Anda di halaman 1dari 14

GENDER DAN

PENCEGAHAN
KEKERASAN
Oleh : Dwi Hariyanti, S.KM, M.Kes

Disampaikan di MAN 2 Bantul


Gender
1. Sifat-sifat atau ciri-ciri berbeda yang Jenis kelamin adalah kondisi biologis
dilekatkan pada perempuan dan laki- sebagai laki-laki dan perempuan
laki. yang merupakan pemberian
2. Pandangan masyarakat mengenai apa Tuhan dengan karakteristik dan
yang dianggap pantas menjadi peran, fungsi khususnya masing-
tugas dan posisi untuk laki-laki dan masing.
perempuan.
3. Pembagian kerja yang dilekatkan pada
perempuan dan laki-laki.
Perbedaan Jenis Kelamin dan Gender
Mengapa remaja perlu memahami tentang
kesetaraan gender?
● Pada masa remaja, laki-laki dan perempuan dihadapkan pada aturan sosial dan budaya mengenai arti menjadi
seorang “laki-laki” atau “perempuan” di masyarakat mereka. Oleh karena itu, masa remaja adalah peluang
untuk merubah norma gender yang diskriminatif menjadi setara antara laki – laki dan perempuan dengan
menjadi agen perubahan di lingkungan masyarakat.

● Kesetaraan gender bertujuan untuk mendapatkan hak yang sama antara laki-laki dan perempuan. Mencapai
kesetaraan gender merupakan kunci dalam berbagai permasalahan kesehatan, diantaranya memerangi HIV
AIDS, mencegah perkawinan anak, mengurangi kehamilan yang tidak diinginkan dan membuat kehamilan
aman.
Gender dan kesehatan
Reproduksi
Dalam kesehatan reproduksi remaja, permasalahan gender
yang sering terjadi adalah ketidakadilan gender yang
dialami oleh remaja perempuan, misalnya dalam hal
membagi tanggung jawab yang cenderung lebih banyak
dibebankan kepada remaja perempuan baik di rumah
maupun di sekolah.

Sebagai contoh, pada kejadian kehamilan tidak


diinginkan atau aborsi, masih banyak pihak yang
menyalahkan remaja perempuan. Remaja perempuan
yang menanggung lebih banyak risiko baik risiko
kesehatan, ataupun risiko dikeluarkan dari sekolah,
sementara remaja laki-laki tidak.
Pencegahan
Kekerasan
Kasus
Seto (laki-laki, 17 tahun) senang bermain media sosial.
Dia follow banyak akun Instagram para selebritis, baik
yang dia suka maupun tidak. Seringkali dia memberikan
komentar negatif seperti menuliskan kata jelek, tidak
mutu, bodoh, pencitraan, bahkan juga memaki dengan
kata kasar. Menurut Seto hal tersebut wajar, pengguna
media sosial bisa bebas saja mau menuliskan apa dan
kata-kata kasar tersebut tidak diucapkan langsung
dihadapan orangnya, jadi tidak masalah.
Kasus Kekerasan

Dodo berpacaran dengan Dini. Dini sangat mencintai Dodo dan takut Dodo
memutuskannya. Dini selalu memeriksa isi handphone Dodo, ia ingin tahu dengan
siapa saja Dodo berteman. Dini akan marah kalau Dodo berbicara dengan teman
perempuan. Dini juga menuntut agar Dodo selalu menemaninya kemana pun. Jika
Dodo menolak, Dini mengancam akan menyakiti dirinya sendiri. Dodo seringkali jadi
merasa serba salah dan merasa tidak tenang.
KEKERASAN

WHO Tindakan yang dilakukan oleh


Penggunaan kekuatan seseorang atau sekelompok
atau kekuatan fisik yang orang yang menimbulkan
disengaja, terancam atau kemungkinan cedera fisik
maupun psikologis kepada diri
aktual, terhadap diri
sendiri, orang lain ataupun
sendiri, orang lain, atau kelompok tertentu dan
terhadap kelompok atau dilakukan dengan sengaja.
komunitas.
Jenis Kekerasan
Kekerasan Fisik
Perbuatan yang mengakibatkan luka atau
Penelantaran
cedera fisik baik ringan maupun berat kegagalan dalam menyediakan segala
sesuatu yang dibutuhkan untuk tumbuh
kembang,
Kekerasan Psikis
Perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, Eksploitasi
Jenisnya
hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan Konteks anak/remaja adalah penggunaan anak
untuk bertindak, rasa tidak berdaya dan/atau dalam pekerjaan atau aktivitas lain untuk
penderitaan psikologis berat pada seseorang.
keuntungan orang lain.

Kekerasan Seksual Perdagangan orang


Pelecehan seksual verbal maupun non Dengan tujuan eksploitasi atau
verbal. mengakibatkan orang tereksploitasi.
Berdasarkan data hasil survei Asesmen Nasional tahun 2022

34,51% K. seksual 1 dari 3 berpotensi


KPPA mengalami keekrasan
seksual.

20 persen anak laki-laki dan 25,4


persen anak perempuan usia 13 26,9% Hukuman fisik 1 dari 4 berpotensi
sampai dengan 17 tahun mengalami hukuman
mengaku pernah mengalami satu fisik
jenis kekerasan atau lebih dalam
12 bulan terakhir. 36,31% Perundungan (1 dari 3) berpotensi
mengalami perundungan.
Permendikud pasal 8 No. 82 Tahun 2015
mengemukakan upaya pencegahan
tindak kekerasan.
GENDER EQUALITY INFOGRAPHICS

NOVEMBER MON TUE WED THU FRI SAT SUN

The International Day 01 02 03 04 05 06 07


for the Elimination of
Violence Against 08 09 10 11 12 13 14
Women is celebrated
annually on 15 16 17 18 19 20 21
November 25
22 23 24 25 26 27 28

29 30 31

Earth is the only planet known to harbor life

Anda mungkin juga menyukai