Anda di halaman 1dari 4

Ilmu Komunikasi 1

Nama: Kelvin Elfa Mahendra

NIM: 32230263

1. Sebagai komunikator, seorang pemimpin organisasi, manajer, atau administrator.


Harus memilih salah satu berbagai metode dan teknik komunikasi yang disesuaikan
dengan situasi pada waktu komunikasi dilancarkan. Selain itu, sebagai komunikator,
seorang manajer harus menyesuaikan penyampaian pesannya kepada peranannya
yang sedang dilakukannya. Dalam hubungan ini, Henry Mintzberg seorang profesor
manajemen pada Mc Gill University di Montreal Kanada. Menyatakan wewenang
formal seorang manajer menyebabkan timbulnya tiga peranan, yaitu sebagai berikut.

1. Peranan Antarpersona Seorang Manajer Meliputi Tiga Hal


- Memiliki peranan tokoh
- Berperan sebagai pimpinan
- Penghubung
2. Peranan Informasi
- Memonitor
- Penyebar
- Juru Bicara
3. Peranan Memutuskan
- Pengendali Tujuan
- Penentu Sumber
- Perunding

2. Terdapat dua dimensi komunikasi organisasi, yaitu:


 Komunikasi Internal
Organisasi sebagai kerangka (framework) menunjukan adanya pembagian tugas
antara orang – orang di dalam organisasi itu dan dapat di klasifikasikan sebagai
tenaga pimpinan dan tenaga yang di pimpin. Untuk menyelenggarakan dan
mengawasi pelaksanaan tujuan yang akan dicapai, ketua dan pengurus
mengadakan peraturan sedemikian rupa sehingga tidak perlu berkomunikasi
langsung dengan seluruh anggota. Anggota membuat kelompok – kelompok
menurut jenis pekerjaannya dan mengangkat seseorang sebagai penanggung jawab
atas kelompoknya. Dengan demikian, pimpinan cukup berkomunikasi dengan para
penanggung jawab kelompok. Jumlah kelompok serta besarnya kelompok
bergantung pada besar kecilnya organisasi.
- Komunikasi Vertikal
Komunikasi vertikal yakni komunikasi dari atas ke bawah dan komunikasi
dari bawah ke atas yang merupakan komunikasi dari pimpinan kepada
bawahan dan dari bawahan kepada pimpinan secara timbal balik (two-way
traffic communication). Dalam komunikasi vertikal, pimpinan memberikan
instruksi, petunjuk, informasi dan penjelasan kepada bawahannya. Dalam
komunikasi dari bawahan ke pimpinan, bawahan memberikan laporan, saran
serta pengaduan kepada pimpinan.
Ilmu Komunikasi 2

- Komunikasi Horizontal
Komunikasi horisontal adalah komunikasi secara mendatar, antara anggota
staf dengan anggota staf, karyawan dengan karyawan dan sebagainya. Berbeda
dengan komunikasi vertikal yang sifatnya lebih formal, komunikasi horisontal
sering kali berlangsung tidak formal. Mereka berkomunikasi satu sama lain
bukan pada waktu mereka sedang bekerja, melainkan pada saat waktu – waktu
luang. Dalam situasi komunikasi seperti ini, desas – desus cepat sekali
menyebar dan menjalar, dan yang menjadi pokok pembicaraan sering kali
mengenai hal – hal yang menyangkut pekerjaan atau tindakan pimpinan yang
merugikan mereka. Menjalarnya desas – desus di kalangan anggota mengenai
suatu hal sering kali di sebabkan oleh interpretasi yang salah.

 Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal adalah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan
khalayak diluar organisasi.
- Komunikasi dari Organisasi Kepada Khalayak
Komunikasi dari organisasi kepada khalayak pada umumnya bersifat
informatif, yang di lakukan sedemikian rupa sehingga khalayak merasa
memiliki keterlibatan. Kegiatan ini sangat penting dalam usaha memecahkan
suatu masalah jika terjadi tanpa di duga.

- Komunikasi dari Khalayak Kepada Organisasi


Komunikasi dari khalayak kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai
efek dari kegiatan komunikasi yang di lakukan oleh organisasi. Jika informasi
yang di sebarkan kepada khalayak itu menimbulkan efek yang sifatnya
kontroversial (menyebabkan adanya pro dan kontra di kalangan khalayak),
maka itu disebut opini publik.

3. Public Relations adalah suatu aktivitas yang dilakukan dengan cara menjalin
hubungan- hubungan dalam bentuk komunikasi antara organisasi dengan keseluruhan
publik baik eksternal maupun internal yang tujuannya untuk menumbuhkan saling
pengertian, goodwill, dan kerjasama antar publik dengan jalan komunikasi timbal
balik untuk mencapai tujuan bersama yang hendak dicapai.

Onong Uchjana Effendy (1998:153), memberikan gambaran bahwa fungsi public


relations yaitu untuk menciptakan hubungan harmonis dengan komunikasi dua arah
secara timbal balik antara organisasi dengan publiknya baik secara internal maupun
eksternal guna untuk menyebarkan informasi. Hal ini berarti dengan komunikasi akan
mewujudkan dan menyalurkan opini publik terhadap organisasi yang bersangkutan.

4. Jurnalistik adalah bidang profesi yang mengusahakan penyajian informasi tentang


kejadian dan atau kehidupan sehari-hari (Sumadiria,2005).
Onong Uchjana Effendy mengemukakan bahwa jurnalistik secara sederhana dapat
didefinisikan sebagai teknik mengelola berita mulai dari mendapatkan berita sampai
dengan menyebarluaskannya kepada masyarakat.

5. 1. Interview skill
Supaya bisa menghasilkan story telling yang akurat namun tetap menarik, kamu harus
memiliki interview skill yang memadai.
Ilmu Komunikasi 3

Lebih dari sekedar melempar pertanyaan, journalist harus bisa melakukan riset dan
mempertahankan active listening skill-nya selama wawancara agar bisa menggali
informasi yang berkualitas.

2. Menulis
Keahlian dasar bagi seorang jurnalis ialah menulis. Meskipun pada akhirnya berita
yang disampaikan berbentuk audio visual, kamu tetap perlu mengetahui cara
membuat script yang ringkas, jelas, dan mudah diikuti.

Skill yang satu ini juga mencakup pemahaman akan aturan-aturan menulis, seperti
spelling, grammar, aturan Ejaan Yang Disempurnakan, dan lain-lain.

3. Digital journalism skill


Skill selanjutnya yang harus dikuasai jurnalis adalah digital journalism. Kamu harus
mampu mengoptimalkan platform digital agar berita yang kamu buat mampu
menjangkau seluruh audiensmu.

Misalnya dengan memanfaatkan fitur live streaming, mengemas konten berita ke


dalam berbagai format untuk dipublikasi di media sosial, dan lain-lain.

4. Investigasi
Investigasi merupakan proses yang lebih dari sekadar mengumpulkan informasi.
Jurnalis perlu menggali kasus lebih dalam agar berita yang dilaporkan benar-benar
sesuai dengan fakta yang ada.

Jurnalis yang baik mampu melakukan investigasi yang benar guna melindungi
masyarakat dari ancaman hoax dan misinformasi.

5. Mobile journalism
Skill yang tak kalah penting di era modern saat ini adalah mobile journalism. Saat ini,
banyak orang yang mengonsumsi berita melalui gawainya. Baik dengan cara
mengakses aplikasi maupun situs berita.

Jadi, sebagai journalist, kamu harus mampu menyiarkan berita terbaru menggunakan
perangkat selulernya, seperti mengambil dan mengedit foto hingga mempublikasikan
berita melalui ponsel.

6. Editing skill
Bagi kamu yang ingin menjadi editor, tentu ini merupakan skill utama yang perlu
kamu asah.

Beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat meninjau tulisan reporter di antaranya
adalah sebagai berikut.

- Akurasi
- kejelasan informasi
- kesesuaian style penulisan dengan aturan perusahaan
- ejaan atau typo
- spelling & grammar
- fairness (apakah sudah menjalankan prinsip cover both side atau belum)
Ilmu Komunikasi 4

7. Video atau foto jurnalistik


Nah, jika kamu ingin menjadi jurnalis dengan spesialisasi di fotografi maupun
videografi, kamu harus mengasah skill videografi dan fotografi jurnalistik.

Membuat foto dan video untuk keperluan journalism tentu memiliki beberapa prinsip
yang berbeda dengan karya foto atau video pada umumnya.

Oleh karena itu, kamu perlu mempelajari foto dan video seperti apakah yang dapat
memberi dampak besar bagi publik yang mengonsumsi beritamu.

Anda mungkin juga menyukai