Webinar PA Dari Kekerasan Kemendikbud - Prima
Webinar PA Dari Kekerasan Kemendikbud - Prima
3 dari 10 anak laki-laki dan 4 dari 10 anak % Anak usia 13-17 tahun yang mengalami
Jenis kekerasan yang
perempuan di Indonesia usia 13-17 tahun kekerasan pada masa pandemi COVID-19
paling sering dialami
pernah mengalami satu jenis kekerasan atau
oleh anak usia 13-17 25.72 27.26
lebih di sepanjang hidupnya. Sumber: SNPHAR, 2021 23.23 22.49
tahun baik laki-laki
maupun perempuan,
Prevalensi Anak Usia 13-17 Tahun yang pernah
di perkotaan maupun
mengalami kekerasan di sepanjang hidupnya (%)
perdesaan adalah
62 62 kekerasan Perkotaan Perdesaan
41.05 psikis/emosional Laki-Laki Perempuan
34
40 43
25.4
20
• Pada tahun 2021 terdapat 12.868 anak korban kekerasan dengan provinsi tertinggi yaitu
Jatim (1.224), Jateng (1.067), dan Jabar (913).
Laki-laki Perempuan • Sampai dengan 16 Februari 2022, jumlah anak korban kekerasan sebanyak 545 anak
Sumber: SNPHAR 2018 dan 2021
2018 2021
KERENTANAN KEKERASAN TERHADAP ANAK
DI SATUAN PENDIDIKAN
Selama tahun 2021, SIMFONI PPA mencatat
594 kasus pelaporan kekerasan terhadap
anak (KtA), terjadi di sekolah dengan jumlah
korban sebanyak 717
MEMBENTUK TIM
MEMILIKI KEBIJAKAN
PENCEGAHAN DAN
KESELAMATAN
PENANGGULANGAN
PESERTA DIDIK
KEKERASAN
PEMAHAMAN PENDIDIK TERHADAP
ANAK DAN PERLINDUNGANNYA
Peserta Didik memiliki hak untuk berpendapat dan berpartisipasi,
1 bukan sebagai objek penerima semata, oleh karena itu HARGAI dan
DENGARKAN PANDANGANNYA
Contoh
Kode Perilaku
Keselamatan
Peserta Didik
TIM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
KEKERASAN DI SATUAN PENDIDIKAN
1. Libatkan Peserta Didik menjadi anggota dalam Tim Pencegahan
Kekerasan di Satuan Pendidikan;
2. Satuan Pendidikan memiliki Layanan Pengaduan dan SOP
Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan;
3. Satuan Pendidikan harus terus meningkatkan kapasitas Pendidik
terkait perkembangan anak, hak-hak anak, perlindungan anak, disiplin
positif maupun penanganan kasus yang ramah anak;
4. Melakukan sosialisasi terkait SOP Pencegahan dan Penanggulangan
Kekerasan di Satuan Pendidikan kepada warga sekolah termasuk
orangtua, komite dan masyarakat sekitar;
5. Menjalin Kerjasama dengan Lembaga psikologi, pekerja social, PK
Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015
tentang Pencegahan dan Bapas, UPT/UPTD PPA/P2TP2A, organisasi keagamaan, pakar
Penanggulangan Tindak Kekerasan di pendiidkan dan Lembaga lain yang relevan untuk berjejaring dalam
Lingkungan Satuan Pendidikan Perlindungan Anak mapun dalam merujuk kasus di Satuan Pendidikan
TERIMA KASIH ☺
15