Nim : B021211074 Kelas : Hukum Administrasi Negara B
Tugas: Resume Terkait Pancasila sebagai Paradigma dalam Pembangunan Politik
Paradigma sendiri dapat diartikan sebagai pandangan hidup, sudut pandang maupun sebuah teori yang dianggap benar dan diyakini oleh beberapa orang. Nah, ketika Pancasila dijadikan sebuah paradigma dalam pembangunan, salah satunya pembangunan di bidang politik, ini berarti mengarah kepada nilai-nilai Pancasila yang harus dijadikan dasar dalam perkembangan politik di negara Indonesia, tepat pada sila keempat didalam Pancasila yang berbunyi, “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.” Ini memberikan gambaran bahwa politik di Indonesia itu menekankan pada yang namanya musyawarah dan mufakat, dan ditafsirkan lagi ini merujuk pada arah negara yang demokratis, dimana segala keputusan politik di Indonesia harus berdasarkan kesepakatan bersama yang dihasilkan dari musyawarah tersebut. Dari kata “Permusyawaratan” dan “Perwakilan” diatas, dalam hal ini permusyawaratan dapat berarti sebagai sebuah proses, cara atau perbuatan bermusyawarah, kemudian menurut Merriam Webster (1828), Permusyawaratan berarti tindakan memikirkan atau mendiskusikan sesuatu dan memutuskan dengan hati-hati; tindakan berunding setelah pertimbangan yang cermat, dan diskusi oleh sekelompok orang tentang alasan untuk dan menentang tindakan. Dilihat pengertian permusyawaratan diatas, kemudian dihubungkan dengan pengimplementasiannya di negara Indonesia maka yang memiliki wewenang dalam hal melakukan permusyawaratan tersebut adalah badan legislatif, diantaranya ada Dewan Perwakilan Rakyat, yang merupakan representasi dari rakyat dalam menentukan sebuah keputusan politik dalam penyelenggaraan pemerintahan disuatu negara, nah ini pulalah yang dimaksudkan pada kata “Perwakilan”, yakni seseorang yang telah diberikan kepercayaan maupun amanah dari rakyat yang mampu menjadi wakil mereka di senayan nanti dalam mengusulkan, memutuskan dan menetapkan ketentuan yang akan menjadi tonggak keberlangsungan arah kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Oleh karena itu, untuk dapat mewujudkan itu semua perlu kesadaran dan tanggung jawab kolektif kolegial dalam hal ini pemerintah serta masyarakat harus saling mendorong penegakan nilai-nilai Pancasila tersebut sebagai paradigma dalam pembangunan di semua bidang, politik, hukum, ekonomi, budaya, sosial dan lain-lain, dengan selalu merujuk pada dasar negara atau ideologi yang kita anut, yakni Pancasila, tanpa mengurangi ataupun mengubah substansi nilai- nilai dari Pancasila yang telah dirumuskan melalui proses yang panjang dan perdebatan yang luar biasa oleh para pendiri bangsa Indonesia.
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik