Anda di halaman 1dari 12

UJIAN AKHIR SEMESTER 2014

PEMBIAYAAN KESEHATAN
Dosen Pengampu: JONI RASMANTO, SKM, MKES

1. Bahwa sumber pembiayaan dari penyediaan fasilitas-fasilitas kesehatan


melibatkan 2 (dua) pihak utama yaitu:
a. Pemerintah (public) dan swasta (private).
b. Pemerintah dan masyarakat
c. Pemerintah
d. Masyarakat
2. Kini masih diperdebatkan apakah kesehatan itu sebenarnya barang public atau
private mengingat bahwa fasilitas-fasilitas kesehatan yang dipegang oleh pihak
swasta (private) cenderung bersifat komersil, dihubungkan dengan UUD 45:
a. Tidak berkesesuaian.
b. Belum memenuhi unsur content kebijakan
c. Bertentangan isinya
d. Mengakomodir kebutuhan
3. ........ adalah biaya yang dikeluarkan ketika memilih suatu kegiatan sehingga
tidak memiliki kesempatan utama yang menjadi pilihan
a. Unit Cost
b. Public Cost
c. Opportunity cost
d. Principal cost
4. Unit Cost adalah:
a. biaya per unit fisik produk
b. biaya per unit
c. biaya riel unit produk
d. biaya per unit produk.
5. Secara matematis unit cost didefinisikan sebagai nilai dari .................. antara
total cost yang dibutuhkan dengan jumlah unit produk (barang atau jasa) yang
dihasilkan.
a. hasil pembagian
b. hasil perkalian
c. hasil penjumlahan
d. hasil akhir
6. Biaya total (TC) adalah
a. biaya untuk menghitung kuantitas tertentu output kegiatan. Berapa biaya
yang diperlukan untuk melakukan satu kali penyemprotan insektisida
malaria atau berapa biaya untuk melakukan (ANC) di kota/kabupaten
b. biaya untuk memproduksi kuantitas tertentu output kegiatan. Berapa biaya
yang diperlukan untuk melakukan satu kali penyemprotan insektisida
malaria atau berapa biaya untuk melakukan (ANC) di kota/kabupaten.
c. biaya untuk memproduksi kuantitas tertentu input kegiatan. Berapa biaya
yang diperlukan untuk melakukan satu kali penyemprotan insektisida
malaria atau berapa biaya untuk melakukan (ANC) di kota/kabupaten
d. biaya untuk menghitung kuantitas tertentu input kegiatan. Berapa biaya
yang diperlukan untuk melakukan satu kali penyemprotan insektisida
malaria atau berapa biaya untuk melakukan (ANC) di kota/kabupaten
7. Contoh: Gaji pegawai negeri yang bertugas sebagai juru imunisasi tidak berubah
ketika mengimunisasi 20 anak ataupun 30 anak per satu kali kegiatan posyandu.
a. Biaya riel (Riel Cost)
b. Biaya terhitung
c. Biaya tetap (Fix Cost)
d. Biaya unit (unit cost)
8. Biaya-biaya yang tidak berubah menurut kuantitas output kegiatan dalam jangka
pendek (setahun), misalnya gedung, kendaraan, gaji pegawai negeri.
a. Biaya riel (Riel Cost)
b. Biaya terhitung
c. Biaya unit (unit cost)
d. Biaya tetap (Fix Cost)
9. Jadi jika scale up cakupan imunisasi polio akan ditingkatkan dari 60% (2005)
menjadi 90% (2010) mungkin saja tahun 2010 memerlukan biaya tetap untuk
membeli sepeda motor baru untuk juru imunisasi, jika sepeda motor lama tidak
dapat digunakan lagi.
a. Biaya tetap dapat berubah menurut waktu (lebih dari setahun), tetapi tidak
berubah menurut kuantitas output.
b. Biaya tetap tidak dapat berubah menurut waktu (lebih dari setahun), tetapi
tidak berubah menurut kuantitas output.
c. Biaya tetap dapat berubah menurut waktu (kurang dari setahun), tetapi
tidak berubah menurut kuantitas output.
d. Biaya tetap dapat berubah menurut waktu (lebih dari setahun), tetapi
berubah menurut kuantitas output.
10. Biaya variabel (VC) adalah:
a. biaya-biaya yang tidak berubah menurut tingkat output, misalnya vaksin,
insektisida, oralit, biaya perjalanan posyandu.
b. biaya-biaya yang berubah menurut tingkat output, misalnya vaksin,
insektisida, oralit, biaya perjalanan posyandu.
c. biaya-biaya yang berubah menurut waktu, misalnya vaksin, insektisida,
oralit, biaya perjalanan posyandu.
d. biaya-biaya yang tidak berubah menurut tingkat input, misalnya vaksin,
insektisida, oralit, biaya perjalanan posyandu.
11. .................. biaya rata-rata per unit output. Karena itu disebut juga unit cost,
biaya rata-rata untuk memproduksi satu unit output.
a. Biaya terhitung
b. Biaya unit (unit cost)
c. Biaya rata-rata (AC) = TC/Q
d. Biaya Tetap
12. Biaya rata-rata berhub dengan skala ekonomois dan skala ekonomis. Sampai
pada kuantitas optimal tertentu, biaya rata-rata akan menurun dengan
bertambahnya output (misalnya, bertambahnya anak yang diimunisasi)
a. Biaya terhitung
b. Biaya unit (unit cost)
c. Biaya tetap (Fix Cost)
d. Total Cost berbanding Quatitas
13. Q bertambah lebih banyak daripada pertambahan TC.
a. TC yang berubah hanya biaya variabel, tetapi gaji juru imunisasi (biaya
tetap) berubah, dan travel cost juga berubah ketika mengimunisasi 20
anak dibandingkan 30
b. TC yang berubah hanya biaya variabel, tetapi gaji juru imunisasi (biaya
tetap) tidak berubah, dan travel cost juga tidak berubah ketika
mengimunisasi 40 anak dibandingkan 20
c. TC berubah tidak hanya biaya variabel, tetapi gaji juru imunisasi (biaya
tetap) tidak berubah, dan travel cost juga tidak berubah ketika
mengimunisasi 20 anak dibandingkan 30
d. TC yang berubah hanya biaya variabel, tetapi gaji juru imunisasi (biaya
tetap) tidak berubah, dan travel cost juga tidak berubah ketika
mengimunisasi 20 anak dibandingkan 30
14. Biaya marginal (MC) =
a. (TC dari x - 1 unit) – (TC dari x unit)
b. (TC dari x - 1 unit) – (TC dari : unit)
c. (TC dari x + 1 unit) – (TC dari : unit)
d. (TC dari x + 1 unit) – (TC dari x unit)
15. Biaya marginal (MC) =
a. biaya tambahan memproduksi tambahan satu unit output.
b. biaya tambahan yang diperlukan untuk memproduksi unit output.
c. biaya pilihan yang diperlukan untuk memproduksi unit output.
d. biaya tambahan yang diperlukan untuk memproduksi tambahan satu unit
output.
16. (TC dari x+1 unit) – (TC dari x unit) =
a. biaya tambahan yang diperlukan untuk memproduksi unit output.
b. biaya pilihan yang diperlukan untuk memproduksi unit output.
c. (TC dari x - 1 unit) – (TC dari : unit)
d. biaya tambahan yang diperlukan untuk memproduksi tambahan satu unit
output.
17.  Fungsi biaya à
a. TC = f (Q), artinya biaya total merupakan fungsi dari kuantitas. f = fungsi.
Artinya, biaya total (variabel dependen) tidak ditentukan (bisa naik, turun,
tetap) oleh perubahan kuantitas ouput (variabel independen)
b. TC = f (Q), artinya biaya total merupakan fungsi dari kuantitas. f = fungsi.
Artinya, biaya total (variabel dependen) ditentukan (bisa naik, turun, tetap)
oleh perubahan kualitas ouput (variabel independen)
c. TC = f (Q), artinya biaya total merupakan fungsi dari kualitas. f = fungsi.
Artinya, biaya total (variabel dependen) ditentukan (bisa naik, turun, tetap)
oleh perubahan kuantitas ouput (variabel independen)
d. TC = f (Q), artinya biaya total merupakan fungsi dari kuantitas. f = fungsi.
Artinya, biaya total (variabel dependen) ditentukan (bisa naik, turun, tetap)
oleh perubahan kuantitas ouput (variabel independen)
18. ............... adalah seni memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang
diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan pada informasi yang tersedia
pada waktu itu (Iman Soeharto - National Estimating Society – USA),
a. Definisi rencana perkiraan biaya
b. Definisi perkiraan anggaran
c. Definisi perkiraan program
d. Definisi perkiraan biaya
19. Perkiraan biaya yaitu .........., .............., dan ................... atas hal–hal yang akan
terjadi selanjutnya
a. mendengarkan, memperhitungkan dan mengadakan perkiraan
b. menimbang kebijakan, memperhitungkan dan mengadakan perkiraan
c. melihat, memperhitungkan dan mengadakan penetapan perkiraan
d. melihat, memperhitungkan dan mengadakan perkiraan
20. Analisis biaya yang berarti ..................................
a. pembahasan biaya yang pernah ada yang digunakan sebagai informasi
yang penting
b. pengkajian biaya yang pernah ada yang digunakan sebagai informasi
yang penting
c. pengkajian dan pembahasan biaya yang digunakan sebagai informasi
yang penting
d. pengkajian dan pembahasan biaya yang pernah ada yang digunakan
sebagai informasi yang penting
21. Perilaku biaya adalah ...........................................
a. istilah untuk menggambarkan apakah biaya berubah seiring dengan
perubahan output. Kemungkinan yang paling sederhana mengenai reaksi
biaya terhadap perubahan output adalah biaya tetap, biaya variabel dan
biaya campuran.
b. istilah umum untuk menggambarkan apakah biaya berubah seiring
dengan perubahan dampak. Kemungkinan yang paling sederhana
mengenai reaksi biaya terhadap perubahan output adalah biaya tetap,
biaya variabel dan biaya campuran.
c. istilah umum untuk menggambarkan apakah biaya berubah seiring
dengan perubahan output. Kemungkinan yang paling sederhana
mengenai reaksi biaya terhadap perubahan dampak adalah biaya tetap,
biaya variabel dan biaya campuran.
d. istilah umum untuk menggambarkan apakah perencanaan biaya berubah
seiring dengan perubahan output. Kemungkinan yang paling sederhana
mengenai reaksi biaya terhadap perubahan output adalah biaya tetap,
biaya variabel dan biaya campuran.
22. ............... adalah suatu biaya yang dalam jumlah total tetap konstan dalam
rentang yang relevan ketika output aktivitas berubah.
a. Biaya tidak tetap
b. Biaya varabel
c. Biaya campuran
d. Biaya tetap
23. Biaya variabel adalah .......................
a. biaya yang dalam jumlah total tidak bervariasi secara proporsional
terhadap perubahan output.
b. biaya yang dalam jumlah total bervariasi secara rasional terhadap
perubahan output.
c. biaya yang dalam jumlah total bervariasi secara proporsional terhadap
perubahan input.
d. biaya yang dalam jumlah total bervariasi secara proporsional terhadap
perubahan output.
24. Biaya campuran adalah ......................
a. biaya yang memiliki komponen tidak tetap dan variable
b. biaya yang memiliki komponen tetap dan pasti
c. biaya yang memiliki komponen tetap
d. biaya yang memiliki komponen tetap dan variabel
25. Dalam menilai perilaku biaya, pertama-tama harus dipertimbangkan
batasan ........., kemudian harus diidentifikasikan sumber-sumber daya yang
dibutuhkan dan output aktivitas.Terakhir harus diukur input dan output, dan
ditentukan pengaruh perubahan output pada biaya aktivitas.
a. Modal
b. Program
c. Anggaran
d. Waktu
26. Ada tiga metode yang digunakan secara luas u/ memisahkan biaya campuran
menjadi komponen tetap dan variabel, yaitu:
a. metode tinggi, metode scatter plot, dan metode kuadrat terkecil
b. metode rendah, metode scatter plot, dan metode kuadrat terkecil
c. metode tinggi rendah, metode scatter plat, dan metode kuadrat terkecil
d. metode tinggi rendah, metode scatter plot, dan metode kuadrat terkecil.
27. Rujmus dari metode yang menghitung besarnya deviasi dengan pertama-tama
mengkuadratkan setiap deviasi dan kemudian menjumlah deviasi kuadrat
tersebut sebagai ukuran kedekatan secara keseluruhan adalah:
a. Rumus: X = a + b X
b. Rumus: Y = a - b X
c. Rumus: X = a - b X
d. Rumus: Y = a + b X
28. Metode scatterplot, adalah:
a. Suatu metode penentuan perbedaan suatu garis dengan memplot data
dalam suatu grafik.
b. Suatu metode penentuan persatuan suatu garis dengan memplot data
dalam suatu grafik.
c. Suatu metode penentuan persamaan suatu garis dengan memplot data
dalam suatu grafik.
d. Suatu metode penentuan persamaan suatu garis dengan menyatukan
data dalam dua grafik.
29. Langkah pertama adalah memplot titik-titik data sehingga hubungan antara biaya
dan tingkat aktivitas dapat terlihat. Plot ini disebut sebagai:
a. grafik scatter plat (scattergraph)
b. grafik scatter plot (scattergraph)
c. grafik scatter (scattergraph)
d. grafik delphi
30. Salah satu tujuan dari grafik scatter adalah untuk
a. melihat apakah asumsi hubungan linear wajar
b. melihat apakah asumsi hubungan linear tidak wajar
c. melihat apakah asumsi hubungan linear wajar atau tidak wajar
d. melihat apakah asumsi tidak berhubungan linear wajar atau tidak wajar.
31. Analisis  biaya adalah proses menata kembali data atau informasi yang ada
dalam laporan keuangan untuk memperoleh usulan biaya pelayanan rumah
sakit. Dengan kata lain analisis biaya merupakan pendistribusian biaya dari unit
penunjang ke unit penunjang, dari unit penunjang ke unit produksi pelayanan
yang diberikan kepada pasien; pendapat dari
a. Wahyudi, (1998).
b. Wahyu, (1989).
c. Wahyu, (1998).
d. Wahyudi, (1989).
32. Mengetahui informasi dari struktur biaya menurut ...... ...... ........, dapat dijadikan
bahan pertimbangan dalam pengendalian biaya yang dikeluarkan, dari struktur
biaya dapat diketahui unit yang banyak menggunakan biaya dan unit yang sedikit
mengeluarkan biaya.
a. jenis dari lokasi biaya
b. jenis dan biaya
c. jenis dan lokasi biaya
d. jenis dan lokasi proyek
33. Anggaran belanja suatu unit usaha termasuk usaha pelayanan kesehatan, biaya
selalu disusun untuk kurun waktu tertentu, dan untuk menyusun anggaran
tersebut diperlukan informasi LENGKAP mengenai besarnya kebutuhan biaya
dimana informasi tersebut dapat diperoleh melalui proses analisis biaya.
a. Informasi untuk analisa biaya
b. Proses analisis informasi untuk menetapkan kebuthan biaya
c. Proses analisis informasi untuk menetapkan anggaran
d. Informasi untuk penyusunan biaya pelayanan
34. .................... sangat berguna dalam memutuskan besarnya tarif pelayanan yang
diberlakukan. Dengan informasi biaya satuan dapat dianalisis apakah tarif
pelayanan yang diberlakukan rasional atau tidak dan seberapa besar tarif yang
ditetapkan tersebut mampu menutupi biaya yang dikeluarkan. Dapat pula
diperkirakan pada tarif berapa suatu pelayanan memperoleh keuntungan, merugi
atau impas.
a. Informasi mengenai biaya satuan pemerintah
b. Informasi mengenai analisa biaya satuan
c. Informasi mengenai biaya satuan
d. Informasi mengenai biaya mark up
35. ........... ............ .......... yaitu metode perhitungan terhadap semua biaya yang
dikeluarkan oleh rumah sakit dengan cara mendistribusikan total biaya asli yang
ada pada pusat biaya penunjang ke pusat biaya asli yang ada pada pusat biaya
produksi dengan alasan bahwa pusat biaya penunjang rumah sakit mempunyai 
output yang   tidak   dapat  diklaim   secara langsung pada konsumen.
a. Double Distribution Analitic
b. Trouble Distribution Method
c. Double Distribution Method
d. Single Distribution Method
36. ............. ...........: unit atau tempat dimana biaya tersebut dipergunakan dalam
proses produksi suatu barang atau jasa pelayanan (Depkes RI, 1997).
a. Pusat pengguna biaya (using end cost centre):
b. Pusat penghasil biaya (cost trade centre):
c. Pusat biaya (cost centre):
d. Pusat pembiayaan (costing centre):
37. Pusat biaya produksi (Revenue Centre) adalah:
a. unit pendapatan. Pusat pendapatan bertanggung jawab pada pendapatan
dari suatu jenis kegiatan tertentu.
b. unit pendapatan. Pusat pendapatan bertanggung jawab pada penerimaan
dari suatu jenis kegiatan tertentu.
c. unit yang menghasilkan pendapatan. Pusat pendapatan bertanggung
jawab pada pendapatan dari suatu jenis kegiatan tertentu.
d. unit yang menghasilkan penerimaan. Pusat pendapatan bertanggung
jawab pada pendapatan dari suatu jenis kegiatan tertentu.
38. Contoh pusat pendapatan di rumah sakit, antara lain:
a. rawat jalan, gizi, laboratorium, tindakan medik dan radioterapi, bedah,
kebidanan dan pelayanan rehabilitasi
b. rawat jalan, rawat inap, laboratorium, tindakan medik dan radioterapi,
bedah, kebidanan dan pos satpam
c. rawat jalan, rawat inap, laboratorium, tindakan medik, bedah, kebidanan
dan pelayanan rehabilitasi
d. rawat jalan, rawat inap, laboratorium, tindakan medik dan radioterapi,
bedah, kebidanan dan unit pemeliharaan
39. a. cost consuming center non profit producing center: unit yang menghasilkan
pendapatan atau unit yang keberadaanya menunjang unit produksi,
seperti bagian keuangan, bagian rumah tangga dan instalasi gizi.
b. Cost consuming center non profit producing center: unit yang tidak
menghasilkan pendapatan atau unit produksi, seperti bagian keuangan,
bagian rumah tangga dan instalasi gizi.
c. Cost consuming center non profit producing center: unit yang tidak
menghasilkan pendapatan atau unit yang keberadaanya menunjang unit
produksi, seperti bagian keuangan, bagian rumah tangga dan instalasi
gizi.
d. Cost consuming center non profit producing center: unit yang
menghasilkan, yang keberadaanya menunjang unit produksi, seperti
bagian keuangan, bagian rumah tangga dan instalasi gizi.
40. Adalah pusat biaya produksi yang menghasilkan keuntungan atau profit tidak
seluruh pusat biaya produksi menguntungkan meskipun selalu merupakan pusat
pendapatan.
a. Profit or suply center
b. Non Profit or surplus center
c. Profit or surplus center
d. Profit or depaluasi center
41. Dalam menghitung biaya satuan, biaya yang ada di pusat biaya penunjang harus
didistribusikan ke pusat biaya produksi karena output pelayanan yang dihitung
hanya ada di pusat biaya produksi,
a. sehingga apabila biaya di pusat biaya penunjang tidak didistribusikan ke
unit produksi maka hasil perhitungan biaya satuan akan understimate
sebab ada biaya yang tidak dihitung
b. sehingga apabila biaya di pusat biaya penunjang didistribusikan ke unit
produksi maka hasil perhitungan biaya satuan akan understimate sebab
ada biaya yang dihitung
c. sehingga apabila biaya yang ada di pusat biaya penunjang tidak
didistribusikan ke unit produksi maka hasil perhitungan biaya satuan akan
understimate sebab ada biaya yang tidak dihitung
d. sehingga apabila biaya yang ada di pusat biaya unit inti didistribusikan ke
unit produksi maka hasil perhitungan biaya satuan akan understimate
sebab biaya dihitung.
42. Ada 3 metode yang digunakan dalam mengalokasikan biaya menurut Bermen
dan Weeks 1982, Gani 1999 : dalam Maidin, (1999):
a. Metode Distribution atau Direct Apportionment, Metode Step Down dan
Doble Distribution
b. Metode Simple Distribution atau Direct Apportionment, Metode Top Down
dan Doble Distribution
c. Metode Simple Distribution atau Direct Apportionment, Metode Step Down
dan Doble Distribution
d. Metode Simple Distribution atau Direct Apportionment, Metode Step Down
dan Single Distribution
43. Metode Step Down:
a. Perbedaan mendasar metode ini dengan simple distribution yaitu pada
pengesahan metode terhadap adanya hubungan/kaitan secara nyata
antara unit penunjang itu sendiri dalam pelaksanaannya akan lebih
kompleks dibanding dengan simple distribution
b. Perbedaan mendasar metode ini dengan simple distribution yaitu pada
pengakuan metode terhadap tidak adanya hubungan/kaitan secara nyata
antara unit penunjang itu sendiri dalam pelaksanaannya akan lebih
kompleks dibanding dengan simple distribution
c. Perbedaan mendasar metode ini dengan simple distribution yaitu pada
pengakuan metode terhadap adanya hubungan/kaitan secara nyata
antara unit penunjang itu sendiri dalam pelaksanaannya akan lebih
kompleks dibanding dengan simple distribution
d. Perbedaan mendasar metode ini dengan simple distribution yaitu pada
pengakuan metode terhadap adanya hubungan/kaitan secara nyata
antara unit penunjang itu sendiri dalam pelaksanaannya akan lebih mudah
dengan simple distribution
44. Metode Doble Distribution atau Doble Apportionment, Secara garis besar,
metode ini ..... ..... ..... ....... .......... ......., perbedaannya hanya terletak pada cara
alokasi biaya yang dilakukan pada 2 tahap. Selain itu adanya kontribusi antara
unit penunjang yang telah mengalami alokasi biaya asli.
a. hampir sama dengan metode top down
b. berbeda dengan metode top down
c. hampir sama dengan metode step down
d. berbeda dengan metode step down
45. Berikut merupakan Langkah Dalam Metode Analisis Biaya, pilihlah yang tepat:
a. Melakukan identifikasi biaya, membuat deskripsi hubungan fungsional
antara pusat biaya, menentukan data dasar alokasi biaya, menghitung
biaya asli, membuat spreadsheet, melakukan pendistribusian biaya dan
menghitung biaya satuan
b. Melakukan identifikasi biaya, membuat deskripsi hubungan fungsional
antara biaya, menentukan data dasar alokasi biaya, menghitung biaya,
membuat spreadsheet, melakukan pendistribusian biaya dan menghitung
biaya satuan
c. Melakukan identifikasi pusat biaya, membuat deskripsi hubungan
fungsional antara pusat biaya, menentukan data dasar alokasi biaya,
menghitung biaya asli, membuat spreadsheet, melakukan pendistribusian
biaya dan menghitung biaya satuan
d. Melakukan identifikasi biaya, membuat deskripsi hubungan fungsional
antara pusat biaya, menentukan data dasar alokasi biaya, menghitung
biaya asli, membuat spreadsheet, dan melakukan pendistribusian biaya
satuan
46. Subsistem Pembiayaan Kesehatan merupakan sebuah tatanan yang
menghimpun berbagai upaya penggalian, pengalokasian, dan pembelanjaan
sumber daya keuangan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya.
a. Undang-Undang Nomor 39 dan 44 tahun 2009 tentang Kesehatan dan
Rumah Sakit, 2009
b. Undang-Undang Nomor 36 dan 40 tahun 2009 tentang Kesehatan dan
Rumah Sakit, 2009
c. Undang-Undang Nomor 36 dan 44 tahun 2009 tentang Kesehatan dan
Rumah Sakit, 2009
d. Undang-Undang Nomor 39 dan 40 tahun 2009 tentang Kesehatan dan
Rumah Sakit, 2009
47. Menurut Anhari Achadi (2009), “Subsistem pembiayaan kesehatan adalah
tatanan yang menghimpun berbagai upaya penggalian, pengalokasian dan
pembelanjaan keuangan dengan cermat dan selalu mendukung satu dengan
yang lainnya.”
a. Anshari Achadi (2009)
b. Anshari Achmad (2009)
c. Anhari Achadi (2009)
d. Anshari Achmadi (2009)
48. Menurut Kebijakan MenKes RI subsistem pembiayaan kesehatan tdr dr 3 unsur
utama, yakni:
a. Penggalian dana, Alokasi dana, Pendistribusian dan Pembelanjaan
b. Penggalian dana, Alokasi dana dan Pembelanjaan
c. Penggalian dana, Pengumpulan dan Alokasi dana dan Pembelanjaan
d. Penggumpuian dana, Alokasi dana dan Pembelanjaan.
49. Prinsip dasar pembiayaan kesehatan salah satunya adalah
a. Jumlah dana untuk kesehatan harus cukup tersedia dan dikelola secara
berdaya-guna, adil dan didukung oleh transparansi dan akuntabilitas.
b. Dana pemerintah diarahkan untuk pembiayaan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan dari keluarga miskin.
c. Dana masyarakat diarahkan untuk pembiayaan upaya kesehatan
perorangan yang terorganisir, adil, berhasilguna dan berdaya-guna melalui
jaminan pemeliharaan kesehatan baik berdasarkan prinsip solidaritas
sosial yang wajib maupun sukarela, yang dilaksanakan secara bertahap.
d. Pemberdayaan masyarakat dalam pembiayaan kesehatan diupayakan
melalui penghimpunan secara pasif dana sosial untuk kesehatan (misal:
dana sehat) atau memanfaatkan dana masyarakat yang telah terhimpun
(misal: dana sosial keagamaan) untuk kepentingan kesehatan.
50. Avoidance (penghindaran)
a. is a method of dealing with conflict, which attempts to avoid directly
confronting the issue at hand. Methods of doing this can include changing
the subject, putting off a discussion until later, or simply not bringing up the
subject of contention.
b. Conflict avoidance can be used as a temporary measure to buy time or as
permanent means of disposing of a matter
c. is a method of dealing with conflict, which attempts to avoid directly
confronting the issue at hand. Methods of doing this can include changing
the subject, putting off a discussion until later, or simply not bringing up the
subject of contention. Conflict avoidance can be used as a temporary
measure to buy time or as permanent means of disposing of a matter.
d. is a method of dealing with conflict, which attempts to avoid directly
confronting the issue at hand. Conflict avoidance can be used as a
temporary measure to buy time or as permanent means of disposing of a
matter
51. The latter may be indistinguishable from simple acquiescence to the other party,
to the extent that the person avoiding the conflict subordinates their own wishes
to the party with whom they have the conflict. However, conflict avoidance can
also take the form of withdrawing from the relationship. Thus, avoidance
scenarios can be either win-lose, lose-lose or possibly:
a. Effort win-win, if terminating the relationship is the best method of solving
the problem
b. Even deal, if terminating the relationship is the best method of solving the
problem
c. Even win-win, if terminating the relationship is the best method of solving
the problem
d. Even win-win, if terminating the best method of solving the problem.
52. Prevention and control
a. Bagian dari manajemen risiko yang melibatkan pengendalian dari
penerapan kebijakan, standar, prosedur perubahan fisik untuk
menghilangkan atau mengurangi risiko yang kurang baik.
b. Bagian dari manajemen risiko yang melibatkan penerapan kebijakan,
standar, prosedur perubahan fisik untuk menghilangkan atau mengurangi
risiko yang kurang baik.
c. A dan B benar
d. A dan B salah
53. Pooling of risk adalah:
a. Asuransi kesehatan mengurangi risiko masyarakat menanggung biaya
kesehatan dari kantong sendiri (out of pocket), dalam jumlah yang sulit
diprediksi dan kadang-kadang memerlukan biaya yang sangat besar.
b. Asuransi kesehatan mengurangi risiko penanggungan biaya kesehatan
dari kantong sendiri (out of pocket), dalam jumlah yang sulit diprediksi dan
kadang-kadang memerlukan biaya yang sangat besar.
c. Asuransi kesehatan membagi risiko masyarakat menanggung biaya
kesehatan dari kantong sendiri (out of pocket), dalam jumlah yang sulit
diprediksi dan kadang-kadang memerlukan biaya yang sangat besar.
d. Asuransi kesehatan mengurangi risiko masyarakat menanggung biaya
kesehatan dalam jumlah yang sulit diprediksi dan kadang-kadang
memerlukan biaya yang sangat besar.
54. Terdapat tiga unsur yang terlibat dalam asuransi:
a. Peserta (client), Sarana Kesehatan dan BPJS
b. Peserta (client), BPJS dan SJSN
c. Peserta (client), JKN dan SJSN
d. Peserta (client), SJSN dan JKN
55. Tripartite adalah:
a. Client membayar premi kepada penyelenggara atau asuransi membayar
kepada provider
b. Client membayar premi dan asuransi membayar kepada provider
c. Client membayar premi kepada provider
d. penyelenggara/asuransi membayar premi ke provider
56. Sistem bipartite mengaitkan penyelenggara dengan penyedia jasa. Pembiayaan
dari penyelenggara kepada penyedia pelayanan diberikan secara prospective
payment ............... ............... ....................... .................
a. dibayar dimuka atau disebut juga pra-upaya
b. Client membayar premi ke sarana kesehatan
c. dibayar setelah menerima pelayanan
d. dibayar tunai
57. Bipartite, Pembiayaan pra-upaya akan mampu menekan biaya kesehatan
karena:
a. Dibayar dimuka; Dilakukannya kedokteran pencegahan; Bentuk
pembiayaan pra-upaya; Kapitasi, dihitung berdasarkan jumlah jiwa/kepala
dan Paket
b. Dibayar kemudian; Dilakukannya kedokteran pencegahan; Bentuk
pembiayaan pra-upaya; Kapitasi, dihitung berdasarkan jumlah jiwa/kepala
dan Paket
c. Dibayar kemudian; Dilakukannya kedokteran pengobatan; Bentuk
pembiayaan pra-upaya; Kapitasi, dihitung berdasarkan jumlah jiwa/kepala
dan Paket
d. Bentuk pembiayaan pra-upaya; Kapitasi, dihitung berdasarkan jumlah
pasien dan Paket

jonirasmanto@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai