Anda di halaman 1dari 9

Importance of cone beam computed tomography for diagnosis of calcifying cystic odontogenic tumor associated to odontoma.

Report of a case

calcifying odontogenic cyst (COC) merupakan suatu kista odontogenic yang dapat
mengalami kalsifikasi. Oleh WHO didefinisikan sebagai calcifying cyst odontogenic tumor (CCOT), yaitu sebagai suatu tumor benigna karena sifat neoplasticnya.

CCOT ini memiliki karakteristik seperti ameloblastoma, dengan dilapisi jaringan


epitelium dan ghost cells yang mengalami kalsifikasi. Kista ini mengalami pertumbuhan yang lambat dan jarang ditemukan kekambuhan. Dapat terjadi baik pada maxilla maupun mandibula dengan kecenderungan pada regio anterior.

CCOT dapat muncul bersama-sama dengan tumor odontogenic yang lain, biasanya
odontoma

Pada case report, seorang wanita 25 tahun,


- pemeriksaan klinis menunjukkan terdapat suatu pertumbuhan pada processus alveolaris, dekat dengan apex gigi incisivus centralis kanan maxilla, dengan keadaan mukosa normal. Pada bagian palatal gigi incisivus kanan maxilla terlihat pembengkakan halus. - radiografi intraoral menunjukkan suatu gambaran radiopak unilocular dengan area yang menyatu ditengah dan banyak terdapat struktur mirip gigi-gigi kecil pada regio perbatasan. Gambaran radiopak ini dibatasi oleh area radiolusen yang lebar, overlapping dengan akar gigi incisivus centralis. - cone beam computed tomography menunjukkan suatu massa dengan densitas tinggi pada area yang luas pada palatinal margin, ditambah dengan perluasan lesi yang jelas dan suatu cortical vestibular plate tipis - histopatologis dinding kista dibatasi oleh epitelium ameloblastomatous dengan banyak ghost cells dan partikel yang mengalami kalsifikasi. Terlihat pula pencampuran jaringan keras gigi meliputi dentin, matrix enamel, sementum, dan juga jaringan ikat.

CCOT juga digunakan untuk banyak tumor odontogeni seperti compound odotoma, ameloblastoma, ameloblastic fibromas, tapi yang paling sering adalah odontoma (24% kasus) XRay intraoral tidak dapat mengungapkan diagnose yang tepat pada lesi, karena sering terlihat overlapping, dan hanya bisa memperlihatkan unicluar radiopak dan struktur multiple yang meunjukkan gigi-gigi yang kecil.

Beberapa laporan mengindikasikan bahwa teknik ini mungkin lebih berguna daripada film radiografi biasa untuk memastikan adanya kalsifikasi disepanjang dinding kista, yang tidak dapat dideteksi oleh radiograf sederhana dikarenakan adanya superimposisi anatomis. Pemeriksaan CT untuk diagnosis CCOT juga dapat untuk mendeteksi keluasan area yang disebabkan oleh deskuamasi keratin, yang merupakan salah satu tampilan histologi COC. Tidak ada laporan sebelumnya yang menunjukan keuntungan cone-beam tomography pada CCOT. Cone-beam CT (CBCT) juga dikenal sebagai cone-beam volumetric tomography, memiliki 2 perbedaan utama dengan CT scanner medis : 1. CBCT enggunakan energy yang rendah pada tube anoda, sama yang digunakan pada alat X-Ray dental panoramic 2. CBCT hanya berputar sekai pada pasien, dan mengambil data memakai X-Ray menggunakan gelombang X-Ray cone-shaped

Maka dari itu, CBCT lebih murah, alat lebih kecil dan hanya memapar radiasi sebesar 20% dari radiasi helical CT, sama dengan pemaparan gigi dengan menggunakan radiograf perapikal. CBCT pada area yang tebatas sangat efektif dalam penerimaan resolusi spasial tinggi dibandingan dengan CT konvensional Klinisnya, CBCT dapat digunakan untuk melihat struktur internal lesi, fraktur akar gigi, kondisi gigi impaksi, dan kondisi patologis pada rahang bawah. Disamping itu, keuntungan CBCT pada proses diagnostic adalah dapat mempelihatkan gambaran 3 dimensi ista dan tumor region maksilofasial dapat memberikan informasi yang vital untuk dokter untuk melakukan rencana perawatan. Lesi yang terlihat dengan CBCT : 1. Bisa melihat gambaran 3D 2. Melihat hubungan lesi dengan lesi 3. Mengetahui presetasi yang tidak sesuai pada lesi tersebut, dan kavitas kista dan odontoma dapat dilihat secara terpisah. Maka dari itu, CBCT bisa untuk mengidentifikasi lesi kistik dan mempersiapkan perawatan.

Pada intinya, meskipun X-Ray konvensional tidak bisa untuk melihat lesi dengan detail, masih bisa digunakan CBCT untuk mengidentifikasi dan melihat detail

dalam area terbatas, menggambarkan tepi lesi yang terkait, begitu pula komposisi internalnya. Gambaran CBCT dapat menerima resolusi spasial yang tinggi dibandingkan dengan X-Ray konvensional, menurunkan dosis radiasi, dan juga mengarahkan perawatan lsi intraosseus dengan menunnjukkan hubungan antara strukturstrukturnya. CBCT terbukti dapat sangat berguna untuk tujuan diagnostic neoplasma pada rahang bawah, yang tidak jelas tergambar pada gambar bidimentional .

Journal of Clinical And Diagnostic Research Calcifying Cystic Odontogenic Tumour Mimicking As A Residual Cyst COC pertama kali ditemukan oleh Gorlin thn 1962. COC biasanya muncul sbg tumor tanpa rasa sakit, tumbuh lambat, sama-sama mempengaruhi rahang atas dan rahang bawah, dgn kecenderungan ke segmen anterior. Hal ini tanpa melihat jenis kelamin. Tanpa adanya pembengkakan. Radiography CCOT biasanya merupakan lesi campuran yang unilocular atau multilocular dengan wilayah radiolusen, yang berisi sejumlah variasi bahan-bahan radiopaque, dalam kasus ini terlihat hubungannya degna gigi sekitar 10-32%. Juga berhubungn dgn erupsi. Perpindahan gigi, resorpsi akar gigi sering ditemukan. Lesi CCOT juga ditemukan terdapat hubungan dgn tumor odontogenic yg lain, seperti ameloblastoma, ameloblastomic fibroodontomas, odontoameloblastic tumour, calcifying epithelial odontogenic tumour dan adenomatoid odontogenic tumour. Wanita 60 tahun memiliki keluhan utama bengkak tapi tidak terasa sakit di anterior maxilla. Pernah menjalani ekstraksi gigi penuh untuk persiapan GTL. Setelah itu mengalami iritasi yang persisten di I1 dan I2 kanan maxilla. Sudah 2 bulan bengkak dan lama-lama membesar dengan ukuran mencapai 1x1,5 cm. Pemeriksaan intraorallabial kortikal meluas ke regio 11 dan 12. Diagnosis bandingnya adalah sisa kista. Spesimen berbentuk bulat telur (1,5x2 cm dimensi). Warna coklat kemerahan dan tegas. Histologinya tersusun epitel squamous stratification,basal berupa columnar layer of ameloblast-like cells, suprabasal berupa stellate reticulum, terdapat cell ghost berkeratin di dinding jaringan ikat. Terdapat fusi sel ghost menjadi lembaran luas.

COC meruapakan lesi odontogenic. COC jarang ditemui. Variasi kista : 1. Jenis unicystic sederhana, 2. Jenis unicystic odontoma, dan 3 jenis unicystic ameloblastoma. COC epitel cystic berasal dari berkurangnya struktur enamel, dari pulau-pulau epitel odontogenic dalam folikel gigi, dari sisa-sisa epitel odontogenic dalam jaringan rulang dan jaringan gingiva. Dari klinis radiografi tampak sisa kista. Pria 41 tahun, diagnosis awal lateral periodontal cyst. Berawal dari persistent periapical periodontitis dengan PSA yang gagal. CCOT mirip periodontitis apical. Mungkin bukan merupakan sisa kista dan COC melainkan histodeferensiasi dari epitelium odontogenic darimana lesi berasal. Hasil radiografi lebih simpel, tidak ambigu dan jelas. Hasil histopatologi berupa lesi odontogenic. Biopsi untuk mengetahui microskopisnya.

Recurrent Peripheral Calcifying Cystic Odontogenic Tumor (Calcifying Odontogenic Cyst) Peripheral mengapur odontogenik tumor kistik (PCCOT) adalah lesi odontogenik langka, yang mewakili sekitar 1% dari kista rahang. Di sini kami melaporkan klinikopatologi, radiografi dan CT scan gambar kasus baru berulang PCCOT besar terletak di gingiva mandibula dalam 77 tahun laki-laki dengan sejarah massa nodular di wilayah yang sama, yang telah benar-benar dipotong 3 tahun yang lalu. Dalam mereview literatur, kami menemukan 55 kasus yang dilaporkan sebelumnya dengan usia rata-rata 48,8 tahun pada saat diagnosis. Sebagian besar kasus muncul sebagai nodul terbatas kurang dari 1,5 cm terbesar diameter, tanpa keterlibatan tulang. Tidak ada kasus lebih besar dari diameter 4cm telah lilaporkan. Hanya satu kasus PCCOT berulang terlihat pada kasus yang dilaporkan. Mengapur kista odontogenik (COC) atau gorlin kista digambarkan pertama kali oleh gorlin (1) dan Pretarious (2) sebagai badan patologis yang pasti. Sebuah langka odontogenik perkembangan lesi (1% dari kista rahang) digambarkan memiliki fitur dari kedua cystic dan padat neoplasma (3-5). Klasifikasi terbaru WHO tumor odontogenik (dilakukan pada tahun 2005, Tabel 1) berganti nama menjadi tipe kistik entitas ini sebagai mengapur odontogenik tumor kistik (CCOT) dengan empat subtipe: 1) Odontoma kistik 2) sederhana yang terkait 3) ameloblastomatous berkembang biak dan 4) CCOT dikaitkan dengan tumor jinak lainnya odontogenik dari Odontoma (6). Sel hantu Istilah dentinogenic tumor (DGCT) dipertahankan untuk jenis neoplastik (6). Sebagian besar kasus CCOT timbul terpusat dalam tulang, tetapi kadang-kadang mereka mungkin terjadi perifer (7, 8). Peripheral mengapur odontogenik tumor kistik (PCCOT), juga dikenal sebagai "CCOT osseous ekstra" mirip dengan CCOT karakteristik histologis tetapi terjadi di jaringan lunak atasnya gigi-bantalan wilayah di

rahang atas dan rahang bawah, paling sering sebagai perlahan memperbesar massa tanpa gejala dengan rata-rata ukuran 1,5 cm (7-9). Kekambuhan sangat langka dan hanya satu kasus PCCOT berulang telah dilaporkan (6). Seorang pria 77 tahun dirujuk ke pusat Patologi kamidengan massa tanpa rasa sakit sekitar 7 cm di kiri bukal mandibula gingiva membentang dari molar gigi ke daerah anterior. Pasien telah melihat massa dari 8 bulan yang lalu, tetapi ia menyatakan bahwa lesi meningkat pesat dalam ukuran selama masa 2 bulan. Lesi tegas pada palpasi dan atasnya mukosa normal dalam warna dan halus di tekstur (Gbr. 1a). Pemeriksaan intraoral lainnya adalah normal dan tidak ada masalah terdeteksi. Lesi ekstraoral wajah menyebabkan pembengkakan di daerah rahang bawah kiri (Gbr. 1b). Sejarah menunjukkan massa gingiva pasien serupa tapi kecil di ize (3X1.5X1cm) melibatkan kiri rahang bawah bukal gingiva dengan diagnosis patologis PCCOT, 3 tahun yang lalu. Berdasarkan diagnosis sebelumnya, aspirasi lesi dilakukan dan sekitar 15 cc kuning cairan diekstraksi. Panoramic X-ray dari sekarang lesi menunjukkan erosi dangkal tulang yang mendasari di beberapa daerah (Gbr. 2a). CT Scan menunjukkan didefinisikan dengan baik homogeny jaringan lunak massa dengan Septa internal, membentang dari meninggalkan wilayah ramus ke daerah depan persimpangan mandibula garis tengah dan diperluas ke sisi kanan (Gambar 2b, 2c). Lesi itu benar-benar dipotong di bawah umum anestesi. Terlalu massa itu krim berwarna coklat, ditutupi dengan mukosa di beberapa daerah, pengukuran 7X4.5X1.3cm. Spesimen diserahkan ke layanan patologi mulut dan rahang atas dan dipersiapkan untuk pemeriksaan histology dengan hematoxylin dan pewarnaan eosin. Mikroskopis, mengungkapkan bagian mukosa oral dengan epitel skuamosa berlapis parakerathinized dan mendasari jaringan ikat fibrosa. Dalam jaringan ikat, baik terbatas kistik lesi dilapisi oleh lapisan karakteristik cuboidal atau sel kolumnar terlihat (Gbr. 3). Lapisan atasnya lapisan epitel yang longgar dan myxomatous menyerupai retikulum stellata. Beberapa focus sel hantu eosinofilik yang beberapa orang mengalami kalsifikasi juga hadir berdekatan dengan epitel komponen (Gbr. 4). Irregular fokus jaringan dentin menyerupai atau osteodentin juga diamati sepanjang pinggiran lesi (Gbr. 5). Berdasarkan temuan histologis, diagnosis perangkat mengapur odontogenik tumor kistik, tipe 1 (sederhana kistik) dibuat.

PCCOT adalah lesi odontogenik sangat langka yang merupakan mitra jaringan lunak dari CCOT (4,5). Tinjauan literatur kami menunjukkan 55 pasti dilaporkan Dari kasus PCCOT (914) Di sisi lain,. Meninjau yang Patologi Oral dan Maxillofacial Shahid Beheshti Departemen dalam 10 - periode tahun juga menunjukkan kelangkaan dari lesi. Di antara 4624 biopsi pada periode ini, ada 543 lesi odontogenik. Dari 543 lesi odontogenik, hanya dua kasus yang memenuhi syarat sebagai PCCOT. Menurut data ini, kejadian yang berkisar dari 0,2% menjadi 0,6% dari lesi odontogenik (6,9-14), dan yang mewakili 8% dari odontogenik perifer tumor (15).

PCCOT paling sering muncul sebagai perlahan memperbesar tanpa gejala massa dengan permukaan halus dalam gusi atau mukosa alveolar. Usia rata-rata pada awal presentasi adalah 48,8 tahun (berkisar antara 9-92 th) tetapi insiden tertinggi dalam 6 ke-8 dekade kehidupan. Pria dan perempuan yang terpengaruh hampir sama. Mandibula adalah situs yang paling umum dari PCCOT terutama di gigi seri kaninus kawasan dan premolar (9-11,13,16). Seperti sebagian besar kasus yang dilaporkan, kasus kami terjadi di 8 dasawarsa kehidupan di gingiva mandibula. Ukuran lesi berkisar dari 0,5 sampai 4cm dengan diameter terbesar dan mayoritas kasus kurang dari 1,5 cm. Namun kasus ini adalah 7X4.5X1.3cm dalam ukuran yang unik dan massa yang lebih besar dari 4 cm belum dilaporkan (6,9). Kambuh juga sangat langka dan hanya satu kasus pada seorang wanita 60 tahun yang terletak di jaringan gingiva, dengan histopatologis didiagnosis sebagai tipe 1 PCCOT mirip dengan kasus kami telah dilaporkan (6). Klinis, berbagai diagnosis yang dibuat oleh dokter, yang paling umum adalah fibroma atau berserat hiperplasia. Diferensial diagnosis lainnya gingival kista dewasa dan ameloblastoma perifer (9). Yang menarik untuk dicatat bahwa umur rata-rata PCCOT (48,8 tahun) adalah sama dengan pasien dengan gingival kista dewasa (rata-rata usia 48,2 tahun) dan perifer ameloblastoma (rata-rata usia 52.3years), berbeda dengan CCOT yang sering terjadi dalam dekade kedua kehidupan (13). Namun, saat ini asal PCCOT adalah tidak diketahui tetapi mengenai histogenesis dari PCCOT dua sumber utama asal dapat dipertimbangkan. Lesi yang terletak sepenuhnya di dalam jaringan ikat dari gingiva dan terpisah dari epitel permukaan oleh sekelompok jaringan ikat (seperti kasus ini) mungkin timbul dari sisa-sisa lamina gigi sedangkan lesi lain muncul timbul dari epitel permukaan. A histogenesis sama telah diusulkan untuk perifer ameloblastoma dan kista gingiva orang dewasa. Lebih banyak data diperlukan untuk menarik kesimpulan relatif terhadap perbedaan di alam mereka dan perilaku (9, 15). Radiografi, PCCOT menunjukkan tidak ada tulang keterlibatan dan dalam beberapa kasus, erosi dangkal, seperti kasus kami terlihat (4-6, 9, 10, 12). Mikroskopis empat varian PCCOT seperti CCOT dibedakan: tipe 1 (cystic sederhana), type2 (Odontoma asosiasi), tipe 3 (ameloblastomatous berkembang biak), tipe 4 (PCCOT terkait dengan jinak odontogenik tumor selain Odontoma) (6). Tipe 1 adalah pola yang paling umum dicirikan oleh lapisan epitel kista di mana didefinisikan dengan baik basal lapisan sel kolumnar dan lapisan diatasnya dari menyerupai retikulum stellata organ enamel dan massa sel hantu yang mungkin berlokasi di theepithelial lapisan atau kapsul berserat (16). Kadang-kadang variabel jumlah bahan dentinoid yang ditetapkan berdekatan dengan lapisan epitel. Dalam beberapa kasus, melanin atau sel-sel yang jelas dapat diidentifikasi (6). The mikroskopis diferensial terutama tipe 1 & 3 harus diagnosis dibuat dengan ameloblastoma perifer. Kedua lesi berbagi kehadiran sel-sel basal menonjol memanjang dan seperti bintang retikulum zona, namun keberadaan hantu sel jarang terjadi pada ameloblastoma (12).

Selanjutnya, kita harus memberitahukan bahwa beberapa dilaporkan lesi perifer (30%) adalah tipe padat (DGCT) dan diagnosis sangat penting (6,12) karena jenis neoplastik ini lebih agresif dari kistik jenis dan membutuhkan lebih banyak pertimbangan.

Ameloblastomasus Calcifying Odontogenic Cyst : A Case report of a rare histologic variant. Resume : Kasus : laki laki 22 tahun , bengkak pada M1 M2 M3 kanan bawah selama kurang lebih 20 hari. Dari pemeriksaan intraoral terlihat pembesaran di bukal dan lngual. Dan ada karies di gigi molar. Malalui CT dan panoramic ada lesi di daerah M1 M2M3 kanan bawah, dan pada M1M2 kanan bawah terjadi resorpsi akar. Dari hasil biobsi diketahui lesi tersebut adalah COC Ameloblastoma. COC adalah lesi jarang yang menunjukkan keanekaragaman histologist. COC mirip kista namun peneliti banyak menyebutnya neoplasma. Neoplasma ada yang benigna dan maligna. Secara mikroskopis dapat terlihatbahwa ameloblastoma COC adalah unicystic kecuali untuk ghost cells dan klasifikasi dengan proliferasi epitel. Ameloblastoma ada di antara tulang. Ameloblastoma dapat diketahui dari batas yang mengelilinginya. Ameloblastoma adalah lesi

yang radiolusent. Sulit untuk menentukan les yang dimiliki setiap orang dari bentuknya. Ameloblastomatus COC adalah variasi histologist.

Calcifying Odontogenic Cyst Associated with an Orthokeratinized Odontogenic Cyst Calcifying odontogenic ceratocyt merupkan lesi yang tanpa gejala dan terlihat radiolusen pada gambaran radiografi membentang dari daerha incisivus kiri sampai premolar kanan RB. Lesi jinak ini dikategorikan sebagai kista atau neoplasma (padat. Terdapat 3 jenis kista yaitu : kista unicistic sederhana, kista odontoma unicistic, dan proliferative unicistic ameloblasttoma. Kista ini dlm gambaran radiografi berupa radiolusen jenis uniloculer ataupun multilokuler yang berisi granula2 dg kalsifikasitidak teratur berbagai ukuran dan kemungkinan terkait dengan odontoma(gigi yang tdk erupsi).

Lesi terjadi di mandibula dengan klinisnya berupa pembengkakan namun mukosa di atasnya normal radiolusensi baik-delimited unilocular dengan septae halus membentang dari bawah

premolar pertama kiri sampai gigi insisivus lateral kanan. semua gigi vital. Diagnosis banding sementara dari lesi jinak odontogenik biopsy Excisional dilakukan. histopatologi lesi kistik dengan kapsul berserat dilapisi dengan epitel odontogenik ketebalan variabel. Cuboidal dan columnar sel menyerupai ameloblasts diamati pada lapisan basal. Di atas lapisan basal, sel-sel epitel longgar bersama dengan kelompok sel hantu. tumor Hybrid odontogenik didiagnosa sebagai tumor odontogenik (paling sering odontomas, ameloblastomas, fibroma ameloblastic) dikombinasikan dengan COC. OOC telah ditetapkan sebagai entitas individu, yang berbeda dari kista odontogenik lain, termasuk OKC .OOC dicirikan oleh kehadiran epitel rongga-berbaris di mana sebagian besar epitel yang terlihat orthokeratinization dan di mana sel-sel basal menunjukkan kecenderungan sedikit membentuk pagar atau polarisasi. Sering, ada lapisan sel granular yang terkait dengan orthokeratin. perubahan gen PTCH umumnya dijelaskan dalam OKC belum ditunjukkan dalam OOC. Mutasi pada gen -catenin sebelumnya dilaporkan dalam COC namun belum diteliti di OOC. prognosis baik, tetapi dalam kasus COC neoplastik padat, kekambuhan lebih rentan terjadi. lesi ini tampaknya kurang agresif daripada OKC.

Anda mungkin juga menyukai