Sistematika KUHP :
Pasal 103 KUHP : pasal jembatan, menyambungkan aturan-aturan dalam KUHP dan diluar KUHP.
(Kecuali untuk Bab IX, Tidak menyebutkan Bab IX karena hanya berisi istilah-istilah)
Misal : ada aturan di KUHP da nada aturan diluar KUHP, yang dipakai adalah aturan yang diluar KUHP
(asas lex specialis derogat legi generali)
Pembagian tindak pidana dalam buku II dan buku III dapat dilihat dari kepetingan hukum yang harus
dilindungi.
- Nyawa manusia
- Badan/tubuh manusia
- Kehormatan
- Kemerdekaan pribadi
- Harta benda atau kekayaan
a. Buku II
- Kejahatan terhadap kepentingan hukum perorangan
o Kejahatan terhadap nyawa
o Kejahatan terhadap badan atau tubuh
o Kejahatan terhadap kemerdekaan pribadi
o Kejahatan terhadap kehormatan
o Kejahatan terhadap harta benda atau kekayaan
- Kejahatan terhadap kepentingan hukum masyarakat
- Kejahatan terhadap kepentingan hukum negara
Pengertian Nyawa
Menurut KBBI, nyawa adalah sesuatu yang menyebabkan hidup (pada manusia dan binatang), jiwa, roh,
dan kehidupan, hidup
Pengertian Jiwa (Ps. 44 KUHP sebagai alasan untuk tidak mampu bertanggungjawab)
- Roh manusia
- Seluruh kehidupan batin manusia
- Sesuatu yang terutama dan menjadi sumber tenaga dan kehidupan
- Isi (maksud, substansi)
- Kekasih/jantung hati
- Orang dalam perhitungan penduduk
Pemakaian istilah “nyawa” terkait dengan beberapa kepentingan yang dilindungi dalam hukum pidana.
Pengertian Leven
Menurut Moeljatno, Andi Hamzah memilih kata “nyawa” untuk menjelaskan perbuatan pidana yang
mengakibatkan kematian khususnya seperti yang ada Bab 19 KUHP. Jiwa lebih ke psikis.
Mata kuliah KTN ini lebih banyak menjelaskan materi terkait kejahatan-kejahatan yang menimbulkan
hilangnya nyawa dan kejahatan yang obyeknya harta benda.
a. Delik materiil
Delik yang didalam perumusannya yang dilarang adalah akibatnya (contoh: menghilangkan
nyawa orang lain, perbuatannya tidak diperhitungkan)
b. Delik formil
Delik yang didalam perumusannya yang dilarang adalah perbuatannya, HARUS memenuhi
semua unsur (contoh: pencurian)
Penganiayaan berat (Pasal 354 KUHP): orang yang dengan sengaja mengakibatkan luka berat bagi orang
lain (luka berat = lihat di Bab IX)
Penganiayaan yang mengakibatkan luka berat (Pasal 351 ayat (2) KUHP): jika perbuatan yang dilakukan
menyebabkan luka berat bagi orang lain
PERBEDAAN terletak pada kesengajaannya, Pasal 354 KUHP lebih ke kalau dia niat memang
menyebabkan luka berat. Pasal 351 ayat (2) KUHP lebih ke niat untuk melukai orang tersebut, tapi belum
tentu niatnya untuk memberikan luka berat (mungkin niatnya cuma memberikan rasa sakit biasa saja)