LANDASAN TEORI
2.1 Maintenance
Tindakan atau kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk menjaga atau
memperbaiki suatu produk sampai pada kondisi baik. Dalam pembahasan industri,
komponen atau nesin dan cara memperbaharui masa pakai Ketika dianggap tidak
berikut:
1) Kegiatan pengecekan.
2) Meminyaki (lubrication).
Sofjan 2008)
ⅠⅠ-1
ⅠⅠ-2
Adapun data catatan riwayat mesin / peralatan yang dibutuhkan antara lain
yaitu:
c. Predictive maintenance
analisa dan evaluasi data operasi yang dapat berupa getaran, temperature,
vibrasi,
rusak dan tidak dapat berfungsi lagi. Melalui pemeliharaan ini, diharapkan
ⅠⅠ-3
frekuensi kerusakan.
yaitu:
dengan rapi.
inspeksi.
maintenance adalah :
maintenance).
pekerja.
umur ekonomis dari mesin/peralatan produksi yang ada serta mengusahakan agar
mesin/peralatan produksi tersebut selalu dalam keadaan optimal dan siap pakai
2.5. Produktivitas
waktu tertentu dibagi total masukan selama periode tertentu. Produktivitas kerja
perbandingan antara hasil yang diperoleh (output) dengan jumlah sumber daya
(sukaria,2010).
ⅠⅠ-6
1. Faktor Eksternal
permintaan dan konsumen. Hal itu semua di luar kontrol perusahaan. Dalam
beberapa kasus, faktor luar dapat begitu kuat sehingga membuat tidak
2. Faktor Internal
letak..
perekayasaan nilai.
perencanaan kapasitas.
peralatan tidak pernah rusak, zero defect berarti tidak ada produk yang rusak saat
dibuat, dan zero accident berarti tidak adanya kecelakaan kerja yang
Sayuti, 2016)
berfokus pada efektitas suatu operasi produksi yang dijalankan. Hasil dinyatkan
unit manufaktur di industri yang berbeda. Pengukuran OEE juga biasa digunakan
Loding Time−Downtime
Availbility Ratio = x 100%
Loading Time
ratio, performance rate dan rate quality maka untuk menentukan nilai Overall
Diagram tulang ikan atau fishbone diagram adalah salah satu metode /
tool di dalam meningkatkan kualitas. Sering juga diagram ini disebut dengan
ilmuwan jepang pada tahun 60-an. Bernama Dr. Kaoru Ishikawa, ilmuwan
kelahiran 1915 di Tokyo Jepang yang juga alumni teknik kimia Universitas
Tokyo. Sehingga sering juga disebut dengan diagram ishikawa. Metode tersebut
data verbal (non-numerical) atau data kualitatif. Dr. Ishikawa juga ditengarai
kualitas (7 tools). Yakni fishbone diagram, control chart, run chart, histogram,
Diagram ini akan menunjukkan sebuah dampak atau akibat dari sebuah
moncong kepala. Sedangkan tulang ikan diisi oleh sebab-sebab sesuai dengan
ⅠⅠ-10
Akibat) karena diagram tersebut menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat.
Fungsi dasar diagram Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and Effect (Sebab
penyebabpenyebab yang mungkin timbul dari suatu efek spesifik dan kemudian
yang mungkin” dan dalam kebanyakan kasus harus menguji apakah penyebab
untuk hipotesa adalah nyata, dan apakah memperbesar atau menguranginya akan
Dengan adanya diagram Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and Effect (Sebab
dan Akibat)/ Ishikawa ini sebenarnya memberi banyak sekali keuntungan bagi
– masalah klasik yang ada di industri manufaktur khusunya antara lain adalah :
d. output lini produksi yang tidak stabil yang berakibat kacaunya plan
produksi
Pada dasarnya diagram Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and Effect (Sebab dan
diinginkan
Berikut adalah contoh diagram Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and Effect
(Sebab dan Akibat) dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut ini.
rate, performance rate, quality rate, dan overall equipment effectiveness (OEE).
juga dapat Meningkatkan produktivitas mesin Hot Forging #1 yang diukur dengan
Availability Rate, Performance Rate, Quality Rate, dan OEE menggunakan data 4
dari bulan Desember 2018 sampai dengan bulan Juli 2019. Didapatkan hasil
Availability Rate dari 72,49% menjadi 87,8% sedangkan Performance Rate dari
96,74% menjadi 91,8% penurunan ini diakibatkan adanya waktu idling time atau
waktu tunggu untuk penyediaan material ke mesin karena forklift yang biasa
digunakan sering mengalami kerusakan, sehingga ada waktu tunggu atau idling
time untuk memperbaiki forklift oleh pihak maker forklift. Kemudian Quality Rate
dari 99,39% menjadi 99,5% dan OEE dari 69,52% menjadi 80.1%.
ini bertujuan untuk menukur nikai overall equipment effectiveness (OEE) pada
mesin dan melakukan analisis terhadap factor six big losses dan memberikan
usulan perbaikan akibat terjadinya penurunan efisiensi mesin. Hasil dari penelitian
September 2018- Februari 2019 persentase nilai OEE tertinggi terjadi selama
periode Desember 2017 sebesar 89,130 % dan persentase nilai OEE terendah
efektivitas mesin disebabkan adanya pengaruh dari faktor six big losses yang juga
Stoppages Loss sebesar 48,35% dan untuk equipment failures sebesar 38,89 %.
granlator.
ini adalah rata – rata nilai availability 99,71%, performance rate 80,56% , dan
quality rate 80.54%. dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa kinerja bagian
maintenance sudah baik karena waktu breakdown mesin sangat kecil bisa dilihat
dari nilai availability yaitu 99,71%. Namun pada variabel performance rate dan
quality rate masih kurang dari standar yang ada dan rata – rata hasil perhitungan
overall equipment effectiveness adalah 64,86%. Nilai ini masih jauh dibawah
standar dunia yaitu 85%. Meskipun availability cukup tinggi namun performance
rate dan quality rate masih kurang sehingga nilai OEE rendah untuk
bagian maintenance untuk ditindak lanjuti. Selain itu operator juga diberikan
ⅠⅠ-14
minor stoppage losess uses 5W+1H yang didapat dari diagram fishbone hal ini
improvement plan of idling and minor stoppage losess uses 5W+1H yaitu antara
lain :
uses 5W+1H maka peneliti dan perusahaan dapat mengetahui secara detail faktor-