Anda di halaman 1dari 23

MODUL PELATIHAN TEAM BUILDING

MODUL PELATIHAN
TEAM BUILDING

Ilustrasi Tujuan :
         Peserta memiliki keberanian dalam mengungkapkan pendapat

         Peserta menyadari pentingnya komunikasi dalam sebuah organisasi

         Peserta mampu menyampaikan ide secara baik dan efektif

         Peserta mengetahui proses pembentukan tim

         Peserta mampu mengetahui pola komuniskasi yang efektif

         Peserta mampu melakukan peran didalam tim secara optimal

Sasaran: Organisasi pemuda-pemudi Sidorejo


Alur

Figure 1

Rundown Pelatihan
Sesi Tujuan Waktu Metode
I. Pembukaan Menciptakan suasana 07.00-08.00 Games, Lembar kerja
(Let’s Start !!!) yang kondusif bagi
pelatihan
II.Pembentukan Mengenalkan kepada 08.00-09.00 Games, Ceramah,
Tim (Gather Up) peserta tahapan Film
pembentukan tim dan
faktor yang
mempengatuhinya

Game: Draw a House

Movie Clip: Power


of Team Work

III. Peran Dalam Menjadikan peserta 09.00-10.30 Games, Diskusi,


Tim (My Role) mengetahui perannya Simulasi
dalam tim, dan
mengetahui
pentingnya sebuah
peran dalam tim
Game: Egg Race

IV. Komunikasi Peserta mampu 10.30-11.30 Games, Ceramah


Efektif melakukan
komunikasi secara
efektif dalam tim
Game: Tokyo Tower
Nama Sesi : Let’s Start !!!
Target :

1. Peserta dan fasilitator saling mengenal dan menimbulkan kedekatan.


2. Peserta memahami hasil yang akan diperoleh setelah mengikuti training.
3. Tercipta suasana training yang kondusif.
Metode : Games, diskusi
Peralatan :
-          Tag name sebanyak jumlah peserta
-          Kertas asturo
-          Spidol
-          Cat asturo/lipstik
-          Selotip
Tempat : Ruang Pelatihan
Waktu : 60 menit
Prosedur :
I. Perkenalan (20 menit)

1. Trainer dan fasilitator berkenalan kepada peserta


2. Fasilitator membagikan kertas tag name kepada peserta
3. Trainer meminta peserta mengisi tag name dengan kata sifat yang mewakili dirinya.
Fasilitator mengambil kembali tag name yang telah ditulisi
4. Fasilitator mengembalikan tag name secara acak
5. Trainer menyuruh peserta mencari pemilik tag name namun tidak diperkenankan
menanyakan secara langsung menggunakan kata yang tertulis di tag name atau hanya
bertanya apa yang ditulis oleh teman yang ia jumpai

II. Pembagian Kelompok (25 menit)


Trainer membagi peserta ke dalam beberapa kelompok menggunakan metode game “Kapal
Sekoci”

1. Trainer membawa peserta pada suasana kapal yang akan tenggelam. Di dalam kapal itu
terdapat beberapa sekoci yang hanya muat untuk beberapa orang saja. Sekoci itu harus
ditumpangi dengan jumlah yang pas tidak boleh kurang atau lebih karena akan hanyut
atau tenggelam.
2. Trainer memberikan instruksi kepada peserta agar menaiki sekoci dengan jumlah yang
ditentukan oleh trainer. Instruksi : “Sekoci hanya muat untuk 5 orang!”.
3. Peserta yang berkumpul dengan jumlah yang tidak sesuai dengan instruksi trainer
mendapat hukuman di-coret wajahnya
4. Trainer menentukan jumlah penumpang sesuai jumlah dalam satu kelompok yang
dikehendaki. Instruksi terakhir ini menjadi kelompok yang akan digunakan seterusnya.

III. Kontrak Belajar (15 Menit)

1. Trainer menginstruksikan agar peserta dalam kelompoknya mendiskusikan keinginan


yang akan dicapai setelah mengikuti training
2. Peserta diminta menuliskan keinginan yang akan dicapai pada kertas asturo dan ditempel
di ruang pelatihan berlangsung
3. Trainer menerangkan tujuan training dan sesuatu yang akan didapatkan peserta setelah
training
4. Trainer menampilkan peraturan yang berlaku selama training berlangsung dan ditempel
di ruang pelatihan.

Sesi II

Nama sesi : Gather Up


Target : Peserta mengetahui proses pembentukan tim
Peserta menyadari pentingnya komunikasi dalam sebuah organisasi
Peserta memiliki keberanian dalam mengungkapkan pendapat
Metode : Games, Ceramah, Film
Peralatan : Whiteboard
Spidol
LCD + Sound System

Tempat : Ruang Pelatihan


Waktu : 60 menit
Prosedur :
          I.          Aktivitas Pemantik (15 menit) game Puzzle
         Peserta dibagikan satu potongan gambar
         Peserta diminta membagi diri menjadi 3 kelompok. Seluruh peserta diminta mencari sendiri
kelompoknya berdasarkan kesamaan tertentu dari gambar yang ada pada mereka
         Apabila satu kelompok lebih besar dari seharusnya, maka diantara mereka harus pindah
kelompok lain dengan alasan keterkaitan tema gambar,
         Kelompok menyusun cerita dari kumpulan gambar kelompok, kemudian wakil kelompok
menceritakan hubungan potongan gambar tersebut
Inti pemaknaan:
Dalam melaksanakan suatu tugas, memerlukan proses komunikasi dan memiliki tujan yang jelas.
Tiap orang memiliki tujuan, bayangan, persepsi mengenai tugas yang diberikan, agar tugas
dalam satu tim dapat dikerjakan dengan baik perlu adanya komunikasi dan saling memahami
antar anggota tim.

        II.        Tahapan pembentukan tim


         Fasilitator menayangkan slide yang berisi mengenai pembentukan tim
         Ketika menayangka slide, fasilitator dapat bertanya kepada peserta pengalamannya ketika
bermain game tadi
Inti Pembahasan
Forming Hal ini muncul bersama tahapannya.
Anggota mungkin tidak memilih untuk
bergabung dengan tim tetapi telah dipilih
Perasaan ketidakpastian dan kecemasan
akankah mereka cocok satu sama lain?
Akankah orang lain melihatnya sebagai
satu keuntungan untuk kelompok
Storming Ini adalah tahapan pembentukan ketika
anggota mulai mengambil peran. Tahap ini
merupakan tahapan kunci yang mungkin
memunculkan eksperimentasi,
persinggungan, permainan dan bahkan
konflik. Mungkin terjadi pertarungan
kekuatan. Pertentangan kepribadian bisa
saja terjadi dan mungkin terjadi
pemberontakan terhadap kepemimpinan.

Norming Ini merupakan tahapan stabilisasi ketika


aturan, ritual dan prosedur diputuskan dan
diterima. Identitas peran disetujui dan
kebersamaan berkembang. Persetujuan
untuk maju ke depan.

Performing Ini adalah tahapan pencapaian; pelaksanaan


tugas. Tim menjadi satu kelompok kerja,
dengan peran yang saling berhubungan, ada
spesialisasi dan pembagian kerja. Melalui
kerjasama dan partisipasi tim akan bekerja
menuju pencapaian tujuannya.
       III.       Pemutaran Film Power Of Team Work (5 menit)
Inti Pemaknaan :
Dengan melakukan kerjasama tim yang bagus dan terkoordinasi dengan baik, maka tidak ada hal
yang tidak mungkin untuk dilakukan. Bahkan hal yang awalnya tidak mungkin, akan menjadi
mungkin

Sesi III
Nama sesi : My Role
Target : Peserta mampu menyampaikan ide secara baik dan efektif
Peserta mampu melakukan peran didalam tim secara optimal
Peserta menyadari pentingnya komunikasi dalam sebuah organisasi
Peserta memiliki keberanian dalam mengungkapkan pendapat
Metode : Games, Diskusi
Peralatan : Telur mentah
Meja
Balon
Kertas,
Meteran tali,
Gulungan isolasi
Sepasang gunting

Tempat : Ruang Pelatihan


Waktu : 60 menit
Prosedur :
I.                   Game Egg Race (60menit)
         Bagi peserta berdasarkan kelompok awal
         Tiap kelompok akan mendapatkan 2 buah telur, balon, kertas, meteran, gulungan isolasi,
sepasang gunting
         Tugas peserta adalah membuat suatu bentuk, menggunakan bahan yang tersedia, agar ketika
telur dijatuhkan dari ketinggian tertentu tidak pecah.
         Tiap tim memperoleh 2 kali kesempatan
         Waktu pembuatan bentuk adalah 20 menit.
         Mulai refleksi dengan menanyakan umpan balik tim terhadap apa yang terjadi selama persiapan.
         Coba gambarkan:
o Siapa yang aktif, siapa yang pasif?
o Siapa yang berpartisipasi, siapa tidak?
o Apakah setiap orang berpartisipasi dalam cara yang sama ? Seberapa berbeda mereka ?
o Adakah pemimpin dalam tim?
o Adakah perselisihan? Bagaimana Anda menghadapinya?
o Adakah perasaan frustrasi?
         Jelaskan bahwa akan sangat berguna apabila kita mau meluangkan waktu sedikit untuk
merefleksikan peranan kita dalam tim. Bagikan lembar penilaian diri dan beri waktu sekitar 10
menit untuk mengisinya.
         Perkenalkan konsep tentang adanya berbagai tipe dari peranan tim, tiap peran memiliki satu
tujuan spesifik, dan secara bersama memastikan efektivitas kerja tim. Diskusikan perbedaan
karakter dari setiap peranan.
         Fasilitator memperkenalkan tahap-tahap yang berbeda dalam kehidupan satu tim.
Inti Pembahasan
Peran Penampilan Sifat positif Kelemahan
yg
khas
mungkin

Chair (kursi) Tenang, Terbuka Hanya biasa


percaya diri, terhadap semua saja
terkontrol ide-ide tanpa dalam
prasangka, kemampuan
tujuan jelas intelek dan
kreatifitas

Shaper Tegang, Banyak Tidak sabar,


(pembentuk) dinamis, dorongan, gampang
terbuka tantangannya diprovokasi
adalah dan kasar
segala sesuatu
yang tidak
begerak
Source Individualis, Sangat intelek, Di awang-
(Sumber) serius, imajinatif, awang,
tidak ortodoks pengetahuan mengabaikan
detail
praktis dan
protokol

Investigator Terbuka, Berhubungan Kehilangan


antusias, dg orang minat
ingin tahu baru, `setelah
menjelajahi tantangan
ide-ide awal dilalui
baru, menyukai
tantangan

Monitor Tenang, tidak Keputusan yag keras kepala


emosional, tepat, bisa Kurang
hati-hati dipercaya, inspirasi atau
kemampuan
untuk
memotivasi
orang lain

Hard worker Konservatif, Kemampuan Tidak


(pekerja bertanggung mengorganisir, fleksibel,
keras) jawab, masuk tidak
teramalkan akal, pekerja tanggap
keras, terhadap
disiplin ideide
baru

Team Worker Berjiwa sosial, Menanggapi Tidak bisa


(pekerja agak orang dan memutuskan
Tim) lunak, sensitif situasi, pada
mendorong saat-saat
semangat tim kritis

Completer Teratur, rajin, Tabah sampai Takut


(Penyelesai) pencemas akhir, terhadap
perfeksionis halhalkecil,
tidak pernah
meninggalkan
satu
pekerjaan pun

Sesi IV
Nama sesi : Komunikasi efektif
Target : Peserta mampu menyampaikan ide secara baik dan efektif
Peserta menyadari pentingnya komunikasi dalam sebuah organisasi
Peserta memiliki keberanian dalam mengungkapkan pendapat
Peserta mampu mengetahui pola komuniskasi yang efektif

Metode : Games, Diskusi


Peralatan : Flipchart, Spidol
LCD
Sound System
Tempat : Ruang Pelatihan
Waktu : 60 menit
Prosedur :
I.                   Aktivitas Pemantik, game Gambar berantai (30 menit)
         Fasilitator membagi kelompok kedalam kelompok-kelompok kecil 5 – 7 orang. Kepada mereka
dijelaskan bahwa masing-masing kelompok harus membuat gambar bersama dengan peraturan
tertentu. Obyek yang akan digambar dituliskan di atas flipchart masing-masing.
         Aturan main:

 Semua peserta diminta keluar ruangan dan menunggu panggilan masuk


oleh fasilitator.
 Bila dipanggil, setiap kelompok mengirimkan satu orang wakilnya untuk
memulai menggambar sesuai dengan judul yang tertera pada flipchart.
 Waktu bagi setiap peserta untuk menggambar 30 detik.
 Setelah 30 detik, fasilitator menginstruksikan wakil pertama untuk
berhenti menggambar, dan berkumpul ditengah ruangan (tidak
diperkenankan meninggalkan ruangan). Wakil berikutnya dipanggil masuk
untuk melanjutkangambarnya.
 Setelah 30 detik, proses pada butir 3d diulang, demikian seterusnya
sampai wakil terakhir.
 Peserta yang menjadi wakil terakhir dari kelompok diberi waktu 1,5 – 2
menit untuk melengkapi dan menyempurnakan gambar kelompok.
 Ketika semua peserta telah meninggalkan ruangan untuk menunggu
dipanggil masuk, fasilitator menuliskan judul/nama binatang yang harus
digambar. Usahakan agar tiap kelompok diberi tugas membuat gambar
yang berbeda. Binatang yang dipilih hendaknya yang cukup dikenal
namun tidak terlalu sederhana (belalang, kadal, cecak, tupai, kelalawar,
katak, kepiting )
         Setelah peserta terakhir dari tiap kelompok menyelesaikan tugasnya maka gambar-gambar
tersebut dikumpulkan dan satu persatu diperlihatkan di kelas.
         Bersama para peserta, fasilitator mendiskusikan hasil kerja kelompok yang dibuat tanpa
komunikasi dan tanpa perencanaan.
         Ditanyakan kepada penggambar pertama, apakah gambarnya berkembang sesuai dengan yang
dia rencanakan atau perkirakan. Penggambar terakhir diminta menceritakan seberapa banyak
perbaiakn atau perubahan yang harus dilakukannya untuk menyempurnakan gambar tersebut.
Inti Pembahasan
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi atau pertukaran informasi dan
perasaan yang membawa orang kepada saling pengertian. Komunikasi akan mengikat hubungan
antara komunikator dengan komunikan (pemberi dan penerima informasi), sehingga akan
menyebabkan terjadinya perubahan perilaku, kebijakan dan lain-lain.
Unsur-unsur Komunikasi
Dalam pengertian di atas bahwa dalam komunikasi terdapat lima unsur yang harus ada, yaitu:
• harus ada orang yang menyampaikan informasi atau komunikator
• harus ada pesan yang hendak disampaikan
• harus ada orang yang mendengarkan
• terjadi perubahan perilaku
• sarana komunikasi.
Dalam suatu organisasi, komunikasi memainkan peranan yang penting. Organisasi dapat
mencapai tujuan apabila terjalin komunikasi yang baik antar anggotanya, dan tidak mungkin
suatu organisasi dapat mencapai tujuan jika komunikasi antar anggota berjalan dengan buruk.
Komunikasi tidak harun hanya dari ketua, seorang anggota pun memiliki hak yang sama dalam
berkomunikasi, bahkan komunikasi yang baik dalam suatu organisasi adalah komunikasi dua
arah, antara ketua ke anggota dan sebaliknya.

II.                Penutup
Trainer menutup acara dengan mengajak peserta bertepuk tangan untuk kesuksesan bersama.

MODUL PELATIHAN TEAM BUILDING

MODUL PELATIHAN
TEAM BUILDING

Ilustrasi Tujuan :
         Peserta memiliki keberanian dalam mengungkapkan pendapat

         Peserta menyadari pentingnya komunikasi dalam sebuah organisasi

         Peserta mampu menyampaikan ide secara baik dan efektif

         Peserta mengetahui proses pembentukan tim

         Peserta mampu mengetahui pola komuniskasi yang efektif

         Peserta mampu melakukan peran didalam tim secara optimal

Sasaran: Organisasi pemuda-pemudi Sidorejo


Alur
Figure 1

Rundown Pelatihan
Sesi Tujuan Waktu Metode
I. Pembukaan Menciptakan suasana 07.00-08.00 Games, Lembar kerja
(Let’s Start !!!) yang kondusif bagi
pelatihan
II.Pembentukan Mengenalkan kepada 08.00-09.00 Games, Ceramah,
Tim (Gather Up) peserta tahapan Film
pembentukan tim dan
faktor yang
mempengatuhinya

Game: Draw a House

Movie Clip: Power


of Team Work

III. Peran Dalam Menjadikan peserta 09.00-10.30 Games, Diskusi,


Tim (My Role) mengetahui perannya Simulasi
dalam tim, dan
mengetahui
pentingnya sebuah
peran dalam tim
Game: Egg Race

IV. Komunikasi Peserta mampu 10.30-11.30 Games, Ceramah


Efektif melakukan
komunikasi secara
efektif dalam tim
Game: Tokyo Tower

Nama Sesi : Let’s Start !!!


Target :

1. Peserta dan fasilitator saling mengenal dan menimbulkan kedekatan.


2. Peserta memahami hasil yang akan diperoleh setelah mengikuti training.
3. Tercipta suasana training yang kondusif.
Metode : Games, diskusi
Peralatan :
-          Tag name sebanyak jumlah peserta
-          Kertas asturo
-          Spidol
-          Cat asturo/lipstik
-          Selotip
Tempat : Ruang Pelatihan
Waktu : 60 menit
Prosedur :
I. Perkenalan (20 menit)

1. Trainer dan fasilitator berkenalan kepada peserta


2. Fasilitator membagikan kertas tag name kepada peserta
3. Trainer meminta peserta mengisi tag name dengan kata sifat yang mewakili dirinya.
Fasilitator mengambil kembali tag name yang telah ditulisi
4. Fasilitator mengembalikan tag name secara acak
5. Trainer menyuruh peserta mencari pemilik tag name namun tidak diperkenankan
menanyakan secara langsung menggunakan kata yang tertulis di tag name atau hanya
bertanya apa yang ditulis oleh teman yang ia jumpai

II. Pembagian Kelompok (25 menit)


Trainer membagi peserta ke dalam beberapa kelompok menggunakan metode game “Kapal
Sekoci”

1. Trainer membawa peserta pada suasana kapal yang akan tenggelam. Di dalam kapal itu
terdapat beberapa sekoci yang hanya muat untuk beberapa orang saja. Sekoci itu harus
ditumpangi dengan jumlah yang pas tidak boleh kurang atau lebih karena akan hanyut
atau tenggelam.
2. Trainer memberikan instruksi kepada peserta agar menaiki sekoci dengan jumlah yang
ditentukan oleh trainer. Instruksi : “Sekoci hanya muat untuk 5 orang!”.
3. Peserta yang berkumpul dengan jumlah yang tidak sesuai dengan instruksi trainer
mendapat hukuman di-coret wajahnya
4. Trainer menentukan jumlah penumpang sesuai jumlah dalam satu kelompok yang
dikehendaki. Instruksi terakhir ini menjadi kelompok yang akan digunakan seterusnya.

III. Kontrak Belajar (15 Menit)


1. Trainer menginstruksikan agar peserta dalam kelompoknya mendiskusikan keinginan
yang akan dicapai setelah mengikuti training
2. Peserta diminta menuliskan keinginan yang akan dicapai pada kertas asturo dan ditempel
di ruang pelatihan berlangsung
3. Trainer menerangkan tujuan training dan sesuatu yang akan didapatkan peserta setelah
training
4. Trainer menampilkan peraturan yang berlaku selama training berlangsung dan ditempel
di ruang pelatihan.

Sesi II

Nama sesi : Gather Up


Target : Peserta mengetahui proses pembentukan tim
Peserta menyadari pentingnya komunikasi dalam sebuah organisasi
Peserta memiliki keberanian dalam mengungkapkan pendapat
Metode : Games, Ceramah, Film
Peralatan : Whiteboard
Spidol
LCD + Sound System

Tempat : Ruang Pelatihan


Waktu : 60 menit
Prosedur :
          I.          Aktivitas Pemantik (15 menit) game Puzzle
         Peserta dibagikan satu potongan gambar
         Peserta diminta membagi diri menjadi 3 kelompok. Seluruh peserta diminta mencari sendiri
kelompoknya berdasarkan kesamaan tertentu dari gambar yang ada pada mereka
         Apabila satu kelompok lebih besar dari seharusnya, maka diantara mereka harus pindah
kelompok lain dengan alasan keterkaitan tema gambar,
         Kelompok menyusun cerita dari kumpulan gambar kelompok, kemudian wakil kelompok
menceritakan hubungan potongan gambar tersebut
Inti pemaknaan:
Dalam melaksanakan suatu tugas, memerlukan proses komunikasi dan memiliki tujan yang jelas.
Tiap orang memiliki tujuan, bayangan, persepsi mengenai tugas yang diberikan, agar tugas
dalam satu tim dapat dikerjakan dengan baik perlu adanya komunikasi dan saling memahami
antar anggota tim.

        II.        Tahapan pembentukan tim


         Fasilitator menayangkan slide yang berisi mengenai pembentukan tim
         Ketika menayangka slide, fasilitator dapat bertanya kepada peserta pengalamannya ketika
bermain game tadi
Inti Pembahasan
Forming Hal ini muncul bersama tahapannya.
Anggota mungkin tidak memilih untuk
bergabung dengan tim tetapi telah dipilih
Perasaan ketidakpastian dan kecemasan
akankah mereka cocok satu sama lain?
Akankah orang lain melihatnya sebagai
satu keuntungan untuk kelompok
Storming Ini adalah tahapan pembentukan ketika
anggota mulai mengambil peran. Tahap ini
merupakan tahapan kunci yang mungkin
memunculkan eksperimentasi,
persinggungan, permainan dan bahkan
konflik. Mungkin terjadi pertarungan
kekuatan. Pertentangan kepribadian bisa
saja terjadi dan mungkin terjadi
pemberontakan terhadap kepemimpinan.

Norming Ini merupakan tahapan stabilisasi ketika


aturan, ritual dan prosedur diputuskan dan
diterima. Identitas peran disetujui dan
kebersamaan berkembang. Persetujuan
untuk maju ke depan.

Performing Ini adalah tahapan pencapaian; pelaksanaan


tugas. Tim menjadi satu kelompok kerja,
dengan peran yang saling berhubungan, ada
spesialisasi dan pembagian kerja. Melalui
kerjasama dan partisipasi tim akan bekerja
menuju pencapaian tujuannya.

       III.       Pemutaran Film Power Of Team Work (5 menit)


Inti Pemaknaan :
Dengan melakukan kerjasama tim yang bagus dan terkoordinasi dengan baik, maka tidak ada hal
yang tidak mungkin untuk dilakukan. Bahkan hal yang awalnya tidak mungkin, akan menjadi
mungkin

Sesi III
Nama sesi : My Role
Target : Peserta mampu menyampaikan ide secara baik dan efektif
Peserta mampu melakukan peran didalam tim secara optimal
Peserta menyadari pentingnya komunikasi dalam sebuah organisasi
Peserta memiliki keberanian dalam mengungkapkan pendapat
Metode : Games, Diskusi
Peralatan : Telur mentah
Meja
Balon
Kertas,
Meteran tali,
Gulungan isolasi
Sepasang gunting

Tempat : Ruang Pelatihan


Waktu : 60 menit
Prosedur :
I.                   Game Egg Race (60menit)
         Bagi peserta berdasarkan kelompok awal
         Tiap kelompok akan mendapatkan 2 buah telur, balon, kertas, meteran, gulungan isolasi,
sepasang gunting
         Tugas peserta adalah membuat suatu bentuk, menggunakan bahan yang tersedia, agar ketika
telur dijatuhkan dari ketinggian tertentu tidak pecah.
         Tiap tim memperoleh 2 kali kesempatan
         Waktu pembuatan bentuk adalah 20 menit.
         Mulai refleksi dengan menanyakan umpan balik tim terhadap apa yang terjadi selama persiapan.
         Coba gambarkan:
o Siapa yang aktif, siapa yang pasif?
o Siapa yang berpartisipasi, siapa tidak?
o Apakah setiap orang berpartisipasi dalam cara yang sama ? Seberapa berbeda mereka ?
o Adakah pemimpin dalam tim?
o Adakah perselisihan? Bagaimana Anda menghadapinya?
o Adakah perasaan frustrasi?
         Jelaskan bahwa akan sangat berguna apabila kita mau meluangkan waktu sedikit untuk
merefleksikan peranan kita dalam tim. Bagikan lembar penilaian diri dan beri waktu sekitar 10
menit untuk mengisinya.
         Perkenalkan konsep tentang adanya berbagai tipe dari peranan tim, tiap peran memiliki satu
tujuan spesifik, dan secara bersama memastikan efektivitas kerja tim. Diskusikan perbedaan
karakter dari setiap peranan.
         Fasilitator memperkenalkan tahap-tahap yang berbeda dalam kehidupan satu tim.
Inti Pembahasan
Peran Penampilan Sifat positif Kelemahan
yg
khas
mungkin

Chair (kursi) Tenang, Terbuka Hanya biasa


percaya diri, terhadap semua saja
terkontrol ide-ide tanpa dalam
prasangka, kemampuan
tujuan jelas intelek dan
kreatifitas

Shaper Tegang, Banyak Tidak sabar,


(pembentuk) dinamis, dorongan, gampang
terbuka tantangannya diprovokasi
adalah dan kasar
segala sesuatu
yang tidak
begerak

Source Individualis, Sangat intelek, Di awang-


(Sumber) serius, imajinatif, awang,
tidak ortodoks pengetahuan mengabaikan
detail
praktis dan
protokol

Investigator Terbuka, Berhubungan Kehilangan


antusias, dg orang minat
ingin tahu baru, `setelah
menjelajahi tantangan
ide-ide awal dilalui
baru, menyukai
tantangan

Monitor Tenang, tidak Keputusan yag keras kepala


emosional, tepat, bisa Kurang
hati-hati dipercaya, inspirasi atau
kemampuan
untuk
memotivasi
orang lain
Hard worker Konservatif, Kemampuan Tidak
(pekerja bertanggung mengorganisir, fleksibel,
keras) jawab, masuk tidak
teramalkan akal, pekerja tanggap
keras, terhadap
disiplin ideide
baru

Team Worker Berjiwa sosial, Menanggapi Tidak bisa


(pekerja agak orang dan memutuskan
Tim) lunak, sensitif situasi, pada
mendorong saat-saat
semangat tim kritis

Completer Teratur, rajin, Tabah sampai Takut


(Penyelesai) pencemas akhir, terhadap
perfeksionis halhalkecil,
tidak pernah
meninggalkan
satu
pekerjaan pun

Sesi IV
Nama sesi : Komunikasi efektif
Target : Peserta mampu menyampaikan ide secara baik dan efektif
Peserta menyadari pentingnya komunikasi dalam sebuah organisasi
Peserta memiliki keberanian dalam mengungkapkan pendapat
Peserta mampu mengetahui pola komuniskasi yang efektif

Metode : Games, Diskusi


Peralatan : Flipchart, Spidol
LCD
Sound System
Tempat : Ruang Pelatihan
Waktu : 60 menit
Prosedur :
I.                   Aktivitas Pemantik, game Gambar berantai (30 menit)
         Fasilitator membagi kelompok kedalam kelompok-kelompok kecil 5 – 7 orang. Kepada mereka
dijelaskan bahwa masing-masing kelompok harus membuat gambar bersama dengan peraturan
tertentu. Obyek yang akan digambar dituliskan di atas flipchart masing-masing.
         Aturan main:

 Semua peserta diminta keluar ruangan dan menunggu panggilan masuk


oleh fasilitator.
 Bila dipanggil, setiap kelompok mengirimkan satu orang wakilnya untuk
memulai menggambar sesuai dengan judul yang tertera pada flipchart.
 Waktu bagi setiap peserta untuk menggambar 30 detik.
 Setelah 30 detik, fasilitator menginstruksikan wakil pertama untuk
berhenti menggambar, dan berkumpul ditengah ruangan (tidak
diperkenankan meninggalkan ruangan). Wakil berikutnya dipanggil masuk
untuk melanjutkangambarnya.
 Setelah 30 detik, proses pada butir 3d diulang, demikian seterusnya
sampai wakil terakhir.
 Peserta yang menjadi wakil terakhir dari kelompok diberi waktu 1,5 – 2
menit untuk melengkapi dan menyempurnakan gambar kelompok.
 Ketika semua peserta telah meninggalkan ruangan untuk menunggu
dipanggil masuk, fasilitator menuliskan judul/nama binatang yang harus
digambar. Usahakan agar tiap kelompok diberi tugas membuat gambar
yang berbeda. Binatang yang dipilih hendaknya yang cukup dikenal
namun tidak terlalu sederhana (belalang, kadal, cecak, tupai, kelalawar,
katak, kepiting )
         Setelah peserta terakhir dari tiap kelompok menyelesaikan tugasnya maka gambar-gambar
tersebut dikumpulkan dan satu persatu diperlihatkan di kelas.
         Bersama para peserta, fasilitator mendiskusikan hasil kerja kelompok yang dibuat tanpa
komunikasi dan tanpa perencanaan.
         Ditanyakan kepada penggambar pertama, apakah gambarnya berkembang sesuai dengan yang
dia rencanakan atau perkirakan. Penggambar terakhir diminta menceritakan seberapa banyak
perbaiakn atau perubahan yang harus dilakukannya untuk menyempurnakan gambar tersebut.
Inti Pembahasan
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi atau pertukaran informasi dan
perasaan yang membawa orang kepada saling pengertian. Komunikasi akan mengikat hubungan
antara komunikator dengan komunikan (pemberi dan penerima informasi), sehingga akan
menyebabkan terjadinya perubahan perilaku, kebijakan dan lain-lain.
Unsur-unsur Komunikasi
Dalam pengertian di atas bahwa dalam komunikasi terdapat lima unsur yang harus ada, yaitu:
• harus ada orang yang menyampaikan informasi atau komunikator
• harus ada pesan yang hendak disampaikan
• harus ada orang yang mendengarkan
• terjadi perubahan perilaku
• sarana komunikasi.
Dalam suatu organisasi, komunikasi memainkan peranan yang penting. Organisasi dapat
mencapai tujuan apabila terjalin komunikasi yang baik antar anggotanya, dan tidak mungkin
suatu organisasi dapat mencapai tujuan jika komunikasi antar anggota berjalan dengan buruk.
Komunikasi tidak harun hanya dari ketua, seorang anggota pun memiliki hak yang sama dalam
berkomunikasi, bahkan komunikasi yang baik dalam suatu organisasi adalah komunikasi dua
arah, antara ketua ke anggota dan sebaliknya.

II.                Penutup
Trainer menutup acara dengan mengajak peserta bertepuk tangan untuk kesuksesan bersama.

Anda mungkin juga menyukai