Anda di halaman 1dari 36

Buku Kerja

MANAJEMEN KONFLIK

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN


BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
2014
Buku Kerja - Manajemen Konflik
Dikeluarkan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP
dalam rangka Diklat Fungsional Auditor - Diklat Penjenjangan Auditor Madya

Edisi Pertama : Tahun 2014

Penyusun : Mutia Rizal, Ak., M.Acc.


Narasumber : Estherlina Pasaribu, Ak.
Pereviu : Evan Evianto, Ak., M.E.
Penyunting : Riri Lestari, Ak.
Penata Letak : Didik Hartadi, S.E.

Pusdiklatwas BPKP
Jl. Beringin II, Pandansari, Ciawi, Bogor 16720
Telp. (0251) 8249001 - 8249003
Fax. (0251) 8248986 - 8248987
Email : pusdiklat@bpkp.go.id
Website : http://pusdiklatwas.bpkp.go.id
e-Learning : http://lms.bpkp.go.id

Dilarang keras mengutip, menjiplak, atau menggandakan sebagian atau


seluruh isi modul ini, serta memperjualbelikan tanpa izin tertulis dari
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP
Kata Pengantar

Pusdiklatwas BPKP sebagai salah satu instansi penyelenggara pendidikan dan pelatihan,
berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi para pengguna jasanya. Kami menyadari
bahwa pelatihan selain harus memberikan pemahaman terhadap suatu pengetahuan, juga
harus memberikan keterampilan untuk mampu menerapkan pengetahuan tersebut. Setelah
pelaksanaan diklat diharapkan peserta diklat siap menerapkan pengetahuan dan keterampilan
yang diperoleh di tempat kerjanya. Untuk itu, selain modul yang bermuatan konsep-konsep,
bahan ajar pelatihan di Pusdiklatwas BPKP dilengkapi dengan modul buku kerja.

Modul buku kerja akan digunakan sebagai bahan latihan dalam menerapkan konsep-konsep
yang terkait. Melalui proses survei di lapangan, perbaikan berkelanjutan, dan kendali mutu yang
cukup, kami berusaha untuk dapat menyajikan modul buku kerja yang dapat mencerminkan
kondisi yang terjadi di lapangan.

Buku kerja ini adalah salah satu bahan ajar tertulis untuk digunakan pada proses pembelajaran
diklat yang dilaksanakan oleh Pusdiklatwas BPKP. Buku Kerja ini tidak dimaksudkan untuk
menjadi satu-satunya referensi yang berkenaan dengan substansi materinya. Peserta diklat
diharapkan memperkaya pemahamannya melalui berbagai referensi lain yang terkait.

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
kontribusi atas terwujudnya modul ini.

Ciawi, November 2014


Kepala Pusdiklat Pengawasan BPKP

Nurdin, Ak., M.B.A.

Buku Kerja -
Manajemen Konfli k i
ii 2014 | Pusdiklatwas BPKP
Daftar Isi

Kata Pengantar.................................................................................................................................i

Daftar Isi.........................................................................................................................................iii

Kasus 1 SI REWEL RUDY....................................................................................................... 1

Kasus 2 MOTIVASI STAF....................................................................................................... 5

Kasus 3 CRUCIAL CONVERSATION...................................................................................... 9

Kasus 4 RISIKO SIGNIFIKAN.............................................................................................. 13

Kasus 5 EXIT MEETING......................................................................................................... 17

Kasus 6 SELF ASSESMENT.................................................................................................... 21

Buku Kerja -
Manajemen Konfli k iii
iv 2014 | Pusdiklatwas BPKP
Kasus 1
SI REWEL RUDY

Baca secara seksama Rudy adalah seorang anggota tim senior di Inspekorat Kabupaten
kasus yang ada pada
Bonggor. Dia adalah seorang yang cerdas dalam pemikiran, memiliki
kolom di samping.
keahlian audit yang cukup tinggi, dan sangat kritis dalam berbagai hal
Kasus tersebut terkait
terkait pekerjaan kantor. Rudy mempunyai kebiasaan melakukan
dengan motivasi
dalam bekerja. protes secara langsung apabila pekerjaan tidak sesuai dengan dasar
pemikirannya.
Tugas Anda adalah :

Mengidentifikasi Beberapa kali Rudy tidak setuju dengan ketua tim dan pengendali
kenapa Rudy menjadi teknisnya terkait dengan metode kerja dan pembagian pekerjaan.
malas bekerja.
Menurutnya, metode kerja yang dilakukan tidak efisien dan pembagian
1. Apakah ada yang kerja tidak sesuai dengan kompetensi masing-masing anggota tim.
salah dengan
Beberapa anggota tim menyetujui pemikiran Rudy karena anggota tim
atasan Rudy?
lain pun merasakan hal yang sama dengan Rudy, namun tidak mau
2. Bagimana
mengungkapkan. Rudy merasa usulan tidak pernah ditanggapi serius
seharusnya sikap
atasan agar Rudy oleh atasan dan akhirnya pekerjaan pun terbengkalai. Rudy semakin
mempunyai tidak bersemangat dalam bekerja dan cenderung terlambat dalam
motivasi bekerja?
melakukan tugasnya.
Jawaban kasus
dikerjakan secara Pengendali teknis berkesimpulan Rudy adalah orang yang tidak mau
berkelompok (4-5
orang) dalam lembar
mematuhi metode kerja dan tidak bertanggung jawab terhadap tugas
kerja yang telah yang dibebankan. Rudy kemudian tidak pernah dilibatkan pada
disediakan. pekerjaan penting yang menjadi tugas utama inspektorat. Rudy tetap
menjadi orang yang sering berkomentar terhadap kegiatan kantor
namun malas dalam bekerja. Pengendali teknis semakin tidak
menyukai gaya Rudy meskipun menyayangkan kepandaian yang
dimilikinya yang sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk kemajuan
inspektorat.

~~~

Buku Kerja -
Manajemen Konfli k 1
2 2014 | Pusdiklatwas BPKP
LEMBAR KERJA PENYELESAIAN KASUS

1. Rudi adalah seorang yang potensial yang memiliki kemapuan yang sangat baik dalam
melakukan audit. Menurut kami ada yang salah dengan atasan Rudi sehingga dia tidak
mampu mengeksploitasi kelebihan yang dimiliki oleh Rudi. Atasan Rudi belum mampu
mengelola keterkaitan konsep dasar prilaku organisasi yaitu sifat dasar manusia dan sifat
dasar organisasi. Daris sifat dasar manusia, atasan rudi belum mampu menerapkan atau
memahami manusia secara utuh. Meskipun yang dibutuhkan oleh organisasi/tim adalah
hanya keahlian dan otak dari karyawan/anggotanya, tapi keahlian seseorang tidak dapat
dipisahkan dengan latar belakang dan pengetahuannya termasuk kondisi emosionalnya.

2. Sikap atasan Rudi agar Rudi mempunyai motifasi bekerja, dapat dikaitkan dengan teori
kebutuhan Maslow. Jadi jika kita ingin memotifasi seseorang, kita perlu memahami capaian
tingkat kebutuhannya dan fokus pada pemenuhan kebutuhan di tingkat selanjutnya.
Sehingga yang perlu dilakukan oleh atasan Rudi adalah memenuhi kebutuhan social,
kebutuhan akan penghargaan dan aktualisasi diri, yang semuanya merupakan kebutuhan
tingkat tinggi.
_______________________________________________________________________________
__
_______________________________________________________________________________
__
_______________________________________________________________________________
__
_______________________________________________________________________________
__
_______________________________________________________________________________
__
_______________________________________________________________________________
__
_______________________________________________________________________________
__
_______________________________________________________________________________
__
_______________________________________________________________________________
__
_______________________________________________________________________________
__
_______________________________________________________________________________
__
_______________________________________________________________________________
__
_______________________________________________________________________________
__
_______________________________________________________________________________
__
_______________________________________________________________________________
__
_______________________________________________________________________________
__
_______________________________________________________________________________
__
_______________________________________________________________________________
__
_______________________________________________________________________________
__
_______________________________________________________________________________
__
_______________________________________________________________________________
__
_______________________________________________________________________________
__
_______________________________________________________________________________
__
_______________________________________________________________________________
__
_______________________________________________________________________________
__
_______________________________________________________________________________
__
_______________________________________________________________________________
__
_______________________________________________________________________________
__

Buku Kerja -
Manajemen Konfli k 3
4 2014 | Pusdiklatwas BPKP
Kasus 2
MOTIVASI STAF

Baca secara seksama Inspektorat Kementerian Permusyawaratan memiliki Inspektur baru


kasus yang ada pada
yang mempunyai target tinggi dan senang bekerja keras. Seluruh
kolom di samping.
pimpinan menengah dihimbau untuk dapat memotivasi stafnya agar
Tugas Anda adalah:
dapat berkinerja tinggi dan menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik.
Menganalisis apa
kebutuhan yang Pak Sulaya, seorang yang baru saja diangkat sebagai pengendali teknis,
memotivasi staf Pak
ikut mendapatkan tugas memotivasi stafnya agar dapat mempunyai
Sulaya dalam bekerja.
produktivitas tinggi.
Bagaimana Pak Sulaya
dapat memotivasi Staf yang berada di bawahnya terdiri dari beberapa anak muda berusia
seluruh stafnya agar
tiga puluhan yang cukup pandai dan terlatih dalam beberapa
berkinerja tinggi?
penugasan. Jika sedang tidak ada penugasan, sebagian besar waktunya
Anda dapat melakukan
dihabiskan untuk membaca literatur yang tersedia di kantor dan
analisis dengan
menggunakan teori berdiskusi. Untuk memotivasi mereka sebaiknya diberikan reward.
motivasi kontemporer.
Beberapa staf yang lain telah berusia lima puluhan, tidak lama lagi
Tugas dikerjakan
mereka akan memasuki usia pensiun, cukup berpengalaman dalam
secara berkelompok
(4-5 orang) dalam berbagai macam penugasan dan sangat senang bergaul dengan siapa
lembar kerja yang
saja di kantor. Jika sedang tidak ada penugasan, sebagian besar
telah disediakan.
waktunya dihabiskan untuk berbincang dengan teman-teman kantor.
Untuk staf yang lebih tua ini dimotivasi dengan cara mengobrol dengan
akrab.

~~~
Buku Kerja -
Manajemen Konfli k 5
6 2014 | Pusdiklatwas BPKP
LEMBAR KERJA PENYELESAIAN KASUS

___Pada kasus 2 yaitu kasus Pak Sulaya kami mengambil motivasi Teori Kebutuhan Mc.
Clelland. Kebutuhan yang memotivasi staf pak Sulaya dalam bekerja yaitu kebutuhan akan
prestasi dan kebutuhan akan kelompok pertemanan. _

Dimana Staf yang terdiri dari beberapa anak muda berusia


tiga puluhan mereka lebih butuh prestasi kerja yang tinggi, mereka tidak menyukai
prestasi yang didapatkan secara kebetulan sehingga mereka lebih cenderung untuk
belajar jika tidak ada lagi penugasannya. Untuk memotivasi mereka sebaiknya diberikan
reward.

Sedangkan untuk staf yang lebih tua masuk dalam kelompok pertemananan dan
mereka lebih cenderung untuk mendapatkan persahabatan, lebih menyukai situasi
kooperatif dan sangat menginginkan hubungan timbal balik yang lebih tinggi
sehingga mereka cenderung memilih_waktunya dihabiskan untuk berbincang dengan
teman-teman kantor. Untuk staf yang lebih tua ini dimotivasi dengan cara mengobrol
dengan akrab.

___________________________________________________________________________
NAMA-NAMA KELOMPOK 4 :

1. EKO SUTARYA

2. ST. AISYAH

3. JATININGSIH

4. EPI SUKANDAR

5. SUTARNO

6. HUSNIA HADRAWI

_____________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________

Buku Kerja -
Manajemen Konfli k 7
8 2014 | Pusdiklatwas BPKP
Kasus 3
CRUCIAL CONVERSATION

Baca secara seksama Anda sebagai pengendali teknis sebuah tim yang sedang melakukan
kasus yang ada pada
audit kinerja pada Dinas Kesehatan. Tim telah melakukan separuh
kolom di samping.
pekerjaan. Kemudian Anda melakukan kunjungan ke auditan.
1. Menurut Anda,
siapakah yang Pada saat Anda baru saja sampai di kantor auditan, tiba-tiba seorang
bersalah?
kepala bagian datang ke ruangan audit sambil membanting kertas dan
2. Apakah Anda
berkata dengan nada tinggi. Kepala bagian mengatakan bahwa ketua tim
dapat memberikan
tidak melakukan audit dengan benar. Dia mengatakan bahwa
toleransi atas sikap
keduanya? kuesioner yang telah disusun tim audit untuk para pasien di puskesmas

3. Bagaimana Anda tidak layak dan menyudutkan kinerja puskesmas. Dia menyatakan
bersikap dan bahwa apapun hasil dari kuesioner pasti akan menggambarkan kinerja
melakukan
yang tidak bagus, apalagi metode penyebaran kuesioner hanya
komunikasi
terhadap keadaan diberikan kepada para pasien tanpa ada penjelasan apa pun dari tim
tersebut? dalam pengisiannya. Kepala bagian tersebut menunjukkan kekesalan
TUGAS: yang amat sangat dan menuduh tim dengan sengaja akan menjatuhkan
kinerja Dinas Kesehatan secara umum.
DEMONSTRASIKA
N DENGAN CARA
BERMAIN PERAN Ketua tim menjawab dengan nada emosi, bahwa kuesioner telah
(ROLE PLAY) disusun sesuai teori dan telah mempertimbangkan banyak hal
termasuk tingkat kesulitan pasien dalam menjawab. Kuesioner yang
Tugas dikerjakan
secara berkelompok disusun memang cukup sulit dijawab karena tim menginginkan
(4-5 orang) jawaban yang objektif dari responden. Ketua tim juga menyatakan
bahwa kuesioner merupakan sepenuhnya kewenangan tim dan tim
audit lah yang akan menentukan hasilnya seobjektif mungkin.

Sebelum kejadian tersebut, pada saat di kantor Anda telah membahas


dengan ketua tim mengenai butir-butir pertanyaan untuk kuesioner
dalam rangka menilai kinerja puskesmas. Anda tidak menyutujui
beberapa butir pertanyaan tersebut dan Anda meminta tim untuk
mengubah pertanyaan agar lebih mudah dipahami oleh responden dan

Buku Kerja -
Manajemen Konfli k 9
tidak menimbulkan persepsi yang bias.

Setelah Anda melihat kuesioner yang dipermasalahkan oleh kepala


bagian, ternyata butir-butir pertanyaan masih belum direvisi oleh tim.
Anda berusaha menengahi, namun cukup sulit karena masing-masing
pihak bersikeras dengan argumen masing-masing. Bahkan kepala
bagian mengancam tidak akan pernah menyetujui hasil audit kinerja
dari tim audit. Kuesioner telah dibagi kepada para pasien di enam
puskesmas atau 75% dari target puskesmas yang akan disurvei
kepuasan kinerjanya.

~~~

10 2014 | Pusdiklatwas BPKP


LEMBAR KERJA PENYELESAIAN KASUS

Moorhead dan Griffin (2010)3 menyatakan bahwa eaksi terhadap konflik bias dibedakan
berdasarkan dua dimensi konflik, yaitu : Derajat kepentingan sasaran bagi masing-masing pihak
dan derajat Kompatibilitas sasaran. Pendekatan atau reaksi konflik yang dapat dilakukan adalah
Kolaborasi yang mana kompatibilitasnya tinggi dan kepentingan sasarannya juga tinggi.
________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
Buku Kerja - Manajemen Konfli k 11
12 2014 | Pusdiklatwas BPKP
Kasus 4
RISIKO SIGNIFIKAN

Baca secara seksama Tim audit operasional sedang melakukan tugas di sebuah instansi
kasus yang ada pada
pemerintah. Audit dilakukan dengan berbasis risiko. Salah satu tugas tim
kolom di samping.
audit adalah melakukan identifikasi risiko terhadap kegiatan
1. Menurut Anda,
pengelolaan aset.
kenapa Kabag TU
bersikap seperti
itu? Apa saja Pada saat tim audit bekerja, ditemukan risiko yang cukup signifikan
kemungkinannya? yaitu risiko hilangnya aset. Penyebab dari risiko itu adalah adanya
penyalahgunaan wewenang pejabat yang berwenang. Tim audit
2. Bagaimana cara
menghadapi kemudian berkonsultasi dengan Anda sebagai pengendali teknis. Anda
kondisi tersebut,
dan tim memutuskan untuk segera menelusuri prosedur yang ada
agar Kabag TU
mau bekerja sama dalam hal pengelolaan aset di instansi tersebut. Ternyata prosedur
sebagai auditor? tersebut sangat lemah karena aset yang telah diadakan tidak segera
Tugas dikerjakan dicatat dan diberi nomor.
secara berkelompok
(4-5 orang) Tim telah berusaha melakukan sampling opname barang namun belum
dapat memperoleh buku catatan asetnya untuk dapat dibandingkan
dengan aset yang telah diperoleh. Beberapa barang yang telah
diadakan belum dapat dijumpai di lingkungan kantor. Tim berusaha
menyampaikan hal ini dan berusaha mendapatkan keterangan dari
Kepala Bagian Tata Usaha sebagai pejabat yang berwenang mengelola
aset di instansi tersebut. Pada saat tim menghadap Kepala Bagian TU,
Kabag TU menyetujui adanya kelemahan risiko dan menyatakan
mungkin saja risiko itu memang terjadi. Kabag TU juga mempersilakan
tim untuk melanjutkan audit sesuai porsi tim audit dan menyatakan
semua berkas yang diperlukan ada di subbagian umum.

Pada hari berkutnya, tim berusaha menghubungi kepala subbagian


umum untuk medapatkan berkas, namun hanya diperoleh beberapa
bagian berkas saja. Kasubbag umum menjelaskan bahwa berkas
catatan aset kendaraan bermotor dan barang elektronik masih

Buku Kerja -
Manajemen Konfli k 13
disimpan oleh Kabag TU. Tim audit berusaha kembali ingin bertemu
Kabag TU, namun tidak berhasil karena sekretaris menyatakan Kabag TU
sedang menyelesaikan berbagai macam kegiatan penting.

Anda dan tim mencoba untuk melaporkan kepada kepala kantor


sebagai atasan Kabag TU mengenai sulitnya bertemu dengan Kabag TU.
Kepala kantor hanya menyatakan bahawa kemungkinan Kabag TU
memang sedang bertugas dan banyak kegiatan. Waktu audit sangat
sempit sedangkan Anda dan tim belum dapat mengambil kesimpulan
mengenai terjadinya risiko tersebut.

~~~

14 2014 | Pusdiklatwas BPKP


LEMBAR KERJA PENYELESAIAN KASUS

Joan Pastor (2007) Tahapan Konflik : Tanda-tanda peringatan.


_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________

Buku Kerja - Manajemen Konfli k 15


16 2014 | Pusdiklatwas BPKP
Kasus 5
EXIT MEETING

Baca secara seksama Anda, seorang pengendali teknis, dipercaya oleh kantor inspektorat
kasus yang ada pada
untuk memimpin tim audit melakukan pertemuan akhir suatu audit
kolom di samping.
pengadaan barang/jasa di Dinas Pendidikan.
1. Bagaimana Anda
bersikap pada saat Kasus terbesar yang ditemukan adalah adanya penyimpangan anggaran
pertemuan akhir
audit pada kasus pembangunan yang seharusnya digunakan untuk membangun sebuah
ini? sekolah dasar di suatu daerah terpencil yang memang membutuhkan,
namun justru digunakan untuk mendirikan sebuah gedung olahraga di
2. Menurut Anda, apa
yang salah pada pusat kota. Tim audit merasa yakin akan temuan tersebut karena telah
proses audit, dan
memiliki bukti kuat dan pejabat pembuat komitmen pun telah
bagaimana
seharusnya agar mengakuinya.
tidak terjadi konfilk
yang demikian ?
Pada saat pertemuan akhir (exit meeting), Kepala Dinas menghadiri
Tugas dikerjakan tanpa membaca resume audit yang telah diberikan oleh tim sehari
secara berkelompok sebelumnya. Pada saat pembahasan di ruang pertemuan, Kepala Dinas
(4-5 orang)
menyatakan tidak menyetujui temuan tersebut dengan dalih tim audit
tidak memahami permasalahan dan tidak pernah mengkonfirmasi hal
tersebut kepadanya sebelumnya. Kepala Dinas juga memarahi dengan
nada tinggi staf-staf di bawahnya yang memberikan keterangan dan
berkas tidak benar kepada tim audit. Kepala Dinas mengatakan
kekecewaannya terhadap hasil audit dan menganggap tim audit
bekerja tidak profesional tanpa memberikan alasan yang jelas. Kepala
Dinas menginstruksikan dengan keras bahwa stafnya harus
memberikan berkas dan keterangan yang sesungguhnya kepada tim
audit.

Jauh sebelum pertemuan tersebut, beberapa staf termasuk pejabat


pembuat komitmen telah menceritakan tentang kepribadian Kepala
Dinas yang cukup temperamental, anti kritik, dan cenderung tidak suka
disalahkan orang lain. Beberapa staf yang telah mengakui kondisi

Buku Kerja -
Manajemen Konfli k 17
temuan tersebut mengatakan bahwa penyalahgunaan anggaran ini
dikarenakan adanya ambisi Kepala Dinas yang ingin menunjukkan
jasanya kepada Bupati karena Bupati memang menginginkan gedung
olahraga lengkap segera dibangun. Tim audit tidak pernah
berkomunikasi dengan Kepala Dinas selama proses audit karena selain
Kepala Dinas cukup sibuk dengan kegiatannya, tim juga berkeyakinan
bahwa temuan tidak akan ditolak karena bukti sangat kuat.

~~~

18 2014 | Pusdiklatwas BPKP


LEMBAR KERJA PENYELESAIAN KASUS

1. Sikap kita pada saat pertemuan akhir audit pada kasus ini sebaiknya menetapkan situasi dulu supaya
kadisnya tenang dengan mendiamkan
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________

Buku Kerja – Manajemen Konfli k 19


20 2014 | Pusdiklatwas BPKP
Kasus 6
SELF ASSESMENT

Pada latihan ini, Anda dipersilakan menjawab masing-masing butir pertanyaan dengan
sejujurnya dengan cara memilih salah satu jawaban yang berada di sebelah kanan pertanyaan.

Masing-masing jawaban mempunyai skor:


Tidak pernah =1
Kadang-kadang =2
Selalu =3

Jumlahkan jawaban Anda ke bawah dan temukan skor Anda!

Jawaban
PERNYATAN SKOR
Tidak Kadang- Selalu
Pernah kadang
2
1 Saya melihat konflik sebagai sebuah
Peluang
3
2 Saya menempatkan konflik dengan sadar
dan terbuka, tanpa menghindari ataupun
mengabaikannya
3
3 Saya berbicara langsung dengan person
yang berkonflik (daripada membicarakan
dengan orang/pihak lain)
3
4 Saya mendengarkan dengan sabar dan
empati pada saat terlibat konflik
3
5 Saya mampu memisahkan isu/
permasalahan dengan perasaan pada saat
terlibat konflik
2
6 Saya menyatakan pandangan saya tanpa
menyerang pihak lain dalam konflik

Buku Kerja -
Manajemen Konfli k 21
Jawaban
PERNYATAN SKOR
Tidak Kadang-
Selalu
Pernah Kadang
2
7 Saya menggunakan pengendalian emosi diri
di tengah konflik
3
8 Saya tidak menggunakan teknik menyangkal
untuk bertahan meskipun pihak lain
menyerang saya
2
9 Saya mampu bernegosiasi secara fleksibel
3
10 Saya mengutamakan tujuan daripada emosi
yang berlebihan

Konfirmasikan jawaban Anda dengan Instruktur! 26

~~~

22 2014 | Pusdiklatwas BPKP

Anda mungkin juga menyukai