Anda di halaman 1dari 22

PENELITIAN SEJARAH, KANDUNGAN GIZI, ALAT DAN BAHAN,

PENGEMASAN DAN PEMASARAN BAKPIA YOGYAKARTA

Karya Tulis Ilmiah

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Bahasa Indonesia

Disusun Oleh : Kelompok 2

1. Andini Rahmi Putri NIS: 1718.1.005


2. Irgi Berlyana NIS: 1718.1.015
3. Sifa Silfiani Sahlan NIS: 1718.1.033
4. Nissa Hendiawan NIS: 1718.1.019
5. Sinta Puspa Anjani NIS: 1718.1.437

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

SMA NEGERI 1 PARIGI


Jalan Babakan Ardiyasa No. 62 Parigi,Pangandaran, Jawa Barat

i
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Penelitian Sejarah, Kandungan Gizi, Alat dan Bahan,
Pengemasan dan Pemasaran Bakpia Yogyakarta”

Disahkan Oleh :

Pembimbing Wakil Kepala Sekolah

NUNUNG PRIATIN,S.Pd WAWAN SUWANDI ,S.Pd,M.Pd

NIP.19700902 201406 2 002 NIP.19640701 198703 1 010

Mengetahui:

Kepala Sekolah SMAN 1 PARIGI

Drs.H.EMAN HERMAWAN,M.Pd.

NIP : 19600408 198603 1 022

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, Penulis
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat- Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
tentang penelitian sejarah, kandungan gizi, alat dan bahan, pengemasan dan pemasaran bakpia
yogyakarta

Karya Tulis Ilmiah ini penulis susun dengan memenuhi salah satu tugas dari SMAN 1 Parigi
berupa makalah siswa. Penulis sampaikan terimakasih kepada guru pembimbing dan semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan karya tulis ini.

Terlepas dari semua ini, penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih ada kekurangan,
baik dari segi susunan kalimat meupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki Karya
Tulis Ilmiah ini. Akhir kata penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah tentang Penelitian
Usaha Bisnis Bakpia di Yogyakarta ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi kami
dan juga pembaca.

Pangandaran, 21 Januari 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………………………. i

KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ ........ .......... iii

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2

1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 3

1.4. Kontribusi Penelitian......................................................................................... 4

1.5. Definisi Operasional.......................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………….. 6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……………………………………………… 7

3.1 Metode Penelitian…………………………………………………………….. 7

3.2 Sistematika Penulisan………………………………………………………… 7

BAB IV PEMBAHASAN……………………………………………………………….. 8

4.1 Sejarah Bakpia……………………………………………………………….. 8

4.2 Kandungan Gizi dalam Bakpia……………………………………………… 10

4.3 Alat dan Bahan Pembuatan Bakpia…………………………………………. 11

4.4 Cara Pembuatan Bakpia……………………………………………………... 12

4.5 Pengemasan dan Pemasaran Bakpia………………………………………… 13

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………… 8

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bakpia adalah makanan yang terbuat dari campuran kacang hijau dengan gula yang dibungkus

dengan tepung lalu dipanggang. Isi bakpia saat ini sangat variatif, tidak hanya menyajikan rasa

kacang hijau melainkan coklat, keju dan kumbu hitam. Rasanya yang legit karena terbuat dari

campuran kacang hijau dan gula pasir lalu dibungkus dengan adonan tepung dengan sedikit

minyak nabati.

Bakpia sebenarnya berasal dari negeri cina, dengan nama asli “Tau Luk Pia”, yang artinya kue

pia atau kue kacang hijau. Kue ini pertama kali diproduksi di kampung Pathuk Yogyakarta pada

tahun 1948. Saat itu bakpia pathuk masih diperdagangkan secara eceran, dikemas dalam besek

tanpa merek. Tahun 1980an mulai tampil kemasan baru dengan merek dagang sesuai dengan

nomor rumah, diikuti dengan munculnya bakpia-bakpia lain dengan merek dagang yang

bervariasi.

Salah satu bakpia yang paling banyak diproduksi oleh pengrajin bakpia karena tingginya

permintaan konsumen adalah bakpia kacang hijau. Bahan baku utama dalam pembuatan bakpia

kacang hijau adalah kacang hijau, tepung terigu, minyak kelapa sawit, mentega, air, gula pasir,

vanili dan garam. Menurut Purwono dan Hartono (2008) kacang hijau merupakan sumber protein

nabati, vitamin (A, B, C dan E), serta beberapa zat lain yang sangat bermanfaat bagi tubuh

manusia, seperti amilum, besi, belerang, kalsium, minyak lemak, mangan, magnesium, dan

niasin.

Bila dilihat dari kandungan proteinnya, kacang hijau termasuk bahan makanan sumber protein

kedua setelah susu skim. Tepung terigu sering disebut juga tepung gandum. Gandum adalah

bahan dasar dalam pembuat tepung terigu. Sampai sekarang tidak ada bahan lain sebagai

pengganti gandum untuk membuat terigu, karena gandum adalah satu-satunya jenis biji-bijian

yang mengandung gluten.

1
Gluten merupakan protein yang tidak larut dalamair, mempunyai sifat elastis seperti karet, dan

merupakan kerangka yang bagus sebagai bahan dasar pembuatan roti, kue, dan lain-lain. Fungsi

terigu adalah sebagai kerangka dalam pembuatan kue kering, pembentukan tekstur, dan

kerenyahan adonan .

Sehubungan dengan hal itu, untuk mengetahui usaha bisnis bakpia maka kelompok kami perlu

melakukan penelitian terhadap perusahaan atau tempat di Yoyakarta yang berbisnis bakpia

tepatnya di pusat oleh-oleh bakpia. Penelitian ini dilakukan agar pengetahuan-pengetahuan yang

kami peroleh tidak bersifat verbalisme tetapi bersifat nyata, sehingga menambah wawasan dan

pengetahuan kami.

1.2 Rumusan Masalah

Menurut Pariata Westra(1981 : 263) bahwa “Suatu masalah yang terjadi apabila seseorang

berusaha mencoba suatu tujuan atau percobaannya yang pertama untuk mencapai tujuan itu

hingga berhasil.”

Menurut Sutrisno Hadi(1973 : 3) “Masalah adalah kejadian yang menimbulkan pertanyaan

kenapa dan kenapa.”

Jadi rumusan masalah secara umum merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan

jawabannya melalui pengumpulan data. Perumusan masalah merupakan salah satu tahap diantara

sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan

penelitian tanpa perumusan masalah, suatu kegiatan penelitian akan menjadi sia-sia dan bahkan

tidak akan membuahkan hasil apa-apa.

Penelitian terhadap usaha bisnis bakpia, dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang

jelas tentang usaha bisnis bakpia. Penelitian yang dilakukan terhadap usaha bisnis bakpia di

Yogyakarta. Berdasarkan uraian di atas, masalah yang di jadikan fokus penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut :

2
1. Bagaimana asal mula atau sejarah bakpia?

2. Apa kandungan gizi dalam bakpia?

3. Apa sajakah bahan dan alat pembuatan bakpia?

4. Bagaimana cara pembuatan bakpia?

5. Bagaimana pengemasan dan marketing bakpia?

1.3 Tujuan Penelitian

Menurut Tommy Suprapto, Tujuan merupakan realisasi dari misi yang spesifik dan dapat

dilakukan dalam jangka pendek . Tujuan juga merupakan pernyataan tentang keadaan yang

diinginkan dimana organisasi atau perusahaan bermaksud untuk mewujudkannya dan sebagai

pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang dimana organisasi sebagai kolektivitas

mencoba untuk menimbulkannya.

Menurut Soerjono Soekanto, Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan

pada analisis dan kontruksi yang dilakukan secara sistematis, metodologis, konsisten, dan

bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi keinginan manusia

untuk mengetahui apa yang sedang dihadapinya.

Jadi, tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukan adanya hasil, sesuatu

yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan dicapai atau dituju dalam sebuah

penelitian. Rumusan tujuan mengungkapkan keinginan peneliti untuk memperoleh jawaban atas

permasalahan penelitian yang diajukan.

Untuk memperjelas arah penelitian ini, dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut.

a) Mengetahui sejarah bakpia

b) Mengetahui kandungan gizi dalam bakpia

c) Mengetahui bahan dan alat pembuatan bakpia

d) Mengetahui cara pembuatan bakpia

e) Mengetahui pengemasan dan marketing bakpia

3
1.4 Kontribusi Penelitian

Menurut Dany H (2006) Kontribusi adalah suatu bentuk sumbangan berupa material (uang)

yang bisa sokongan atau sumbangan.

Menurut Yandianto (2000) Kontribusi adalah kumpulan adanya uang iuran yang didapatkan

dari anggota atau masyarakat yang bentuknya sumbangan.

Jadi, kontribusi adalah sesuatu yang dilakukan untuk membantu menghasilkan atau mencapai

sesuatu bersama-sama dengan orang lain, atau untuk membantu membuat sesuatu yang sukses.

Ketika kita memberikan kontribusi, itu berarti bahwa kita memberikan sesuatu yang bernilai bagi

sesama, seperti uang, harta benda, kerja keras, ataupun waktu kita.

a. Kontribusi teoritis

Colquitt & Zapata-Phelan (2007) menggambarkan kontribusi teoritis sebagai

berikut. Studi yang rendah kadar pengembangan teori dan pengujiannya. Ini

merupakan replikasi terhadap penelitian terdahulu, dan hipotesisnya pun mengacu

pada temuan terdahulu.

Penelitian ini bertitik tolak dengan meragukan suatu teori tertentu atau yang disebut

dengan penelitian verifikatif. Adanya keraguan terhadap teori itu muncul apabila

yang terllibat tidak dapat lagi menjelaskan kejadian-kejadian aktual yang tengah

dihadapi. Dilakukannya pengujian atas teori tersebut bisa melalui penelitian secara

empiris serta hasilnya dapat menolak ataupun mengkukuhkan serta merevisi teori

yang berhubungan.

b. Kontribusi praktis

Disisi lain, penelitian juga berguna untuk memecahkan permasalahan praktis.

Semua lembaga yang bisa kita jumpai di masyarakat, seperti lembaga pemerintahan

ataupun lembaga swasta, sadar akan manfaat tersebut dengan menempatkan suatu

penelitian dan juga pengembangan sebagai bagian dari integral organisasi merek.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberkan kontribusi atau manfaat bagi
4
para siswa SMA Negeri 1 Parigi dalam menambah pengetahuan secara teoritis dan

praktis yang berhubungan dengan penelitian. Hasil penelitian ini juga diharapkan

dapat bermanfaat diantaranya adalah untuk mengetahui usaha bisnis bakpia, sebagai

media pengembangan ilmu.

1.5 Definisi Operasional

Menurut Azwar (2003;74) “Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang

di rumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat di

amati.’’Operasional adalah konsep yang bersifat abstrak untuk memudahkan pengukuran suatu

variabel. Atau operasional dapat di artikan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan

ataupun pekerjaan penelitian.

Jadi, Definisi operasional menurut karakteristik yang di observasi untuk didefinisikan atau

mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan suatu

perilaku atau gejala yang diamati, diuji dan ditentukan kebenarannya kepada oranglain.

Penelitian ilmiah ini adalah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode

deskriftif, metode penelitian dan metode studi pustaka. Dengan menggunakan teknik pengamatan

dan observasi.

Glos, Steade dan Lowry (1996) Bisnis merupakan sekumpulan aktifitas yang dilakukan untuk

menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sember daya

menjadi barang atau jasa yang diinginkan konsumen..

Dalam penelitian ini bisnis yang kami maksud adalah bisnis bakpia di Yogyakarta dari sudut

pandang sejarah, gizi, bahan dan alat, cara pembuatan, pengemasan dan marketing.

BAB II
5
TINJAUAN PUSTAKA

Bakpia adalah makanan yang terbuat dari campuran kacang hijau dengan gula, yang

dibungkus dengan tepung, lalu dipanggang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bakpia

atau kue kering, berbentuk bundar agak pipih, bagian luarnya mudah remuk, terbuat dari terigu

dengan isi kacang hijau (Anon., 2014). Kue pia berasal dari negeri Tiongkok atau Cina yang

aslinya bernama Tou Luk Pia yang berarti kue pia kacang hijau. Kue pia mulai berakulturasi

dengan budaya Jawa bahkan menjadi makanan khas Yogyakarta saat ini. Bahan yang digunakan

untuk membuat kue pia antara lain terigu, minyak goreng, air, gula dan garam. Kue pia

merupakan salah satu jenis kue yang dioven atau dipanggang (Anon.2014).

Kue pia adalah kue tradisional yang dikenal di daerah-daerah di Indonesia. Kue pia terbuat

dari bahan-bahan seperti terigu, minyak sayur, gula halus, air dan garam. Untuk isiannya yang

paling umum digunakan adalah isian kacang hijau.

Moh. Yamin, SH, memberikan definisi sejarah ialah suatu ilmu pengetahuan yang disusun

atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan kenyataan.

Klimchuk dan Krasovec (2006: 33) Pengertian kemasan adalah desain kreatif yang

mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citar, tipografi dan elemen-elemen desain dengan

informasi produk agar produk dapat dipasarkan.

Kamus Besar Bahasa Indonesi (KBBI) (2008) Pemasaran ialah proses; cara; perbuatan dalam

memasarkan barang dagangan; perihal menyebarluaskan di tengah-tenganh masyarakat pada

umumnya.

BAB III

6
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:2) metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Menurut Rosdy Ruslan, menjelaskan metode sebagai kegiatan ilmiah yang berhubungan dengan

cara kerja dalam memahami suatu subjek maupun objek penelitian dalam upaya menemukan

jawaban secara ilmiah dan keabsahannya dari sesuatu yang diteliti.

Jadi, metode penelitian adalah tata cara yang dimiliki dan dilakukan oleh peneliti dalam

rangka untuk mengumpulkan informasi atau data serta melakukan investigasi terhadap data yang

telah didapatkan tersebut. Metode penelitian memberikan gambaran rancangan penelitian yang

meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, dan

dengan cara apa data-data tersebut diperoleh dan selanjutnya diolah dan dianalisis.

Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian, tujuannya untuk mengamati usaha bisnis

bakpia. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi. Observasi yaitu pengamatan

( kontak langsung ) dengan objek yang diteliti maupun secara tidak langsung melalui alat bantu.

Dengan metode ini kita dapatkan data-data yang dibutuhkan melalui pengamatan langsung oleh

pancaindra, dengan meraba dan melihat.

3.2 Sistematika Penulian

Karya tulis ilmiah ini ditulis dengan sistematika berupa BAB I Pendahuluan terdiri dari latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, kontribusi penelitain, dan definisi

operasional. BAB II berupa tinjauan pustaka. BAB III berupa metodologi penulisan, terdiri dari

metode penulisan dan sistematika penulisan. BAB IV berupa pembahasan yang terdiri dari

Sejarah Bakpia, Kandungan Gizi dalam Bakpia, Alat dan Bahan Pembuatan Bakpia, Cara

Pembuatan Bakpia, dan Pengemasan dan Marketing Bakpia. BAB V berupa kesimpulan dan

saran.

BAB IV
7
PEMBAHASAN
4.1. Sejarah Bakpia
 Sejarah singkat Bakpia Djava

Lahir di kampung Pathuk pada tahun 1970-an, bakpia pada mulanya hanyalah industri
rumahan. Seluruh proses produksi dilakukan dengan sederhana, mulai dari pemilihah bahan,
proses pembuatan, hingga pengemasan, semua dilakukan secara manual dengan kapasitas
produksi terbatas.

Makanan asal daerah tiongkok ini, pada saat itu masih dijajakan dengan cara berkeliling
kampung dan orang perorang. Seiring berjalannya waktu, kemudian bakpia semakin populer,
serta makin banyak dikenal oleh masyarakat luas, ditambah dengan akulturasi budaya
menjadikan makanan yang memiliki nama asli Tou Luk Pia yang artinya kue pia (pie) kacang
hijau. ini tidak saja dibeli warga keturunan Tionghoa, tapi juga digemari masyarakat jawa yang
tinggal di Yogyakarta. Istilah bakpia berasal dari bahasa Tionghoa, yang secara harafiah berarti
roti berisikan daging. Di tempat asalnya, bakpia berukuran lebih besar dari bakpia yang disini dan
berisikan daging yang diolah. Konon, bakpia sudah ada sejak tahun 1930-an.

Hingga kemudian kelezatan bakpia terdengar sampai ke berbagai penjuru tanah air, serta
mampu mengundang para pelancong untuk datang dan berkunjung. Baik dari hanya melirik,
mencicipi hingga kemudian membeli makanan ini, dan kemudian dijadikan sebagai oleh- oleh
khas dari Yogyakarta.

Pada tahun 2000, Bakpia Djava kemudian mendirikan sebuah toko di Kp. Pathuk dan
berlamat di Jl. KS. Tubun no. 93, yang disebabkan oleh banyaknya permintaan makanan ini dari
berbagai pihak, hingga akhirnya membuat Bakpia Djava menghentikan penjualan bakpia secara
mengelilingi kampung.

Berbeda dengan toko lain yang merahasiakan dapurnya, Bakpia Djava justru membuka lebar
pintu dapur bagi para pembeli. Sebagai raja, pembeli bisa dapat melihat seluruh proses
pembuatan hingga akhirnya bakpia tersaji dalam kemasan.

Dengan mempertahankan resep tradisional tempo dulu yang merupakan ciri khas dari Bakpia
Djava sekaligus menjaga citra rasa, membuat Bakpia Djava semakin diburu baik oleh
perorangan, keluarga, wisatawan serta instansi- instansi pemerintahan.

Dikarenakan ingin selalu dapat memuaskan konsumen, maka pada tahun 2008 Bakpia Djava
kemudian membangun sebuah toko baru yang beralamat di Jalan Laksda Adi Sucipto kilometer
8,5.

8
Berdiri tak jauh dari ring road utara dan berada di jalur utama menuju bandara, Bakpia Djava
kini memberi kemudahan kepada para pembeli yang memiliki keterbatasan waktu. Sedangkan
bagi wisatawan, toko inipun memberikan kenyamanan karena tempatnya yang luas, sehingga
wisatawan perorangan, keluarga, serta rombongan dapat lebih leluasa dalam memilih oleh- oleh
yang akan merek pilih.

Untuk wistawan rombongan secara periodik, Bakpia Djava memberi sambutan yang unik,
beragam tradisi yang menjadi ke- istimewaaan kota Yogyakarta pun tampil disini, mulai dari
prajurit keraton hingga kesenian tradisional bergantian menyambut dan menemani para
wisatawan yang berkunjung. Bertujuan bukan sekedar untuk menghibur, namun memang Bakpia
Djava selalu melibatkan pelaku seni tradisi dalam berbagai acara karena memiliki komitmen
untuk menjaga agar seni tradisi tidak punah.

Menjadi produsen bakpia, menempatkan Bakpia Djava sebagai pilar utama penjaga makanan
khas sekaligus ikon kota Yogyakarta, tugas ini diperankan Bakpia Djava dengan mengenalkan
bakpia kepada anak- anak dari sejak dini.

Bakpia Djava memberikan kesempatan kepada sekolah untuk menjadikan toko sebagai kelas,
tempat bagi siswa belajar mengenal, membuat, dan memasarkan bakpia. Harapannya agar sejak
dini anak- anak telah mengenal bakpia, dan terus mencintainya sebagai makanan khas
Yogyakarta.

Keuntungan berbelanja di Bakpia Djava dibandingkan dengan tempat lain adalah bakpianya
masih fresh, harganya lebih terjangkau dan merupakan ciri khas daerah tersebut yang masih
terjaga. Dampak positif pusat oleh- oleh tersebut terhadap masyarakat sekitarnya adalah
masyarakatnya lebih banyak mendapatkan lapangan pekerjaan dari pusat oleh- oleh tersebut,
misalkan pusat oleh- oleh tersebut membutuhkan karyawan atau tenaga kerja yang untuk
memperlancar kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi.

Bakpia Djava dan Rekor Muri

Pada tanggal 12 Juni 2010 yang lalu, Bakpia Djava membuat bakpia raksasa dengan diameter
2,6 meter dengan garis lingkar 8,25 meter dan memiliki berat dua ton. Acara ini di selenggarakan
di monumen serangan umum satu maret, pembuatan bakpia raksasa ini melibatkan 29 juru masak
dengan oven yang di rancang khusus.

Berbagai komunitas dan warga turut meramaikan acara ini hingga akhirnya Museum Rekor
Indonesia (MURI) menganugerahi karya ini dengan mencatatnya di buku rekor sebagai bakpia
terbesar pertama di Indonesia. Selain itu, MURI juga mencatat rekor makan bakpia massal

9
dengan jumlah terbanyak, yakni 1300 orang yang dilakukan pada saat bersamaan dengan
pembuatan bakpia raksasa.

Toko Baru Bakpia Djava

Hingga kini sebuah toko baru pun didirikan lagi, berada tak jauh dari toko sebelumnya, Jalan
Laksda Adi Sucipto kilometer 8,5. Dengan lokasi yang lebih besar dari sebelumnya yakni mampu
menampung 20 bus dan 10 mobil pribadi, selain itu toko ini juga dilengkapi puluhan toilet pria
dan wanita.

Menjadikan berbelanja semakin istimewa dengan suguhan suasana trdisionl yang tidak dapat
ditemukan di tempat lain, diantaranya seluruh juru masak menggunakan pakaian jawa dan siap
mendampingi para pengunjung yang tertarik untuk membuat bakpia bersama, mulai dari adonan,
hingga memanggang di oven dan pelanggan pun dapat membawa pulang bakpia buatannya
sebagai buah tangan istimewa untuk kelurga tercinta.

4.2. Kandungan Gizi dalam Bakpia

Seperti yang kita ketahui bahwa kacang hijau sebagai isian dari Bakpia memiliki banyak
kandungan gizi, mulai dari vitamin, protein, mineral, dan kaya serat. Bahkan, menurut penelitian
Bakpia mengandung energi sebesar 272 kilokalori, protein 3,7 gram, karbohidrat 44,1 gram,
lemak 6,7 gram, kalsium 194 miligram, fosfor 117 miligram, dan zat besi 4,5 miligram. Selain itu
di dalam Bakpia juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,31 miligram dan
vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram
Bakpia, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.

Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Kue Bakpia :

Nama Bahan Makanan : Kue Bakpia


Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Kue Bakpia yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Kue Bakpia yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Kue Bakpia = 272 kkal
Jumlah Kandungan Protein Kue Bakpia = 3,7 gr

Jumlah Kandungan Lemak Kue Bakpia = 6,7 gr


Jumlah Kandungan Karbohidrat Kue Bakpia = 44,1 gr

10
Jumlah Kandungan Kalsium Kue Bakpia = 194 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Kue Bakpia = 117 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Kue Bakpia = 4,5 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Kue Bakpia = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Kue Bakpia = 0,31 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Kue Bakpia = 0 mg
Khasiat / Manfaat Kue Bakpia : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : K
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta
sumber lainnya

4.3 Alat dan Bahan Pembuatan Bakpia

 Alat :
- Oven
- Loyang
- Wadah untuk adonan
- Panci
-bak plastic
-roller
-meja
-nampan
- Pisau
-wajan
-pengaduk

 Bahan:

I.Bahan untuk Kulit Bakpia Isi Kacang Hijau

 125 gram tepung terigu tang mempunyai protein sedang


 40 gram tepung gula
 75 ml susu
 1/2 sendok makan mentega putih

II. Bahan Untuk Kulit Bakpia Isi Kacang Hijau

 175 gram tepung terigu yang memiliki protein sedang


 60 gram minyak goring

III. Bahan Untuk Isi Bakpia Kacang Hijau

 100 gram kacang hijau yang dikupas terlebih dahulu


 100 gram gula pasir
11
 50 ml santan yang diambil dari 1/4 butir kelapa
 1/8 sendok teh garam

4.4. Cara Pembuatan Bakpia

 Cara Membuat Kulit Bakpia

1. Pertama, kita siapkan wadah untuk membuat adonan kulit bakpia.


2. Lalu masukan semua bahan – bahan kulit bakpia yang dibutuhkan seperti tepung terigu,
mentega putih, tepung gula dan susuk.
3. Setelah memasukkan semua bahan kulit bakpia anda dapat mengaduknya sampai merata
dan uleni bahan-bahan kulit bakpia sampai kalis. lalu sisihkan.
4. Anda dapat menyiapkan wadah kembail untuk bahan kulit ke II. Selanjutnya anda dapat
memasukkan bahan- bahan kulit II dan aduk secara merata sampai kalis. Jika sudah kalis,
sisihkan kembali.
5. Ambil dan gulung adonan ke I dengan bentuk memanjang, selanjutnya ambil dan timbang
seberat 4 – 5 gram.
6. Sama seperti adonan ke I, Ambil adonan ke II dan gulung dengan bentuk memanjang lalu
timbang seberat 4 – 5 gram seperti adonan ke I.
7. Jika kita sudah menimbang adonan ke I yang telah giling, lalu kita tambahkan adonan II
diatas adonan ke I. Selanjutnya giling tipis, lalu digulung.
8. Kita dapat mendiamkan sejenak sekitar 1 jam sambil ditutup agar hasilnya maksimal.

 Cara Membuat Isi Bakpia

1. Pertama, kita menyiapkan panci yang telah diisi dengan air, lalu rebus air tersebut sampai
mendidih.
2. Jika dirasa air sudah mendidih, masukan kacang hijau yang telah dikupas dan rebus
kacang hijau tersebut kurang lebih selama 8 – 10 menit.
3. Angkat dan diamkan sampai dingin jika kacang hijau sudah matang atau empuk.
4. Selanjutnya kita siapkan alat untuk mengukus.
5. Kemudian kukus kacang hijau yang sudah empuk selama kurang lebih 28 – 30 menit.
6. Lalu haluskan kacang hijau yang sudah di kukus.
7. Anda dapat menambahkan sedikit garam, gula dan santan.
8. Setelah bahan ditambahkan, masak dan aduk sampai kering.
9. Lalu angkat dan diamkan.
10. Kemudian timbang masing – masing seberat 10 gram.

 Cara Membuat Bakpia dengan isian Kacang Hijau

1. Pertama, kita menggiling tipis adonan kulit yang sudah kita buat tadi.
2. Lalu kita dapat menambahkan bahan isi di tengah-tengahnya. Selanjutnya tutup bakpia
dan pipihkan dan rapikan.
3. Siapkan loyang dan olesi sedikit minyak goreng atau margarin.
4. Masukkan adonan yang sudah dipipihkan tadi kedalam loyang dan berilah jarak adonan
yang satu dengan adonan yang lainnya.

5. Lalu oven adonan bakpia tersebut kurang lebih 6 – 8 menit dengan suhu 165 derajat
Celcius. Saat memanggan jangan lupa sesekali adonan dibalik agar adonan dapat matang
dengan sempurna.
6. Angkat dan dinginkan terlebih dahulu bakpia yang sudah matang.

12
7. Anda dapat menyiapkan wadah seperti piring atau tempat saji, lalu susun atau hidangan
bakpia di atas wadah tersebut.

4.5 Pengemasan dan Marketing Bakpia Djava

Kemasan Bakpia membantu menambah citra khas Yogya, setiap kemasan dibuat dengan rapi
dan baik sehingga mempermudah untuk bepergian kemana-mana.

Konsep marketing atau yang lebih dikenal dengan pemasaran merupakan salah satu hal yang
sangat penting dan tidak dapat diabaikan dalam menjalankan Usaha Bakpia. Baik peluang bisnis
baru maupun bisnis yang telah lama dirintis, baik bisnis kecil maupun yang telah berkembang
sekalipun tidak bisa dipisahkan dari hal itu. Semuanya membutuhkan konsep marketing untuk
mengembangkan Usaha Bakpia yang dijalankan.

Berikut ini kita bahas prinsip dan strategi dasar untuk memasarkan Usaha Bakpia. Cara yang
dapat dilakukan diantaranya yaitu dengan melakukan promosi yang efektif dan terukur, yang
dimaksud di sini adalah mengukur efektifitas promosi misalnya dapat dilakukan dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan pada setiap pelanggan yang datang, dari manakah dia tahu
informasi mengenai Usaha Bakpia kita, lalu selanjutnya membuat paket produk, yang dimaksud
di sini adalah membuat paket-paket produk yang dapat membuat calon konsumen mempunyai
lebih banyak pilihan.

Meningkatkan strategi pemasaran bisnis dilakukan dengan cara menentukan target pemasaran
dan mencari kira-kira peluang Usaha Bakpia apa saja yang bisa dicari dan potensial untuk
dikembangkan, selanjutnya yaitu menentukan harga produk hal ini sangat berpengaruh sekali
terhadap perkembangan bisnis bakpia, lalu melakukan berbagai macam cara promosi, dan ini
dilakukan dengan menyebar brosur, pamflet, juga menggunakan media internet dengan cara
memasang website yang sesuai dengan produk bisnis.

Keberhasilan Usaha Bakpia tak hanya ditentukan oleh faktor pemasaran tapi juga sering
ditentukan oleh faktor perencanaan. Sering dikatakan bahwa perencanaan yang baik
menjadikan suatu pekerjaan telah selesai. Pengertian baik adalah jika perencanaan yang
dibuat tepat (alasan, tujuan, kegunaan, sasaran, metode, relevan), efektif (dapat dilaksanakan)
dan efisien (waktu tenaga dan biaya). Perencanaan sebaiknya tertulis, karena dokumen
merupakan hal yang penting, juga ingatan manusia sifatnya terbatas. Oleh karena itu dalam
membuat perencaan bisnis haruslah sebagus mungkin dan dipikir secara matang.

 Konsep Toko dan Layanan

Dapur Bukan Rahasia

13
Berbeda dengan toko lain yang merahasiakan proses produksi, Bakpia Djava justru membuka
pintu selebar-lebarnya kepada konsumen untuk melihat langsung proses pembuatan bakpia.
Bahkan, di toko Bakpia Djava Jl. Adisutjipto Km 8,5 Jogjakarta, dapur produksi justru berada
tepat di depan pintu masuk. Konsumen bias melihat langsung seluruh proses produksi. Mulai dari
pembuatan kulit, isi, pemanggangan, hingga pengemasan.

Icip-icip
Khusus untuk bakpia, konsumen diperbolehkan mencicip dan mencecap kelezatan bakpia
sesuai ragam rasa yang diinginkan. Sesuai dengan misi untuk melestarikan makanan tradisional,
Bakpia Djava juga menyediakan aneka makanan khas dari Jogjakarta dan sekitarnya.

Pilih Sendiri
Berbeda dengan self service di swalayan atau mal, di toko Bakpia Djava konsumen
dipersilahkan memilih sendiri bakpia dan oleh-oleh lain yang ingin dibeli. Pramuniaga akan
mendampingi, memberikan referensi serta membantu konsumen.

Pembayaran yang Mudah


Toko Bakpia Djava menyediakan sejumlah kasir lengkap dengan mesin hitung. Selain agar
tidak terjadi antrian, konsumen juga bias melihat langsung jumlah yang harus dibayar secara
transparan. Kepada konsumen yang menggunakan kartu kredit juga tersedia fasilitasnya.

Kemasan
Bakpia Djava juga menyediakan layanan pengepakan gratis kepada konsumen agar oleh-oleh
yang dibeli tidak rusak dan cita rasanya tetap lezat.

Pesan Antar
Kepada konsumen yang terbatas waktunya karena kesibukan dan tugas yang padat, Bakpia
Djava menyediakan layanan pesan antar.

Visi & Misi

Visi Bakpia Djava adalah menjadi produsen bakpia yang paling lezat dan menjadi toko oleh-

14
oleh paling lengkap dengan layanan yang prima. Sedangkan misinya adalah menjaga bakpia
sebagai ikon oleh-oleh khas Jogjakarta dan menjaga penganan tradisional lain tetap lestari.
Menjaga bakpia sebagai ikon oleh-oleh khas Jogjakarta dilakukan Bakpia Djava salah satunya
dengan membuat bakpia raksasa seberat dua ton. Melibatkan 29 juru masak dan oven yang
dirancang khusus pembuatan bakpia raksasa ini digelar di Monumen Serangan Oemoem 1 Maret,
Jogjakarta pada 12 Juni 2010. Museum Rekor Indonesia (MURI) mencatat mahakarya ini ke
dalam Buku Rekor sebagai Bakpia Terbesar di Indonesia. Selain itu MURI juga mengganjar
Bakpia Djava atas rekor makan bakpia massal dengan peserta terbanyak yakni 1.300 orang.
Komitmen untuk menjaga penganan tradisional tetap lestari diwujudkan Bakpia Djava dengan
menjadikan toko sebagai kelas bagi para siswa untuk belajar membuat bakpia. Bakpia Djava
membuka pintu selebar-lebarnya bagi sekolah yang ingin melakukan kunjungan dalam kerangka
pendidikan luar ruang.

BAB V

PENUTUP

15
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan :

1) Bakpia Lahir di kampung Pathuk pada tahun 1970-an, bakpia pada mulanya hanyalah
industri rumahan. Seluruh proses produksi dilakukan dengan sederhana.
2) Bakpia merupakan makanan yang berasal dari Tiongkok. Disana, kue ini bernama
“Tou Luk Pia” yang artinya kue pia (pie) kacang hijau. Istilah bakpia sendiri berasal
dari bahasa Tionghoa, yang secara harafiah berarti roti berisikan daging. Di tempat
asalnya, bakpia berukuran lebih besar dari bakpia yang disini dan berisikan daging
yang diolah. Konon, bakpia sudah ada sejak tahun 1930-an.
3) Bakpia Djava berdiri pada tahun 2000 dengan mendirikan toko pertamanya di Jalan
K.S. Tubun 93, Pathuk, Yogyakarta. Uniknya, Bakpia Djava selalu terbuka bagi siapa
saja yang berkunjung, tidak hanya sekedar membeli hasil produksi saja namun juga
bisa melihat proses pembuatan bakpia hingga pengemasan.
4) Museum Rekor Indonesia (MURI) menganugerahi karya pembuatan Bakpia Djava
raksasa dengan diameter 2,6 meter dengan garis lingkar 8,25 meter dan memiliki berat
dua ton, dengan mencatat di buku rekor sebagai bakpia terbesar pertama di Indonesia.
Selain itu, MURI juga mencatat rekor makan bakpia massal dengan jumlah terbanyak,
yakni 1300 orang yang dilakukan pada saat bersamaan dengan pembuatan bakpia
raksasa.

5) Bakpia Djava memiliki beberapa cabang:

- Jl. Karel Sasuit Tubun No.93, Ngampilan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa
Yogyakarta55261
- Jl. Laksda Adi Sucipto KM 8,5 Yogyakarta Telp: 0274-484185, 489358, 488761
- Jl. KS Tubun (Pathok) 93 Yogyakarta Telp: 0274-512385, 513266
- Jl. Parangtritis Km. 3,5 Krapyak, Sewon, Bantul Telp: 0274-378388

6) Seperti yang kita ketahui bahwa kacang hijau sebagai isian dari Bakpia memiliki
banyak kandungan gizi, mulai dari vitamin, protein, mineral, dan kaya serat.
7) Alat dan bahan pembuatan bakpia diantaranya yaitu oven, loyang wadah untuk
adonan, panci, bak plastic, roller, meja, nampan, pisau, wajan, pengaduk.
8) Bahan Pembuatan Bakpia Kacang Hijau terdiri dari bahan untuk kulit, bahan untuk
isi.

9) Cara Pembuatan Bakpia Kacang Hijau terdiri dari beberapa tahap yaitu cara
pembuatan kulit bakpia, cara membuat isi bakpia, dan cara membuat bakpia dengan
isian kacang hijau.
10) Konsep Toko dan Layanan Bakpia Djava yaitu Dapir Bukan Rahasia, Icip-icip, Pilih
Sendiri, Pembayaran yang Mudah, Kemasan, dan Pesan Antar.
16
B. Saran

Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memberikan informasi tentang Usaha Bisnis
Bakpia. Makalah ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk pembuatan bakpia. Namun, kami
selaku penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam bahasa
maupun tulisan. Untuk itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyempurnakan makalah
ini. Kritik dan saran juga terbuka bagi kami agar kedepan ketika kami membuat makalah kembali
hasilnya akan lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

https://studylibid.com/doc/402848/ii.-tinjauan-pustaka-2.1.-bakpia-atau-pia-bakpia-adalah

http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1023/2/BAB%20II.pdf
17
https://id.wikipedia.org/wiki/Bakpia

http://dilihatya.com/1145/pengertian-masalah-menurut-para-ahli

http://makalah-makalah-makalah.blogspot.com/2016/03/definisi-tujuan-menurut-para-ahli.html

http://www.indonesiastudents.com/4-pengertian-kontribusi-menurut-para-ahli-lengkap/

http://www.indonesiastudents.com/pengertian-tinjauan-pustaka-beserta-manfaat-tinjuan-pustaka-
menurut-ahli/

https://setiawantopan.wordpress.com/2012/02/22/metode-penelitian-dan-metode-penelitian/

https://wisatasekolah.com/destination/bakpia-djava/

18

Anda mungkin juga menyukai