Anda di halaman 1dari 4

PENGANTAR KEJAHATAN TERHADAP NYAWA

Pasal 338 s/d Pasal 350 KUHP

Sistematika KUHP :

I. Buku I tentang Aturan Umum


II. Buku II tentang Kejahatan
Banyak disebut delik hukum (rechtsdelicten), karena kejahatan itu kalaupun belum diatur
dalam UU, di dalam masyarakat dianggap perbuatan tersebut dianggap perbuatan tercela
III. Buku III tentang Pelanggaran
Banyak disebut delik undang-undang (wetsdelicten), karena perbuatan tersebut diatur oleh
UU makanya dianggap sebagai perbuatan tercela

Pasal 103 KUHP : pasal jembatan, menyambungkan aturan-aturan dalam KUHP dan diluar KUHP.
(Kecuali untuk Bab IX, Tidak menyebutkan Bab IX karena hanya berisi istilah-istilah)

Misal : ada aturan di KUHP da nada aturan diluar KUHP, yang dipakai adalah aturan yang diluar KUHP
(asas lex specialis derogat legi generali)

Pembagian tindak pidana dalam buku II dan buku III dapat dilihat dari kepetingan hukum yang harus
dilindungi.

Kepentingan hukum yang dapat dilindungi :

- Nyawa manusia
- Badan/tubuh manusia
- Kehormatan
- Kemerdekaan pribadi
- Harta benda atau kekayaan

a. Buku II
- Kejahatan terhadap kepentingan hukum perorangan
o Kejahatan terhadap nyawa
o Kejahatan terhadap badan atau tubuh
o Kejahatan terhadap kemerdekaan pribadi
o Kejahatan terhadap kehormatan
o Kejahatan terhadap harta benda atau kekayaan
- Kejahatan terhadap kepentingan hukum masyarakat
- Kejahatan terhadap kepentingan hukum negara

Pengertian Nyawa

Menurut KBBI, nyawa adalah sesuatu yang menyebabkan hidup (pada manusia dan binatang), jiwa, roh,
dan kehidupan, hidup

Pengertian Jiwa (Ps. 44 KUHP sebagai alasan untuk tidak mampu bertanggungjawab)

Menurut KBBI, dapat diartikan sebagai :

- Roh manusia
- Seluruh kehidupan batin manusia
- Sesuatu yang terutama dan menjadi sumber tenaga dan kehidupan
- Isi (maksud, substansi)
- Kekasih/jantung hati
- Orang dalam perhitungan penduduk

Pemakaian istilah “nyawa” terkait dengan beberapa kepentingan yang dilindungi dalam hukum pidana.

Pengertian Leven

Menurut Moeljatno, Andi Hamzah memilih kata “nyawa” untuk menjelaskan perbuatan pidana yang
mengakibatkan kematian khususnya seperti yang ada Bab 19 KUHP. Jiwa lebih ke psikis.

Mata kuliah KTN ini lebih banyak menjelaskan materi terkait kejahatan-kejahatan yang menimbulkan
hilangnya nyawa dan kejahatan yang obyeknya harta benda.

Pembagian jenis kejahatan :

a. Delik materiil
Delik yang didalam perumusannya yang dilarang adalah akibatnya (contoh: menghilangkan
nyawa orang lain, perbuatannya tidak diperhitungkan)
b. Delik formil
Delik yang didalam perumusannya yang dilarang adalah perbuatannya, HARUS memenuhi
semua unsur (contoh: pencurian)

Kejahatan terhadap nyawa di KUHP :


- Kejahatan yang ditujukan pada nyawa manusia yang dilakukan dengan sengaja (Bab XIX
Pasal 338-350 KUHP)
- Kejahatan yang ditujukan terhadap nyawa manusia yang dilakukan karena kealpaan (Bab
XXI Pasal 359-361 KUHP)

Penganiayaan berat (Pasal 354 KUHP): orang yang dengan sengaja mengakibatkan luka berat bagi orang
lain (luka berat = lihat di Bab IX)

Penganiayaan yang mengakibatkan luka berat (Pasal 351 ayat (2) KUHP): jika perbuatan yang dilakukan
menyebabkan luka berat bagi orang lain

PERBEDAAN terletak pada kesengajaannya, Pasal 354 KUHP lebih ke kalau dia niat memang
menyebabkan luka berat. Pasal 351 ayat (2) KUHP lebih ke niat untuk melukai orang tersebut, tapi belum
tentu niatnya untuk memberikan luka berat (mungkin niatnya cuma memberikan rasa sakit biasa saja)

Jenis kejahatan terhadap nyawa didasarkan pada obyek :

a. Kejahatan yang ditujukan kepada nyawa manusia


Ps. 338-340 : kejahatan pada nyawa pada umumnya
b. Kejahatan yang ditujukan pada nyawa seorang anak yang sedang atau tidak lama setelah
dilahirkan
c. Kejahatan yang ditujukan kepada anak yang masih dalam kandungan ibu

Kejahatan terhadap nyawa pada umumnya :

a. Pembunuhan dengan sengaja (Ps. 338)


b. Pembunuhan yang direncanakan terlebih dahulu (Ps. 340)
c. Pembunuhan dalam bentuk yang memperberat pidananya (delik yang dikualifisir, karena dalam
perbuatan itu ada 2 tindak pidana (mis. Tindak pidana pembunuhan dilakukan untuk
mempermudah tindak pidana lain), (Ps. 339) mungkin beririsan dengan Ps. 365 jika tindak pidana
lainnya adalah pencurian (untuk membedakan, harus dilihat unsur kesengajaannya)
d. Pembunuhan yang dilakukan atas permintaan yang sangat dari si korban (Ps. 344)
e. Dengan sengaja menganjurkan/membantu/memberi sarana kepada orang lain untuk membunuh
diri (Ps. 345)

Kapan kehidupan dan kematian? (Untuk mengukur masalah aborsi)

- Nyawa adalah kepentingan hukum yang dilindungi


- Kapan nyawa ada pada manusia?
a. Menurut Islam : 120 hari atau 17 minggu setelah konsepsi, saat dalam roh ditiupkan
b. Menurut Kedokteran : hidup dimulai sejak batang otak berfungsi, yaitu diperkirakan 5-16
minggu setelah conceptio
c. Menurut Ilmu Embriologi Modern : kehidupan ada sejak konsepsi (pembuahan), sesuai
dengan kode etik kedokteran yang mengharuskan dokter tidak boleh mengutak-atik
apabila telah terjadi konsepsi (kecuali dengan alasan lain)
- Kapan kematian ada pada manusia?
a. Menurut Islam : Malaikat Izroil mencabut nyawa
b. Ilmu Kedokteran : saat batang otak sudah tidak berfungsi

Teknis membahas suatu delik :

1. Harus mengetahui unsur-unsur delik (yang kemudian harus dibuktikan)


2. Sistematika pasal tersebut
3. Penafsiran (harus memahami maksud dari kata-kata pasal, kalau ada yang tidak jelas bisa dilihat
di Bab IX)
4. Doktrin
5. Yurisprudensi

Anda mungkin juga menyukai