Dokumen - Tips Cairan Elektrolit Tubuh 570bb804043a4
Dokumen - Tips Cairan Elektrolit Tubuh 570bb804043a4
Tujuan
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat memahami
bagian-bagian penting bab ini, seperti :
Menggambarkan fungsi dari cairan tubuh dan bagian utama dimana
cairan itu berada, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan atau
variasi dari bagian (ruang) cairan tersebut.
Menggambarkan fungsi, sumber dan ukuran-ukuran dari elektrolit dalam
tubuh
Menjelaskan prinsip-prinsip osmosis, difusi, transport aktif dan filtrasi.
Menggambarkan organ-organ funsi homeostasis untuk mengatur cairan
homeostasis.
Dapat menggambarkan sistem buffer dan mekanisme respirasi dan
ginjal
Dapat mengidentifikasi etiologi, karakteristik dan masalah pada cairan,
elektrolit dan gangguan asam basa
Dapat melakukan asuhan keperawatan terhadap gangguan cairan, cairan
elektrolit dan gangguan asam basa.
PENDAHULUAN
Pada orang sehat terkandung air 45%-75% dari berat badan.
Pentingnya keseimbangan cairan bagi kesehatan sudah terbukti, pada
kondisi biasa setiap organ dan sistem dalam tubuh membantu
keseimbangan cairan. Perawat seringkali didalam prakteknya menemui
pasien dengan gangguan yang serius pada cairan, elektrolit dan
keseimbangan asam-basa didalam tubuhnya. Perawatan yang penting
adalah untuk mencegah gangguan-gangguan yang beresiko tinggi tersebut.
1
Fisiologi cairan tubuh
FUNGSI CAIRAN
Air adalah cairan tubuh yang paling penting dan merupakan zat kehidupan
yang paling penting pula, tubuh dapat bertahan tanpa makanan lebih lama
daripada tanpa air, hal-hal dibawah ini merupakan fungsi penting dari air
dalam tubuh.
Sebagai media transportasi zat-zat makanan untuk sel-sel
Sebagai media transportasi dari substansi-substansi seperti hormon,
enzim, sel darah putih dan darahmerah
Penting untuk metabolisme seluler
Membantu mengatur temperatur suhu normal
Sebagai pelarut elektrolit dan non elektrolit
Membantu proses pencernaan dan eliminasi
Fungsi sekresi
2
ELEKTROLIT
Kemajemukan dalam solusi pemisahan kebentuk ion-ion dengan
menggunakan proses ionisasi. Ion adalah atom atau molekul-molekul yang
membawa muatan elektris, bahan tersebut berkemampuan atau dapat
pecah menjadi ion bermuatan listrik yang disebut elektrolit, sebagain ion
mengandung muatan positif yang disebut anion.
Jika molekul-molekul didalam bagian kimia tubuh mengurai dengan
sempurna disebut non elektrolit. Pada tubuh manusia urea dan glukosa
merupakan bagian non elektrolit
Pelarut adalah cairan yang menahan bahan-bahan dalam pelarutan, solutes
adalah bahan-bahan yang tidak dapat dilarutkan dalam pelarutan. Air
adalah pelarut didalam tubuh yang membentuk solutions dengan solutes.
Solutes adalah elektrolit dan non elektrolit
PENGATURAN ELEKTROLIT
Fungsi-fungsi utama dari elektrolit adalah termasuk regulasi distribusi
air, regulasi keseimbangan asam-basa, tranmisi dari dorongan syaraf,
gumpalan darah dan keturunan dari ATP (Adenosis triphosphate) (Adams
and Ackerman, 1987). Ada banyak jenis elektrolit yang berbeda-beda dalam
tubuh. Pada bagian ini diterangkan informasi-informasi yang penting
tentang hal tersebut. Gangguan elektrolit akan didiskusikan kemudian dibab
berikutnya.
Sodium (Na)
Sodium Kation adalah elektrolit yang paling penting pada cairan
ekstracelullar. Sodium Kation bergerak bebas diantara ruang-ruang
intravaskular dan intersisial dan bergerak melewati membran sel dengan
transprot aktif. Banyak reaksi kimia dalam tubuh yang dipengaruhi sodium
terutama dalam tissue sel saraf dan tissue sel otot.
3
Fungsi-fungsi
Mengatur isotonisitas dan volume cairan tubuh. Mengontrol distribusi
air keseluruh tubuh adalah regulasi/ pengatur primer dari volume
cairan ekstracellular. Juga mempengaruhi volume cairan cellular.
Mempengaruhi dalam perubahan dan tranmisi dari dorongan sel.
Merupakan elektrolit pokok dalam pompa sodium potasium.
Sumber
Rata-rata Pemasukan harian dari sodum tidak dapat diketahui secara pasti,
tapi di Amerika Utara banyaknya sodium pada orang dewasa dapat
diperkirakan yaitu antara 2 gram dan 7gram diatas itu sudah diluar
kebutuhan tubuh.
Sodium terdapat pada banyak makanan daging sapi (bacon), saos, kecap,
mustard, keju, sayuran dalam kaleng, roti dan sereal.
Regulasi
Secara normal, sodium diatur dalam tubuh pada daerah yang kecil, dan
pengaruhnya sangat cepat dalam mengatasi problem kesehatan yang
serius. Karena hal tersebut para praktisi kesehatan seringkali berbicara
tentang “betapa pentingnya sodium”
Sodium dibentuk melalui penyerapan kembali didalam ginjal dan proses
tersebut distimulasi oleh Aldosterone.
Konsentrasi normal ekstracellular dari sodium adalah 137-147mEq/1
(mmol/1)
Potasium (k+)
Potasium adalah cairan intracellular kation yang paling dominan. Potasium
dan sodium kerjanya bertimbal balik. Masuknya sodium berupa pengeluaran
dari potasium dan sebaliknya.
Fungsi
Merupakan pengatur utama dari aktifitas enzim cellular dan isi air
cellular
Memainkan peranan penting dalam berbagai proses seperti
transmisi impuls listrik, khususnya pada syaraf, hati, skeletel,
intestinal dan kerongkongan; metabolisme protein dan
karbohidrat dan pembentukan cellular.
Membantu pengaturan dari keseimbangan asam-basa oleh
pertukaran cellular dengan H+
Sumber/ Kelemahan
4
Regulasi
K cellular dibentuk oleh pompa sodium ketika Na tidak ada.
Ginjal membentuk K ketika K cekkykar berkurang.
Pemisahan Aldosterone memicu keluarnya K lewat urin
Batas normal dari serum potasium adalah 4-5,6 mEq/1
Calsium (Ca)
Kalsium adal elektrolit yang kurang dibutuhkan dalam tubuh. Lebih dari
99% dari total Kalsium dalam tubuh ditemukan dalam tulang dan gigi.
Fungsi-fungsi
Diperlukan untuk dorongan tranmisi-tranmisi syaraf, gumpalan darah
dan kontraksi otot.
Diperlukan untuk penyerapan vitamin B
Sebagai penguat tulang dan gigi.
Beberapa pada kekuatan dari membran sel.
Sumber-sumber/ Kelemahan
Rata-rata pemasukan harian dari Calsium adalah 1 gram bagi orang
dewasa. Lebih dari itupun dianjurkan, didasarkan pada berat tubuh, untuk
anak-anak, orang hamil, dan ibu menyusui dianjurkan.
Terdapat didalam susu, keju dan kacang kering.
Kalsium juga ada dalam daging dan sayuran.
Kalsium ada pada vitamin D.
Kalau diperlukan kalsium meninggalkan tulang dan gigi untuk mengatur
tingkat kalsium dalam darah.
Kalsium dikeluarkan melalui urin, kotoran, dan perpirasi.
Regulasi
Ketika tingkat cairan ekstracellular kalsium menurun, Parathyroid Glands
meningkatkan pemisahan dari hormon parathyroid (PTH) yang mana
berperan dalam tulang pelepasan Kalsium dalam darah, dan berperan
didalam ginjal dan intestinal mucosa untuk meningkatkan penyerapan
kembali Kalsium dari ginjal dan intestinal.
Serum pospat konsentrasi tinggi menyebabkan pengurangan penekanan
serum kalsium; konsentrasi rendah serum pospat dapat menyebabkan
pengulangan peningkatan pada serum kalsium.
Calcitonin, hormon yang dipisahkan oleh thyroid glands mempunyai efek
yang berlawanan dari PTH.
5
Magnesium (Mg)
Sebagai besar Mg Kation terdapat dalam sel-sel tubuh seperti pada hati,
tulang, syaraf dan otot. Mg kation paling penting kedua dari cairan
intracellular.
Fungsi-fungsi
Sangat penting untuk metabolisme karbohidrat dan protein.
Penting dalam banyak reaksi vital yang berhubungan dengan enzim
tubuh.
Dapat berguna mengatur aktifitas elektrik didalam selaput syaraf dan
selaput otot.
Sumber-sumber/ Kelemahan
Rata-rata pemasukan Mg yang dibutuhkan perhari bagi orang dewasa
kurang lebih 500 mg, anak-anak membutuhkan lebih dari itu.
Mg terdapat pada sebagian besar makanan, tetapi paling banyak terdapat
pada sayuran, kacang-kacangan, ikan, gandum dan kacang.
Regulasi
Tingkat Mg didalam tubuh sebagian besar dikontrol oleh ginjal.
Konsentrasi plasma Mg berkisar antara 1,4 – 2,3 mEq/1.
Clorida (Cl )
Clorida adalah ekstracellular anion yang pokok, ditemukan dalam darah,
cairan intersisial dan limpa, dan dalam bagian yang kecil pada cairan
intracellular.
Fungsi-fungsi
Bersama sodium mengatur tekanan osmotik darah.
Sangat berperan dalam keseimbangan asam-basa.
Sangat penting untuk produksi hydrochorice acid dalam cairan gastric.
Sumber-sumber/ Kelemahan
Rata-rata kebutuhan harian Cl- tidak dapat diketahui tapi biasanya sama
seperti sodium.
Terdapat pada makanan yang kadar sodiumnya tinggi seperti pada daging.
Regulasi
Kekurangan Klorida dapat menyebabkan kekurangan potasium dan
sebaliknya.
Tingkat serum Klorida yang normal berkisar antara 98 – 106 mEq/
(mmol/l).
6
Bikarbonat (HCO3-)
Molekul bikarbonat termasuk dlam anion. Termasuk dalam cairan
ekstracellular dan intracellular.
Fungsi-fungsi
Penting untuk keseimbangan asam – basa.
Regulasi
Tingkat bikarbonat diatur oleh ginjal.
Bikarbonat biasanya terbentuk atau hasil dari formasi karbon diaksoda
dalam proses metabolisme.
Didalam plasma, bikarbonat bervariasi dengan intracellular potasium.
Tingkat normal bikarbonat antara 25 dan 29 mEq/l
Pospat (PO4 )
Ion pospat merupakan anion terbesar dari sel-sel tubuh.
Fungsi-fungsi
Membantu mengatur keseimbangan asam – basa.
Reaksi kimia yang penting dalam tubuh. Sebagai contoh phosphorus
penting agar vitamin B dapat efektif, membantu meningkatkan aksi-
aksi syaraf dan otot, dan memainkan peranan penting dalam
metabolisme karbohidrat.
Sumber-sumber/ Kelemahan
Rata-rata kebutuhan harian untuk phosphorous adalah sama dengan
kalsium.
Terdapat pada hampir semua makanan khususnya pada daging sapi, daging
babi dan kacang-kacangan.
Hampir berfungsi sama dengan Kalsium di dalam metabolisme.
Regulasi
Pospat diatur oleh hormon parathiroid dan vitamin B aktif.
Kalsium dan pospat adalah zat yang proprsinya terbalik; peningkatan salah
satunya adalah penurunan bagi yang lain.
Wilayah kebutuhan normal dari pospat adalah 1,7 – 2,6 mEq/l
Elektrolit Tambahan
Anion sulfat banyak ditemukan dalam sel-sel dan bersamaan dengan
protein cellular yang dipisahkan oleh ginjal. Asam organik. Anion adalah
perantara dalam metabolisme sel. Dimana tubuh berupa lactic acid. Fungsi
dari protein anion dalam digusi adalah untuk memindahkan zat-zat ke dan
dari kapilaris. Plasma protein adalah termasuk Albumin, Globulin dan
Fibrinogen.
7
Pergerakan Cairan dan Elektrolit
Cairan ekstracellular mengambil makanan dari setiap sel tubuh dan
menerima produk-produk terbuang dari setiap sel. Hal tersebut saling
bertukaran satu sama lain, dimana hasil-hasil yang normal dalam
keseimbangan cairan dan homeostatis, sangat penting untuk kehidupan.
Rute yang sering digunakan untuk transportasi material ke dan dari ruang-
ruang intracellular adalah osmosis, difusi, transport aktif dan filtrasi.
Osmosis
Selaput sel-sel tubuh adalah semivariabel. Hal tersebut
memungkinkan air, larutan-larutan dapat melewati dinding sel.
Osmosis merupakan metode yang paling penting dari transportasi cairan
tubuh. Memindahkan air, keseimbangan cairan, sangat tergantung pada
model transport iini. Dengan proses osmosis larutan air lewat dari area/
daerah yang konsentrasinya lebih encer ke daerah yang konsentrasinya
lebih pekat sampai titik keseimbangannya selesai. Hasilnya, volume dari
konsentrasi cairan yang lebih pekat meningkat dan volume dari cairan yang
lebih encer akan berkurang. Semakin besar tingkat perbedaan konsentrasi
kepekatan dari cairan tersebut pada dua sisi selaput semi variabel, semakin
besar tekanan osmotiknya.
Difusi
Difusi merupakan tendensi dari cairan encer untuk bergerak secara
bebas melewati larutan. Cairan encer tersebut bergerak dari daerah
konsentrasi tinggi ke daerah konsentrasi rendah sampai keseimbangan
tercapai. Bergeraknya gas merupakan suatu difusi. Sebagai contoh jika
wadah air diletakkan dalam ruangan, penguapan yang terjadi berupa
hamburan molekul air tersebut. Pertukaran oksigen dan karbon dioksida
dalam alveoli paru-paru dan penguapan kapiler oleh difusi.
Transport Aktif
Transport Aktif merupakan proses yang membutuhkan energi untuk
menggerakkan subtansi melewati dinding sel, dari daerah yang
berkonsentrasi lebih kecil ke daerah yang berkonsentrasi lebih besar.
Adenosine Triphosphate (ATP) keluar dari sel, sehingga memungkinkan
subtansi-subtansi tersebut untuk mendapatkan energi yang diperlukan
untuk melewati dinding sel. Meskipun proses tersebut tidak sepenuhnya
dimengerti, kebutuhan energi dipengaruhi oleh karakteristik-karakteristik
selaput sel, enzim-enzim yang spesifik dan konsentrasi ion-ion. Proses ini
menjelaskan tentang mekanisme pompa.
Filtrasi
Filtrasi adalah lewatnya cairan melalui selaput permeabel. Cairan itu
lewat dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah.
Subtansi-subtansi tersebut berat molekulnya tinggi seperti plasma protein
yang berusaha memakai tekanan osmotic atau tekanan oncotic, dimana
usaha tersebut oleh plasma protein dilakukan dalam selaput permeabel
didalam tubuh. Tekanan hidrostatik itu memaksa usaha dari cairan melawan
8
tembok penahan. Tekanan hidrostatik darah adalah tekanan dari plasma
dan sel darah di dalam kapiler : itu sepenuhnya tergantung pada tekanan
darah arteri yang berada pada sisi arteriolar dari kapiler, dan pada tekanan
darah vena itu berlangsung pada sisi vena kapiler. Tekanan filtrasi
merupakan perbedaan antara tekanan osmotic koloid dan tekanan
hidrostatic darah.
Tekanan ini biasanya digunakan untuk mengetahui bagaimana cairan
meninggalkan arterioles, memasuki ruang intersisial dan kembali lagi
kevena. Tekanan filtrasi adalah positif dalam arterioles dan membantu
mendorong atau cairan filter ke ruang intersisial; dan negatif didalam vena
dan membantu cairan masuk ke vena.
Keseimbangan Cairan
Para ahli mengindikasi bahwa antara 1500 ml – 3500 ml per hari
adalah wajar didalam proses masuk dan keluarnya cairan pada orang
dewasa. Sebagain besar orang rata-rata cairan yang masuk dan keluar
2500 ml perhari. Masuknya ciran pada seseorang kira-kira keseimbangan
dengan keluarnya atau hilangnya cairan. Aturan umum pada orang dewasa,
out put dari urine secara normal kira-kira ingestion dari cairan; dan air dari
makanan, makanan dan oksidasi adalah seimbang dengan kehilangan air
melalui feeces, kulit dan poses respirasi. Pemasukan harus dalam rata-rata
yang wajar.
Sumber Cairan
Air diperoleh dari banyak sumber untuk tubuh.
Cairan Ingested
Cairan ingested merupakan sumber yang pling besar dari air yang
biasanya masuk ke tubuh. Pengambilan cairan tubuh sebagaian besar diatur
oleh mekanisme haus (rasa haus). Pusat kontrol harus distimulasi oleh
dehidrasi intracellular dan menurunya volume darah.
9
banyak air dalam proses metabolik daripada orang yang makannya banyak
mengandung protein.
Hilangnya Cairan
Hilangnya cairan dari tubuh adalah melewati ginjal dan kulit melalui
proses respirasi. Air juga dapat hilang dari tubuh.
Mekanisme Homeostasis
Mekanisme Homeostatis
Ginjal
Ginjal sering disebut “Master Chemist” tubuh. Ginjal normalnya
menyaring 170 liter plasma setiap haripada orang dewasa. Pada saat
memisahkan hanya 1,5 liter urine. Ginjal secara selektif menerima elektrolit
dan air dan memisahkan kotoran dan kelebihan-kelebihan zat dalam tubuh.
Kegagalan ginjal akan mengakibatkan masalah pada cairan dan elektrolit
secara serius.
Sistem Kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler bertangggung jawab untuk memompa dan
membawa zat-zat makanan dan air keseluruh tubuh.
Paru-Paru
Paru-paru mengatur tingkat oksigen dan karbondioksida dari darah.
Pengaturan tingkat karbondioksida biasanya mengatur keseimbangan
asam-basa .
Kelenjar Adrenalin
Kelenjar adrenalin memisahkan aldosteron, yang diketahui sebagai
pembentuk sodium terbesar didalam tubuh. Hormon juga membantu untuk
menyimpan chlor dan air yang menyebabkan potassium terpisah sesuai
indikasi.
Kelenjar Pituitry
Bagian posterior dari kelenjar pituitry menyimpan horman Atidiuretic
Hormon (ADH) yang dibentuyk didalam hipothalamus
10
Kelenjar Tiroid
Thyroxin dikeluarkan oleh kelenjat tiroid,meningkatkan aliran darah
didalam tubuh
Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid menyimpan parathormon yang mengatur tingkat
kalsiumdalam cairan ekstraseluler
Gastrointestinal Tract
Gastrointestinal menyerap air dan zat-zat makanan yang masuk
kedalam tubuh yang melewati gastrointestinal
Sistem Saraf
Sistem saraf merupakan sistem penghubung aliran listrik,
menghalangi serta menstimuli mekanisme-mekanisme yang mempengaruhi
keseimbangan cairan. Fungsinya mendasar yaitu sebagai pengatur masuk
dan keluarnya air dan sodium.Pusat haus terletak didalam hipothalamus.
Organ Fungsi
Homeostasis
Ginjal Mengatur volume ekstracellular dan
osmolaritas dengan retensi dan ekskresi
dari cairan tubuh yang selektif.
Mengatur tingkat elektrolit didalam cairan
ekstracellular dengan retensi kebutuhan
subtansi dan ekskresi dari ketidakbutuhan
subtansi yang selektif.
Mengatur H dari cairan ekstracellular
dengan retensi atau ekskresi dari ion-ion
hidrogen.
Memisah-misahkan hasil buangan
metabolisme dan subtansi-subtansi racun.
11
Mengatur konsentrasi H (pH) dengan
mengontrol tingkat dari karbondioksida
(CO2) didalam cairan ekstracellular seperti
dibawah ini
Metabolik Alkalosis menyebabkan
kompensasi hipoventilasi, yang
hasilnya adalah retensi CO2
(meningkatkan keasaman dari cairan
ekstracellular).
12
ECF kurang dibanding sel
(seperti dalam hiponatremia
pembentukan sodium atau –
hiperglicemia), sekresi ADH
meningkatkan retensi air pada
ginjal.
13
KESEIMBANGAN ASAM – BASA
Cairan di dalam tubuh bermanfaat untuk memelihara keseimbangan asam –
basa agar normal untuk tetap sehat dan tetap hidup. Tingkat keasaman atau alkalinitas
dari cairan dapat diukur dengan konsentrasi ion-ion hidrogen (H + ) dan ion-ion
Hidroksil (OH -). Asam adalah subtansi yang berisi ion-ion hidrogen yang dapat
berkumpul dan berpencar. Alkalin merupakan dasar asam, yaitu subtansi yang bisa
diterima/ dijerat ion hidrogen. Dibawah ini merupakan ilustrasi ekuasi :
Ekuasi : Asam melepaskan hidrogen
H2CO3 H+ + HCO3-
Asam Karbonat Melepaskan Ion Hidrogen Menjadi bentuk Bikarbonat dasar
HCO3- + H+ H2CO3
Bikarbonat dasar menangkap ion hidrogen menjadi bentuk asam karbonat
OH- + H+ H20
Ion Hidrogen menangkap Ion Hidrogen Menjadi bentuk Air
14
penahan asam karbonat – sodium bikarbonat, sistem penahan pospat, dan
sistem penahan protein.
Sodium hidroksi basa kuat ditambah asam karbonat penahan menghasilkan sodium bikaebonat lemah
basa dan air
Alkalin sodium phospat dan Hidrogen menjadi Asam Sodium Phospat dan sodium
15
Sistem Penahan Protein
HHb + O2 HbO2 + H+
Hb dalam sel darah merah dan Oksigen menghasilkan Oksihaemoglobin dan ion hidrogen
dalam SDM
H+ + HCO3- H2CO3
Ion Hidrogen yang dan ion bikarbonat dalam SDM dan jaringan menjadi Asam karbonat
dalam SDM
(Anhidrase karbonik)
CO2 + H20 H2CO3
Karbondioksida dan Air menjadi Asam karbonat
16
Ekuasi : Hancurnya Asam Karbonat
(Anhidrase karbonik)
H2CO3 H20 + CO2
Asam Karbonik menjadi Air dan Karbondioksida
NH3 + H+ NH4+
Amonia dan Hidrogen menjadi Amonium
Pengaturan asam basa oleh ginjal terjadi lebih lambat dibanding oleh
sistem asam karbonat – sodium bikarbonat atau oleh pengaturan
respiratori. Hal tersebut mungkin membutuhkan lebih dari 3 hari bagi
cairan untuk kembali lagi ke ginjal. Urin, pada ion-ion yang sedang
dipisah-pisahkan, tetapi secara umum berada dalam range 4,5 – 8,2
17
GANGGUAN DALAM CAIRAN, ELEKTROLIT DAN
KESEIMBANGAN ASAM – BASA
Para perawat biasanya menjumpai gangguan dalam cairan, elektrolit
dan keseimbangan asam – basa. Ketika merawat pasien yang akut atau
kritis. Bila gangguan-gangguan tersebut saling berhubungan dan mungkin
terjadi bersamaan, mungkin akan sangat berguna bagi studi.
Ketidakseimbangan Cairan
Ketidakseimbangan cairan terjadi ketika mekanisme pengganti tubuh
tidak dapat menjaga keadaan homeostatik. Ketidakseimbangan cairan
dapat menghubungkan volume atau distribusi dari air atau elektrolit.
Kekurangan volume cairan (FVD).
Kekurangan volume cairan merupakan ketidakefisienan air dan
elektrolit didalam cairan ekstracellular, tetapi cairan ekstracellular, proporsi
air dan elektrolitnya tetap mendekati normal. Keadan tersebut biasanya
dikenal sebagai hypovolemia. Keduanya yaitu perubahan tekanan osmotik
dan hidrostatik memaksa cairan interstisial kedalam ruang intrvascullar
seperti pada pengosongan ruang intersisial cairan tadi, menjadi hipertonik,
dan cairan cellular tenggelam kedalam ruang interstisial, meninggalkan sell
tanpa cairan yang mencukupi agar berfungsi.
Dehidrasi kadangkala digunakan sebagai sinonim untuk hypovolemia,
tetapi secara teknis tidak akut. Dehidrasi hanya terbatas pada penurunan
volume air, tetapi air tidak menurun tanpa penurunan elektrolit pula.
Hidrasi adalah gabungan dari subtansi dengan air dan seringkali digunakan
untuk mengindikasi keadaan volume air normal didalam tubuh.
Kekurangan volume cairan adalah hasil dari hilangnya cairan-cairan tubuh,
khususnya jika masuknya volume cairan menurun secara simultan. Tabel
35-3 menggambarkan kekurangan volume cairan, problem-problem yang
biasa ditemui, dan intervensi perawatan secara umum. Intervensi spesifik
akan dijelaskan lebih lanjut dalam bab ini.
Rasa lelah, keletihan atau lemah karena penyakit biasanya mudah
dipengaruhi hypovolemia. Kehilangan 5% berat badan untuk orang dewasa
dan 10% untuk bayi dapat terjadi sangat cepat. Kehilangan 5% berat badan
dapat dikatakan sebagai kekurangan cairan majemuk, dan kehilangan 8%
atau lebih berat badan dapat dikatakan parah. Kehilangan 15% berat badan
dikatakan membahayakan kehidupan.ruang penggantian cairan
menunjukkan penggantian distribusi dari cairan tubuh kedalam ruang-ruang
tubuh seperti pleural, peritonial, perikardial, atau rongga-rongga
penghubung, isi perut atau kedalam ruang intersisial (plasma ke pergantian
intersisial). Sekali terperangkap didalam ruang ini, cairan tidak dapat
mudah berganti dengan cairan ekstracelluar dan kekurangan dalm volume
cairan ekstracellular terbentuk. Kelebihan volume cairan retensi berlebih
dari air dan sodium didalam cairan ekstracellular ke proporsi yang
mendekati normal hasilnya adalah kondisi yang membatasi kelebihan
volume tulang. Hal tersebut juga dapat dikatakan sebagai hipervolume.
Overhidrasi biasanya digunakan sebagai sinonim untuk hypervolemia, tetapi
18
hal tersebut tidak akurat. Overhydrasi menunjukkan normal tidaknya air
didalam ruang ekstracellular. Tidak berfungsinya ginjal menyebabkan
ketidak mampuan untuk memindahkan zat-zat yang berlebih, merupakan
sebab yang paling umum. Bila diterima dalam zat-zat yang berlebih
tersebut, begitu juga sodium.
Karena peningkatan tekanan osmotik cellular dari penerimaan
sodium, cairan ditarik dari sel untuk menyamakan tonisitas. Dalam waktu
tersebut ruang intracellular dan ekstracellular menjadi isotonik satu sama
lain, kelebihan dari air dan sodium berada pada cairan intracellular, pada
saat tersebut sel-sel hampir dikosongi. Kelebihan cairan ekstracellulr bisa
mengakumulasi didalam ruangan-ruangan serat; dan dikenal sebagai
edema. Edema adalah yang paling sering terlihat diseputaran mata, jari-jari
dan runag sakral. Hasilnya mungkin berupa 5% peningkatan berat badan.
Bila kelebihan cairan tetap menunjukan keberadaanya didalam ruang
intravascullar, konsentrasi kepadatan didalam darah menurun.
Interstisial pada pergantian plasma merupakan pergerakan cairan
dari ruangan yang mengintari sel-sel ke darah. Pergantian ini sering disebut
juga hypervolemia yang merupakan kompensasi respon pada volume atau
perubahan tekanan osmotik dari cairan intravascullar. Pada saat tubuh
mencoba untuk memelihara keseimbangan normal didalam semua ruangan
cairan. Jika intersisial dan cairan intracellular.
Tabel 2 menjabarkan kelebihan volume cairan, contoh-contoh dari
problem-problem serupa yang biasa ditemukan untuk menghasilkannya,
intervensi perawatan yang biasa digunakan. Intervensi yang spesifik bagi
problem-problem tersebut disajikan kemudian pada bab ini.
TABEL 2
Gangguan volume cairan : Faktor Etiologi, Karakteristik, dan
Intervensi Perawat
19
kg ). oral, pilih cairan
Penurunan turgor yang tidak
kulit dan lidah. menimbulkan iritasi
Keluaran < 30 pada selaput lendir.
ml/jam pada orang 6. Berikan cairan
dewasa. dengan interval yang
Hypotensi postular teratur.
(tekanan systolic 7. Jelaskan pentingnya
jatuh lebih dari 10 penggantian cairan
mmHg ketika pasien dan berusaha untuk
bergerak dari posisi mendpatkan
tidur/ rebah ke posisi kerjasama dari
berdiri atau duduk) pasien.
Lemah, pulsa cepat 8. Pertimbangkan
(denyut nadi cepat) intervensi dibawah
Penurunan suhu ini untuk pasien
tubuh, misal 95 F- 98 yang lemah dalam
F (35 – 36,7 menelan.
C) 9. Perkirakan
kemampuan pasien
dalam menelan
sebelum
memberikan
makanan padat.
10. Sediakan cairan
kental atau makanan
semi padat.
11. Jika pasien tidak
dapat makan atau
minum, bicarakan
kemungkinan infus
kepada dokter
(physician).
12. Konsultasikan
dengan dokter untuk
pemberian cairan
parenteral jika
pasien tidak dapat
mengkonsumsi
cairan dari jlur biasa.
13. Awasi respon
masuknya cairan,
secara oral maupun
parenteral. Jika
terapi memadai,
harus diawasi :
14. Peningkatan
volume urin 40 ml –
60 ml/jam bagi
20
orang dewasa.
15. Jika jelas – jelas
hypotensive, naikkan
BP mencapai normal.
16. Kurangi
kekeringan cairan
kelenjar mulut.
17. Naikkan berat
badan sampai level
sebelum sakit.
21
Penurunan 6. Perhatikan respon
Hemotrocit (juga pasien terhadap
pada saat dilusi diuerentik.
plasma) Diskusikan temuan-
Ederna temuan yang
didapat dengan
dokter.
7. Perhatikan standar
cairan parental dan
respon pasien.
Diskusikan temuan-
temuan yang terjadi
dengan dokter.
8. Mengajarkan pasien
untuk melihat
sendiri kondisi berat
dan pengaturan
masuk keluarnya
cairan dengan
menggunakan
retensi kronik.
(seperti pada
pasien
yang menderita
kegagalan jantung
karena
penyumbatan, penyakit
ginjal, atau sirosis pada
liver)
9.Mengawasi
memburuknya pasien
yang dikarenakan
kurang istirahat
sehingga
mengakibatkan FVE
(kelebihan volume
cairan).
10.Jika terdapat
gangguan pencernaan
dan orthophea, ubah
posisi pasien menjadi
posisi semifoeler untuk
membentuk ekspansi
paru-paru.
11.Ubah dan pindahkan
posisi pasien secara
berkala; perhatikan
bahwa serat edematus
22
cenderung pada
pecahnya kulit
dibandingkan dengan
serat yang normal.
Ketidakseimbangan elektrolit
Ketika pasien datang dengan kekurangan atau kelebihan sodium, potasium,
kalsium, magnesium atau pospat maka dibutuhkan perawatan yang lebih
intensif. Tabel 3 akan menjelaskan tentang faktor-faktor etiologi, intervensi
perawatan untuk ketidakseimbangan elektrolit yang biasanya terjadi dan
strategi perawatan yang lebih spesifik untuk mencegah problem-problem
tersebut.
23
gagal memisahkan magnesium dan ketika kellebihan tersebut
menggunakan theracutic.
Ukuran pH, pCO2 dan PO2 hampir secara universal dipakai dalam
laboratorium klinik pada suhu 370C
24
Mengubah Porsi asam karbonat
Tabel 35-4
Gangguan-gangguan elektrolit : Faktor-faktor etiologi,
karakteristik-karakteristik dan intervensi perawatan
25
ekskresi air ginjal neurologic yang berat
adalah : yang berhubungan
Nikotin dengan tingkat
Morfin sodium yang sangat
Barbiturates rendah yang
Acetaminophen menurun (jatuh)
secara cepat
dikarenakan
pemasukan air yang
berlebihan.
5. Mengawasi data
laboraturium untuk
tingkat serum sodium
yang kurang dari
normal.
6. Periksa urin secara
teliti
7. Bila pasien sudah
dapat mengkonsumsi
makanan yang
umum, berikan
makanan dan cairan-
cairan dengan kadar
sodium yang tinggi.
Sebagai contoh, satu
kubus kaldu sapi
mengandung kira-
kira 900 mg sodium;
802 (250 ml) jus
tomat mengandung
sekitar 700 mg
sodium.
8. Mengetahui
kandungan sodium
pada cairan-cairan
prenteral. Awasi
pasien-pasien dengan
penyakit
cardiovascullar pada
saat menerima cairan
yang mengandung
sodium dengan
seksama.
9. Ekstra hati-hati pada
saat menangani
cairan hipertonic
saline (3% atau 5%
NaC1). Hati-hati
karena cairan ini bisa
26
sangat mematikan
bila diinfuskan tidak
dengan hati-hati.
10. Hindarkan pemberian
suplemen air yang
berlebihan pada
pasien yang
menerima infus
isotonik, khususnya
bila pasien
kehilangan sodium
dengan cara yang
abnormal atau air
diterima secara
abnormal (tidak
wajar).
11. Awasi pasien-pasien
denagan penurunan
fungsi adrenal
dengan tanda-tanda
kekurangan
adrenocortical akut
(krisis adrenal) yang
memperlhatkan
stress berat (seperti
pembedahan,
trauma, kegelisahan,
pnas yang
berlebihan, atau
penyakit yang
berkepanjangan).
Cari keletihan,
pusing-pusing akut,
muntah-muntah,
hypotension,
kegelisahan, dan
bahkan shock.
HYPERNATREMIA
Hilangnya air yang Rasa haus 1.Memberitahukan
paling umum terjadi Temperatur badan kepada psien mengenai
adalah tidak dapat meningkat resiko hypernatremia.
merespon rasa haus. Lidah kering, selaput 2.Awasi kehilangan dan
Infusi hypertonic lendir lngket. penerimaan cairan. Cari
dengan suplemen air Hypernatremia kehilangan air yang tidak
yang tidak berat : wajar atu rendahnya
mencukupi. Berhalusinasi penerimaan air, dan
Peningkatan Iritasi dan over reaksi untuk pemasukan sodium
kehilangan air ketika testimulan yang dalm jumlah besar
27
(seperti dalam Kegelisahan seperti yang mungkin
hyperventilation). Koma terjadi dengan ingestasi
Ingesti garam dalam Serum Na > 145 obat-obatan yang
jumlah yang tidak mEq/l (mmol/l). mengandung sodium
biasa. Serum osmolarity tinggi (seperti alka
Administrasi >295 mOsm/kg seltzer). Melihat
Berlebihan (mmol/kg) penerimaan yang
parenteral pada Umary SG > 1,015, berlebihaan pada sodium
cairan-cairan yang membuktikan tinggi dari makanan.
mengandung sodium kehilangan air dari 3.Awasi perubahan
: jalur nonrenal. tingkah laku pasien,
Hypertonic saline seperti kesulitan tidur,
(3% atau gelisah dan lethargi.
5% ) 4.Perhatikan rasa haus
7,5% sodium yang berlebihan dan
bicarbonate peningkatan suhu tubuh.
Isotonic salene 12. Awasi tingkat serum
banyak berkeringat sodium seperti yang
diabetes insipidus terindikasi.
13. Cegah hypernatremia
pada pasien-pasien
yang lemah yang
tidak dapat merespon
rasa haus dengan
menawarkan mereka
cairan pada selang
waktu yang wajar.
Jika masuknya cairan
tetap tidak
mencukupi,
konsultasikan dengan
dokter untuk
merencanakan cara
lain (jalur lain) untuk
penerimaan cairan,
dengan infusi atau
dengan jalur
parenteral,
14. Jika infusi dilakukan,
berikan air yang
cukup untuk menjaga
tingkat serum sodium
dan urea nitrogen
darah (BUN) didalam
batas normal.
Perhatikan bahwa
semangkin tinggi
osmolalitas infusi,
semangkin besar
28
kebutuhan untuk
suplemen air.
15. Awasi respon pasien-
pasien untuk
membenahi cairan-
cairan parenteral
dengan
mengobservasi
perubahan tanda-
tanda neurologic.
Dengan secara
perlahan-lahan
mengurangi tingkat
serum sodium,
tanda-tanda
neurologic akan
membaik, bukan
memburuk.
HYPOKALEMIA
Diare Kelemahan otot yang 1. Waspadai pasien
Muntah-muntah samar-samar dengan resiko
Administrasi steroid merupakan tanda hypokalemia
Carbericillin, Sodium pertama yang biasa
Perisilin, terjadi Brodycardiac
Amplhoteriein B dan blok jantung
Hyperalimentasi biasa terjadi
Kurangnya Paresthesias pada
pemasukan, seperti muka, lidah, kaki,
pada anorexia dan tangan
nervosa, kecanduan Kelumpuhan otot
alkohol, potasium lemah (dari kaki
tanpa cairan sampai lutut dan
parenteral. Diuresis tangan; respiratori
osmotic (seperti otot mungkin
terjadi dalam terpengaruh)
diabetes melitus Gejala-gejala
yang tidak gastrointestinal
terkontrol) Cushings seperti pusing-pusing,
Syndrome atau diare mungkin
Pseudohyperkalemia terjadi
: Perubahan ECG :
Leukocytosis Serum K > 5,5 mEq/l
Thrombocytosis (mm0l/l).
Courniquet rapat
penurunan ekskresi
potasium :
Kegagalan oligurie
ginjal
29
Hypoaldosteronisme
penerimaan/pemasu
kan potasium tinggi,
khususnya pada
ketidakcukupan
ginjal
Penggunaan yang
tidak wajar pada
suplemen oral
potasium
Administrasi
berlebihan pada IV
potasium
Tranfusi yang cepat
pada darah
Potasium polisitin
dosis tinggi
Makanan yang tinggi
potasiumnya.
Pergantian potasium
diluar sel-sel :
Acidosis
Tissue Trauma
HIPERKALEMIA
1. Waspadai pasien
tentang resiko
hyperkalemia dan
awasi tentang
terjadinya.
Hyperkalemia dapat
mengancam jiwa;
sangat bermanfaat
untuk mendeteksi
secara dini.
2. Cegah hyperkalemia
sebisa mungkin
dengan
mengadministrasi
(mengatur) potasium,
secara intravenous
atau oral, keduanya.
a.Ikuti peraturan
untuk administrasi
potasium yang aman.
b.Hindari administrasi
potasium, suplemen
30
potasium, atau garam
pengganti kepada
pasien-pasien dengan
ketidak mampuan
ginjal.
c.Peringkat pasien-
pasien untuk
menggunakan garam
pengganti dengan
teliti jika mereka
memakai suplemen-
suplemen selain
potasium.
d.Peringatkan pasien
penderita
hyperkalemia untuk
menghindari makanan
yang mengandung
potasium tinggi
seperti pada kopi,
coklat, the, buah
kering, susu dan lain-
lain.
3.Hindari laporan-
laporan yang tidak
benar dari
Hyperkalemia
a.Hindari penggunaan
tourniquet yang
berkepanjangan ketika
mengambil sampel
darah.
b.Tidak mengijinkan
pasien untuk tidak
melakukan latihan
apapun sebelum
pengambilan sampel
darah.
c.Bawa contoh darah
sesegera mungkin
kelaboratorium
(serum harus
dipisahkan dari sel-sel
dalam 1 jam setelah
pengambilan)
d.Hindarkan
pengambila specimen
darah dari
daerah/tempat diatas
31
infusi dari cairan
potasium (atu dalam
hal ini setiap cairan)
d.Kenali perawatan-
perawatan perlakuan
berpantang makanan
pada hyperkalemia
dan faktor-faktor yang
berhubungan dengan
implementasi yang
aman pada pasien.
HYPOCALCEMIA
Hypoparathyroidhis Kekuatan, gatal-gatal 1. Waspadai pasien akan
me pembedahan pada jari, daerah resiko hypocalcemia
(mungkin diikuti circumoral, dan jari dan awasi bagaimana
dengan pembedahan kaki Daya reflek urat terjadinya.
tiroid atau yang sangat 2. Selalu siap untuk
pembedahan leher hiperaktif (seperti mengambil tindakan
radikal untuk pada pateral dan pencegahan pada
kanker) Kegagalan trisep) Tanda serangan tiba-tiba,
penyerapan Trousseau ketika hypocalcemia
kekurangan vitamin Tanda Chvostek parah.
D pankreasitis akut perubahan mental 3. Awasi kondisi jalan
Administrasi berlebih seperti rasa bimbang udara karena
pada darah sitrat dan peralihan pada naringeal dapat terjadi
Hypoparathyroidtism ingatan. Kekejangan 4. Ambil langkah
e primer Daerah otot-otot Laryngeal pencegahan yang
alkalotic Manivestasi cardiac; aman ketika pasien
(menurunkan ECG memperlihatkan gelisah/bimbang
kalsium yang perpanjangan interval 5. Waspada pada faktor-
diionisasi) Q-T Kejang-kejang faktor yang
Hyperphosphatemia otot perut (abdominal berhubungan dengan
Medullary Carcinoma akut) Total tingkat administrasi yang
pada tiroid serum kalsium aman pada
Hypoalbuminemia dibawah 8,5 mg/ penggantian garam
(seperti pada (2,12 mmol/l) atau kalsium
kelaparan, incirhosis tingkat ionisasi 6. Beri pengarahan pada
dan rephrotic dibawah normal orang-orang yang
syndrome) (<50%) Tes beresiko tinggi dgn
Hypomagnesemia sulkowitch osteoporosis ( pada
penurunan tempat memperkihatkan wanita menaupose)
yang tidak precipitasi cahaya. ttg. Kebutuhan
terlindungi dari sinar makanan berkalsium,
ultraviolet jika jumlah tidak
memadai dalam
makanan, pemberian
suplemen kalsium
harus
32
dipertimbangkan
a. Sebagian besar
sumber
menyarankan
bahwa kebutuhan
kalsium berkisar
100mg-1500 mg
setiap hari. Cara
terbaik bagi
orang sehat
dengan
mengkonsumsi
makanan 4 sehat
b. Suplemenkalsium
diperlukan bagi
orang yang
mungkin tidak
cukup
mengkonsumsi
kalsium dalam
makanannya,
seperti pada
mereka yang
tidak menyukai
susu). Kalsium
dapat terserap
dengan baik bila
diberikan dengan
dosis yang tepat,
bila dibandingkan
langsung. Juga
dianjurkan
kalsium diberikan
pada waktu tidur
karena hilangnya
kalsium terjadi
pada waktu tidur.
c. Beberapa wanita
yang lewat masa
menapouse
disarankan untuk
menggunakan
estrogen. Bagi
mereka yang tidak
dapat memakai
estrogen, produk
sintetic calcitonin
sekarang bisa
didapatkan dengan
33
resep dokter.
d. Menganjurkan
orang-orang
dengan
kecenderungan
batu ginjal untuk
berkonsultasi
dengan dokter
sebelum
meningkatkan
pemasukan
kalsium dalam
jumlah besar.
Juga penting
untuk memotivasi
orang-orang
tersebut untuk
minum tidak dari
2-3 bagian cairan
setiap hari untuk
melindungi atau
mengatasi
pembentukan
batu.
7. Ajarkan orang-orang
akan resiko
esteoporosis tentang
pentingnya latihan
fisik dalam
menurunkan
kekurangan kalsium
(lemah tulang).
8.Untuk mencegah
osteoporosis ditahun-
tahun mendatang
ajarkan kepada
remaja-remaja putri
tentang kebutuhan
kalsium yang
memadai. Jiga
diskusikan tentang
aspek-aspek
kehilangan kalsium
karena kekurangan
alkohol.
34
HYPERCALCEMIA
Hyperparatyroidtism Kelemahan pada otot 1. Waspadai pasien-
penyakit Neoplastic kelelahan, lethargy pasien akan resiko
yang mengganggu : Konstipasi Anorexia, hypercalcemia dan
tumor padat (dada, pusing dan muntah- awasi munculnya.
prostate, dan muntah penurunan 2. Tingkatkan mobilisasi
melanomas yang ingatan, penurunan pasien bila mungkin;
mengganggu). atensi, kebimbingan perjelas bahwa
Ketidakteraturan Polyuria dan polypsia imobilisasi
yang Batu ginjal menyebabkan
berkepanjangan. Penahanan cardiac hypercalcemia.
Kelebihan vitamin D dapat terjadi dalam 3. Motivasi pasien
Kelebihan krisis hypercalcemia terhadap penerimaan
penggunaan pada ECG menunjukkan secara oral terhadap
kalsium yang penyempitan interval cairan yang kurang
mengandung Q-T Perubahan pada untuk manjaga
alkasit/suplemen tulang terlihat dalam pasien.
kalsium. rantegen dalam 4. Jangan biarkan
Sindroma alkali-susu hypercalcemia kronis konsumsi berlebihan
Serum kalsium pada produk-produk
>10,5mg/dl (2,62 yang berkadar kalsium
mmol/l). tinggi.
Tes sutkowichs 5. Berikan makanan
memperlihatkan yang jumlahnya
presipitasi padat. memadai untuk
mengganti kerugian
tendensi untuk
konstipasi.
6. Ambil tindakan
pencegahan yang
aman jika kegelisahan
atau gejala-gejala
mental yang lain
muncul. Jelaskan
kepada pasien dan
keluarganya bahwa
perubahan mental
yang berhubungan
dengan hypercalcemia
dapat pulih dengan
perawatan.
7. Waspadai bahwa
penahanan cardiac
dapat terjadi pada
pasien dengan
hypercalcemia berat.
Berjaga-jaga untuk
mengatasi situasi
darurat.
35
8. Waspadai bahwa
tulang dapat lebih
mudah rusak pada
pasien dengan
hypercalcemia kronis
karena resopsi tulang
berlebihan, membuat
lemahnya struktur
tulang.
9. Lebih waspada pada
tanda-tanda digitalis
toksiti ketika
hypercalcemia terjadi
dalam pasien yang
terkena digitalis
toksiti.
10. Bantu formasi
pencegahan pada
kalsium batu ginjal
pada pasien yang
menderita sudah lama
hypercalcemia atau
cegah dengan :
Memaksa cairan-
cairan untuk
mengatur urin, hal
tersebut
menghindarkan
penjenuhan yang
hebat pada
penurunan.
Memberikan cairan-
cairan yang
menghasilkan asam-
abu (seperti pada
jus cranberry)
karena urin
kurang dari 6,5
akan membantu
pemasukan kalsium.
Mencegah urinari
statis dengan
mengubah-ubah
pasien secara
berkala,
meninggalkan
kepala tempat tidur,
dan siup-up pada
pasien bila
36
memungkinkan.
Memotivasi
penahanan berat
dan ambulansi
secepat mungkin.
HYPERMAGNESEMIA
Alkoholisme kronis,
Sindroma kegagalan Tanda awal (level
penyerapan serum Mg pada 3 1. Awasi/ peringatkan
intestinal diare mEq/l atau 1,5 mmol pasien atas resiko
Penghisapan – 2,5 mmol). dan perkirakan
Nasogastric - Kulit panas (pada kemunculannya. Bila
pemberian makanan periperial dicurigai adanya
secara agresif vasodilation). hypermagnesemia,
setelah kelaparan - Hypotension perhatikan
(kurang makan) - Pusing-pusing dan parameter-
(seperti dalam TPN) muntah-muntah parameter dibawah
tanpa penggantian Rasa ngantuk, reflek ini :
Mg yang memadai hypoactive, dan - Reflek Patellar ; jika
Asministrasi kelemahan otot tidak ada, beritahu dokter
berkelanjutan pada (dapat terjadi pada karena hal tersebut
Mg cairan lv Diabetic level serum biasanya terjadi pada
Ketoacidosis magnesium 5-7 mEq/ level serum magnesium
Hyperaklosteronism liter atau 2,5-3 lebih besar dari pada
Obat-obatan : mmol/l) Kesulitan 7mEq/L atau 3,5 mmol/L.
- Diuretics pernafasan dapat Jika ada kemajuan,
- Aminogycoside terjadi pada level cardiac atau penahanan
Antibioticc (seperti serum respiratori dapat terjadi.
gentacin) Magnesium 10 mEq/L - Tingkat Kesadaran :
- Cisplatin atau 5mEq/L Perhatikan pada rada
- Vitamin D dosis Koma dapat terjadi kantuk, lethargy dan
besar atau pada tingkat serum koma.
suplemen-suplemen magnesium 12-15 2. Jangan memberikan
kalsium. mEq/L atau 5-7 Magnesium pada
- Pemeliharaan sitrat mEq/L medikasi pada
dalam produk darah, Ketidaknormalan pasien yang
iritabilitas Cardiac. mengalami
Neuromuscular : -Sinus bradycardia, kegagalan ginjal.
- Peningkatan memperpanjang 3. Peringatkan pasien
refleks interval-interval P-R, berpenyakit ginjal
- Tanda-tanda QRS, dan Q-T (pada untuk mengecek
chvostek dan level serum kesehatan mereka
trousseaus positif. Magnesium 7,1 sebelum menjalani
- Sawan Manifestasi mEq/L - –0 mEq/L perawatan.
Cardiac atau 3,5 – 5 mmol 4. Waspadai faktor-
- Tachyarrhythmlas perliter). faktor yang
37
-ECG berubah pada Blok jantung dan Berhubungan dengan
kasus-kasus berat : penahan cardiac admenistrasi parenteral
Ineterval P-R dan QT didalam diastol pda garam magnesium.
berkepanjangan, (dapat tejadi pada
memperluas QRS level serum
kompleks, depresi Magnesium 15-20
segmen ST, dan mEq/L atau 7,5-10
inversi Twave mmol/L).
Bayi lemah dan tidak
menangis pada saat
lahir
Hypophosphatemia
Administrasi glukosa Paresthesias 1. Beritahu kepada
pemberian makan Kelemahan otot pasien atas resiko
setelah kelaparan. (mungkin hypophosphatemia.
Diabetic dimanifestasikan - Khususnya atas resiko
Ketoacidosis. sebagai penurunan kesalahan pemberian
Phosphate – dinding kekuatan genggaman makan pada pasien.
antacids. Fase tangan dan kesulitan - Dimulai (terjadinya)
penyembuhan berbicara). dari TPN atu pemenuhan
setelah terbakar Sakit pada otot. kalori yang besar dengan
setelah luka bakar. Perubahan mental menggunakan infus.
seperti rasa cemas, - Begitu juga resiko besar
kegelisahan, mata terjadi pada pasien
gelap dan koma. dengan diabetik
Cardium Yopathy ketoacidosis selama
Kegagalan respiratori periode perawatan awal
akut. (mungkin dengan insulin dan cairan
berhubungan dengan mitra venous.
kelemahan pada otot 2. Awasi pasien yang
dada). beresiko
Serum phosphate < hypiphosphatemia.
dari2,5 mg/dl (0,8 3. Waspada bahwa
mmol/L). pasien yanh terkena
Penurunan serat hipophostemia berat
Oksigenasi dapat terkena resiko
infeksi karena
perubahan pada sel-
sel darah putih.
4. Atur produk-produk
intravenous phosphate
secara hati-hati.
Perhatikan bahwa
produk tersebut harus
diatas perlahan-lahan
pada cairan infus
untuk menghindari
38
phosphate intoxit.
Persering pengawasan
dari tingkat serum
posporus untuk
membimbing terapi.
5. Perhatikan bahwa
pada orang dewasa
dosis yang biasa untuk
phosphorus adalah
10-15 mmol/L cairan
TPN. Tapi pengaturan
dosis mungkin juga
tidak mencukupi jika
pasien tersebut
berada dalam daerah
anabolic tinggi.
9. Perhatikan kebutuhan
akan pengenalan
hiperlimintasi pada
pasien yang
mengalami
kesalahan-kesalahan
pada pemberian
makanan. Awasi
standart frekuensi
aliran pada TPN.
7. Waspada terhadap
peningkatan secara
tiba-tiba pada level
serum phosphorus
yang dapat
mengakibatkan
hyphocalcemia. Untuk
alasan ini tingkat
serum Calcium harus
dimonitor. Perhatikan
rasa gatal disekitar
mulut, tanda-tanda
chpostek positif,
arrhythmias dan
hypotensi.
8. Karena ada
kemungkinan
pemberian phosphorus
ketika memberikan
cairan phosphat,
monitor tanda-tanda
hypophosphatemia
dan garam.
39
9. Monitor diare pada
klien-klien yang
memakai suplemen
phosporus oral ;
konsultasikan pada
dokter jika keadaan
tersebut tidak berubah
/ bertambah parah.
10. Campurkan
suplemen phosphorus
dalam bentuk bubuk
secara oral dengan air
dingin sehingga lebih
nyaman. Juga
kenyamanan dapat
ditingkatkan dengan
mendinginkan cairan
yang dibuat dari
bubuk tersebut.
Hyperphosphatemia
Kegagalan ginjal Konsekuensi jangka 1. Beritahu pasien atas
Kemoterapi pendek : resiko
Khususnya pada . Gejala-gejala hperphosphatemia.
limpoboblastic tetanus, seperti 2. Awasi tanda-tanda
leukimia dan rasa gatal pada tetanus seperti rasa
lymphoma akut. jari tangan dan gatal pada jari tangan
Pemenuhan yang sekitar mulut, dan sekitar mulut dan
besar pada susu kekauan, dan munculnya kram otot
seperti pada kekejangan otot. atau tanda-tanda
perawatan peptic Konsekuensi chvostek dan
culcer. Penggunaan jangka panjang trousseau positif pada
susu sapi pada bayi. Jatuhnya kalsium pasien.
Pemenuhan pospat pada 3. Waspadai bahwa
berlebihan pada daerah-daerah gejala-gejala tersebut
phosphat didalam bukan tulang mungkin mengarah
Laxativies. seperti pada kepada hyposphate
Administrasi ginjal, arteri, kulit, tinggi dan hampir
berlebihan pada sendi atau kornea. sebagian besar terjadi
suplemen . Serum phosphate pada pasien yang
phosphorus baik > 4,5 mg/dl (1,4 menerima pemasukan
secara intravenus. mmol/L). muatan phosphate
Konsumsi kelebihan tinggi.
pada vitamin D
(meningkatkan
penyerapan pada
phosphorus )
Hypoparathyoiidtism
e Hyperthyroidtisme.
40
Gangguan Keseimbangan Asam-Basa
Respiratori Acidosis
Respiratori Alkalosis
Metabolic Acidosis
41
Metabolik Alkalosis
Metabolik Alkalosis adalah kelebihan primer asam karbonat. Ini
mungkin terjadi pada kehilangan asam yang berlebihan atau ingesti
peningkatan basa atau retensi. Tubuh mencoba untuk mengkompensasi
dengan menerima karbondioksida. Respirasi menjadi lamban dan dangkal,
dan periode tidak bernapas mungkin terjadi. Ginjal mencoba untuk
memisahkan potasium dan sodium dengan bikarbonat berlebih dan
menerima hidrogen didalam asam karbonat.
Metabolik alkalosis = Bikarbonat tinggi. Asam yang tidak menguap,
hilang dan tidak digunakan. HCO3- diterima dalam jumlah yang
tidak proporsional.
Interpretasi
42
TABEL 35 – 5
Gangguan Asam – Basa : Faktor-faktor etiologi, Karakteristik
dan Intervensi Perawatan
Respiratori
Acidosis (asam Respiratori Acidosis
Perawatan diarahkan
karbonat berlebih) Akut : pada perbaikan ;
Pulmonary Edema -Kepala terasa penuh ( ukuran-ukuran pasti
Akut. menyebabkan terbagi dengan
Atelectatis. carebrvascular penyebab ventilsi yang
Pneumothorax, vasodibtion dan
tidak memadai, agent-
hemothorax. peningkatan aliran
agent pharmacologic
Overdosis obat darah celebral,
digunakan sesuai
pengurang rasa sakit khususnya ketika lebih indikasi. Sebagai
atau anesthetic. tinggi dari 60 mm Hg. contoh, bronchodilator
Posisi pada meja OR - Gangguan mental. membantu mengurangi
yang mempengaruhi - Ketidaksadaran. kekejangan bronchial ;
respirasi - Sawan. antibiotic digunakan
Penahanan cardiac. - Jantung berdebar. pada infeksi
Penahanan - Ventricular fibrillation
respiration. Hidrasi
pneumonia. mungkin tanda
yang memadai (2-3 L/
Laryngospasm. pertama pada pasien hari) diindikasi untuk
Pengaturan anesthesi menjaga cairan selaput
mekanisme vertilasi (berhubungan dengan mocous dan
tidak wajar. hyperkalemia) pemindahan fasilitas
- ABGS : sekresi. Suplemen
pH > 7,35 oksigen digunakan bila
PaCO2>42mmHg diperlukan.
HCO3- normal atau Respirasi mekanis,
meningkat sedikit digunakan secara hati-
hati, akan
memperbaiki ventilasi
Respiratori Acidosis paru-paru. Satu yang
Kronis : harus diingat bahwa
- Lemah. penggunaan respirator
- Sakit kepala mekanik yang terlalu
- ABGS : giat dapat
PH , 7,35 menyebabkan ekskresi
PaCO2 > 42 mmHg yang cepat dari
HCO3- >26 mEq karbondioksida dimana
(mmol/L) ginjal tidak dapat
membuang kelebihan
bikarbonat dengan
kecepatan yang
memadai untuk
mencegah alkalosis
43
dan sawan. Dengan
alasan tersebut,
peningkatan
harus dikurangi
perlahan-lahan.
Respiratori
Alkalosis
Rasa cemas yang PaCO2 Rendah Jika kecemasan adalah
berlebihan mengakibatkan penyebab respiratori
( penyebab yang cerebral alkalosis, pasien harus
paling banyak vasoconstriction dan diperingatkan bahwa
ditemui ) menurunkan aliran gejala tersebut adalah
Hypoxemio darah di otak. Tidak sebab dari pernafasan
Demam tinggi dapat berkonsentrasi abnormal. Beri
Salicylate penurunan iritasi petunjuk kepada
Intoxication dini kalsium (kekakuan, pasien untuk bernafas
( menstimulasi pusat rasa gatal dan lebih perlahan ( untuk
respiratori) circumoral poresthesia, mengakumulasi
Sistem syaraf pusat terjadi bila respiratori karbondioksida) atau
luka melibatkan alkalosis meningkat bernafas dalam sistem
pusat respiratori. cepat). tertutup (seperti
Pulmonary Emboli Sindroma dengan kantong
Thyrotoxicosis Hyperventilation : kertas) itu dapat
Ventilasi berlebih Berkeringat. menolong. Biasanya
dengan ventilator -Mulut kering obat untuk
mekanik - Pusing dan muntah mengurangi rasa sakit
Kehamilan ( level - Pandangan kabur digunakan untuk
progesterone tinggi - Sawan dan melegakan ventilasi
mempersensitif kehilangan kesadaran pada pasien yang
pusat respiratori ( mungkin dikarenakan mengalami kecemasan
pada phisologic) cerebral eschemia, berat (jika alkalosis
disebabkan oleh cukup untuk
cerebral menyebabkan pingsan,
vasoconstriction) peningkatan ventilasi
- Berdebar berhenti dan respirasi
- Tremuloushess akan kembali normal)
- ABGS : Perawatan untuk
pH > 7,45 pencegahan respiratori
PaCO2 < 38 mmHg alkalosis diarahkan
HCO3- < 22 mEq pada pembenahan
problem yang menjadi
sebab utama.
Metabolik Acidosis
(kekurangan Basa – - Sakit kepala Perawatan diarahkan
Bikarbonat) -Kegelisahan/ membenahi atau
Kesenjangan anion kebimbangan membetulkan
normal : - Rasa kantuk kerusakan metabolis
- Diare -Peningkatan level jika penyebab-
- Intestinal fistulas respiratori dan penyebab problem
44
Ureteroussigmoidost kedalaman respiratori adalah pemenuhan
- Hyperalimentation - Pusing-pusing dan clorida yng berlebih,
- Obat-obat yang muntah-muntah. perawatan terfpkus
diasamkan (seperti -Peripheral pada melenyapnya
Amonium Klorida) Vasodilation sumber. Ketika
- Renal Tubular -Penurunan diperlukan, bikarbonat
Acidosis (RTA) pengeluaran cardiac diadministrasi.
Kesenjangan anion ketika pH jatuh
tinggi : dibawah 7
-Dabetic - ABGS
Ketoacidosis pH < 7,35
-Kekurangan HCO3- < 22mEq
ketoacidosis PaCO2 < 38 mmHg
-Lactic acidosis BE negatif
- Gagal ginjal
- Ingesti ( seperi Hyperkalemia sering
salicylaes, ethylene muncul (kecuali dalam
glycol, dan diare, RTA dan
methanol). penggunaan
acetazolamide).
Metabolik Yang berhubungan Perawatan ditujuan
Alakalosis dengan ionisasi kepada pengembalian
( Kelebihan Basa kalsium : kondisi abnormal.
Bikarbonat) Rasa gatal pada jari Cl yang memadai
Muntah-muntah Circumoral parenthesia harus disuplai ke ginjal
Hipokalemi Kekejangan carpopedal untuk penyerapan
Hiperaldosteronis Otot-otot hipertonik sodium dengan Cl
m Respirasi terdepresi (memungkinkan
Cushing’s ekskresi kelebihan
syndrome ABGS : bikarbonat.
Potassium PH : 7,45
kehilangan Bikarbonat > 26 mEq Perawatan juga
diuretik PaCO2 > 42 mmHg meliputi pengembalian
Alkali ingestion BE positif Hipokalemia volume cairan normal
(bicarbonat sering muncul dengan cairan NaCl
mengandung Serum Cl lebih rendah
antasida) dari Na
Administrasi
NaHCO3
parenteral pada
cardiopulmonary
resusitasi
Perasaan lega
tiba-tiba pada
respiratory
asidosis kronis
45
RIWAYAT KEPERAWATAN
Tiap riwayat perawatan komperhensif seharusnya menyangkut
pertanyaan-pertanyaan yang mengijinkan perawat untuk menaksir cairan
pada pasien, elektrolit dan keseimbangan asam – basa. Pertanyaan-
pertanyaan kuestioner juga harus dilakukan dalam indikasi pasien dengan
resiko ketidakseimbangan. Faktor-faktor resiko meliputi :
Pathophysiology menggaris bawahi penyakit akut dan kronis (seperti
diabetes mellitus, kegagalan karena penyumbatan pada jantung dan
kegagalan jantung).
Kehilangan cairan-cairan tubuh secara abnormal (muntah-muntah dan
diare berat atau berkepanjangan, luka berair).
Terapi dengan kecenderungan yang merusak cairan dan keseimbangan
elektrolit (medikasi dengan diuretic dan steroid, perawatan seperti terapi
intravenous dan zat makanan total parenteral).
Pemeriksaan Perawatan
46
kebutuhan pengukuran atau takaran masuk dan keluarnya cairan. Tanda
ditempatkan didalam kamar pasien dan papan pencatatan pada sisi
tempat tidur mencatat pemasukan dan pengeluaran sangat membantu
untuk mengingatkan perawat dan pasien.
Pemasukan untuk mengingatkan perawat dan pasien
47
Berat Harian
Studi Laboratori
Tes laboratorium sangat membantu dalam menentukan keberadaan
cairan, elektrolit dan keseimbangan asam – basa. Standar tes meliputi ;
Serum Elektrolit
Screening test ini dilakukan secara rutin atas ijin rumah sakit yang
menyediakan informasi pada tingkat plasma dari elektrolit terpilih.
Penentuan biasanya dilakukan dengan tingkat plasma pada sodium,
potasium, clorit, dan ion-ion bikarbonat.
48
TABEL 35 – 6
Ketidakseimbangan dihasilkan dari kehilangan cairan tubuh
yang spesifik
49
TABEL 35 – 7
Parameter untuk dipertimbangkan dalam pengukuran klinis
untuk cairan, elektrolit dan keseimbangan asam – basa
50
Keringat dan
pengeringan
dari luka harus
dicacat dan di
perkirakan
Hyperventilati
on
berkepanjanga
n juga harus
dicatat
Volume dan Ukur semua Pengeluaran Volume urin
konsentrasi kehilangan unit normal rendah dengan
urin cairan adalah spesifik gravity
menurut rute/ sekitar 1 ml tinggi
jalur. per kg berat mengindikasik
Gunakan alat- badan an kekurangan
alat yang perjam volume cairan.
sudah diukur (untuk rata- Volume urin
(alat ukur) rata tinggi dengan
untuk volume dewas : spesifik gravity
kecil dari urin. 1500 ml/ 24 rendah
Bila volume jam) karena mengindikasik
urin tiap jam peningkatan an penyakit
perlu diukur. sekresi ginjal
Perhitungkan aldosterone Volume urin
faktor-faktor dan ADH. tinggi
yang dapat Luas daerah mengalibatkan
merubah spesifik volume cairan
pengeluaran gravity berlebih.
urin : adalah dari Volume urin
1. Jumlah 1,003-1,035 meningkat
pemasuka luas daerah pada saat /
n cairan osmolalitas kondisi cairan
2. Kehilangan urin antara solute tinggi
lewat kulit, 500 mOsm termuat,
paru-paru, dan seperti
dan 800mOsm / diabetes
gastrointes kg (mmol / melitus dan
tinal. kg ). demam.
3. Jumlah Hypovolemia
produk menyebabkan
buangan peningkatan
untuk volume urin
ekskresi. jika ginjal
4. Kemampua berfungsi
n normal.
pengkonse
ntrasian
pada
51
ginjal.
5. Volume
darah
6. Pengaruh-
pengaruh
hormonal
(dominann
ya
aldosteron
dan ADH)
Berat tubuh Karena Berat pasien Variasi yang
keitdakakurata harus relatif cepat pada
n sering tetap stabil. berat tubuh
terjadi dalam menggambark
mencatat an perubahan
pemasukan dalam volume
dan cairan tubuh.
pengeluaran, Kehilangan
berat tubuh yang cepat
dipercaya pada berat
sebagai tubuh akan
indikator yang terjadi bila
lebih akurat. total
Petunjuk pemasukan
untuk cairan kurang
mengukur dari total
berat pasien : pengeluaran
1. Gunakan cairan.
skala yang 1. Kehilangan
sama setiap cepat 2%
kali total berat
pengukuran tubuh
2. Ukur berat (TBW)
pada waktu mengindikas
yang sama i
setiap hari. kekurangan
3. Pastikan volume
pasien cairan
memakai ringan.
pakaian 2. Kehilangan
yang sama cepat 5%
atau sejenis. TBW
4. Jika pasien mengindikas
tidak dapat i
berdiri pada kekurangan
skala volume
portable / cairan
kecil, menengah.
gunakan 3. Kehilangan
52
skala tempat cepat 8%
tidur. atau lebih
TBW
mengindikas
ikan
kekurangan
volume
cairan
berat /
parah.
Pemasukan
secara cepat
berat tubuh
akan terjadi
bila total
pemasukan
cairan lebih
besar dari
pada total
pengeluaran
cairan.
1. Pemasukan
cepat 2%
TBW
mengindikasi
kan
kelebihan
volume
cairan
ringan.
2. Pemasukan
cepat 5%
TBW
mengindikasi
kan
kelebihan
volume
cairan
menengah.
3. Pemasukan
cepat 8%
atau lebih
TBW
mengindikasi
kan
kelebihan
volume
cairan
berat /
53
parah.
4.
Elastisitas Cubit kulit Cubutan Pada
Kulit pasien di atas pada kulit seseorang
tulang dada, akan yang
paha atu dahi. langsung mengalami
Beberapa kembali ke kekurangan
orang memilih posisi volume cairan,
untuk test normal jika kembalinya
turgor dilepaskan. kulit keposisi
(elastisitas) Penguranga normal setelah
pada anak- n elastisitas cubitan dilepas
anak pad kulit biasa lebih
dareah di terjadi pada perlahan ; kulit
tengah-tengah pasien- mungkin tetap
paha. pasien yang terangkat
Turgor kulit lebih tua untuk
dapat berbeda (berumur beberapa
menurut lebih dari detik.
umur, daerah 55-60 Kurang gizi
zat gizi, dan tahun) berat (parah),
bahkan dikarenakan khususnya
menurut ras. penurunan pada bayi
dalam dapat
elastisitas mengakibatkan
kulit primer. depresi turgor
kulit walaupun
tanpa
kekosongan
atau
kekurangan
cairan.
Turgor Lidah Tidak seperti Pada orang
turgor kulit, mengalami
turgor lidah kekurangan
tidak lidah, mereka
terpengaruh mengalami
pada umur kerutan
tertentu. memanjang
Ditemukan dan lidahnya
pada orang lebih kecil.
dewasa yang Kelebihan
sehat. sodium
Lidah berkerut menyebabkan
memanjang lidah kelihatan
merah dan
lengkap.
Air dan Mulut kering Selaput Kekeringan
rongga mulut mungkin lendir basah pada selaput
54
dikarenakan pada rongga atau membran
kekurangan mulut. dimana pipi
volumeCairan dan gusi
atau bertemu
pernafasan mengindikasik
lewat mulut. an kekurangan
Jika ragu-ragu volume cairan.
perawat harus Selaput lendir
memasukkan yang lengket
jarinya pada yang kering
rongga mulut diidentifikasika
dan rasakan n didalam
selaput antara kelebihan
pipi dan gusi ; sodium.
kekeringan
pada dareah
tersebut
mengindikasik
an kekurangan
volume cairan.
Air mata dan Air mata Ketiadaan air
ludah dan air mata dan air
ludah ludah pada
menurun anak
secar merupakan
normal tanda dari
menurut kekurangan
umur volume. Cairan
hal itu menjadi
lebih jelas
dengan
hilagnya cairan
5% dari berat
tubuh.
Warna kulit Metabolic
dan suhu kulit Acidosis
menyebabkan
tubuh hangat,
kulit panas
(dikarenakan
peripheral
vasodilation).
Kekurangan
volume cairan
yang parah
menyebabkan
kulit pucat dan
dingin
(dikarenakan
55
vasoconstristio
n, dimana
terjadi untuk
mengganti /
mengkompens
asi
hypovalemia).
Raut Wajah Kekurangan
volume. Cairan
10% dari berat
badan
menyebabkan
penurunan
tekanan
intravaskular
yang
mengakibatkan
mata kelihatan
cekung dan
terasa lembut
waktu
menyentuh.
Edema Pitting Tidak ada Secara klinis
(Akumulasi (berlubang) ederma edema tidak
yang berlebih edema biasanya
pada cairan (fenomena terlihat /
intersisial) yang tampak pada
dibuktikan orang dewasa
mengenakan sampai retensi
daerah 5 lb – 10 lb
edemataus kelebihan
dengan satu cairan terjadi.
jari dan Pitting
melepaskanya (berlubang)
dan bekas edema tidak
tekanan jari dapat menjadi
tersebut tetap bukti sampai
tinggal) sekurangnya
mungkin 10%
diindikasikan peningkatan
dengan berat badan
menggunakan terjadi.
tanda-tanda Formasi dari
plus untuk edema
mengindikasik mungkin dapat
an jumlah / dialokasikan
besarnya (seperti
daerah (range) thrombophlebit
dari + 1 is) atau
56
(dipersepsikan digeneralisasik
ederma) an (seperti
sampai + 4 dalam
(ederma kegagalan
parah) jantung,
Pengukuran cirrhoss liver,
bagian tubuh atu sindroma
dengan pita nephrotic
milimeter, adalah
pada daerah merupakan
yang sama hasil dari
setiap hari, retensi
adalah metode sodium.
yang lebih Tidak akan
pasti untuk terjadi/ tidak
pengukuran. ada perihal
Kelebihan edema dengan
cairan hanya retensi
intersisial air saja
dapat (seperti terjadi
menimbun dengan sekresi
lebih banyak berlebih ADH).
didalam Lagi pula ada
extremitas daerah
yang lebih bengkak
rendah dari cellular yang
pasien dapat dideteksi
ambulatori dan dengan
didalam menekan satu
daerah jam diatas
presakal sterum (tulang
pasien yang dada) dan
berbaring meninggalkan
Kehadiran jejak jari.
periorbital
(disekitar
mata) ederma
atau pedal
edema harus
segera dilihat /
dicari ederma
dibagian lain
tubuh.
Suhu Tubuh Karena Temparatur Ada kenaikan
demam bascline suhu tubuh
meningkatkan diurnal dalam
hilangnya variations hypermatremia
cairan-cairan (dehirdrasi)
tubuh, penting mungkin
57
bahwa berhubungan
peningkatan/ dengan
naiknya suhu kekurangan/
dideteksi ketiadaan/
secara dini tidak
dan intervensi tersedianya
yang cairan untuk
seharusnya berkeringat.
dilakukan. Juga dehirdrasi
Suhu tubuh mempunyai
dan tanda- efek langsung
tanda vital pada
lainya harus hypothlamus.
ditetapkan Ada penurunan
pada pada suhu
pertimbangan tubuh dalam
perawat. kekurangan
volume. Cairan
bila tidak
terkomplikasi
oleh infeksi
(mungkin
merupakan
hasil dari
penurunan
metabolisme.
Demam
meningkatkan
hilangnya
cairan-cairan
tubuh.
1. Peningkatan
metabolisme
menghasilka
n lebih
banyak
limbah
metabolic
dan
peningkatan
urin.
2. Demam juga
menyebabka
n hyperpnea,
(peningkatan
pernapasan
yang terjadi/
hasilnya
pada
58
hilangnya
uap air
ekstra
melalui
paru-paru).
Kenaikan
temperatur
antara
meningkatkan
kebutuhan
cairan dalam
24 jam
sekurangnya
500ml, dan
suhu diatas
103
meningkatkan
kebutuhan
cairan
sekurangnya
1000 ml.
Nadi Standar nadi Tochycardia
baselme biasanya
(normal), ritme merupakan
normal dan tanda paling
volume normal. dini dari
penurunan
volume
vascular
dihubungkan
dengan defisit
volume cairan
hal tersebut
mungkin juga
dapat
dihubungkan
dengan
kekurangan
magnesium
atau potasium.
Kelebihan
magnesium
atau potasium
dapat
menyebabkan
penurunan
kecepatan/tem
po jantung.
Denyut nadi
59
yang tidak
biasa juga
terjadi dengan
ketidakseimba
ngan potasium
dan
kekurangan
magnesium.
Volume nadi
menurun
dalam
kekurangan /
defisit volume
cairan dan
meningkat
dalam
kelebihan
volume. Cairan
Respirasi Standar nadi Respirasi yang
baseline dalam, dan
(normal), ritme cepat mungkin
normal dan merupakan
volume normal. mekanisme
kompensasi
untuk
metabolic
acidosis atau
kegagalan
primer yang
menyebabkan
respiratori
alkalosis.
Resperasi yang
lambat dan
dangkal
mungkin
merupakan
mekanisme
kompensasi
pada metabolic
alkalosis atau
kegagalan
primer
penyebab
respiratori
acidosis.
Rasa lemah
atau
60
kelumpuhan
otot-otot
respiratori
terjadi pada
hypo atau
hyperkalemia
yang parah,
dan pada
kelebihan
magnesium
parah.
Berkumpulnya
air, diluar
penyakit
cardiopulmona
ry,
mengindikasik
an kelebihan
volume cairan.
Tekanan Kapanpun ketidak Tekanan darah Jatuhnya
Darah seimbangan normal tekanan
cairan dicurigai, melampaui 10
periksa tekanan mm Hg pada
darah pada saat saat berbaring
pasien berbaring keposisi duduk
duduk dan atau berdiri
berdiri. (postural
hypotensi)
biasanya
mengindikasik
an kekurangan
volume cairan.
Hypotension
dapat terjadi
dengan
kelebihan
magnesium
(terjadi
pertama pada
level 3 mEq-
5mEq/liter
atau 1,5
mmol-2,5
mmol / liter).
Hypotention
dapat terjadi
dengan
kekurangan
magnesium
61
dan dengan
kelebihan
volume cairan.
Pembuluh Pembuluh Normalnya, Cup rendah
darah leher darah leher ketika mungkin dapat
(tekanan menyediakan pasien mengindikasik
venous pusat) built in telentang, an.
marometer pembuluh 1. Penurunan
untuk darah leher volume
perubahan – eksternal darah.
perubahan mengisi 2. Obat
yang batas penyebab
mengikuti anterior dari vasocilation
dalam tekanan otot (menyebabk
venous pusat sternocledo an pooling
(CVP). mastoid. pada darah
Untuk Pada pasien didalam
mengistimasik dengan pembuluh
an tekanan posisi duduk darah
venous pusat, 45, peripheral)
perawat : pembengka Cup tinggi
1. Posisikan kan venous mungkin dapat
pasien secara mengindikasik
dengan normal an
posisi tidak 1. Peningkata
flowers meluas n volume
(kepala lebih dari 2 darah.
tempat cm. Diatas 2. Kegagalan
tidur sudut jantung.
diangkat sternal. 3. Vasoconstri
sampai 30- Tekanan ction.
45 derajat). diatrium
2. Buka baju kanan
pasien yang biasanya 0
memadai cm – 4 cm
yang air ;
mehalangi tekanan
leher atau pada vena
dada atas. cava kira-
3. Sediakan kira 4 cm –
penerangan 11 cm air.
yang
memadai
untuk
melihat
efektivitas
pembuluh
darah leher
pada setiap
62
sisi leher.
4. Ukur level /
tingkat
dimana
pembuluh
darah
membesar
atau diatas
level
manubrium.
Perkiraan yang
lebih akurat
dari volume.
Darah dapat
dicapai dengan
mengukur
tekanan
venous pusat
dengan
manometer
atau dengan
pengawasan
hemodynamik
dengan alat
dapat
mengukur
tekanan pada
dua sisi dari
jantung.
Iritabilitas Ketika Untuk (chuostekssign
Neuromuscular ketidakseimba mengetes ) pasien
ngan pada tanda-tanda dengan
kalsium, trousseau, hypokalemia
magnesium tempatkan atau
dan sodium alat tekanan hypomagnese
dicurigai, darah pada mia akan
penting untuk lengan dan memberi
menaksir pompa respon positif
peningkatan diatas dengan
atau tekanan sentakan
penurunan sysbolic unilateral pada
iritabilitas selama 3 otot-otot
neoumuscular menit muka,
pada pasien. (respon termasuk mata
Otot yang negatif) dan bibr.
sedang ditest Untuk (Troosscau
seharusny mengetes sign) respon
perlahan-lahan tanda positif
63
mengencang chvostele, merupakan
pada pasien syaraf muka perkembangan
harus santai. harus dari
Refleksi diketuk kekejangan
biasanya kira-kira 2 carpal.
termasuk pada cm anterior Reflek yang
skala 0 - +4 sampai dalam pada
0 = tanpa carlove otot munglin
reaksi (respon hypoactive
1+= kadang negatif). pada
mengecil kehadiran
tetapi ada hyperkalemia,
2+= normal hypermagnese
3+= lebih mia,
cepat dari hypokalemia,
rata-rata dan acidosis.
4+=
hyperactive.
64
Diagnosa
Ketika interpretasi data menunjukan problem-problem pada cairan
dan elektrolit dapat diperbaiki pada terapi perawatan yang mereka terima
satu dari label diagnosa ini :
65
TABEL 35 - 8
Diagnosa Keperawatan untuk Problem Umum Cairan dan
Elektrolit
66
merasa bengkak”.
Kekurangan Penurunan pemasukan Karakteristik :
Volume Cairan cairan : dikenakan / “Setelah saya flu saya
terkena restriksi cairan, merasa lemah dan
ketidakmampuan untuk tidak dapat bergerak
menelan cairan dari tempat tidur…
(debilitasi, sakit pada saya merasakan hal
mulut ), depresi. itu selama dua hari.
Peningkatan denyut
nadi dan respirasi.
Lendir mulut kering,
bibir rusak, lidah
berkerut.
Pengeluaran urin
jarang.
Kehilangan cairan Karakteristik :
abnormal : muntah; “Saya merasa setiap
diare; drainase saat”.
abnormal; enemas; “Saya muntah-muntah
diurentik; kehilangan dan diare berkali-kali
darah; diaphorosis; setiap hari”.
terbakar. Kehilangan berat : 5
lb (2-3 kg)
Pengeluaran cairan
lebih besar dari
pemasukan.
Pembuluh darah leher
hilang pada saat
berbaring lurus.
Penurunan turgor
(elastisitas) kulit.
Peningkatan kebutuhan Karakteristik :
akan cairan : latihan- Kulit hangat untuk
latihan sternous, udara menyentuh, berair dan
panas ekstrem atau panas.
kekeringan, demam Peningkatan suhu :
(peningkatan tingkat denyut nadi, respirasi.
metabolic). Penurunan tekanan
darah.
67
Planning
Tujuan (Keberhasilan ) Pasien
Tindakan perawatan untuk setiap pasien didukung oleh tujuan
pasien dibawah ini : pasien dewasa yang sehat akan :
Mengatur keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran cairan
(rata-rata sekitar 2500 ml masuknya cairan dan pengeluaran dalam 3
hari).
Mengatur spesific gravity urin dalam daerah normal (1,010 – 1,025 ).
Mempelajari perilaku perawatan diri sendiri untuk menjaga
keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam – basa – mengatur
pemasukan yang memadai dari cairan dan elektrolit; memberi respon
atas tanda-tanda tubuh dari ketidakseimbangan cairan; elektrolit atau
asam – basa yang mengancam.
Bila ketidakseimbangan terjadi, pasien akan menceritakan
gejala – gejala setelah implementasi dari perawatan ( 1 bulan setelah
penurunan pemasukan sodium pasien melaporkan kehilangan berat 4 lb
( 1,8 kg ).
Implementing
Intervensi perawatan untuk mencegah dan membenahi
ketidakseimbangan cairan, elektrolit dan asam – basa meliputi modifikasi
ransum, modifikasi pemasukan cairan, administrasi medikasi, terapi
intravenous, darah dan penggantian produk darah dan nutrisi parenteral
total.
68
Waspada akan kehilangan cairan berlebih dari tibih, dan coba untuk
mencegah kehilangan` bila mungkin. Muntah-muntah, respirasi jamak,
diare, luka berair, dan output urin berlebih, sebagai contoh mungkin
dapat menyebabkan kehilangan yang berlebih.
Pertimbangkan cara-cara atas daerah pasien mungkin mengarah kepada
ketidakseimbangan. Sebagai contoh banyak obat-obat yang
menstimulasi formasi urin meningkatkan pembuangan potasium. Jika
suplemen-suplemen makan mengandung potasium tinggi maka tidak
dimasukkan / disertakan kedalam ransum atau jika terapi obat tidak
dimulai, hypokalemia seringkali muncul. Adrenocorticosteroid dapat
mengarah pada retensi sodium dan air, dan ekskresi potasium yang
berlebih.
Pelajari apakah pasien telah dapat “ merawat “ dirinya sendiri dan, dapat
terjadi ketidakseimbangan cairan. Praktek-praktek yang biasanya
mengancam keseimbangan cairan meliputi penggunaan enemas,
laxative, antacid, dan penggunaan obat-obatan untuk meningkatkan
urinasi.
Pertimbangkan kondisi yang menyebabkan efek-efek merusak tubuh
yang mengancam ketidakseimbangan cairan. Contohnya adalah
immobilisasi, trauma, luka bakar, prosedur-prosedur pembedahan dan
tempat-tempat yang tidak terlindungi dari racun.
Mengajari pasien untuk mengamati ketidakseimbangan cairan dan
melaporkan ketidakseimbangan tersebut dengan segera. Contohnya
adala, penurunan dan penmbahan berat badan dengan cepat; jari-jari,
kaki dan persendian bengkak; kelopak mata yang sering berkedip;
kelemahan otot; perubahan pada kondisi kulit; produksi urin yang jarang
atau bahkan sangat berlimpah.
Bantu pasien dan keluarganya untuk mengerti apa arti pengaturan
keseimbangan cairan dan mencegah ketidakseimbangan yang terjadi.
69
Pada saat pemberian bahan makanan, pasien harus dapat
mengidentifikasi nama yang dapat bebas dimakan atau mana yang harus
dibatasi, begitu pula yang harus dihindari. Baik pasien maupun orang yang
bertanggungjawab menyiapkan makanan harus dapat mengerti 24 jam
perencanaan makanan digabungkan dengan modivikasi yang disarankan.
Peningkatan Cairan-cairan
70
Beragam tekhnik direkomendasikan untuk membantu pasien
menerima cairan lebih dari jumlah rata-rata :
Jelaskan kepada pasien dengan bahasa yang pasien mengerti, tujuan /
maksud spesifik dari penerimaan cairan dengan jumlah yang
diperintahkan setiap harinya. Ini membantu meningkatkan motivasi dan
lebih berarti dari pada hanya mengatakan kepada pasien untuk
meningkatkan penerimaan atau pemasukan cairanya.
Siapkan tujuan-tujuan interim dan jangka panjang dengan pasien.
contoh : meliputi / termasuk satu gelas air tiap jam, minimum tertentu
diminum pada saat program TV selesai, atau satu kendi air pada waktu
makan siang. Sebagaian besar akan mencoba melaksanakan tujuan-
tujuan yang penyiapanya mereka bantu, Walaupun pada saat itu mereka
tidak merasa haus.
Rencanakan untuk memberi lebih banyak cairan dalam jumlah yang
proporsional selama jam-jam pertama dari pasien bangun tidur. Pasien
biasanya mau menerima cairan relatif lebih mudah setelah menerima
sedikit / tidak sama sekali cairan selama waktu tidur.
Coba untuk menghindarkan pemberian cairan dalam jumlah yang besar
sebelum tidur. Ini membantu mencegah gangguan pada saat istirahat
karena pasien butuh buang air kecil.
Usahakan sedapat mungkin untuk memperbanyak keragaman cairan
agar penerimaan cairan dalam jumlah besar tidak membosankan dan
nyaman. Jika pasien tidak menyukai penerimaan cairan (biasa terjadi
pada anak-anak) atau mengalami kesulitan menelan, berikan jelli, es
lilin, air es, atau apa saja yang mungkin disukai oleh anak-anak.
Jaga kesediaan dan keberadaan cairan untuk pasien. Tidak
menyenangkan saat melihat perawat yang tidak mampu menjaga atau
menjamin agar tubuh pasien keberadaan cairan selalu dapat terpenuhi.
Contohnya seperti, termos yang tidak terisi air, gelas kosong, termos
yang penuh terisi air diluar jangkauan, atau termos yang terlalu berat
untuk diangkat.
Sajikan cairan pada temperatur yang wajar. Contoh, pasien menyukai
meminum cairan yang dingin oleh es, dan kopi dan the bila cairan
hangat atau panas.
Gunakan gelas atau mug yang bersih dan atraktif untuk membantu
keinginan pasien untuk meminum cairannya.
Biarakan pasien membantu menyimpan catatan tentang penerimaan
cairan bila mungkin. Hal ini seringkali membntu memotifasi pasien untuk
meningkatkan penerimaan cairan.
Berikan dorongan, pengertian, dan motivasi, karena pemaksaan dalam
penerimaan cairan kepada pasien yang sedang tidak merasa haus akan
sangat tidak menyenangkan.
71
kreativitas dan pertimbangan pasien oleh perawat sangat perlu untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Cairan-cairan juga dapat diganti dengan
nasogastric, gastronomy, atau jejunastomy tubes.
72
Berikan dorongan, pengertian dan motivasi sebab pembatasan
pemasukan cairan pada orang merasa haus sangat tidak menyenangkan
ADMINISTRASI MEDIKASI
Pasien dengan ketidakseimbangan cairan, elektrolit dan asam-
basa seringkali meminta medikasi sebagai bagian dari terapi. Perawat harus
dapat menjelaskan efek-efek terapi dari persiapan mineral – elektrolit dan
diuretic sebaik menjelaskan tentang bahaya dari efek-efek yang kurang
baik pada medikasi yang lain seperti penggantian / penempatan steroid dan
hormonal.
Diuretic
73
efek-efek yang diharapkan, dan reaksi tidak langsung yang terjadi.
Kandungan air dan larutan elektrolit yang dipilih dengan komentarnya
tentang kegunaannya, disajikan pada tabel 35 – 9.
Pemilihan Letak
74
Memulai Infus Intravenous
NO TAHAP LANGKAH-LANGKAH
I Standart Input
Persiapan Alat Bahan dan alat yang harus dipersiapkan
dalam pemasangan infus :
Untuk bahan :
Cairan yang dibutuhkan
Kapas steril
Kasa/lidi wathen steril
Alkohol 70 %
Providon iodine
Plester
Untuk Alat :
Standart infus
Infus set
IV Catheter
Botol spray steril
Korentang
Pengalas
Bengkok
75
Alat pencukur
Torniquet
Gunting
76
menghadap keatas
11. Setelah IV catheter masuk
vena torniquet dilepas, bila Iv
catheter telah masuk ¼ bagian
mandrin ditarik pelan-pelan sambil
IV catheter didorong masuk sampai
pangkalnya.
12. Sebelum melepas mandrin,
tekan ujung vena catheter dengan
jari, lepas mandrinnya, kemudian
sambungkan pangkal IV catheter
dengan infus set.
B. Pemasangan Fiksasi
Pada IV Catheter bersayap :
Letakkan plester dibawah sayap
kemudian lipatkan diatas sayap
searah dan sejajar ujung IV catheter
Letakkan plester kedua diatas
pangkal IV catheter dan sayap
dengan posisi melintang.
Tutup dengan kasa steril dan
dilekatkan dengan plester sesuai
kebutuhan
Tuliskan tanggal dan jam pemasangan IV
catheter pada plester penutup kasa.
Pada IV catheter tidak bersayap :
Letakkan plester dibawah pangkal IV
catheter, silangkan diatasnya
( perhatikan plester jangan sampai
menutupi luka tusukan IV catheter).
Lekatkan plester kedua dibelakang
plester yang pertama, diatas pangkal
IV catheter
Tutup dengan kasa steril dan
dilekatkan dengan plester sesuai
kebutuhan
Tuliskan tanggal dan jam
pemasangan pada plester penutup
kasa
77
6. Lakukan komunikasi untuk melakukan
terminasi dengan menanyakan
beberapa hal :
Bagaimana rasanya setelah dipasang
infus ?
Beri penilaian objektif dan
reinforcement (saudara tadi
kooperatif sekali, sehingga
pemasangan berjalan lancar).
Dan lakukan kontrak yang akan
datang (sampai ketemu lagi dan bila
ibu ada keluhan mohon lapor pada
kami).
78
Karena pergerakan pasien, gangguan pada mekanisme
pengaturan, atau perubahan pada ketinggian botol infus atau tempat tidur
dapat mempengaruhi standar aliran, bahkan setelah diatur, perawat perlu
untuk melanjutkan pengecekan dari infusi pada interval yang teratur.
Jika lebih dari satu botol larutan yang diperlukan aleh pasien,
perawat menyediakan botol-botol tambahan. Metodenya tergantung pada
prosedur yang ada pada rumah sakit tersebut. Beberapa peralatan
intravenous didesain untuk mempermudah prosedur dengan membuat
memungkinkanya untuk penyediaan botol-botol tambahan dengan
pengaturan tandem. Karena infusi sering berlanjut setelah tanggungjawab
pada perawatan pada pasien bertukar antara perawat yang satu dengan
perawat yang lain, dan merupakan hal yang baik jika ada keseragaman
dalam memanajemen infusi. Tanpa suatu keseragaman, kesalahan serius
dapat terjadi atau waktu yang terbuang dalam pengecekan dan pengecekan
ulang. Suatu metode untuk mengganti larutan dan selang dijelaskan dalam
prosedur 35 – 3. Perawatan untuk letak infusi.
79
berada pada tempatnya semakin besar kemungkinan atau peluang untuk
terjadinya komplikasi, seperti infelansi dan phlebitis. Pada kondisi tertentu,
perawat harus menggunakan diskretion dalam menentukan berapa
seringnya letak infusi dirubah. Sebagai contoh pasien yang menerima
kemoterapi jangka panjang. Pembuluh darah yang cocok cepat sekali habis.
Prosedur 35 – 4 dan 35 – 5 menjelaskan memonitor letak IV dan
bagaimana mengganti IV.
Aspek kontrovesial dari pemeliharaan dan perawatan tempat
pemasukan sehubungan dengan ingasi pada jarum. Ingasi kadangkala
digunakan apabila jarum penuh dengan darah dan pasien tidak mempunyai
daerah untuk memulai infusi yang lain. Prosedur tersebut tidak digunakan
kecuali ada kebijaksanaan lain dari agency (Rumah Sakit) yang
direkomendasikan.
Komplikasi
Penghentian Infus
80
Penggantian Darah dan produk-produk Darah
Tranfusi darah adalah infusi dari seluruh darah atau komponen darah
seperti plasma, sel-sel darah merah, atau platelets, dari orang sehat ke
pembuluh darah resipien. Orang yang menerima darah tersebut disebut
resipien. Orang yang memberikan darahnya disebut donor. Darah dapat
deberikan dengan transfusi langsung / tidak langsung. Didalam transfusi
tidak langsung darah diinfuskan setelah diambil dari donor dan diproses ;
metode ini paling banyak atau sering digunakan. Tekhnik tersebut hampir
sama dengan pemberian infusi intravenous. Didalam transfusi langsung
darah diinfusikan pada saat yang bersamaan dengan diambilnya darah dari
donor. Metode ini jarang digunakan, kecuali darurat tidak akan dibahas
disini.
81
karena orang dengan golongan darah tersebut tidak mempunyai aglitinin
untuk antigen A atau antigen B. Dan orang-orang yang mempunyai
golongan darah O sering dengan Universal Donor, karena mereka tidak
mempunyai antigen A atau antigen B
Faktor Rh
TABEL 35 – 9
Kandungan Air Terseleksi dan Larutan Terpilih Dengan
Komentar Tentang Penggunaanya
LARUTAN KOMENTAR
0,9 % NaCI (Isotonic Isotonic saline yang mengubah volume
Soline) : Na 154 mWq / plasma – digunakan dalam daerah
leter hypovolemic. Mempunyai lebih pada Na
CI 154 mEq / liter dan CI dapat menyebabkan kelebihan
volume cairan dan hyperchloremic.
Acidosis jika digunakan dalam volume
yang berlebih (khusunya pada pasien
dengan areal yang kurang baik).
Kadangkala digunakan untuk membenahi
metabolik alkalosis ringan.
Kadangkala digunakan untuk membenahi
kekurangan Na ringan tidak cukup baik
digunakan sebagai pemeliharaan larutan
secara rutin karena menyediakan Na dan
CI (dan hanya tersedia pada pemberian
dalam jumlah besar)
0,45% NaCI (Saline Larutan hypotonic yang menyediakan Na
kekuatan menengah) – 0,5 danair besar (free water). Free water
kekuatan dibutuhkan untuk membantu ginjal dalam
Na 77 mEq / liter membuang solute.
CI 77 mEq / liter Na dan CI tersedia, memungkinkan
ginjal untuk memilih jumlah elektrolit
yang dibutuhkan.
Kekurangan atas elektrolit lainnya butuh
82
penggantian harian.
0,3% NaCI : (soline 0,5 Larutan hypotonic yang menyediakan Na
kekuatan) dan CI, dan free water sering digunakan
Na 51 mEq / liter untuk hypernatremia (karena larutan ini
CI 51 mEq / liter mengandung jumlah kecil Na ,
melemahkan sodium plasma ketika tidak
diperkenankan untuk tetesan cepat).
3% NaCI Larutan hypertonic kasar (gossly
Na 513 mEq / liter hypertonic solution) digunakan hanya
CI 513 mEq / liter untuk hypernatremia berat. Merupakan
larutan yang berbahaya.
5% NaCI Larutan isotonic yang mengandung
Na 855 mEq / liter berbagai macam elektrolit yang secara
CI 855 mEq / liter berkonsentrasi sama seperti ditemukan
Lactated Ranger’s Solution dalam plasma (catat bahwa larutan ini
(hartman’s solution) : kurang Mg )
Na 130 mEq / liter Digunakan dalam perawatan hypovolemia,
K 4 mEq / liter luka bakar, dan kehilangan cairan seperti
Ca 3 mEq / liter empedu atau diare. Berguna dalam
CI 109 mEq / liter penanganan metabolik acidosis ringan.
Lactale ( dimetabolime Tidak menyuplai free water untuk tujuan
menjadi bicarbonat ) 28 ekskresi renal ; penggunan yang lebih
mEq / liter. tanpa tindakan pencegahan pada free
water (seperti dengan D W atau larutan
elektrolit hypotonic) dapat menyebabkan
naiknya tingkat / level serum sodium pada
orang yang tidak kecukupan sodium.
5% dextrose dalam air Menyuplai kira-kira 170 / liter dan free
tanpa elektrolit water untuk membantu ekspresi solute
50 gram dextrose renal. Tidak seharusnya digunakan pada
volume berlebih dalam periode
postoperatif dini (ketika sekresi ADH
meningkat dikarenakan stress).
Beberapa peringatan oleh yang
berwenang melarang administrasi
elektrolit-larutan bebas pada pasien
dengan luka dikepala.
Larutan Multiple elektrolit Larutan isotonic dengan kandungan
isotonic : elektrolit yang serupa dengan plasma
Plasma – Iyte (Travenol) kecuali mempunyai dua kali lipat K dan
Isolyte E (Mc. Grow) kandungan HCO yang lebih tinggi.
Na 140 mEq / liter Kadangkala dipakai untuk mengganti
kehilangan cairan intestinal
K 10 mEq / liter
Ca 5 mEq / liter
Mg 3 mEq / liter
CI 103 mEq / liter
HCO 55 mEq/ liter
(equivalent)
83
Potasium Cloride : Kedua larutan menyediakan Kcl, air dan
0,2% dalam dextrose 5% kalori
K 27 mEq / liter
CI 27 mEq / liter
Glukosa 50 gram
0,8% dalam dextrose 5%
K 40 mEq / liter
CI mEq / liter
Glukosa 50 gram.
84
orang, tidak digunakan pada pasien yang
kekurangan oksigen (tidak dapat
mengubah lactate menjadi bikarbonat
dengan baik).
PROSEDUR 35 – 2
Pengaturan Standar (Rate) Aliran IV
KEGIATAN MAKSUD
85
Abbott Macrodrip 15 gtt /
ml
Mc Graw Macrodrip 15 gtt /
ml.
86
terhadap infusi pada standar yang respon pasien terhadap infusi IV.
diperintahkan.
PROSEDUR 35 – 3
Mengganti Larutan IV dan Selang
Alat – alat :
Untuk penggantian larutan : larutan IV seperti diperintahkan oleh dokter.
Untuk penggantian selang : Administrasi set
Kawat steril
Pita perekat atau label
Perban steril, dan salep antiseptic (berdasarkan
rekomendasi rumah sakit).
Sarung tangan bersih.
KEGIATAN MAKSUD
87
LARUTAN :
9. Ikuti Langkah 1 – 4.
10. Buka set administrasi dan Memelihara sterilisasi set – up IV.
buka tutup pelindung dari ujung
infusi. Gunakan teknik yang steril
untuk memasukkan ke dalam
kontainer baru.
11. Tutup penjepit pada selang Gravitasi dan efek penghisapan
baru. Gantungkan kontainer IV menyebabkan cairan bergerak ke
pada pole dan tekan drip chamber dalam drip chamber, juga
untuk mengisi setidaknya mencegah udara turun ke selang.
setengahnya.
12. Buka tutup pada ujung selang, Buang udara dari selang bila dapat
kendorkan penjepit, dan biarkan dalam jumlah besar, lakukan
cairan bergerak melewati selang seperti embolus udara.
sampai semua gelembung udara
menghilang. Tutup penjepit dan
tutup kembali ujung selang untuk
menjaga sterelisasi set – up.
13. Buka pita perekat pada daerah Perawatan yang hati – hati harus
pemasukan IV. Hati-hati mencabut dilakukan bila berhubungan
perban pita perekat. dengan daerah untuk mencegah
tarnsmisi. HIV dan ifeksi daerah
lain. Pemindahan / pencabutan
perban menyediakan akses pada
poros jarum diperlukan pada
penggantian selang.
14. Tempatkan kawat steril Mempermudah penggantian /
dibawah poros jarum. pembukaan tutup dan
penggabungan poros jarum.
Menyerap kebocoran ketika selang
tidak bersambung dengan jarum.
15. Tempatkan selang IV baru Mempermudah pembukaan tutup
tertutup pada lubang masuk dan pengabungan poros jarum.
pasien IV dan dengan lembut
lepaskan tutup pelindung.
16. Jepit selang IV lama. Siapkan Menstabilisasikan jarum dan
poros jarum dengan tangan non – mencegah kelalaian penggantian.
dominan sampai penggantian
selesai. Buka selamg dengan
tangan dominan gunakan gerakan
memutar.
17. Set selang disamping pada Memelihara strelitas set up IV.
saat pemeliharaan sterilitas,
dengan hati-hati membuka tutup
dan masukkan ujung selang steril
untuk mengamankannya. Buang
sarung tangan yang kotor.
18. Buka penjepit Memberikan larutan mengalir
88
kepada pasien
19. Pasang kembali perban steril Menahan masuknya
pada lubang masuk menurut mikroorganisme pada lubang
aturan rumah sakit (lihat prosedur masuk.
35 – 5 ).
20. Atur aliran IV menurut Memastikan pasien menerima
perintah dokter (lihat prosedur 35 larutan IV sesuai standar yang
– 2 ). diperintahkan.
21. Tempelkan pada kantong IV Dokumentasikan kantong IV
pita atau label yang berubah. Pencucian tangan
mencantumkan tanggal, waktu, mencegah penyebaran
dan inisial anda. Label kontainer mikroorganisme.
dan prosedur pencatatan
didasarkan pada kebijaksanaan
perusahaan. Singkirkan peralatan
dan cuci tangan.
22. Catat respon pasien terhadap Memastikan keakuratan
infusi IV. dokumentasi terhadap respon
pasien.
PROSEDUR 35 - 4
Memonitor Lubang Masuk Dan Infusi IV
KEGIATAN MAKSUD
89
indikator alat kontrol infusi. infusi berfungsi dan alarm dalam
posisi
“ On “.
2. Periksa letak rasa sakit, Jarum mungkin menjadi keluar
pembengkakan, rasa dingin atau dari pembuluh darah, dan larutan
letak kepucatan pada tempat IV dapat mengalir ke dalam serat
pemasukan yang mungkin subcubtanneous.
mengindikasikan infiltrasi IV. Hal
tersebut memerlukan pemindahan
IV dan memelainya kembali pada
lain tempat. Metode lain dari
validasi. Apakah IV berada
didalam pembuluh darah larutan
akan berhenti mengalir.
3. Periksa daerah yang kemerah- Iritasi kimia atau mekanikal
merahan membengkak, panas dan trauma menyebabkan luka pada
sakit pada lubang pemasukan IV pembuluh darah dan dapat
yang mungkin mengindikasikan mengarah pada pembentukan
kehadiran phlebitis. IV harus phelebitis.
dihentikan dan mulai lagi pada
lokasi yang lain. Beritahu dokter
jika anda mencurigai bahwa
phlebitis akan terjadi.
4. Periksa manifestasi lokal atau Teknik cuci hama yang tidak
systematic yang mengindikasikan mencukupi memungkinkan bakteri
adanya infeksi pada lubang masuk kedalam jarum atau
masuk. IV akan berhanti dan khateter atau sambungan selang.
dokter diberitahu. Jangan pernah
menghentikan selang IV pada saat
mengenakan baju rumah sakit
pada pasien.
5. Waspada terhadap komplikasi Penginfusan larutan IV yang
tambahan pada terapi IV. berlebihan akibatnya adalah
peningkatan volume dari sirkulasi
cairan.
6. Beritahu pasien untuk Membangun kerjasama pasien dan
menghubungi atau memanggil administrasi yang aman pada
perawat jika terjadi larutan IV.
ketidaknyamanan pada lubang
masuk, Kontainer larutan hampir
habis atau aliran berubah.
7. Dokumentasikan infusi IV, Menyediakan dokumentasi yang
komplikasi-komplikasi pada terapi, akurat dan memastikan
dan reaksi pasien terhadap terapi. kontinuitas perawatan.
90
PROSEDUR 35 – 5
Mengganti Perban IV
Peralatan :
Perban steril (2 x 2 atau 4 x 4) atau perban polyurethae transparan
Larutan bertadin atau swabs (kain)
Adhesive remover
Salep povidone – iodine (atau salep anti septic lainya yang
direkomendasikan oleh rumah sakit)
Kain berakohol
Tape (pita)
Sarung tangan yang berisih.
KEGIATAN MAKSUD
91
satu tangan.
8. Gunakan pemindah untuk Memindahkan residu adhasi dan
mematikan prosedur pembersihan memudahkan pemasangan perban
pada lubang pemasukan. baru.
9. Bersihkan lubang denganlarutan Pembersihan dengan gerakan
betadine. Gunakan gerakan memutar kearah luar membawa
memutar dari arah pusat ke luar. keluar organisme dari lubang
Dilanjutkan dengan pembersihan pemasukan. Penggunaan larutan
dengan alkohol. antiseptic mengurangi sejumlah
mikroorganisme pada permukaan
kulit.
10. Terapkan kembali pita perekat Menahan jarum atau khateter
pada jarum atau khateter pada pada lubang masuk.
lubang masuk.
11. Gunakan salep povadine – Salep antiseptic mengurangi
iodine pada lubang pemasukan kontaminasi pada kulit dan
jika kebijaksanaan rumah sakit menjaganya dari infeksi.
merekomendasikan
12. Gunakan kawat steril / peran Menjaga lubang masuk dan
polyurethane transparan diatas menahan kontaminasi
lubang masuk buka sarung tangan mikroorganisme.
dan simpan
13. Amankan sarung IV dengan Dokumentasikan penggantian
isolasi bila perlu. Beri label perban perban IV.
dengan tanggal, waktu
penggantian, dan inisial. Cek
apakah aliran IV akurat dan
sistem baik.
14. Singgirkan peralatan dan cuci Mlindungi penyebaran
tangan. mikroorganisme
15. Catat respon pasien pada Menyediakan dokumentasi yang
penggantiano perban dan akurat dan memastikan
observasi atas lubang masuk. kontinuitas perawatan
TABEL 35 – 10
Komplikasi berhubungan dengan infusi intravenous (IV)
92
standar aliran. gejala
Terjadi.
Infusi
dimulai
kembali
pada daerah
yang
berbeda.
Batasi
pergerakan
IV.
2. Phlebitis : Mekanikal Kemerahan; Hentikan
Inflamsi pada trauma dari hangat; dan infusi
pembuluh jarum edema ringan segera.
darah khatter. pada pembuluh Terapkan air
Cemical darah diatas hangant lalu
trauma dari lubang kompreskan
larutan. pemasukan. pada
Septic darerah
(ikarenakan lubang
kontaminasi). pemasukan.
Hindarkan
penggunaan
lebih jauh
pada
pembuluh
darah.
Mulai
kembali
infusi pada
pembuluh
darah yang
lain.
3. Thrombus : Tissue trauma Hampir sama Hentikan
Penggumpal dari jarum dengan infusi
an darah. khateter. phlebitis. Aliran dengan
cairan segera.
intravenous Gunakan
mungkin kompres
berhenti jika hangat
gumpalan sesuai
menyumbat perintah
jarum. dokter.
Mulai
kembali
infusi pada
tempat yang
lain.
Jangan
93
diusab atau
memijat
daerah yang
terkena.
4. Speed Infusi cairan Sakit kepala; Jika gejala
shock : Reaksi kedalam sirkulas denyut nadi berkembang
tubuh terhadap terlalu cepat. cepat; hentika
substansi yang kedinginan, infusi
disuntikkan punggung sakit dengan
kedalam sistem dan dyspnea. segera.
sirkulasi terllu Laporkan
cepat. gejala speed
shock pada
dokter
dengan
segera.
Monitor
tanda-tanda
vital jika
gejala
berkembang
.
Gunkan
selang IV
yang layak.
Microdrip
(60 gtt /
ml ). Harus
digunakan
pada semua
pasien
pediatric.
Dengan teliti
memonitor
standar
aliran
cairan.
Cek standar
lebih sering
untuk
keakuratan.
Catatan
waktu
sangat
berguna
dalam hal
ini.
5. Kelebihan Volume cairan Peningkatan Jika gejala
muatan yang diinfusikan tekanan darah; berkembang
94
(overload) kedalam dan kesulitan perlambat
cauran : kondisi sirkulasi terlalu bernafas infusi.
yang besar. (dyspnea). Beritahu
disebabkan dokter
ketika volume dengan
cairan yang segera.
diinfusikan Monitor
kedalam sistem tanda-tanda
sirkulasi terlalu vital.
besar. Monitor
dengan teliti
standar
aliran
cairan.
Cek standar
lebih sering
untuk
keakuratan.
7. Embolus : Throumbus Tergantung pada Periksa
Tubuh luar dipaksa apakah lubang
atau udara keluar dan embolusme pemasukan
didalam bersirkulasi menyebabkan secara
sistem didalam penyumbtan teratur
sirkulasi. darah. atau infeksi untuk
Udara masuk dalam sistem mengidentifi
ke pembuluh sirkulasi. kasikan
darah melalui tanda-tanda
jalur infusi. phlebitis.
Jangan
biarkan
udara
masuk jalur
infusi.
Perlakukan
phlebitis
dengan
sangat hati-
hati.
Laporkan
rasa sakit
yang tiba-
tiba atau
kesulitan
bernafas
dngan
segera.
7. Infeksi dari Penggunaan Demam ; Gunakan
orgnis tekhnik yang perasaan tidak teknik
pathogenic tidak steril enak; dan sakit, scrupulous
95
kedalam tubuh. dlam pembengkakan, antiseptic
memulai inflamasi, atau ketika
infusi. lepasnya lubang memulai
Perawatan insersi IV. infusi.
yang tidak Ganti
wajar pada perban
lubang diatas
masuk infusi. lubang
Larutan IV pemasukan
terkontamina dengan
si. teratur.
Ganti selang
IV setiap 24
jam jika
kebijaksana
an rumah
sakit
mengijinkan
.
Selalu
mencuci
tangan
sebelum
bekerja
dengan IV.
96
PROSEDUR 35 – 6
Pengadministrasian Transfusi Darah
Peralatan :
Produk darah
Peralatan administrasi darah (selang dengan filter inline dan y untuk
administrasi saline).
0,9 % normal saline.
IV pole
Iintravenous line : dengan akurat jarum atau khateter # 18 atau # 19.
KEGIATAN MAKSUD
97
Rumah sakit : memilah-milah informasi.
a. Identifikasi nomer. Memeriksa apakah unit angka –
angka cocok.
b. Golongan darah dab tipe Memeriksa bahwa golongan ABO
darah. dan tipe Rh sama.
Penyimpanan darah yang aman
c. Tanggal ekspirasi hanya terbatas sampai 35 hari
sebelum sel-sel darah merah
mulai rusak.
d. Nama pasien Jangan pernah
mengadministrasikan darah
e. Periksa penggumpalan kepada pasien tanpa label nama.
darah. Jika terjadi penggumpalan, darah
harus dikembalikan kepada bank
darah.
8. Ambil perangkat base – line Setiap perubahan dalam tanda-
dari tanda-tanda vital untuk tanda vital selama transfusi
memulai tranfusi. mungkin mengindikasikan reksi.
9. Mulai infusi drah :
a. Isi filter dengan darah. Perlu untuk kewajaran aliran
b. Mulai administrasi lahan – darah.
lahan. Reaksi – reaksi transfusi sering
kali terjadi pada periode ini, dan
standar rata-rata yang perlahan
dapat meminimalkan volume sel-
sel darah merah yang diinfuskn.
Jika tidak terjadi efek-efek negatif
c. Periksa tanda – tanda vital selama waktu tersebut, rata-rata
setiap 5 menit pada 15 mnit infusi ditingkatkan.
pertama. Jika komplikasi terjadi maka dapat
d. Amati flushing dyspnea, diaawasi, dan darah segera
rasa gatal, atau kudis. dihentikan.
e. Gunakan peralatan
penghangat darah, jika ada Mungkin merupakan medikasi awal
indikasi, khususnya pada dari reaksi transfusi.
saat transfusi cepat yang Administrasi cepat pada darh yang
melewati venous pusat diinginkan dapat menghasilkan
menekan khateter. cardiac arrhythmias.
10. Pelihara rata-rata aliran Standar rata-rata aliran harus
seperti yang diperintahkan dan dikontrol dengan hati-hati, dan
perkirakan dengan lebih sering reaksi-reaksi pada pasien selalu
atas reaksi transfusi. Hentikan dimontor.
transfusi darah dan alirkan
saline jika anda mencurigai
adanya reaksi. Beritahu kepada
dokter dan bank darah
11. Pada sat transfusi telah Saline mencegah hemolisis pada
selesai infuskan 0,9 % normal sel-sel darah dan membersihkan
saline. darah yang tertinggal dalam
98
selang IV.
12. Catat administrasi darah Menyediakan dokumentasi yang
dan reaksi pada pasien seperti akurat dari respon-respon pasien
yang diperintahkan oleh Rumah terhadap transfusi darah.
sakit.Kembalikan kantong
transfusi darah ke bank drah
berdasarkan kebijaksanaan
agensi.
TABEL 35 – 11
Reaksi – reaksi Transfusi
99
diadministrasikan. tanda vital.
Pulmonary edema Beritahu dokter.
100
Ekstrak Darah
Tidak semua orang membutuhkan seluruh konponen darah, sebagai
contoh mungkin pasien hanya memerlukan sel darah merah tetapi tidak
plasma dan yang lainnya, misalnya : pasien anemia dengan jumlah sel
darah merah rendah, pasien dengan kegagalan kardiovaskuler, sehubungan
dengan peningkatan volume darah dan sel-sel darah merahnya, perdarahan
gastrointestinal.
Pada situasi lain hanya perlu plasma seperti perununan plasma
protein atau penurunan faktor pembekuan.
Contoh komponen plasma yang digunakan secara terapi meliputi albumin
manusia (hipovolemic shock, albuminemia, kegagalan liver. Dekstran
merupakan pengganti dari plasma, paling sering digunakan pada pasien
hypovolemik syock dan untuk priming pump oksigenator pada pasien yang
menjalani operasi jantung
Evaluasi
Parameter-parameter yang harus diperhatikan untuk melihat
keefektifan rencana keperawatan terkait dengan keseimbangan cairan,
elektrolit dan asam basa adalah :
Kaji intake pasien apakah sesuai dengan kebutuhan pasien
Kaji apakah output pasien sedah seimbang dengan intake,
bagaimanakah karakteristik urine ?
Apakah sumber-sumber kehilangan cairan masih terjadi ?, apakah
telah terganti dengan terapi ? dan apakan tanda-tanda kekurangan
cairan membaik ?
Apakan berat badan dan pengukuran intake-output mengindikasikan
keseimbangan cairan ?
Apakan tanda-tanda gangguan keseimbangan cairan, elektrolit dan
asam-basa menghilang ?
Apakah pasien mampu mengatur dan memenuhi kebutuhannya
sendiri (pemenuhan self-care)
101