Anda di halaman 1dari 76

CPD Small Animal Hematology (Basic) Bogor, 19-20 Juli 2022

TROMBOSIT / PLATELET

RETNO WULANSARI
DIVISI PENYAKIT DALAM
SEKOLAH KEDOKTERAN HEWAN DAN
BIOMEDIS – IPB UNIVERSITY
2022
TROMBOSIT/ PLATELET
´ Trombosit/ platelet merupakan sel tidak berinti derivat
dari sel megakaryosit dalam sumsum tulang, selain sebagai
salah satu yang memegang peranan penting dalam
homeostasis juga terlibat dalam fungsi imun non
homeostasis
´ Merupakan element terkecil dalam darah
´ Trombosit tidak berinti, namun mengandung struktur yang
disebut granul yang penting untuk fungsi sel (pembekuan
darah dan menyumbat pembuluh darah yang putus)
´ Granul yang terdapat dalam trombosit terdiri dari :
- granul-⍺
- granul padat
- lysosom

Skema diagram dari trombosit anjing


´ limpa secara normal menyimpan sampai 30% - 40% dari massa
trombosit sirkulasi

´ Epinephrine menginduksi kontraksi limpa karena ‘Excitement,


ketakutan, kesakitan atau olahraga à menyebabkan peningkatan
jumlah platelet .

´ Sebaliknya , kongesti limpa atau splenomegali dapat cukup untuk


memisahkan trombosit sehingga dapat menyebabkan
trombositopenia

´ Masa hidup trombosit dalam sirkulasi berkisar 5 – 9 hari pada


kebanyakan spesies hewan.
Fungsi Trombosit
à Menyumbat pembuluh darah yang rusak untuk mencegah kehilangan darah

Pada kondisi normal, trombosit bergerak dalam pembuluh darah pada


keadaan inaktif ( dalam bentuk seperti piringan )

Jika terjadi kerusakan pada pembuluh darah, trombosit menjadi teraktivasi


oleh adanya molekul tertentu dalam darah

Molekul tersebut disekresi oleh sel endothel pembuluh darah


à Trombosit merupakan salah satu sel yang pertama mengenal
endothel yang rusak dan adanya microbial pathogen

à Degranulasi trombosit menyebabkan pelepasan senyawa yang


beraksi sebagai chemoatraktan bagi sel sistim imun lainnya
seperti macrofag , netrofil dan sel dendritic

à Pada organ seperti paru-paru, kulit dan ginjal trombosit


memengaruhi rekrutmen leukosit selama inflamasi
- Pada kondisi teraktivasi à trombosit mengalami perubahan
bentuk menjadi lebih bulat dengan memanjang, seperti jari
yang memproyeksikan perpanjangan sel

- Trombosit menjadi lengket dan melekat satu sama lain dan


pada permukaan pembuluh darah untuk menyumbat suatu
kerusakan dalam pembuluh darah

- Trombosit yang teraktivasi akan melepaskan bahan kimia


yang menyebabkan protein darah (fibrinogen ) dirubah
menjadi fibrin,
- Ketika molekul fibrin berkombinasi akan terbentuk jaring
berserat yang lengket yang memerangkap trombosit, sel darah
merah dan sel darah putih.

- Trombosit yang telah diaktivasi dan proses pembekuan darah


bekerja sama untuk membentuk bekuan

- Tombosit juga melepaskan signal yang membantu untuk


memanggil lebih banyak trombosit ke tempat yang rusak

- Trombosit menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah, dan


mengaktifkan faktor pembekuan tambahan dalam plasma darah
.
HEMOSTASIS
Definisi:
Tertahannya perdarahan atau terhentinya aliran darah melalui
pembuluh darah
´ Homeostasis normal tergantung pada interaksi trombosit,
faktor koagulasi, faktor fibrinolitik dan integritas pembuluh
darah
-Integritas pembuluh darah sebagian besar ditentukan oleh
Kesehatan sel endothel dan matriks ekstraselulernya.
-Adanya kerusakan pada dinding pembuluh darah dapat
menyebabkan hemorrhagi dan/atau aktivasi trombosit serta
koagulasi
´ Jika arteria terputus refleks vasokonstriksi sementara akan
memperlambat kehilangan darah dan memungkinkan waktu
untuk awal pembentukkan sumbat tombosit dan koagulasi
sehingga akan terbentuk thrombus yang stabil .

´ Hemostasis yang abnormal akan menyebabkan hemorrhagi


atau terjadinya thrombosis
PROSES HEMOSTASIS:
- Hemostasis primer
- Hemostasis sekunder

Hemostasis Primer : Dimulai segera setelah endotel rusak, ditandai


dengan kontriksi pembuluh darah, adhesi dan pembentukan
sumbatan aggregasi lunak

Hemostasis sekunder : Merupakan suatu Cascade koagulasi


Sekali sumbatan platelet terbentuk diatas, cascade koagulasi
selanjutnya memperkuat gumpalan darah melalui membuat suatu
struktur seperti jala yang disebut fibrin
Hemostasis primer
´ Fase Vascular
- Setelah pembuluh darah terpisah/terputus, refleks vasokonstriksi secara
temporer akan menahan aliran darah, memungkinkan waktu untuk memulai
pembentukan sumbatan platelet dan koagulasi

- Kerusakan atau penghilangan sel


endotel à matriks subselular
tereksposà adhesi dan aktivasi
trombosit serta aktivasi koagulasi
intrinsik
-Sel endothel dan jaringan rusak lainnya à melepaskan ADP dan
TF /tissue factor (Thromboplastin jaringan) à memicu aggregasi
trombosit dan koagulasi ekstrinsik

´ Fase Trombosit
- Dalam respon terhadap luka dinding pembuluh darah/ paparan
permukaan asing , maka trombosit akan mengalami proses :
-Adhesi
- Perubahan bentuk
- Sekresi
- Aggregasi
Melalui rangkaian kompleks dari koordinasi mencapai puncaknya
dalam pembentukan sumbatan trombosit yang letaknya tepat
- Adhesi à trombosit melekat dan menyebar diatas endotel yang
terganggu atau subendotel yang terbuka (tambalan) , terutama melalui
vWF yang mengikat pada GPIb dari trombosit

-Perubahan bentuk à bentuk discoid dari trombosit istirahat


dipertahankan oleh ikatan lingkaran dari microtubule dibawah
membrane trombosit.
Setelah mengikat vWF dan komponen matrix ekstraseluler à
trombosit diaktivasià membentuk filopodia

-Sekresi à trombosit yang diaktivasi dapat melepaskan isi granular


yang dibentuk sebelumnya ( fibrinogen, factor V, ADP, ATP,
plasminogen) dan mediator yang baru dibentuk spt TxA2 dan Asam
arachidonat
à produk ini memperantarai proses hemostatik
-Aggregasi à Ketika terjadi perlekatan atau agonis trombosit (mis,
ADP, Collagen, PAF, thrombin) mengaktivasi reseptor membran
trombosit ⍺IIbβ3, aggregasi trombosit melalui fibrinogen atau
jembatan vWF yang mengikat pada ⍺IIbβ3 dari trombosit yang
berdekatan.

- Fasilitas koagulasi à Ketika trombosit distimulasi , membran


anionik fosfolipid dapat mendukung koagulasi yang bergerak dari
membrane lebih dalam ke luar à sebagai cofactor dalam jalur
koagulasi

- Retraksi bekuan à analog dgn kontraksi otot ( melibatkan aktin


dan myosin trombosit) à memfasilitasi penutupan luka dan
patensi pembuluh darah
1. Adhesi trombosit
2. Perubahan bentuk trombosit Perubahan bentuk Rekrutmen trombosit
Pelepasan granul
3. Granule melepaskan ADP adhesi
Pembentukan
dan Thromboxane A2 vWF
sumbat
hemostatik

4. Rekrutmen platelets lain


endothel
Collagen
5. Pembentukan sumbat
hemostatik
-vWF (von Wiilebrand factor) komponen dari komplek faktor
VIII: vWF diperlukan untuk pengikatan optimal trombosit pada
matriks subendotel.
-vWF mengikat pada kompleks glikoprotein GP1b/IX/V pada
permukaan trombosit. VIII:C, komponen faktor koagulan dari
kompleks faktor VIII
Hemostasis primer
´ Hemostasis primer terdiri dari :
- Fase vascular
- Fase platelet
Hemostasis sekunder

- Hemostasis sekunder terdiri dari koagulasi dan konsolidasi dari sumbat


hemostatik trombosit temporer menjadi sumbat yang sebenarnya
- Koagulasi à suatu proses enzimatis yang melibatkan konversi dari
proenzim menjadi enzim yang aktif
- Efek cascade dari aktivitas enzimatik menghasilkan suatu yang
memperkuat stimulus yang sebenarnya
- Ca++ diperlukan pada reaksi dalam koagulasi
- Hasil akhir dari koagulasi à pembentukan untaian fibrin terkait silang
disekitar dan pada tingkat yang lebih rendah, melalui sumbatan trombosit
membuatnya lebih kuat dan menurunkan kemungkinan perdarahan Kembali
terjadi
´ Faktor Koagulasi :
- Fibrinogen ( Faktor I)
- Prothrombin (Faktor II)
- TF (Faktor III)
- Ca++ (Faktor IV)

Semua faktor kecuali Ca++ à protein yang disintesis di hati


Semua faktor kecuali TF à terdapat dalam sirkulasi
Vitamin K diperlukan untuk sintesis fungsional dari Faktor II,
VII, IX dan X
Coagulasi dapat diaktivasi oleh 2 mekanisme yang
berbeda:

- Jalur ekstrinsik (pengikatan faktor VII pada TF yang


diekstraksi dari jaringan)

- Jalur instrinsik pengikatan faktor XII pada permukaan


yang menghasilkan ‘aktivasi kontak’
CASCADE
KOAGULASI
Jalur koagulasi ekstrinsik

Koagulasi dimulai dari TF (thromboplastin jaringan) yang


terpapar pada permukaan sel à sel endothel yang diaktivasi/rusak

TFà glikoprotein transmembrane dengan pengikatan pada


fosfolipid
à Tidak terdeteksi pada sel endothel yang tidak terganggu
(terdapat dalam membran)

à Ketika TF terpapar pada permukaan sel endothel yang


rusak/ diaktivasi à akan mengikat pada faktor VII
àKompleks TF: VIIa pada permukaan sel endothel yang
rusakà mengaktivasi faktor IX dan X à IXa dan Xa

àKompleks TF-VII dan Xa à memberikan feedback


positif à lebih mengaktivasi VIIa

à Fungsi sistim ekstrinsik secara cepat memberikan


jumlah yang cukup dari thrombin untuk mengaktivasi
faktor XI,VIII dan V serta menyebabkan agregasi
trombosit à mempercepat koagulasi intrinsik
Jalur Koagulasi intrinsik

à Aktivasi kontak terjadi jika faktor XII mengikat pada permukaan bermuatan
negative dan berinteraksi dengan prekallikrein yang juga mengikat pada
permukaan melalui HMWK

à Faktor XIIa & kallikrein dibangkitkan oleh aktivasi


timbal balik

à XIIa yang mengikat permukaan à mengaktivasi


Faktor XI yang juga mengikat pada
permukaan HMWK)
à Faktor IX diaktivasi oleh kompleks XIa &
TF:VIIa

à Faktor VIII:C diaktivasi oleh sejumlah kecil


thrombin

à Konversi faktor VIII:C menjadi VIII: Ca


memerlukan disosiasi molekul tsb dari vWF

à Faktor VIII:Ca bukan suatu enzim à berfungsi


sebagai suatu kofaktor yang berkombinasi
dengan enzim IXa pada
permukaan trombosit yang diaktivasi
àmembentuk
kompleks (tenase)à mengaktivasi faktor X
Jalur koagulasi umum

à Faktor V diaktivasi oleh sejumlah kecil


thrombin menjadi faktor Va
à Fungsi faktor Va sebagai kofaktor Xa
dan membentuk kompleks à Prothrombokinase”
pada permukaan trombosit yang diaktivasi à
merubah prothrombin menjadi thrombin

à Thrombin merubah fibrinogen menjadi fibrin


monomer yang berpolimerisasi secara spontan
oleh pengikatan hydrogen à membentuk
ikatan fibrin polimeryang tidak stabil,
tidak melintas sekitar sumbatan trombosit
à Faktor XIII (faktor stabilisasi fibrin)à
diaktivasi oleh thrombin
à XIIIa yang dibentuk merupakan
transglutaminase tergantung Ca yang
mengkalisis pembentukkan
ikatan covalent antara lysin dan residu
glutamin dari monomer yang berbeda
à Ikatan silang fibrin yang dibentuk
merupakan suatu protein polimer yang
tidak larut, stabil pada sumbatan
trombosit
Pembentukkan Thrombus penghambat

à Sekali thrombus yang tersusun dari platelet dan fibrin diatas area
pembuluh darah yang luka à proses koagulasi akan diakhiri à
mencegah penutupan thrombotik pada area pembuluh darah yang
normal
à Endothel melepas :
- prostacyclin dan “nitric oxide” à vasodilator kuat ,
penghambat aggregasi trombosit
- Ectoenzym CD39 mempunyai aktivitas adenosin difosfatase à
menurunkan pelepasan ADP dari trombosit yang diaktivasi
à Sel endothel mensintesis :
heparan sulfat proteoglycan à mempercepat inaktivasi
faktor koagulasi oleh antithrombin III

à Sel endothel mengekspresikan thrombomodulin à


menghambat aktivitas procoagulant thrombin dan memicu
aktivasi protein C oleh thrombin

à Sel endothel microvascular mensintesis : Tissue Factor


Pathway Inhibitor (TFPI).
Bivalen TFPI à menghambat faktor Xa dan kompleks
TF-VIIa
à Sel endothel memproduksi Tissue Plasminogen Activator (TPA)
yang terlibat dalam fibrinolysis

à Anti thrombin III ( thrombin inhibitor) à menghambat protease


lain à faktor IXa, Xa, XIa dan XIIa
Faktor
Nama Sumber
Pembekuan
I Fibrinogen Hati
II Prothrombin Hati
III Thromboplastin (tissue factor) Platelet/endothelium
IV Calsium Tulang, penyerapan GI
V Labile factor (proaccelerin) Hati dan platelet
VII Stable factor (proconvertin) Hati
VIII Anti haemophilic factor - A Endothelium
IX Christmas factor (AHF – B) Hati
X Stuart prower factor Hati
XI Plasma tromboplastin antecedent (AHF – C) Hati
XII Hageman factor Hati
XIII Fibrin stabilizing factor Hati
EVALUASI TROMBOSIT
1. Penghitungan Jumlah Trombosit
Dapat dilakukan dengan :
1. Mesin hematologi otomatis à darah diambil dari tabung
EDTA
2. Manual à menggunakan hemocytometer
3. Ulas darah
Syarat : tidak boleh ada penggumpalan dari ulas darah untuk
dapat hasil yang akurat
Konsentrasi trombosit stabil selama 5 jam pada suhu kamar,
dan selama 24 jam pada suhu 4oC
Perkiraan jumlah trombosit :
trombosit permikro liter =
Jumlah trombosit per 100X lapang berminyak x 20.000

2. Mean Platelet Volume (MPV)


= Volume rata-rata dari platelet tunggal yang dicatat dalam femtoliter
- Jumlah trombosit dan MPV dalam kisaran normal à terdapat
korelasi terbalik antara jumlah trombosit dan MPV
- Menggambarkan fungsi dan aktifitas trombosit
- Peningkatan MPV à mengindikasikan banyaknya trombosit
berukuran besar à peningkatan trombopoesis
- Penurunan MPV à berhubungan dengan megakaryosit yang tidak
cukup, kurang berespons (gagal sumsum tulang) atau trombositopenia
berperantara imun.

- Trombosit dapat membulat dan membengkak dalam sampel darah


dengan anticoagulant EDTA yang disimpan lebih dari 4 jam pada suhu
dingin atau suhu ruang (25oC) à MPV sangat tinggi

- Trombosit mempertahanan bentuk discoid alami dan memiliki


perubahan MPV minimal Ketika dikoleksi dalam anticoagulant
citrate dan disimpan pada suhu 37oC
3. Plateletcrit (PCT)
- Adalah parameter untuk mendeteksi proporsi volume
seluruh darah yang ditempati oleh trombosit.
- Plateletcrit dipengaruhi oleh jumlah trombosit.

4. Platelet distribution width (PDW),


- Jumlah tanpa unit spesifik yang ditentukan oleh suatu alat
penghitung sel dan mengukur variasi ukuran dari trombosit
- menggambarkan volume rata-rata partikel trombosit serta
aktivitasnya dalam darah
KELAINAN TROMBOSIT
´ Abnormalitas Morphologi Tombosit
´ Pseudotrombositopenia
´ Trombositopenia
´ Abnormalitas fungsi Trombosit
´ Trombositosis

GANGGUAN KOAGULASI
´ Gangguan koagulasi dapatan
´ Gangguan koagulasi turunan
KELAINAN TROMBOSIT
1. Abnormalitas Morphologi Tombosit

- Diameter trombosit bervariasi tergantung pada spesies hewan,


kucing mempunyai ukuran trombosit lbh besar dibanding hwn
lainnya
- Adanya trombosit besar (makro platelet/ megaplatelet) pada
kondisi trombositopenia
à indikasi peningkatan trombopoesis
à myelodysplastic/ kelainan myeloproliferatif
2. Pseudotrombositopenia

´ Adanya aggregasi trombosit dapat menyebabkan penghitungan


jumlah trombosit rendah secara error

´ Aggregasi trombosit terbentuk Ketika trombosit diaktivasi


selama koleksi darah dan penanganan sampel.

´ Penggunaan EDTA sbg antikoagulan pada sp. Hewan tertentu


dapat menyebabkan aggregasi à dapat dicegah dengan
menggunakan citrate sebagai antikoagulan
´ Pseudotrombositopenia à dilaporkan pada kucing jika
penghitungan trombosit dalam whole blood dilakukan dengan
penghitung sel elektronik,

´ trombosit kucing besar dan sulit dibedakan dari eritrosit


berdasarkan volume sel
3. Trombositopenia

´ Trombositopenia à menunjukkan penurunan jumlah


trombosit dalam darah
´ Kausa: - Penurunan produksi trombosit
- Peningkatan penggunaan trombosit dalam
pembentukan trombus
- Peningkatan destruksi
- kurang sering : - pemisahan
- hemorrhagi eksternal besar-
besaran akut
´ a. Penurunan Produksi Trombosit :

- Gangguan myelopthisis, myeloproliferative dan agens yang


menyebabkan anemia aplastic à trombositopenia

- Stadium lanjut dari infeksi o/ Ehrlichia canis dan kemungkinan


penyakit O/ rickettsia lainnya à penurunan jumlah trombosit
sekunder terhadap hipoplastik sumsum tulang
´ b. Peningkatan penggunaan trombosit :
-Berkaitan dengan dengan DIC, Hemangiosarcoma, vasculitis,
gangguan lain yang menyebabkan perlukaan endothel

-Beberapa cytokine peradangan (terutama PAF) memicu


aggregasi trombosit

-Terkena racun ular derik:


Komponen racun ular à menginduksi aktivasi dan aggresi
trombosit
Aggregasi à respons luka pembuluh darah yang diinduksi
oleh komponen racun ular
- Vasculitis à merubah sel endotel pembuluh darahà subendotel
menjadi terpaparà protombotik, adhesi, aggregasi sekresi
trombosit
Penyebab vasculitis :
- infeksi berperantara imun - bahan kimia
- infeksi : -infeksi canine herpes virus
-dirofilariasis
-infectious canine hepatitis
- Equine viral arthritis
´ c. Peningkatan destruksi
- Adanya peningkatan imunoglobulin pada permukaan trombosit
à peningkatan fagositosis trombosit à trombositopenia
- Trombositopenia berperantara immune : - Primer
- Sekunder
Primer à autoantibodi langsung melawan epitope spesifik
trombosit

Sekunder à hasil dari paparan antigen tersembunyi atau


diubah pada permukaan trombosit
- Trombositopenia berperantara imun sekunder dapat juga
terjadi dalam hubungan dengan:
- berbagai obat,
- agens infeksius,
- neoplasia
-kelainan berperantara imun lainnya (SLE)

- Trombositopenia dapat terjadi akibat infeksi :


- bacterial
- viral
- protozoal
- fungal
- Anaplasma platys à parasite rickettsia yang secara
spesifik menginfeksi trombosit anjing à
trombositopenia siklik
´ d. Pemisahan trombosit
Pemisahan trombosit dalam tubuh à trombositopenia
Contoh : splenomegaly dan hipotermia pada beberapa spesies
Penyebab splenomegaly :
- Anemia hemolitik herediter
- Penyakit berperantara imun
- Infeksi
- Inflamasi
- Congesti limpa
- Penyakit infiltrative
Jika splenomegaly menyebabkan pemindahan trombosit à
hipersplenisme
´ e. Hemorrhagi eksternal besar-besaran
- Karena penyimpanan trombosit dalam limpa , Paru-paru atau keduanya
adanya perdarahan akut à penurunan minimal jumlah trombosit
- Trombosit dapat sangat rendah à toksisitas anticoagulan rodentisida
- Hemodilution: pengenceran darah yang masif dengan cairan yang
kurang trombosit ( mis: crystaloid, coloid, plasma) dapat
menyebabkan penurunan konsentrasi trombosit darah ringan hingga
sedang

´ Trombositopenia turunan

- Sifat autosomal resesif


- Hewan yang terkena à asymtomatis , fungsi trombosit dapat normal
4. Abnormalitas fungsi trombosit
a. Dapatan :
-Antibodi antiplatelet. à selain menyebabkan trombositopenia juga
mengurangi fungsi trombosit à (mis. Multiple myoloma à pelapisan
trombosit dan menghambat fungsi normal trombosit)

-Selama fibrinolysis à dilepaskan fibrinà mengurangi fungsi


trombosit melalui pengikatan fibrinogen antagonis pada GP IIb/IIIa
- Penyakit yang berhubungan dengan agen infeksius, viraemia dan
penyakit hati à cacat trombosit à berkurangnya fungsi trombosit
- Penggunaan NSAID (aspirin dan phenylbutazone )à menghambat
sintesis TXA2
- Antihistamin, methylxanthine (Theofillin, aminofillin), bloker
saluran kalsium, halothane, barbiturate, asam empedu dan
antibiotika tertentu à berinteraksi dengan trombosit à
mengganggu aggresi normal platelet

- Gangguan aktivasi trombosit à Peningkatan fungsi trombosit


hiperaktif trombosit à DM, nefrotik sindrom, terapi
erytropoetin, neoplasia, infeksi virus FIP, penyakit cacing jantung
dan penyakit alergi pernapasan

- Agens infeksius penyebab trombositopenia :


- Bakteri ( Ehrlichia spp.) -Jamur (Histoplama spp)
- Protozoa ( Babesia spp. Leishmanis spp)
- Virus (equine infectious anemic virus)
´ b. Turunan:
(Trombopathi/trombopathia)
- Jumlah dan morfologi trombosit à normal
- CacatDefisiensi jumlah reseptor GPIIb/IIIa à cacat fungsi
trombosit
- Transduksi signal dan sekresi

´ C.Von Willebrand Disease


- Penyakit von Willebrand à kelainan/ gangguan perdarahan turunan
akibat dari cacat jumlah atau kualitas dari vWF
´ 5. Trombositosis

Definisi :
Konsentrasi trombosit lebih tinggi daripada batas referensi yang
sebenarnya
à Akibat dari peningkatan trombopoietin atau faktor lain seperti
IL 1, IL3, IL6 dan IL11

àakibat redistribusi atau peningkatan produksi trombosit


´ Trombositosis :
- Primer
- Sekunder

-Trombositosis Primer :
- Penyakit myeloperatif (trombosit hipogranular, besar,
pleumorphik/ leukemia megakaryosit)
- Fungsi trombosit berkurang
- Peningkatan jumlah megakaryosit matang terdapat dalam
sum-sum tulang, hyperplasia myeloid dan hypoplasia eritroid
- Trombositosis sekunder (reaktif)
- Terjadi secara sekunder terhadap kondisi lain yang tidak
melibatkan neoplasia dari cell line megakaryosit
- kebanyakan kasus trombositosis bersifat ringan – sedang dan
tidak menimbulkan ancaman bagi pasien

Indikator non spesifik dari kelainan mendasar tertentu :


a. Peningkatan produksi
- inflamasi
- non hemic malignant neoplasia
- defisiensi zat besi
- Alkaloid vinca: vincristine & vinblastin
- Membaik dari trombositopenia
- post splenektomi
- Kehilangan darah kronis
- hipercortisolisme

b. Redistribusi
-trombositosis ringan dan sementara, Ketika memperbaiki
hemokonsentrasi dapat terjadi akibat latihan berat atau
pelepasan epinefrin
GANGGUAN KOAGULASI
1. Gangguan Koagulasi Dapatan
a. Hipercoagulasi
à Peningkatan kecenderungan koagulasi (merupakan reaksi awal dari
trombosis atau DIC; defisiensi antithrombin III; defisiensi prot. C)

b. Trombosis
à Melibatkan aktivasi endothel atau luka
à Perubahan faktor coagulasi; faktor fibrinolitik atau inhibitornya
à Aktivasi trombosit
c. Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)
à Sindroma dimana terjadi thrombosis difus dan fibrinolitik
sekunder dalam pembuluh darah kecil
à DIC bukan penyakit primer à selalu terjadi berkaitan dengan
kondisi klinis lainnya

àKonsumsi faktor coagulasi dan trombosit dalam pembentukkan


trombus menimbulkan kecenderungan hemorrhagi

à Kecenderungan perdarahan meningkat oleh fibrinolysis berikutnya


yang memecah trombus dan FDPs (fibrinogen degradation products)
à mengganggu aggregasi trombosit normal dan polimerisasi fibrin
à DICà menyebabkan gagal organ, hemorrhagi atau
keduanya à mengancam jiwa
à DIC dapat terjadi :
- bentuk kronis tanpa gejala klinis parah
- menyebabkan syok
- pada kelainan TF terekspos pada permukaan
sel
- pada Kelainan dimana terdapat luka pembuluh darah
yang meluas
- pada kelainan yang menghasilkan aktivasi trombosit
yang meluas
- pada kelainan yang menyebabkan berkurangnya
aliran darah
- pada kelainan dengan gangguan yang menghilangkan
faktor yang mengaktivasi coagulasi oleh hati
d. Penyakit Hati
Hati à tempat utama untuk sistesis faktor coagulasi
Adanya penyakit hati à meningkatkan kecenderungan
perdarahan karena penurunan faktor coagulasi sirkulasi

Gangguan hati à ikut berperan dalam perkembangan kejadian


DIC
e. Defisiensi Vitamin K
Vitamin K penting dalam reaksi carboksilasi
yang menghasilkan pembentukkan faktor
coagulasi II, VII, IX dan X yang aktif

Defisiensi Vit. K dapat terjadi pada sindroma


malabsortif (mis . Obstruktif ductus empedu)
atau akibat dari sterilisasi usus oleh
penggunaan antibiotik jangka panjang

Dicumarol à menghambat reaksi carboksilasi


yang tergantung vit.K
(dicumarol saat ini digunakan sebagai bahan
dasar rodentisida)
à Efeknya perpanjangan PT dan APTT

PT= prothrombin time


APTT= Activated partial thromboplastin time
f. Venom ular
- Venom ular terdiri dari berbagai
komponen yang mempunyai efek
menghambat mekanisme hemostatik à
koagulasi, fibrinolysis, fungsi trombosit
dan integritas vascular

- Venom ular bervariasi dalam kandungan


fibrinolitik dan procoagulant

- Efek Procoagulant : lambat dalam


cascade ‘Clotting’ oleh aktivasi faktor
X atau prothrombin atau secara
langsung merubah fibrinogen menjadi
fibrin
- Adanya venom à darah tidak menggumpal setelah
ditampung

- Jumlah trombosit dapat normal tetapi sering menurun

- Hemorrhagi setelah gigitan ular derik


dipotensiasi oleh adanya senyawa
dalam venom yang secara langsung
menyebabkan luka endotel
2. Gangguan koagulasi turunan
- Defisiensi faktor coagulasi turunan
dipertimbangakn Ketika terjadi hemorrhagi yang
tidak dapat dijelaskan penyebabnya atau terjadi
perdarahan berlarut setelah pembedahan
- Sering terjadi pada anjing

a) Cacat pada jalur coagulasi instrinsik


- Defisiensi faktor XII à APTT dan ACT yang
diperpanjang tetapi tidak mempunyai kelainan
perdarahan (faktor XII tidak terlibat pada
hemostasis normal)
- Defisiensi Faktor XI à perdarahan berlarut
setelah pembedahan

- ACT= activated coagulation time


- Defisiensi faktor IX (hemofilia B) dan
faktor VIII : C hemofilia A, hemofilia klasikal)
ditransmisikan sebagai sifat resesif terkait
kromosom X, oleh karena itu kelainan ini biasa
dikenal pada hewan jantan
- Defisiensi ini menghasilkan kelainan
perdarahan parah

b) Cacat jalur coagulasi ekstriksik


- Defisiensi faktor VII à sering terjadi pada
Beagle
Defisiensi ini menyebabkan penyakit ringan
tanpa kecenderungan perdarahan yang
berlebihan kecuali peningkatan memar
c). Cacat jalur coagulasi umum
- Defisiensi Faktor X à episode
perdarahan parah (pada anjing,
American cocker spaniel) à anak
anjing sering lahir mati atau episode
perdarahan fatal pada periode
neonates

- Defisiensi faktor II (protrombin)à


kecenderungan perdarahan ringan

- Defisiensi factor I ( fibrinogen) à


perdarahan ringan sampai parah
(anjing dan kambing yang terkena)
d) Coagulopathi tergantung Vit.K
- Defiensi enzim 𝛄- glutamil carboksilase à
pengurangan aktivitas faktor II, VII, IX,
X
- Hewan memperlihatkan kecenderungan
perdarahan minimal

- Pada kucing à episode perdarahan parah

- Pada domba à perdarahan periparturient


dan kematian pada anak
TEST FUNGSI TROMBOSIT

1. BMBT (Buccal Mucosal Bleeding Time)


2. Clot Retraction
3. Test khusus lainnya (menggunakan alat khusus)

Clot Retraction:
Retraksi bekuan diperantarai oleg trombosit
Adanya thrombopathia/thrombocytopenia à memperpanjang
retraksi bekuan
BMBT (Buccal Mucosal Bleeding Time)

Normal Values
Dogs < 4 minutes
Cats < 3 minutes
GEJALA KLINIS GANGGUAN HEMOSTATIK

-Jika perdarahan berlebihan/tdk dapat dijelaskan à adanya


cacat pada satu/lebih komponen hemostasis
-Perubahan warna pada kulit / mukosa yang difus akibat dari
hemorrhagi /edema à adanya cacat vascular
-Ptechia/ ecchimosa pada kulit atau perdarahan mukosa dan
epistaksis à trombositopenia

-Adanya cacat trombosit yang bersifat menurun dapat dicurigai


pada hewan muda yang menunjukkan gejala : epistaksis, perdarahan
mukosa, ptechia, ecchimosa yang tidak dapat dijelaskan, dan
perdarahan berlebihan setelah pergantian gigi atau luka minor
- Perdarahan mucosal, memar kulit, perdarahan
berkepanjangan saat pembedahan atau luka trauma à
Diduga vWD, tetapi ptechia tidak muncul pada anjing
dengan vWD

- Hematoma/ hemarthrosis spontan à cacat koagulasi


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai