KUCING
Mairani Putri
PPDH FKH USK
Pengertian
Ovariohysterectomy merupakan istilah terdiri dari Ovariectomy dan
histerectomy. Ovariectomy adalah tindakan mengamputasi,
mengeluarkan dan menghilangkan ovarium dari rongga abdomen.
Sedangkan histerectomy adalah tindakan mengamputasi, mengeluarkan
dan menghilangkan uterus dari rongga abdomen.
Pengertian Ovariohysterectomy merupakan gabungan dari pengetian
diatas yaitu tindakan pengambilan ovarium, corpus uteri dan cornua
uteri.
Alasan Utama melakukan
Ovariohysterectomy
• Mencegah estrus dan tidak menginginkan
keturunan
• Mencegah tumor mammae
• Penanganan pyometra, metritis cyst,
trauma,prolapsus uteri, torsio uteri.
Persiapan Ruang dan Meja Operasi
Meja operasi dibersihkan dengan alkohol 70%. Selanjutnya
dialasi dengan underpad.
Persiapan Pelaratan Operasi
ALAT : Bahan :
• gunting kassa,
• straight blunt-blunt scissor,
• needle holder, • Straight sharp-blunt scissor, • Atropin sulfat
• curve rat tooth hemostat tissue • straight sharp-sharp scissor, • Ketamin
forceps, • dressing thumb tissue forceps, • Xylazin
• straight rat tooth hemostat • rat tooth thumb tissue forceps, • Alkohol 70%
tissue forceps, • blade, handle scalpel, • Povidone iodine
• curve dressing hemostat tissue • Spay hook,
• • Tampon
forceps, towel clamp
• Kasa
• straight dressing hemostat
• Antibiotik Penstrep
tissue forceps,
• Nacl fisiologis
• curve blunt-blunt scissor,
• Benang catgut chromic
• curve sharp-blunt scissor,
• curve sharp-sharp scissor,
Persiapan dan Perparasi Hewan
• Diawali dengan pemeriksaan status kesehatan hewan untuk mengetahui apakah
hewan tersebut dapat dilakuakn operasi dan pemeriksaan lanjutan seperti
hematologi dan USG.
• Tindakan operasi pada hewan membutuhkan restrain dan handling yang tepat
dalam hal ini dibutuhkan anastesi. Anastesi harus disesuaikan dengan jenis dan
berat badan hewan.
Persiapan obat-obatan
Dosis
2. Ketamin (Injeksi intramuskular)
konsentrasi sediaan : 100 mg/ml
bobot badan
Dosis terapan : 10 mg/kg BB
Dosis
Teknik Operasi
• Hewan diposisikan right lateral recumbency.
• Daerah operasi dicukur dari os costae terakhir ke
crista iliaca secara craniocaudal dan dari processus
transversus dari os vertebrae lumbalis ke lipatan
flank secara dorsovental
• Persiapkan daerah insisi kemudian tutupi dengan
kain duk steril
• Penyayatan arah dorsoventral antara tulang rusuk
terakhir dan puncak iliaka atau dua jjari dibelakang
tulang rusuk terakhir dan satu jari dari bawahnya.
• Sayat sepanjang 2 cm secara hat-hati, hindari
pembuluh darah superficial
• Insisi dibuat dalam satu goresan halus, untuk
menghindari trauma jaringan.
• Jaringan subkutan diinsisi dengan sharp blunt,
• Otot-otot dinding abdomen disayat (disesksi)
menggunakan gunting dengan mengangkatnya
terlebih dahulu dengan hemostat.
• m. transversus abdominis dijepit dengan thumb
forcep
• Ovarium atau cornua uteri akan terlihat
langsung dibawah sayatan.
• Ovarium atau uterus diangkat dan dikeluarkan
menggunakan spay hook.
• Selanjutnya dilakukan penelusuran hingga ke
ligamentum suspensorium.
• Buat lubang di ligamentum avaskular ovarium
untuk memungkinkan penempatan klem dan
ligasi
• Klem ligamentum ovarium secara tepat
• Ligamentum suspensorium dipotong secara hati-
hati agar pembuluh darah ovarium tidak ikut
terpotong
• Bagian mesovarium dijepit dengan arteri klem
kemudian diikat melingkar dengan kuat
menggunakan benang catgut.
• Jepit dengan dua arteri klem di caudal dan
kemudian pemotongan dilakukan diantara
kedua arteri klem tersebut.
• Pada ligamen dibagian caudal ovarium dibuat
lubang
• Dua sampai tiga forceps diletakkan dengan
posisi dibawah pembuluh darah .
• Forceps menjepit pedicle ovarium proximalis.
• Pada ovarium yang sudah diklem, dibuat ikatan
menggunakan chromic catgut sebanyak 2
ikatan.
• Dilakukan pemotongan pada ligamen antara
kedua ikatan dan klem yg menjepit ovarium
• Pastikan tidak terjadi pendarahan sebelum klem
arteri dilepas.
• Cornua uteri ditelusuri hingga mencapai bifurcation
dan corpus uteri.