Anda di halaman 1dari 1

Kemerosotan kepercayaan publik telah menjadi pola umum di sebagian masyarakat dunia tidak hanya di Indonesia.

Namun
pasca-pemerintahan Presiden Soeharto, masyarakat seolah tak percaya lagi dengan keberadaan eksekutif. Semua
kebijakan pemerintah sering dianggap korup dan tak berpihak pada kepentingan masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan
kerja keras pemerintah dalam menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat dengan cara mengedepankan transparansi
dan akuntabilitas dari setiap pelaksanaan kegiatan pelayanan publik.

Menurut Guru Besar Fisipol UGM Prof. Dr. Mochtar Mas’oed masyarakat akan yakin pemerintah berkemauan baik apabila
para pemimpin dan organisasinya berusaha keras menanggapi kepentingan masyarakat secara partisipatori, inklusif dan
bisa diandalkan.

ada tiga hal yang perlu dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kepercayaan publik, yakni transparansi, akuntabilitas,
dan integritas. Apabila ketiga hal ini tidak dilakukan oleh negara, maka kebijakan pemerintah rawan tindakan koruptif.
“Otoritas besar tapi minus transparansi dan akuntabilitas, bisa menimbulkan tindakan koruptif,”

Hilangnyanya kepercayaan publik merupakan persoalan kehilangan etika, seperti kebohongan, ketidakjujuran, dan
kecurangan. Ketika kita mencari solusi untuk dilema etika ini, maka hendahlah berfokus pada satu target yang bersifat
button line, dan jenis kepemimpinan yang tepat. Alasan terbaik untuk mengejar keunggulan menumbuhkan kembali
kepercayaan dengan cara berbuat lebih baik bagi konstituen dan menciptakan kesempatan lebih banyak kepada kader-
kader baru. Selain itu melaksanakan kepemimpinan yang melayani diri sendiri dan dengan agresif mengadopsi dan
mengarahkan pandangan kepemimpinan pelayan di seluruh organisasi

Anda mungkin juga menyukai