How To Avoid Seven Deadly Sins of Surgery-2
How To Avoid Seven Deadly Sins of Surgery-2
Pendahuluan
Sebagai ahli bedah, banyak kita temui keadaan di mana sorak-sorai akibat satu kejadian
tunggal yang tidak diinginkan dapat meredam pujian yang selayaknya diberikan pada ribuan
kasus yang berjalan lancar. Alhasil, merupakan sebuah keharusan bagi kita semua untuk
mencoba segala cara yang memungkinkan dalam mencegah terjadinya kecelakaan dan
kesalahan medis serta kejadian yang tidak diinginkan. Pun ketika hal tersebut terjadi, kita harus
mengatasi akibatnya secara tenang dan profesional.
Menilik kembali pada lebih dari tujuh dekade pengalaman bersama di bidang bedah
urologi, kami memutuskan untuk merumuskan tujuh pedoman (yang sebagian besar dipelajari
dari kesalahan) sebagai sebuah usaha untuk menolong ahli bedah lainnya agar dapat
menghindari jatuh ke dalam perangkap yang dapat saja menjebak saat kita tidak waspada.
2. Misdiagnosis
Teknologi dan pencitraan modern telah mempermudah penegakan diagnosis secara tepat
dibanding sebelumnya. Namun, hal ini menimbulkan masalah baru, yaitu setelah diagnosis
ditentukan berdasarkan pemeriksaan tersebut, maka akan sulit untuk menentukan arah
penatalaksanaan penyakit selanjutnya ketika fakta yang ditunjukkan pada pemeriksaan tersebut
tidak sesuai dengan kasus yang dihadapi.
Di bidang Crew Resource Management (CRM) dalam industri penerbangan, diketahui
bahwa ketika mereka menghadapi keadaan darurat, pilot menciptakan ‘model mental’ untuk
membantu mereka menghadapi situasi tersebut.3,4 Seringkali terdapat ketidaksinkronan antara
apa yang diyakini pilot dan apa yang diketahui dari instrumen dan pengetahuan ko-pilot, seperti
yang terjadi baru-baru ini di mana sebuah Airbus Eropa terjatuh ke Atlantik ketika indikator
kecepatannya berhenti bekerja. Kegagalan serupa dalam menyadari suatu situasi dapat juga
terjadi di ruang operasi. Apabila saran dari tim operasi, termasuk asisten, ahli anestesi, perawat,
dan bahkan mahasiswa kedokteran diperhitungkan, maka hal tersebut terkadang dapat
membantu kita menghindari kesalahan fatal. Sebuah prosedur bedah yang dilakukan pada
'anatomi yang tidak biasa' seringkali menunjukkan bahwa seorang ahli bedah berada di bidang
dan tempat yang salah.
3. Kesalahan Pengobatan
Kesalahan pengobatan merupakan kelalaian yang mudah terjadi dan terkadang
menyebabkan konsekuensi yang membawa petaka. Hal-hal seperti kesalahan dosis insulin,
morfin, atau kemoterapi, suntikan bius lokal yang tidak terkontrol, dan pemberian antibiotik
pada pasien alergi dapat bersifat mematikan; dan terlebih lagi dengan tulisan tangan dokter
yang tidak selalu jelas. Pasien yang bukan seharusnya bisa jadi diresepkan obat yang salah.
Kesalahan selain dalam bentuk tindakan ialah kesalahan dalam bentuk kelalaian, dengan
contohnya adalah kegagalan menghentikan obat antiplatelet clopidogrel (Plavix™) 10 hari atau
lebih sebelum operasi. Kapasitas mental untuk dengan teliti melakukan pemeriksaan ulang
sangat penting dalam praktik kedokteran modern.