupun
rute-rute lainnya hal ini
seiring dengan beroperasinya
tol Trans Jawa.

Untuk kendaraan Cititrans


yang telah di akuisisi oleh Blue
Bird akan digunakan sebanyak
130 unit armada dan pihak
Blue Bird pun berencana
untuk menambahkan armada
di tahun ini.

Selain itu, perseorang juga


memastikan bahwa dalam
pembelian bisnis tersebut,
tidak melanggar peraturan
dan perjanjian dengan pihak
ketiga dan tidak berdampak
buruk pada kondisi keuangan.

Setelah membeli saham


Cititrans, kini Blue Bird
merambah ke bisnis Shuttle.
Tahun ini perseroan juga fokus
pada pengembangan bisnis
angkutan antar kota antar
provinsi (AKAP).

Selain itu, Michael Tene pun


mengungkapkan terkait
angkutan bandara juga sudah
disiapkan armada dari pihak
Blue Bird. Dimana untuk
angkutan bandara sudah ada
armada Blue Bird di Jakarta
Airport Connexion.

Menurutnya, potensi bisnis di


bidang shuttle ini memiliki
nilai positif, apalagi
dipengaruhi oleh tol elevated
Cikampek yang akan selesai
pada pertengahan 2019.

Maka dari itu pihak Blue Bird


akan membuat perjalanan ke
Bandung ataupun ke Jawa
tengah menjadi lebih nyaman.
Dengan begitu perusahaan
akan memfokuskan kepada
pergantian kendaraan dan
peningkatan utilitas
kendaraan operasi.

Kumpulan Anak Usaha


Blue Bird Sebelum
Akuisisi Cititrans

Sebelum membeli Cititrans, PT


Blue Bird Tbk telah
membentuk anak usaha baru
dengan nama PT Trans Antar
Nusabir. Anak usaha yang
dibentuk pada 1 Februari 2019
ini bergerak di bidang usaha
utama transportasi.

Dengan didirikannya anak


usaha tersebut. Menjadikan
usaha grup Blue Bird semakin
luas. Ditambah lagi dengan
akuisisi Cititrans sebagai
armada antar jemput.

Selain itu, perseroan juga


mengumumkan pembentukan
usaha antara PT Blue Bird Tbk,
Mitsubishi UFJ Lease and
Finance Co Ltd, dan PT Takari
Kokoh Sejahtera di bidang
lelang termasuk kendaraan
bermotor.

[Baca Juga: Inilah Dampak


Naiknya Tiket Penerbangan
terhadap Emiten
Penerbangan!]

Kepemilikan saham untuk


pembentukan perusahaan
patungan PT Balai Lelang
Caready adalah 51 persen oleh
PT Blue Bird Tbk dan 49
persen oleh Mitsubishi UFJ
Lease and Finance Co.

PT Blue Bird Tbk memiliki


11.730 saham atau 51 persen
dari total saham senilai
Rp11,73 miliar, Mitsubishi UFJ
Lease and Finance Co Ltd
memiliki 8.970 saham atau 39
persen dari total saham
dengan nilai nominal Rp8,97
miliar.

Kemudian PT Takari Kokoh


Sejahtera sebesar 2.300
saham atau 10 persen dari
total saham dengan nilai
nominal Rp2,3 miliar.
Kepemilikan saham Blue Blue
memang sangat besar jika
dibandingkan dengan kedua
perusahaan tersebut.

Michael menjelaskan meski


persaingan bisnis taksi saat ini
makin ketat tapi masih ada
pertumbuhan di Jakarta.
Dengan melihat pertumbuhan
itu, perseroan masuk ke bisnis
lelang. Michael mengatakan:

“Pada 2018,
bisnis sudah
mulai stabil
secara bertahap.
Ada improve
bisnis taksi
terutama di
Jakarta, ada
pertumbuhan
pendapatan di
Jabodebek.”

Selain itu untuk mendukung


bisnisnya di tahun ini, PT Blue
Bird Tbk menganggarkan
belanja modal sekitar Rp1,5
triliun. Dana belanja modal itu
digunakan untuk pembelian
kendaraan.

Hingga saat ini belum ada


kabar apa alasan Cititrans
menjual hampir seluruh
asetnya. Namun yang jelas
kedua perusahaan ini telah
melakukan penandatanganan
transaksi jual beli.

Dengan adanya pemindahan


kepemilikan ini, kini secara
otomatis segala kebijakan
baru mengenai armada
Cititrans ini ada dibawah
wewenang Blue Bird.

Apakah Anda sudah


merencanakan keuangan
Anda dengan bijak?

Anda bisa membaca ebook


Perencanaan Keuangan untuk
Usia 30 an di bawah ini secara
GRATIS, agar tujuan keuangan
Anda bisa terencana dengan
tepat.

Free Download Ebook Perencanaan


Keuangan untuk Usia 30 an

DOWNLOAD EBOOK
SEKARANG

Selain itu, Anda bisa


menggunakan bantuan
Aplikasi Finansialku untuk
merencanakan dan mengelola
keuangan Anda. Aplikasi
Finansialku dapat dengan
mudah Anda download melalui
link di bawah ini atau melalui
Google Play Store.

Apa pendapat Anda setelah


membaca artikel tentang
Cititrans yang jadi anak
barunya Blue Bird? Berikan
tanggapan Anda di kolom
komentar di bawah ini.

Ayo bagikan artikel ini kepada


teman dan kerabat Anda.
Semoga bermanfaat, terima
kasih.

Sumber Referensi:

Agustina Melani. 5 Maret 2019.


Rogoh Rp115 Miliar, Blue Bird
BeliB Bisnis Cititrans.
Liputan6.com –
https://goo.gl/4nVFqo
Nur Pehatul. 5 Maret 2019.
Rambah Bisnis Antar Jemput
dengan Akuisisi Cititrans, Ini
Strategi Blue Bird (BIRD).
Kontan.co.id –
https://goo.gl/DYgv5T

Anda mungkin juga menyukai