Anda di halaman 1dari 15

BUSINESS PLAN

“SARANA DAN PRASARANA UPACARA KEAGAMAAN


UMAT HINDU”

Disusun Oleh:
Kelompok Kewirausahaan Budaya Bali
1. Luh Ria Amelia
2. Komang Nanik Ariani
3. Ni Komang Diana Pradnyani
4. I Gusti Agung Ayu Lianna Dewi

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 SERIRIT


BALI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan business plan ini
dengan baik. Business plan berjudul “Sarana dan Prasarana Upacara
Keagamaan Umat Hindu”. Dalam penulisan business plan ini kami dapat
banyak bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada


semua pihak yang telah membantu kami dalam penulisan business plan
ini. Kami sangat berharap business plan ini dapat berguna dalam
melakukan strategi marketing di dunia kuliner. Semoga business plan ini
dapat berguna bagi kita semua. Kami sadar bahwa business plan ini masih
jauh kurang sempurna, hal itu dikarenakan keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan kami. Kami memohon maaf jika apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan untuk para pembaca memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun. Akhir kata, kami memohon maaf apabali penulisan
business plan ini terdapat banyak kesalahan.

Buleleng, Januari 2023


Daftar Isi

Cover Halaman…..................................................................................................................1

Kata Pengantar…...................................................................................................................2

Daftar Isi…............................................................................................................................3

Ringkasan…..........................................................................................................................4

Deskripsi Perusahaan…........................................................................................................5

Barang/Jasa Yang Diproduksi...............................................................................................6

Analisis Aspek Pasar…..........................................................................................................7

Analisis Aspek Teknik…........................................................................................................8

Analisis Aspek Manajemen…...............................................................................................9

Analisis Aspek Finansial.......................................................................................................11

Daftar Pustaka........................................................................................................................13
1. Ringkasan

Pengembangan pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan


kompetensi siswa di era industri 4.0 menjadi salah satu fokus Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Pengembangan minat kewirausahaan pada siswa
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dipandang strategis untuk menyiapkan
generasi mendatang yang produktif dan berkarakter. Selain bekerja di industri atau
melanjutkan studi di jenjang pendidikan tinggi, lulusan SMK juga didorong
menjadi wirausaha kreatif.
“Salah satu alternatif yang bagus ya mendorong anak-anak untuk menjadi
wirausaha. Terutama anak-anak yang memiliki imajinasi yang kuat, punya mimpi
besar, sebaiknya disiapkan untuk menjadi wirausaha," disampaikan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dalam sambutannya
pada seminar SMK Menyongsong Revolusi Industri 4.0 di Graha Utama kantor
Kemendikbud, Jakarta, Kamis (21/3/2019).
Bali dikenal tetap ajeg mempertahankan adat dan tradisi di tengah berbagai
tantangan global yang semakin tidak pasti. Pemerintah sebagai pengambil
kebijakan terus mengupayakan pelestarian adat dan tradisi khususnya dalam hal
melindungi alam dan kelestarian serta kesucian tempat suci. Namun, bagaimana
dengan peningkatan dan pengenalan adat dan tradisi untuk generasi muda Hindu
Bali? Generasi muda Hindu Bali yang lahir dan bertumbuh di era ini harus
disiapkan. Mereka harus bersiap menghadapi kehidupan kini dan nanti dalam
berbagai aksi positif secara aktif. Yang bisa jadi alternatif sampingan selain
menempuh pendidikan formal di sekolah adalah berwirausaha, terlebih bagi siswa
SMK yang sejalan dengan pendidikan vokasi. Salah satu bentuknya adalah melalui
program yang disebut Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW). 
SMKN 2 Seririt, melalui SPW Kewirausahaan Sarana Upacara
Keagamaan dan Budaya Bali memiliki tujuan utama melestarikan budaya bali,
mengenalkan pengetahuan dan keterampilan pembuatan sarana upakara (banten)
sekaligus membuka usaha dan peluang bagi siswa yang terlibat. Melalui berbagai
agenda pemberian materi dan praktik langsung, siswa yang terlibat dalam SPW ini
diajarkan cara membuat canang sari, segehan, sampian, tubungan, banten pras
ajuman, pejati, banten saraswati, banten tumpek landep hingga jajan bali untuk
sesajen dalam banten suci. Selama dan setelah mendapatkan pengalaman dan
praktik nyata dalam membuat aneka pendukung sarana upacara itu, siswa
diharapkan mampu mandiri atau kolaborasi membangun usahanya, berproses
hingga sukses bahkan mampu menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya dalam
hal berwirausaha di bidang Sarana Upacara Keagamaan dan Budaya Bali ini.
Siswa SMK, BISA.

Selain usaha sarana upacara keagamaan dan budaya bali, Kewirausahaan


Budaya Bali juga membuka usaha Sablon. Sablon atau cetak saring adalah salah
satu teknik proses cetak yang menggunakan layar (screen) dengan kerapatan
tertentu dan umumnya barbahan dasar nylon atau sutra (silk screen). Layar ini
kemudian diberi pola yang berasal dari negatif desain yang dibuat sebelumnya di
kertas HVS atau kalkir. Kain ini direntangkan dengan kuat agar menghasilkan
layar dan hasil cetakan yang datar. Setelah diberi fotoresis dan disinari, maka
harus disiram air agar pola terlihat lalu akan terbentuk bagian-bagian yang bisa
dilalui tinta dan tidak. Proses pengerjaannya adalah dengan menuangkan tinta di
atas layar dan kemudian disapu menggunakan palet atau rakel yang terbuat
dari karet. Satu layar digunakan untuk satu warna. Sedangkan untuk membuat
beberapa warna dalam satu desain harus menggunakan suatu alat agar presisi.
Anak-anak SMK Negeri 2 Seririt sampai saat ini sudah mempelajari Sablon Baju,
Sablon Kertas dan Sablon Tas. Tujuan dari kegiatan Kewirausahaan ini adalah
untuk melengkapi keperluan sarana prasarana upacara keagamaan seperti sablon
kober dan membuat kemasana dupa tanpa menggunakan bahan pelastik

2. Deskripsi Perusahaan
Outlet Budaya Bali terdapat di SMK Negeri 2 Seririt yang tentunya dapat
dijangkau oleh guru-guru, Siswa SMK Negeri 2 Seririt, serta masyarakat di
sekitar SMK Negeri 2 Seririt. Harga sarana dan prasarana upacara keagamaan pun
dapat terjangkau. Pada saat purnama tilem mapun upacara-upacara lainnya yang
memerlukan canang dan dupa, warga SMK Negeri 2 Seririt tidak perlu membeli
di luaran karena di sekolah melalui kewirausahaan budaya bali sudah
menyediakan perlengkapan persembahyangan yang diperlukan. Penjualanan
sarana prasarana ini dilakukan melalui Online, door to door dengan promosi dan
membawakan pesanan dari kelas ke kelas, dan melalui Whatsapp group kelas .

Data Perusahaan

1. Nama Perusahaan Budaya Bali


2. Bidang Usaha Sarana Prasarana Upacara Keagamaan
3. Jenis Produk Canang, Dupa,
4. Alamat Perusahaan SMK Negeri 2 Seririt
5. Nomor Telepon Perusahaan 087859972519
6. E-mail Perusahaan budayabali22@gmail.com

Data Pemilik

1. Nama Kadek Ayu Riantini


2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Tempat Tanggal Lahir
4. Alamat
5. No Telp/HP 085 855 558 585
6. E-mail budayabali22@gmail.com
7. Peran dalam perusahaan Ketua

3. Barang/Jasa yang Diproduksi


Kewirausahaan Budaya Bali merupakan suatu produk sarana
prasarana upacara keagamaan, berupa : Dupa, Canang, Banten, serta jajan
suci. Sementara itu, usaha di bidang sablon, disediakan kober serta sablon-
sablon yang lainnya. Kami menyediakan sarana ini ketika ada kegiatan
persembahyangan. Untuk canang kami menggunakan bunga-bunga yang
segar. Dan untuk dupa kami membuat dupa celup secara mandiri.
Bahan dan Alat pembuatan Sarana upacara Budaya Bali
Bahan :
1.Janur
2. Bunga
3. Janur Bali ( ental)
4. Tepung
5. Minyak
6. pewarna
7. pandan
8. dupa

Alat
1. pisau
2. Isi seteples
3. Seteples
4. Kompor
5. Wajan
6. Baskom
7. Sendok Goreng
8. Pelastik ( pemgemasan dupa)
9. Alat Pengepresan Pelastik

A. Bahan dan Sablon


Bahan
1. Baju
2. Tas
3. Kertas Kemasan
4. Obat-obat Sablon
5. Bayclen
6. Plester
Alat :
1. Meja Sablon dan kelengkapannya
2. Screen
3. Rakel
4. Gunting
5. Selang
6. Alat Semprot
7. Haydrayer

4. Analisis Aspek Pasar

Gambaran Umum Pasar dan Sasaran

Usaha penjualan Sarana Upacara Keagamaan ini


merupakan usaha kecil yang dijalankan dari awal dengan
membuka tempat dengan menggunakan meja kecil dan sampai
akhirnya kita bisa membuat rombong sederhana. Jika usaha ini
berhasil atau sukses dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan,
maka kami akan memperbesar usaha ini dengan membuka
cabang-cabang.

Jenis Produk yang Dipasarkan

Produk yang saya pasarkan yaitu, Canang, Dupa, Banten


dan sablon kober, dan tidak menuntut kemungkinan untuk sablon
kita akan merambah ke sablon baju, tas dan lain-lain.

Target Pasar
Target Pemasaran dari kewirausahaan Budaya Bali adalah
1. Guru dan pegawai SMK Negeri 2 Seririt
2. Siswa-Siswi SMK Negeri 2 Seririt
3. Penduduk di sekitar SMK Negeri 2 Seririt
Pesaing

Untuk saat ini kami mempunyai beberapa pesaing. Seperti


pedagang.

Sasaran Pembeli

Sasaran dari kewirausahaan ini adalah guru dan pegawai,


siswa/siswi, serta masyarakat di sekitar SMK Negeri 2 Seririt

5. Analisis Aspek Teknik

Produk

Produk kewirausahaan kami ini adalah canang, banten,


dupa dan sablon kober

Harga Jual

Harga jual produk Croffle pelangi disesuaikan dengan


harga para pesaing yakni seharga Rp. 1.000,00/4 biji untuk satu
canang, untuk dupa tersedia dari harga Rp 1.000,00 sampai
dengan harga Rp. 20.000,00 untuk harga kober yaitu Rp.
15.000,00.

Promosi

Promosi produk kami lakukan dengan cara online melalui


instagram, Whatsaap Group dan door to door yakni kelas ke kelas

Sistem Pemasaran dan Distribusi

Tempat yang kami gunakan dalam usaha ini adalah di


SMK Negeri 2 Seririt dengan membuka rombong kecil halaman
depan sekolah. Hal ini dilakukan agar warga SMK Negeri 2 Seririt
ketika baru datang sekolah dapat langsung membeli atau
mengambil pesanana canang dll. Begitupula masyarakat sekitar
sekolah dapat mengetahui ketika kami berjualan.

6. Analisis Aspek Manajemen

Kekuatan (strength)

a. Kewirausahaan budaya bali dengan canangnya menggunakan


bunga-bungan yang segar
b. Untuk produk dupa kami menggunakan harum harum yang
banyak peminatnya. Dan kami membuat dupa celup sendiri
c. Untuk Banten kami bisa membuat sesuai dengan permintaan konsumen

d. Untuk sablon kami berusaha untuk mempelajari barbagai jenis sablon


seperti sablon kertas, sablon kain maupun plastik

Kelemahan (weakness)

a. Banyak Pesaing

Di dalam kewirausahaan kami banyak sekali pesaing di luaran dengan


bersaing harga. Pada produk dupa kami kalah bersaing dengan toko-toko
besar yang dapat menjual harga jauh lebih murah

Peluang (opportunities)

a. Selera

Produk Kebuadayaan Bali ini kami memiliki inovasi yaitu


menggunakan bunga yang benar-benar segar sehingga bagi
konsumen yang menggunakan produk kami merasa senang dan
untuk dupa menggunan pewangi yang banyak peminatnya. Inovasi
ini juga dimaksudkan untuk membidik/menarik semua segmen
pasar sehingga produk ini menjadi suatu selera di masyarakat
sebagai peluang untuk mendapatkan lebih banyak profit.
b. Persaingan

Melihat dari persaingan peluang bisnis ini akan sangat


menjanjikan sekali, hal ini karena saingan untuk usaha ini bisa
dikatakan belum banyak.

Ancaman (threats)

a. Akan banyak pihak lain yang akan meniru usaha ini, terutama
keunikan dan produknya. Hal ini tentu akan membuat saingan
yang baru bagi kami.
b. Adanya pedagang-pedagang baru yang ada di masyarakat dan
berkeliling menjual produk serupa dengan harga yang lebih murah
dan bahan yang berbeda nilai.

Pengembangan Produk

Pengembangan produk kedepan untuk produk ini hanya


dikembangkan dengan cara penyajian ataupun cara
pendistribusian ke pelanggan. Pendistribusian dengan COD ini
unik dan menarik pastinya akan menjadi salah satu daya tarik bagi
para konsumen.
7. Analisis Aspek Finansial

Kebutuhan modal awal untuk memulai usaha adalah sebesar Rp.


2.950.000,-. Dana tersebut dialokasikan untuk kebutuhan pengeluaran
awal produksi. Berikut ini adalah rincian kebutuhan awal yang
dibutuhkan untuk menjalankan usaha pada awal produksi.

Investasi

Umur
Harga per Total Penyusutan/Tahun (Rp)
No. Komponen Jumlah Satuan Ekonomis
Unit (Rp) Biaya (Rp)
(tahun)

1
Gerobak / Etalase 1 Unit 1.500.000 1.500.000 3 500.000
3 700.000
2 Meja Etalase 1 Unit 2.100.000 2.100.000

3
Kompor Gas 1 Unit 150.000 150.000 3 50.000

4
Tabung Gas 3kg 1 Unit 120.000 120.000 3 40.000

5
Blender 1 Unit 200.000 200.000 2 100.000

6
Baskom/mangkuk 2 Unit 12.000 24.000 3 8.000

7
Panci 1 Unit 60.000 60.000 3 20.000

8
Pisau 2 Unit 50.000 100.000 2 50.000

9
Sendok 1 Unit 25.000 25.000 2 12.500

10
Talenan 2 Unit 5.000 10.000 1 10.000

Total Biaya
4.289.000 1.490.500
Bahan Produksi Canang dan Dupa
N
O BARANG/ALAT HARGA
1 Janur 20.000
2 Bunga 30.000
3 Daun Pandan 10.000
4 Dupa 19.000
5 Tepung 10.000
6 Pewarna 5.000
7 Minyak 2 lt 34.000
Total 128.000

Bahan Produksi Sablon


N
O BARANG/ALAT HARGA
 2 a. Photoxol 7 (1 pcs) Rp 25.500
 3 b. Photoxol TS (3pcs) Rp 73.000
 4 c. Rakel Kain Hijau Rp 62.500
 5 d. Screen 40/60 77 t Rp 180.000
 6 a. NF Rp 60.000
 7 b. Pigmen Biru 100 cc (2pcs) Rp 8.000
c. Pigmen Hitam 100 cc
 8 (1pcs) Rp 12.000
d. Pigmen kuning tua 100 cc
 9 (1pcs) Rp 8.000
 10 a. Screen RS 30x40 Rp 37.500
 11 b. Lem Stiker Rp 46.500
 12 a. Binder 724 Rp 47.500
 13 b. Black 200 gr Rp 30.000
 14 c. Kraft Liner 125 Gr (10 Lbr) Rp 30.000
 15 d. M3B Rp 33.000
 16 d. Pasta Karet Putih Rp 52.000
 17 e. Photoxol 199 Rp 24.500
 18 f. Rakerl Kertas Coklat Super Rp 76.500
 19 g. Screen Kertas 30/40 Rp 50.000
20 Alat semprot 2 bh Rp 30.000
21 Lemfox Rp 22.000
15 Bayclen Rp 18.000
Membeli Bensin untuk
20 membersihkan screen Rp 5.000
21 Membeli Plester Rp 15.000
Total Rp 946.500
Biaya operasional

No. Komponen Biaya per bulan Biaya per tahun

1 Listrik & Air 50.000 600.000

2 Gas 20.000 240.000

3 Komunikasi & Informasi Promosi 50.000 600.000

4 Pemeliharaan Alat 40.000 480.000


Jumlah 160.000 1.920.000

Kebutuhan modal awal untuk memulai usaha Budaya Bali adalah sebesar Biaya
Peralatan + Biaya Bahan Baku + Biaya Operasional

= Rp. 4.289.000 + Rp. 128.000 + 946.500 + Rp. 1.920.000

= Rp. 7.283.500
Daftar Pustaka

Fadiati, A., Purwana, D., & Maulida, E. (2008). Wirausaha: Jalur Cepat Menuju
Sukses. Jakarta: UNJ Press.

Fadiati, A., & Purwana, D. (2011). Menjadi wirausaha sukses. Bandung: PT.
RemajaRosdakarya.

Nuraeni, Ari. 2021. Strategi Promosi Penjualan Online Lazada. Jurnal Repository
Untag. Soemanagara. 2020. “Strategi promosi penjualan” no.11. (129).

Purwana, D., & Wibowo, A. (2017). Pendidikan Kewirausahaan di Perguruan


Tinggi. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Purwana, D., & Wibowo, A. (2017). Lincah Menulis Artikel Ilmiah Populer &
Jurnal(Teori & Praktik). Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Purwana, D., Hasan, M., & Parlyna, R. (2017). Pengantar Ilmu Organisasi
Bogor: InMedia.

Purwana, Dedi & Hidayat, N. (2016). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT


RajagrafindoPersada.

Anda mungkin juga menyukai