Anda di halaman 1dari 2

Tugas Mata Kuliah Pancasila

Oleh: Kelompok 2

Tri Indriati (B021211074)

Nasya Khaerunnisa (B021211081)

Andika Yudi Putra Pratama (B021211091)

Hidjri Nurul Hasanah Dewi (B021211080)

Muhammad Israq Said (B021211075)

Farhan Fastabiqulhaerat (B021211076)

Muhammad Audy Putra (B021211060)

Bagaimana Perwujudan Kesatuan Wilayah NKRI di Era Reformasi?

Pasca reformasi, banyak daerah di Kepulauan Indonesia yang ingin melepaskan diri dari
Indonesia. Hal tersebut sebenarnya sudah terjadi sejak era sebelum reformasi, baik era orde baru
maupun orde lama. Beberapa daerah tersebut antara lain; Timor-Timur, Aceh, Maluku, hingga
Papua. Dalam upaya mencapai tujuannya untuk memerdekakan diri dari Indonesia, daerah
tersebut membentuk sebuah gerakan separatis, seperti Gerakan Aceh Merdeka dan Organisasi
Papua Merdeka.
Alasan beberapa daerah ingin lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
ketimpangan dalam pembangunan ekonomi, penegakkan hukum yang tidak adil, hingga adanya
keterlibatan negara lain.
Pada tahun 1999, Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia dan berada di bawah PBB hingga
merdeka penuh pada tahun 2002, dan Indonesia kembali memiliki 26 provinsi. Sementara itu,
pada era reformasi terdapat tuntutan pemekaran sejumlah provinsi di Indonesia. Pemekaran
provinsi di Indonesia sejak tahun 1999 adalah sebagai berikut:

 Maluku Utara dengan ibukota Sofifi-Ternate, dimekarkan dari Provinsi Maluku, menjadi
provinsi Indonesia ke-27 pada tanggal 4 Oktober 1999
 Banten dengan ibukota Serang, dimekarkan dari Provinsi Jawa Barat, menjadi provinsi
Indonesia ke-28 pada tanggal 17 Oktober 2000
 Kepulauan Bangka Belitung dengan ibukota Pangkal Pinang, menjadi provinsi Indonesia
ke-29 pada tanggal 4 Desember 2000
 Gorontalo dengan ibukota Kota Gorontalo, dimekarkan dari Provinsi Sulawesi Utara,
menjadi provinsi Indonesia ke-30 pada tanggal 22 Desember 2000
 Irian Jaya Barat dengan ibukota Manokwari, dimekarkan dari Provinsi Papua, menjadi
provinsi Indonesia ke-31 pada tanggal 21 November 2001. Kini Irian Jaya Barat berganti
nama menjadi Papua Barat.
 Pada tanggal 11 November 2001 pula, Provinsi Papua dimekarkan pula provinsi baru
Irian Jaya Tengah. Namun pemekaran ini akhirnya dibatalkan karena mendapat banyak
tentangan.
 Kepulauan Riau dengan ibukota Tanjung Pinang, dimekarkan dari Provinsi Riau, menjadi
provinsi Indonesia ke-32 pada tanggal 25 Oktober 2002
 Sulawesi Barat dengan ibukota Mamuju, dimekarkan dari Provinsi Sulawesi Selatan,
menjadi provinsi Indonesia ke-33 pada tanggal 5 Oktober 2004
 Kalimantan Utara dengan ibukota Tanjung Selor, dimekarkan dari Provinsi Kalimantan
Timur, menjadi provinsi Indonesia ke-34 pada tanggal 25 Oktober 2012
Pada era reformasi juga NKRI dikategorikan sebagai negara kesatuan dengan sistem
desentralisasi (unitary state by decentralization). Dimana wilayah NKRI dibagi atas daerah-
daerah propinsi dan daerah-daerah propinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang mana setiap
daerah propinsi, kabupaten dan kota mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan UU.
Pemerintah daerah propinsi, kabupaten dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangannya menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
Urusan pemerintahan yang dapat diatur oleh pemerintah daerah propinsi, kabupaten dan kota
adalah semua urusan pemerintahan kecuali urusan pemerintahan yang oleh UU ditentukan
sebagai urusan pemerintah pusat. Bahkan lebih jauh lagi, NKRI mengakui dan menghormati
daerah yang bersifat khusus atau yang bersifat istimewa dan juga satuan-satuan masyarakat
hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan prinsip NKRI. Dengan demikian terlihat bahwa UUD 1945 hasil
perubahan menghendaki adanya pemancaran urusan pemerintahan dari pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah dalam NKRI. Oleh karena itu NKRI disebut negara kesatuan dengan sistem
desentralisasi (unitary state by decentralization).
NKRI terdiri dari ras, budaya, dan keagamaan yang heterogen, jadi tidak menutup
kemungkinan dapat terjadi perpecahan dan perbedaan pendapat atau pandangan yang dapat
menyebabkan goyangnya keutuhan NKRI. Oleh karena itu banyak yang dapat di lakukan untuk
mempertahankan keutuhan NKRI, seperti menumbuhkan rasa cinta tanah air, mengobarkan
semangat bhineka tunggal ika sebagai landasan persatuan bangsa, menjalankan kehidupan
berbangsa dan bernegara sesuai dengan landasan konstitusional UUD 1945, melaksanakan usaha
pertahanan negara, menghormati satu sama lain, menerapkan keadilan dalam suatu negara dan
lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai