Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Batudaa


Paket Keahlian : Akuntansi
Mata Pelajaran : Administrasi Pajak
Kelas / Semester : XII/2
Pertemuan Ke- : 1, 2, dan 3 ( 3 kali pertemuan)
Alokasi Waktu : 9 x 45 Menit

A. Kompetensi Dasar
3.8 Memahami dan menerapkan koreksi fiskal
4.8 Menyiapkan koreksi fiskal

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, model
project based learning, peserta didik mampu:
1. Menjelaskan arti dan pentingnya rekonsiliasi fiscal
2. Menjelaskan penyebab perbedaan laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiscal
3. Menjelaskan teknik dan perhitungan rekonsiliasi fiscal
4. Mengidentifikasi dan menjelaskan rekonsiliasi fiscal dalam pengisian SSPT
5. Menghitung koreksi fiscal dan informasi keuangan

C. Media, Alat dan sumber belajar :


a. Media Belajar
- Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
- Lembar Diskusi Kelompok
b. Alat :
- Laptop
- LCD
c. Sumber Belajar
- Buku Paket Administrasi Pajak
- Modul Administrasi Pajak
- Koran, Majalah, atau sumber referensi lain

D. Metode Pembelajaran :
a. Pendekatan pembelajaran ilmiah/scientific
b. Model pembelajaran project based learning
c. Metode Ceramah, Diskusi, Presentasi
E. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
No. Kegiatan
1. Pembukaan (15 menit)
- Guru melakukan apersepsi tentang materi pada pertemuan sebelumnya yaitu
pembayaran pajak penghasilan (PPh) wajib pajak badan
- Guru menyampaikan kompetensi dasar, tujuan dan manfaat mempelajari materi
tentang pengertian, perbedaan yang menyebabkan dilakukan koreksi fiskal, dan
koreksi positif-negatif
- Guru menyampaikan garis besar materi tentang pengertian, perbedaan yang
menyebabkan dilakukan koreksi fiskal, dan koreksi positif-negatif dan
menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan
permasalahan atau tugas tentang pengertian, perbedaan yang menyebabkan
dilakukan koreksi fiskal, dan koreksi positif-negatif

2. Kegiatan Inti (110 menit)


Mengamati
- Guru menyajikan tayangan di depan kelas melalui LCD tentang prosedur
pembayaran PPN dan PPnBM
- Siswa mengamati apa yang disajikan guru dan mencatat hal yang belum mereka
pahami tentang pengertian, perbedaan yang menyebabkan dilakukan koreksi
fiskal, dan koreksi positif-negatif

Menanya
- Guru berkolaborasi dengan siswa identifikasi pengertian, perbedaan yang
menyebabkan dilakukan koreksi fiskal, dan koreksi positif-negatif dalam
pelaksanaan penelitian dan studi kasus
- Guru bersama dengan siswa merumuskan masalah dari hasil pengamatan tentang
pengertian, perbedaan yang menyebabkan dilakukan koreksi fiskal, dan
koreksi positif-negatif

Mengumpulkan data/informasi/Mengeskporasi
- Guru memotivasi siswa untuk menyusun rancangan penelitian dengan membuat
butir-butir pokok materi yang menjadi topic pembahasan tentang pengertian,
perbedaan yang menyebabkan dilakukan koreksi fiskal, dan koreksi positif-
negatif untuk dicari jawaban
- Guru membantu siswa dalam menyajikan literature dan referensi yang mendukung
jalannya kegiatan pembelajaran
- Guru membantu siswa membuat langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
menyelesaikan, melaksanakan, dan membuat laporan tentang pengertian,
perbedaan yang menyebabkan dilakukan koreksi fiskal, dan koreksi positif-
negatif
- Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk mengumpukan data sebanyak-
banyaknya tentang pengertian, perbedaan yang menyebabkan dilakukan koreksi
fiskal, dan koreksi positif-negatif
- Guru memonitor aktivitas siswa selama proses pembelajaran
- Guru meminta siswa untuk menganalisis setiap data yang mereka peroleh dan
menanyakan kepada guru apabila ditemukan kesulitan dalam menganalisis
pengertian, perbedaan yang menyebabkan dilakukan koreksi fiskal, dan
koreksi positif-negatif
No. Kegiatan
Asosiasi/menalar/Mencoba
- Guru meminta siswa untuk mengasosiasi jawaban dari setiap rumusan masalah
tentang pengertian, perbedaan yang menyebabkan dilakukan koreksi fiskal, dan
koreksi positif-negatif
- Siswa mencoba secara mandiri mengerjakan dan menjawab rumusan masalah
rumusan masalah yang sudah ditetapkan pada awal kegiatan pembelajaran yaitu
pengertian, perbedaan yang menyebabkan dilakukan koreksi fiskal, dan
koreksi positif-negatif
- Guru melakukan evaluasi tentang apa yang telah dilpelajari siswa
- Siswa membuat kesimpulan dan laporan hasil penelitian tentang topik pengertian,
perbedaan yang menyebabkan dilakukan koreksi fiskal, dan koreksi positif-
negatif

Mengkomunikasikan/Menyimpulkan
- Siswa secara bergantian mempresentasikan hasil laporannya dengan membacakan
kesimpulan dari rumusan masalah tentang pengertian, perbedaan yang
menyebabkan dilakukan koreksi fiskal, dan koreksi positif-negatif

3. Penutup (10 menit)


- Guru bersama peserta didik mencoba untuk membuat kesimpulan dari materi yang
telah dipelajari
- Guru memberikan evaluasi tentang materi yang diberikan
- Guru menanyakan pendapat peserta didik tentang proses belajar yang dilakukan
(merefleksi kegiatan)
- Peserta didik diberi tugas untuk mencari dan mempelajari materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya di rumah.
- Menutup pembelajaran dengan salam dan berdoa.

Pertemuan 2
No. Kegiatan
1. Pembukaan (15 menit)
- Guru melakukan apersepsi tentang materi pada pertemuan sebelumnya yaitu
pengertian, perbedaan yang menyebabkan dilakukan koreksi fiskal, dan
koreksi positif-negatif
- Guru menyampaikan kompetensi dasar, tujuan dan manfaat mempelajari materi
tentang tata cara/langkah perhitungan koreksi fiskal pada laporan keuangan
- Guru menyampaikan garis besar materi tentang tata cara/langkah perhitungan
koreksi fiskal pada laporan keuangan dan menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas tentang
tata cara/langkah perhitungan koreksi fiskal pada laporan keuangan

2. Kegiatan Inti (110 menit)


Mengamati
- Guru menyajikan tayangan di depan kelas melalui LCD tentang tata
cara/langkah perhitungan koreksi fiskal pada laporan keuangan
- Siswa mengamati apa yang disajikan guru dan mencatat hal yang belum mereka
pahami tentang tata cara/langkah perhitungan koreksi fiskal pada laporan
keuangan
No. Kegiatan
Menanya
- Guru berkolaborasi dengan siswa tata cara/langkah perhitungan koreksi fiskal
pada laporan keuangan dalam pelaksanaan penelitian dan studi kasus
- Guru bersama dengan siswa merumuskan masalah dari hasil pengamatan tentang
tata cara/langkah perhitungan koreksi fiskal pada laporan keuangan

Mengumpulkan data/informasi/Mengeskporasi
- Guru memotivasi siswa untuk menyusun rancangan penelitian dengan membuat
butir-butir pokok materi yang menjadi topic pembahasan tentang tata
cara/langkah perhitungan koreksi fiskal pada laporan keuangan untuk dicari
jawaban
- Guru membantu siswa dalam menyajikan literature dan referensi yang mendukung
jalannya kegiatan pembelajaran
- Guru membantu siswa membuat langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
menyelesaikan, melaksanakan, dan membuat laporan tentang tata cara/langkah
perhitungan koreksi fiskal pada laporan keuangan
- Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk mengumpukan data sebanyak-
banyaknya tentang tata cara/langkah perhitungan koreksi fiskal pada laporan
keuangan
- Guru memonitor aktivitas siswa selama proses pembelajaran
- Guru meminta siswa untuk menganalisis setiap data yang mereka peroleh dan
menanyakan kepada guru apabila ditemukan kesulitan dalam menganalisis tata
cara/langkah perhitungan koreksi fiskal pada laporan keuangan

Asosiasi/menalar/Mencoba
- Guru meminta siswa untuk mengasosiasi jawaban dari setiap rumusan masalah
tentang tata cara/langkah perhitungan koreksi fiskal pada laporan keuangan
- Siswa mencoba secara mandiri mengerjakan dan menjawab rumusan masalah
rumusan masalah yang sudah ditetapkan pada awal kegiatan pembelajaran yaitu
tata cara/langkah perhitungan koreksi fiskal pada laporan keuangan
- Guru melakukan evaluasi tentang apa yang telah dilpelajari siswa
- Siswa membuat kesimpulan dan laporan hasil penelitian tentang topik tata
cara/langkah perhitungan koreksi fiskal pada laporan keuangan

Mengkomunikasikan/Menyimpulkan
- Siswa secara bergantian mempresentasikan hasil laporannya dengan membacakan
kesimpulan dari rumusan masalah tentang tata cara/langkah perhitungan
koreksi fiskal pada laporan keuangan

3. Penutup (10 menit)


- Guru bersama peserta didik mencoba untuk membuat kesimpulan dari materi yang
telah dipelajari
- Guru memberikan evaluasi tentang materi yang diberikan
- Guru menanyakan pendapat peserta didik tentang proses belajar yang dilakukan
(merefleksi kegiatan)
- Peserta didik diberi tugas untuk mencari dan mempelajari materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya di rumah.
- Menutup pembelajaran dengan salam dan berdoa.
Pertemuan 3
No. Kegiatan
1. Pembukaan (5 menit)
- Guru melakukan apersepsi sebelum memulai kegiatan evaluasi pembelajaran
- Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri sebelum mengerjakan soal
evaluasi secara mandiri
- Guru membagikan soal dan lembar kerja kepada siswa

2. KegiatanInti (80 menit)


- Siswa mengerjakan soal evaluasi secara mandiri terkait dengan materi koreksi
fiskal

3. Penutup (5 menit)
- Guru mengintruksikan kepada siswa bahwa waktu untuk mengerjakan soal sudah
habis, dan siswa segera mengumpulkan lembar kerja
- Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mencari dan mempelajari materi
yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya

F. Penilaian (instrument terlampir)


1. Pengetahuan
a. TeknikPenilaian : Tes tertulis
b. Bentuk instrument : Soal tes tertulis
c. Kisi-kisi : Perhitungan koreksi fiskal pada contoh soal

2. Ketrampilan
a. TeknikPenilaian : Penilaian Unjuk kerja dengan melakukan diskusi kelompok
b. Bentuk instrument : Soal Latihan
c. Kisi-kisi
No. Indikator ButirInstrumen
1. Menjelaskan pengertian, perbedaan yang menyebabkan
1
dilakukan koreksi fiskal, dan koreksi positif-negatif
2 Menjelaskan tata cara/langkah perhitungan koreksi fiskal
2
pada laporan keuangan
Instrumen: lihat Lampiran 2

3. Sikap ( Spritual )
a. Teknik : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Check List
c. Kisi-kisi:
No
Aspek Pengamatan ButirInstrumen
.
1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu 1
2. Mengucapkan rasa syukur atas karunia tuhan 2
3. Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan 3
pendapat/presentasi
4. Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun tulisan 4
terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
Instrumen: lihat Lampiran 3

4. Sikap ( Sosial)
a. Teknik : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Check List
c. Kisi-kisi:
No
Aspek Pengamatan ButirInstrumen
.
1. Motivasi 1
2. Rasa Ingin Tahu 2
3. Tanggung Jawab 3
4. Jujur 4
5, Peduli 5
6 Santun 6
7 Percaya Diri 7
8 Disiplin 8

Batudaa, 7 Januari 2023


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Suleman Mayang, M.Pd Siti Suraiyah Lambanaung, S.Pd


Nip. 19720510 200012 1 006 Nip. 19850708 201101 2 002
SOAL EVALUASI
Lampiran 1
Soal Pengetahuan
Nama perusahaan : PT Bintang Jaya
NPWP : 01.645.315.4.901.000
Alamat : Jln. Tantular No. 4, Solo
Jenis usaha : Perdagangan
No. telepon : (0271) 79988350
Periode pembukuan : 1 Januari s.d 31 Desember 2014
Pembukuan /
Laporan keuangan : Tidak diaudit Kantor Akuntan Publik

Direktur Utama : Sukadana


Alamat Direktur : Jln. Renon No.2 Solo
NPWP Direktur : 09.111.254.6.054.000

Direktur Keuangan : Alit Putra


Alamat Direktur : Jln. Hayam Wuruk 10 Solo
NPWP Direktur : 09.111.255.9.061.000

Komisaris : Agung
Alamat Komisaris : Jln. Drupadi No. 11 Solo
Modal Saham : Rp 100.000.000 (50%)

Komisaris : Arya Sumadi


Alamat Komisaris : Jl Tantular No. 4 Solo
NPWP Komisaris : 09.212.223.9.901.000
Modal Saham : Rp 100.000.000 (50%)

PT Bintang Jaya
LAPORAN LABA RUGI
Periode yang Berakhir 31 Desember 2014
(dalam rupiah)
No Nam a Akun L/R AKUNTANSI
I Penjualan Bruto 4 ,6 00,000,0 00
Retur pen ju alan (60,000 ,0 00)
Po tongan penjualan (40,000 ,0 00)
Pen ju alan b ersih 4 ,5 00,000,0 00
II H arg a Pokok Penjualan
persediaan awal 2,000,000 ,0 00
pem b elian 2,000,000 ,0 00
Harga Poko k tersedia diju al 4,000,000 ,0 00
Persediaan ak hir 1,000,000 ,0 00

Harga Poko k Penjualan (3 ,000,000 ,0 00)


Laba Bruto usah a 1 ,5 00,000,0 00
III Biaya Adm inistrasi & Um um
Biaya gaji 500,000 ,0 00
Biaya Iklan 50,000 ,0 00
Biaya sewa 100,000 ,0 00
biaya asuransi 60,000 ,0 00
biaya pen yusutan 40,000 ,0 00
biaya pen ghap usan piu tang 75,000 ,0 00
biaya bu nga ban k 100,000 ,0 00
biaya lain -lain 75,000 ,0 00
IV Total Biaya 1,000,000 ,0 00
Keterangan laporan laba rugi akuntansi selama tahun pajak 2014
 Metode persediaan memakai FIFO dan pembelian memakai harga perolehan.
 Metode penyusutan garis lurus (straight line method).
 Kompensasi kerugian tahun sebelumnya sebesar Rp 100.000.000
 Angsuran Pph Pasal 25 selama tahun 2009 sebesar Rp 15.000.000.
 Dalam perkiraan biaya iklan, didalamnya ada biaya ucapan selamat kepada relasi sebesar Rp
5.000.000 dan tidak data pendukungnya.
 Dlam perkiraan gaji pegawai terdapat pembelian beras, gula, tepung terigu yang dibagikan kepada
karyawan setiap bulan sebesar Rp 50.000.000 dan tidak ada bon/kuitansi.
 Dalam perkiraan biaya sewa. Didalamnya termasuk sewa rumah yang dibayarkan untuk karyawan
asing yang bekerja sebagai konsultan sebesar Rp 20.000.000 sebagai fasilitas dari perusahaan.
 Penghapusan piutang tak tertagih telah sesuai dengan undang-undang perpajakan.
 Dalam perkiraan biaya lain-lain tidak ada bon/kuitansi sebesar Rp 25.000.000.
Perintah:
1. Buatlah kertas kerja laporan keuangan laba rugi pajak
2. Hitung dan buatlah kertas kerja koreksi pajak
3. Hitung pajak penghasilan (PPh) badan untuk tahun pajak 2014

Kunci Jawaban
No Pos Perkiraan L/R AKUNTANSI KOREKSI PAJAK L/R PAJAK
I Penjualan Bruto 4,600,000,000 4,600,000,000
Retur penjualan (60,000,000) (60,000,000)
Potongan penjualan (40,000,000) (40,000,000)
Penjualan bersih 4,500,000,000 4,500,000,000
II Harga Pokok Penjualan
persediaan awal 2,000,000,000 2,000,000,000
pembelian 2,000,000,000 2,000,000,000
Harga Pokok tersedia dijual 4,000,000,000 4,000,000,000
Persediaan akhir 1,000,000,000 1,000,000,000
Harga Pokok Penjualan 3,000,000,000 3,000,000,000
Laba Bruto usaha 1,500,000,000 1,500,000,000
III Biaya Administrasi & Umum
Biaya gaji 500,000,000 (50,000,000) 450,000,000
Biaya Iklan 50,000,000 (5,000,000) 45,000,000
Biaya sewa 100,000,000 (20,000,000) 80,000,000
biaya asuransi 60,000,000 - 60,000,000
biaya penyusutan 40,000,000 - 40,000,000
biaya penghapusan piutang 75,000,000 - 75,000,000
biaya bunga bank 100,000,000 - 100,000,000
biaya lain-lain 75,000,000 (25,000,000) 50,000,000
IV Total Biaya Adm & Umum 1,000,000,000 100,000,000 900,000,000

Penskoran
Total jawaban benar 100
Lampiran 2
Soal Praktek ( Keterampilan)
Topik diskusi yang diberikan guru dalam model pembelajaran project based learning:
- Menjelaskan pengertian, perbedaan yang menyebabkan dilakukan koreksi fiskal, dan koreksi
positif-negatif
- Menjelaskan tata cara/langkah perhitungan koreksi fiskal pada laporan keuangan
Skor
No 1 jika tepat 100
No 2 jika tepat 100

Lampiran 3 (penilaian sikap spritual)


Aspek Yang Diamati
NO Nama Siswa Berdoa sblm Mengucap
Bersyukur Beribadah Dg baik
aktivitas Salam
1
2
3
Disi dengan skor 1 – 4
1 Kurang 2 Cukup 3 Baik 4 Sangat Baik

Lampiran 4 (penilaian sikap sosial)


SIKAP
N NAMA Rasa Tanggu
Motiva Kerja Sant Percay Disipli
O SISWA ingin ng Jujur Peduli
si sama un a diri n
tahu jawab
1
2
3
Disi dengan skor 1 – 4
1 Kurang 2 Cukup 3 Baik 4 Sangat Baik

@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@
G. Materi Pembelajaran :
1. Rekonsiliasi laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiscal
Rekonsiliasi fiskal adalah proses penyesuaian atas laba komersial yang berbeda dengan
ketentuan fiskal untuk menghasilkan penghasilan neto/laba yang sesuai dengan ketentuan
pajak. Rekonsilisasi fiskal dilakukan oleh Wajib Pajak karena terdapat perbedaan
penghitungan, khususnya laba menurut akuntansi (komersial) dengan laba menurut
perpajakan (fiskal). Laporan keuangan komersial ditujukan untuk menilai kinerja ekonomi
dan keadaan finansial dari sektor swasta, sedangkan laporan keuangan fiskal lebih ditujukan
untuk menghitung pajak. Penyebab perbedaan laporan keuangan komersial dan laporan
keuangan  fiskal adalah karena terdapat perbedaan prinsip akuntansi, perbedaan metode dan
prosedur akuntansi, perbedaan pengakuan penghasilan dan biaya, serta perbedaan perlakuan
penghasilan dan biaya.
Jika suatu entitas (Wajib Pajak) harus menyusun dua laporan keuangan yang berbeda, maka
disamping terdapat pemborosan waktu, tenaga, dan uang juga akan terjadi tidak tercapainya
tujuan menghindari manipulasi pajak. Menurut Bambang Kesit (2001), untuk mengatasi
masalah tersebut digunakan beberapa pendekatan dalam penyusunan laporan keuangan
fiskal, yaitu:
a. Laporan keuangan fiskal disusun secara beriringan dengan laporan keuangan
komersial.
b. Laporan keuangan fiskal ekstrakomtabel dengan laporan keuangan bisnis.
c. Laporan keuangan fiskal disusun dengan menyisipkan ketentuan-ketentuan pajak
dalam laporang keuangan bisnis.
Untuk menjembatani adanya perbedaan tujuan kepentingan laporan keuangan komersial
dengan laporan keuangan fiskal serta tercapainya tujuan efisiensi maka lebih
dimungkinkan untuk menetapkan pendekatan yang kedua. Perusahaan hanya
menyelenggarakan pembukuan menurut akuntansi komersial, tetapi apabila akan
menyusun laporan keuangan fiskal barulah menyusun rokonsiliasi terhadap laporan
keuangan komersial tersebut.

2. Beda permanen dan temporer


Perbedaan penghasilan dan biaya/pengeluaran menurut akuntansi dan menurut fiskal dapat
dikelompokkan menjadi beda tetap/ permanent (permanent differences) dan beda
waktu/sementara (timing differences).

3. Beda Tetap/ Permanen


Adalah perbedaan pengakuan pendapatan dan beban berdasarkan ketentuan perpajakan
yang berlaku dengan Standar Akuntansi Keuangan yang bersifat permanen. Artinya
penghasilan atau biaya yang demikian tidak akan diakui untuk selamanya dalam rangka
menghitung penghasilan kena pajak. Contoh: pemberian kenikmatan/ natura kepada
karyawan, sumbangan, biaya jamuan makan,pendapatan bunga, pembayaran dividen.
Beda tetap terjadi karena adanya perbedaan pengakuan penghasilan dan biaya menurut
akuntansi dengan menurut pajak, yaitu adanya penghasilan dan biaya yang diakui menurut
akuntansi komersial namun tidak diakui menurut fiskal, atau sebaliknya. Beda tetap dengan
laba kena pajak menurut fiskal (taxable income). Beda tetap biasanya timbul karena
peraturan perpajakan mengharuskan hal-hal berikut dikeluarkan dari perhitungan
Penghasilan Kena Pajak:
- Penghasilan yang telah dikenakan PPh final (pasal 4 ayat 2 UU PPh)
- Penghasilan yang bukan Objek pajak (pasal 4 ayat 3 UU PPh)
- Pengeluaran yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha, yaitu
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan serta pengeluaran yang sifat
pemakaian penghasilan atau yang jumlahnya melebihi kewajaran (pasal 9 ayat 1 UU
PPh).
Beda Tetap (Permanen) terdiri dari:
a. Beda Tetap Penghasilan
1) Penerimaan menurut PSAK merupakan penghasilan tetapi undang – undang Pajak
Penghasilan (PPh) bukan penghasilan. Contoh: Dividen atau bagian laba yang
diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri,
koperasi, Badan Usaha Milik Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah dari
penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di
Indonesia dengan syarat :
 Dividen berasal dari cadangan laba ditahan
 bagian perseroan terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Usaha Milik Daerah
yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan
dividen paling rendah 25% dari jumlah modal disetor dan harus mempunyai
usaha aktif diluar kepemilikan saham tersebut.
2) Penerimaan yang menurut SAK bukan merupakan penghasilan tetapi menurut UU
Pajak Penghasilan (PPh) merupakan penghasilan. Contohnya: penerimaan hibah atau
bantuan dari pihak-pihak yang ada hubungan istimewa.
3) Penghasilan yang dikenakan pemungutan pajak bersifat final

b. Beda Tetap Biaya


Pengeluaran yang menurut PSAK merupakan beban tetapi menurut UU PPh tidak boleh
dikurangi penghasilan bruto.
1) Biaya yang tidak ada hubungan langsung untuk mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan, .
2) Biaya untuk mendapat, menagih dan memelihara penghasilan yang dikenakan PPh
Final
3) Penggantian atau imbalan dalam bentuk natura atau kenikmatan berkenaan dengan
pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh .
4) Sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan serta sanksi pidana berupa
denda yang berkenaan dengan pelaksanaan perundang – undangan dibidang
perpajakan.
5) Kerugian karena penjualan/pengalihan aktiva dan/atau hak yang dimiliki yang tidak
dipergunakan dalam kegiatan usaha dan dalam rangka mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan.
6) PPh Pasal 21 dan 26 yang ditanggung oleh pemberi penghasilan kecuali dalam
menghitungnya menggunakan metode groos up.

c. Beda Tetap yang disebabkan tidak dipenuhi syarat-syarat khusus:


Yaitu suatu penghasilan atau biaya baru akan diakui berbeda sepanjang tidak memenuhi
syarat – syarat pengakuannya dalam ketentuan perpajakan. namun jika memenuhi
ketentuan perpajakan maka perbedaan yang timbul dalam pengakuan menurut fiskal
akan menjadi hilang dan pengakuannya akan sama dengan pengakuan menurut prinsip
akuntansi. contoh:
1) Biaya perjalanan yang dapat dikurangkan dari enghasilan bruto adalah biaya
perjalanan pegawai peusahaan untuk kepentingan perusahaan yang dilengkapi
dengan bukti – bukti yang sah, misal: surat tugas, tiket, kwitansi hotel, atau
pembayaran ke biro perjalanan. Uang saku dalam perjalanan dinas merupakan objek
PPh Pasal 21 dan dapat dikurangkan dari penghasilan bruto.
2) Biaya promosi yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto adalah biaya promosi
yang didukung bukti pemuatan iklan, pembuatan barang – barang promosi harus
dibedakan dengan sumbangan.
3) Biaya Entertaiment yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto adalah biaya
entertainment yang benar dikeluarkan ada hubungannya dengan kegiatan usaha
Wajib Pajak dan dibuatkan daftar normative (dilampirkan di SPT Tahunan PPh). Isi
daftar normatif meliputi: Nomor urut, Tanggal, Nama Tempat, Alamat, Jenis dan
Jumlah Entaiment yang diberikan, serta Nama, Posisi, Nama Perusahaan dan Jenis
Usaha Relasi yang dijamu.
4) Biaya penelitian dan pengembangan yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto
adalah usaha yang dilakuakan di Indonesia.
5) Kerugian piutang usaha kecuali Bank dan Sewa Guna Usaha (SGU), piutang yang
dapat dihapuskan adalah piutang yang nyata – nyata tidak dapat ditagih dan
dibuatkan daftar normative (dilampirkan di SPT Tahunan PPh).
6) Beda Tetap yang disebabkan praktek – praktek akuntansi yang tidak sehat:
 Keperluan pribadi pemilik atau pemegang saham dan keluargannya yang dibayar
perusahaan dan dibukukan sebagai beban usaha.
 Keperluan pribadi pegawai perusahaan yang dibayar perusahaan dan dibukukan
sebagai beban usaha.

4. Beda Waktu / Sementara


Adalah perbedaan pengakuan pendapatan dan beban tertentu menurut Standar Akuntansi
Keuangan dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Perbedaan ini menyebabkan
pergeseran pengakuan pendapatan atau beban antara satu tahun pajak ke tahun pajak
lainnya. Contoh : penyusutan aktiva tetap, pengakuan terhadap piutang dan persediaan.
Beda waktu biasanya timbul karena perbedaan yang dipakai antara pajak dengan akuntansi
dalam hal:
 Akrual dan realisasi
 Penyusutan dan amortisasi
 Penilaian persediaan
 Kompensasi kerugian fiscal
Contoh Beda Waktu/Sementara:
a. penyusutan/amortisasi
b. penilaian persediaan
c. Rugi laba selisih Kurs
d. Rugi laba atas penyertaan saham
e. Kerugian piutang kecuali bank, sewa guna usaha dengan hak opsi, cadangan utnuk
usaha asuransi, cadangan reklamasi usaha pertambangan.
f. Tagihan atau hutang dalam valuta asing
g. Harta berwujud dan tidak berwujud
h. Biaya pendirian dan perluasan usaha
i. Biaya sebelum produksi komersial
j. Biaya dibayar dimuka jangka panjang
k. Pencadangan kewajiban bersyarat atau cadangan lain
l. Pengakuan pengahasilan dan biaya atas proyek jangka panjang
m. Hak penambangan dan hak pengusaha hutan.

5. Koreksi fiscal positif dan negative


Dengan adanya beda waktu dan beda tetap laporan keuangan komersial harus dikoreksi
terlebih dahulu untuk menghitung penghasilan kena pajaknya. Koreksi ini disebut koreksi
fiskal yang dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
a. Koreksi positif yaitu koreksi fiskal yang menyebabkan penghasilan kena pajak secara
fiskal bertambah, yang selanjutnya berdampak memperbesar nilai pajak penghasilan
yang terutang. Koreksi Positif terjadi apabila pendapatan menurut fiskal bertambah.
Koreksi positif biasannya dilakukan akibat adanya:
1) Beban yang tidak diakui oleh pajak (non-deductible expense)
2) Penyusutan komersial lebih besar dari penyusutan fiscal
3) Amortisasi komersial lebih besar dari amortisasi fiscal
4) Penyesuaian fiskal positif lainnya
b. Koreksi negatif yaitu koreksi fiskal yang menyebabkan penghasilan kena pajak secara
fiskal menjadi berkurang yang selanjutnya berdampak memperkecil penghasilan kena
pajak. Koreksi negatif biasanya dilakukan akibat adanya:
1) Penghasilan yang tidak termasuk objek pajak
2) Penghasilan yang dikenakan PPh final
3) Penghasilan yang ditangguhkan pengakuannya
4) Penyesuaian fiskal negaif

Anda mungkin juga menyukai