Anda di halaman 1dari 15

Campur Kode Pada Percakapan Customer Service Agent TELKOMSEL

Oleh: Ema Nurlela*

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul Campur Kode pada Percakapan Customer Service Agent
TELKOMSEL. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis-jenis proses
campur kode dan unsur-unsur bahasa Inggris yang masuk dalam ujaran dan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor penyebab campur kode pada percakapan Customer
Service pada tataran sosiolinguistik. Data diperoleh dari percakapan Customer
Service TELKOMSEL tahun 2012. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
analisis deskriptif. Data dianalisis dengan menggunakan teori sosiolinguistik
Muysken untuk pengkategorian unsur campur kode. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa pada percakapan Customer Service terdapat tiga jenis proses campur kode,
yaitu penyisipan, alternasi, dan leksikalisasi kongruen. Selain itu dalam penelitian ini
ditemukan pula bahwa beberapa faktor penyebab campur kode seperti untuk
memperjelas isi dari pesan atau untuk membuat sebuah pesan menjadi lebih bercitra
tinggi, sebagai suatu pembicaraan dengan topik-topik tertentu, untuk menunjukkan
solidaritas dan keakraban di antara penutur dari kelompok sosial atau etnis yang
sama, dan ketidakmampuan dalam menemukan padanan kata atau ekspresi yang
tepat.
Kata kunci: Campur kode, penyisipan, alternasi, leksikalisasi kongruen, bahasa
Inggris
ABSTRACT

This thesis is entitled Campur Kode pada Percakapan Customer Service Agent
TELKOMSEL. The aims of this thesis are to describe the types of code mixing
process and the items of English that insert the utterances and to identify the reasons
of using code mixing from the Customer Service utterances in the sociolinguistic
study. The data are taken from the TELKOMSEL Customer Service utterance in
2012. The method used in this thesis is descriptive analyzed method. The data were
then analyzed based on Muysken’s for the code mixing units category.

*
Mahasiswa Program Studi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Angkatan 2005 Lulus : 19 Juli 2012

1
The research result shows that there are three types of code mixing process in the
Customer Service utterances; insertion, alternation, and congruent lexicalization.
Furthermore, there are found the causal factors of code mixing; to clarify the
message or make it more prestige, to show a solidarity marker and has become an
established community norm, to make a special register, to make easy communication
among group members, and in ability to find an appropriate word or expression in
one language.

I. Pendahuluan

Jenis campur kode apa yang terjadi pada tuturan Customer Service saat
berkomunikasi?

Faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya campur kode pada percakapan


Customer Service dengan pelanggan?

Bahasa sebagai objek dalam sosiolinguistik tidak dilihat atau didekati sebagai
bahasa, sebagaimana linguistik umum tetapi sebagai sarana komunikasi dalam
masyarakat. Dalam masyarakat manusia bahasa merupakan faktor yang penting untuk
menentukan lancar tidaknya suatu komunikasi. Oleh karena itu, ketepatan berbahasa
sangat diperlukan demi kelancaran komunikasi. Ketepatan berbahasa tidak hanya
berupa ketepatan memilih kata dan merangkai kalimat tetapi juga ketepatan melihat
situasi. Bahasa Indonesia banyak menyerap bahasa asing (khususnya bahasa Inggris),
baik yang masih dalam bentuk aslinya maupun yang telah mengalami peng-
Indonesia-an. Hal ini sangat wajar dipahami, sebab bahasa yang hidup adalah bahasa
yang mengalami perkembangan, serta masuknya era globalisasi memberikan
pengaruh terhadap perkembangan bahasa bagi masyarakat, sehingga mereka
cenderung menggunakan dua bahasa atau bahkan lebih dalam kehidupan sehari-hari.
Peristiwa itu disebut juga dengan campur kode (code mixing).
Dewasa ini, semakin banyak kita temukan penyisipan kata-kata atau istilah asing
tersebut dalam percakapan sehari-hari. Sebagaimana penulis temukan juga pada
percakapan customer service dalam menjalankan tugasnya untuk memberikan
layanan yang terbaik dan menyampaikan informasi yang tepat kepada pelanggannya.

2
Seorang petugas customer service dalam hal ini bertindak sebagai penutur dituntut
memiliki kemahiran berbahasa, terutama secara lisan. Kemampuan berbahasa sangat
berguna bagi petugas customer service, agar ia dapat memetakan makna kalimat yang
akan ia sampaikan dan untuk memahami makna kalimat yang diucapkan oleh mitra
bicaranya. Dengan demikian seorang individu disamping memiliki kompetensi
komunikasi juga dituntut memiliki kompetensi lain yang lebih luas daripada
kompetensi komunikasi.
Saat ini layanan Call Center Telkomsel ditangani oleh PT. INFOMEDIA
NUSANTARA yang tidak lain adalah anak perusahaan dari Telkomsel, mereka
menamakan layanan call center dengan sebutan Caroline Officer (Customer Care by
Online Officer) sebuah profesi yang didalamya dituntut sebuah kemahiran dalam
berbahasa, karena setiap harinya selalu berkomunikasi dengan pelanggan. Tugas dari
seorang customer service di Infomedia adalah melayani pelanggan yang
membutuhkan informasi mengenai produk dan layanan Telkomsel serta memberikan
solusi yang tepat kepada pelanggan mengenai keluhan dan permasalahan pelanggan.

Call Center 188 adalah nomor yang bisa dihubungi oleh pelanggan Telkomsel
ketika ingin berbicara langsung dengan agent representatif di Infomedia. Di
Infomedia sendiri ada beberapa skill agent, yaitu agent berbahsa Indonesia dan agent
berbahasa inggris. Disini penulis tidak akan meneliti mengenai agent berbahasa
Inggris, peneliti lebih tertarik untuk mengkaji lebih jauh dari agent berbahasa
Indonesia di layanan Call Center Telkomsel di PT. Infomedia Nusantara.

Alasan penulis ingin mengkaji lebih jauh mengenai kemampuan dan ketepatan
berbahasa pada Caroline Officer TELKOMSEL di PT. Infomedia Nusantara adalah
karena mereka punya Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sangat baik, jika
salah satu prosedur saja tidak dijalankan maka akan sanksi solusi berupa pembinaan
oleh Team Leader. Dalam pelayanan mereka dituntut responsive, cepat, memberikan
kesopanan dan keramahan serta menjamin bahwa solusi yang disampaikan itu tepat
sesuai SOP.

3
Setiap percakapan antara officer dengan pelanggan itu selalu direkam atau
didengarkan oleh seorang Tapper, sehingga jika hasil tappingan atau rekamannya ada
yang menyalahi prosedur maka officer tersebut akan dikenakan sanksi berupa
pengurangan point nilai kinerja. Setiap percakapan itu mempunyai bobot nilai dari 0-
100%. Jadi semua percakapan harus mencapai nilai 100%, jika tidak memenuhi nilai
tersebut maka officer tersebut akan dikenakan teguran atau berupa konseling.

Maka dari uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh bagaimana
hasil rekaman percakapan itu memenuhi fungis ketepatan berbahasa. Karena bahasa
menjadi faktor penting dalam menentukan kelancaran komunikasi. Peneliti tertarik
untuk lebih memfokuskan kembali skripsi ini pada judul Campur Kode Pada
Percakapan Customer Service Agent TELKOMSEL.

Ketertarikan penulis untuk meneliti komunikasi antara Customer Service dan


pelanggan merupakan dialog yang menarik karena seorang Customer Service harus
dapat meyakinkan dan memberi kepercayaan pada pelanggan. Hal ini didukung
dengan adanya fenomena bahasa yang digunakan. Fenomena bahasa tersebut berupa
campur kode.

II. Pembahasan
Teori sosiolinguistik yang dikemukakan oleh Holmes (2001: 1), “Sociolinguistics
study the relationship between language and society. They are interested in
explaining why we speak differently in different social contexts, and they are
concerned with identifying the social function of language and the ways it is used to
convey social meaning”, adalah cabang linguistik yang mengkaji hubungan antara
bahasa dan masyarakat penuturnya. Sosiolinguistik mempelajari hubungan antara
bahasa dan masyarakat. Dalam hal ini, sosiolinguitik lebih merujuk dalam
menjelaskan kenapa kita berkomunikasi secara berbeda dalam situasi sosial yang
berbeda pula dan juga mengkaji dengan mengenali fungsi sosial dari suatu bahasa dan
cara bahasa tersebut digunakan untuk menyampaikan pesan.

4
Alih kode merupakan salah satu aspek tentang saling ketergantungan bahasa oleh
seorang dwibahasawan yang bertutur dengan cara memilih salah satu kode bahasa
disesuaikan dengan keadaan. Menurut Holmes (1992: 49-50), “Code switching
occurs when the speaker shifts from one language to another or when the speaker
switches from one code to another”. Alih kode terjadi ketika penutur mengalih
bahasakan dari bahasa satu ke bahasa lain.
Menurut Wardaugh (1986: 103), “Code mixing occurs when conversant use both
languages together to the extent that they change from one language to the other in
the course of a single utterances”. Campur kode terjadi ketika fasih menggunakan
kedua bahasa yang kemudian apabila mereka berubah dari satu bahasa ke bahasa
yang lain dalam suatu tuturan tunggal.

Menurut Muysken (2000: 3), campur kode memiliki beberapa tipe pembentukan,
yaitu:

a. Insertion of material (lexical items or entire constituents): from one language


into a structure of the other language.
b. Alternation between structure from languages (Alternasi antara struktur dari
bahasa)
c. Congruent Lexicalization

Menurut Hoffmann (1991: 115), menyatakan beberapa faktor yang dapat


menyebabkan terjadinya campur kode, yaitu:

a. The content of the conversation; isi dari pembicaraan


b. The formality of the conversation; keformalan pembicaraan
c. The participant; pendengar
d. The effectiveness of the message; keefektifan dari pesan yang disampaikan
Ditambahkan pula menurut Saville-Troike (1986: 69), faktor penyebab
terjadinya campur kode yaitu mencakup alasan seseorang dalam melakukan campur
kode, yaitu:

5
a. Talking about a particular topic; membicarakan mengenai topik tertentu.
b. Quoting somebody else; mengutip pembicaraan orang lain.
c. Being emphatic about something; mempertegas sesuatu.
d. Sentence fillers or sentence connectors; pengisi dan penyambung kalimat.
e. Repetition used for clarification; perulangan untuk mengklarifikasi.
f. Intention of clarifying the speech content for interlocutor; bermaksud untuk
mengklarifikasi isi pembicaraan kepada lawan bicara.
g. Softening or strengthening request or command; memperhalus atau
mempertegas permintaan atau perintah agar makna dapat tersampaikan
dengan jelas kepada pembaca.
h. Expressing group identity; menunjukkan identitas kelompok tertentu
apakah secara panggilan atau berdasarkan latar belakang budaya.
i. Real lexical need; kebutuhan leksikal karena tidak ditemukannya padanan
kata yang tepat.
j. For the sake of efficiency; keefesien suatu pembicaraan agar maksud dari
suatu pesan dapat tersampaikan dengan jelas.

Selain itu, para ahli linguistik juga berpendapat bahwa pengalihan antar
bahasa, dalam hal ini campur kode, dapat muncul karena berbagai alasan, antara lain:

1. “Penggunaan campur kode dalam situasi formal dikarenakan ketiadaan


ungkapan yang harus digunakan dalam bahasa yang sedang digunakan”
(Chaer, 1994: 69).
2. “The function of code-mixing is the expression of modernization”
(Kamwangamalu dalam Ayeomoni, 2006: 91).
3. “Code-mixing can be used as a special register, facilitates easy
communication among group members” (Ho, 2007: 5).
4. “As display of authority” (Scotton dan Ury dalam Weisenberg, 2003: 5)..
5. “Mixes can be used to clarify the message or make it more prestige”
(Corvalan, 1989: 181).

6
6. “Such conversational code-mixing is often used by bilinguals, primarily as a
solidarity marker and has become an established community norm in the
Puero Rican community in New York City. However, a speaker who mixes
codes in this way in conversation with a friend or acquaintance will almost
certainly shift entirely to English when addressing a monolingual English who
is obviously of Spanish origin”.

 Insertion

Data ini diambil dari percakapan agent Jihan Telkomsel dengan pelanggan pada
tanggal 17 Juni 2012.

Agent Iya silahkan Pak Dinar untuk ketikan plus didepannya.

Pelanggan Ketik plus?

Agent Iyah. Kemudian disertakan juga untuk kode negaranya Pak Dinar 961,
Pak Dinar yah, kemudian Pak Dinar dimasukan terlebih dahulu untuk
file-nya, kemudian di sini kami informasikan kembali pada Pak Dinar
bahwa file, mohon maaf disini kami ralat untuk kode negara Arab
Saudi adalah 966 yah.

Analisis:

“Kemudian disertakan juga untuk kode negaranya Pak Dinar 961, Pak Dinar yah,
kemudian Pak Dinar dimasukan terlebih dahulu untuk file-nya, kemudian di sini kami
informasikan kembali pada Pak Dinar bahwa file, mohon maaf disini kami ralat untuk
kode negara Arab Saudi adalah 966 yah.”

Pada percakapan di atas terdapat proses pembentukan campur kode insertion,


yaitu dengan penyisipan berwujud kata berbahasa Inggris. Campur kode tersebut
yaitu pada kata file. File disebut kata karena merupakan satuan bebas. Penyisipan
tersebut terdapat pada kalimat bahasa Indonesia yang disisipkan di antara “Iyah..
Kemudian disertakan juga untuk kode negaranya Pak Dinar 961, Pak Dinar yah,
kemudian pak dinar dimasukan terlebih dahulu untuk file-nya, kemudian disini kami

7
informasikan kembali pada Pak Dinar bahwa file, mohon maaf di sini kami ralat
untuk kode negara Arab Saudi adalah 966 yah.” Dalam arti leksikalnya, file berarti
„holder, box, cover, etc keeping papers; papers and information contained in file.
Pengertian file dalam percakapan ini yaitu berkas.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap officer tersebut, faktor terjadinya


campur kode yang terdapat dalam percakapan ini adalah “..in ability to find an
appropriate word or expression in one language” (“ketidakmampuan dalam
menemukan padanan kata atau ekspresi yang tepat”). Dapat dilihat penutur
mencampur bahasa Indonesia dan bahasa Inggris secara acak, hal ini disebabkan
adanya pengaruh social network penutur dimana gaya berbicara-nya telah
dipengaruhi oleh lingkungan kerjanya di mana dia bekerja sebagai customer service.

 Alternation

Data ini diambil dari percakapan agent Bagja Telkomsel dengan pelanggan pada
tanggal 15 Mei 2012.

Pelanggan Kalau youtube gak bisa yah, Mas?

Agent Untuk video streaming memang tidak bisa, tetapi kan kalau misalkan
Ibu Hilwa kebutuhannya ingin video streaming juga misalkan, Ibu bisa
memilih paket Blackberry extreme, bulanannya itu Rp 108.900
aktivasi pertama, bulan selanjutya Rp 132.000. Jika misalkan Ibu Hilwa
menggunakan layanan Blackberry extreme, ini Ibu paketnya sudah
termasuk paket Blackberry Unlimited dengan Flash Unlimited Bu,
jadi Ibu tidak akan dikenakan biaya lagi untuk penggunaan streaming
video, akses GPRS dengan APN-nya internet sebagai modem

Pelanggan Kalau video jadi yang gratis hanya itu saja, yang gunain aplikasi yang
extreme itu?

Analisis:

“Untuk video streaming memang tidak bisa, tetapi kan kalau misalkan Ibu Hilwa
kebutuhannya ingin video streaming juga misalkan, Ibu bisa memilih paket
blackberry extreme, bulanannya itu Rp 108.900 aktivasi pertama, bulan selanjutya

8
Rp 132.000. Jika misalkan Ibu Hilwa menggunakan layanan blackberry extreme, ini
Ibu paketnya sudah termasuk paket blackberry Unlimited dengan Flash Unlimited
Bu, jadi Ibu tidak akan dikenakan biaya lagi untuk penggunaan streaming video,
akses GPRS dengan APN-nya internet sebagai modem.”

Proses pembentukan campur kode pada percakapan agent di atas terdapat


alternation. Alternation ditandai dengan adanya penggunaan dalam penyisipan
berwujud frasa berupa bahasa Inggris. Campur kode tersebut yaitu frasa, video
streaming. Video streaming merupakan bentuk alternation dikarenakan adanya
bentuk frasa yang disisipkan. Bentuk frasa tersebut merupakan satuan kelompok yang
terdiri dari dua kata yaitu video dan streaming ke dalam struktur kalimat bahasa
pertama yaitu bahasa Indonesia. Penyisipan bentuk frasa tersebut terdapat pada
kalimat bahasa Indonesia antara “Untuk … memang tidak bisa, tetapi kan kalau
misalkan Ibu Hilwa kebutuhannya ingin … juga misalkan, Ibu bisa memilih paket
blackberry extreme, bulanannya itu Rp 108.900 aktivasi pertama, bulan selanjutya Rp
132.000.”

Berdasarkan hasil wawancara terhadap officer tersebut, faktor yang menyebabkan


campur kode dalam percakapan di atas adalah “in ability to find an appropriate word
or expression in one language” (“ketidakmampuan dalam menemukan padanan kata
atau ekspresi yang tepat”). Dalam hal ini penutur mempertahankan idiom bahasa
Inggris video streaming karena penutur menyadari bahwa ia kesulitan untuk
mendapatkan padanan kata yang tepat untuk kosakata tersebut dalam bahasa
Indonesia. Dalam arti leksikalnya video berarti penyiaran atau penerimaan gambar,
dan streaming berarti mengalir. Pengertian video streaming ini yaitu tayangan
langsung yang di-broadcast kepada khalayak ramai. Hal ini disebabkan oleh social
networks penutur dimana gaya bahasanya telah dipengaruhi oleh lingkungan kerja
sebagaii agent customer service.

9
 Congruent Lexicalization

Data ini diambil dari percakapan agent Aryo Telkomsel dengan pelanggan pada
tanggal 20 Mei 2012.

Pelanggan Iya baik.


Agent Sudah jelas yah?
Pelanggan Kalo itu yang APN tidak perlu yah?
Agent APN-nya bisa disarankan menggunakan blackberry (dot) net huruf
kecil semua ketikannya, yang di-checklist itu hanya bagian keterangan
enable setting apnnya saja, jadi untuk APN authentication enable,
username, dan password-nya diabaikan saja.
Pelanggan Iya baik.
Agent Sedikit penawaran saja Pak, kalau nanti kedepannya bapak misalkan
ingin aktivasi paket blackberry yang baru, atau semisal aktivasi paket
Telkomsel Flash untuk akses internet di media lain yah misalkan
modem, atau misalkan ingin dibantu aktivasi Nada Sambung Pribadi,
Bapak misalkan ada lagu favoritnya, itu Bapak bisa menghubungi line
telephone kami kembali ke 188
Agent Sudah jelas?
Pelanggan Iya.
Agent Jika sudah jelas informasinya Terima kasih telah menghubungi
Telkomsel Pak Amril, dan selamat beristirahat pak Amril.
Analisis:

“APN-nya bisa disarankan menggunakan blackberry (dot) net huruf kecil semua
ketikannya, yang di-checklist itu hanya bagian keterangan enable setting apnnya saja,
jadi untuk APN authentication enable, username, dan password-nya diabaikan saja.”

Pada data di atas, termasuk ke dalam proses pembentukan campur kode congruent
lexicalization. Ini merupakan campur kode jenis congruent lexicalization karena
terdapat unsur dari dua bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dimana
kedua bahasa berkontribusi kepada struktur gramatikal pada kalimat dan terbagi rata
oleh kedua bahasa yang terlibat.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap officer tersebut, faktor yang menyebabkan


campur kode adalah “…as a special register, facilitates easy communication among

10
group members”. Dalam hal ini, penutur sedang berada dalam sebuah pembicaraan
dengan topik-topik tertentu, yaitu penutur menjelaskan cara untuk pengaktifan
koneksi jaringan internet dalam pengaturan sistem Blackberry. Meskipun terkadang
kelompok-kelompok kata tersebut sudah memiliki padanan kata, hal ini dimaksudkan
penutur agar mempermudah berkomunikasi dengan menggunakan istilah asli tetap
yaitu pada sistem pengaturan Blackberry.

VI. SIMPULAN

Dari beberapa data yang berhasil dikumpulkan secara acak yang kemudian
dianalisis pada bab VI, maka penulis penulis menarik simpulan, bahwa:

1. Terdapat jenis campur kode pada 20 data percakapan customer service, di


antaranya:
- 11 buah data menggunakan jenis campur kode Insertion pada data 1, 2, 3,
4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan 11.
- 5 buah data menggunakan jenis campur kode Alternation pada data 12, 13,
14, 15, dan 16.
- 4 buah data menggunakan jenis campur kode Congruent Lexicalization
pada data 17, 18, 19, 20.
2. Terdapat 4 faktor yang menyebabkan campur kode pada 20 data percakapan
customer service agent, di anataranya:
- “in ability to find an appropriate word or expression in one language” (“..
ketidakmampuan dalam menemukan padanan kata atau ekspresi yang
tepat”) pada data 1, 2, 3, 4, 7, 8, 9, 12, 13, 14 dan 15.
- “to show a special register, facilitates easy communication among group
members” pada data 6, 11, 16, 17, 18, 19, dan 20.
- “to clarify the message or make it more prestige” (“…untuk memperjelas
isi dari pesan atau untuk membuat sebuah pesan menjadi lebih bercitra
tinggi”) pada data 5.

11
- “to show a solidarity marker” (“…untuk menunjukkan solidaritas dan
keakraban diantara penutur dari kelompok sosial yang sama”) pada data
10.

VII. Daftar Sumber:

Hoffman, Charlotte. 1991. An Introduction to Bilingualism. London and New York:


Longman.

Holmes, Janet. 2001. An Introduction to Sociolinguistics. Essex: Pearson Education


Limited.

Mackey, William. 1956. The Description of Bilingualism. New York: Mouton


Publishers.

Muysken, P. 2000. Bilingual Speech: A Typology of Code Mixing. Cambridge, UK :


Cambridge University Press.

Wardaugh, R. 1986. An Introduction to Sociolinguistics. United Kingdom: Basil


Blackwell Publisher Ltd.

VIII. Lampiran

 Rincian Percakapan Customer Service Agent dengan Pelanggan

Durasi 06:01 menit

Agent Telkomsel dengan Jihan bisa dibantu?

Pelanggan Selamat petang Mba?

Agent Iya sore, dengan siapa saya bicara?

Pelanggan Dengan Bapak Dinar

Agent Bapak Dinar ada yang bisa dibantu?

Pelanggan Ini Mba saya mau mengaktifkan GPRS, Mba.

Agent Baik, Pak Dinar untuk aktivasi gprs pada kartu Pak Dinar yah?

12
Pelanggan Iyah

Agent Simpatinya, simpati freedom atau bukan Pak Dinar?

Pelanggan Yang.. Iya freedom, yang baru tu Mba, yang edisi musik gitu kalau
gak salah, yang dapet edisi musik, yang 500 edisi musik, udah lama
seh dipakainya.

Agent Untuk simpati lama?

Pelanggan Iya yang, 219 itu baru berati yah freedom yah?

Agent Untuk simpati freedom dipastikan terlebih dahulu, Pak. Mohon maaf
dengan Bapak siapa?

Pelanggan Bapak Dinar.

Agent Pak Dinar, baik bapak dinar jika nomor bapak adalah tidak nomor
simpati freedom, untuk cara lakukan aktivasi gprsnya bisa disiapkan
alat tulisnya terlebih dahulu Pak Dinar.

Pelanggan Iya. Bentar Mba yah bentar.

Agent Silahkan Pak Dinar kami tunggu.

Pelanggan Bisa Mba, bisa dimulai Mba.

Agent Iyah kami lanjutkan Pak Dinar. Untuk cara lakukan aktivasi GPRS,
silahkan Pak Dinar ketik GPRS dengan huruf kapital.

Pelanggan Ketik GPRS huruf besar.

Agent Betul, kemudian dikirmkan ke 6616.

Pelanggan 6616?

Agent Betul, proses maximal-nya di tunggu 1x24 jam, dan tarifnya Rp 350,-
Pak Dinar.

Pelanggan 6616, Mba yah?

Agent Betul. Ingin dilanjutkan untuk.. Iyah bagaimana?

Pelanggan Itu untuk MMS bisa Mba?

Agent Iya, untuk aktivasi fitur MMS, silahkan diketik MMS, dengan huruf
kapital Pak Dinar dikirmkannya ke layanan yang sama, 6616 untuk

13
proses maximal-nya tunggu 1x24 jam, tarifnya pun sama Rp. 350,-
dan Pak Dinar untuk handphone Pak Dinar ini menggunakan jenis
apa?

Pelanggan Ini saya menggunakan jenis MITO 8388 Mba

Agent Silahkan Pak Dinar lakukan setting handphone, caranya cukup ketik
ALL dengan huruf capital

Pelanggan Diulang-diulang ketik ALL?

Agent Ketik ALL saja pak dinar, cukup ALL.

Pelanggan L nya berati 2 kali Mba yah?

Agent Betul, kemudian dikirmkan ke layanan 5432.

Pelanggan 5432?

Agent Betul, untuk proses maximal-nya mohon Pak Dinar tunggu 1x24 jam,
kemudian untuk tarifnya gratis pak dinar yah untuk lakukan setting
hanphone, seperti itu

Pelanggan Tadi berapa 5432 yah?

Agent 5432 untuk lakukan setting handphone seperti itu, bagaimana untuk
informasi mengenai aktivasi fitur gprsnya sudah cukup jelas?

Pelanggan Itu biayanya berapa Mba kira-kira untuk keluar negeri itu?

Agent Untuk akses gprs atau bagaimana Pak Dinar?

Pelanggan Ini saya mau mengirimkan foto, GPRS foto keluar negeri itu gimana
itu?

Agent Untuk tarif MMS seperti itu yah?

Agent Untuk tarif MMS, mohon maaf disini untuk cara pengiriman mms Pak
Dinar cukup menyertakan kode negara, diikuti nomor tujuan tanpa
menggunakan angka 0 didepannya yah..

Pelanggan Kode negara terus?

Agent Kode negara Pak Dinar yah, mohon maaf Pak Dinar ingin
mengirimkan foto ke negara mana?

14
Pelanggan Ke negara mana.. Ke Arab.

Agent Ke Arab Saudi. Pak Dinar silahkan.. Untuk Arab Saudi tepatnya ke
nomor ponsel Pak Dinar yah?

Pelanggan Iyah nomor ponsel terus?

Agent Iya silahkan Pak Dinar untuk ketikan plus di depannya.

Pelanggan Ketik plus?

Agent Iyah. Kemudian disertakan juga untuk kode negaranya Pak Dinar 961
Pak Dinar yah. Kemudian Pak Dinar dimasukan terlebih dahulu untuk
file-nya, kemudian disini kami informasikan keMbali pada pak dinar
bahwa file, mohon maaf disini kami ralat untuk kode negara Arab
Saudi adalah 966 yah.

Pelanggan 966 yah?

Agent Betul. Kemudian untuk file size-nya tidak melebihi dari 3 mega byte
seperti itu Pak Dinar yah. Di sini kami informasikan juga mengenai
tarif MMS-nya, baik Pak Dinar, kami bantu untuk lakukan
pengecekan data terlebih dahulu mengenai tarif MMS, bersedia untuk
menunggu?

Pelanggan Iya Mba silahkan.

Agent Terima kasih.

Agent Halo Pak Dinar. Terima kasih telah bersedia menunggu, kami
informasikan untuk tarif MMS-nya adalah Rp. 1500,-

Pelanggan Ohh Rp 1500?

Agent Betul.. Bagaimana jelas informasinya Pak Dinar?

Pelanggan Iya cukup jelas Mba.

Agent Iyah, silahkan dan terima kasih telah menghubungi Telkomsel Pak
Dinar, dan selamat beraktivitas.

15

Anda mungkin juga menyukai