NIM : 14205104
Kelas : E KM V
RINGKASAN EKSEKUTIF
Audit medis/klinis dilakukan pada tahun 2017, dengan menggunakan tenaga residen
penyakit dalam, dengan tanpa biaya RS, ditemukan 30% penggunaan antibiotik tidak rasional dan
tidak sesuai panduan penggunaan antibiotik yang telah dibuat. Surveilans dilakukan melalui
SIRS, sehingga data penggunaan antibiotik setiap instalasi/ Farmasi dan Terapi (KFT) yang
melakukan evaluasi penggunaan antibiotik setiap bulan. KFK melaporkan kepada Tim PPRA hasil
pemantauan penggunaan antibiotik. Memantau dan mengendalikan penggunaan antibiotik
karena dapat dilakukan Pola sensitivitas antibiotik berdasarkan lokasi dan jenis kuman,
digunakan sebagai acuan Pola penggunaan antibiotik di RS Wahidin.
Pada tahun 2017 yang terbanyak adalah infeksi. Kajian/ diskusi tentang penyakit infeksi
untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik baik evaluasi dilakukan 1 tahun sekali, secara
kualitatif (metode Gyssen) dan penggunaan antibiotik Ada perubahan indikator kualitas
penggunaan antibiotik yang dulunya bisa Laporan kepada manajemen ada 2 yaitu 1) Triwulan
adalah surveilans penggunaan antibiotik berdasarkan hasil audit klinis dan laporan kasus; 2)
Laporan tahunan tentang pola kuman pengendalian dan pengawasan peresepan antibiotik.
Kebijakan PPRA di RSUP Dr. Wahidin tentang PPRA dan Perpres No. 77 tahun 2015 tentang
Pedoman Organisasi RS, Tim PPRA RSUP. Tantangan dalam Pelaksanaan Program
Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) di RSUP.