Anda di halaman 1dari 23

A.

MEDAN PANJAT
Medan panjat dibawah ini adalah medan yang umum ada pada
media panjat baik buatan maupun alam.
1. VERTICAL : Yaitu medan panjat tegak lurus atau jika dihitung
dengan derajat yakni 0°.
2. OVER HANG : Yaitu medan panjat yang menjorok keluar
dengan kemiringan sekitar 5° - 45°.
3. ROOF : Yaitu medan panjat yang menyerupai langit –
langit atau jika dihitung dengan derajat yakni
90°.
4. CORNER : Yaitu medan panjat berupa pertemuan dua face
dinding yang tidak simetris / sejajar.
B. JENIS PEGANGAN DAN TUMPUAN
• 1. FLAT/ CRIMP GRIP : Jenis pegangan atau hold yang bagian untuk
dipegang atau ditumpu cenderung rata /
datar.
2. PINCH GRIP : Jenis pegangan atau hold yang tehnik
pegangannya dengan jalan seperti
mencubit.
3. UNDERCUT / UNDERCLING : Tehnik memegang hold dari bawah dan
ditarik keatas agar mendapatkan posisi
seimbang atau ideal.
4. OPEN GRIP / SLOPPER : Tehnik memegang hold dengan
mengandalkan friksi telapak tangan guna
untuk menambah ketinggian maupun
∗ untuk rest.
5. DOUBLE HAND : Tehnik memegang hold dengan
menggunakan dua tangan guna untuk
menambah ketinggian dan tehnik ini
digunakan pada hold – hold yang
berukuran besar.
C. JENIS DAN TEHNIK PIJAKAN
1. SLAB / FRICTION : Tehnik cara memijak hold slab atau
minim lekukan, yaitu dengan
menempatkan bagian tengah / telapak
/ sepatu (dibawah jari kaki).
2. EDGING : Tehnik cara memijak hold dengan
menggunakan ujung kaki / sepatu baik
pada bagian depan maupun samping
dalam, dan tehnik ini merupakan tehnik
pijakan dasar.
3. HOOKING : Tehnik cara memijak hold dengan
mengaitkan tumit kaki atau ujung
depan kaki guna mendapatkan posisi
ideal maupun balance.
3.1. Heel Hooks
- dengan menggunakan tumit
3.2. Toe Hooks
- dengan menggunakan ujung depan
D. JENIS DAN TEHNIK GERAKAN PANJAT
1. SIDE PULL / REVERSE SIDE PULL : Tehnik memegang hold dengan
arah yang Berlawanan guna
untuk menambah ketinggian
maupun hanya sekedar
balance.
2. DROP KNEE /TWISTLOCK : Tehnik menambah ketinggian atau
upaya meraih hold selanjutnya
dengan jalan melakukan kuncian
kaki atau menekuk kaki kedalam
guna mendapatkan posisi ideal/
seimbang dengan kata lain yaitu
menurunkan posisi lulut.
3. STEMMING / BRIDGING : Tehnik pemanjatan tengah
dua face dinding yang
tidak simetris / sejajar
dalam hal ini corner
gerakan ini bisa disamakan
dengan chimney.
4. FLAGGING : Tehnik memanjat dengan cara
menyilangkan kaki yang netral ( tidak
bertumpu ) kebelakang atau kedepan
(antara kaki yang bertumpu dengan
face tebing).
5. LAYBACK : Tehnik pemanjatan yang antara tarikan
tangan dengan tekanan kaki saling
berlawanan arah.
6. MANTLESS : Tehnik memanjat atau menambah
ketinggian dengan cara/ jalan
membuat dorongan pada hold /
volume / prisma menggunakan
tangan .
7. REST POSITION : Tehnik melakukan gerakan istirahat
ditengah pemanjatan,agar mampu
melakukan banyak hal seperti ;
pengembalian stamina biarpun tidak
100°, merancang
gerakan selanjutnya tujuan dapat
mencapai puncak lintasan dengan
efektif.
8. TRAVERSE : Tehnik memanjat kearah samping
kanan ataupun kiri.
9. CHANGE : Tehnik memanjat dengan jalan
mengganti posisi tangan yang
memegang hold dengan tangan yang
satunya lagi juga berlaku untuk
tumpuan kaki.

10. DYNO : Tehnik memanjat dengan cara meloncat


melepas semua pegangan dan tumpuan
kaki guna meraih pegangan selanjutnya.
∗ 11. SMEARING : Tehnik pemanjatan guna meraih
pegangan selanjutnya atau untuk rest
position mempersiapkan langkah
selanjutnya dengan memanfaatkan
friksi face tebing / dinding pada salah
satu kakinya sebagai tumpuan.
12. CHIMNEY : Tehnik pemanjatan pada dua face
dinding yang saling berhadapan
sehingga membentuk rongga yang
lebar atau berupa cerobong.

Anda mungkin juga menyukai