Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 6 Anggota :

1. Andhika Bhagaskara P.R


2. Ilyas Fauzan
CERPEN 3. Muhammad Fawwaz
(CERITA PENDEK) 4. Naufal Fajri Aziz
5. Panji Utomo Muhammad Fauzan
6. Rendi Hardiwinata
1 CIRI CIRI CERPEN

CERPEN 2 STUKTUR CERPEN


(CERITA PENDEK)
3 KAIDAH KEBAHASAAN CERPEN
CIRI CIRI CERPEN
Dikutip dari modul Bahasa Indonesia oleh Sumiati, M,Pd., menuliskan ciri-ciri cerpen adalah
sebagai berikut:

- Jumlah katanya tidak lebih dari 10.000 kata


- Bersifat fiksi (ceritanya hanya rekayasa)
- Berfokus pada satu konflik saja atau kesan tunggal
- Isi ceritanya kebanyakan menggambarkan kehidupan sehari-hari
- Pemilihan katanya sederhana, agar mampu memudahkan para pembaca untuk memahaminya
- Menggunakan alur cerita tunggal dan lurus.
- Membacanya relatif singkat, sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama.
- Memberikan pesan dan kesan yang sangat mendalam, sehingga mampu membuat pembaca
akan ikut merasakan kesan dari cerita.
STRUKTUR CERPEN
Struktur teks cerita pendek merupakan rangkaian cerita yang membentuk cerpen itu
sendiri. Struktur pada cerpen adalah unsur yang berupa alur yang terbentuk oleh
hubungan sebab akibat secara kronologis.

Struktur cerpen terbagi ke dalam bagian-bagian, yaitu:

1. Pengenalan Situasi (Exposition & Orientation)


Pada bagian awal ini, pengarang akan memperkenalkan para tokoh, dan hubungan
antartokoh yang disusun berdasarkan adegannya.
STRUKTUR CERPEN

2. Pengungkapan Suatu Peristiwa (Complication)


Pemunculan peristiwa awal yang disajikan akan menimbulkan berbagai masalah, pertentangan
bagi para tokohnya.

3. Menuju Konflik (Rising Action)


Setelah suatu peristiwa atau kejadian muncul, kemudian akan terjadi peningkatan perhatian
kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatan dari berbagai situasi yang menyebabkan
bertambahnya kehebohan tokoh.
STRUKTUR CERPEN

4. Puncak Konflik (Turning Point)


Puncak konflik atau klimaks adalah puncak dari suatu permasalahan dalam cerita. Bagian ini akan
cerita semakin mendebarkan. Pada bagian juga, akan ditentukan perubahan nasib beberapa tokohnya.
Misalnya, apakah dia bisa berhasil menyelesaikan masalahnya atau tidak.

5. Penyelesaian (Ending)
Tahap penyelesaian atau coda merupakan bagian akhir cerita. Bagian ini akan berisi penjelasan
tentang sikap maupun nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami klimaks. Selain itu, akhir
cerita cerpen yang dibiarkan menggantung dengan tanpa adanya penyelesaian. Artinya, akhir
ceritanya diserahkan kepada imajinasi pembacanya.
KAIDAH KEBAHASAAN CERPEN

kaidah kebahasaan cerpen antara lain:


1. Kalimatnya banyak yang bermakna lampau. Hal itu ditandai dengan kata-kata
seperti: saat, telah terjadi, ketika itu, beberapa tahun yang lalu.

2. Banyak menggunakan kata penghubung yang menyatakan urutan waktu


(konjungsi kronologis). Contoh: mula-mula, sebelumnya, kemudian, sejak saat,
setelah itu.
KAIDAH KEBAHASAAN CERPEN

3. Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang


terjadi. Contoh: mengobati, menghindar, menangis, menyuruh, melompat,
menghindar.

4. Menunjukkan kalimat tak langsung untuk menceritakan perkataan seorang


tokoh oleh pengarang. Contoh: menceritakan tentang, menuturkan,
mengungkapkan, mengatakan bahwa, menyatakan
KAIDAH KEBAHASAAN CERPEN

5. Pikiran dan perasaan tokoh banyak digambarkan dengan menggunakan kata kerja yang
menyatakan sesuatu. Contoh: berharap, mengalami, merasakan, menginginkan.

6. Menggunakan banyak dialog, yang ditunjukkan oleh tanda petik ganda ("...."), maupun kata
kerja yang menunjukkan tuturan langsung. Contoh: "Habis kemana saja kamu?" tanya Rini pada
Andi.

7. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language), sebagai penggambaran tokoh, latar atau
suasana. Contoh: Pada sore hari, Bapak tua itu terlihat sedang meminum segelas teh hangatnya
sambil menikmati hujan dalam sebuah gubuk di tengah sawah.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai