Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proteksi radiasi merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan


dengan teknik kesehatan lingkungan yaitu tentang proteksi yang perlu diberikan
kepada seseorang atau sekelempok orang terhadap kemungkinan diperolehnya akibat
negative dari radiasi pengion,sementara kegiatan yang di perlukan dalam pemakaian
sumber radiasif pegion masih tetap dilaksanakan. Akibat negatif ini disebut somatik
apabila di derita oleh orang yang terkena radiasi,dan disebut genetik apabila dialami
oleh keturunannya.

Masalah utama dalam kondisi proteksi radiasi pada penerimaan dosis rendah
adalah penyakit kanker yang merupakan resiko somatic stokastik pada dosis rendah.
Untuk membatasi peluang terjadinya efek stokastik,perlu adanya keselamatan radiasi.
Perlindungan radiasi ada yang berasal dari luar tubuh manusia (proteksi radiasi
eksternal) dan juga ada yang berasal dari dalam ubuh manusia (proteksi radiasi
internal).

Proteksi radiasi eksternal adalah mencegah masuknya radiasi yang berasal dari
sumber radiasi yang berada di luar tubuh baik yang berupa radioisotop maupun
peralatan pembangki radiasi seperti peawat sinar-x,sedangkan proteksi radiasi internal
adalah mencegah dan mengupayakan sekecil mungkin terjadinya kontaminasi pada
permukaan tubuh pekerja atau masuknya zat radioaktif kedalam tubuh manusia.

Untuk mengetahui perlindungan radiasi dari dalam dan luar tubuh manusia maka
disusunlah makalah ini.

1
1.2 Rumusan Masalah
 Apa yang dimaksud dengan proteksi radiasi interna ?
 Apa yang dimaksud dengan proteksi radiasi eksterna ?
 Bagaimana cara perlindungan radiasi yang berasal dari interna ?
 Apa saja faktor pengendali radiasi eksterna ?
1.3 Tujuan
 Mengetahui pengertian dari proteksi radiasi interna.
 Mengetahui pengertian dari proteksi radiasi eksterna.
 Mengetahui bagaimana perlindungan radiasi yang berasal dari interna.
 Mengetahui apa saja faktor pengendali radiasi eksterna.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Proteksi Radiasi Interna

Proteksi radiasi interna adalah mencegah atau mengupayakan sekecil


mungkin terjadinya kontaminasi pada permukaan tubuh pekerja atau
masuknya zar radioaktif kedalam tubuh manusia. Hal ini dapat dicapai
dengan adanya suatu program yang dibuat untuk mengusahakan agar
supaya kontaminsi lingkungan berada pada nilai yang dapat diterima,dan
sekecil yang dapat dicapai ( ALARA). Apabila seseorang terkontaminasi
internal maka orang tersebut akan terus menerus mendapat radiasi dari zat
radioaktif yang berada dalam tubuhnya,sampai zat radioaktif tersebut
berkurang aktivitasnya karena proses peluruhan dan dikeluarkannya zat
radioaktif dari dalm tunbuh melalui proses metabolism dari tubuh sendiri.
Usaha untuk mempercepat keluarnya zat radioaktif dalam tubuh
merupakan usaha yang agak sulit dilakukan.
Seperti halnya bahan toksik lainnya zat radioaktif masuk kedalam
tubuh manusia melalui tiga cara pemasukan yaitu:
Pernafasan dengan menghirup gas dan debu radioaktif.
Melalui saluran makanan dengan cara meminum air yang
terkontaminasi,memakan makanan yang terkontaminasi atau
secara tidak sengaja masuk kedalam tubuh melalui mulut.
Penyerapan melalui kulit atau luka yang terkontaminasi.

Jika dalam atmosfir terdapat kontaminasi,maka zat radioaktif masuk


kedalam paru-paru melalui pernafasan dan sebagian akan disalurkan
ke darah. Sisanya meninggalkan tubuh melalui pernafasan keluar.
Banyaknya zat radioaktif yang masuk melalui pernafasan,tergantung
pada beberapa factor antara lain bentuk fisis dan kimia dari

3
kontaminan itu sendiri dan keadaan fisiologi yang terkena
kontaminasi. Begitu juga jika kontaminasi tertelan maka fraksi zat
radioaktif yang menembus dinding saluran pencernaan dan kemudian
masuk ke dalam cairan tubuh tergantung pada sifat kontaminan dan
keadaan fisiologis pendeita. Lama waktu dan distribusi zat radioaktif
di dalam tubuh tergantung pada bentuk kimia dan fisika dari zat
radioaktif tersebut. Sebagai contoh ada yang terdistribusi secara
merata di seluruh tubuh dan ada juga yang cenderung terkonsentrasi di
organ tertentu,sehinnga masuknya zat radioaktif kedalam tubuh akan
mnghasilkan laju dosis yang berbeda di berbagai organ tubuh.
Misalnya yodium akan terkonsentrasi didalam kelenjar
gondok,plutonium terkonsentrasi didalam paru-paru atau tulang.

2.3 Proteksi radiasi terhadap radiasi interna

Untuk melindungi tubuh dari radiasi internal adalah dengan cara


menghalangi masuknya zat radioaktif dari ketiga cara memutus
transmisi radioaktivitas dari sumber ke manusia. Hal tersebut dapat
dicapai dengan cara:

1. Mencegah tersebarnya zat radioaktif disumbernya yaitu


dengan cara mewadahinya dan mengungkungnya.
2. Pengawasan terhadap lingkungan yaitu dengan cara
pengaturan pentilasi dan kebersihan tempat kerja.
3. Pengawasan terhadap pekerja yaitu dengan menyediakan
pakaian pelindung dan alat pelindung pernafasan.
Sebenarnya cara pengawasan ini tidak berbeda dari cara
pengawasan yang digunakan dalam kesehatan kerja dari
pengaru bahan berbahaya nonradioaktif,akan tetapi tigkat
pengawasan untuk bahan radioaktif lebih tinggi jika

4
dibandingkan tingkat pengawasan untuk bahan kimia non
radioaktif. Cara pengawasan seperti yang di atas dapat
diperole dengan :
Membatasi jumlah radioaktif yang akan ditangani pada suwaktu
waktu tertentu.
Memisahkan tempat kerja didalam lab misalnya menggunaka
baki,lemari asam,glovie box dan sebagainya.
kerja harus didesain agar supaya dekontaminasi dapat dengan
mudah dilaksanakan,pengawasan kintaminasi pada pekerja dan
tempat kerja,penanganan sampah radioaktif dengan benar dan
pengawasan terhadap zat radioaktif yang mengudara dan yang
terlepas kelingkungan setelah melalui filter pada system pemtilasi.
Pemakaian pakaian pelindung untuk pekerja radiasi misalnya
sarung tangan,penutup sepatu,pakaian pelindung dan apabila
bekerja didaerah yang udaranya terkontaminasi radioaktif
mengenakan pelindung pernafasan dan lain sebagainya (misalnya
dalam kecelakaan yang mengakibtakan terlepasnya zat radioaktif
ke udara.Pembagian daerah kerja berdasarkan daerah kontaminasi
pada dasarnya merupakan salah satu usaha dalam pengawasan
proteksi radiasi internal,karena persyaratan yang diperlukan baik
bagi cara pengawasan daerah kerja maupun syarat pakaian
pelindung dan syarat alat bahan bantu atau perlengkapan
tergantung pada jenis daerah kontaminasi di derah kerja.

5
2.4 Pengertian Proteksi Radiasi Eksterna

Proteksi radiasi eksternal adalah radiasi yang berasal dari sumber


radiasi yang berada diluar tubuh baik yang berupa radioisotope
maupun peralatan pembangkitan radiasi seperti pesawat sinar-x.

Potensi bahaya radiasi eksternal sangat tergantung pada daya


tembus radiasi ketika melalui medium,semakin besar daya tembus
semakin besar potensi bahayanya. Jenis radiasi yang mempunyai daya
tembus besar adalah radiasi gamma, sinar-x dan neutron, sedangkan
radiasi alpha dan beta mempunyai daya tembus yang kecil sehingga
potensi bahayanya pun besar.

Bahaya radiasi eksternal berasal dari sumber radiasi yang terdapat


di luar tubuh. Pertikel alpha umumnya tidak dianggap sebagai sumber
berbahaya eksternal yang potensial karena daya tembusnya sangat
kecil dengan demikian mudah tertahan pada lapisan luar dari kulit.
Bahaya eksternal mungkin ditimbulkan oleh pancaran beta, sinar-x,
gamma atau neutron yang dapat menembus lebih dalam kebagian
dalam tubuh.

2.5 Faktor Pengendali Radiasi Eksterna

1. Faktor waktu
Besar dosis radiasi yang diterima oleh seorang yang sedang
bekerja dengan laju dosis tertentu berbanding langsung dengan lama
waktu ia berada ditempat itu. Lama waktu seorng pekerja radiasi
dalam suatu ruangan yang mengandung radiasi pengion itu sering kali
bergantung pada pekerjaan yang dilakukannya, mungkin lebih lama
dari 10 jam, untuk dapat mengatasi hal itu harus dicoba mengurangi
laju penyinaran ditempat tersebut yaitu dengan cara memperbesar jarak

6
antara sumber radiasi dengan pekerja, atau dengan mempergunakan
penahan radiasi.
2. Faktor jarak
Paparan radiasi berkurang dengan bertambahnya jarak dari sumber
radiasi. Bila sumber radiasi dimensinya kecil sekali,maka fluks radiasi
pada jarak t dari sumber ini berbanding terbalik dengan kuadrat jarak.
Karena laju dosis proporsional dengan fluk maka laju dosispun
mengikuti hokum kuadrat terbalik. Hal ini secara eksak hanya berlaku
untuk sumber radiasi terbentuk titik, detector terbentuk titik dan jika
absorbs radiasi antara sumber dan detector dapat diabaikan. Jadi bila
terlalu dekat pada sumber, misalnya langsung menyentuh atau
memegang sumber radiasi, maka laju dosis pada tangan berlipat ganda
besarnya. Oleh karena itu dilarang memegang sumber radiasi langsung
dengan tangan. Untuk menangani sumber radiasi diperlukan
perlengkapan khusus misalnya tang jepit panjang, atau pinset.
Walaupun aktivitas sumber radiasi kecil dan merupakan sumber radiasi
terbungkus, larangan memegang sumber secara langsung tetap berlaku,
jadi harus menggunakan peralatan tersebut diatas untuk menghindari
penerimaan dosis rediasi yang berlebihan pada tangan.
3. Faktor penahan radiasi
Dalam praktik, pemakain sumber radiasi harus dilengkapi
dengan penahan radiasi dalam jumlah yang cukup untuk
melemahkan pancaran yang kuat. Berbagai jenis radiasi
mempunyai daya tembus yang berbeda. Sedang sifat serap bahan
terhadap macam radiasi yang dihadapi juga berbeda, maka jumlah
dan jenis bahan penahan radiasi yang diperlukan bergantung pada
jenis sumber yang dihadapi. Penyerapan sinar gamma secara
kuantitatif berbeda dengan penyerapan alpha dan beta.

7
a. Partikel Alpha
Partikel alpha mudah sekali diserap. Biasanya sehelai
kertas tipis saja sudah cukup untuk menahan seluruh pancaran
alpha. Dengan demikian parikel alpha tidak merupakan
persoalan pelik dalam bidnag proteksi terhadap sumber radiasi
eksternal.
b. Partikel beta
Patikel beta mempunyai daya tembus lebih besar
daripada partikel alpha. Energinya biasanya anatara 1 dan 10
MeV. Dalam hal ini Perspex setebal 1 cm sudah cukup
menyerap seluruh pancaran beta. Dengan memandang bahwa
pancaran beta ini mudah diserap secara keseluruhan oleh bahan
yang relative tipi situ, maka orang sering sekali menganggap
enteng radiasi bata ini dan kadang-kadang tidak berhati-hati
dan berani memegang sumber beta langsung dengan tangan,
padahal laju dosis pada jarak 3 mm dari sumber demikian
mugkin sebesar 3.000 rad/jam.
Proses penyerapan partikel beta dapat menimbulakn pancaran
sinar-x yang dikenal dengan Bremstrahlung. Bremstrahlung ini
besarnay proporsional dengan bilang atom dari zat penyerap
dan dengan energy pertikel beta yang bersangkutan. Jadi
penahan sinar bata dapat dibuat dari bahan yang nomor
atomnya cukup rendah.
c. Sinar Gamma dan Sinar-X
Proses pelemahan sinar-x atau gamma terutama apabila
mempunyai berkas yang sempit dalam bahan pelindung
bersifat eksponensial karena gamma yang berasal dari
hamburan Compton tidak terukur. Bahan utama yang

8
digunakan sebagai penahan radiasi gamma atau sianr-x adalah
timbal, baja, beton.
d. Neutron
Untuk penahan neutron perhitungannya agak sulit. Ada 3
interaksi penting yang perlu diketahui:
 Hamburan elastik

Neutron bertumbukan dengan inti atom bahan penahan


dengan cara yang sama seperti tumbukan bola bilyard. Dalam
tumbukan, neutron kehilangan sebagian energinya yang
berpindah kepada inti sasaran. Seluruh energi pindahan ini
menjadi energi kinetik inti sasaran. Menurut hukum tumbukan
yang berlaku, unsur ringan yang intinya mendekati massa
neutron adalah yang paing baik untuk menurunkan energy
neutron dengan jalan hamburan elastik.Utuk ini dpat digunakan
bahan yng memiliki banyak hidrogen, misalnya air.

 Hamburan tak elastik

Dalam proses ini neutron memberikan sebagian energinya


kepada bahan yang ditumbuknya dan mengeksitasi inti sasaran,
kemudian inti melepaskan energy eksitasi itu kembali dalam
bentuk pancaran gamma. Proses hamburan intelastik sangat
berarti unsure-unsur dengan inti yang berat.

 Penangkap Neutron
Dalam reaksi ini neutron ditangkap oleh inti, kemudian
dalam proses de-eksitasi memancarkan pertikel lain atau foton.
Salah satu reaksi penagkap neutron adala 10 B(n,a) 7 Li. Reaksi
ini penting artinya dalam proteksi radiasi, karena partikel alfa
yang dipancarkan mudah sekali diserap. Reaksi yang paling

9
sering ditemui dalam praktek ialah 58 Fe(n, g) 59 Fe , sehingga
diperlukan penhan radiasi gamma yang berasla dari reaksi ini.

Prinsip dasar proteksi radiasi tersebut diatas, yaitu


pengendalian radiasi dengan memperhitungkan waktu, jarak
dan penahan radiasi, harus digunakan oleh para pekerja radiasi
dalam melaksanakan tugasnya masing-masing misalnya:
 Dalam bidang medik
Operator radiografi diagnostic harus memanfaatkan tabir
dan apron pb untuk mencegah penyinaran seluruh tubuh oleh
radiasi hambur. Petugas yang merangkai Ra, yang akan
dipasang pada pasien sebagai terapi, harus memanfaatkan kaca
Pb untuk menghindari penyinaran seluruh tubuh. Untuk
melindungi mata bisa digunakan kata mata Pb. Pasien
radiografi gigi menggunakan apron Pb untuk melindungi
gonad.
 Dalam bidang industry
Operator radiografi industry berlindung dibalik tiang beton,
dinding atau bagian lain dari konstruksi untuk menghindari
penyinaran seluruh tubuh selam waktu penyinaran yang cukup
lama. Operator radigrafi dilatih mengoperasikan kamera
dengan kecepatan tinggi tetapi aman, sebab ia mengguanakan
sumber radiasi 192Ir dengan aktifitas ratusan curire dengan
jarak sekitar 6 m dari mulut kamera ( factor waktu) untuk
melindungi gonad, baik pekerja logging atau gauging maupun
pekerja radiografi industri, dalam menhjinjing kontener harus
dijaga jarak antar gonad dan sumber radiasi.

10
 Dalam instalasi nuklir
Karena reaksi nuklir merupakan reaksi yang sangat
berbahaya, maka reaksi nuklir harus dilakukan didalam suatu
reactor nuklir. Hal ini dilakukan untuk memproteksi
masyarakat, pekerja radiasi, dan lingkungan dai radiasi nuklir
yang berbahaya. Untuk itu reaktor nuklir dilengkapi dengan
system keselamatan terpasabg dan ditambah dengan lapisan-
lapisan pelindung lainnya.
Sistem keselamatan terpasang berupa air pendingin yang
bekerja untuk mendinginkan reactor. Bila suhu dalam teras
reaktor naik melebihi suhu operasi normal, maka suhu air akn
naik pula dan air akan menjadi uap sehingga air tersebut tidak
dapat lagi memperlambat gerakan neutron cepat hasil fisi.
Karena neutron dalam keadaan cepat maka neutron ini tidak
dapat lagi digunakan untuk reaksi nuklir selanjutnya. Selain
itu, reaktor juga dilengkapi dengan tujuh lapisan pelindung
yaitu

 Pelindung pertama adalah matrik bahan bakar yang


berbentuk padat, agar semua limbah radioaktif tetap
terikat pada bahan bakar.
 Pelindung kedua adalah kelongsong bahan bakar yang
dirancang tahan terhadap korosi pada temperatur tinggi
dan dibuat dari campuran khusus.
 Pelindung ketiga adalah sistem pendingin yang akan
melarutkan bahan radioaktif apabila terlepas dari
kelongsong.
 Pelindung keempat adalah perisai betonyang berbentuk
kolam sebagai wadah atau penampung air.

11
 Pelindung kelima dan keenam adalah sisem pengukung
reaktor secara keseluruhan yang terbuat dari plat baja
dan beton setebal 2 m dan kedap udara.
 Pelindung ketujuh atau terakhir adalah jarak,karena
umumnya reactor nuklir dibangun didaerah yang cukup
jauh dri pemukiman penduduk.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan pada bab sebelumnya, didapat beberapa
kesimpulan yaitu:
 Proteksi radiasi internal adalah mencegah atau
mengupayakan sekecil mungkin terjadinya kontaminasi
pada permukaan tubuh pekerja tau masuknya zat radioaktif
kedalam tibuh manusia.
 Proteksi radiasi eksternal adalah radiasi yang berasal dari
sumber radiasi yang berada diluar tubuh baik yang berupa
radioisotp maupun peralatan pembangkit radiasi seperti
pesawat sinar-x.
 Untuk melindungi tubuh dari radiasi internal adalah dengan
cara menghalangi masuknya zat radioktif dari ketiga ara
pemasukan ( pernapasan dengan menghirup gas dan debu
radioaktif, melalui saluran makanan dengan cara meminum
air yang terkontaminasi atau memakan makanan yang
terkontaminasi, dan penyerapan melalui kulit atau luka
yang terkontaminasi) atau dengan cara memutus transmisi
radioktivitas dari sumber ke manusia.

3.2 Saran
Untuk mengetahui perlindungan radiasi dari dalam maupun
luar tubuh manusia maka diperlukan banyak membaca tentang
perlindungan radiasi baik itu dari makalah maupun media
pengetahuan lainnya supaya kita dapat terhindar dari bahaya
radiasi.

13

Anda mungkin juga menyukai