Anda di halaman 1dari 3

Materi Kerajaan Kalingga

1. Kerajaan Kalingga atau Ho-ling adalah keraaan bercorak Hindu-Buddha yang berdiri pada tahun 594 M – 695 M
(abad ke-6).
2. Berlokasi di Jawa Tengah dan berbatasan langsung dengan Kerajaan Sunda dan Galuh. Lokasi pasti masih
diperdebatkan.
3. Sumber sejarah
 Sumber Tiongkok
Sumber Tiongkok ditulis oleh seorang biksu pengembara, yaitu I Tsing pada masa Dinasti Tang. Isinya
adalah
1) Kalingga terletak di Jawa, tepatnya di Laut Selatan. Berada di antara Kamboja di utara, Bali di timur,
dan Sumatera di barat.
2) Ibu kota kerajaan dikelilingi benteng yang terbuat dari tonggak kayu.
3) Raja tinggal di istana yang tersusun atas bangunan bertingkat besar, mempunyai atap dari daun
aren, dan singgasana dari gading gajah.
4) Penduduknya pandai membuat arah dari nira pohon kelapa.
5) Kerajaan Kalingga menghasilkan gading gajah, cula, dan barang tambang.
 Sumber Artefak
1) Prasasti Tuk Mas
o Disebut juga Prasasti Dakawu
o Ditulis menggunakan Aksara Pallawa dan Bahasa Sansekerta
o Nama prasastinya berarti “mata air emas”
o Ditemukan di lereng barang Gunung Merbabu (Dusun Dakawu, Desa Lebak, Kecamatan
Grabag, Magelang)
o Berisi pesan mengenai hubungan manusia dan dewa
o Diperkirakan telah ada sejak abad 6-7 M
o Tidak berangka tahun
2) Prasasti Sojomerto
o Ditemukan di Desa Sojomerto, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah
o Berisi silsilah keluarga Daputra Syailendra
o Ditulis menggunakan Aksara Kawi dan Bahasa Melayu Kuno
o Tidak berangka tahun
o Diperkirakan ada sejak abad 7-8 M
o Dibuar dari batu andesit dengan panjang 43 cm, tebal 7 cm, tinggi 78 cm, 11 baris tulisan
3) Candi Angin
o Terletak di Kecamatan Keling, Jepara
o Berada di ketinggian 1.200 Mdpl
o Menjadi tempat penyembahan
o Terbuat dari batu andesit
o Dinamakan atas dua alasan
- Ada pusaran angin di tengah candi
- Tetap kokoh mesti diterpa angin pegunungan
o Hanya bisa dikunjungi di bulan Asyura
o Memiliki bagian di bawah tanah dan air abadi
4) Candi Bubrah
o Terletak di Desa Tempur, Jepara
o Hanya berjarak 500 meter dari Candi Angin
o Dianggap sebagai pintu masuk ke Candi Angin
o Namanya berkaitan dengan candinya yang hanya dibangun setengah
o Konon merupakan tempat pembukaan Kitab Mahabarata di masa kekuasaan Ratu Sima
o Terbuat dari batu andesit
5) Prasasti Upit
o Ditemukan di Ngawen, Klaten
o Menceritakan Kampung Upit/Yupit yang bebas dari pajak karena dianugerahi oleh Ratu Sima
o Beraksara Kami dan berbahasa Jawa Kuno
6) Situs Puncak Songolikur
o Disebut juga Puncak Saptorenggo
o Terletak di puncak tertinggi Gunung Muria, Jawa Tengah
o Banyak memiliki arca
o Digunakan sebagai tempat pemujaan
o Terletak di ketinggian 1.602 Mdpl
4. Kondisi sosial
Kondisi sosial Kerajaan Kalingga berkaitan dengan kepemimpinan Ratu Sima. Ratu Sima memberikan peraturan
yang keras dan adil bagi semua rakyatnya. Peraturan yang bersifat merakyat dan adil membuat rakyat hidup
aman dan teratur. Contoh peraturannya adalah tidak ada yang boleh mengambil benda yang tergeletak.
5. Politik Kerajaan Kalingga
Daftar raja/ratu Kalingga dan tahun berkuasanya
 Prabu Wasumurti (594 – 604 M)
 Prabu Wasugeni (604 – 632 M)
 Prabu Wasudewa (632 – 652 M)
 Prabu Kirathasingha (632 – 648 M)
 Prabu Wasukawi (652 M)
 Prabu Kartikeyasingha (648 – 674 M)
 Ratu Sima/Wasuwari (674 – 695 M)

Pemimpin Terbaik
Masa kejayaan Kerajaan Kalingga terjadi di masa kepemimpinan Ratu Sima. Ratu Sima punya kaitan erat dengan
Kerajaan Galuh. Cucu Ratu Sima, Sanjaya adalah keturunan dari Kalingga dan Galuh. Kedua kerajaan ini
berhubungan dengan baik. Selain Galuh, Kerajaan Kalingga juga memiliki kaitan erat dengan Kerajaan Pallawa.
Hubungan tersebut berupa pernikahan antar anggota kerajaan.

Daftar Raja/Ratu Kalingga Utara


 Dewi Parwati (695 – 709 M)
 Dewi Sanaha (709 – 716 M)
 Rakai Sanjaya (732 – 754 M)
 Rakai Panangkaran (754 – 782 M)
Daftar Raja/Ratu Kalingga Selatan
 Rakyan Narayana (695 – 742 M)
 Rakyan Dewasinga (742 – 760 M)
 Rakyan Limwana (760 – 789 M)
 Dewi Satyadarmika (754 – 782 M)
6. Ekonomi
Ekonomi berkembang pada bidang pertanian, perdagangan, pertambangan, dan penjualan produk lainnya
seperti kulit penyu, cula badak, dan gading gajah. Kalingga berada di pesisir pantai, membuatnya menjadi pusat
pelayaran yang menggantikan Tarumanegara. Penduduk Kalingga pandai membuat arak dari bunga aren dan
bunga kelapa kemudian mendapat keuntungan dari menjualnya.
7. Agama
Kerajaan Kalingga adalah pusat Agama Buddha pada saat itu, ajaran yang berkembang adalah Buddha Hinayana.
Pada 664 M, pendeta Tiongkok bernama Hui-ning datang ke Kalingga untuk menerjemahkan kitab suci dari
Bahasa Sansekerta menjadi Bahasa Mandarin dengan bantuan Janabadhra.
8. Keruntuhan
Sepeninggal Ratu Sima, Kerajaan Kalingga mengalami kemunduran. Sebelum kematiannya, Ratu Sima membagi
kerajaan untuk kedua anaknya, Kalingga Utara/Bumi Mataram untuk Parwati dan Kalingga Selatan/Bumi
Sambara. Setelah kerajaan terbagi, banyak hal yang semakin melemahkan kerajaan, yaitu
 Kebijakan politik yang kurang tepat
 Kondisi perekonomian yang tidak stabil
 Kerusuhan di lingkungan kerajaan (perebutan tahta)
 Ketidakpuasan rakyat terhadap kerajaan
 Serangan dari Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai