Anda di halaman 1dari 2

Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) UU No 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia, mengatakan

“Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai mahkluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”. Sedangkan Hak Dasar
adalah turunan atau penegasan kembali atas hak-hak yang diberikan oleh Tuhan yang dalam hal
ini Hak Asasi setiap manusia yang diatur dalam beberapa ketentuan atau peraturan perundang-
undangan yang bersifat domestik atau berlaku untuk warga negara di negara tersebut.
 Penjelasan Kasus ( Pembunuhan Munir Said Thalib )
Setiap orang yang lahir di dunia diberikan hak untuk hidup oleh Tuhan yang Maha Esa, hak
untuk hidup di atur di beberapa peraturan perundang-undangan, di antaranya sebagai berikut:
- Undang-Undang Dasar NRI 1945
Pasal 28A berbunyi “Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.”
- Undang-Undang No 39 Tahun 1999
Bagian Kesatu, terkait Hak untuk Hidup
Pasal 9 ayat (1) megatakan “Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup dan
meningkatkan taraf kehidupannya”.
- UU. No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM
 Pasal 7 huruf b terkait Pelanggaran hak asasi manusia yang berat meliputi: kejahatan
terhadap kemanusiaan.
 Pasal 9 huruf a
Kejahatan terhadap kemanusiaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b adalah salah
satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang
diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil,
berupa: Pembunuhan
- KUHP BAB XIX ( Kejahatan Terhadap Nyawa )
Diatur dalam pasal 338 sampai dengan 350, jika merujuk ke kasus Pembunuhan Munir, maka
pasal-pasal terkait pembunuhan tersebut adalah Pasal 338, 339 dan 340 KUHPidana. Namun
berdasarkan hasil putusan Mahkamah Agung No. 133 PK/Pid/2011, Pasal yang didakwakan
kepada tersangka atas kasus pembunuhan Munir adalah Pasal 340 KUH Pidana jo. Pasal 55 ayat
(1) ke-1 KUHPidana.
Pasal 338 KUHP berbunyi “Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain,
diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama 15 tahun."
Pasal 339 KUHP berbunyi “Pembunuhan yang diikuti, disertai, atau didahului oleh kejahatan
dan yang yang dilakukan dengan maksud untuk memudahkan pembuatan itu, atau jika
tertangkap tangan, untuk melepaskan diri sendiri atau pesertanya daripada hukuman, atau
supaya barang yang didapatnya dengan melawan hukum tetap ada dalam tangannya, dihukum
dengan hukuman penjara seumur hidup atau penjara sementara selama-lamanya dua puluh
tahun”.
Pasal 340 KUHP berbunyi “Barangsiapa dengan sengaja dan dengan rencana lebih dahulu
menghilangkan nyawa orang lain dihukum karena salahnya pembunuhan berencana, dengan
hukuman mati atau hukuman seumur hidup atau penjara semenatra selama-lamanya dua puluh
tahun”.

Anda mungkin juga menyukai