Anda di halaman 1dari 4

OUTBOUND PSIKOLOGI

Facilitation
Adalah sebuah proses dimana seseorang (fasilitator) dapat DITERIMA oleh semua anggota kelompok,
BERSIKAP NETRAL, TIDAK MENGAMBIL KEPUTUSAN untuk mendiagnosis dan mengintervensi, serta
TIDAK MEMBANTU kelompok dalam memecahkan masalah atau membuat suatu keputusan.

Fasilitator
Bertugas menggali pembelajaran dari peserta sebelum memulai aktivitas pengalaman.
Beberapa yang digali di antaranya
• Objective Questions : “Kira-kira apa yang akan kita pelajari dari aktivitas ini?”
• Motivation Questions : “Mengapa aktivitas ini penting bagi Anda?”
• Function Questions : “Perilaku apa yang perlu kita tampilkan agar sukses dalam aktivitas ini?”
• Dysfunction Questions: “Perilaku apa yang perlu kita hindari yang dapat menggagalkan aktivitas ini?”
• Revisiting Questions : “Dari pembelajaran yang sudah kita lakukan sebelumnya, apa yang bisa kita
terapkan kali ini?”

Fasilitasi
Memiliki tujuan untuk menjembatani suatu peristiwa atau pengalaman dan membantu peserta dalam :
• Memaknai suatu pengalaman (Experience)
• Menghubungkan makna dengan kehidupan atau pekerjaan sehari-hari
• Membuat perubahan yang dibutuhkan dalam kehidupan atau pekerjaan sehari-hari

Lebih baik kita tahu kenapa kita gagal, daripada kita tidak tahu
kenapa kita berhasil.
BIRO SUMBER DAYA MANUSIA
BAGIAN PSIKOLOGI

ICE BREAKING GAMES DALAM RANGKA PEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN PSIKOLOGIS


TERHADAP BINTARA REMAJA POLRI

NO GAMES JUMLAH ATURAN CARA BERMAIN TUJUAN GAMES LEARNING ALAT-


PESERTA POINT ALAT
1. SIAPA 30 orang -Dilaksanakan di dalam atau - Peserta diminta menghitung 1 sampai 5 - Mengukur stabilitas -
NAMA SAYA luar ruangan; untuk menentukan kelompok; emosi;
-Dilakukan secara - Setiap kelompok menunjuk seorang - Mengembangkan
berkelompok; perwakilan dari masing-masing kelompok, kemampuan
-Setiap kelompok hanya kemudian memisahkan diri; pengendalian diri;
diperbolehkan - Setiap kelompok memilih satu nama (bisa - Melatih kemampuan
mengajukan 3 (tiga) nama teman, julukan, tokoh terkenal, manajemen stress;
pertanyaan untuk selebriti, dll) kemudian ditulis di kertas dan - Membangun sikap
menebak dalam waktu 5 dikumpulkan kepada panitia; integritas;
menit; - Nama yang telah dikumpulkan akan dipilih -
- secara acak oleh seorang perwakilan dari
- masing-masing kelompok;
- Nama yang sudah dipegang oleh masing-
masing perwakilan dari kelompoknya
ditempelkan di belakang punggung
-
2. MOBIL - - - -
MOBILAN
3. - - - -

1. Siapa nama saya

Lebih baik kita tahu kenapa kita gagal, daripada kita tidak tahu
kenapa kita berhasil.
Tujuan:
Ini adalah salah satu contoh game yang dapat diadakan di dalam ruangan dan cocok dimainkan untuk berapapun jumlah grupnya. Game ini cocok
untuk mencairkan suasana dan melatih kemampuan komunikasi. Pada dasarnya, permainan ini menuntut para pemain untuk dapat menebak
identitas orang dengan mencari petunjuk dari jawaban atas pertanyaan ya atau tidak. Selain itu, menuntut kejujuran dan integritas pemainnya saat
mengikuti peraturan yang berlaku.

Cara Bermain:
Peserta dibagi menjadi 4 (empat) kelompok, dengan jumlah 12 orang setiap kelompok. Setiap pemain menuliskan nama seseorang pada label
nama yang bisa ditempelkan. Label nama yang sudah dituliskan tersebut kemudian ditempel di bagian belakang pemain lain sehingga hanya
anggota kelompok lainnya yang dapat melihat nama orang tersebut. Pemain yang mendapat giliran menebak nama orang yang tertulis di
bagian belakangnya akan mengajukan 5 (lima)

- pertanyaan dengan jawaban ya atau tidak untuk membantu mereka mencari tahu siapa nama orang yang dimaksud. Setelah mereka berhasil
menebak, mereka dapat menghapus label nama tersebut, lalu mengganti giliran dengan orang lainnya.

2. Mobil-mobilan

Tujuan:
Game ini bertujuan untuk mengukur konsentrasi dan kerjasama dalam kelompok. Game ini bisa dilakukan di indoor maupun outdoor, bisanya terdiri
dari beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 10 orang.

Cara Bermain:
Setiap kelompok diminta membentuk baris (banjar), setelah terbentuk peserta diminta mendengarkan aba-aba yang diinstruksikan oleh fasilitator.
Peserta diminta untuk mengikuti intruksi atau arahan seperti “loncat” maka setiap kelompok meloncat secara bersama-sama, instruksi “sabuk
pengaman” artinya setiap orang memegang bahu orang yang ada di depannya. “kanan” lompat ke kanan, “kiri” lompat kekiri dll. Kemudian bisa
kebalikan dari hal tersebut maupun bisa berkali-kali seperti kanan, kanan, kiri, kiri, maju, mundur dll.

Lebih baik kita tahu kenapa kita gagal, daripada kita tidak tahu
kenapa kita berhasil.
Lebih baik kita tahu kenapa kita gagal, daripada kita tidak tahu
kenapa kita berhasil.

Anda mungkin juga menyukai