Anda di halaman 1dari 10

BAB II

Tinjauan Teoretis

A. Pengertian Menganalisis

kata menganalisa di jelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Suhendar,2016:t.h) yaitu melakukan analisis, sedangkan arti analisis adalah

pengurayan suatu pokok atas berbagai bagiannya dan menelaah bagian itu sendiri

serta hubungan antar bagiannya untuk memperoleh pengertian yang tepat dan

memahami arti keseluruhan.

Menganalisis (Pengertianahli,2014:t.h) adalah:

aktivitas yang membuat sejumlah kegiatan seperti mengurai,


membedakan, memilah sesuatu untuk di golongkan dan di kelompokan
kembali menurut kriteria tertentu kemudian di cari kaitannya dan
ditafsirkan maknanya. Dalam kata lain adalah sikap atau perhatian
terhadap sesuatu(benda, fakta, fenomena) sampai mampu menguraikan
menjadi bagian bagian, serta mengenal kaitan antar bagian tersebut dalam
keseluruhan. Analisis juga dapat di artikan sebagai kemampuan
memecahkan atau menguraikan suatu materi atau informasi menjadi
komponen-komponen yang lebih kecil sehingga lebih mudah di fahami.

Jadi kita dapat fahami bahwa menganalisis adalah suatu kegiatan yang

bertujuan untuk memahami sesuatu dengan cara-cara yang beragam.

B. Pengertian Ya’juj Ma’juj

Ya’juj Ma’juj adalah salah satu tanda dari akan datangnya kiamat, yaitu

sekelompok manusia yang dikisahkan suka merusak, memerangi, dan

membinasakan umat manusia yang lainnya. Sebagaimana di jelaskan dalam

hadits riwayat riwayat imam ahmad lainnya, dari Hudzaifah bin Asid Al-Ghifari

6
7

(Muhammad,2019:581), dia berkata: Nabi saw tiba-tiba muncul di hadapan kami

ketika kami sedang membicarakan kiamat, beliau bersabda

‫ال‬ َّ ‫ات ال ُّد َخا ُن َوال د‬


ُ ‫َّج‬ ٍ ‫ال اَِّن َه الَن َت ُق وم حتَّى َت رو َن َع ْش ر ٰاي‬
َ ‫اعةَ َف َق‬
َ ‫الس‬َّ ‫َماتَ ْذ ُك ُرو َن قَالُوانَ ْذ ُك ُر‬
ََ َ َ َ ْ
ِ ُ ‫س ِمن م ْغ ِربِه او ُنز‬
‫ث‬
ُ ‫وج وثَاَل‬ُ ‫أج‬ ُ ‫وم‬ َ ‫ج‬ ُ َ‫لىس ى ابْ ِن َم ريَ َم وي‬
ُ ‫ٔاج ْو‬ َ ‫ول ع‬ ُ َ َ َ ْ ِ ‫الش ْم‬ َّ ُ‫َوالدَّابَّةُ َوطُلُوع‬
‫ج‬ ِ ‫ف بِج ِزير ِةالْعرب و‬
َ ِ‫ٓاخ ُرذَل‬ ٌ ‫ف بِا ل َْم ْش ِر ِق و َخ ْس‬
ِ ‫ف بِال َْم ْغ ِر‬ ٍ ‫ُخس‬
ُ ‫ار تَ ْخ ُر‬
ٌ َ‫ك ن‬ َ َ َ َ َ َ ٌ ‫ب َو َخ ْس‬ ٌ ‫وف َخ ْس‬ ُ
‫َّاس اِلَى َم ْح َش ِر ِه ْم‬ ِ ِ
َ ‫م ْن قبَ َل تَط ُْر ُد الن‬
”apakah yang kalian pembincangkan? Kami menjawab,’kami
memperbincangkan soal kiamat.’Beliau bersabda, ‘sungguhnya kiamat takkan
terjadi sebelum kamu melihat sepuluh tanda: asap, dajja, binatang melata,
terbitnya matahari dari barat turunnya nabi ‘Isa bin Maryam, Ya’juj dan Ma’juj,
tiga kali tanah tenggelam: tanah tenggelam di timur, tanah tenggelam di barat
dan tanah tenggelam di jazirah arab. Dan akhir dari semua itu adalah api yang
muncul dari arah timur, menggiring manusia menuju tempat perhimpunan
mereka.” (HR. Muslim)

Menurut Dr. Muhammad Ahmad Al-Mubayyadh ( Muhammad,2019 :

953) beliau berpendapat: Ya’juj Ma’juj adalah salah satu tanda besar hari kiamat.

Kemunculan mereka ini serupa dengan munculnya binatang melata dari rekahan

bumi atau mirip dengan terbitnya matahari dari tempat terbenamnya (barat).

Ustaz Nashruddin Syarief ( Nashruddien, 2011 : 334-335 ) memberikan

penjelasan tentang asal nama Ya’juj Ma’juj beliau berkata:

Ya’juj Ma’juj demikian dibaca dengan hamzah sukun oleh Imam ‘Ashim.
Sementara al-‘Ajjaj dan putranya, Ru’bah. Membacanya dengan A’juj
untuk Ya’juj, dimana huruf ya diganti dengan hamzan. Adapun jumhur
qurra’ ( para ulama qira’ah ) membacanya Yajuj Majuj, dengan
menggantikan hamzah oleh mad ( Fathul-Bari kitab al-fitan bab Ya’juj
wa Ma’juj 20 : 147)

‫ يَا ُج ْوج – َما ُج ْو ج‬, ‫َأْأ ُج ْوج – َمأ ُج ْوج‬, ‫يَأ ُج ْوج – َمْأ ُج ْوج‬
8

Berkaitan dengan asal pembentukan katanya, terdapat beberapa pendapat,


yaitu: Ya’juj Ma’juj adalah manusia ‘ajm ( asing ) sehingga tidak ada asal
katanya. Ini pendapat mayoritas ulama.

Para ahli bahasa berbeda pendapat mengenai asal nama Ya’juj Ma’juj.

Ada yang mengatakan bahwa kata itu derivasi dari bahasa arab. Namun, ada

pendapat lain mengatakan bahwa kata itu bukan berasal dari bahsa arab.

Menurut Ibnu Manzhur (Abba dan Ahmad, 2010:3) mengatakan “kata

Ya’juj Ma’juj berasal dari bahasa arab atau devasinya, yakni ajjatin-nar (api

menyala nyala) dan al-maa’al-juj (air yang asin sekali sehingga membakar)”.

Menurut ahli lughoh (Abba dan Ahmad,2010 : 3), “ada yang

menyebutkan isim musytaq (memiliki akar kata dari bahasa arab) berasal dari

ajajah an-nar artinya jilatan api, atau dari al-ajjah (bercampur /sangat panas), al-

ajju (cepat bermusuhan), al-ijajah (air yang memancar keras) dengan wazan

maf’ul dan yaf’ul / fa’ul”.

Ar-Raghib Al-Ishfahami( Abba dan Ahmad,2010 : 3) berpendapat:“

bahwa kata ajja itu senada dengan milhunujaj yang berarti sangat asin dan

panas”.

Sedangkan menurut mufasirin tanah air Prof. Quraish Shihab dalam tafsir

Al-Mishbah (Abba dan Ahmad, 2010 : 3) mengatakan “Kata Ya’juj Ma’juj

berasal dari kata al-aujah yang berarti berkecampuran karna mereka adalah salah

satu yang bercampur baur”.

Akan tetapi ada pendapat yang berbeda yaitu pendapat Imam Al-Alusi

dan Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani(Abba dan Ahmad, 2010 : 4) yang


9

mengatakan “bahwa kata Ya’juj Ma’juj berasal dari bahasa asing atau non-

arab”.

Akan tetapi penulis lebih sefaham dengan pendapat Imam Al-Alusi dan

Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqlani, karna Ya’juj Ma’juj sudah ada sebelum adanya

bangsa arab dan bahasa arab dengan segala perubahannya.

C. Pengertian Menjelang

Kata menjelang di jelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Suhendar,2016:t.h) yaitu hampir. Kita dapat simpulkan bahwa kata menjelang di

gunakan untuk menandakan peristiwa yang akan terjadi di waktu dekat.

D. Pengertian Akhir Zaman

Akhir zaman terdiri dari dua suku kata, yaitu akhir dan zaman. Di dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia (Sunendar,2016:t.h) akhir adalah belakang,

belakang sekali, kesudahan, penghabisan. Sedangkan zaman adalah jangka waktu

yang panjang atau yang pendek yang menandai sesuatu. Jadi akhir zaman adalah

jangka waktu yang habis yang tak mungkin ada lagi zaman setelah itu.

Akhir zaman(Wikishia,2019:t.h) adalah idiom agama yang berarti masa

berakhirnya perjalanan dunia yang oleh semua penganut ajaran agama dunia

meyakini akan terjadinya hal ini. Dalam kata lain bahwa semua agama meyakini

akan adanya akhir zaman.

Dalam agama Islam banyak sekali penyebutan kata akhir zaman terutama

di dalam alquran, berikut ini beberapa nama lain dari akhir zaman yang di sebut

dalam alquran :
10

1. As-Sa’ah

Kata as-sa’ah dalam Alquran di artikan hari kiamat seperti dalam Q.S

Ghafir : 59

ِ ‫اس الي‬ َ ‫يب فيها َو ٰل ِك َّن‬ ِ َ ‫ِإ َّن الس‬


‫ؤمنو‬ُ ِ ّ‫َأكث َر الن‬ َ ‫اعةَ آَّل تيَةٌ اّل َر‬ ّ
“Sesungguhnya hari kiamat tetap akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan
tetapi kebanyakan manusia tidak beriman”.

Ayat di atas memberikan kabar bahwa akan datang hari kiamat yaitu

hari kehancuran alam dunia ini, yang tidak ada keraguan tentangnya. Dan

kebanyakan manusia mendustakan tentang datangnya hari kiamat.

Di antara akidah dasar dari seorang muslim adalah mengimani adanya

hari kebangkitan, yaitu hari kiamat. Hal ini adalah salah satu bentu dari tauhid

rububiyyah.

2. Yaumul Ba’ast

Kata Yaumul Ba’ast dalam Alquran di artikan hari kebangkitan seperti

dalam Q.S Ar-Rum : 56

ِ ‫َى يوِم الْب ْع‬ ِ ِ َ‫ال الَّ ِذين ُأوتُوا ال ِْعلْم واِإْل يما َن لََق ْد لَبِثْتُم فِي كِت‬
‫ث ۖ َف َٰه َذا َي ْو ُم‬ َ ْ َ ٰ ‫اب اللَّه ِإل‬ ْ َ ََ َ َ َ‫َوق‬
‫ث َو ٰلَ ِكنَّ ُك ْم ُك ْنتُ ْم اَل َت ْعلَ ُمو َن‬
ِ ‫الْب ْع‬
َ

“Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan


(kepada orang-orang yang kafir): "Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam
kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit; maka inilah hari
berbangki itu, tetapi kamu tidak mengetahui”.
11

Ayat di atas menerangkan bahwa orang yang telah meninggal ia akan

menunggu sampai ia di bangkitkan, ketika telah hancurnya alam dunia dan

isinya. Maka ketika tiupan sangkakala ketiga seluruh umat manusia dari

zaman Nabi Adam sampai manusia terakhir.

3. Yaumud Din

Kata yaumuddin dalam Alquran di artikan hari pembalasan seperti

dalam Q.S Al-Fatihah : 4

ِّ ‫ك َي ْوِم‬
‫الد ين‬ ِ ِ‫ٰمل‬

“ Yang menguasai di hari pembalasan”.

Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah swt adalah penguasa hari

pembalasan, hari dimana amalan yang di kerjakan umat manusia mendapatkan

balasan dari allah swt.

4. Yaumul Hasrah

Kata Yaumul Hasrah dalam Alquran di artikan hari penyesalan seperti

dalam Q.S Al-Ankabut : 64

ِ ُ‫وَأنْ ِذر ُهم يوم يوم الْحسر ِة ا َذ ق‬


‫ض َي االَ ْم ُر َو ُه ْم فِي غَ ْفلَ ٍة َو ُه ْم اَل ُيْؤ َمُن ْو َن‬ َ ْ َ َ َْ َ َْ ْ ْ َ

“Dan berikan mereka peringatan tentang hari penyesalan, yaitu ketika segala

perkara telah di putuskan, sedangkan mereka dalam keadaan lalai dan tidak

beriman”.
12

Ayat tersebut menjelaskan bahwa manusia telah di berikan peringatan

tentang hari penyesalan, hari dimana manusia menyesal karna lalai dan tidak

beriman.

5. Yaumul Khuruj

Kata Yaumul Khuruj mengandung arti hari dikeluarkan, seperti

dalam QS Hud:42

َ ِ‫الص ْي َح ِّق َذل‬


‫ك َي ْو ُم الْ ُخ ُر ْو ِج‬ َّ ‫َي ْو َميَ ْس َمعُ ْو َن‬

"Pada hari ketika mereka mendengar suara dahsyat dengan sebenarnya.


Itulah hari keluar(keluar dari kubur).

Ayat tesebut menjelaskan bahwa kebangkitan dari kubur di tandai

dengan adanya suara yang dahsyat, yaitu suara sangsakala.

6. Yaumul Khulud

Kata Yaumul khulud yang mengandung arti kekal, seperti dalam Q.S

Qaf : 34

َ ِ‫اُ ْد ُخلُ ْوبِ َساَل ِم َذل‬


‫ك َي ْو ُم الْ ُخلُ ْو ِد‬

“Masukilah ke(dalam Syurga) dengan keselamatan. Itulah hari yang kekal”.

Ayat tersebut menjelaskan seruan Allah kepada manusia untuk

memasuki syurga. ketika hari itu kekal, karna pada hari itu tidak ada lagi fase

bagi manusia selanjutnya.


13

7. Yaumul Jama’

Kata yaumul jama’ dalam Alquran di artikan hari berkumpul, seperti dalam

Q.S Asy-Syuara:7

‫ب فِ ْي ِه‬
َ ْ‫ْج ْم ِع اَل َري‬
ِ
َ ‫َو ُت ْنذ َر َي ْو َم ال‬

“Dan memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul yang tidak ada
keraguaan padanya”.

Ayat di atas memberikan penjelasan bahwa Allah memberi peringatan

tentang hari berkumpul, yaitu hari dimana manusia di kumpulkan oleh Allah

untuk ditimbang amal ibadahnya, dan mendapatkan buku catatan amal.

8. Yaumul Hisab

Kata Yaumul Hisab dalam Alquran di artikan hari perhitungan, seperti dalam

Q.S Shad:53

ِ ‫ْحس‬
‫اب‬ ِ ِ ِ
َ ‫َه َذا َم ُث ْو َع ُد ْو َن لَي ْوم ال‬

“inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari perhitungan”.

Ayat di atas memberikan penjelasan bahwa Allah berjanji pada hari

perhitungan, yaitu ketika dikumpulkannya seluruh umat manusia dari sejak

Nabi Adam sampai manusia terakhir di akhir zaman. Lalu Allah menghitung

amal setiap manusia,

9. Darul Qoror
14

Kata Darul Qoror dalam Alquran di artikan tempat kembali, seperti dalam

Q.S Ghafir:39

‫الد ْنيَا َمتَاعٌ َو ِٕا َّن ااْل َ ِخ َرةَ ِه َي َد ُار الْ َق َرا ِر‬ ِ ِ ِ
َ ‫يَا َق ْوم ِٕانَّ َما ٰهذ ه ال‬
ُّ ُ‫ْحيَا ة‬

“Wahai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini adalah kesenangan


sementara. Dan sesungguhnya negri akhirat adalah tempat kembali”
Ayat di atas menjelaskan bahwa dunia ini hanyalah sebagai kesenangan

sementara, dan sedangkan kehidupan akhirat adalah tempat kembali yang

sesungguhnya.

10. Yaumul wa’id

Kata Yaumul Wa’id dalam Alquran di artikan hari yang di janjikan, seperti

dalam Q.S Qf: 20

‫ك َي ْو ُم ال َْو ِع ْي ِد‬
َ ِ‫الص ْوِر ذَل‬
ُّ ‫َونُِف َخ فِي‬

“Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari yang dijanjikan”


Ayat di atas menjelaskan bahwa hari kiamat di awali dengan ditiupkan

nya sangkakala. Setelahnya itu hari yang di janjikan pun terjadi, hari musnahnya

makhluq Allah swt.


15

Anda mungkin juga menyukai