NIM : 031081978
TUGAS 1
Wacana
Strategi Citilink Capai Target Penumpang 7,8 Juta Orang Tahun 2013
Peter, Senior Corporate Advisor PT Citilink Indonesia, menegaskan bahwa semua lapisan masyarakat
(target market) harus tahu Citilink. Sejak resmi melepaskan diri dari manajemen Garuda Indonesia,
Citilink menjadi perusahaan maskapai penerbangan yang independen dan mandiri. Kemandirian ini
dipertegas dengan sertifikat AOC (Air Operation Certificate) dari Kementrian Perhubungan tanggal 22
Juni 2012 silam. Ketika itu pula, Citilink dituntut menjadi pemain utama di kelas LCC.
Agenda Citilink untuk tahun 2012 adalah melakukan Brand Penetration. Ditandai dengan rebranding
seperti corporate colour, livery, logo, seragam dan juga meluncurkan desain layout website baru. Fitur
dalam website ini mencakup Citilink Shield (asuransi perjalanan), Citilink Hotels (pesan hotel via website
Citilink), serta Citilink Story dan Citilink TV. Citilink juga menggandeng grup band Nidji dengan
meluncurkan theme song berjudul Terbang Tinggi. Agenda Mega Leap tahun 2013 adalah Network
Penetration. Untuk mendukung itu, Citilink telah menjalin kerja sama dengan Telkomsel dan
convenience store. Kerjasama ini dalam hal penjualan tiket pesawat. “Jual tiket semudah jual pulsa,”
tegas Direktur utama Citilink. Saat ini kontribusi penjualan tiket Citilink 40-50% melalui travel agent,
sedangkan 28-30% dijual via website atau online. Sisanya, 20% dibagi antara call center, Citilink sales
office, Citilink Kiosk on the road. Citilink juga bakal memperkuat 31 rute domestik yang melayani 22
kota tujuan dengan 140 frekuensi penerbangan di Indonesia guna menikmati potensi 40 juta penumpang
per tahunnya. Tahun ini juga akan dioperasikan pesawat Turboprop (baling-baling, red) untuk rute
perintis di kota-kota kecil. Agenda Mega Leap hingga tahun 2017 berturut-turut seperti Regional
Expansion (2014), IPO (2015), Leading LCC (2016), serta Sustainable Growth (2017).
Untuk memenangkan persaingan, tentu faktor pesawat merupakan modal utama merebut pelanggan.
Citilink mendatangkan Airbus 320. Saat ini ada 22 Airbus 320. Sampai akhir tahun akan ada 24 pesawat
Airbus 320. Hingga akhir 2015, Citilink akan menambah 10 pesawat Airbus A320 setiap tahunnya.
Menurut Direktur utama Citilink, masyarakat selalu menilai pesawat Citilink adalah pesawat bekas
Garuda. Pengadaan Airbus 320 merupakan bukti keseriusan dari Manajemen Citilink. Bila dirata-rata usia
pesawat Citilink tidak lebih dari 8 bulan. Bahkan, Citilink resmi mengandangkan 7 pesawat Boeing 737
yang sudah tua per Mei 2013. Dengan armada muda tersebut akan meningkatkan on time performance
(OTP) Citilink. Dulu OTP-nya 50-65%, dengan face out pesawat lama spihak manajemen yakin OTP-nya
akan meningkat.
Keunggulan lain dari Citilink adalah penggunaan leather seat di semua pesawat. Penggunaan leather
seat membuat pesawat lebih bersih, maintenance-nya gampang dan ujung-ujungnya efisien agar bisa
memberikan tarif yang menarik bagi pelanggan. Meski semua penerbangan Citilink merupakan economy
class, “maskapai ijo” ini juga memiliki layanan pre order meals. Citilink juga punya Green Seat sebanyak
tiga baris. Green Seat ini punya space lebih lebar dibanding seat lainnya. Tentu saja dengan harga yang
juga berbeda dengan seat biasa.
Lantas, bagaimana performance-nya? Maskapai dengan kode penerbangan QG ini telah mengangkut 3,8
juta penumpang sepanjang tahun 2012. Capaian ini sekaligus mendongkrak market share Citilink. Tahun
lalu hanya 5%. Sekarang, di rute-rute Citilink, kami bisa mengambil pasar 16%. Target Citilink adalah
7,8 juta penumpang terangkut sepanjang 2013 ini. Di ranah media sosial, akun Citilink di Facebook
berhasil membukukan 100 ribu likes dan lebih dari 50 ribu followers di Twitter. Apresiasi Citilink juga
diperoleh dari Indonesia Travel and Tourism Foundation yang menobatkan Citilink sebagai Indonesia
Leading Low Cost Airlines dua tahun berturut-turut (2011 dan 2012).
Pertanyaan Tugas 1:
1. Sebagai Direktur Utama Citilink, coba Anda susun misi Citilink sesuai dengan kondisi dan
wacana yang ada.
2. Citilink sebagai perusahaan penerbangan low cost carrier jelas melakukan segmentasi pemasaran
agar dapat berhasil dalam dunia persaingan jasa penerbangan. Efektif atau tidaknya segmentasi
pasar tentu saja tergantung pada syarat-syarat yang harus dipenuhi. Sebutkan syarat-syarat
efektivitas dari segmentasi pasar dan jelaskan usaha Citilink dalam rangka memenuhi syarat
tersebut.
Jawaban Anda mohon diketik dalam format Ms Word, dan diupload pada forum Tugas ini. Hindari
plagiasi, jika mengutip pendapat seseorang, mohon dicantumkan sumbernya.
Salam: Tutor
1. Sebagai Direktur Utama Citilink, coba Anda susun misi Citilink sesuai dengan kondisi dan
wacana yang ada.
Sebagai Direktur Utama Citilink misi yang akan saya lakukan sesuai dengan wacana diatas
adalah :
2. Citilink sebagai perusahaan penerbangan low cost carrier jelas melakukan segmentasi
pemasaran agar dapat berhasil dalam dunia persaingan jasa penerbangan. Efektif atau
tidaknya segmentasi pasar tentu saja tergantung pada syarat-syarat yang harus dipenuhi.
Sebutkan syarat-syarat efektivitas dari segmentasi pasar dan jelaskan usaha Citilink dalam
rangka memenuhi syarat tersebut.
Bisnis jasa pada dasarnya merupakan suatu bisnis yang tidak berwujud, yang dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Salah satu bisnis jasa adalah bisnis penerbangan. Maskapai
penerbangan adalah sebuah organisasi yang menyediakan jasa penerbangan bagi penumpang
atau barang. Perusahaan maskapai tersebut menyewa atau memiliki pesawat terbang untuk
menyediakan jasa transportasi.
Dalam pelayanan jasa penerbangan terdapat 2 (dua) istilah penerbangan yaitu Penerbangan Full
service dan Penerbangan Low Cost, Istilah Penerbangan Full Service adalah maskapai yang
memberikan layanan penuh, seperti layanan catering, koran/majalah dan flight entertain,
sedangkan istilah Penerbangan “low cost” atau sering disebut LCC (low cost carrier) atau Budget
Airlines atau no frills flight atau juga Discounter Carrier merupakan model penerbangan yang
unik dengan strategi penurunan operating cost. Low cost carrier melakukan eleminasi layanan
maskapai tradisional yaitu dengan pengurangan catering, minimize reservasi dengan bantuan
teknologi IT sehingga layanan nampak sederhana dan bisa cepat, namun faktor keselamatan tetap
dijaga untuk menjamin keselamatan penumpang sampai ke tujuan. LCC adalah redifinisi bisnis
penerbangan yang menyediakan harga tiket yang terjangkau serta layanan terbang yang
minimalis.
Intinya produk yang ditawarkan senantiasa berprinsip low cost untuk menekan dan mereduksi
operasional cost sehingga bisa menjaring segmen pasar bawah yang lebih luas. Salah satu
penerbangan yang menerapkan konsep penerbangan LCC adalah Citilink (PT Citilink Indonesia)
yang merupakan anak perusahaan Garuda Indonesia. Perusahaan ini berdiri tahun 2001 sebagai
Unit Bisnis Strategis (SBU) dan difungsikan sebagai salah satu alternatif penerbangan bertarif
rendah di Indonesia. Sejak tanggal 30 Juli 2012 Citilink secara resmi beroperasi sebagai entitas
bisnis yang terpisah dari Garuda Indonesia setelah mendapatkan Air Operator Certificate (AOC).
a. Targeting
Dengan Slogan “Bayar Seperlunya” dan motto “Enjoy Simplicity” meyakinkan penumpang akan
value of money yaitu tentang harga, layanan, dsb. Slogan ini bertujuan untuk semakin
meyakinkan konsumen mengenai Citilink. Dan juga memberikan pelayanan kemudahan bagi
calon penumpang melakukan pemesanan tempat duduk dan pembayaran melalui website
www.citilink.co.id.
b. Positioning
Citilink melakukan positioning dengan menjadi maskapai yang casual tetapi elegan dengan tetap
memfokuskan high quality standard safety of security dan on time performance.
c. Segment Pasar
Melayani segmen budget traveller dan angkutan kargo, Mengambil pangsa pasar short-haul yang
cukup besar
Strategi pemasaran dari segi bauran pemasaran yang di tetapkan Citilink adalah dari segi produk
citilink memiliki optional product pricing hingga product bundle pricing, Strategi Harga citilink
dengan menetapkan Cost efisiensi dari berbagai lini melalui efisiensi pada maskapai, efisiensi
pada rute penerbangan, karyawan sampai dengan hal-hal operasional. Sehingga Citilink dapat
menetapkan harga yang sesuai dan cocok (murah) dengan anggaran calon penumpang juga
dengan berbagai “program promo Citilink”, Peranan saluran distribusi (Place) citilink berusaha
untuk mempermudah penyampaian barang dan jasa dari perusahaan ke konsumen dengan
meningkatkan pelayanan berbasis teknologi informasi, bekerjasama dengan provider untuk
memudahkan sistem pembayaran ticket. Kegiatan Promotion dilakukan dengan penjualan
tiket murah yang bisa menarik perhatian calon penumpang. Citilink juga bekerjasama dengan
perbankan dengan penyediaan layanan tiket. Citilink menggandeng Permata Bank untuk
pembelian tiket menggunakan Permata Shopping Card. Dengan demikian, Citilink tidak perlu
mengeluarkan biaya besar untuk distribusi tiket.
Secara umum strategi pemasaran dan strategi operasional yang dilakukan Citilink sudah berjalan
efektif, tergambar dengan terus meningkatnya revenue perusahaan, dengan terus meningkatkan
kwalitas layanan penerbangan dan mengembangkan strategi operasional yang lebih efektif dan
efisien dan juga di dukung oleh komitmen dan effort seluruh jajaran manajemen dan karyawan
Citilink.
SUMBER REFERENSI :
file:///C:/Users/USER/AppData/Local/Temp/1548-2762-1-SM-1(1).pdf
file:///C:/Users/USER/AppData/Local/Temp/26991-1-52675-1-10-20170119.pdf