Anda di halaman 1dari 2

Riwayat Sang Buyung

Kala takdir tlah merayu hamba ’tuk terbangun

Di atas hamparan buana

Sesak akan raga muda

Namun lekang akan gelora perjuangan

Dengan sebuah asma

Tak lagi jadi tameng persatuan

Nan disinggahi sukma muda

Namun senyap tanpa adab

Kala itu

Tepat di ufuk barat

Terlantunlah sebuah riwayat memilukan

Tentang buyung berasma Malin

Yang miliki santun dalam akhlaknya

Dan taat dalam tekadnya

Namun malang

Rupanya warta bahagia terlampau acap

Dalam alirkan arus

Milik riwayat sang buyung

Hingga santun yang dahulu tercecar

Lekas lenyap tak berbekas

Dan kian membuatnya hilang arah

Lupa akan tabiat santun pada ibunda

Sejak saat itu

Beribu cadas mulai menghujam lubuk ibunda


Merayu puing amarah yang telah tertancap

‘Tuk tercecar perlahan

Menjelma dalam lantunan amuk tak tertahankan

Ego Malin yang dahulu amat kokoh

Kian perlahan runtuh

Membungkam maaf yang hendak terucap

Kala sang kala tlah jerah menjelajah

Lantas gelora gelora muda

Akankah ragamu nantinya

Mengulang kisah serupa ?

Dan akankah lisanmu nantinya

Mengucap beribu penyesalan

Saat sang kala telah letih bergulir ?

Ada harap

Riwayat sang buyung kelak

Mampu menitih sadar dan batinmu menuju alima

Tepat sebelum tabir nafas

Menghakimimu di muara hidup

Anda mungkin juga menyukai