Tahun, Tanggal 10 Oktober 1978, Jenis Kelamin Laki-laki, Kebangsaan Indonesia, Alamat di Perumahan Araya Malang Jalan Blimbing Indah Megah Nomor 04A, Kecamatan Polowijen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Agama Kristen, Pekerjaan Polri, Pendidikan S-2 (Tamat); Di bawah sumpah dipersidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa benar Ahli mengetahui alasan dihadirkan dalam persidangan yakni
untuk memberikan keterangan terkait perkara tindak pidana Hak Cipta atau Rahasia Dagang; - Bahwa benar Ahli menjabat sebagai PS. Kasub bid. Kaur Fiskomfor yang merupakan bagian dari Laboratorium Forensik POLRI yang khusus memeriksa dan menganalisa bukti digital yang diajukan oleh pihak Penyidik dalam rangka mengungkap fakta terhadap suatu perkara yang sedang ditanganinya; - Bahwa benar Ahli menerangkan mengenai Digital Forensik, yang merupakan ilmu yang mengkaji bagaimana cara memulihkan atau merestorasi dan menginvestigasi jejak–jejak digital yang ditemukan pada device–device digital, khususnya yang berkaitan dengan kejahatan komputer; - Bahwa benar Ahli menerangkan mengenai Digital Forensik dapat dikelompokkan menjadi Computer Forensics, data analisis, database forensics, mobile device forensics, network forensics, forensics video dan forensics Audio; - Bahwa benar Ahli menerangkan terkait pemeriksaan barang bukti yang didapatkan oleh Penyidik berupa 2 (dua) unit Handphone, 1 (satu) unit laptop, 1 (satu) unit flashdisk, 3 (tiga) rekaman CCTV pada saat proses penyidikan perkara; - Bahwa benar Ahli menerangkan mengenai hasil analisa forensik yang dilakukan dengan memperoleh; a. Pertama pada image file Handphone Iphone 12 model MWH12PA/A warna hijau dengan IMEI 1: 344272098512143, IMEI 2: 344273490280153 ditemukan informasi yang berkaitan dengan maksud pemeriksaan berupa aplikasi Whatsapp yang digunakan untuk berkomunikasi; b. Kedua pada image file Handphone Iphone Xr Model MWHR2PA/A warna merah dengan IMEI 1: 355221842459133, IMEI 2: 355222530729184 ditemukan informasi yang berkaitan dengan maksud pemeriksaan berupa aplikasi Whatsapp yang digunakan untuk berkomunikasi; c. Ketiga pada image file Handphone OPPO A38 Model CPH1729 wrna Gold dengan IMEI 1:868503031085495 tidak ditemukan informasi yang berkaitan dengan maksud pemeriksaan; d. Kempat pada image file Handphone OPPO F7 YOUTH Model CPH1859 warna Hitam dengan IMEI 1: 869058030887218 tidak ditemukan informasi yang berkaitan dengan maksud pemeriksaan. e. Kelima pada Image file laptop MacBook Pro 2013 warna silver ditemukan informasi yang berkaitan dengan maksud pemeriksaan berupa jejak pengaksesan PUSDASING. f. Keenam pada flashdisk merek SanDisk Extremen Pro USB warna merah kapasitas 256 GB ditemukan informasi yang berkaitan dengan maksud pemerikaan berupa source code SingOSl; g. Ketujuh pada rekaman CCTV di Cafe Balai Kopi Malang ditemukan informasi yang berkaitan dengan maksud pemeriksaan; h. Kedelapan pada rekaman CCTV di Handal Coffee ditemukan informasi yang berkaitan dengan maksud pemeriksaan; - Bahwa benar Ahli menerangkan mengenai maksud dan tujuan Penyidik meminta pemeriksaan terhadap barang bukti berupa 2 (dua) unit Handphone, 1 (satu) unit laptop, 1 (satu) unit flashdisk, 3 (tiga) rekaman CCTV pada saat proses penyidikan perkara yakni untuk mengangkat data berupa Chat pada aplikasi Whatsapp antara Ramadhani Intan dan Justin Makarim. Pada rekaman CCTV di Cafe Balai Kopi Malang mengangkat pertemuan antara Saksi Ramadhani Intan dengan Terdakwa Ananda Mulia dan Saksi Justin Makarim membahas rancangan smartband, dan pada rekaman CCTV di Handal Coffee mengangkat pertemuan Saksi Ramadhani Intan dengan Terdakwa Ananda Mulia dan Justin Makarim yang dalam pertemuan tersebut Saksi Ramadhani Intan menyerahkan flashdisk kepada Terdakwa; - Bahwa benar Ahli menerangkan mengenai Standarisasi dalam mengolah data dan Software yang kami gunakan juga sama dengan negara – negara lain yang memiliki laboratorium forensik dalam mengolah digital forensik; - Bahwa benar Ahli menerangkan mengenai tahapan dalam memeriksa atau menganalisa barang bukti dari penyidik yang akan masuk ke laboratorium forensik. Adapun urutan tahapannya mulai dari tahap awal dimana barang bukti diterima oleh pemeriksa forensik, kemudian selanjutnya dilakukan identifikasi mengenai perangkat model atau informasi yang berkaitan dengan barang bukti untuk dapat menyusun tujuan dan maksud dari pemeriksaan. Kemudian kita akan melakukan isolation untuk cabang mobile device forensic saja, karena proses isolasi adalah proses yang terpenting agar mobile device forensic tidak terhubung dengan jaringan komunikasi guna menjaga akses yang terlarang dari jarak jauh, mungkin saja terjadi untuk kepentingan pengubahan data. Kemudian ke tahap Processing, dimana tahap ini kami akan memproses barang tersebut dengan melakukan ekstraksi tersebut. Kemudian kami akan melakukan verifikasi keakuratan dan ekstraksi yang didapatkan. Dalam verifikasi ini, kami membandingkan data yang telah diekstrak dengan data dalam barang bukti yang didapatkan. Kemudian proses selanjutnya adalah menyusun hasil, guna membuat laporan untuk presentation yang dimana seluruh pemeriksa forensik menyajikan seluruh pemeriksaan tentang bagaimana informasi diekstrak dan didokumentasikan dari mobile device dan dengan jelas disampaikan kepada Penyidik, Jaksa, dan Pengadilan. Dan yang terakhir yaitu proses Archiving, proses ini adalah proses yang sangat penting agar seluruh data dari proses pemeriksaan baik digital atau data dokumentasi dapat disimpan dengan baik, guna menjaga data yang diperoleh pada proses–proses sebelumnya; - Bahwa benar Ahli menerangkan mengenai dua metode khusus yang digunakan. Pertama adalah metode Search and Seizure, yang mana metode ini kami sebagai pemeriksa forensik terjun langsung kedalam kasus yang dihadapi sehingga dengan metode ini kami mampu mengidentifikasi, menganalis dan memproses bukti yang berupa fisik. Yang Kedua adalah metode Pencarian Informasi, dalam metode ini kami menggali informasi dan aktivitas yang tercatat dalam log di komputer dan melakukan analisa terhadap media penyimpanan data (Data Storages); - Bahwa benar Ahli menerangkan mengenai penggunakan alat atau Software, dimana proses pengoperasiannya dilakukan oleh kami sebagai pemeriksa; - Bahwa benar Ahli menerangkan mengenai kemungkinan terjadinya kesalahan pada hasil pemeriksaan sangat minim untuk terjadi karena tahapan yang dilalui sangat ketat dan teliti dan kami sebagai pemeriksa dapat menjamin serta mempertanggungjawabkan hasil pemeriksaan tersebut; - Bahwa benar Ahli menerangkan terkait kewenangan untuk melakukan penunjukkan ataupun penetapkan yang menjadi pelaku tindak pidana bukanlah kapasitasnya selaku PUSLABFOR POLRI Cabang Semarang. Ahli hanya memberikan jawaban atas maksud mengapa Penyidik mengajukan barang bukti Digital tersebut; - Bahwa benar Ahli memberikan simpulan terkait apakah barang bukti digital yang diajukan identik atau tidak identik;
Tanggapan Terdakwa : Terhadap keterangan Ahli, Terdakwa menyatakan bahwa ia tidak keberatan.