Anda di halaman 1dari 2

ES MAMBO

Siang itu tepat pada saat istirahat disekolah berlangsung, Adi, Ucup dan Budi
sedang berjualan di kantin sekolah, mereka berjualan bukan tanpa sebab tetapi
karena mereka ditugaskan mencari dana tambahan untuk kegiatan bakti sosial di
tempat tinggal mereka.
Dingin dan segarnya es yang telah dibekukan itu memang napak segar jika
dinikmati siang hari ini, apalagi mereka yang selesai pelajaran olah raga. Bel masuk
pun akhirnya berbunyi lalu kami langsung bergegas memasuki kelas kami masing-
masing.
“Aku ke kelasku dulu ya, dadah,” ucap Budi sambil melambaikan tanggan
meninggalkan Adi dan Ucup duluan karena akan ada ulangan dikelasnya.
“Iya,” ucap Adi dan Ucup Yang masih membereskan tempat berjulan.
Setelah selesai mereka berdua pun langsung bergegas ke kelas, tidak lama
setelah mereka dikelas nama mereka bertiga dipanggil melalui pengeras suara.
“Mohon maaf kepada bapak ibu guru yang sedang mengajar didalam kelas,
perhatian kepada Adi, Ucup dan Budi harap menuju ruang BK setelah bel pulang
berbunyi, terimakasih,” ucap seorang guru melalui pengeras suara.
“Wah, kenapa ada namaku? Apa salahku?” pikir Adi sambil mengingat
sesuatu.
“Oh iya, jangan-jangan aku ketauan berjualan disekolah,” pikir Adi Saat
teringat larangan berjualan disekolah.
Bel sekolah pun akhirnya berbunyi, Adi, Ucup dan Budi mau tidak mau harus
ke ruang BK itu, sesampainya di ruang BK adi, ucup dan budi bertemu dengan bu
Rima guru BK mereka.
“Assalamu’alaikum bu,” salam adi, ucup dan budi
“Wa’alaikum salam, silahkan duduk,” ucap bu rima
“Ada apa ya bu kami dipanggil ke sini?” Tanya Adi
“Kalian berjualan disekolah ya?” Tanya bu rima
“Iya bu,” jawab mereka.
“Kenapa kalian berjualan disekolah? Kan kalian tahu sendiri disekolah tidak
boleh berjualan, kalian inikan bisa dibilang anak yang taat peraturan, ibu yakin kok
pasti kalian punya alasan yang jelas untuk masalah ini,” ucap bu Rima.
“Kami berjualan karena dilingkungan kami akan ada bakti sosial bu, kami
berjualan untuk menambahkan uang bakti sosial itu bu” jawab Adi.
“Oh jadi seperti itu, kalian memang anak yang baik, jika itu alasannya ibu
tidak akan memberikan sanksi untuk kalian,” ucap bu Rima.
“Tetapi lain kali izin dulu ke ibu atau ke bapak ibu guru yang sedang piket,”
lanjut bu rima.
“Baik bu, maaf jika kami salah” ucap mereka.
“Oh iya, besokan sekolah akan mengadakan lomba mempringati hari kartini
dan semua siswa akan stay terus dilapangan, bagaimana jika besok kalian berjualan
dilapangan? ibu akan sediakan mes jualan untuk kalian,” ucap bu rima menawarkan
mes jualan kepada mereka.
“Serius bu? Baiklah kami terima taaran ibu,” ucap mereka dengan gembira.
“Oke kalau begitu kalian boleh pulang, ibu dukung kerja keras kalian dalam
mensukseskan bakti social dilingkungan kalian,”
“Terima kasih bu” ucap mereka. Lalu mereka bergegas menuju ke rumah dan
memberitahu kabar gembira itu.

Anda mungkin juga menyukai