Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Anemia Pada Ibu Hamil


Dosen Pengampu: Ns. Yeti Septiasari, S.Kep.,M.Kes

Disusun Oleh:
Aema Ainun Fatimah (2021206203053)

FAKULTAS KESEHATAN
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
2022/2023
Materi Topik : Anemia Pada Ibu Hamil
Sasaran : Ibu Hamil
Waktu : 30 menit
Hari/Tanggal : Rabu 4 Januair 2023
Pemberi Materi : Aema Ainun Fatimah

1. Tujuan Penyuluhan
a. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui tentang
Anemia
pada Kehamilan.
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan:
1) Ibu hamil dapat menjelaskan pengertian anemia
2) Ibu hamil dapat mengetahui gejala-gejala anemia pada kehamilan
3) Ibu hamil dapat mengetahui penyebab anemia pada kehamilan
4) Ibu hamil dapat mengetahui dampak anemia pada kehamilan
5) Ibu hamil dapat mengatasi atau mencegah anemia pada kehamilan

2. Metode
 ceramah
 tanya jawab

3. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiata Peserta Waktu
.
1. Pendahuluan a). Membuka/memulai a). Menjawab salam 5 menit
kegiatan dengan
mengucapkan salam b). Mendengarkan

b). Memperkenalkan diri c). Mendengarkan

c). Menjelaskan tujuan d). Mendengarkan &


dari penyuluhan memperhatikan
d). Menyebutkan materi e). Menjawab pertanyaan
penyuluhan

e). Bertanya kepada


komunikan apakah
sudah mengetahui
tentang anemia pada
ibu hamil

2. Inti a). Menjelaskan a). Mendengarkan 15 menit


pengrtian anemia
pada ibu hamil b). Mendengarkan

b). Menjelaskan c). Mendengarkan


klasifikasi anemia
pada ibu hamil d). Mendengarkan

c). Menjelaskan e). Mendengarkan


penyebab anemia
pada ibu hamil

d). Menjelaskan tanda


dan gejala anemia
pada ibu hamil

e). Menjelaskan cara


mengatasi dan
mencegah anemia
pada ibu hamil

3. Penutup a). Memberikan a). Mengajukan 10 menit


kesempatan kepada pertanyaan
komunikan untuk
bertanya mengenai b). Menjawab pertanyaan
anemia pada ibu
hamil apabila belum c). Mendengarkan
mengerti
d). Menjawab salam
b). Menanyakan kepada
komunikan apakah
sudah mengerti
tentang penyuluhan
yang diberikan
mengenai anemia
pada ibu hamil

c). Mengucapkan
terimakasih atas peran
sertanya

d). Mengucapkan salam


penutup

4. Media
 lembar balik
 leaflet

5. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a). Pre planning sudah siap beserta materi untuk peserta
b).Tempat dan peralatan sudah siap
c). Leaflet sudah siap
2. Evaluasi Proses
a). Acara penyuluhan berjalan lancar
b). 80% undangan hadir
c). 100% peserta yang hadir dapat mengikuti sampai selesai
d). Peserta aktif mendengarkan dan bertanya
e). Diskusi dan tannya jawab berjalan lancar
3. Evaluasi Hasil
Ibu-ibu hamil dapat:
a). Menyebutkan pengertian anemia
b). Menyebutkan klasifikasi anemia
c). Memahami penyebab anemia
d). Memahami tanda dan gejala anemia
e). Mengatasi dan mencegah anemia

6. Daftar Pustaka:

7. Lampiran:
MATERI PENYULUHAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

A. Pengertian anemia
Anemia secara umum memiliki arti tidak cukupnya sel darah merah yang sehat untuk
membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Ketika jaringan tubuh kita tidak mendapatkan
cukup oksigen, maka fungsinya akan terganggu. Anemia pada ibu hamil, menjadi perhatian
yang lebih, karena ini akan mempengaruhi janin yaitu berat badan lahir rendah, kelahiran
prematur dan kematian ibu. Ibu hamil memang rentan terkena anemia, karena meningkatnya
kebutuhan nutrisi guna memproduksi sel darah merah yang lebih banyak yaitu untuk dirinya
sendiri dan janin yang dikandungnya. Umumnya, Anemia selama kehamilan tergolong ringan
dan mudah ditangani jika ditemukan pada kondisi dini. Namun, dapat menjadi berbahaya
bagi ibu dan janinnya, apabila lama tidak ketahuan dan tidak diobati. Di sinilah pentingnya
untuk rutin periksa kehamilan sesuai yang dijadwalkan.
B. Gejala Anemia Pada Kehamilan
Gejala anemia pada ibu hamil sering luput dari perhatian, karena umumnya begitu ringan
pada awalnya. Namun, karena terus berlangsung, maka gejalanya menjadi memburuk. Oleh
karena itu kita harus mengenalinya secara dini. Beberapa gejala anemia pada ibu hamil yang
harus dikenali antara lain: kelemahan atau kelelahan, pusing, sesak napas, denyut jantung
cepat atau berdebar-debar, nyeri dada, tampak pucat pada bibir, kuku, kulit tangan dan kaki
dingin, sulit berkonsentrasi
C. Penyebab Anemia Pada Ibu Hamil
Ada banyak penyebab anemia sesuai dengan jenisnya pada ibu hamil yang paling utama:
1). Anemia defisiensi besi merupakan penyebab anemia pada ibu hamil yang paling banyak.
Sekitar 15% sampai 25% dari seluruh kehamilan mengalami kekurangan zat besi. Zat besi
merupakan mineral yang ditemukan dalam sel-sel darah merah (hemoglobin) dan digunakan
untuk membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Ketika asupan zat besi kurang,
maka hemoglobin darah akan menurun dan terjadilah anemia. Kurangnya zat besi dalam
makanan sebagai akibat dari tidak mkan makanan kaya zat besi yang cukup ata
ketidakmampuan tubuh untuk menyerap zat besi yang dikonsumsi. Untuk itu, selalu penuhi
kebutuhan zat besi dengan mengonsumsi sumber-sumber zat besi. Kebutuhan akan zat besi
yang meningkat karena kehamilan itu sendiri, selain untuk produksi sel-sel darah merah ibu,
zat besi diperlukan untuk pembentukan sel darah merah pada janin. Oleh karena itu,
suplementasi besi selama kehamilan diperlukan.
2). Anemia Defisiensi Folat atau Asam Folat merupakan vitamin yang larut dalam air yang
dapat membantu mencegah cacat tabung saraf pada janin jika kebutuhannya dipenuhi selama
kehamilan. Asam folat merupakan suplemen yang wajib diminum oleh wanita hamil, tetapi
asam folat juga dapat ditemukan dalam makanan seperti sereal, sayuran berdaun hijau,
pisang, melon, dan kacang-kacangan. Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan
anemia, karena berperan dalam produksi sel darah merah.
3). Anemia Kekurangan vitamin B12 merupakan vitamin yang diperlukan tubuh untuk
membantu produksi sel darah merah. Meskipun beberapa wanita cukup mengkonsumsi
vitamin B-12 melalui makanannya, akan tetapi mungkin saja tubuh memiliki kemampuan
yang rendah dalam menyerapnya sehingga tetap kekurangan. Penyebab anemia pada
kehamilan yang merupakan proses fisiologis selain faktor di atas, penurunan kadar
hemoglobin selama kehamilan disebabkan oleh meningkatnya volume plasma yang tidak
sebanding dengan peningkatan volume sel darah merah. Disproporsi antara tingkat kenaikan
volume plasma dan eritrosit memiliki perbedaan yang paling besar selama kehamilan
trimester kedua.
D. Pengobatan Anemia Pada Ibu Hamil
Anemia selama kehamilan dapat dengan mudah diobati dengan menambahkan zat besi atau
suplemen vitamin sebagai rutinitas harian. Dengan cara seperti ini biasanya masalah anemia
pada kehamilan dapat teratasi. Namun, dalam kasus yang sangat jarang, wanita dengan
anemia berat mungkin memerlukan transfusi darah. Pencegahan anemia selama kehamilan
Anemia pada ibu hamil dapat dicegah dengan mudah, profesional medis menganjurkan
wanita hamil mengonsumsi 30 mg zat besi (setidaknya tiga porsi) setiap hari. Contoh
makanan kaya zat besi antara lain: Daging merah dan unggas, telur, sayuran berdaun hijau
(seperti brokoli dan bayam), kacang-kacangan dan biji-bijian, tahu dan tempe. Karena
banyaknya kendala asupan saat hamil, terutama untuk makan lebih banyak zat besi, maka
mengkonsumsi suplemen zat besi dianjurkan juga selain mengkonsumsi makanan ini.
Makanan yang tinggi vitamin C juga dapat membantu tubuh menyerap zat besi yang lebih
banyak, sehingga sangat bermanfaat. Makanan kaya vitamin C antara lain: buah jeruk dan
jus, stroberi, kiwi, dan tomat.
E. Dampak Anemia pada ibu dan janin
Anemia yang terjadi karena kekurangan zat besi yang tidak ditangani maka dapat
meningkatkan risiko seperti bayi prematur atau mengalami berat badan yang rendah saat
lahir. Sedangkan pada ibu hamil akan mengalami kehilangan sejumlah besar darah pada saat
persalinan dan mengalami depresi setelah melahirkan. Sedangkan risiko anemia pada
kehamilan yang disebabkan karena defisiensi folat maka dapat meningkatkan risiko bayi lahir
prematur atau mengalami berat badan yang rendah dan juga bayi mengalami cacat lahir yang
serius pada otak dan tulang belakang. Begitu juga dengan anemia yang disebabkan karena
kekurangan vitamin B12 akan berdampak pada perkembangan janin. Pada ibu yang
mengalami anemia kekurangan vitamin B12 maka akan meningkatkan risiko melahirkan bayi
dengan cacat tabung saraf. Maka dapat disimpulkan dampak anemia pada ibu dan janin
diantaranya dapat menyebabkan keguguran, pendarahan, mengalami depresi setelah
melahirkan, infeksi yang berhubungan dengan intrapartum dan postpartum. Bahkan anemia
yang sangat berat ditandai dengan Hb dibawah 4 gr akan menyebabkan gangguan jantung
bahkan hingga berampak gangguan pada kehamilan dan persalianan.

Anda mungkin juga menyukai