Peraturan K3 Pertambangan
Peraturan K3 Pertambangan
PERTAMBANGAN
DIKLAT PENGAWAS OPERASIONAL PERTAMA
Dasar Hukum
UUD 1945
Pasal 33 (2) & 17 (2) UUD 1945
Pasal 33 (2 ) & (3)
UU No 13 Tahun 2003
Ketenagakerjaan
UU 1/1970 Pasal 86 & 87 UU No. 4/2009
Keselamatan Kerja PP No. 55/2010 Pertambangan Minerba
Binawas Penyelenggaraan
pengelolaan Usaha pertambangan UU No. 03/2020
PP 19/1973 Pengawasan Mineral dan batubara
Keselamatan Kerja di Perubahan UU No 4 2009
Pertambangan Psl 96
PerMen ESDM No. 26/2018
Pel. Kaidah Pert. yang Baik Pasal 18 Acuan K3 & KO
Pengawasan
1. Pemeriksaan Kesehatan
mental dan fisik pekerja yg
akan diterima/dipindah
tugaskan Secara berkala
pada Dokter yg ditunjuk
Pengusaha
2. Pengujian kesehatan
ditetapkan dengan peraturan
perundangan
UU NO. 1 TH 1970
Pasal 9 – (1)
Pengurus wajib menunjukkan &
menjelaskan pada tenaga kerja
baru : Kondisi dan bahaya
dalam tempat kerja
• Pengaman & alat
pelindung yang diharuskan
dalam tempat kerja
• APD bagi pekerja itu
sendiri
• Cara-cara & sikap aman
dalam bekerja
UU NO. 1 TH 1970
Pasal 9 – (1)
Pasal 12 ; Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja
• Menyatakan
• Memakai APD Keberatan Kerja
yang diwajibkan apabila syarat
K3 dan APD
• Memenuhi & diragukan;
Mentaati Semua
Syarat K3
Pasal 140
Menteri melakukan pengawasan pengelolaan usaha
pertambangan oleh pemerintah provinsi,
kabupaten/kota sesuai kewenangan.
Pasal 140
• Menteri melakukan pengawasan atas pelaksanaan
kegiatan Usaha Pertambangan yang dilakukan oleh
pemegang IUP, IUPK, IUPK sebagai Kelanjutan
Operasi Kontrak/Perjanjian, IPR, SIPB, Izin
Pengangkutan dan Penjualan, atau IUJP.
UU NO. 3 TH 2020
Pasal 141
Pengawasan dimaksud pasal 140 meliputi:
• K3 Pertambangan
• Keselamatan Operasi Pertambangan
Pasal 5 :
PP 19 Th 1973 tidak berlaku utk
Ketel Uap sebagaimana
dimaksud Stoom Ordonantie 1930
( Sblt. 1930 Nomor 225).
PP NO.55 TH 2010
Tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaran Usaha
Pertambangan Minerba
PENGAWASAN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
Aspek K3 Pertambangan Keselamatan Operasi
Pertambangan
Sasaran Menghindari Kecelakaan dan Terciptanya kegiatan operasi
Penyakit Akibat Kerja pertambangan yang aman dan
selamat.
Ruang a. Keselamatan Kerja a. Kelayakan sarana, prasarana
Lingkup b. Kesehatan Kerja instalasi dan peralatan
pertambangan;
c. Lingkungan Kerja
b. Pengamanan Instalasi
d. Sistem Manajemen K3 c. Sistem & Pelaksanaan
Pemeliharaan Peralatan;
(Pasal 26 PP 55 Th 2010) d. Kompetensi tenaga teknik;
e. Evaluasi laporan hasil Kajian
Teknis;
(Pasal 27 PP 55 Th 2010)
Pengawasan K3
(Pasal 26 PP 55/2010)
1. Cidera Ringan
Lebih dari 1 hari s.d kurang dari 3 minggu)
2. Cidera Berat
▪ Sama dengan atau lebih 3 minggu; atau
▪ Cacat tetap; atau
▪ Cidera retak tulang ( lengan, kaki, kepala, punggung, pinggul), pendarahan
dalam/ pingsang kurang oksigen, persendian lepas.
3. Mati
▪ Mengakibatkan pekerja tambang mati akibat kecelakaan.
Jmlh korban kecelakaan
FR = ----------------------------------- x 1.000.000
Jmlh jam kerja
Property, Process,
Material & Others Cost
•Production
•Building or Plant
•Tool & Equipment
•Legal Fees
•Emergency Supplies
•Lain-lain
Housekeeping
PENGERTIAN API
Reaksi kimia yang
disertai pengeluaran
cahaya dan panas
FUEL
Teori api
PENCEGAHAN KEBAKARAN
JENIS API
KELAS SUMBER CONTOH PEMADAM
API EFEKTIF
Kayu, kertas, kain,
KELAS A Bahan padat non logam AIR
plastik
Solar, bensin, oli,
KELAS B Bahan cair termasuk gas FOAM
grese, cat, thiner
motor- motor listrik,
kabel trolley,
KELAS C Listrik bertegangan peralatan baterai, CO2
transformator,
switch kontak
magnesium, Bubuk kering yang
titanium, zirconium, mengandung
KELAS D Logam
sodium dan garam, grafit atau
potassium grafit fosfor
PENCEGAHAN KEBAKARAN
Flame Detector
2.Heat Detector
Smoke Detector
3.Flame Detector
PENCEGAHAN KEBAKARAN
1. Jangan panik, usahakan tenang dan cari sumber api, besar/kecilnya kebakaran, alat
pemadam yang tepat. (padamkan apabila api masih kecil)
2. Bunyikan alarm kebakaran / tanda–tanda lain
3. Matikan aliran listrik, gas dan aliran bahan bakar
4. Beritahukan ke Dinas Kebakaran / Emergency Respon
Sebutkan : Nama penpon; Alamat/bagian; Apa yang terbakar; Lokasi / dimana; Dsb
5. Evakuasi karyawan ke tempat berkumpul yang aman (assembly point)
6. Absen dan pastikan keberadaan para karyawan, dst
PERTOLONGAN PERTAMA
PADA KECELAKAAN
Bertujuan untuk memperoleh gambaran secara
umum tentang kejadian yang sedang dihadapi.
1. Bagaimana Kondisi Saat itu
2. Kemungkinan apa saja yang akan terjadi
3. Bagaimana mengatasinya
DI LOKASI
1. Pastikan keselamatan
2. Perkenalkan diri
3. Tentukan keadaan umum
kejadian & mulai lakukan
Penilaian Dini.
4. Mengenali & mengatasi
gangguan yang mengancam
nyawa.
5. Stabilkan penderita &
teruskan pemantauan
6. Minta bantuan.
Jika dalam penilaian dini,
penolong menemukan
Gangguan
pada salah satu dari komponen : maka Penolong harus melakukan
tindakan
• Tersumbatnya jalan nafas, atau
yang dikenal dengan
• Tidak ditemukan adanya nafas Bantuan Hidup Dasar ( BHD )
dan nadi
RESUSITASI JANTUNG PARU
RJP harus dimulai sesegera mungkin.
Tindakan ini merupakan gabungan dari ketiga
Komponen C-A-B
Circulatory Support
Frekuensi pernafasan :
• Dewasa : 10 –12 X / menit
• Anak ( 1-8 th ) : 20 X / menit
• Bayi : lebih dari 20 X /menit
• Bayi baru lahir : 40 X/ menit
URUTAN TINDAKAN RJPMODEL 2010
D–R–C–A–B
1. DANGER
2. RESPON
Cek Nadi Carotis
Hubungi bantuan
3. CIRCULATION
4. AIRWAY
5. BREATHING
Izin kerja Panas (Hot Permit) Izin Kerja di Ruang Terbatas Izin Kerja Ketinggian
(Confined Space) (Working at Height)