Makalah Proteksi Radiasi
Makalah Proteksi Radiasi
PENDAHULUAN
Masalah utama dalam kondisi proteksi radiasi pada penerimaan dosis rendah
adalah penyakit kanker yang merupakan resiko somatic stokastik pada dosis rendah.
Untuk membatasi peluang terjadinya efek stokastik,perlu adanya keselamatan radiasi.
Perlindungan radiasi ada yang berasal dari luar tubuh manusia (proteksi radiasi
eksternal) dan juga ada yang berasal dari dalam ubuh manusia (proteksi radiasi
internal).
Proteksi radiasi eksternal adalah mencegah masuknya radiasi yang berasal dari
sumber radiasi yang berada di luar tubuh baik yang berupa radioisotop maupun
peralatan pembangki radiasi seperti peawat sinar-x,sedangkan proteksi radiasi internal
adalah mencegah dan mengupayakan sekecil mungkin terjadinya kontaminasi pada
permukaan tubuh pekerja atau masuknya zat radioaktif kedalam tubuh manusia.
Untuk mengetahui perlindungan radiasi dari dalam dan luar tubuh manusia maka
disusunlah makalah ini.
1
1.2 Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan proteksi radiasi interna ?
Apa yang dimaksud dengan proteksi radiasi eksterna ?
Bagaimana cara perlindungan radiasi yang berasal dari interna ?
Apa saja faktor pengendali radiasi eksterna ?
1.3 Tujuan
Mengetahui pengertian dari proteksi radiasi interna.
Mengetahui pengertian dari proteksi radiasi eksterna.
Mengetahui bagaimana perlindungan radiasi yang berasal dari interna.
Mengetahui apa saja faktor pengendali radiasi eksterna.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kontaminan itu sendiri dan keadaan fisiologi yang terkena
kontaminasi. Begitu juga jika kontaminasi tertelan maka fraksi zat
radioaktif yang menembus dinding saluran pencernaan dan kemudian
masuk ke dalam cairan tubuh tergantung pada sifat kontaminan dan
keadaan fisiologis pendeita. Lama waktu dan distribusi zat radioaktif
di dalam tubuh tergantung pada bentuk kimia dan fisika dari zat
radioaktif tersebut. Sebagai contoh ada yang terdistribusi secara
merata di seluruh tubuh dan ada juga yang cenderung terkonsentrasi di
organ tertentu,sehinnga masuknya zat radioaktif kedalam tubuh akan
mnghasilkan laju dosis yang berbeda di berbagai organ tubuh.
Misalnya yodium akan terkonsentrasi didalam kelenjar
gondok,plutonium terkonsentrasi didalam paru-paru atau tulang.
4
dibandingkan tingkat pengawasan untuk bahan kimia non
radioaktif. Cara pengawasan seperti yang di atas dapat
diperole dengan :
Membatasi jumlah radioaktif yang akan ditangani pada suwaktu
waktu tertentu.
Memisahkan tempat kerja didalam lab misalnya menggunaka
baki,lemari asam,glovie box dan sebagainya.
kerja harus didesain agar supaya dekontaminasi dapat dengan
mudah dilaksanakan,pengawasan kintaminasi pada pekerja dan
tempat kerja,penanganan sampah radioaktif dengan benar dan
pengawasan terhadap zat radioaktif yang mengudara dan yang
terlepas kelingkungan setelah melalui filter pada system pemtilasi.
Pemakaian pakaian pelindung untuk pekerja radiasi misalnya
sarung tangan,penutup sepatu,pakaian pelindung dan apabila
bekerja didaerah yang udaranya terkontaminasi radioaktif
mengenakan pelindung pernafasan dan lain sebagainya (misalnya
dalam kecelakaan yang mengakibtakan terlepasnya zat radioaktif
ke udara.Pembagian daerah kerja berdasarkan daerah kontaminasi
pada dasarnya merupakan salah satu usaha dalam pengawasan
proteksi radiasi internal,karena persyaratan yang diperlukan baik
bagi cara pengawasan daerah kerja maupun syarat pakaian
pelindung dan syarat alat bahan bantu atau perlengkapan
tergantung pada jenis daerah kontaminasi di derah kerja.
5
2.4 Pengertian Proteksi Radiasi Eksterna
1. Faktor waktu
Besar dosis radiasi yang diterima oleh seorang yang sedang
bekerja dengan laju dosis tertentu berbanding langsung dengan lama
waktu ia berada ditempat itu. Lama waktu seorng pekerja radiasi
dalam suatu ruangan yang mengandung radiasi pengion itu sering kali
bergantung pada pekerjaan yang dilakukannya, mungkin lebih lama
dari 10 jam, untuk dapat mengatasi hal itu harus dicoba mengurangi
laju penyinaran ditempat tersebut yaitu dengan cara memperbesar jarak
6
antara sumber radiasi dengan pekerja, atau dengan mempergunakan
penahan radiasi.
2. Faktor jarak
Paparan radiasi berkurang dengan bertambahnya jarak dari sumber
radiasi. Bila sumber radiasi dimensinya kecil sekali,maka fluks radiasi
pada jarak t dari sumber ini berbanding terbalik dengan kuadrat jarak.
Karena laju dosis proporsional dengan fluk maka laju dosispun
mengikuti hokum kuadrat terbalik. Hal ini secara eksak hanya berlaku
untuk sumber radiasi terbentuk titik, detector terbentuk titik dan jika
absorbs radiasi antara sumber dan detector dapat diabaikan. Jadi bila
terlalu dekat pada sumber, misalnya langsung menyentuh atau
memegang sumber radiasi, maka laju dosis pada tangan berlipat ganda
besarnya. Oleh karena itu dilarang memegang sumber radiasi langsung
dengan tangan. Untuk menangani sumber radiasi diperlukan
perlengkapan khusus misalnya tang jepit panjang, atau pinset.
Walaupun aktivitas sumber radiasi kecil dan merupakan sumber radiasi
terbungkus, larangan memegang sumber secara langsung tetap berlaku,
jadi harus menggunakan peralatan tersebut diatas untuk menghindari
penerimaan dosis rediasi yang berlebihan pada tangan.
3. Faktor penahan radiasi
Dalam praktik, pemakain sumber radiasi harus dilengkapi
dengan penahan radiasi dalam jumlah yang cukup untuk
melemahkan pancaran yang kuat. Berbagai jenis radiasi
mempunyai daya tembus yang berbeda. Sedang sifat serap bahan
terhadap macam radiasi yang dihadapi juga berbeda, maka jumlah
dan jenis bahan penahan radiasi yang diperlukan bergantung pada
jenis sumber yang dihadapi. Penyerapan sinar gamma secara
kuantitatif berbeda dengan penyerapan alpha dan beta.
7
a. Partikel Alpha
Partikel alpha mudah sekali diserap. Biasanya sehelai
kertas tipis saja sudah cukup untuk menahan seluruh pancaran
alpha. Dengan demikian parikel alpha tidak merupakan
persoalan pelik dalam bidnag proteksi terhadap sumber radiasi
eksternal.
b. Partikel beta
Patikel beta mempunyai daya tembus lebih besar
daripada partikel alpha. Energinya biasanya anatara 1 dan 10
MeV. Dalam hal ini Perspex setebal 1 cm sudah cukup
menyerap seluruh pancaran beta. Dengan memandang bahwa
pancaran beta ini mudah diserap secara keseluruhan oleh bahan
yang relative tipi situ, maka orang sering sekali menganggap
enteng radiasi bata ini dan kadang-kadang tidak berhati-hati
dan berani memegang sumber beta langsung dengan tangan,
padahal laju dosis pada jarak 3 mm dari sumber demikian
mugkin sebesar 3.000 rad/jam.
Proses penyerapan partikel beta dapat menimbulakn pancaran
sinar-x yang dikenal dengan Bremstrahlung. Bremstrahlung ini
besarnay proporsional dengan bilang atom dari zat penyerap
dan dengan energy pertikel beta yang bersangkutan. Jadi
penahan sinar bata dapat dibuat dari bahan yang nomor
atomnya cukup rendah.
c. Sinar Gamma dan Sinar-X
Proses pelemahan sinar-x atau gamma terutama apabila
mempunyai berkas yang sempit dalam bahan pelindung
bersifat eksponensial karena gamma yang berasal dari
hamburan Compton tidak terukur. Bahan utama yang
8
digunakan sebagai penahan radiasi gamma atau sianr-x adalah
timbal, baja, beton.
d. Neutron
Untuk penahan neutron perhitungannya agak sulit. Ada 3
interaksi penting yang perlu diketahui:
Hamburan elastik
Penangkap Neutron
Dalam reaksi ini neutron ditangkap oleh inti, kemudian
dalam proses de-eksitasi memancarkan pertikel lain atau foton.
Salah satu reaksi penagkap neutron adala 10 B(n,a) 7 Li. Reaksi
ini penting artinya dalam proteksi radiasi, karena partikel alfa
yang dipancarkan mudah sekali diserap. Reaksi yang paling
9
sering ditemui dalam praktek ialah 58 Fe(n, g) 59 Fe , sehingga
diperlukan penhan radiasi gamma yang berasla dari reaksi ini.
10
Dalam instalasi nuklir
Karena reaksi nuklir merupakan reaksi yang sangat
berbahaya, maka reaksi nuklir harus dilakukan didalam suatu
reactor nuklir. Hal ini dilakukan untuk memproteksi
masyarakat, pekerja radiasi, dan lingkungan dai radiasi nuklir
yang berbahaya. Untuk itu reaktor nuklir dilengkapi dengan
system keselamatan terpasabg dan ditambah dengan lapisan-
lapisan pelindung lainnya.
Sistem keselamatan terpasang berupa air pendingin yang
bekerja untuk mendinginkan reactor. Bila suhu dalam teras
reaktor naik melebihi suhu operasi normal, maka suhu air akn
naik pula dan air akan menjadi uap sehingga air tersebut tidak
dapat lagi memperlambat gerakan neutron cepat hasil fisi.
Karena neutron dalam keadaan cepat maka neutron ini tidak
dapat lagi digunakan untuk reaksi nuklir selanjutnya. Selain
itu, reaktor juga dilengkapi dengan tujuh lapisan pelindung
yaitu
11
Pelindung kelima dan keenam adalah sisem pengukung
reaktor secara keseluruhan yang terbuat dari plat baja
dan beton setebal 2 m dan kedap udara.
Pelindung ketujuh atau terakhir adalah jarak,karena
umumnya reactor nuklir dibangun didaerah yang cukup
jauh dri pemukiman penduduk.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan pada bab sebelumnya, didapat beberapa
kesimpulan yaitu:
Proteksi radiasi internal adalah mencegah atau
mengupayakan sekecil mungkin terjadinya kontaminasi
pada permukaan tubuh pekerja tau masuknya zat radioaktif
kedalam tibuh manusia.
Proteksi radiasi eksternal adalah radiasi yang berasal dari
sumber radiasi yang berada diluar tubuh baik yang berupa
radioisotp maupun peralatan pembangkit radiasi seperti
pesawat sinar-x.
Untuk melindungi tubuh dari radiasi internal adalah dengan
cara menghalangi masuknya zat radioktif dari ketiga ara
pemasukan ( pernapasan dengan menghirup gas dan debu
radioaktif, melalui saluran makanan dengan cara meminum
air yang terkontaminasi atau memakan makanan yang
terkontaminasi, dan penyerapan melalui kulit atau luka
yang terkontaminasi) atau dengan cara memutus transmisi
radioktivitas dari sumber ke manusia.
3.2 Saran
Untuk mengetahui perlindungan radiasi dari dalam maupun
luar tubuh manusia maka diperlukan banyak membaca tentang
perlindungan radiasi baik itu dari makalah maupun media
pengetahuan lainnya supaya kita dapat terhindar dari bahaya
radiasi.
13